Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berdasarkan hasil SDKI 2012 menunjukkan bahwa secara nasional AKI di
Indonesia meningkat drastis mencapai 359/100.000 dibandingkan pada tahun 2007 yaitu
228/100.000 dan AKB untuk Indonesia pada tahun 2012 terjadi penurunan mencapai
32/1000 kelahiran hidup dari 34/1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2012).
Hasil ini sangat jauh dari target MDGs 2015, yaitu untuk AKI di Indonesia tahun 2015
mencapai 102 per 100.000 kelahiran hidup dan untuk AKB dari 34/1000 menjadi23/1000
kelahiran hidup dan menurunkan prevalensi gizi kurang balitamenjadi 15 % pada tahun
2015, termasuk tidak terjadi lagi kasus penculikan dan perdagangan bayi baru lahir (zero
toleran) diPuskesmas dan Rumah Sakit (SDKI, 2012).
Sedangkan AKI untuk propinsi NTB telah mengalami sedikit peningkatan yang tidak
terlalu signifikan, yaitu pada tahun 2007 mencapai 95/1000 kelahiran hidup dan pada
tahun 2012 meningkat menjadi 100/1000 kelahiran hidup. Untuk AKB Provinsi NTB telah
mengalami penurunan dalam kurun waktu 2003-2012, namun masih di atas angka
nasional. Menurut data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) di
Provinsi NTB pada tahun 2007 sebesar 72/1000 kelahiran hidup mengalami penurunan
menjadi sebesar 57/1000 kelahiran hidup sesuai data SDKI 2012 (DIKES NTB, 2012).
Kejadian kematian ibu paling banyak pada waktu ibu bersalin sebanyak 43%,
kematian pada waktu nifas sebanyak 38% dan pada saat hamil 19%. Berdasarkan
kelompok umur, kejadian kematian ibu pada usia 20-34 tahun sebanyak 58%, usia 35
tahun sebanyak 16% dan usia <20 tahun sebanyak 5% (DIKES NTB, 2012).
Upaya-upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan hingga kelahiran, masa nifas dan masa
pertumbuhan bayi dan anaknya antara lain melalui peningkatan pelayanan antenatal
sesuai standar sehingga dapat menekan AKI dan AKB. Hasil pencapaian upaya
kesehatan ibu hamil dan bersalin dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan
K1 dan K4 serta upaya agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas
diukur melalui indikator cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (KF3) yang berkualitas
sesuai standar. Selain itu, dilakukan juga upaya pelayanan kesehatan neonatal sesuai
standar yaitu pelayanan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan saat kunjungan
neonatal sebanyak 3 kali (Profil Kemenkes RI, 2012).
Di UPT BLUD Puskesmas Meninting,cakupan pelayanan antenatal pertama(K1)
sebanyak 100% dan K4 Sebanyak 5,88% cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih sebanyak 96,12% cakupan pelayanan ibu nifas sebanyak 94,23%
Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny Y
dengan pendekatan Manajemen Kebidanan 7 Langkah Varney pada kasus normal
kehamilan trimester III (Umur Kehamilan/UK 38-39 minggu) di Puskesmas Meninting.
2. Tujuan Khusus
Diharapakan mahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian data subyektif dan data obyektif pada ibu hamil fisiologis
2. Menginterpretasi data dasar dari hasil pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil
fisiologis
3. Mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial dari hasil pemeriksaan
kehamilan yang diperoleh.
4. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap tindakan segera
5. Melakukan perencanaan asuhan yang menyeluruh
6. Melakukan pelaksanaan asuhan terhadap ibu hamil fisiologis.
7. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang diberikan.
C.
Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan masiswa dapat memahami dan menerapkan teori yang sudah dipelajari
dalam memberikan asuhan kebidanan/pelayanan Antenatal Care(ANC) pada ibu
hamil normal dengan baik sesuai dengan manajemen kebidanan 7 langkah varney
di UPT BLUD Puskesmas Meninting.
2. Bagi Puskesmas/Lahan Praktik
Diharapkan dengan penyusunan laporan ini dapat memberikan masukan bagi lahan
praktik mengenai pelayanan kesehatan yang terkait dengan kebidanan, sehingga
dapat memberikan pelayanan yang lebih baik.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati. Yang menandai awal periode
antepartum. (Varney, 2006)
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana dalam rahim seorang wanita terdapat
hasil konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa) (Rustam Mochtar, 1998).
