Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Data
DS:
DO:
-
2.
: Ny. P
: R. Dahlia II/ 904.A
Etiologi
Gangguan
Afinitas Hb oksigen
Masalah
Tidak efektifnya
perfusi jaringan
cerebral
Perubahan
Penurunan curah
DS:
- Pasien mengatakan sesak nafas disertai
kontraktilitas
miokardial
jantung
3.
DS:
-
DO:
-
Hemiparase
Klien mengatakan lemas pada kaki
dan tangan sebelah kiri.
Keluarga klien mengatakan semua
aktivitas klien dibantu keluarga.
Hambatan mobilitas
fisik
4.
DS:
DO:
-
5.
DS:
-
DO:
-
Diuresis osmotic
(dari hiperglikemia)
Risiko Gangguan
kekurangan volume
cairan dan elektrolit
Resiko kekurangan
nutrisi dari kebutuhan
tubuh
LILA: 35 cm
B. Hasil Lab (5/9/2016)
1. Hb: 8 gr/dL
2. Ht: 26 gr/dL
3. Trombosit: 783.103/uL
C. Konjungtiva anemis
Mukosa bibir kering
Turgor kulit tidak elastic
Klien tampak tidak nafsu makan
D. Diit makanan cair 300kkal.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama klien / umur
Ruang / No. Kamar
No
: Ny. P
: R. Dahlia II/ 904.A
Tanggal
Tanggal
Paraf &
Dx
1. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d
ditemukan
5 september
teratasi
Nama
Kelompok
2.
oklusi (penyumbatan)
Penurunan curah jantung b.d perubahan
2016
5 september
12
Kelompok
3.
kontraktilitas miokardial
Gangguan mobilitas fisik b.d hemiparase
2016
5 september
12
Kelompok
2016
5 september
12
Kelompok
2016
12
5 september
Kelompok
2016
12
4.
5.
Diagnosa Keperawatan
(berdasarkan prioritas)
: Ny. P
: R. Dahlia II/ 904.A
No
Tujuan dan Kriteria
Dx
Hasil
1. Tujuan :
Status sirkulasi : Status
neurologi dan perfusi
jaringan serebral
meningkat/membaik
setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 Jam
dengan Kriteri Hasil :
1. TTV dalam batas
normal
TD: 120/80 mmHg
(30/10 mmHg)
N: 60-100x/mnt
RR: 16-20x/mnt
T: 36,5oC-37,5oC
2. Tidak ada tandatanda peningkatan
TIK
a. Muntah proyektil
b. Nyeri kepala
hebat
c. Papil edema
3. Mempertahankan
tingkat kesadaran
GCS: E4 M6 V5
Rencana Tindakan
Rasional
Paraf &
Nama
Tindakan Mandiri
1. Ukur TTV
1. Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanan/trauma
serebral pada daerah
vasokomotor otak.
2. Evaluasi pupil, bentuk, 2. Reaksi pupil diatur
oleh saraf cranial
ukuran, kedalaman, dan
okulomotor (III) dan
reaksi terhadap cahaya.
berguna dalam
menentukan apakah
batang otak masih
baik.
3.
Menurunkan tekanan
3. Letakkan kepala
arteri dengan
dengan posisi agak
meningkatkan
ditinggikan dan dalam
drainase dan
posisi anatomis
meningkatkan
(lateral).
sirkulasi/perfusi
serebral.
4. Pertahankan keadaan
4. Aktivitas/stimulasi
tirah baring: ciptakan
yang kontinu dapat
lingkungan yang
meningkatkan TIK.
tenang, batasi
Istirahat total dan
pengunjung/aktivitas
ketenangan mungkin
pasien sesuai indikasi.
diperlukan untuk
pencegahan terhadap
perdarahan dalam
kasus stroke
hemoragik/perdaraha
n lainnya.
5.
Manuver valsava
5. Cegah terjadinya
dapat meningkatkan
mengejan saat defekasi,
TIK dan
dan pernapasan yang
memperbesar resiko
memaksa (batuk terus
menerus).
terjadinya
perdarahan.
Tindakan Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan
1. Menurunkan
hipoksia yang dapat
menyebabkan
Kel. 12
Kel. 12
dokter dalam
pemberian oksigen
sesuai indikasi
2.
