Vous êtes sur la page 1sur 35

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Berdasarkan hasil SDKI 2012 menunjukkan bahwa secara nasional AKI di
Indonesia meningkat drastis mencapai 359/100.000 dibandingkan pada tahun 2007 yaitu
228/100.000 dan AKB untuk Indonesia pada tahun 2012 terjadi penurunan mencapai
32/1000 kelahiran hidup dari 34/1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2012).
Hasil ini sangat jauh dari target MDGs 2015, yaitu untuk AKI di Indonesia tahun 2015
mencapai 102 per 100.000 kelahiran hidup dan untuk AKB dari 34/1000 menjadi23/1000
kelahiran hidup dan menurunkan prevalensi gizi kurang balitamenjadi 15 % pada tahun
2015, termasuk tidak terjadi lagi kasus penculikan dan perdagangan bayi baru lahir (zero
toleran) diPuskesmas dan Rumah Sakit (SDKI, 2012).
Sedangkan AKI untuk propinsi NTB telah mengalami sedikit peningkatan yang tidak
terlalu signifikan, yaitu pada tahun 2007 mencapai 95/1000 kelahiran hidup dan pada
tahun 2012 meningkat menjadi 100/1000 kelahiran hidup. Untuk AKB Provinsi NTB telah
mengalami penurunan dalam kurun waktu 2003-2012, namun masih di atas angka
nasional. Menurut data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) di
Provinsi NTB pada tahun 2007 sebesar 72/1000 kelahiran hidup mengalami penurunan
menjadi sebesar 57/1000 kelahiran hidup sesuai data SDKI 2012 (DIKES NTB, 2012).
Kejadian kematian ibu paling banyak pada waktu ibu bersalin sebanyak 43%,
kematian pada waktu nifas sebanyak 38% dan pada saat hamil 19%. Berdasarkan
kelompok umur, kejadian kematian ibu pada usia 20-34 tahun sebanyak 58%, usia 35
tahun sebanyak 16% dan usia <20 tahun sebanyak 5% (DIKES NTB, 2012).
Upaya-upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan hingga kelahiran, masa nifas dan masa
pertumbuhan bayi dan anaknya antara lain melalui peningkatan pelayanan antenatal
sesuai standar sehingga dapat menekan AKI dan AKB. Hasil pencapaian upaya
kesehatan ibu hamil dan bersalin dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan
K1 dan K4 serta upaya agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas
diukur melalui indikator cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (KF3) yang berkualitas
sesuai standar. Selain itu, dilakukan juga upaya pelayanan kesehatan neonatal sesuai
standar yaitu pelayanan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan saat kunjungan
neonatal sebanyak 3 kali (Profil Kemenkes RI, 2012).
Di UPT BLUD Puskesmas Meninting,cakupan pelayanan antenatal pertama(K1)
sebanyak 100% dan K4 Sebanyak 5,88% cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih sebanyak 96,12% cakupan pelayanan ibu nifas sebanyak 94,23%

cakupan pelayanan kunjungan neonatal lengkap (KN3),cakupan pelayanan neonatal


(KN1) sebanyak 100% sebanyak 94,99% cakupan ibu hamil yang mengidap anemia
sebanyak 17,89%, cakupan ibu hamil yang KEK sebanyak 19,21%. (PWS UPT BLUD
Puskesmas Meninting Tahun 2015).
B.

Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny Y
dengan pendekatan Manajemen Kebidanan 7 Langkah Varney pada kasus normal
kehamilan trimester III (Umur Kehamilan/UK 38-39 minggu) di Puskesmas Meninting.
2. Tujuan Khusus
Diharapakan mahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian data subyektif dan data obyektif pada ibu hamil fisiologis
2. Menginterpretasi data dasar dari hasil pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil
fisiologis
3. Mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial dari hasil pemeriksaan
kehamilan yang diperoleh.
4. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap tindakan segera
5. Melakukan perencanaan asuhan yang menyeluruh
6. Melakukan pelaksanaan asuhan terhadap ibu hamil fisiologis.
7. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang diberikan.

C.

Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan masiswa dapat memahami dan menerapkan teori yang sudah dipelajari
dalam memberikan asuhan kebidanan/pelayanan Antenatal Care(ANC) pada ibu
hamil normal dengan baik sesuai dengan manajemen kebidanan 7 langkah varney
di UPT BLUD Puskesmas Meninting.
2. Bagi Puskesmas/Lahan Praktik
Diharapkan dengan penyusunan laporan ini dapat memberikan masukan bagi lahan
praktik mengenai pelayanan kesehatan yang terkait dengan kebidanan, sehingga
dapat memberikan pelayanan yang lebih baik.
3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dengan penyusunan laporan ini dapat memberikan masukan bagi


institusi pendidikan mengenai penerapan pelayanan kesehatan yang terkait dengan
kebidanan, sehingga dapat memberikan bimbingan terhadap mahasiswanya dalam
melakukan asuhan kebidanan di lahan praktik dengan baik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Pengertian Kehamilan
-

Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati. Yang menandai awal periode
antepartum. (Varney, 2006)

Kehamilan adalah suatu keadaan dimana dalam rahim seorang wanita terdapat
hasil konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa) (Rustam Mochtar, 1998).

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita
yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi dan
melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat
sangat besar kemungkinanya akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2007).
a. Kehamilan Trimester Pertama (1-3 Bulan)
Awal kehamilan atau masa trimester pertama merupakan saat yang rawan
bagi perkembangan janin, karena biasanya banyak wanita tidak menduga kalau
dirinya sedang hamil. Kehamilan baru diketahui ketika usia janin sudah
menginjak waktu lebih dari satu bulan. Sementara itu, jika mereka tidak sadar
sedang hamil, mereka akan mengkonsumsi berbagai macam makanan serta obat
yang bisa merusak perkembangan bayi dalam kandungan. Karena itulah janin
pada umur 1-3 bulan ini sangat rentan keguguran.
Saat masa subur, jika sel telur dibuahi maka akan terjadi penempelan sel
telur yang berbentuk semacam bola pada dinding rahim calon ibu. Masa ini
adalah masa rawan, karena janin masih berupa cikal bakal. Jika Janin selamat,
maka bola sel telur itu akan terus berkembang.
Perkembangan sel telur ini akan membentuk seperti udang yang masih
berukuran kecil. Sel telur berbentuk udang kecil ini akan semakin berkembang

saat memasuki usia kehamilan dua bulan yang diserta dengan penyusunan
organ vital jantung serta susunan saraf pusat sejak kehamilan bulan pertama.
Bentuk udang akan semakin menyerupai bayi pada pertengahan bulan
kedua, dan disertai dengan terbentuknya wajah bayi serta membesarnya ukuran
kepala. Tanda-tanda kehidupan akan muncul dimulai dengan berfungsinya
jantung yang ditandai dengan detakan lembut. Selain itu organ lain seperti bagian
tangan serta kaki jug mulai terbetuk, seiring dengan terlihat jelasnya tali pusar
serta munculnya otot-otot.
Pertumbuhan semakin sempurna pada bulan ketiga dimana jantung sudah
mencapai bentuk yang sempurna. Selain jantung, organ-organ lain juga ikut
sempurna seperti kaki serta tangan. Bulan ketiga juga mulai terbentuk organ baru
seperti