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita
yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi dan
melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat
sangat besar kemungkinanya akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2007).
a. Kehamilan Trimester Pertama (1-3 Bulan)
Awal kehamilan atau masa trimester pertama merupakan saat yang rawan
bagi perkembangan janin, karena biasanya banyak wanita tidak menduga kalau
dirinya sedang hamil. Kehamilan baru diketahui ketika usia janin sudah
menginjak waktu lebih dari satu bulan. Sementara itu, jika mereka tidak sadar
sedang hamil, mereka akan mengkonsumsi berbagai macam makanan serta obat
yang bisa merusak perkembangan bayi dalam kandungan. Karena itulah janin
pada umur 1-3 bulan ini sangat rentan keguguran.
Saat masa subur, jika sel telur dibuahi maka akan terjadi penempelan sel
telur yang berbentuk semacam bola pada dinding rahim calon ibu. Masa ini
adalah masa rawan, karena janin masih berupa cikal bakal. Jika Janin selamat,
maka bola sel telur itu akan terus berkembang.
Perkembangan sel telur ini akan membentuk seperti udang yang masih
berukuran kecil. Sel telur berbentuk udang kecil ini akan semakin berkembang
saat memasuki usia kehamilan dua bulan yang diserta dengan penyusunan
organ vital jantung serta susunan saraf pusat sejak kehamilan bulan pertama.
Bentuk udang akan semakin menyerupai bayi pada pertengahan bulan
kedua, dan disertai dengan terbentuknya wajah bayi serta membesarnya ukuran
kepala. Tanda-tanda kehidupan akan muncul dimulai dengan berfungsinya
jantung yang ditandai dengan detakan lembut. Selain itu organ lain seperti bagian
tangan serta kaki jug mulai terbetuk, seiring dengan terlihat jelasnya tali pusar
serta munculnya otot-otot.
Pertumbuhan semakin sempurna pada bulan ketiga dimana jantung sudah
mencapai bentuk yang sempurna. Selain jantung, organ-organ lain juga ikut
sempurna seperti kaki serta tangan. Bulan ketiga juga mulai terbentuk organ baru
seperti
telinga,
pemisahan
jari-jari
tangan
serta
kaki
yang
mengikuti
janin. Pada umur tiga bulan, bayi Anda akan seukuran empat inci dan bertambah
satu inci pada bulan setelahnya.
Sementara untuk berat, pada umur empat bulan baru mencapai 45 gram tapi
akan meningkat drastis setelah bulan keempat yaitu sampai 160 gram. Benarbenar perkembangan yang pesat. Jika sekarang Anda hamil dengan umur lima
bulan, maka siap-siaplah untuk merasakan tendangan lembut pada perut Anda.
Penyebabnya ya itu, hormon yang mulai aktif sehingga memicu aktivitas bayi.
c. Kehamilan Trimester Ketiga (7-9 Bulan)
Setelah usia janin memasuki trimester pertama dan kedua, sisanya adalah
menunggu kelahiran yang biasanya terjadi pada trimester ketiga. Pada trimester
ini yang dimulai dengan bulan ketujuh, maka Anda akan mulai disibukan dengan
pemeriksaan dan persiapan kelahiran bayi. Beberapa proses penyempurnaan
perkembangan janin terjadi pada bulan-bulan ini, dimulai pada bulan ketujuh
yaitu sistem sarafnya yang mulai bekerja serta otak yang berkembang dengan
sangat cepat dari waktu ke waktu.
Bayi dalam kandungan juga mulai bisa membuka dan menutup kelopak mata
pada trimester akhir ini khususnya pada bulan kedelapan. Gerakannya juga
sudah bisa dideteksi dan akan semakin aktif pada malam hari. Masa ini adalah
masa saat seorang ibu bisa memperhatikan dengan jelas pergerakan sang bayi,
bersama tendangan-tendangannya.
Trimester akhir ini, bayi sudah benar-benar berkembang, baik dalam
kelengkapan serta fungsi organ-organ tubuh ataupun penambahan berat
badannya. Bayi juga sudah mulai bisa mengambil sesuatu dan menahannya,
sementara di lain pihak dia juga sudah memiliki reflek menghisap yang baik
sebagai bekalnya menyusu saat lahir nanti.
