Vous êtes sur la page 1sur 29

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Leukore adalah cairan putih yang keluar dari liang sanggama secara
berlebihan. Hal ini normal dialami oleh setiap wanita saat menjelang haid dan
setelah haid. Terkadang bisa menimbulkan gangguan rasa nyaman bila
keluarnya berlebihan, terasa gatal dan berbau. Sebagian wanita yang
mengalami leukore merasa terganggu apalagi di saat akan dan selesai
melakukan hubungan seks dengan suaminya karena bisa memperbanyak
keluarnya keputihan.
Diagnosa dini dan intervensi yang operatif serta berkesinambungan
untuk drainase atau ekstripasi adalah penting untuk menghindari akibat yang
serius bahkan fatal.
Dengan harapan wanita dengan leukore tidak mengalami komplikasi
lebih lanjut, maka penulis tertarik mengambil kasus ini.
( Woknjosastro, Hanifah 2000 : Hal 143 )
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan saham asuhan kebidanan pada klien dengan
leukore mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan secara
komprehensif.
1.2.2 Tujuan khusus
Melakukan pengkajian / pengumpulan data pada klien dengan
leukore.
Mengidentifikasi masalah/ diagnosa pada klien dengan leukore
Mengantisipasi masalah potensial pada klien dengan leukore
Mengidentifikasi kebutuhan segera pada klein dengan leukore
Membuat rencana tindakan pada klien dengan leukore.
Melaksanakan rencana asuhan pada klein dengan leukore
Mengevaluasi asuhan pada klein dengan leukore.

1.3 Metode Penulisan


Asuhan kebidanan ini disusun dengan cara :
1. Observasi
Mengadakan pengamatan langsung pada klien
2. Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung pada klien guna mengetahuai keluhan
yang dirasakan oleh ibu, sehingga dapat memberikan asuhan yang tepat
dan benar sesuai masalah yang ada.
3. Praktek
Melakukan praktek langsung melalui pendekatan manajemen kebidanan
4. Studi Pustaka
Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya asuhan dan
dapat membandingkan antara teori dan praktek .
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Metode Penulisan
D. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Leukore
B. Konsep Asuhan Kebidanan
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengkajian
B. Identifikasi Diagnosa dan Masalah
C. Antisipasi Masalah
D. Identifikasi Kebutuhan Segera
E. Intervensi
F. Implementasi
G. Evaluasi
BAB IV PETUTUP
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Laukore / Flour Albus
Leukore bukan penyakit melainkan gejela dan merupakan gejala yang
paling sering kita jumpai dan genekologi.
Secara normal, seorang wanita selalu mengeluarkan cairan dari
kemaluannya yang berasal dari :
Transudat dinding vagina
Lendir serviks
Lendir kelenjar-kelejar Bartholini dan Skene.
2.2 Definisi Leukore / Fluor Albus
a. Leukore adalah semua pengeluaran cairan alat gentalia yang bukan darah
(Manuaba, 1998 : Hal 385)
b. Leukore adalah cairan yang keluar dari vagina selain darah atau cairan
normal vagina yang berlebihan (Kapita Selekta, 1998 : Hal 376)
2.3 Etiologi Leukore / Fluor Albus
Ketidakseimbangan pada menstruasi, penyakit kencing manis, pemakaian
obat-obata hormonal.
Kelelahyan dan stress sehingga keasaman terganggu dan kuman-kuman
yang dapat menyebabkan infeksi.
Kurang bersihnya menjaga kebersihan dari terutama vagina
Infeksi yang biasanya menimbulkan fluor yang berwarna kuning / hijau.
Bertambahnya secret normal yang sifatnya jernih.
Konstitusional : pada keadaan asthenia, anemia, nephritis kronis dan
bandungan umum (decompensation cordis, Cirrhosis hepatic).
Kelainan endokrin seperti pada functional bleeding (kadar estrogen tinggi)
pada kehamilan karena hydraemia dan pengaruh endokrin.
Infeksi

( Manuaba, 1998 : Hal 388 )