telinga,

pemisahan

jari-jari

tangan

serta

kaki

yang

mengikuti

pembentukan pembentukan kaki serta tangan lainnya. Sementara organ-organ


vital lainnya akan baru akan terbentuk pada akhir bulan ketiga dan akan semakin
sempurna pada bulan keempat. Karena perkembangannya sudah mulai
sempurna, maka jika Anda USG Anda sudah akan bisa melihat bayi Anda pada
umur tiga bulan.
b. Kehamilan Trimester Kedua (4-6 Bulan)
USG baru mulai bisa memperlihatkan bentuk bayi dalam kandungan pada
umur tiga bulan namun itu baru gambaran kasar bayi. Memasuki bulan keempat,
perkembangan janin akan memasuki trimester kedua. Janin akan mulai bergerak
yaitu pada bulan keempat, tepatnya sekitar minggu ketiga belas. Hal ini terjadi
karena hormon pada bayi mulai aktif sehingga mereka sudah mulai bisa
bereaksi dengan situasi di dalam kandungan.
Perkembangan terjadi dengan cepat pada saat usia janin menginjak umur
tiga bulan. Perkembangan bagian tangan dan kaki mulai diikuti dengan
tumbuhnya kuku serta rambut-rambut halus. Rambut halus ini akan semakin
menebal pada usia empat bulan, yang menyebabkan sempurnanya bentuk alis,
bulu mata serta rambut. Kulit juga mulai berkembang pada periode ini, yang
dimulai dengan kulit yang sangat tipis.
Begitu pula dengan panca indera yang lainnya seperti mata, hidung, telinga
ataupun mulut. Sehingga pada bulan keempat ini, wajah mulai terbentuk pada

janin. Pada umur tiga bulan, bayi Anda akan seukuran empat inci dan bertambah
satu inci pada bulan setelahnya.
Sementara untuk berat, pada umur empat bulan baru mencapai 45 gram tapi
akan meningkat drastis setelah bulan keempat yaitu sampai 160 gram. Benarbenar perkembangan yang pesat. Jika sekarang Anda hamil dengan umur lima
bulan, maka siap-siaplah untuk merasakan tendangan lembut pada perut Anda.
Penyebabnya ya itu, hormon yang mulai aktif sehingga memicu aktivitas bayi.
c. Kehamilan Trimester Ketiga (7-9 Bulan)
Setelah usia janin memasuki trimester pertama dan kedua, sisanya adalah
menunggu kelahiran yang biasanya terjadi pada trimester ketiga. Pada trimester
ini yang dimulai dengan bulan ketujuh, maka Anda akan mulai disibukan dengan
pemeriksaan dan persiapan kelahiran bayi. Beberapa proses penyempurnaan
perkembangan janin terjadi pada bulan-bulan ini, dimulai pada bulan ketujuh
yaitu sistem sarafnya yang mulai bekerja serta otak yang berkembang dengan
sangat cepat dari waktu ke waktu.
Bayi dalam kandungan juga mulai bisa membuka dan menutup kelopak mata
pada trimester akhir ini khususnya pada bulan kedelapan. Gerakannya juga
sudah bisa dideteksi dan akan semakin aktif pada malam hari. Masa ini adalah
masa saat seorang ibu bisa memperhatikan dengan jelas pergerakan sang bayi,
bersama tendangan-tendangannya.
Trimester akhir ini, bayi sudah benar-benar berkembang, baik dalam
kelengkapan serta fungsi organ-organ tubuh ataupun penambahan berat
badannya. Bayi juga sudah mulai bisa mengambil sesuatu dan menahannya,
sementara di lain pihak dia juga sudah memiliki reflek menghisap yang baik
sebagai bekalnya menyusu saat lahir nanti.
Bayi juga sudah siap dilahirkan mulai bulan delapan, dimana paru-parunya
telah sepenuhnya berkembang, sistem kekebalan tubuh berfungsi, otaknya
sedang bekerja dan beratnya sudah mencapai 2,3 kilogram atau lebih besar
tergantung gennya. Lidah bayi juga sudah mulai mengecap rasa, entah itu rasa
asam ataupun manis.

Idealnya bayi akan lahir pada umur delapan sampai sembilan bulan, saat ia
sudah mencapai pertumbuhan yang cukup dan fisiknya telah tumbuh dengan
sempurna.
B. Adaptasi Anatomi dan Fisiologi pada Trimester 3
1)

Sistem Reproduksi
Ismus menjadi lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan berkembang menjadi
segmen bawah Rahim.Pada 28 minggu fundus uteri terletak kira-kira tiga jari di atas
pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosesus kifoideus (25 cm). 32 minggu fundus
uteri terletak kira-kira antara jarak pusat an prosesus kifoideus (27 cm). 36
minggu fundus uteri kira-kira 1 jari di bawah prosesus kifaideus (30 cm). 40 minggu
fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di bawah prosesus kifoideus (33 minggu).Setelah
minggu ke 28, terjadi kontraksi brakton Hiks semakin jelas.

2) Sistem traktus uranius


Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan
sering kencing akan timbul lagi karena kandungan kencing akan mulai tertekan
kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air menjadi
lancar.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi dari
pada pelvis kiri akibat penggeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon
rektosigmoid di sebelah kiri.
Perubahan-perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urine
dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urine.
3) Sistem respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang membesar ke
arah diafragma kurang leluasa bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil
mengalami derajat kesulitan bernafas.

4) Kenaikan berat badan


Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan BB hari mulai awal
kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11,12 kg.

5) Sirkulasi darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak pada usia
kehamilan 32 minggu, sedangkan pada hematokrit mencapai level terendah pada
minggu 30 sampai 32 minggu karena setelah 34 minggu masa RBC terus meningkat
tetapi volume plasma tidak. Peningkatan RBC terus menyebabkan penyaluran
oksigen pada wanita pada hamil lanjut mengeluh sesak nafas dan pendek nafas.Hal
ini ditemukan pada kehamilan meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Aliran darah meningkat dengan cepat seiring pembesaran uterus.Walaupun
aliran darah uterus meningkat 20 kali lipat, ukuran konseptus meningkat lebih
cepat.Akibatnya oksigen di ambil dari darah uterus selama masa kehamilan lanjut.
6) Sistem muskuloskletal
Sendi pelvik pada kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh secara
bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan
wanita berubah secara mencolok. Peningkatan distensi abdomen yang membuat
panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan berat badan
pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang kurvatura spinalis. Pusat
gravitasi wanita bergeser ke depan. Payudara yang besar dan posisi bahu yang
bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan lumbal menonjol.
Pergerakan menjadi lebih sulit.Struktur ligament dan tulang otot belakang bagian
tengah dan bawah mendapat tekanan berat.
Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa
keluhan. Akan tetapi wanita yang tua dapat mengalami gangguan pungung atau
nyeri punggung yang cukup berat selama dan segera setelah kehamilan.

C. Perubahan Kebutuhan pada Ibu Hamil Trimester 3


1) Oksigen
Seorang dewasa, istirahat yang sehat rata-rata 53 liter oksigen per jam.Rata-rata,
dewasa sehat bernafas sekitar 500 mL udara per napas. Ini disebut volume tidal
normal yaitu terdiri dari 150 mL udara ini akan pergi ke daerah yang tidak berfungsi
paru-paru, yang disebut ruang mati.Tingkat rata-rata nafas adalah 12 napas per
menit. Jadi, jumlah udara yang terhirup adalah 12 x (500 ml -150 ml) = 4.200
mL/menit. Kalikan dengan 60 untuk mendapatkan 252.000 mL / jam. Artinya, setiap

jam, orang akan bernapas dalam 252 liter udara. Sedangkan kebutuhan oksigen ibu
hamil meningkat 20-25%.
2) Nutrisi bagi Ibu Hamil Trimester 3
Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu. Bila ibu hamil
mempunyai berat badan berlebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan
dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk
menghindari sembelit. Bila terjadi keracunan kehamilan atau oedema (bengkakbengkak pada kaki) maka janganlah menambah garam dapur dalam masakan
sehari-hari. Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada
kehamilan trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya:
a) Kalori.
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori
(kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini
diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir.Untuk itu, tambahan kalori yang
diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.
Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta
dan menambah volume darah serta cairan amnion (ketuban).Selain itu, kalori juga
berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan
dari sumber karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia
(padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian
dan susu. Sementara untuk lemak, Anda bisa mengkonsumsi mentega, susu,
telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.
b) Vitamin B6 (Piridoksin).
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam
tubuh yang melibatkan enzim.Selain membantu metabolisma asam amino,
karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam
pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel
saraf).Semakin berkembang otak janin, semakin meningkat pula kemampuan
untuk mengantarkan pesan. Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah
sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan
vitamin ini.
c) Yodium.
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan
mengontrol setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan
senyawa ini, akibatnya proses perkembangan janin, termasuk otaknya terhambat
dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan
sehingga

janin

tumbuh

melampaui

ukuran

normal.