Bayi juga sudah siap dilahirkan mulai bulan delapan, dimana paru-parunya
telah sepenuhnya berkembang, sistem kekebalan tubuh berfungsi, otaknya
sedang bekerja dan beratnya sudah mencapai 2,3 kilogram atau lebih besar
tergantung gennya. Lidah bayi juga sudah mulai mengecap rasa, entah itu rasa
asam ataupun manis.
Idealnya bayi akan lahir pada umur delapan sampai sembilan bulan, saat ia
sudah mencapai pertumbuhan yang cukup dan fisiknya telah tumbuh dengan
sempurna.
B. Adaptasi Anatomi dan Fisiologi pada Trimester 3
1)
Sistem Reproduksi
Ismus menjadi lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan berkembang menjadi
segmen bawah Rahim.Pada 28 minggu fundus uteri terletak kira-kira tiga jari di atas
pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosesus kifoideus (25 cm). 32 minggu fundus
uteri terletak kira-kira antara jarak pusat an prosesus kifoideus (27 cm). 36
minggu fundus uteri kira-kira 1 jari di bawah prosesus kifaideus (30 cm). 40 minggu
fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di bawah prosesus kifoideus (33 minggu).Setelah
minggu ke 28, terjadi kontraksi brakton Hiks semakin jelas.
5) Sirkulasi darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak pada usia
kehamilan 32 minggu, sedangkan pada hematokrit mencapai level terendah pada
minggu 30 sampai 32 minggu karena setelah 34 minggu masa RBC terus meningkat
tetapi volume plasma tidak. Peningkatan RBC terus menyebabkan penyaluran
oksigen pada wanita pada hamil lanjut mengeluh sesak nafas dan pendek nafas.Hal
ini ditemukan pada kehamilan meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Aliran darah meningkat dengan cepat seiring pembesaran uterus.Walaupun
aliran darah uterus meningkat 20 kali lipat, ukuran konseptus meningkat lebih
cepat.Akibatnya oksigen di ambil dari darah uterus selama masa kehamilan lanjut.
6) Sistem muskuloskletal
Sendi pelvik pada kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh secara
bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan
wanita berubah secara mencolok. Peningkatan distensi abdomen yang membuat
panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan berat badan
pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang kurvatura spinalis. Pusat
gravitasi wanita bergeser ke depan. Payudara yang besar dan posisi bahu yang
bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan lumbal menonjol.
Pergerakan menjadi lebih sulit.Struktur ligament dan tulang otot belakang bagian
tengah dan bawah mendapat tekanan berat.
Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa
keluhan. Akan tetapi wanita yang tua dapat mengalami gangguan pungung atau
nyeri punggung yang cukup berat selama dan segera setelah kehamilan.
jam, orang akan bernapas dalam 252 liter udara. Sedangkan kebutuhan oksigen ibu
hamil meningkat 20-25%.
2) Nutrisi bagi Ibu Hamil Trimester 3
Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu. Bila ibu hamil
mempunyai berat badan berlebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan
dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk
menghindari sembelit. Bila terjadi keracunan kehamilan atau oedema (bengkakbengkak pada kaki) maka janganlah menambah garam dapur dalam masakan
sehari-hari. Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada
kehamilan trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya:
a) Kalori.
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori
(kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini
diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir.Untuk itu, tambahan kalori yang
diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.
Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta
dan menambah volume darah serta cairan amnion (ketuban).Selain itu, kalori juga
berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan
dari sumber karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia
(padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian
dan susu. Sementara untuk lemak, Anda bisa mengkonsumsi mentega, susu,
telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.
b) Vitamin B6 (Piridoksin).
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam
tubuh yang melibatkan enzim.Selain membantu metabolisma asam amino,
karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam
pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel
saraf).Semakin berkembang otak janin, semakin meningkat pula kemampuan
untuk mengantarkan pesan. Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah
sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan
vitamin ini.
c) Yodium.
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan
mengontrol setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan
senyawa ini, akibatnya proses perkembangan janin, termasuk otaknya terhambat
dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan
sehingga
janin
tumbuh
melampaui
ukuran
normal.
Karenanya,
cermati
asupanyodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi
yodium adalah 175 mikrogram perhari
d) VitaminTiamin(B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3).
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma
sistem pernafasan dan energi. Ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi Tiamin
sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11
miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda konsumsi dari keju, susu, kacangkacangan, hati dan telur.
e) Air.