2.4 Tanda dan Gejala Leukore
Menyebabkan keluhan-keluahan seperti perasaan gatal dan panas pada
vulva
Menimbulkan bau yang kurang sedap
Menimbulkan bercak-bercak pada celana (berwarna kuning atau hijau)
Keluar cairan yang lengket
( Saifuddin, Abdul Bari , 2000 : Hal 190 )
2.5 Asal Fluor
.a Vulva
Sekret dalam vulva dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar Bartholini dan
Skene. Sekret ini bertambah pada perangsangan misalnya sewaktu coitus.
Kalau kelenjar-kelenjar tersebut diatas meradang misalnya karena infeksi
dengan gonococcus, maka secret berubah menjadi fluor.
.b Vagina
Vagina tidak mempunyai kelenjar dan dibasi oleh cairan transudat
dan oleh lendir dari serviks. PH dalam vagina kurang lebih 5 disebabkan
karena kegiatan hasil doderlein yang mengubah glycogen yang terdapat
dalam epitel vagina menjadi acidum lacticum. Dalm kehamilan cairan
bertambah secara fisilogis.
.c Cervix
Secret cervix yang normal bersifat jernih, liat dan alkalis. Secret ini
dipengaruhi hormon-hormon avarium baik kuantitas mapun kualitasnya.
Secret bertambah juga pada infeksi (cervicitis) yang dipermudah
kejadiannya oleh robekan cervix dan tumor cervix.
.d Corpus Uteri
Hanya menghasilkan secre pada fase post ovulatoir. Sekre bertambah
pada endometri akut, kalau ada sisa plasenta, polip, nyoman dan
carcinoma.
( Ramli, Ahmad, 2000 : Hal 209 )

2.6 Komplikasi Leukore / Flour Albus


Bila penyakit ini tidak segera diobati secara tuntas, maka infeksi dapat
merembet ke rongga rahim kemudian saluran telur dan sampai ke indung telur
dan akhirnya ke dalam rongga panggul sehingga menyebabkan kemandulan
pada wanita, pruritus, dan condyloma acuminta di sekitar vulva.
Pencegahan
Hindarilah pakaian dalam yang ketat dan tidak menyerap keringat
Pilihlah pakaian dalam yang terbuat dari katun
Perhatikan kebersihan daerah intim
Jangan duduk di toilet umum jika tidak sangat terpaksa
Gantilah pakaian dalam setiap hari.
( Woknjosastro, Hanifah, 2000 : Hal 129 )
2.7 Pemeriksaan
.a Pemeriksaan Fisik
Insepksi kulit perut bawah terutama perineum, anus
Inspeksi rambut pubis
Inspeksi dan palpasi genetalia eksternal
Pemeriksaan speculum untuk vagina dan serviks.
Pemerksaaan bimanual serviks
Palpasi pembesaran kelenjar getah bening inguinal dan femoral
( Manuaba, 1998 : Hal 386 )
b. Pemeriksaan penunjang
Nilai secret dinding vagina (warna, konsistensi,bau)
Kertas indicator PH (n = 4-4,5)
Swab untuk pemeriksaan dengan larutan garam fisiologis dan KOH
10%
Kultur (bila perlu)
Pewarnaan gram
Serologi sifilis
Tes pap semar

( Manuaba, 1998 : Hal 387 )


2.8 Konsep Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada
individu pasien atau klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara:
- Bertahap dan sistematis
- Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan
Manajemen Kebidanan menurut Varney, 1997
1.

Pengertian
Proses pemecahan masalah
Digunakan sebagai

metode untuk

mengorganisasikan pikiran dan

tindakan berdasarkan teori ilmiah.


Penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang
logis.
Untuk pengambilan suatu keputusan
Yang berfokus pada klien.
2.

Langkah-langkah
I. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk memulai keadaan
klien secara keseluruhan.
II. Menginterpretasikan data untuk

mengidentifikasi diagnosa atau

masalah.
III. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya.
IV. Menetapkan

kebutuhan

terhadap

tindakan

segera,

konsultasi,

kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain serta rujukan berdasarkan


kondisi klien.
V. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan
rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah
sebelumnya.
VI. Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman.