Karenanya,

cermati

asupanyodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi
yodium adalah 175 mikrogram perhari
d) VitaminTiamin(B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3).
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma
sistem pernafasan dan energi. Ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi Tiamin
sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11
miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda konsumsi dari keju, susu, kacangkacangan, hati dan telur.
e) Air.
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga
dari cairan.Air sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel baru, mengatur suhu
tubuh,

melarutkan

danmengatur

proses

metabolisma

zat-zat

gizi,

serta

mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.


Jika cukup mengkonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga
terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi saluran kemih. Sebaiknya
minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu dengan jus
buah, makanan berkuah dan buah-buahan.Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh
tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirup dan softdrink.

D. Perubahan Psikologis pada Wanita Hamil TrimesterIII


1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.
2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir
akan keselamatannya.
4) Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
5) Merasa sedih akan terpisah dari bayinya.
6) Merasa kehilangan perhatian.
7) Perasaan mudah terluka atau sensitif.
8) Libido menurun.

E. Ketidaknyamanan Wanita Hamil pada Trimester 3 dan Cara Mengatasinya

No.

Ketidaknyamanan Fisiologi

Intervensi

Diafragma
Sesak nafas (60%) atas.

terdorong

ke Posisi

badan

menggunakan

bila
ekstra

tidur
bantal.

Hentikan merokok, konsul.

(Trimester 3)
2

Gerakan janin, kram otot, Sering berkomunikasi dengan


Insomnia

(pada sering buang air kecil.

kerabat/suami.

minggu-minggu
akhir)
(Trimester 3)
3
Rasa

khawatir

cemas.

hormonal: Relaksasi, masase perut, minum


hormonal, susu hangat, tidur pakai ganjal

khawatir jadi ibu setelah bagian tubuh.

(Trimester 3)
4

Gangguan
& penyesuaian
kelahiran.

Pembesaran
uterus Istirahat,
relaksasi,
siapkan
Rasa tidak nyaman terutama waktu berdiri dan tubuh, lapor petugas kesehatan.
dan tertekan pada jalan. Serta akibat gemeli.
bagian perineum.
(Trimester 3)

Kontraksi
Kontaksi

usus Istirahat, teknik nafas.

Braxton mempersiapkan persalinan.

Hick.
(Trimester 3)
6

Karena
Kram betis.
(Trimester 3)

penekanan

pada Cek apakah ada tanda Homan,

saraf yang terkait dengan bila tidak ada lakukan masase &
uterus

yang

membesar. kompres hangat pada otot yang

Perubahan kadar kalsium, terkena.


posfor,
diperparah

keadaan
oleh

ini

kelenjar

10

sirkulasi darah tepi yang


buruk. Akibat minum susu
lebih 1 liter/hari.
Karena berdiri dan duduk Asupan cairan dibatasi hingga

Edema kaki sampai lama, postur tubuh jelek, berkemih


secukupnya
saja.
tungkai.
tidak latihan fisik, baju ketat, Istirahat posisi kaki lebih tinggi
(Trimester 3)
8

cuaca panas.

dari kepala.

Ketegangan otot, pengaruh Lakukan teknik relaksasi dengan


Sakit kepala (terjadi hormone, ketegangan mata, menghirup nafas dalam. Masase
selama kehamilan) kongesti
hidung,
dan leher dan otot bahu, gunakan
dinamika cairan saraf yang kompres panas atau es di leher.
berubah.

Penurunan
Perut kembung
(Trimester 3)

kerja

saluran Hindari

pencernaan

makanan

yang

yang mengandung gas, misalnya kol,

menyebabkan perlambatan nangka,


pengosongan lambung.

dan

ketan,

lambat

dicerna, misalnya mie dan tinggi


lemak. Kunyah makanan secara

Penekanan dari uterus yang sempurna,


lakukan
senam
membesar terhadap usus secara teratur, pertahankan
besar.

kebisaan

BAB

yang

normal.

Hindari kelelahan, makan secara

Faktor diet.

teratur dan sedikit, konsultasi ke


dokter untuk pemberian obat.

F. Indeks Massa Tubuh (IMT)

11

Indeks adalah rasio antara dua unsur kebahasaan tertentu yang mungkin menjadi
ukuran atau ciri tertentu, penunjuk (Depdiknas, 2002).Massa adalah ukuran sejumlah
materi yang dimiliki oleh suatu benda yang didefinisikanbaik oleh sifat kelembaban
benda itu maupun pengaruh gravitasi bumi pada benda-benda lain dalam fisika
(Yandianto, 1995).Tubuh adalah keseluruhan jasad manusia atau binatang yang
kelihatan dari ujung kaki sampai ujung rambut (Depdiknas, 2002).Jadi dalam penelitian
ini yang dimaksud dengan indeks masa tubuh adalah rasio antara berat badan dan
tinggi badan yang diukur dari ujung rambut sampai ujung kaki (Depdiknas, 2002).
Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index) merupakan suatu pengukuran yang
menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan.Walaupun
dinamakan indeks, IMT sebenarnya adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan sebagai
berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter)
(Marekensson, 2004). Rumus penghitungan Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa
Tubuh (IMT) adalah
Keterangan :

BMI = Weight / (Height)2

BMI (Body mass index)

: Indeks Massa Tubuh (kg.m-2)

Weight

: Berat badan (kg)

Height

: Tinggi badan (m)

Dengan IMT, akan diketahui apakah berat badan seseorang dinyatakan normal,
kurus atau gemuk. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur> 18 tahun
dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Batas
ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO.

G. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (WHO, 2004)


BMI (kg/m2)
Classificasion
Principal cut-off points

12

Underweight

< 18,50

Severe thinness

< 16,00

Moderate thinness

16,00 16,99

Mild thinness

17,00 18,49

Normal Range

18,50 25,99

Pre Obese

25,00 29,99

Obese

>30,00

Obese class I

30,00 34,99

Obese class II

35,00 39,99

Obese class III

>40,00

Pada tahun 1998, National Institutes of Health mengeluarkan laporan untuk


mengidentifikasi dan menangani masalah mengenai berat badan. Banyak studi ilmiah
penelitian yang memberikan rekomendasi untuk paramedis dan masyarakat tentang
pentingnya manajemen berat. Dalam mengembangkan penelitian, lebih dari 43.627
artikel penelitian diperoleh dari literatur ilmiah dan ditinjau dari panel para peneliti telah
meneliti tentang pentingnya pengurangan berat badan pada orang dengan kolesterol
darah tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes melitus, kanker, dan osteoartritis, dimana
hasilnya menunjukkan fakta bahwa penurunan berat badan dapat mengurangi risiko
penyakit tersebut diatas.
Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan
pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang. Pada akhirnya
diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:
Batas Ambang IMT Indonesia (Depkes, 2003)
Gender