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga
dari cairan.Air sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel baru, mengatur suhu
tubuh,
melarutkan
danmengatur
proses
metabolisma
zat-zat
gizi,
serta
No.
Ketidaknyamanan Fisiologi
Intervensi
Diafragma
Sesak nafas (60%) atas.
terdorong
ke Posisi
badan
menggunakan
bila
ekstra
tidur
bantal.
(Trimester 3)
2
kerabat/suami.
minggu-minggu
akhir)
(Trimester 3)
3
Rasa
khawatir
cemas.
(Trimester 3)
4
Gangguan
& penyesuaian
kelahiran.
Pembesaran
uterus Istirahat,
relaksasi,
siapkan
Rasa tidak nyaman terutama waktu berdiri dan tubuh, lapor petugas kesehatan.
dan tertekan pada jalan. Serta akibat gemeli.
bagian perineum.
(Trimester 3)
Kontraksi
Kontaksi
Hick.
(Trimester 3)
6
Karena
Kram betis.
(Trimester 3)
penekanan
saraf yang terkait dengan bila tidak ada lakukan masase &
uterus
yang
keadaan
oleh
ini
kelenjar
10
cuaca panas.
dari kepala.
Penurunan
Perut kembung
(Trimester 3)
kerja
saluran Hindari
pencernaan
makanan
yang
dan
ketan,
lambat
kebisaan
BAB
yang
normal.
Faktor diet.
11
Indeks adalah rasio antara dua unsur kebahasaan tertentu yang mungkin menjadi
ukuran atau ciri tertentu, penunjuk (Depdiknas, 2002).Massa adalah ukuran sejumlah
materi yang dimiliki oleh suatu benda yang didefinisikanbaik oleh sifat kelembaban
benda itu maupun pengaruh gravitasi bumi pada benda-benda lain dalam fisika
(Yandianto, 1995).Tubuh adalah keseluruhan jasad manusia atau binatang yang
kelihatan dari ujung kaki sampai ujung rambut (Depdiknas, 2002).Jadi dalam penelitian
ini yang dimaksud dengan indeks masa tubuh adalah rasio antara berat badan dan
tinggi badan yang diukur dari ujung rambut sampai ujung kaki (Depdiknas, 2002).
Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index) merupakan suatu pengukuran yang
menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan.Walaupun
dinamakan indeks, IMT sebenarnya adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan sebagai
berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter)
(Marekensson, 2004). Rumus penghitungan Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa
Tubuh (IMT) adalah
Keterangan :
Weight
Height
Dengan IMT, akan diketahui apakah berat badan seseorang dinyatakan normal,
kurus atau gemuk. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur> 18 tahun
dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Batas
ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO.
12
Underweight
< 18,50
Severe thinness
< 16,00
Moderate thinness
16,00 16,99
Mild thinness
17,00 18,49
Normal Range
18,50 25,99
Pre Obese
25,00 29,99
Obese
>30,00
Obese class I
30,00 34,99
Obese class II
35,00 39,99
>40,00
13
Kegemukan
Kurus
Normal
Tingkat ringan
<18 kg/m2
Pria
18 25 kg/m2
Tingkat berat
>25 27 kg/m2
>27 kg/m2
<17 kg/m2
Wanita
17 23 kg/m2
>23 27 kg/m2
Keterangan :
1) IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan
tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.
2) IMT 17,0 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat
badan tingkat ringan atau KEK ringan.
3) IMT 18,5 25,0: keadaan orang tersebut termasuk kategori normal.
4) IMT 25,1 27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat
badan tingkat ringan.
5) IMT > 27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan
tingkat berat (Direktorat Gizi Masyarakat RI, 2000).
14
menarik, proporsional, dan lincah, (2) Resiko penyakit bisa di minimalisir menjadi
lebih rendah.
b) Indeks Massa Tubuh (IMT) kategori normal
Adapun cara untuk mempertahankan IMT dalam grid yang normal ini adalah:
1. Mempertahankan kebiasaan makan sehari-hari dengan susunan menu gizi
seimbang.
2. Perlu kebiasaan olahraga yang teratur. (3) Tetap melakukan kebiasaan fisik
sehari-hari.