VII. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang dilakukan, mengulang


kembali manajemen proses untuk

aspek-aspek asuhan yang tidak

efektif.
* Langkah 1: Tahap Pengumpulan Data Dasar
Pada langkah pertama ini berisi semua informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Yang
terdiri dari data subjektif data objektif. Data subjektif adalah

yang

menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui


anamnesa. Yang termasuk data subjektif antara lain biodata, riwayat
menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas,
biopskologi spiritual, pengetahuan klien.
Data objektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian hasil
pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan test diagnostik lain yang
dirumuskan dalam data fokus. Data objektif terdiri dari pemeriksaan fisik
yang sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital,
pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi), pemeriksaan
penunjang (laboratorium, catatan baru dan sebelumnya).
* Langkah II : Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau
masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan.
* Langkah III: Mengidentifikasi Diagnosa atau masalah potensial dan
mengantisipasi penanganannya
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau
diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan
dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap
diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi.

* Langkah IV: Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,


untuk melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain berdasarkan kondisi klien
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter
dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
* Langkah V : Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan usaha yang ditentukan oleh langkahlangkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.
* Langkah VI : pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang
diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.
Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi
oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak
melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksanaannya.
* Langkah VII: Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benar-benar tetap terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dianggap
efektif jika memang benar dalam pelaksanaannya.
( Varney H, Varneys Midwifery )

BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Tanggal : 26 Desember 2009

Jam

: 08.00 WIB

Oleh

: Diana

BPS : Olly Iskandar, Amd. Keb


A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama

: Ny T

Nama suami

: Tn T

Umur

: 26 tahun

Umur

: 28 tahun

Bangsa

: Indonesia

Bangsa/ Suku

: Indonesia

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

SMA

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

IRT

Pekerjaan

: Wiraswasta

Penghasilan :

Penghasilan

: -

Alamat

Jetis kulon I/6b Sby

Alamat

: Jetis kulon I/6b Sby

2. Alasan kunjungan saat ini/ keluhan


Ibu mengatakan Kemarin mengalami keputihan setelah berhubungan
dengan suaminya, keputihannya berwarna putih kekuningan, banyak,
kental dan berbau.
3. Riwayat perkawinan
RIWAYAT PERKAWINAN

Kawin
Ke
1

Umur
Kawin
(Th)
24 tahun

Status: Menikah /Belum menikah/ Pernah menikah


Lama
Sebab Pisah
Jumlah
Sebab
Kawin
Cerai
Meninggal
Anak
Meninggal
(Th)
2 tahun
1
-

4. Riwayat kebidanan

Tempat
Meninggal
-

4.1 Riwayat menstruasi


Siklus menstruasi

: 28 hari

Lama

: 7 hari

Warna

: merah

Teratur

: teratur

Menarche

: 12 tahun

HPHT

: 21 11 2009

Flour Albus ada, Jumlah banyak, Warna putih kekuningan, berbau


Dysmenorhea ada, sebelum haid
4.2 Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Hamil *

Persalinan *

Tempat

Komplikas

Peno

long *

Persalinan *

Keadaan BBL

Keadaan
Anak

Persalinan
K
e

Kom A
b
plika
o
si
r
t
A H u
s
P T

I
/
P
/
S

I
U
F
D

N
o
r
m
a
l

S
u
n
g
s
a
n
g

A S R P B R L
l
C S K P u a
a
t
M S m i
a
a n

*
I

H D B L P/L BBL

S S

**
M Hidu

p o i

(gr)

e a

p k d i

**

h k

(th)

a i

e n 2

h 2 a

a **

a n

KB **

Menete

Sekarang

P.

