Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Syndrome
Askep Asuhan Keperawatan Nefrotik Syndrome. Nefrotik Syndrom adalah: pengertian, etiologi,
patofisiologi, pathway, gejala, konsep, askep
Beranda Revenuehits Askep Asuhan Keperawatan Nefrotik Syndrome BerandaASKEP
ANAKASKEP DALAMAskep Asuhan Keperawatan Nefrotik Syndrome
Sebab pasti belum jelas. Saat ini dianggap sebagai suatu penyakit autoimun. Secara umum
etiologi dibagi menjadi :
1. Nefrotik syndrome bawaan:
Gejala khas adalah edema pada masa neonatus.
2. Nefrotik syndrome sekunder
Penyebabnya adalah malaria, lupus eritematous diseminata, GNA dan GNK, bahan kimia
dan amiloidosis.
3. Nefrotik syndrome idiopatik
4. Sklerosis glomerulus.
Patofisiologi Nefrotik syndrome
Adanya peningkatan permiabilitas glomerulus mengakibatkan proteinuria masif sehingga terjadi
hipoproteinemia. Akibatnya tekanan onkotik plasma menurun karean adanya pergeseran cairan
dari intravaskuler ke intestisial.
Volume plasma, curah jantung dan kecepatan filtrasi glomerulus berkurang mengakibatkan
retensi natrium. Kadar albumin plasma yang sudah merangsang sintesa protein di hati, disertai
peningkatan sintesa lipid, lipoprotein dan trigliserida.
Pathway Syndrome Nefrotik
1. Download Pathway Nefrotik Syndrome Via Ziddu
2. Download Pathway Nefrotik Syndrome Via Mediafire
Gejala klinis Nefrotik syndrome
1. Edema, sembab pada kelopak mata
2. Rentan terhadap infeksi sekunder
3. Hematuria, azotemeia, hipertensi ringan
4. Kadang-kadang sesak karena ascites
5. Produksi urine berkurang
Pemeriksaan Laboratorium Nefrotik syndrome
1. BJ urine meninggi
2. Hipoalbuminemia
3. Kadar urine normal
4. Anemia defisiensi besi
5. LED meninggi
6. Kalsium dalam darah sering merendah
7. Kadang-kdang glukosuria tanpa hiperglikemia.
Penatalaksanaan Nefrotik syndrome
1. Istirahat sampai edema sedikit
2. Protein tinggi 3 4 gram/kg BB/hari
3. Diuretikum
4. Kortikosteroid
5. Antibiotika
6. Punksi ascites
7. Digitalis bila ada gagal jantung.
8. Riwayat nutrisi:
Usia pre school nutrisi seperti makanan yang dihidangkan dalam keluarga. Status gizinya
adalah dihitung dengan rumus (BB terukur dibagi BB standar) X 100 %, dengan
interpretasi : < 60 % (gizi buruk), < 30 % (gizi sedang) dan > 80 % (gizi baik).
9. Pengkajian persistem.
1. Sistem pernapasan:
Frekuensi pernapasan 15 32 X/menit, rata-rata 18 X/menit, efusi pleura karena
distensi abdomen
2. Sistem kardiovaskuler:
Nadi 70 110 X/mnt, tekanan darah 95/65 100/60 mmHg, hipertensi ringan bisa
dijumpai.
3. Sistem persarafan:
Dalam batas normal.
4. Sistem perkemihan:
Urine/24 jam 600-700 ml, hematuri, proteinuria, oliguri.
5. Sistem pencernaan:
Diare, napsu makan menurun, anoreksia, hepatomegali, nyeri daerah perut,
malnutrisi berat, hernia umbilikalis, prolaps anii.
6. Sistem muskuloskeletal:
Dalam batas normal.
7. Sistem integumen:
Edema periorbital, ascites.
8. Sistem endokrin:
Dalam batas normal.
9. Sistem reproduksi:
Dalam batas normal.
10. Persepsi orang tua:
Kecemasan orang tua terhadap kondisi anaknya.
Diagnosa dan Rencana Keperawatan Nefrotik Syndrome
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kehilangan protein sekunder terhadap
peningkatan permiabilitas glomerulus.
1. Tujuan :
1. Tujuan:
1. Kecemasan anak menurun atau hilang
2. Kiteria hasil:
1. Kooperatif pada tindakan keperawatan
2. Komunikatif pada perawat, secara verbal mengatakan tidak takut
3. Intervensi :
1. Validasi perasaan takut atau cemas
Rasional: Perasaan adalah nyata dan membantu pasien untuk tebuka
sehingga dapat menghadapinya
2. Pertahankan kontak dengan klien
Rasional: Memantapkan hubungan, meningkatan ekspresi perasaan
3. Upayakan ada keluarga yang menunggu
Rasional: Dukungan yang terus menerus mengurangi ketakutan atau
kecemasan yang dihadapi
4. Anjurkan orang tua untuk membawakan mainan atau foto keluarga.
Rasional: Meminimalkan dampak hospitalisasi terpisah dari anggota
keluarga
DAFTAR PUSTAKA
1. Berhman & Kliegman (1987), Essentials of Pediatrics, W. B Saunders, Philadelphia.
2. Doengoes et. al, (1999), Rencana Asuhan Keperawatan, alih bahasa Made Kariasa, EGC,
Jakarta
3. Matondang, dkk. (2000), Diagnosis Fisis Pada Anak, Sagung Seto, Jakarta
4. Ngastiyah, (1997), Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta
5. Rusepno, Hasan, dkk. (2000), Ilmu Kesehaatan Anak 2, Infomedica, Jakarta
6. Tjokronegoro & Hendra Utama, (1993), Buku Ajar Nefrologi, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta.
7. -------, (1994), Pedoman Diagnosis dan Terapi, RSUD Dr. Soetomo-Lab/UPF IKA,
Surabaya.
Askep
ASKEP ANAK
ASKEP BEDAH
ASKEP DALAM
ASKEP GERONTIK
ASKEP JIWA
ASKEP KOMUNITAS
ASKEP MATA
ASKEP MATERNITAS
Askep Paru
ASKEP SARAF
ASKEP THT
ASKEP TULANG
BIOKIMIA PERAWAT
CPNS
CPNS 2014
DOENGES
GAME
INFO
LEAFLET
MAKALAH KEPERAWATAN
MAKALAH KESEHATAN
PENYULUHAN
RUU Keperawatan
Site Map
Tips Blogspot
TIPS KESEHATAN
TOKOH PERAWAT
Tutorial Blogspot
Undang Undang
Hak Cipta KapukOnline.com. Didukung Oleh Kang Kapuk. Template Oleh Askep ID
Privacy Police - Desclaimer - Askep Asuhan Keperawatan Nefrotik Syndrome