Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Matan keyakinan dan cita-cita Hidup Muhammadiyah merupakan satu dari
beberapa rumusan resmi persyarikatan yang disahkan atau diptuskan dalam tanwir
muhammadiyah Ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta dan kemudian diperbaiki dan diubah
oleh Pimpinan Pusat Muhammdiyah berdasarkan amanat tanwir tahun 1970.
Perumusan matan dan keyakinan sesungguhnya tidak terlepas keterkaitan antara
kondisi bangsa dan internal Muhammadiyah dalam perumusan matan keyaninan dan
cita-cita hidup Muhammdiyah, hal yang dirumuskan adalah tentang keyaninan
hidupnya, cita-cita, konsepsi, ajaran, fungsi dan misinya, fungsi agama karena
rumusan MKCH merupakan rumusan tentang Muhammdiyah yang esensial dan
rumusan hal-hal yang berupa prinsip-prinsip yang fundamental.
Untuk dapat melaksankan hidup dan kehidupan yang sesuai dengan keyakinan
serta dalam mencapai tujuan yang menjadi cita-cita mutlak diperlukan konsepsi
ajaran. Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan berkeyakinan bahwa Islam
adalah agama Allah yang diwahyukan kepada rasul-Nya sejak Nabi Adam as sampai
Nabi Muhammad SAW, dan merupakan rahmat dan hidyah dari Allah SWT yang
diberikan kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup
baik itu materil dan spiritual maupun duniawi dan ukhrawi.
Bab II
Pembahasan
2.1
gerakan
Mengikat solidaritas kolektif yang kokoh
Menyusun dan melaksanakan garis perjuangan dan strategi perjuangan
Memobilisasi anggota untuk mencapai tujuan
Membela/menjaga keutuhan/eksistensi organisasi sesuai prinsip gerakan
mewujudkan
cita-cita
tersebut.
Sebagai
sebuah
ideologi,
ideologinya terutama untuk mencapai tujuan yang menjadi citacitanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir batin
yang diridhai Allah, ialah Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
b. Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan
hakekat Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal
usaha dan perjuangan Muhammadiyah, serta sifat-sifat yang dimilikinya.
Kepribadian Muhammadiyah ini berfungsi sebagai landasan, pedoman dan
pegangan bagi gerak Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Kepribadian Muhammadiyah ini
muncul pada waktu kepemimpinan Bapak Kolonel H.M.Yunus Anis periode
1959-1962.
c. Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah pada dasarnya
merupakan rumusan ideologi Muhammadiyah yang menggambarkan tentang
hakekat Muhammadiyah, faham agama menurut Muhammadiyah dan misi
Muhammadiyah dalam kehidupan berbangasa dan bernegara.
B. Faham agama menurut Muhammadiyah
Faham agama menurut Muhammadiyah yaitu angka 3 dan 4 yang berbunyi:
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan islam berdasarkan:
1) Al-Quran: Kitab Allah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW
2) Sunah Rasul : Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-Quran yang
diberikan oleh nabi Muhammad SAW
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran islam yang
meliputi bidang-bidang:
1) Aqidah : Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang
murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa
mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
2) Akhlak : Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia
dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul,
tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia
3) Ibadah : Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan
oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia
4) Muamalat duniyawiyah : Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya
mu'amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat)
dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam
bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT
Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM)
peranan
dan
lapangan
yang
luas,
karena
pikaran
bisa
yang benar dengan denag jalan ijtihad dan ittiba.Muhammadiyah dalam agama
,baik bagi kehidupan perorangan ataupun bagi kehidupan kemasyarakatan dan
gerakan adalah dengan dasar-dasar dengan dilakukannya musyawarah oleh para
ahlinya,dengan cara yang sudah lazim dikenal dengan istilah tarjih.
Tarjih adalah usaha membanding-bandingkan berbagi para ulama ahlinya
kemudian mengambil pendapat yang didukung oleh dalil yang paling kuat.
Daftar Pustaka
Antoni, dkk. 2010. Al Islam Kemuhammadiyahan II, IV, dan VI. Universitas Muhammadiyah
Palembang
Immkabupatenjember.wordpress.com/.../kepribadian-muhammadiyah/ diunduh tanggal 3
mei 2013 jam 14.30
Majlistablighdandakwahpcmgombong.blogspot.com/.../matan-keyakinan diunduh tanggal 3
mei 2013 jam 14.15
Repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21514/4/Chapter%20I.pdf diunduh tanggal 3 mei
2013 jam 14..45