B
1

Lama
ki **

i
-

- -

- -

- -

- -

3000
Gram

2 Thn

06
Bln

KB suntik 3
bulan selama
2 thn sampai
sekarang

4.3 Penyuluhan yang sudah didapat


Tentang personal Hygiene sebelum atau sesudah melakukan hubungan
di BPS Olly Iskandar

5. Riwayat kesehatan

10

a. Riwayat penyakit yang pernah/ sedang diderita ( peny. Menahun,


PMS, dll )
Pasien
Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah atau tidak sedang menderita
penyakit menahun ( Jantung ), menular ( TBC, Hep B ), dan
menurun ( DM, Asma )
Suami
Ibu mengatakan bahwa Suaminya tidak pernah atau tidak sedang
menderita penyakit menahun ( Jantung ), menular ( TBC, Hep B ),
dan menurun ( DM, Asma )
Keluarga
Ibu mengatakan bahwa keluarga dari pihak suami dan dari pihak istri
tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit menahun
( Jantung ), menular ( TBC, Hep B), dan menurun ( DM, Asma )
b. Prilaku kesehatan
Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah minum minuman keras, tidak
minum obat obatan, tidak minum jamu jamuan, tidak merokok,
ataupun tidak memelihara hewan peliharaan
6. Riwayat keikutsertaan KB
Ibu mengatakan bahwa setelah melahirkan anak pertamanya ibu memakai
Alat kontrasepsi KB suntik 3 bulan selama 2 tahun sampai sekarang
7. Riwayat Psiko Sosial Budaya
- Ibu mengatakan bahwa hubungan dengan suami dan keluarganya sangat
baik dan erat
- Ibu mengatakan bahwa hubungan dengan masyarakat disekitarnya
sangat baik dan erat.

8. Pola kehidupan sehari hari

11

a. Pola nutrisi
Saat pengkajian : Ibu mengatakan makan 3x/ hari dengan menu nasi,
lauk pauk, sayur dan minum air putih 8 gelas/
hari
b. Pola eliminasi
Saat pengkajian : Ibu mengatakan BAB 1x/ hari konsistensi lembek,
warna kuning, bau khas. BAK 4 5 x/ hari warna
jernih, bau khas.
c. Pola aktivitas
Saat pengkajian : Ibu mengatakan melakukan pekerjaan sehari - hari
sebagai IRT seperti mencuci, memasak, dan
menyapu
d. Pola istirahat/ tidur
Saat pengkajian : Ibu mengatakan tidur siang 1 jam/ hari ( 12.00
13.00 WIB ) dan tidur malam 8 jam/ hari
( 21.00 05.00 WIB )
e. Personal hygiene
Saat pengkajian :

Ibu mengatakan mandi 2x/ hari, gosok gigi 2x/


hari, keramas 2x/ seminggu, ganti baju 2x/ hari

f. Hubungan seksual
Saat pengkajian :

Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 2 x/


hari

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Kesadaran

: Composmentis

b. Keadaan umum : Baik


BB saat ini

: 53 kg

TB

: 153 cm

c. Tanda tanda vital

12

TD
Suhu

: 120/ 80 mmHg
5 0

: 36 C

Nadi

: 80 x/ menit

RR

: 20 x/ menit

2. Pemeriksaan fisik ( Inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi )


a. Inspeksi ( Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi )
Kepala
Kepala

Tidak ada benjolan

Keadaan kulit kepala

: Bersih

Warna rambut

: Hitam

Jumlah

: Banyak

Rontok/ tidak

: Tidak rontok

Lain lain

: Tidak ada kelainan ( Pusing,


kejang, hilang kesadaran )

Muka
Pucat

: Tidak pucat

Odema

: Tidak odema

Lain lain

: Tidak ada kelainan

Mata
Bentuk

: Simetris

Conjungtiva

: Tidak anemi

Sklera

Tidak ikterus

Palpebra

: Tidak odema

Lain lain

: Tidak ada kelainan ( Katarak,


buta, miopi, hiperopi )

Hidung
Kebersihan

: Bersih

Pernafasan cuping hidung

: Tidak ada pernafasan cuping hidung

Polip

: Tidak ada polip

Sekret

: Tidak ada sekret

Lain lain

: Tidak ada kelainan (fraktur


pada tulang hidung, Benjolan)

