Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2.
3.
KALSIFIKASI LOGAM
FERROUS METAL
Jenis bahan yang komponen utamanya Fe(Iron)
,Besi,Sumbernya : Iron Ores ( Biji Biji Besi ).
- Fe 3 04 ( Magnetite ) Iron Oxide.
- Fe 3 04 ( Hematite ) 70 % Fe besi.
Perubahan dari Ores ke Iron
- Prosesnya Smelting ( prinsipnya = melepaskan
oksigen ).
- Blast Furnance(Tungku dapur tinggi )
- Menggunakan Remstone ( Untuk mengikat unsurunsur yang tidak effektif yang dinamakan slag ).
Pada Proses dapur tinggi yang dimasukkan .
- Biji besi ( Ores ).
- Coke ( Kokas ).
- Batu Kapur ( Remstone ) CaCo3.
= Menghasilkan Pig Iron ( Besi kasar yang rapuh,
mengandung 3-4 % Carbon Yaitu :
- Fe C ( Cemaitate ).
- Fe C2 ( Carbon Graphite Free Carbon)
Flake Crbon Graphite ( Grapite bubuk
carbon ).
Perbedaan antara Besi & Baja ( Iron & Steel )
Fe yang ada pada Pig Iron mampu mengikat
Carbon Max 4 % . Jika semua Fe mampu mengikat
selurah carbonnya , dinamakan dengan Steel , tidak
terdapat carbon yang bebas, candungan carbon <1,70
% sedang pada Iron masing terdapat certbon yang
bebas >1.70 % Disebut juga Cast Iron.
Prosentasi Carbon
Jenis Matrial
1. Pig Iron
2. White Cast Iron
3. Gray Cast Iron
4. Malleable Cast iron
5. Tool Steel
6. High Carbon Steel
7.Medium Carbon Steel
8. Cast Steel
9. Low Carbon Steel
A/C Material
% pada Carbon
4
3,5
2,5 4
2,5 3,5
0,8 1,7
0,5 0,9
0,3 0,5
0,15 0,6
0 0,3
4. Wrought Iron.
Pembuatannya : memurnikan Pig Iron ( Unsur
carbon hanpir dihilangkan )
Dengan proses Aston ( menghilangkan carbon)
A/C Material
Sifat sifatnya
- Dapat di heattreat.
- Dapat diwelding.
- Dapat dibentuk
- Keras / hardness
Pemakaiannya :
- Digunakan pada barang barang forging ( tempa )
- Rod end ( lengan ayun )
b. Penomoran 5 digit.
SAE X XX XX
X : Class steel
XX : + % Class Steel
XX : + % Carbon
SAE
7 13
Tungsten
+ 13 % Tungsten steel
+ 50 % Carbon
50
A/C Material
CLASS STEEL
Carbon Steel..........1
Nickel Steel ....2
Nickel Cromium Steel .......3
Molybdenum Steel .4
Chromium Steel..5
Chromium-Vanadium Steel.6
Tungten Steel ......7
Manganese-Molybdenum
and
Nickel-ChromiunMolybdenum Steel....8
Silicone-Manganese Steel 9
Penomoran ini pengecualian untuk SAE 4130 SAE 4
1 30 ( mengandung ) :
Carbon
0,28 % - 0,33 %
Chromium
0,80 % - 1,10 %
Manganese
0,40 %
Molybdenum
0,15 % - 0,25 %
Phospous ( Max )
0,40 %
Sulphur ( Max )
0,40 %
Silicon
0,20 % - 0,35 %
Dan nomor indek ini lebih dikenal dengan
SAE Chrome-Molybdenum 4 1 30 dimana :
4 : Molybdenum Steel
1
: + % Chromium
30 : 0,30 % Carbon
Hal ini ( SAE 4130 ) dibuat pada tahun 1906, yang
mana belum dibuat untuk 4130, Chrom-Molybdenum
steel dikenalkan / tercatat sekitar tahun 1918.
sesungguhnya Chromium adalah yang mendominasi
pembentukan steel
pada 4130, dan tidak pada
Molybdenum, meskipun termasuk dalam Class ( 4 )
steel.