Kategori IMT (Kg/m2)

13

Kegemukan
Kurus

Normal
Tingkat ringan

<18 kg/m2

Pria

18 25 kg/m2

Tingkat berat

>25 27 kg/m2
>27 kg/m2

<17 kg/m2

Wanita

17 23 kg/m2

>23 27 kg/m2

Keterangan :
1) IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan
tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.
2) IMT 17,0 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat
badan tingkat ringan atau KEK ringan.
3) IMT 18,5 25,0: keadaan orang tersebut termasuk kategori normal.
4) IMT 25,1 27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat
badan tingkat ringan.
5) IMT > 27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan
tingkat berat (Direktorat Gizi Masyarakat RI, 2000).

a) Indeks Massa Tubuh (IMT) kategori kurus


Indeks massa tubuh di kategorikan kurus jika pembagian berat per kuadrat
tingginya kurang dari 18 kg/m2. Penyebabnya rata-rata dikarenakan konsumsi energi
lebih rendah dari kebutuhan yang mengakibatkan sebagian cadangan energi tubuh
dalam bentuk lemak akan digunakan. Kerugiannya jika seseorang masuk dalam
kategori ini antara lain : (1) Penampilan cenderung kurang menarik, (2) Mudah letih,
(3) Resiko sakit tinggi, beberapa resiko sakit yang dihadapi antara lain : penyakit
infeksi, depresi, anemia dan diare, (4) Wanita kurus kalau hamil mempunyai resiko
tinggi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, (5) Kurang mampu bekerja
keras.
Indeks massa tubuh masuk ketegori normal jika pembagian berat per kuadrat
tingginya antara 18 sampai 25 kg/m 2. Kategori ini bisa diwujudkan dengan
mengkonsumsi energi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh.Sehingga tidak
terjadi penimbunan energi dalam bentuk lemak, maupun penggunaan lemak sebagai
sumber energi.Keuntungan dari IMT yang normal ini antara lain (1) Penampilan

14

menarik, proporsional, dan lincah, (2) Resiko penyakit bisa di minimalisir menjadi
lebih rendah.
b) Indeks Massa Tubuh (IMT) kategori normal
Adapun cara untuk mempertahankan IMT dalam grid yang normal ini adalah:
1. Mempertahankan kebiasaan makan sehari-hari dengan susunan menu gizi
seimbang.
2. Perlu kebiasaan olahraga yang teratur. (3) Tetap melakukan kebiasaan fisik
sehari-hari.
3. Indeks Massa Tubuh (IMT) kategori berlebihan (kegemukan)
Menurut Direktorat Gizi Masyarakat RI tahun 2002, kegemukan atau obesitas
digolongkan menjadi dua kategori, yaitu (1) kelebihan berat badan tingkat ringan, (2)
kelebihan berat badan tingkat berat.Obesitas berpotensi menjadi faktor primer kasus
degeneratif dan metabolik sindrom.Beberapa studi menunjukkan bahwa obesitas
adalah risiko yang paling tinggi untuk penyakit jantung, DM, dan beberapa jenis
kanker.
Adapun kerugian atau resiko dari kategori ini adalah (1) Penampilan kurang
menarik, (2) Gerakan tidak gesit dan lambat, (3) Merupakan faktor resiko penyakit:
Jantung dan pembuluh darah, Kencing manis (diabetes melitus), Tekanan darah
tinggi, Gangguan sendi dan tulang (degeneratif), Gangguan fungsi ginjal, Kanker,
Pada wanita dapat mengakibatkan gangguan haid (haid tidak teratur), faktor penyulit
pada saat persalinan (Charlotte, 2000).
H. Pendokumentasian
Dokumentasi kebidanan adalah suatu sistem pencatatan dan pelaporan informasi
tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan semua kegiatan yang
dilakukan oleh petugas kesehatan (Bidan,dokter,perawat dan petugas kesehatan lain).
1. Konsep Manajemen Varney.
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, penemuan, keterampilan dalam rangkaian/ tahapan yang logis untuk
pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien. (Varney, 1997)
Langkah-langkah manjemen kebidanan:
a. Langkah I

:Tahap Pengumpulan Data Dasar

15

Pada tahap ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien:
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara:
1) Anamnesa :
Biodata, riwayat social ekonomi, riwayat kesehatan, riwayat penyakit menular
seksual, riwayat operasi, riwayat ginekologi, riwayat menstruasi, riwayat
kontrasepsi, riwayat kehamilan saat ini, riwayat kehamilan, persalinan, dan
nifas yang lalu, riwayat gizi, pola eliminasi, personal hygiene, aktivitas seharihari.
2) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda
vital.
3) Pemeriksaan khusus:
Inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi.
4) Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : catatan terbaru dan sebelumnya.
Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah berikutnya.
Sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan
menetukan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap selanjutnya.
Sehingga dalam tahapan ini harus komprehensif meliputi dat sebyektif, obyektif,
dan hasil pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan kondisi/masalah klien
yang sebenarnya.
b. Langkah II

:Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnose atau masalah bukan
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang dikumpulkan
1) Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup
praktik kebidanan.
Diagnose kebidanan yaitu :
a) Diakui dan telah disahkan oleh profesi
b) Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
c) Memiliki ciri khas kebidanan
d) Didukung oleh clinical judgemnet dalam praktik kebidanan

16

e) Dapat dijelaskan dengan pendekatan manajemen kebidanan


2) Masalah
Masalah adalah hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang
ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosa.
3) Kebutuhan
Kebutuhan

adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum

teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan


melakukan analisa data.
c. Langkah III

:Mengidentifikasi

diagnosa

atau

Masalah

Potensial

dan

Mengantisipasi Pananganannya.
pada langkah ini ita mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
berdasarkan diagnose atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan
diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosa potensial ini
benar-benar terjadi.
d. Langkah IV

:Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera, untuk

Melakukan Konsultasi, Kolaborasi dengan Tenaga

Kesehatan

Lain

Berdasarkan Kondisi Klien.


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang
sesuai dengan kondisi klien.
Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen
kebidanan. Kaji ulang apakah tindakan segera ini benar-benar dibutuhkan.
e. Langkah V

:Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh.

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah
sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah
atau diagnosa yang diidentifikasi atau antisipasi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa-apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi
juga menjadi kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa
yang akan terjadi berikutnya.

17

f.

Langkah VI

:Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman

Pada langkah ini, langkah V dilaksanakan dengan efisien dan aman.


Pelaksanaan ini biasa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh
klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walaupun bidan tidak melakukan
sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya.
g. Langkah VII :Mengevaluasi
Yang dilakukan adalah mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar
telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di
dalam diagnosa dan masalah. Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana
tersebut efektif sedangkan sebagian belum efektif. Maka perlu mengulang
kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui manajemen untuk
mengidentifikasi mengapa proses manajemen tidak efektif serta melakukan
penyesuaian pada rencana tersebut.