3. Indeks Massa Tubuh (IMT) kategori berlebihan (kegemukan)
Menurut Direktorat Gizi Masyarakat RI tahun 2002, kegemukan atau obesitas
digolongkan menjadi dua kategori, yaitu (1) kelebihan berat badan tingkat ringan, (2)
kelebihan berat badan tingkat berat.Obesitas berpotensi menjadi faktor primer kasus
degeneratif dan metabolik sindrom.Beberapa studi menunjukkan bahwa obesitas
adalah risiko yang paling tinggi untuk penyakit jantung, DM, dan beberapa jenis
kanker.
Adapun kerugian atau resiko dari kategori ini adalah (1) Penampilan kurang
menarik, (2) Gerakan tidak gesit dan lambat, (3) Merupakan faktor resiko penyakit:
Jantung dan pembuluh darah, Kencing manis (diabetes melitus), Tekanan darah
tinggi, Gangguan sendi dan tulang (degeneratif), Gangguan fungsi ginjal, Kanker,
Pada wanita dapat mengakibatkan gangguan haid (haid tidak teratur), faktor penyulit
pada saat persalinan (Charlotte, 2000).
H. Pendokumentasian
Dokumentasi kebidanan adalah suatu sistem pencatatan dan pelaporan informasi
tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan semua kegiatan yang
dilakukan oleh petugas kesehatan (Bidan,dokter,perawat dan petugas kesehatan lain).
1. Konsep Manajemen Varney.
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, penemuan, keterampilan dalam rangkaian/ tahapan yang logis untuk
pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien. (Varney, 1997)
Langkah-langkah manjemen kebidanan:
a. Langkah I
15
Pada tahap ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien:
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara:
1) Anamnesa :
Biodata, riwayat social ekonomi, riwayat kesehatan, riwayat penyakit menular
seksual, riwayat operasi, riwayat ginekologi, riwayat menstruasi, riwayat
kontrasepsi, riwayat kehamilan saat ini, riwayat kehamilan, persalinan, dan
nifas yang lalu, riwayat gizi, pola eliminasi, personal hygiene, aktivitas seharihari.
2) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda
vital.
3) Pemeriksaan khusus:
Inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi.
4) Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : catatan terbaru dan sebelumnya.
Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah berikutnya.
Sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan
menetukan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap selanjutnya.
Sehingga dalam tahapan ini harus komprehensif meliputi dat sebyektif, obyektif,
dan hasil pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan kondisi/masalah klien
yang sebenarnya.
b. Langkah II
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnose atau masalah bukan
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang dikumpulkan
1) Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup
praktik kebidanan.
Diagnose kebidanan yaitu :
a) Diakui dan telah disahkan oleh profesi
b) Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
c) Memiliki ciri khas kebidanan
d) Didukung oleh clinical judgemnet dalam praktik kebidanan
16
:Mengidentifikasi
diagnosa
atau
Masalah
Potensial
dan
Mengantisipasi Pananganannya.
pada langkah ini ita mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
berdasarkan diagnose atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan
diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosa potensial ini
benar-benar terjadi.
d. Langkah IV
Kesehatan
Lain
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah
sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah
atau diagnosa yang diidentifikasi atau antisipasi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa-apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi
juga menjadi kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa
yang akan terjadi berikutnya.
17
f.
Langkah VI
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. Y
DENGAN KEHAMILAN NORMAL UK 38-39 MINGGU
DI UPT BLUD PUSKESMAS MENINTING
TANGGAL 13 JUNI 2016
Hari/Tanggal
Pukul
: 09.30 WITA
18
A. (S) SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama Ibu
: Ny. Y
Umur
: 21 Th
Umur
: 28 Th
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Suku
: Sasak
Suku
: Sasak
Pendidikan
: SMP
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Supir
Alamat
: Kongok
Alamat
: Kongok
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Menikah
: 1 kali
Lama : 1 tahun
19
j.