Pada contoh 4130 disamping, menerangkan kira
kira kandungan Chromium 1 % ,Molybdenum lebih
rendah dari Chromium( 0,15 %- 0,25 % )
Non Ferrous Metal
ALLOY STEEL.
Adalah gabungan antara Carbon steel dengan
unsure lain ( paduan ).
Element / insure antara lain yaitu :
- Chromium
- Molybdenum.
- Manganese. - Vanadium.
- Tungsten
- Manganese + Silicon.
Alasan Penggunaan Alloy Steel :
1. Untuk mendapatkan daya tahan terhadap
goresan, kekerasan yang lebih baik ).
2. Untuk menaikkan kekuatan dan keliatan yang
lebih baik.
3. Untuk mendapatkan bahan yang menghasilkan
distorsi yang minimum bila dipanaskan.
4. Untuk mendapatkan sifat Red Hardness
( tetap dalam keadaan kuat didalam keadaan
sangat panas ).
By.M.Kurniyato
A/C Material
digunakan
dalam
Sifat sifat :
Corrosion resistant
Hardness
Resistant to shock
High
strength
dengan
sedikit
kehilangan ductility
Chromium menyebabkan sifat keras yang dalam pada
metal, juga menambah steel tahan dalam pemakaian
dan liat.
Temperatur hardening lebih tinggi dari Manganese
Bila Steel terdapat beberapa Carbon dengan
Chromium antara 0,50 % - 1,50 % digunakan untuk
twist drill, reamerdan alat - alat lain.
Bila Chromium lebih dari 4 % Alloy mempunyai
Red Hardening yang sesuai pada peralatan, dan
digunakan pada Hot Forging Dies, Gun Barrels, Ball
Bearing, Roller Bearing.
Ketika Chromium Steel dikombinasikan dengan
Nickel akan menghasilkan high stength dan high yield
point steel yang digunakan pada daerah sudden
impact atau shock load.
Chromium Nickel (Stainless Stell / Baja 18-8 )
Stainless Steel adalah campuran antara Chromium
dan Nickel, sering disebut dengan
( 18-8)
Stainless Steel, dimana terdapat 18 % Chromium dan
8% Nickel
-
1.
2.
3.
4.
Sifat sifatnya :
High strengh ( kuat )
Toughness.
Tahan gores.
Tahan kelelahan ( Fatique ).
A/C Material
A/C Material
By.M.Kurniyato
Penggunaannya
-. Gears dan chain/rantai untuk pengoprasian
retractable landing gears.
-. Untuk struktural parts dipakai ditempat yang
sering terjadi dan mudah corrosoion.
-. Pada aircraft untuk exhaust manifold, carburetor
needle valve dan sleeve.
Inconel.
Mempunyai komposisi
80% Nickel, 14%
Chromium, dan 6% Iron.
Penampilannya mirip dengan stainless steel dan
digunakan pada hot section turbin, karena kuat dan
tahan corrosion dengan temperatur yang extreme di
bagian engine.
Cara membedakannya dengan stainless steel yaitu
dengan Solution test :
Solution test yang prosesenya :
Larutkan 10 gram Cupric Clorida (CuCl ) dalam 100
cc asam HydroCloric (HCl ) dengan menggunkan pipet
( alat tetes ) teteskan 1 tetes pada tiap metal selama 2
menit.teteskan air 3-4 tetes berturut-turut.cuci gengan
air bersih.
*=. Jika metal tsb stainless steel, Copper dari
Cupric Clorid akan menempel , dan meninggalkan
warna Copper ( Kuning kemerahan ).
*=. Jika bahan tsb adalah monel, akan meninggalkan
warna putih bersih.