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. Y
DENGAN KEHAMILAN NORMAL UK 38-39 MINGGU
DI UPT BLUD PUSKESMAS MENINTING
TANGGAL 13 JUNI 2016

Hari/Tanggal

: Senin, 13 Juni 2016

Pukul

: 09.30 WITA

18

A. (S) SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama Ibu

: Ny. Y

Nama Suami : Tn. A

Umur

: 21 Th

Umur

: 28 Th

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku

: Sasak

Suku

: Sasak

Pendidikan

: SMP

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Supir

Alamat

: Kongok

Alamat

: Kongok

2. Alasan Datang : Ibu hamil 9 bulan datang ke puskesmas mengatakan ingin


memeriksakan kehamilannya yang pertama dan ingin periksa lab untuk pemeriksaan
Hb dengan keluhan sering kencing sejak seminggu yang lalu pada tanggal 6 juni
2016 sampai tanggal 13 Juni 2016
3. Tanda-tanda bahaya :

Sakit kepala yang berlebihan

: Tidak ada

Pembengkakan pada wajah dan tangan

: Tidak ada

Mual muntah yang berkepanjangan

: Tidak ada

Nyeri ulu hati

: Tidak ada

Nyeri perut yang berlebihan

: Tidak ada

Gerakan janin berkurang/tidak dirasakan

: Tidak ada

Mengigil dan demam

: Tidak ada

Perdarahan dari jalan lahir

: Tidak ada

Pengeluaran air ketuban

: Tidak ada

4. Riwayat sosial ekonomi


a. Status perkawinan
Menikah

: Menikah
: 1 kali

Lama : 1 tahun

b. Bahasa yang digunakan di rumah : Bahasa Sasak


c. Kebiasaan hidup sehat

19

Ibu mengatakan tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol dan obat-obatan


terlarang. Namun hanya suaminya yang merokok.
d. Dukungan dari suami/keluarga mengenai kehamilannya :
Ibu mengatakan ada dukungan dari suami/keluarga mengenai kehamilannya
yang pertama ini. Bentuk dukungannya seperti ibu tidak diperbolehkan terlalu
bekerja yang berat-berat seperti mencuci pakaian yang banyak, ibu sering
diingatkan untuk tetap kontrol kehamilannya.
e. Status kesehatan suami: Ibu mengatakan suaminya sehat.
f.

Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan

Ibu merasa mendapat dukungan penuh terhadap kehamilannya yang


pertama ini. Bentuk dukungan dari keluarga adalah orangtua(ibunya)
mengatarkan ibu periksa kehamilan.
g. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan:
Ibu mengatakan tidak diperbolehkan memakan cumi, ikan pari dan mencukur
rambut. Karena hal ini dipercayai dapat mempesulit persalinan seperti bayi
telilit tali pusar.
h. Hubungan seks selama kehamilan :
Frekuensi
Masalah
i.

: Jarang, Ibu mengatakan sekitar 1-2x/minggu


: Tidak ada

Pengambilan keputusan dalam keluarga:


Ibu mengatakan bahwa pengambilan keputusan dilakukan oleh dirinya sendiri
dengan berdiskusi bersama suaminya.

j.

Rencana tempat melahirkan dan penolong persalinan:


Di Puskesmas Meninting dan penolong persalinan oleh bidan.

k. Persiapan persalinan

Transportasi

: Motor dan mobil keluarga

Pendamping persalinan

: Suami dan ibu


kandungnya.

Alat-alat dan pakaian ibu beserta bayi

20

Ibu mengatakan peralatan dan pakaian ibu serta bayinya sudah


dipersiapkandalam satu tas.

Donor darah: Golongan darah ibu: O, ibu mebagatakan golongan darah


ayahnya sama dengan ibu dan ayahnya siap mendonorkan darah.

5. a. Riwayat kesehatan/penyakit yang pernah atau sedang diderita

Jantung

: Tidak pernah

Hipertensi

: Tidak pernah

Diabetes Mellitus

: Tidak pernah

Asma Atau (TBC)

: Tidak pernah

Penyakit Ginjal

: Tidak pernah

Riwayat Alergi (Termasuk Alergi Obat-Obatan) : Tidak ada

Gangguan Mental

: Tidak pernah

Sirce Cell Disease

: Tidak pernah

Lain-lain

a. Riwayat penyakit keluarga (penyakit menular/penyakit keturunan/keturunan


kembar)

Jantung

: Tidak ada

Hipertensi

: Tidak ada

Diabetes mellitus

: Tidak ada

Keturunan kembar

: Tidak ada

Sirce cell disease

: Tidak ada

Alergi

: Tidak ada

Epilepsi

: Tidak ada

Kelainan mental

: Tidak ada

21

Kelainan congenital

Lain-lain

: Tidak ada

6. Riwayat penyakit menular seksual

Riwayat diagnosis dan pengobatan seksual transmitted infection termasuk


AIDS

: Tidak pernah

Pengeluaran vagina yang abnormal

: Tidak pernah

Luka dan pembengkakan pada vagina

: Tidak pernah

Rasa nyeri pada saat berkemih

: Tidak pernah

Diare yang berkelanjutan lebih dari 1 bulan : Tidak pernah

7. Riwayat operasi

Operasi atau luka pada pelvis

: Tidak pernah

Transfusi darah

: Tidak pernah

8. Riwayat ginekologi

Salpingectomy

: Tidak pernah

Pengobatan infertilitas

: Tidak pernah

Kehamilan ektopik

: Tidak pernah

Operasi pada vagina, pelvic, dan uterus

: Tidak pernah

9. Riwayat menstruasi

Usia menarche

: Ibu mengatakan pertama kali menstruasi


pada saat SMP Kelas 3 (usia 15 tahun)

Siklus menstruasi

: Ibu mengatakan rutin setiap 1x/bulan

Lama menstruasi

: Ibu mengatakan selama 6-7 hari.

Jumlah darah

: Ibu mengatakan mengganti pembalut sebanyak

3x/hari

22

Rasa sakit pada saat menstruasi atau dismenorhea : Tidak ada

10. Riwayat kontrasepsi

Metode yang pernah dipakai :


Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.

Kapan berhenti dan alasannya: (-)

Lama penggunaan kontrasepsi sebelum hamil: (-)

11. Riwayat kehamilan ini


a. Hamil ke

: Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan tidak


pernah keguguran

b. HPHT

: 16-09-2015

HTP : 23-06-2016

c. Umur kehamilan menurut ibu :

Ibu mengatakan umur kehamilannya

9 bulan.
d. Pergerakan fetus dirasakan pertama kali :
Ibu mengatakan merasakan gerakan janin pada saat usia kehamilannya 4
bulan.
e. Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir:
Ibu mengatakan gerakan janinnya aktif/sering dan dirasakan tiap hari
( >10x dari jam 6 pagi-12 siang)
f.

Keluhan yang dirasakan selama kehamilan:


Ibu mengatakan mual muntah dan tidak bisa makan pada awal kehamilan
sampai usia kehamilan 2 bulan, dan pada usia kehamilan 9 bulan ini ibu
mengeluh sering kencing pada malam hari dan susah BAB.

g. Tanda bahaya/ penyulit:


Ibu mengatakan tidak pernah mengalami tanda bahaya dan penyulit selama
masa kehamilan kecuali mual muntah dan sulit makan pada trimester
pertama.
h. Riwayat ANC : 10 kali di Puskesmas Meninting dan Posyandu di daerah ibu.
Riwayat ANC ( dikutip dari buku KIA)

23

Tgl

Keluhan
Sekarang

TD
(mmHg)

BB
(kg)

UK
(mg)

TFU

Letak
Janin

D
J

Kaki
Bengkak

Lab

Tindakan

13/11
/15

09/12
/15
07/01
/16
06/0/
16

Pusing

Tidak ada
Pusing
Tidak ada

110/70

64

mmHg

kg

110/70

64,9

12-13

Belum

mmHg
110/70

kg
64,2

mg
16-17

mmHg
100/70

kg
66,2

mg
20-21

Teraba
Belum
Teraba

mmHg

kg

mg

8-9mg

Belum
Teraba

jari

pusat

Balt

Letak
04/03
/116

11/03

Tidak ada

Tidak ada

/16

PP tes (+)
- TT 2
HB
:
13,6- PCT
- SF
gr/dL
Prot : (-)
Ddr : (-)
Red : (-)
Obat
lanjut
SF
Obat

lanjut
Kalk, BC

Obat

kepala

112/74m

67,5

mHg

kg

24-35
mg

110/70

68,3

25-26

mmHg

kg

mg

Sepusat

belum

masuk
Sepusat

PAP O
Letak
kepala

lanjut

belum
masuk
09/04

Tidak ada

110/60

/16

69,6

29-30

kg

mg

PAPO
Letak

22 cm

kepala

Obat
lanjut

belum
masuk
10/05

Tidak ada

110/70

/16

69,4
kg

33-34
Mg

PAPO
Letak

26 cm

kepala

TT3, SF,
Kalk

belum
masuk
09/06
/16

Tidak ada

90/70

70,6

37-38

PAP O
Letak

28 cm

kg

kepala
sudah
masuk
PAP O

24

Obat
lanjut

13/06

Sering

/16

kencing

120/80

69

38-39

kg

mg

31 cm

Letak

kepala
sudah

Hb : 11,4 g%
Prot : (-)
Glu : (-)
DDR : (-)

masuk
PAP O

i.