Tujuan :
Pasien dapat
meningkatkan atau
mempertahankan curah
jantung yang adekuat
setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam,
dengan kriteria hasil:
1. TTV dalam batas
normal
TD: 120/80 (30/10)
mmHg
N : 60-100 x/menit
RR: 16-20 x/menit
S : 36,5-37,5 0C
2. Irama jantung reguler
3. Sesak (-)
4. Pucat (-)
5. Akral hangat
6. JVP dalam batas
normal (3-5 cm)
7. Hasil foto thorax
(kardiomegali (-)
vasodilatasi serebral
dan tekanan
meningkatkan/terben
-tuknya edema.
2. Untuk membantu
proses penyembuhan
1. Mengumpulkan dan
menganalisis
data
kardiovaskular,
pernapasan,
dan
suhu tubuh untuk
menentukan
dan
mencegahkomplikasi
. Pada GJK dini,
sedang atau kronis.
TD dapat meningkat
sehubungan dengan
SVR. Pada CHF
lanjut tubuh tidak
mampu
mengkompensasi
dan hipotensi tak
dapat normal lagi.
2. Gagal
jantung
mengakibatkan tidak
adekuatnya sirkulasi
sistemik dan tidak
terpenuhinya
oksigen
jaringan
sehingga tubuh akan
berkompensasi
dengan
meningkatkan
pernapasan.
4. Berikan posisi
3. Pucat menunjukkan
menurunnya perfusi
perifer
sekunder
tehadap
tidak
adekuatnya
curah
jantung,
Kel. 12
semifowler
5. Ajarkan teknik
manajemen stress:
teknik relaksasi nafas
dalam
Tindakan kolaborasi
1. Pantau seri EKG
dan perubahan foto
thoraks
2. Pantau pemeriksaan
laboratorium contoh
elektrolit
vasokontriksi,
anemia.
dan
4. Meningkatkan
partisipasi
pasien
dalam mengeluarkan
beberapa
rasa
kontrol dalam situasi
penuh stres
Kel. 12
5. Penurunan rangsang
dan penurunan stress
akibat katekolamin,
yang menyebabkan
atau meningkatkan
aritmia
dan
vasokontriksi
dan
meningkatkan kerja
miokardia
1. Depresi segmen ST
dan
datarnya
gelombang T dapat
terjadi
karena
peningkatan
kebutuhan oksigen
miokard, meskipun
tak ada penyakit
arteri koroner. Foto
dada menunjukkan
pembesaran jantung
dan
perubahan
kongesti pulmonal.
2. Perpindahan cairan
dan
penggunaan
diuretik
dapat
mempengaruhi
elektrolit
magnesium, kalsium,
(khususnya kalium
dan klorida) yang
mempengaruhi irama
jantung
dan
Kel. 12
kontraktilitas.
3. Karena
adanya
peningkatan
ventrikel kiri, pasien
tidak
dapat
mentoleransi
peningkatan volume
cairan
(preload).
Pasien GJK juga
mengeluarkan
sedikit natrium yang
menyebabkan retensi
cairan
dan
meningkatkan kerja
miokard.
3.
Tujuan :
Pergerakan otot,
Perawatan diri klien
dapat dipertahankan
setelah dilakukan
tindakan asuhan
keperawatan selama
3x24 jam dengan
Kriteria Hasil:
1. TTV dalam batas
normal
TD: 120/80 mmHg
(30/10 mmHg)
N: 60-100x/mnt
RR: 16-20x/mnt
T: 36,5oC-37,5oC
2. Sendi tidak
mengalami kekauan.
3. Tidak terjadi atropi
otot.
4. Tidak adanya
kontraktur.
5. Mempertahankan
integritas kulit.
6. Klien menunjukkan
pergerakan /
ambulasi (ROM).
7. Klien mampu
melakukan
Tindakan Dependen
1. Ukur TTV
1. Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanan/trauma
serebral pada daerah
vasokomotor otak.
2. Pergerakan
aktif/pasif bertujuan
untuk
mempertahankan
fleksibilitas sendi.
Kel.12
3. Ketidakmampuan
fisik dan psikologis
klien dapat
perawatan diri :
Activity Daily
Living secara
mandiri.
4.
makan, mandi,
toileting.
c. Ajarkan keluarga
dalam pemenuhan
perawatan diri klien
Tujuan :
Tindakan Independen
Kebutuhan cairan dan
1. Ukur TTV
elektrolit klien terpenuhi
setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama 3x24 jam dengan 2. Pantau haluaran urine,
kriteria hasil:
catat jumlah dan warna.
1. TTV dalam batas
normal
TD: 120/80 mmHg
(30/10 mmHg)
N: 60-100x/mnt
RR: 16-20x/mnt
T: 36,5oC-37,5oC.