13

Telinga
Bentuk

Simetris

Ada kelainan/ tidak

: Tidak ada kelainan (Kehilangan


pendengaran

bedah

telinga,

sakit telinga)
Kebersihan

: Bersih

Mulut
Bentuk

: Simetris

Bibir

: Tidak pucat

Gigi

: Tidak caries

Mukosa mulut

: Lembab

Lidah

: Bersih

Lain lain

: Tidak ada kelainan (serak, gusi


berdarah, gangguan dalam rasa,
menelan, mengunyah)

Leher
Pembesaran kelenjar tyroid

: Tidak ada pembesaran kel.


tyroid

Pembesaran vena jugularis

: Tidak ada pembesaran vena


jugularis

Lain lain

: Tidak

ada

kelainan

(gondok, nyeri )
Aksilla
Pembesaran kelenjar lymfe

: Tidak ada pembesaran kelenjar


lymfe

Lain lain

: Tidak ada kelainan

Dada dan payudara


Bentuk

: Simetris

14

Pembesaran

: Tidak

Ada

pembesaran

payudara
Hiperpigmentasi areola

: Tidak

ada

Hiperpigmentasi

areola
Papila mammae

: Menonjol

Striae

: Tidak ada striae

Kebersihan

: Bersih

Lain lain

: Tidak

ada

kelainan

(ca mammae, nyeri )


Abdomen
Linea

: Tidak ada linea

Striae

: Tidak ada striae

Bekas luka operasi

: Tidak ada bekas luka operasi

Lain lain

: Tidak ada kelainan ( Abdomen


yang

cekung,

Nyeri

tekan

abdomen )
Punggung
Posisi tulang belakang

: Lordosis ( normal )

Lain lain

: Tidak ada kelainan ( spina


bifida, kifosis, scoliosis )

Genetalia
Kebersihan

: Bersih

Warna

: Kemerahan

Kelainan

: Tidak ada kelainan

Pengeluaran pervaginam

: Ada pengeluaran pervaginam


keputihan,

berwarna

putih

kekuningan, banyak kental, dan


berbau
Varices

: Tidak ada varises

15

Oedema

: Tidak oedema

Perineum
Luka parut

: Tidak ada luka parut

Lain lain

: Tidak ada kelainan

Anus
Hemmoroid

: Tidak ada hemmoroid

Varices

: Tidak ada varises

Lain lain

: Tidak ada kelainan ( atresia ani)

Ekstremitas atas dan bawah


Simetris

: Simetris

Oedema

: Tidak ada odema

Lain lain

: Tidak ada kelainan ( Nyeri,


kram, kaku )

b. Palpasi
Dada dan payudara
Nyeri tekan

: Tidak ada nyeri tekan

Tumor/ benjolan

: Tidak ada tumor/ benjolan

Keluaran

: Tidak ada keluaran

Leher
Pembesaran kelenjar tyroid

: Tidak ada pembesaran kelenjar


tyroid

Pembesaran vena jugularis

: Tidak ada pembesaran vena


jugularis

Abdomen
Striae

: Tidak ada striae

Bekas luka

: Tidak adabekas luka

16

c. Auskultasi
Dada
Ronchi/ wheezing

: Tidak ada ronchi/ wheezing

Abdomen
Bising usus

: ada bising usus ( 15 x/ menit )

d. Perkusi
Reflek patella

: Kanan/ kiri normal

3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium

Tidak dilakukan
b. Pemeriksaan lain lain ( rontgen, USG, dll )
Tidak dilakukan
3.2 Identifikasi Masalah/Diagnosa
Diagnosa : Ny T dengan leukore
DS

: Ibu

mengatakan

Kemarin

mengalami

keputihan

setelah

berhubungan dengan suaminya, keputihannya berwarna putih


kekuningan, banyak, kental dan berbau
DO

: Kesadaran

: Composmentis

Keadaan umum : baik


BB

: 53 kg

TB

: 153 cm

TTV : TD

: 120/80 mmHg

Nadi

: 80 x/menit

Suhu

: 36 5oC

RR

: 20 x/menit

3.3 Antisipasi Masalah Potensial


- Infeksi radang panggul
- Ca Servik

17

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera


Memberikan KIE tentang mengenai p[personal hygiene terutama pada
daerah genetalia ibu
Memberikan terapi
Kolaborasi dengan tim medis
3.5 Intervensi/ rasional
Tanggal