Sifatnya :
Kuat ( 100.000 psi dalam keadaan lunak ).
kuat ( 120.000 psi dlm keadaan cold working).
Tahan corropsion pada 1000 oF.
Tahan Shock ( Fatique resistant jauh lebih baik dari
pada baja ).
K-Monel.
Adalah non ferrous metal yang terdiri dari : Nickel ,
Copper dan Aluminium.
Atau metal ini dihasilkan dari penambahan yang
sedikit pada campuran dasar Monel.
Sifatnya :
-. Dapat di heat treatment.
-. Dapat diwelding.
-. Kuat dan tahan corrosion.
-.Non magnetic pada semua temperatur.
Pemakaiannya :
-. Gear. -. Struktural member pada aircraft.
. Bagian-bagian yang sensitive terhadap corrosion.
Pengelasan pada K-Monel dapat menggunakan Oxyacetylene dan Electric-arc.
A/C Material
Hastelloy.
Jenis ini termasuk super alloy(High temp alloy )
Terdiri dari :
-. Nickel base alooy + Molybdenum + Chromium.
Sifatnya :
-. Tahan terhadap corrosion sampai 1800 oF.
Dipakai untuk :
-. Komponen engine turbin.
-. Sebagai bahan plating pada nozzle vane.
-.
Magnesium dan Alloy
Magnesium yang dikenal adalah sturktural metal
yang sangan ringan, warnanya yang silvery-white yang
mempunyai berat 2/3 dari Aluminium , 1/4 dari Brass.
Magnesium dalam bentuk asli ( pure ) tidak dapat
digunakan untuk sturktural / pada beban yang berat,
dan dapat ditambah kekuatannya dengan campuran /
Alloy antara lain : Zinc, Aluminium, dan Manganese
dan akan menghasilkan metal yang kuat dan ringan (
strength to weight ratio ).
Magnesium dapat dihasilkan dari biji Dolomite, dan
megnesite, juga dari air laut(air bagian dari dasar laut )
Sifat sifat Mangsium Alloy adalah :
-. Beratnya 2/3 dari aluminium.
-. Dan 1/4 dari Brass ( Kuningan ), 1/3 dari Cooper.
-.High strength to weight ratio yang baik.
-.Dapat dinaikkan kekuatannya dengan Alloy.
-.Magnesium Alloy mempunyai sifat yang baik pada
casting seperti Forging : baik dengan
mechanical press hydraulic maupun dengan drop
hammer.
-. Dalam bentuk yang luas, sebagai penghantar panas
yang baik, sulit terbakar hingga 1.240 0F.
-. Tapi mudah terbakar bila dalam keadaan bubuk,
hanya dapat dipadamkan dengan pemadam jenis
padat /bubuk ( antara lain ; bubuk soapstone, bubuk
grapite ataupun pasir )
-.Bila menggunakan pemadam dari jenis cair akan
memepercepat terbakar.
-. Dapat di heat threatment dengan baik, seperti :
anneling,
quenching,
solution
heat
threatment,aging, dan stabilizing.
Pemakaian Magnesium dan Alloy.
Pure Magnesium.
-. Sebagai bahan dasar kimia./ Industri.
-. Dalam bentuk batangan digunakan untuk oxidizer
pada metal : Brass, Bronze dan Nickel silver.( akan
membentuk magnesium oxide pada permukaan non
By.M.Kurniyato
Magnesium Alloy
-. Dalam bentuk casting digunakan pada : engine crank
case, accessory drive housing, oil pump, intake
manifold, landing wheels, engine starter, dll.
-. Dalam bentuk sheet digunakan pada : Nosewheel
doors, fpal cover skin, aileron cover skin, oil tank,
flooring, fuselage part, wing tips, engine neclles,
intrument panel.
Dalam bentuk lain digunakan pada ; Hydraulic fluid
tank, oxygen bottle case, ducts, seat.