2. Intake dan output
3. Pantau keseimbangan
seimbang (200 cc).
pemasukan dan
3. Hasil laboratorium
pengeluaran selama 24
dalam batas normal.
jam
Na: 135-147 mEq/L.
K: 3,5-5,0 mEq/L
Cl: N: 95-105
mEq/L.
4. Tidak ada tanda
4. Perhatikan tanda/gejala
tanda dehidrasi pada
dehidrasi
klien : Membran
mukosa lembab,
Turgor kulit baik
Tindakan Dependen
Kolaborasi
5. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian cairan
6. Pantau pemeriksaan
laboratorium
menurunkan
perawatan diri
sehari-hari dan dapat
terpenuhi dengan
bantuan agar
kebersihan diri klien
dapat terjaga.
1. Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanan/trauma
serebral pada daerah
vasokomotor otak.
2. Terapi diuretic dapat
disebabkan oleh
kehilangan cairan
tiba-tiba atau
berlebihan
(hipovolemia)
meskipun
edema/asites masih
ada.
3. Indikator
keseimbangan cairan
adalah penting,
karena baik
kehilangan atau
kekurangan cairan
dapat terjadi pada
hiponatremia.
4. Deteksi dini dan
mencegah
kekambuhan/kelebih
-an fluktuasi pada
keseimbangan
cairan.
Kel.12
Kel.12
5. Pemberian cairan
dapat memenuhi
kebutuhan cairan
dalam tubuh
6. Hipokalemia/fosfatemia dapat terjadi
karena perpindahan
intraseluler selama
pemberian makan
awal dan
menurunkan fungsi
jantung bila tidak
diatasi.
5.
1. Kandungan glukosa
tinggi dari larutan
memerlukan insulin
eksogen untuk
metabolisme
khususnya pada
adanya insufisiensi
pankreas atau
penyakit pankreas.
2. Berikan diet dan
makanan ringan dengan 2. Memungkinkan
variasi sediaan
tambahan makanan
makanan akan
yang disukai bila ada.
memampukan pasien
untuk mempunyai
Kel.12
Kel.12
3. Berikan makanan
melalui selang
pilihan terhadap
makanan yang dapat
dinikmati.
3. Mungkin diperlukan
untuk memberikan
cairan pengganti dan
juga makanan jika
pasien tidak mampu
untuk memasukkan
segala sesuatu
melalui mulut.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama klien / umur
: Ny. P
Hari,
Tanggal
Selasa,
6-9-2016
05.45
WIB
No.
Tindakan Keperawatan, Respon/Hasil
Dx
1,2,3,4 - Mengukur TTV klien dan mengobservasi keadaan umum
R/ Keadaan umum: sedang.
TTV:
TD: 130/80 mmHg; N: 108 x/menit; S: 36,7C; RR: 21 x/menit.
06.00
WIB
08.45
Paraf,
Nama
Perawat
Ruangan
Perawat
ruangan
Kel.12
WIB
12.00
WIB
12.15
WIB
12.30
WIB
12.45
WIB
15.00
WIB
15.15
WIB
15.20
WIB
18.00
WIB
terhadap cahaya.
R/ Pupil isokor 3 mm/3mm
Reflek cahaya langsung +/+
Reflek cahaya tidak langsung +/+
1,4 - Melakukan tindakan kolaborasi pemberian obat antibiotik,
antifibrinolitik, obat gol nootropik & neurotonik, dan vitamin.
Ceftriaxone 2gr via i.v, vit. K 10mg via i.v, asam traneksamat
50mg via i.v, citicolin 500mg via i.v, folic acid 1mg via oral, B.
complex 1 tab via oral, levofloxacin 750mg via oral, dan KSR
600mg via oral.
R/ Obat masuk ke tubuh pasien via i.v dan oral, tidak ada tandatanda alergi setelah pemberian terapi obat.
5
- Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diit makanan cair
300 kkal melalui selang NGT
R/ Makanan cair habis dimakan. Klien mengatakan tidak
nyaman makan melalui selang NGT dan ingin makan lewat
mulut saja.