: 26 Desember 2009

Jam : 08. 10 WIB

Diagnosa : Ny T dengan leukore


Tujuan

: Setelah diberikan asuhan kebidanan selama 6o menit


diharapkan ibu kooperatif dalam menerapkan anjuran petugas

Kriteria hasil :

- Kesadaran

: Composmentis

- Keadaan umum : Baik


Ibu tidak merasakan gatal pada daerah kemaluannya
Keputihan tidak bertambah banyak
TTV
TD

: 120/80 mmHg

Nadi

: 80 x/menit

Suhu

: 36 5oC

RR

: 20 x/menit

Interfensi dan Rasional


1. Lakukan pendekatan terapeatik pada ibu dan keluarga
R/ Hubungan terapeutik menumbuhkan rasa percaya sehingga ibu lebih
kooperatif
2. Jelaskan keadaan ibu saat ini dan tindakan yang harus dilakukan
R/ Penjelasan yang baik dapat menambahkan pengetahuan ibu, jika
pengetahuan ibu baik maka diharapkan ibu bersikap lebih kooperatif
3. Ajarkan pada ibu teknik aseptic dan septic
R/ Terhindar dari infeksi dan memberi rasa nyaman
4. Anjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam yang dapat menyerap
keringat
R/ Daerah ggenetalia tetap kering dan tidak lembab

18

5. Anjurkan ibu untuk menghentikan hubungan sex sementara waktu sampai


penyebab keputihan ditemukan
R/ Tidak terjadi komplikasi yang lebih parah.

6. Anjurkan pada pasien untuk ganti celana dalam tiap kali mandi dan basah
R/ Menghindari keluarganya keputihan lebih banyak serta dapat memberi
rasa nyaman
7. Anjurkan ibu untuk membersikah kemaluanya saat akan dan selesai
berhubungan
R/ Mencegah penularan penyakit pada pasangannya
8. Anjurkan ibu untuk sementara suaminya memakai kontrasepsi kondom
R/ Metode barier menghindari penularan penyakit pada suami
9. Anjurkan ibu dan suami untuk periksa ke laboratarium
R/ Memastikan penyebab terjadinya leukore
10. Kolaborasi dengan tim medis
R/ Dengan kolaborasi dengan dokter diharapkan dapat dilakukan tindakan
medis yang lebih lanjut untuk mengurangi bahkan menghilangkan keluhan
pasien
3.6 Implementasi
Tanggal

: 26 Desember 2009

Jam

: 08.20 WIB

Diagnosa : Ny T dengan leukorea


Implementasi
1.

Melakukan pendekatan teraputik pada ibu dan keluarga dengan


memperkenalkan diri, berbicara sopan serta mendengarkan semua
keluhan pasien dengan rasa simpati sehingga pasien dapat kooperatif
terdapat semua tindakan yang diberikan.

2.

Menjelaskan keadaan ibu saat ini dan tindakan yang harus dilakukan oleh
ibu, sehingga pengetahuan ibu akan bertambah dan dapat melaksanakan
semua yang dianjurkan petugas dengan sebaik-baiknya.

19

3.

Mengajarkan pada ibu teknik aseptic dan septic dengan melakukan vulva
hygiene yaitu membersihkan genetalia dari arah depan ke belakang
dengan air bersih dan sabun sehingga kuman dari anus tidak masuk ke
lubang vagina

4.

Menganjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam yang dapat


menyerap keringat terutama dari bahan katun untuk menjaga daerah
genetalia tetap kering / tidak lembab, karena media yang lembab
merupakan media yang baik bagi berkembangnya kuman.

5.

Menganjurkan ibu untuk sementara waktu tidak berhubungan sex sampai


penyebab keputihan ditemukan

6.

Menganjurkan pada pasien untuk ganti celana dalam tiap mandi dan
basah untukmenghindari keluarnya keputihan lebih banyak serta dapat
memberi rasa nyaman.

7.