Imunisasi TT : 3 kali.
Imunisasi TT1
Imunisasi TT2
Imunisasi TT3

j.

: Saat ibu di Sekolah Dasar


: Tanggal 13-11-2015
: Tanggal 10-05-2016

Kekhawatiran-kekhawatiran khusus :
Ibu mengatakan tidak memiliki kekhawatiran khusus terkait dengan
kehamilannya.

k. Obat yang dikonsumsi/termasuk jamu:


Ibu mengatakan tidak ada obat/jamu yang dikonsumsi kecuali yang diberikan
oleh bidan sebelumnya.
12. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama.
13. Riwayat diet/gizi yang dikonsumsi/ makan sehari-hari (sebelum dan selama
hamil)

Frekuensi makan
Porsi makan
Menu/jenis
makanan
Perubahan
masalah

Sebelum hamil
2 kali sehari
1 piring

Selama hamil
3-4 kali sehari
1 piring + ngemil (jajan

Nasi, sayur, ikan, buah

kering)
Nasi, sayur, ikan dan
susu
Tidak ada

atau Tidak ada


makan

yang dialami
Frekuensi minum

4-5 gelas sehari

7-8 gelas sehari

14. Pola eliminasi (BAB dan BAK sebelum dan selama hamil)
a. BAB

Frekuensi BAB

Sebelum hamil
1 kali sehari

25

Selama hamil
1 kali sehari

Obat
lanjut

Konsistensi
Kesulitan

Lembek
Tidak ada

Lembek
Tidak ada

Sebelum hamil
3-4 kali sehari
Cair
Tidak ada

Selama hamil
6-7 kali sehari
Cair
Tidak ada

b. BAK

Frekuensi BAK
Konsistensi
Kesulitan

15. Pola istirahat dan tidur: 7-8 jam sehari (Ibu tidur malam pada jam 21.00
kemudian bangun jam 05.00, lalu kadang-kadang tidur siang sekitar 1 jam (dari
jam 14.00-15.00 WITA).
16. Personal hygiene (mandi, ganti pakaian, dll)
Ibu mengatakan mandi dan ganti pakaian 2 kali sehari.
17. Beban kerja/aktivitas sehari-hari :
Ibu mengatakan aktivitasnya yaitu, menyapu rumah, memasak, mencuci piring,
serta kadang-kadang mencuci pakaian sedikit.
B. Data Obyektif (O)
1) Keadaan umum
Keadaan emosi
Kesadaran
Keadaan emosional
Postur tubuh
2) Berat badan

: Baik
: Stabil
: Composmentis
: Stabil
: Normal
: 69 kg

BB sebelum hamil
: 63 kg
Kenaikan BB selama hamil:5 kg
Tinggi badan
: 156 cm
Lila
: 31 cm
3) Tanda-tanda vital
Tekanan darah
Suhu tubuh
Denyut nadi
Pernafasan

: 120/80 mmHg
: 36,2 oC
: 86 x/menit
: 24 x/menit

4) Pemeriksaan fisik
a. Kepala :

26

Bersih, tidak berketombe, warna hitam, tidak rontok, tidak ada alopesia, tidak
ada lesi dan tanda-tanda infeksi pada kepala
b. Muka :
Simetris, tidak pucat, Cloasma gravidarum (+), oedema (-)
c. Mata

Kelopak mata

: Normal

Konjungtiva

: Tidak pucat

Sclera

: Tidak Ikterus

d. Mulut dan gigi

Bibir

: Lembab, tidak pecah-pecah dan tidak


terdapat inflamasi.

Rahang dan lidah : Tidak pucat

Gigi dan gusi

: Tidak ada karies dan Gusi tidak pucat

e. Leher

f.

Kelenjar thyroid

: Tidak ada pembesaran

Kelenjar getah bening/limfe

: Tidak ada pembesaran

Bendungan vena jugularis

: Tidak ada bendungan

Payudara

Areola

: hiperpigmentasi/ hiperpigmentasi

Simetris

: Simetris

Pembesaran

: Pembesaran normal

Putting susu

: Menonjol/menonjol

Benjolan/tumor/massa

: Tidak ada

Pengeluaran

: Sudah ada pengeluran kolostrum (+/+)

27

Rasa nyeri tekan

: Tidak ada

g. Ekstremitas atas dan bawah


Ekstremitas atas

Rasa nyeri/perih saat menggenggam

: Tidak ada

Oedema

: Tidak ada

Pucat pada telapak tangan dan ujung jari: Tidak ada

Ekstremitas bawah

Oedema

: Tidak ada (-/-)

Varises

: Tidak ada (-/-)

Refleks patella

: Normal, kanan/kiri (+/+)

h. Abdomen

Bekas luka operasi

: Tidak ada

Linea

: Terdapat linea nigra

Striae

: Tidak ada

Kontraksi

: Ada

Palpasi leopold
o

Leopold I

: TFU 31 cm teraba Bokong.

Leopold II

: Teraba punggung disisi kiri ibu

Leopold III

: Teraba kepala di bagian bawah, sudah masuk


PAP

Leopold IV

: Divergen, kepala sudah masuk PAP

Kepala masuk PAP : 4/5 bagian

DJJ

: Irama: 11-12-11 secara teratur.

28

Frekuensi 136 kali/menit.

PBBJ

: 31-11 x 155 gr (3100)

5) Pemeriksaan laboratorium/penunjang

Darah

(Tanggal 13 juni 2016)

Hb

: 11,4 gr %

Urine

(Tanggal 13 Juni 2016)

Protein

: Negatif (-)

Reduksi

: Negatif (-)

Pemeriksaan penunjang lain : Tidak ada

II. Interpretasi Data Dasar

Diagnosa
G1P0A0H0 Usia kehamilah 38-39 minggu, k/u ibu baik.
Janin intra uterine, tunggal, hidup, presentasi kepala, k/u janin baik.
Data Dasar :
1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan tidak pernah keguguran.
2. HPHT

:16-09-2015

3. HTP

:23-06-2016

4. Ibu mengatakan janinnya bergerak aktif


5. Palpasi leopold :

Leopold I

: TFU= 31 cm, teraba bokong di fundus uteri.

Leopold II

: Teraba punggung disebelah kiri.

Leopod III

: Bagian terendah janin kepala, kepala sudah masuk PAP

Leopold IV

: Divergen

6. DJJ

: Irama 11-12-11 secara teratur. Frekuensi 136 kali/menit.

7. PBBJ

: (31-11) X 155 gr = 3.100gr.