3
Kel. 12
Kel. 12
Kel. 12
Kel. 12
Kel. 12
Kel. 12
Kel. 12
Kel. 12
1
18.15
WIB
18.30
WIB
18.45
WIB
19.00
WIB
Rabu,
7-9-2016
02.00
WIB
04.00
WIB
05.45
WIB
1,2,3,4
06.00
WIB
08.15
WIB
18.20
1,2,4
Kel. 12
Kel. 12
Kel. 12
Perawat
ruangan
Perawat
HCU
Perawat
HCU
Perawat
HCU
Perawat
HCU
Perawat
HCU
Perawat
WIB
5
10.30
WIB
11.00
WIB
1
11.05
WIB
1
11.10
WIB
1
12.00
WIB
5
12.15
WIB
5
12.25
WIB
1,4
12.30
WIB
HCU
Perawat
HCU
Kel. 12
Kel. 12
Kel. 12
Perawat
HCU
Perawat
HCU
Perawat
HCU
Perawat
HCU
16.00
WIB
16.15
WIB
Perawat
HCU
Perawat
HCU
18.00
WIB
5
18.15
WIB
18.30
WIB
18.45
WIB
20.00
WIB
Perawat
HCU
Perawat
HCU
Perawat
HCU
Perawat
HCU
Perawat
HCU
16.15
WIB
08.00
WIB
1,4
Perawat
HCU
Perawat
HCU
Perawat
HCU
Perawat
HCU
08.30
WIB
08.45
WIB
12.00
WIB
12.15
WIB
18.00
WIB
18.00
WIB
18.15
WIB
R/ Obat masuk ke tubuh pasien via IV dan oral, tidak ada tandatanda alergi setelah pemberian terapi obat.
- Melakukan latihan pergerakan sendi /ROM pasif kepada klien
dibantu oleh keluarga.
R/ klien menggerakan tangan sebelah kanan&kiri. Klien dapat
menggerakkan tangan dan kaki sebelah kanan dengan baik.
Klien hanya dapat sedikit menggerakan jari-jari kaki sebelah kiri
dan menggerakkan otot tangan sebelah kiri
- Mengubah posisi klien .
R/ Posisi klien diubah dari supine menjadi posisi miring kiri
Kel. 12
Kel. 12
Perawat
HCU
Perawat
HCU
Perawat
HCU
Perawat
HCU
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Perawat
HCU
: Ny. P
No
.
Dx
1
Hari, Tanggal,
Jam
Selasa,
6-9-2016
08.00 WIB
08.00 WIB
08.00 WIB
Evaluasi Hasil
SOAP
S : Klien mengatakan pusing pada kepalanya dan merasa lemas
pada kaki dan tangan sebelah kiri
O:
- Keadaan umu sedang, Kesadaran CM
- GCS E4 V5 M6
- TTV :
TD= 110/60mmHg; N= 82x/mnt; RR= 26x/mnt; T=36,4oC
- Klien terpasang O2 2lt/mnt
A : Masalah perubahan perfusi jaringan serebral tidak teratasi
P : Lanjutkan intervensi diagnosa 1:
- Pantau TTV, kesadarana dan keadaan klien.
- Pertahankan klien dalam keadaan tirah baring
- Pertahankan posisi kepala klien lebih ditinggikan
- Berikan oksigen jika pasien sesak sesuai indikasi
S: Klien mengatakan sesak napas jika disertai batuk. Sesak
berkurang jika merubah posisi dari berbaring ke posisi
setengah duduk.
O:
- Keadaan umum lemah
- Kesadaran composmentis.
- TTV: TD= 110/60mmHg; N= 82x/mnt; RR= 26x/mnt;
T=36,4oC.
- Klien terlihat sesak napas dan pucat
A: Masalah penurunan curah jantung berhubungan dengan
penurunan kontraktilitas miokardial belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi dx 1
- Ukur TTV
- Kaji kulit terhadap pucat atau sianosis.
- Berikan posisi semifowler.
- Ajarkan teknik manajemen stres: teknik relaksasi napas
dalam.
- Pantau seri EKG dan perubahan foto thoraks.
- Pantau pemeriksaan laboratorium
S: Klien mengatakan lemas pada kaki dan tangan kiri klien.
Keluarga mengatakan bahwa aktivitas masih dibantu keluarga
O:
- Klien masih bedrest.
Paraf dan
Nama
Kel. 12
Kel. 12
08.00 WIB
08.00 WIB
Kel 12
Kel. 12
Kel. 12
Rabu,
7-9-2016
08.00 WIB
08.00 WIB
08.00 WIB
Kel. 12
Kel. 12
08.00 WIB
08.00 WIB
Kamis,
Kel. 12
Kel. 12
Kel. 12
8-9-2016
08.00 WIB
08.00 WIB
08.00 WIB
Kel. 12
Kel.12
Kel. 12
55555 00002
A: Masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi diagnosa 2:
- Melatih klien ROM aktif/pasif
- Ubah posis iklien tiap 2 jam
- Monitor/pantau kemandirian klien
08.00 WIB
08.00 WIB
Kel. 12
Kel.12