Magnesium Alloy dihasilkan dari pabrik ada 2 macam
1. Dow ChemicalCompany, disebut juga Dow metal
alloys Dengan code metal : Dow metal J, Dow
metal M, Dow metal H , dst.
2. American Magnesium Corporation. Dengan code
metal : AM ( American Magnesium )
AM 240 C adalah cast alloy.
AM 240 C 4 adl cast alloy dlm keadaan heat- treat.
AM 3 S0 : anneled Wrought alloy.
AM 3 SRT : anneled Wrought alloy di rolled stelah
heat treatment.
Magnesium alloy sand casting yang digunakan
pada pesawat dari Dow Metal H atau AM 256 alloy
( 27.000 psi ) dan dapat dinaikkan sampai 38.000 psi
setelah heattreatment.
Dalam bentuk sheet / plated Magnesium yang
digunakan umumnya Dow Metal M atau AM 3S.
Pembentukannya dalam betuk lain akan lebih mudah
bila dipanaskan dahulu.
Bila pada pesawat bersamaan dengan aluminium
alloy atau metal lain harus diberi lapisan untuk
menghindari terjadinya Dissimilar corrosion.
Copper dan Alloy
Copper adalah metal yang sering dicampurkan pada
metal lain dan hanya metal yang berwarna kemerahan
juga nomor dua sifat Conduktif electric setelah silver.
Penggunaan pada pesawat dibatasi kerena beratnya
berdasarkan pada ketidak seimbangan sifatnya ( High
electrical dan high conductivity ).
Dikarenakan copper sangat Malleable dan Ductile,
maka cocok digunakan untuk kabel / wire. Sangat
bereaksi / berubah warna pada air garam dan tidak
bereaksi pada air biasa.
Dalam bentuk casting kekuatannya 25.000 psi dan
apat dinaikkan sampai 40.000 psi hingga 60.000 psi
dengan cold rolled atau cold drawn.
A/C Material
Thermo plastic.
-. Akan melunak jika dipanaskan,
-. Dan akan mengeras jika didinginkan.
Thermo setting plastic.
-.Akan mengeras jika dipanaskan.
-.Tidak berpengaruh jika didinginkan.
4. Red Brass.
Adalah metal dari Bronze yang dipanaskan,
karena mengandung sedikit timah / tin.
Digunakan pada : Fuel and oil line fitting.
Sifatnya :
-. Good casting capability ( mudah ituang )
-.Mudah difinishing dlm pembuatannya
5. Bronze.
Adalah Copper alloy yang mengandung Tin.
True Brnze mengandung lebih 25 % Tin. Bronze
dengan lebih rendah dari 11 % yang sering dipakai
khususnya pada tube fitting di pesawat.
A/C Material
TRANSAPARAN PLASTIC
Terbagi menjadi 2 jenis.
1. acrylic.
2. celulose/ polyester.
Serta terbagi dalam 2 bentuk yaitu :
1. Solid.
2. Laminated.
Laminated transparant plastic bagian dalamnya
terdapat polyvinyl butiral.
Kelebihan laminated dari pada solid
-. Tahan terhadap presure.
-. Lebih kuat.
-. Tahan kejut / shock.
Ciri khas acrilic dan sifatnya .
-. Lebih keras dan kuat.
-. Lebih britle.
-. Koefisien muai panjangnya 3 X metal.
9
Sifat-sifatnya :
-.Tahan terhadap Impact./ benturan
-.Mudah dalam pengerjaannya.
-.Tahan terhadap unsur-unsur kimiawi.
-.Adanya crazing dan sretch tidak
mempengaruhi kekuatan plastic
Reinforce Plastic.
Termasuk termosetting plastic.
Dibuat secara solid dan Laminated.
Sifatnya :
-. Kuat.
-. Ringan.
3. Protein resin.
Berasal dari tumbuh-tumbuhan.