k. Persiapan persalinan
Transportasi
Pendamping persalinan
20
Jantung
: Tidak pernah
Hipertensi
: Tidak pernah
Diabetes Mellitus
: Tidak pernah
: Tidak pernah
Penyakit Ginjal
: Tidak pernah
Gangguan Mental
: Tidak pernah
: Tidak pernah
Lain-lain
Jantung
: Tidak ada
Hipertensi
: Tidak ada
Diabetes mellitus
: Tidak ada
Keturunan kembar
: Tidak ada
: Tidak ada
Alergi
: Tidak ada
Epilepsi
: Tidak ada
Kelainan mental
: Tidak ada
21
Kelainan congenital
Lain-lain
: Tidak ada
: Tidak pernah
: Tidak pernah
: Tidak pernah
: Tidak pernah
7. Riwayat operasi
: Tidak pernah
Transfusi darah
: Tidak pernah
8. Riwayat ginekologi
Salpingectomy
: Tidak pernah
Pengobatan infertilitas
: Tidak pernah
Kehamilan ektopik
: Tidak pernah
: Tidak pernah
9. Riwayat menstruasi
Usia menarche
Siklus menstruasi
Lama menstruasi
Jumlah darah
3x/hari
22
b. HPHT
: 16-09-2015
HTP : 23-06-2016
9 bulan.
d. Pergerakan fetus dirasakan pertama kali :
Ibu mengatakan merasakan gerakan janin pada saat usia kehamilannya 4
bulan.
e. Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir:
Ibu mengatakan gerakan janinnya aktif/sering dan dirasakan tiap hari
( >10x dari jam 6 pagi-12 siang)
f.
23
Tgl
Keluhan
Sekarang
TD
(mmHg)
BB
(kg)
UK
(mg)
TFU
Letak
Janin
D
J
Kaki
Bengkak
Lab
Tindakan
13/11
/15
09/12
/15
07/01
/16
06/0/
16
Pusing
Tidak ada
Pusing
Tidak ada
110/70
64
mmHg
kg
110/70
64,9
12-13
Belum
mmHg
110/70
kg
64,2
mg
16-17
mmHg
100/70
kg
66,2
mg
20-21
Teraba
Belum
Teraba
mmHg
kg
mg
8-9mg
Belum
Teraba
jari
pusat
Balt
Letak
04/03
/116
11/03
Tidak ada
Tidak ada
/16
PP tes (+)
- TT 2
HB
:
13,6- PCT
- SF
gr/dL
Prot : (-)
Ddr : (-)
Red : (-)
Obat
lanjut
SF
Obat
lanjut
Kalk, BC
Obat
kepala
112/74m
67,5
mHg
kg
24-35
mg
110/70
68,3
25-26
mmHg
kg
mg
Sepusat
belum
masuk
Sepusat
PAP O
Letak
kepala
lanjut
belum
masuk
09/04
Tidak ada
110/60
/16
69,6
29-30
kg
mg
PAPO
Letak
22 cm
kepala
Obat
lanjut
belum
masuk
10/05
Tidak ada
110/70
/16
69,4
kg
33-34
Mg
PAPO
Letak
26 cm
kepala
TT3, SF,
Kalk
belum
masuk
09/06
/16
Tidak ada
90/70
70,6
37-38
PAP O
Letak
28 cm
kg
kepala
sudah
masuk
PAP O
24
Obat
lanjut
13/06
Sering
/16
kencing
120/80
69
38-39
kg
mg
31 cm
Letak
kepala
sudah
Hb : 11,4 g%
Prot : (-)
Glu : (-)
DDR : (-)
masuk
PAP O
i.
Imunisasi TT : 3 kali.
Imunisasi TT1
Imunisasi TT2
Imunisasi TT3
j.
Kekhawatiran-kekhawatiran khusus :
Ibu mengatakan tidak memiliki kekhawatiran khusus terkait dengan
kehamilannya.
Frekuensi makan
Porsi makan
Menu/jenis
makanan
Perubahan
masalah
Sebelum hamil
2 kali sehari
1 piring
Selama hamil
3-4 kali sehari
1 piring + ngemil (jajan
kering)
Nasi, sayur, ikan dan
susu
Tidak ada
yang dialami
Frekuensi minum
14. Pola eliminasi (BAB dan BAK sebelum dan selama hamil)
a. BAB
Frekuensi BAB
Sebelum hamil
1 kali sehari
25
Selama hamil
1 kali sehari
Obat
lanjut
Konsistensi
Kesulitan
Lembek
Tidak ada
Lembek
Tidak ada
Sebelum hamil
3-4 kali sehari
Cair
Tidak ada
Selama hamil
6-7 kali sehari
Cair
Tidak ada
b. BAK
Frekuensi BAK
Konsistensi
Kesulitan
15. Pola istirahat dan tidur: 7-8 jam sehari (Ibu tidur malam pada jam 21.00
kemudian bangun jam 05.00, lalu kadang-kadang tidur siang sekitar 1 jam (dari
jam 14.00-15.00 WITA).