Menganjurkan ibu untuk membersihkan kemaluannya saat akan dan


selesai

berhubungan

untuk

mencegah

penularan

penyakit

pada

pasangannya.
8.

Menganjurkan ibu untuk sementara suaminya memakai kontrasepsi


kondom sebagai metode barier yang dapat menghindari penularan
penyakit dan suami juga untuk mengurangi pengeluaran keputihan pasca
senggama

9.

Menganjurkan ibu dan suami untuk periksa ke labolatorium untuk


memastikan penyebab terjadinya leukore kuman atau bakteri

10. Me;lakukan kolaborasi dengan tim medis ( dokter ) agar diharapkan


dapat dilakukan tindakan medis lebih lanjut untuk mengurangi dan
bahkan menghilangkan keluhan pasien
3.7 Evaluasi
Tanggal

: 26 Desember 2009

Jam : 08.30 WIB

Diagnosa : Ny T dengan leukore


S

: ibu mengatakan telah mengerti dengan penjelasan petugas dan akan


melaksanakan anjuran yang telah diberikan

20

: - Kesadaran
Keadaan Umum

: Composmentis
: Baik

- Ibu sudah mengerti dan dapat mengulangi dari penjelasan bidan


A

: Ny T dengan leukorea masalah belum teratasi

: lanjutkan intervensi
Anjurkan untuk memakai kondom saat berhubungan seksual
Anjurkan ibu untuk minum obat sesuai petunjuk
- Metronidazol 3 x 1 sehari
- Vagistin 3 x 1 sehari
Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau sewaktu waktu
keluhan bertambah parah

21

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari berbagai uraian masalah pelaksanaan Asuhan Kebidanan dengan
menerapkan manajemen kebidanan dapat di peroleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pengkajian Data
Melakukan anamnesa pada Ny T dan menanyakan keluhan ( Ibu
mengatakan kemarin mengalami keputihan setelah melakukan hubungan
seksual dengan suaminya, keputihannya berwarna putih kekuningan,
banyak kental, dan berbau )
Analisa data
Setelah data terkumpul data yang dihasilkan yaitu data subyektif dan
data obyektif
- Data subyektif
Ibu mengatakan kemarin mengalami keputihan setelah melakukan
hubungan seksual dengan suaminya, keputihannya berwarna putih
kekuningan, banyak kental, dan berbau
- Data obyektif
Kesadaran

: Composmentis

KU

: Baik

BB/ TB

: 53 kg/ 153 cm

TTV
TD
Suhu

: 120 / 80 mmHg
50

: 36 C

2. Interpretasi data dasar


Diagnosa : Ny T dengan leukore
3. Antisipasi Masalah
- Infeksi radang panggul
- Ca servik

22

Nadi

: 80x/ menit

RR

: 20x/ Menit

4. Identifikasi Kebutuhan Segera


Memberikan KIE tentang mengenai p[personal hygiene terutama pada
daerah genetalia ibu
Memberikan terapi
Kolaborasi dengan tim medis
5. Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeatik pada ibu dan keluarga
2. Jelaskan keadaan ibu saat ini dan tindakan yang harus dilakukan
3. Ajarkan pada ibu teknik aseptic dan septic
4. Anjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam yang dapat menyerap
keringat
5. Anjurkan ibu untuk menghentikan hubungan sex sementara waktu
sampai penyebab keputihan ditemukan
6. Anjurkan pada pasien untuk ganti celana dalam tiap kali mandi dan
basah
7. Anjurkan ibu untuk membersikah kemaluanya saat akan dan selesai
berhubungan
8. Anjurkan ibu untuk sementara suaminya memakai kontrasepsi kondom
9. Anjurkan ibu dan suami untuk periksa ke laboratarium
10. Kolaborasi dengan tim medis
6. Implementasi
Pelaksanaan dalam Asuhan Kebidanan dilakukan sesuatu dengan rencana
yang telah dilakukan
7. Evaluasi
Setelah dilakukan asuhan pada Ny T dapat disimpulkan bahwa ibu
mengerti dengan penjelasan petugas dan akan melaksanakan anjuran yang
telah diberikan oleh petugas. Di dalam planning terdapat memakai kondom
saat berhubungan seksual, minum obat sesuai petunjuk, kontrol ulang 1
minggu lagi

