Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1.
Tujuan Penulisan
Dalam penysusunan makalah ini penulis mempunyai tujuan
pasien
dengan
Asthma
Bronchiale
dan
mendokumentasikannya
b.
Tujuan Khusus
1.
2.
3.
Agar
mahasiswa
mampu
menyusun
rencana
perawatan
4.
5.
Agar
mahasiswa
mampu
mendokumentasikan
asuhan keperawatan
1.3.
Metode Penelitian
Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan metoda studi
Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini terdiri dari bab satu
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.
Definisi
Asthma adalah keadaan klinik yang ditandai oleh
masa penyempitan bronkus yang reversible, dipisahkan
oleh masa dimana ventilasi, relative mendekati normal.
Keadaan ini pada orang-orang yang menderita asthma
mudah
ini
diselingi
periode
bebas
gejala.
Kadang-kadang
minggu
dan
keadaan
ini
disebut
Status
kondisi
bronchus
dengan
responsive
terhadap
Etiologi
Ada 4 (empat) hal penting yang dapat menyebabkan
Asthma Bronchiale, diantaranya :
1.
Alergen
Kira-kira separuh penderita menderita alergi terhadap
berbagai bahan yang diisap atau ditelan, misalnya
debu, serbuk tumbuh-tumbuhan, bulu binatang, bahan
makanan tertentu dan lain-lain.
2.
Infeksi
Bentuk intrinsic yang tidak menunjukkan skin test positi
terhadap berbagai allergen pada penderita ini sering
ditemukan
adanya
infeksi
persisten
pada
sinus
Faktor Herediter
Faktor ini memegang peranan penting, karena lebih
dari separuh penderita mempunyai sanak saudara
yang juga menderita berbagai bentuk alergik.
4.
Faktor lain
Bebarapa
penting yang
dapat
Patofisiologi
Ashma Bronchiale terjadi karena hiperaktiv bronchus
akibat adanya atau masuknya factor pencetus kedalaman
broncus
yang
menyebabkan
odena
mukosa
akibat
meningkat
sehingga
timbul
bradikardi
dan
kelelahan.
Selain itu peningkatan frekuensi nafas 1 wl pun
mengalami peningkatan intake cairan. Akibat kekurangan
intake cairan adalah sekresi menjadi kental yang lama
kelamnaan dapat terjadi atelektasis dan akhirnya terjadi
hypoxemia.
d.
Gejala Klinik
Serangan
Asthma
Bronchiale
ditandai
oleh
Gambaran Diagnosis
1.
Makroskopik
Kelainan jantung ditemukan pada bronchus dan
broncheolus dinding bronchus lebih tebal dan di dalam
lumen dapat terlihat kumpulan lendir yang kental dan
liat yang dapat menyumbat lumen.
2.
Mikroskopik
Beberapa hal yang dapat dijumpai adalah :
dan
limfosit
dan
kelenjar
lender
hiperplastik
mengandung
spiral
curscman,
kristal
2.2.
Proses Keperawatan
A.
Stress emosi
Alergen
Kegagalan
dalam
pengobatan
asthma
B.
Pemeriksaaan
fisik
yang
berdasarkan
kepada
suatu
Mengi
Susah bernafas
Ortonea
C.
Dehidrasi
Sianosis
Umah
Ketakutan
Pemeriksaan laboratorium
disebabkan
oleh
menurunnya
perfusi
Pemeriksaan
fungsi
paru-paru
menunjukkan
D.
Diagnosa keperawatan
1.
2.
Ancietas
Berhubungan dengan factor : sulit bernafas,
disebabkan gagal nafas yang berat, kurang
pengetahuan tentang rencana pengibatan dan
pemeriksaan
Batasan karakteristik : menyampaikan perasaan
takut sulit bernafas, subkutan, ekspresi wajah
tenang, menyatakan sulit bernafas.
Hasil
pasien
mendemonstrasikan
ancietas
berkurang
dengan
factor
kurang
karakteristik
menyatakan
kurang
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. Y DENGAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN O2 AKIBAT
ASTHMA BRONCHIALE DI RUANG PERAWATAN XV
RS DUSTIRA
3.1.
PENGKAJIAN
A.
Biodata
a. Identitas Klien
Nama
: Tn. Y
Umur
: 53 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Wiraswasta
Rekam Medik
: 0604041/H/IV/06
Tanggal Masuk
: 10 April 2006
Tanggal dikaji
: 14 April 2006
Alamat
Dx. Medis
: Asma Bronchiale
: Ny. W
Umur
: 49 tahun
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Sunda Indonesia
Pekerjaan
Alamat
: Istri
Riwayat Kesehatan
a.
Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak nafas, batuk, nafsu makan
berkurang, kurang tidur disertai keringat pada malam
hari.
2.
b.
keturunan
apapun.
d. Struktur Keluarga
Klien anak kedua dari 3 bersaudara, mempunyai 3 orang
anak, 2 orang pereempuan, 1 orang laki-laki, klien tinggal
bersama istri dan ketiga anaknya.
10
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Hubungan keluarga
: Hubungan perkawinan
: Meninggal
e.
