Vous êtes sur la page 1sur 2

Arham Rasyid

Dari Anas Radiallahu Anhu, Rasulullah bersabda: Sebaik-baik permainan bagi wanita
adalah tenunan (jahitan) .
Berlandaskan hadits tersebut, dan sedikit pertimbangan azas manfaat, maka gw
memutuskan untuk membeli mesin jahit ini dua tahun lalu. Belinya tepat di hari jadi
pernikahan, jadi itung-itung sekalian hadiah milad buat istri. Mereknya Janome.
Keistimewaannya gak perlu lagi capek menggoyang-goyangkan kaki, secara mesin ini
sudah pake sistem pedal gas, walaupun gak ada remnya. Selain fitur pedal gas, gw gak
menemukan hal lain, padahal gw berharap ada applikasi yang bisa diunduh di playstore,
menjahit sambil selfie misalnya.
Sebelumnya keluarga gw juga punya mesin jahit dengan merek Singer. Tapi namanya
doang yang singer, karena seingat gw hingga mesin itu ancur gak sekalipun
mengeluarkan album, meski sekadar single atau RBT.
Sebenarnya istri gw gak ada basic jahit menjahit. Doi perawat. Tapi bolehlah dipaksapaksain cari sinkronnya, mengingat ia juga biasa menjahit berbagai luka, mulai dari luka
robek, luka sunatan, hingga luka di hati gw. Eeeaa..
Dan setidaknya istri gw juga paham warna. Nah ini yang penting bagi seorang penjahit.
Meski ia sempat bingung juga saat diperhadapkan pada kasus gaun biru hitam atau putih
emas.
Dua tahun mesin ini mendem di rumah, sempat menghasilkan beberapa lembar gaun
eksperimen istri sebelum akhirnya si mesin jobless dan teronggok jadi properti sejak anak
ke dua gw lahir. Sebagaimana wanita pada umumnya, istri gw terserang sindrom hot-hot
shit chicken. Skill jahit-menjahitnya vakum saat mulai sibuk dengan aktivitas lain. Ya gw
juga gak bisa memaksa. Gw bebaskan dia memilih hobi apa saja yang membuatnya
nyaman sepanjang itu positif. Lagipula di negeri ini boleh apa saja, asal jangan radikal.
Walaupun sebenarnya gw sempat berharap doi serius, kali aja ntar bisa dimodalin buka
usaha tailor atau jahit cepat. Malah gw udah siapkan nama usaha Tailor Swift. Ini satusatunya pekerjaan yang hanya modal ongkang-ongkang kaki tapi dapat duit.
Gw kembali teringat mesin ini sejak belum lama ini gabung di instagram. Di IG, gw hanya
melihat tiga klasifikasi pengguna. Type pemanjat gunung, type online shop, dan type
penjahit, penyulam, atau perajut. Untuk sementara jahit-menjahit, sulam menyulam, dan
rajut-merajut yang paling dominan. Timeline IG gw udah jadi semacam eksibisi sulaman.
Macam-macam jenis sulam ada. Dari sulam syal, switer, hingga sulam alis.
Istri akhirnya gw komporin untuk kembali ke khittahnya, menekuni jahit-menjahit, serta
belajar menyulam dan merajut. Lumayan kalo bisa menyulam benang biru menjadi
kelambu. Uyeah.. many thanks to Meggy.Z for the greatest word.

Gw punya mimpi, kelak jika umur panjang di hari tua nanti, akan meninggalkan hiruk
pikuk kota, membangun pondok kecil di tepi danau dan hutan cemara, di mana setiap
hari hanya melihat pemandangan istri duduk merajut pada kursi goyang, sementara gw
sibuk di belakang rumah, ngangon bebek sambil sesekali upate status.
Finally, hari ini gw mau mulai mendonlot tutorial dasar rajutan atas request istri. Doi lebih
tertarik merajut dulu katanya. Kalo sudah mahir dasar-dasar merajut, baru langkah
selanjutnya membuat renda. Kalopun nantinya ia kembali jenuh dan hot-hot shit chicken,
ya gak apa-apa. Merajut dan merendanya boleh dia tinggalkan. Gw sudah cukup bahagia
jika dia mau diajak bersama selamanya merajut kasih sayang dan merenda hari esok.
Eeeeaaa... Eeeeaaa... Eeeeaaa...
*muntah, muntah dah*

Vous aimerez peut-être aussi