23

4.2 Saran
1. Bagi bidan
Meningkatkan peran bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana
kebidanan/lebih meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang
dimiliki, bidan harus meningkatkan kerja sama yang baik dengan petugas
kesehatan yang lain, klien dan keluarga.
2. Bagi klien
Untuk keberhasilan dalam asuhan kebidanan diperlukan kerja sama
yang baik dari klien dalam usaha memecahkan masalah klien
3. Bagi pendidikan
Supaya lebih memperhatikan mahasiswa ditempat praktek berusaha
membimbing semua kelompok
4. Bagi instalasi praktek
Mempertahankan pelayanan yang sudah dan berusaha memberikan
pelayanan yang terbaik bagi klien

24

DAFTAR PUSTAKA

Becker, Susan Martin, Standar Perawatan Pasien, Proses Keperawatan,


Diagnosis dan Evaluasi, EGC: Jakarta 1998.
Ramali, Ahmad. Kamus Kedokteran, Djambatan: Jakarta. 2000.
Saifudin, Abdul Bari, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. YBP-SP : Jakarta 2000
UNPAD. Genekologi. Elstar Offset : Bandung. 1984
Woknojosastro, Hanifah. Ilmu Kebidanan. YBP-SP : Jakarta 2000.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC
Varney H, Varneys Midwifery, Third edition, New York. Ny Yones and Buttlet

25

ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY T DENGAN LEUKORE

OLEH:
NURUL HASANAH
10154010077

AKADEMI KEBIDANAN
NGUDIA HUSADA MADURA
2012/2013

26

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan studi kasus dengan judul ASUHAN KEBIDANAN PADA NY
T DENGAN LEUKORE DI BPS OLLY ISKANDAR, Amd. Keb
SURABAYA.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan studi kasus ini tidak
lepas dari bimbingan dan petunjuk serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karena
itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada :
1. Prof. Dr. H. Bambang Rahino. S, selaku ketua STIKES ABI SURABAYA
2. dr. Sri Hendro Martono selaku selaku ketua jurusan D-III Kebidanan
STIKES ABI SURABAYA
3. Maaqfirotin, Amd. Keb, SST, selaku pembimbing akademik STIKES ABI
SURABAYA
4. Olly Iskandar Amd. Keb, selaku pembimbing praktek di BPS
5. Orang tua saya yang telah memberikan dukungan baik moril maupun
materiil kepada saya dalam menyelesaikan tugas ini.
6. Semua rekan mahasiswa D III Kebidanan STIKES ABI SURABAYA yang
turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan . untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran demi
penyempurnaan askeb ini, semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya,

27

Desember 2009

Penulis

DAFTAR ISI
iii
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................................
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................
1.2.1 Tujuan Umum.....................................................................
1.2.2 Tujuan Khusus....................................................................
1.3 Metode Penulisan ...........................................................................
1.4 Sistematika Penulisan ....................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Leukore / Fluor Albus........................................
2.2 Definisi leukorea / Fluor Albus.................................................
2.3 Etiologi......................................................................................
2.4 Tanda dan gejala leukorea.........................................................
2.5 Asal Fluor..................................................................................
2.6 Komplikasi Leukore..................................................................
2.7 Pemeriksaan..............................................................................
2.8 Konsep Dasar Kebidanan..........................................................
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian Data......................................................................
3.2 Identifikasi Diagnosa dan Masalah ........................................
3.3 Antisipasi Masalah / diagnosa potensial ................................
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera................................................
3.5 Pengembangan rencana..........................................................
3.6 Implementasi ..........................................................................
3.7 Evaluasi ..................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................
4.2 Saran ..........................................................................................

i
ii
iii
iv

BAB I

28

1
1
1
1
2
2
3
3
3
4
4
5
5
6
9
17
17
17
18
19
20
22
24

DAFTAR PUSTAKA

iv

29

Vous aimerez peut-être aussi