NO
1
Data Biologis
POLA
Nutrisi
a. Makan
Frekuensi
Jenis
Selera makan
Pantangan
DI RUMAH
DI RUMAH SAKIT
3x/hari
ML : sayur, lauk dan
buah
Kurang porsi habis
Makanan yang pedas
11
b. Minum
Jenis
Jumlah
Air putih
4-6 gelas perhari
Eliminasi
a. BAK
Frekuensi
Jumlah
Warna
Bau
4-5x/hari
+ 800-1000 cc/hari
Kuning jernih
Khas
3-4x/hari
+ 500-900 cc/hari
Kuning jernih
Khas
1 xperhari
Kunung tengguli
Lembek
Khas
1-2 x perhari
Kunung tengguli
Lembek
Khas
+ 1-2 jam/hari
+ 6-8 jam/hari
Tidak ada ganguan
Membaca Koran dan
nonton TV
+ 1-2 jam/hari
+ 3-4 jam/hari
Tidak ada ganguan
Di tempat tidur saja
2 x/hari
2 x/hari 3-4 x/minggu
3 x/minggu
2 x/hari
2 x/hari
Belum pernah
Terbatas
b. BAB
Frekuensi
Warna
Konsistensi
Bau
3
f.
Pemeriksaan Fisik
1.
Keadaan umum
Kesadaran
: Composmentis
Tanda-tanda vital
:
TD
: 100/80 mmHg
: 26 x/menit
: 36 C
12
N
2
: 102 x/mnt
Kepala
Rambut
Inpeksi
Rambut
hitam
bergelombang,
Mata
Inspeksi
Palpasi
Hidung
Inspeksi
Bentuk
simetris,
ada
pernafasan
Telinga
Inspeksi
ujung
mata,
tidak
ada
Bibir
Inspeksi
13
Gigi
Inspeksi
Lidah
Inspeksi
Rongga mulut::
Inspeksi
3.
4.
Leher
Inspeksi
: Bentuk simetris
Palpasi
Dada
Inspeksi
pergerakan
dada
tidak
simetris
>
adanya
wheezing,
irama
jantung
Abdomen
Inspeksi
Extremitas
14
Atas
Bawah
7.
Genetalia
Klien mengatakan tidak ada kelainan, tidak terpasang
kateter
8.
9.
Data Psikologis
Status emosi
Gaya komunikasi
: Kien
mampu
berkomunikasi
Pola interaksi
Konsep diri
10.
Data Sosial
Hub. Keluarga
Hub. Tetangga
: Klien
merupakan
anggota
tetangga
yang
menjenguknya
15
11.
Data Spiritual
Klien sangat yakin dan percaya akan agama yang dianutnya,
meskipun sakit klien tetap menjalankan sholat 5 waktu di
tempat
tidur
dan
selalu
berdoa
untuk
kesembuhan
penyakitnya.
12.
3.2.
NO
1
Pengobatan
Zat asam
Aminophilin
Amoxixillin 3x500 mg
Infus RL 20 gtt/menit
ANALISA DATA
Nama
: Tn. Y
No. Reg
: 0604041/H/IV/06
Frekuensi
nafas
26x/menit
Klien
mengatakan
berkeringat malam hari
PENYEBAB
Spasme otot lunak
Penurunan saturasi
PaO2, O2 dan
kenaikan FRC
Hiperlineflasi
Produksi mucus
neingkat
Oksigenasi darah
berkurang
MASALAH
Gangguan
pertukaran
Gas
16
3.3.
DAFTAR
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
BERDASARKAN
PRIORITAS MASA
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan
produksi mukus yang berlebihan yang ditandai dengan :
Ds
Do
3.4.
: Tn. Y
No. Reg
: 0604041/H/IV/06
DIAGNOSA
O
1.
KEPERAWATAN
Gangguan pertukaran
Gangguan
udara
O2
berhubungan
dengan
peningkatan
produksi
mucus
TUJUAN
1.
dengan
Atur
posisi
1.
semifouler.
DS :
mengatakan
2.
lakukan postural
2.
drainage
3.
Kaji tanda-tanda
1.
vital
Klien
sering
berkeringat
di malam hari
tanda-tanda
JANGKA PANJANG :
tidak sisnosis
DO :
Frek
nafas
dan
pola
keadaan
umum klien
Klien
4.
kolaborasi
dengan
uensi
Mengkaji
perkembangan
mengatakan
sesak nafas
-
JANGKA PENDEK :
-
Klien
pertukaran
RASIONALISASI
criteria :
ditandai dengan :
-
teratasi
INTERVENSI
2.
dokter
dahak
untuk pemberian
ventolin
dikeluarkan
nebulizer
30x/menit
-
Terd
apat mukus atau
17
3.5.
NO
1.
TGL/JAM
15-04-06
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Atur posisi semi fowler S : Klien mengatakan tidak
1.
08.00
dengan
meninggikan
2.
Lakukan
sesak nafas
O : Frekuensi nafas
fisioterapi
(paru
normal
bawah)
dengan
teknik :
A : Masalah teratasi
Membantu
pasien
dengan
P : Perawatan dihentikan
posisi
pewrawat
membentuk
selama
10
menit
-
Memberikan
fibrasi pada area apikal
posterior selama 5 kali
pada setiap inspirasi.
Pasien dibantu
ke posisi semula, berikan
pasien minum air hangat
kemudian anjurkan untuk
18
Anjurkan
pasien beristirahat
3. Kaji tanda-tanda vital :
T
120/80
mmHg
10.55
N : 80 x/menit
R : 26 x/menit
S : 37OC
4. Memberikan oksigen
sesuai dengan saran
dokter 3 liter per menit via
kanul nasal
19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.
KESIMPULAN
Asthama Bronchiale merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh
keperawatan
pada
Tn.Y
dimulai
pada
pengkajian,
dan
evaluasi
hingga
catatan
perkembangan.
SARAN
Untuk kasus Asthama Bronchiale terutama pada Tn.Y diharapkan
penatalaksanaan
keperawatannya
difokuskan
pada
pemenuhan
20
DAFTAR PUSTAKA
1.
Arief
Mansjoer,
1999,
Kapita
Selekta
Kedokteran,
Media
Haznams
Kompedium,
1992,
Diagnostik
dan
Terapi
Ilmu
4.
5.
21