16. Personal hygiene (mandi, ganti pakaian, dll)
Ibu mengatakan mandi dan ganti pakaian 2 kali sehari.
17. Beban kerja/aktivitas sehari-hari :
Ibu mengatakan aktivitasnya yaitu, menyapu rumah, memasak, mencuci piring,
serta kadang-kadang mencuci pakaian sedikit.
B. Data Obyektif (O)
1) Keadaan umum
Keadaan emosi
Kesadaran
Keadaan emosional
Postur tubuh
2) Berat badan
: Baik
: Stabil
: Composmentis
: Stabil
: Normal
: 69 kg
BB sebelum hamil
: 63 kg
Kenaikan BB selama hamil:5 kg
Tinggi badan
: 156 cm
Lila
: 31 cm
3) Tanda-tanda vital
Tekanan darah
Suhu tubuh
Denyut nadi
Pernafasan
: 120/80 mmHg
: 36,2 oC
: 86 x/menit
: 24 x/menit
4) Pemeriksaan fisik
a. Kepala :
26
Bersih, tidak berketombe, warna hitam, tidak rontok, tidak ada alopesia, tidak
ada lesi dan tanda-tanda infeksi pada kepala
b. Muka :
Simetris, tidak pucat, Cloasma gravidarum (+), oedema (-)
c. Mata
Kelopak mata
: Normal
Konjungtiva
: Tidak pucat
Sclera
: Tidak Ikterus
Bibir
e. Leher
f.
Kelenjar thyroid
Payudara
Areola
: hiperpigmentasi/ hiperpigmentasi
Simetris
: Simetris
Pembesaran
: Pembesaran normal
Putting susu
: Menonjol/menonjol
Benjolan/tumor/massa
: Tidak ada
Pengeluaran
27
: Tidak ada
: Tidak ada
Oedema
: Tidak ada
Ekstremitas bawah
Oedema
Varises
Refleks patella
h. Abdomen
: Tidak ada
Linea
Striae
: Tidak ada
Kontraksi
: Ada
Palpasi leopold
o
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
DJJ
28
PBBJ
5) Pemeriksaan laboratorium/penunjang
Darah
Hb
: 11,4 gr %
Urine
Protein
: Negatif (-)
Reduksi
: Negatif (-)
Diagnosa
G1P0A0H0 Usia kehamilah 38-39 minggu, k/u ibu baik.
Janin intra uterine, tunggal, hidup, presentasi kepala, k/u janin baik.
Data Dasar :
1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan tidak pernah keguguran.
2. HPHT
:16-09-2015
3. HTP
:23-06-2016
Leopold I
Leopold II
Leopod III
Leopold IV
: Divergen
6. DJJ
7. PBBJ
29
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Suhu tubuh
: 36,2 oC
Denyut nadi
: 86 x/menit
Pernafasan
: 24 x/menit
9) Dari hasil pemeriksaan laboratorium (13 juni 2016) kadar Hb = 11,4 gr%
B. Masalah
Ketidaknyaman ibu karena sering kencing
C. Kebutuhan
30
Menjelaskan pada ibu mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan Trimester III yaitu
sakit kepala yang berlebihan,pembengkakan pada wajah dan tangan,mual muntah
yang berkepanjangan,nyeri ulu hati,nyeri perut yang berlebihan,gerakan janin
berkurang/tidak dirasakan,mengigil dan demam,perdarahan dari jalan lahir dan
pengeluaran air ketuban. Apabila ibu mengalami tanda-tanda bahaya Trimester III ibu
diharapkan segera mengunjungi bidan atau tenaga kesehatan terdekat.
31
selimut bayi. Pendamping persalinan yaitu suami dan keluarga, transfortasi untuk
bersalin dan pendonor darah, menjelaskan pada ibu bahwa ayahnya tidak bisa
mendonorkan darahnya karena seorang pendonor memiliki kriteria yaitu sehat
jasmani dan rohani,usia dari 17-65 tahun, berat badan minimal 45 kg, tekanan darah
100/70 sampai dengan 170/100, kadar hemoglobin(hb) 12,5 gr%- 17,0 gr% dan
interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan. Persiapan kartu jaminan kesehatan
seperti kartu BPJS dan mengingatkan ibu untuk membawa fotocopian kartu BPJS
5. Menjelaskan pada ibu untuk sering berolahraga ringan seperti jalan-jalan kecil, dan
senam hamil.
