Vous êtes sur la page 1sur 4

Asuhan Keperatan dermatitis Kontak Alergi

1. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama Lengkap, Usia, Jenis KelaminAgama, Pendidikan, Pekerjaan, Golongan
Darah, dan Alamat.
B. Riwayat Peyakit
- Keluhan Utama
-

: Ditulis satu keluhan saja yang dirasakan klien yang

menyebabkan klien dating kerumah sakit .


Riwayat penyakit saat ini
: Riwayat penyakit yang diderita saat ini mulai awal
hingga klien dibawa kerumah sakit.

C. Data Dasar Pengkajian Pasien


1. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
Sensorik motorik menurun atau hilang, mudah terjadi injury, perubahan persepsi
dan orientasi.
2. Pola nutrisi metabolik
Nausea, vomiting, daya sensori hilang, di lidah, pipi, tenggorokan, dysfagia.
3. Pola eliminasi
Catat perubahan kebiasaan BAB dan BAk. Misalnya Inkontenensia urin, anuria,
distensi kandung kemih.
4. Pola aktivitas dan latihan
Klien akan mengalami kesulitan aktivitas akibat kelemahan, hilangnya rasa,
paralisis,hemiplegi, mudah lelah.
5. Pola kognitif dan persepsi
Menggambarkan penginderaan khususnya : penglihatan, pendengaran, rasa,
sentuh dan bau.
6. Pola persepsi konsep diri
Menggambarkan keadaaan penampilan klien serta tingkat kecemasan.
7. Pola tidur dan istirahat
Menggambarkan kebiasaan tidur sehari-hari, jumlah/lama waktu tidur, jam tidur
dan bangun, kegiatan yang dilakukan sebelum tidur (membaca, nonton TV,
mandi, mendengarkan musik dll), dan lingkungan saat akan tidur (gelap, terang
tenang, ramai dll).
8. Pola peran dan hubungan
Tinggal bersama keluarga/sendiri, status pekerjaan, serta gambaran mengenai
peran yang berkaitan dengan keluarga, teman-teman.
9. Pola seksual danreproduksi

Menggambarkan masalah atau problem seksual, ada perubahan/masalah, serta


gambaran perilaku seksual.
10. Koping dan manajemen stress
Tidak mampu mengambil keputusan.
11. Pola nilai kepercayaan
Latar belakang budaya, kepercayaan yang dianut, persepsi tentang kepuasan
dalam hidup.
D. Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum
Kkeadaan secara umum yang tampak dari fisik klien ketika dilakukan
pengkajian.
Inspeksi : proses observasi dengan menggunakan mata. Inspeksi dilakukan
untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik.
Palpasi : Palpasi adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan
dengan

perabaan

dan

penekanan

bagian

tubuh

dengan

menggunakan jari atau tangan.


Perkusi : Perkusi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan
mendengarkan bunyi getaran/ gelombang suara yang dihantarkan
kepermukaan tubuh dari bagian tubuh yang diperiksa.
Auskultasi : Aukultasi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan
mendengarkan bunyi yang terbentuk di dalam organ tubuh.
E. Vital sign
Menggambarkan tnada-tanda vital klien saat dilakukan pengkajian
TD Normal : 110/70

Nadi Normal : 60

RR Normal : 16

Suhu

135/90 mmHg

100 x/i

24 x/i

Normal :
36,5
37,50c

F. Pemeriksaan Penunjang
Adapun pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat dilakukan antara lain:
- Pemeriksaan eosinofil darah tepi.
- Pemeriksaan imminoglobulin E.
- Uji tempel (patch test) Pelaksanaan uji tempel dilakukan setelah dermatitisnya
sembuh (tenang), bila memungkinkan setelah 3 minggu. Tempat melakukan uji
tempel biasanya di punggung, dapat pula di bagian luar lengan atas. Bahn uji
diletakkan pada sepotong kain atau kertas, ditempelkan pada kulit yang utuh,

ditutup dengan bahan impermeabel, kemudian ditrekat degan plester. Setelah 48


jam dibuka. Reaksi dibuka setelah 48 jam (pada waktu dibuka), 72 jam atau 96
jam. Untuk bahan tertentu bahkan baru memebrri reaksi setelah satu minggu.
Hasil positif dapat berupa eritema dengan urtika sampai vesikel atau bula.
Penting dibedakan, apakah reakssi karena alergi kontak atau krena iritasi, reaksi
akan menurun setelah 48 jam( reksi tipe decresendo), sedangkan reaksi alergik
-

kontak makin meningkat.


Uji tusuk (prick test).
Uji gores (scratch test).

2. Analisa data
NO
1

Data

Etiologi
Peradangan

Ds :
-

Masalah
NYERI

Mengungkapkan
secara verbal atau
melaporkan

nyeri

denga isyarat.
Do :
-

Perubahan TD, RR,

Nadi.
Gelisah.
Merintih.
Menangis.
Bukti nyeri

yang

dapat diamati (skala

nyeri).
- Gangguan tidur.
DO :
- Adanya kerusakan

Destruksi lapisan kulit

KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT

pada jaringan kulit


yang terlihat.
3

DS :

Penurunan imunitas

RESIKO INFEKSI

(petahanan tubuh yang


tidak adekuat)

Do :

Penurunan HB
Penekana
respon
inflamasi.

Ds :

Krisis situasi (malu dan


Rasa takut terhadap
penolakan

dari

frustasi terhadap
tampilan diri)

GANGGUAN CITRA TUBUH

orang lain.
Perasaan negative
terhadap

diri

sendiri.
Do :
-

Perubahan

keterlibatan sosial.
Perilaku
menghindar
lingkungan.

dalam

pada

Vous aimerez peut-être aussi