29

8. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital:

Tekanan darah

: 120/80 mmHg

Suhu tubuh

: 36,2 oC

Denyut nadi

: 86 x/menit

Pernafasan

: 24 x/menit

9) Dari hasil pemeriksaan laboratorium (13 juni 2016) kadar Hb = 11,4 gr%
B. Masalah
Ketidaknyaman ibu karena sering kencing
C. Kebutuhan

Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)


-

Konseling tentang keluhan ketidaknyamanan yang dirasakan ibu (sering kencing).

Tanda-tanda persalinan dan persiapan persalinan

III. Mengidentifikasi Diagnosa/Masalah Potensial


Tidak ada
IV. Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera
Tidak ada
V. Rencana Asuhan Yang Menyeluruh
1. Penjelasan kepada ibu mengenai keadaan ibu dan janin dan hasil pemeriksaan.
2. Penjelasan kepada ibu mengenai penyebab ketidaknyamanan (sering kencing)
yang dirasakan dan cara mengatasinya.
3. Penjelasan kepada ibu mengenai tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
4. Penjelasan kepada ibu mengenai tanda-tanda persalinan dan persiapan persalinan.
5. Anjurkan kepada ibu untuk sering melakukan olahraga ringan, tetap istirahat, dan
memperhatikan nutrisi dan hidup sehat.

30

6. Anjurkan kepada ibu untuk kunjungan ulang

VI. Pelaksanaan Asuhan


Tanggal 13 Juni 2016, Pukul 11:00 WITA
1. Menjelaskan kepada ibu bahwa usia kehamilan ibu 38-39 minggu keadaan ibu dalam
kondisi baik dengan tekanan darah 120/80 mmHg,dari pemeriksaan fisik yang
dilakukan tidak ditemukan kelainan , posisi janin sudah normal dimana kepala
berada dibawah, kepala sudah masuk pintu atas panggul, denyut jantung janin
normal denga irama teratur dan frekuensi 136x/menit,dan perkiraan berat badan
janin 3.100 gram.
2. Menjelaskan penyebab ketidaknyamanan ibu bahwa sering buang air kecil pada
kehamilan trimester III ini merupakan hal yang wajar, hal itu karena semakin
besarnya usia kehamilan maka bagian terendah janin yaitu kepala menekan
kandung kemih sehingga ibu selalu merasa kandung kemihnya penuh. Menyarankan
ibu untuk perbanyak minum pada siang hari, mengurangi minum di malam hari untuk
mengurangi nocturia(tidak bisa tidur di malam hari) dan menyebabkan keletihan,
batasi minum kopi, teh.
3.

Menjelaskan pada ibu mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan Trimester III yaitu
sakit kepala yang berlebihan,pembengkakan pada wajah dan tangan,mual muntah
yang berkepanjangan,nyeri ulu hati,nyeri perut yang berlebihan,gerakan janin
berkurang/tidak dirasakan,mengigil dan demam,perdarahan dari jalan lahir dan
pengeluaran air ketuban. Apabila ibu mengalami tanda-tanda bahaya Trimester III ibu
diharapkan segera mengunjungi bidan atau tenaga kesehatan terdekat.

4. Menjelaskan pada ibu mengenai tanda-tanda persalinan seperti Memberitahu ibu


tanda-tanda persalinan seperti sakit pinggang menjalar ke perut bagian bawah,
makin lama makin sering dan ada pengeluaran lendir bercampur darah, kadangkadang disertai dengan pengeluaran cairan ketuban.
Memberitahu ibu perencanaan persalinan, meliputi: siapa yang akan membantu
persalinan/menolong, tempat bersalin,peralatan yang dibutuhkan ibu dan bayi,
pendamping persalinan,transportasi saat bersalin dan menyiapkan pendonor darah
dan pengambil keputusan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Peralatan ibu seperti baju
ganti ibu, pakaian dalam, kain/sarung, pembalut, alat-alat mandi, kantung plastik 2
buah dan peralatan bayi seperti lampin, baju bayi, kaos kaki, sarung tangan, topi,

31

selimut bayi. Pendamping persalinan yaitu suami dan keluarga, transfortasi untuk
bersalin dan pendonor darah, menjelaskan pada ibu bahwa ayahnya tidak bisa
mendonorkan darahnya karena seorang pendonor memiliki kriteria yaitu sehat
jasmani dan rohani,usia dari 17-65 tahun, berat badan minimal 45 kg, tekanan darah
100/70 sampai dengan 170/100, kadar hemoglobin(hb) 12,5 gr%- 17,0 gr% dan
interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan. Persiapan kartu jaminan kesehatan
seperti kartu BPJS dan mengingatkan ibu untuk membawa fotocopian kartu BPJS
5. Menjelaskan pada ibu untuk sering berolahraga ringan seperti jalan-jalan kecil, dan
senam hamil.
Menjelaskan ibu untuk menjaga pola hidup sehat seperti makan makanan gizi
seimbang ,istirahat yang cukup (7-8 jam pada malam hari,minimal 1 jam pada malam
hari ).
6. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang lagi pada tanggal 20 juni 2016.

VII. Evaluasi Hasil Asuhan


Tanggal 13-06-2016

Pukul: 11.00 WITA

1. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan yang dijelaskan bahwa ibu dalam keadaan
baik, ibu bisa menceritakan hasil pemeriksaan yang sudah disampaikan.
2. Ibu mengerti tentang penjelasan yang

telah diberikan

mengenai penyebab

ketidaknyamanan dan cara mengatasinya dan ibu bersedia melaksanakan anjuran


yang telah disarankan.
3. Ibu mengerti dan mampu menceritakan kembali apa saja tanda bahaya dalam
kehamilan trimester III seperti sakit kepala yang berlebihan, pembengkakan pada
wajah dan tangan, mual muntah yang berkepanjangan, nyeri ulu hati, nyeri perut
yang berlebihan, gerakan janin berkurang/tidak dirasakan, mengigil dan demam,
perdarahan dari jalan lahir, pengeluaran air ketuban.
4. Ibu mengerti dan mampu menceritakan kembali apa saja tanda persalinan dan apa
saja persiapan persalinan.

32

5. Ibu bersedia mengikuti anjuran bidan untuk berolahraga ringan (seperti lari-lari kecil dan
senam hamil), menjaga pola hidup sehat ( makanan gizi seimbang dan istirahat teratur
7-8 jam pada malam hari dan minimal 1 jam pada siang hari).
6. Ibu bersedia kunjungan ulang 1 minggu lagi pada tanggal 20 juni 2016 di Puskesmas
Meninting.

BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini, sebagai praktikan akan mencoba membandingkan antara teori yang
diperoleh dengan pelaksanaan asuhan kebidanan di lapangan mulai dari pengkajian sampai
dengan pelaksanaan asuhan kebidanan yaitu asuhan kebidanan pada Ny.Y dengan
kehamilan normal trimester III.
Di dalam pengakajian ibu hamil Ny.Y kita perlu mengkaji biodata identitas ibu dan
alasan kedatangannya, hal ini dibutuhkan untuk mengetahui komplikasi sedini mungkin.
Selain itu juga perlu dikaji tentang keluhan atau apa yang dirasakaan ibu yang mengganggu
kenyamanannya selama hamil, riwayat kesehatan ibu dan keluarga, tentang riwayat haid
ibu, riwayat kehamilan / persalinan yang lalu, riwayat kehamilan yang sekarang, riwayat
perkawinan, riwayat KB, kita juga perlu mengkaji reaksi atau dukungan keluarga terhadap
kehamilan ini. kemudian ditanya tentang pola pemenuhan kebutuhan sehari hari, semua
dilakukan secara sistematis. Setelah itu baru dilakukan pemeriksaan umum, pemeriksaan
fisik serta pemeriksaan penunjang.
Dalam pengkajian ditemukan masalah pada trimester III yaitu Ibu mengeluh sering
kencing, hal itu sesuai dengan teori yang dipelajar bahwai pada hamil tua kandung kencing
terdorong bagian terendah

janin yang turun masuk rongga panggul. Pengaruh hormon

meningkatkan vaskularisasi darah menimbulkan perubahan fungsi kandung kencing dan


saluran menjadi lebar, peningkatan sirkulasi di ginjal pada kehamilan, sehingga filtrasi di
glomerulus meningkat 90%.
Pada dasarnya pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal di lapangan
hampir sama dengan teori yang diperoleh, mulai dari pengkajian sampai dengan
pelaksanaan asuhan kebidanan namun

ada standar asuhan kebidanan yang tidak

dilakukan yaitu tes terhadap penyakit menular seksual (HIV/AIDS) dikarenakan tidak
tersedianya alat untuk melakukan pemeriksaan.