Menjelaskan ibu untuk menjaga pola hidup sehat seperti makan makanan gizi
seimbang ,istirahat yang cukup (7-8 jam pada malam hari,minimal 1 jam pada malam
hari ).
6. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang lagi pada tanggal 20 juni 2016.
1. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan yang dijelaskan bahwa ibu dalam keadaan
baik, ibu bisa menceritakan hasil pemeriksaan yang sudah disampaikan.
2. Ibu mengerti tentang penjelasan yang
telah diberikan
mengenai penyebab
32
5. Ibu bersedia mengikuti anjuran bidan untuk berolahraga ringan (seperti lari-lari kecil dan
senam hamil), menjaga pola hidup sehat ( makanan gizi seimbang dan istirahat teratur
7-8 jam pada malam hari dan minimal 1 jam pada siang hari).
6. Ibu bersedia kunjungan ulang 1 minggu lagi pada tanggal 20 juni 2016 di Puskesmas
Meninting.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini, sebagai praktikan akan mencoba membandingkan antara teori yang
diperoleh dengan pelaksanaan asuhan kebidanan di lapangan mulai dari pengkajian sampai
dengan pelaksanaan asuhan kebidanan yaitu asuhan kebidanan pada Ny.Y dengan
kehamilan normal trimester III.
Di dalam pengakajian ibu hamil Ny.Y kita perlu mengkaji biodata identitas ibu dan
alasan kedatangannya, hal ini dibutuhkan untuk mengetahui komplikasi sedini mungkin.
Selain itu juga perlu dikaji tentang keluhan atau apa yang dirasakaan ibu yang mengganggu
kenyamanannya selama hamil, riwayat kesehatan ibu dan keluarga, tentang riwayat haid
ibu, riwayat kehamilan / persalinan yang lalu, riwayat kehamilan yang sekarang, riwayat
perkawinan, riwayat KB, kita juga perlu mengkaji reaksi atau dukungan keluarga terhadap
kehamilan ini. kemudian ditanya tentang pola pemenuhan kebutuhan sehari hari, semua
dilakukan secara sistematis. Setelah itu baru dilakukan pemeriksaan umum, pemeriksaan
fisik serta pemeriksaan penunjang.
Dalam pengkajian ditemukan masalah pada trimester III yaitu Ibu mengeluh sering
kencing, hal itu sesuai dengan teori yang dipelajar bahwai pada hamil tua kandung kencing
terdorong bagian terendah
dilakukan yaitu tes terhadap penyakit menular seksual (HIV/AIDS) dikarenakan tidak
tersedianya alat untuk melakukan pemeriksaan.
33
Secara umum, tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktik. Dapat dilihat pada
pemeriksaan payudara, yaitu memeriksakan apakah sudah
atau belum. Ketika dilakukan pemeriksaan bahwa payudara ibu sudah mengeluarkan cairan
putih jernih (kolostrum). Hal ini sesuai dengan teori menurut Hanifa Wiknjosastro, 2002 : 95,
yaitu pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu keluar cairan putih jernih
(kolostrum) yang berasal dari kelenjar asinus yang mulai bereaksi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada kasus Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny Y mahasiswa mampu
menerapkan ilmu manajemen kebidanan 7 langkah varney pada kasus kehamilan
normal trimester III ini (Umur Kehamilan 38-39 minggu) di UPT BLUD Puskesmas
Meninting. Sebagaimana yang penulis amati, ibu hamil tersebut sudah memasuki
kehamilannya pada trimester III. Dalam menerapkan manajemen asuhan kebidanan
pada ibu hamil trimester III,
mendapatkan masalah, karena ibu hamil dalam keadaan baik dan mampu menerima
serta dapat bekerjasama dengan baik. Karena didukung dengan adanya pemeriksaan
umum,
pemeriksaan
fisik
serta
pemeriksaan
penunjang,
penulis
dapat
34
melakukan
asuhan
kebidanan
kehamilan
dengan
pendekatan
manajemen
kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Praktik Laboratorium Klinik II Poltekkes Kemenkes Mataram, Jurusan
Kebidanan, Program Studi DIV Kebidanan Tahun 2015.
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Varney,Helen, 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4.Jakarta : EGC
Pusdiknakes,1990. Asuhan Antenatal. Jakarta
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta : EGC
35