33

Secara umum, tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktik. Dapat dilihat pada
pemeriksaan payudara, yaitu memeriksakan apakah sudah

ada pengeluaran kolostrum

atau belum. Ketika dilakukan pemeriksaan bahwa payudara ibu sudah mengeluarkan cairan
putih jernih (kolostrum). Hal ini sesuai dengan teori menurut Hanifa Wiknjosastro, 2002 : 95,
yaitu pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu keluar cairan putih jernih
(kolostrum) yang berasal dari kelenjar asinus yang mulai bereaksi.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada kasus Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny Y mahasiswa mampu
menerapkan ilmu manajemen kebidanan 7 langkah varney pada kasus kehamilan
normal trimester III ini (Umur Kehamilan 38-39 minggu) di UPT BLUD Puskesmas
Meninting. Sebagaimana yang penulis amati, ibu hamil tersebut sudah memasuki
kehamilannya pada trimester III. Dalam menerapkan manajemen asuhan kebidanan
pada ibu hamil trimester III,

mulai dari pengkajian data sampai evaluasi, tidak

mendapatkan masalah, karena ibu hamil dalam keadaan baik dan mampu menerima
serta dapat bekerjasama dengan baik. Karena didukung dengan adanya pemeriksaan
umum,

pemeriksaan

fisik

serta

pemeriksaan

penunjang,

penulis

dapat

menganalisa/menegakkan diagnosa menyusun rencana asuhan serta melaksanakan


asuhan kebidanan.
B. Saran
1. Bagi Mahasiwa
Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan/ pelayanan ANC pada ibu hamil
normal dengan baik sesuai dengan manajemen kebidanan.
2. Bagi Puskesmas/Lahan Praktik
Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kebidanan khususnya pada
ibu hamil agar dapat memenuhi pelayanan/asuhan standar minimal dalam
kebidanan, dalam hal ini mengenai pemeriksaan penyakit menular seksual (Tes
HIV/AIDS) pada ibu hamil.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi untuk mempertahankan dan meningkatkan bimbingan
kepada mahasiswa yang melaksanakan praktik lapangan agar dapat menerapkan
teori yang telah diperoleh institusi sehingga dapat mengasah keterampilan dalam

34

melakukan

asuhan

kebidanan

kehamilan

dengan

pendekatan

manajemen

kebidanan.

DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Praktik Laboratorium Klinik II Poltekkes Kemenkes Mataram, Jurusan
Kebidanan, Program Studi DIV Kebidanan Tahun 2015.
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Varney,Helen, 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4.Jakarta : EGC
Pusdiknakes,1990. Asuhan Antenatal. Jakarta
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta : EGC

35

Vous aimerez peut-être aussi

  • Sap Iva Tes
    Sap Iva Tes
    Document8 pages
    Sap Iva Tes
    Qori Mustika
    Pas encore d'évaluation
  • KT Pengantar Inc
    KT Pengantar Inc
    Document4 pages
    KT Pengantar Inc
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • Sap Iva Tes
    Sap Iva Tes
    Document8 pages
    Sap Iva Tes
    Qori Mustika
    Pas encore d'évaluation
  • Sap Iva Tes
    Sap Iva Tes
    Document8 pages
    Sap Iva Tes
    Qori Mustika
    Pas encore d'évaluation
  • Soal
    Soal
    Document2 pages
    Soal
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • LP Pneumonia Nicu
    LP Pneumonia Nicu
    Document4 pages
    LP Pneumonia Nicu
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • FORMAT DATA KESEHATAN KELUARGA
    FORMAT DATA KESEHATAN KELUARGA
    Document42 pages
    FORMAT DATA KESEHATAN KELUARGA
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • Sap Iva Tes
    Sap Iva Tes
    Document8 pages
    Sap Iva Tes
    Qori Mustika
    Pas encore d'évaluation
  • Sap Iva Tes
    Sap Iva Tes
    Document8 pages
    Sap Iva Tes
    Qori Mustika
    Pas encore d'évaluation
  • Tugas Kelompok Bu Linda KB
    Tugas Kelompok Bu Linda KB
    Document17 pages
    Tugas Kelompok Bu Linda KB
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • Pelayanan KB Di Puskesmas
    Pelayanan KB Di Puskesmas
    Document18 pages
    Pelayanan KB Di Puskesmas
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • TEORI PENGETAHUAN
    TEORI PENGETAHUAN
    Document27 pages
    TEORI PENGETAHUAN
    Novia Nur'Ulum Faryana
    100% (2)
  • Pelayanan KB Di Puskesmas
    Pelayanan KB Di Puskesmas
    Document18 pages
    Pelayanan KB Di Puskesmas
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • Kejang Pada Neonatus
    Kejang Pada Neonatus
    Document12 pages
    Kejang Pada Neonatus
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Document9 pages
    Presentation 1
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • KT Pengantar
    KT Pengantar
    Document4 pages
    KT Pengantar
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • Penggertiann ISK
    Penggertiann ISK
    Document1 page
    Penggertiann ISK
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • Materi Oligo
    Materi Oligo
    Document5 pages
    Materi Oligo
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • BHN Etikol Baik Buruk
    BHN Etikol Baik Buruk
    Document2 pages
    BHN Etikol Baik Buruk
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • Pertanyaan tentang asfiksia dan resusitasi bayi baru lahir
    Pertanyaan tentang asfiksia dan resusitasi bayi baru lahir
    Document2 pages
    Pertanyaan tentang asfiksia dan resusitasi bayi baru lahir
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • Kel 2
    Kel 2
    Document26 pages
    Kel 2
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • Kbi Dan Kbe Word 2003
    Kbi Dan Kbe Word 2003
    Document8 pages
    Kbi Dan Kbe Word 2003
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • Kel 1
    Kel 1
    Document14 pages
    Kel 1
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • BHN Etikol Etik
    BHN Etikol Etik
    Document12 pages
    BHN Etikol Etik
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • Cover Komkeb Novia
    Cover Komkeb Novia
    Document5 pages
    Cover Komkeb Novia
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • BHN 1 PKM
    BHN 1 PKM
    Document11 pages
    BHN 1 PKM
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • Analisis Asuhan Kebidanan
    Analisis Asuhan Kebidanan
    Document3 pages
    Analisis Asuhan Kebidanan
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • CNTH Etikolegal
    CNTH Etikolegal
    Document10 pages
    CNTH Etikolegal
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • Halaman Judul
    Halaman Judul
    Document1 page
    Halaman Judul
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation
  • Cover Komkeb Novia
    Cover Komkeb Novia
    Document5 pages
    Cover Komkeb Novia
    Novia Nur'Ulum Faryana
    Pas encore d'évaluation