-. Kacang-kacangan, Buah mede.
4. Celolus resin.
Terdiri :Asetat, Etyl Celolus, Butyral,
By.M.Kurniyato
begitu
A/C Material
1
0
Kuat.
Tahan terhadap Vegetable oil, animal fat.
Tahan terhadap oksigen, ozon,alkalies.
Sifat fisiknay sedikit lebih rendah dari Natural
Rubber.
-. Tidak tahan terhadap Petroliumn dan solvent.
-. Tahan tem. Dari 65 0F s.d 300 0F
Dipakai untuk :
-. Pada Phospate ester hydraulic fliud (Skydrol) ,
silicon fluid, gases, ketone dan acetone.
c. Buna S.
Sifatnya :
-.Penampilan dan sifat fisiknya menyerupai natura
rubber.
-. Water resistant.
-. Lebih tahan lama dari pada natural rubber.
-. Tahan panas.
-.Kurang begitu tahan terhadap gasoline, oil,
solvent dan konsentrasi asam
Pemakaian :
-. Untuk tyre.
-. Tube (sebagai pengganti natural rubber ).
d. Buna N
Sifatnya :
-. Tahan terhadap hydrocarbon.
-. Tahan temp. hingga 300 oF( -75 s.d 300 oF)
-.Tahan terhadap ozone, sinar matahari.
-. Tidak mudah abrasi.
Pemakaian :
-. Untuk ghasoline hose.
-. Tank lining.
-. Gasket dan seal.
-.
-.
-.
-.
e. Neoprene.
Sifatnya :
-.Tahanterhadapozone, unlight,panas.
-. Awet .
-. Penampilannya menyerupai natural rubber (
tidak seperti Buna S ).
-. Sifat mekanisnya lebih rendah dari natural
rubber.
-. Tahan terhadap oil.
Pemakaian :
-. Pada non aromatic gasoline system.
-. Weater seal.
-. Window chanel.
-. Bumper pads.
-. Oil resistant hose.
-. Carburator diapragma.
-. Tahan terhadap freon.
f. Thiokol
Sifatnya :
-. Kuat ( tidak cepat rusak ).
-. Sifat phisiknya yang paling buruk.
A/C Material
1
1
A/C Material
1
2
-.Tahan cuaca.
-.Dapat diberi warna sesuai keinginan.
Pemakaian :
-.Radar, cover antenna radio, control surface
dengan kekuatan sedang.
Pencamurannya dengan menggunkaan katalis
2. Epoxy.
-.Mempunyai kekuatan yang sangat baik.
-.Mempunyai daya lekat yang baik antara fiber
dengan material.
-.Sifat de-electrical yang baik.
-.Epoxy akan mengeras dengan hardener ( curing
agent )
Pemakaiannya :
Sama dengan polyester dengan kekuatan yang
lebih baik.
3. Phenolic.
-. Sama dengan epoxy.
-.Hanya curing agentdengan menggunakan panas
het lamp/ lampu pemanas.
CORE MATERIAL
1. Styrofoam.
-.Low density/ beratn massanya ringan
Dipakai untuk :
Rudder, wing, stabilizer, dan bentuk-bentuk yang
sejenis.
Jenis ini dapat dipotong dengan hot wire.
2. Polyseterene.
-. Low density.
-. Penampakan dan sifatnya mirip
Styrofoam, tapi sifatnya yang barlainan.
Handling fiber.
Glass fiber yang lembut mudah terserap oleh
pori-pori kulit dapat menimbulkan rasa sakit dan
iritasi yang luar biasa. Demikian juga dengan
debu-debu yang terhisap oleh pernafasan.
dengan
3. Polyuretene.
-. Low density.
-. Mudah diamplas.
Tidak boleh dipotong dgn
menggunakan hot
wire karena akan mengeluarkan gas yang beracun.
4. Polyvynil foam.
-. Ada 2 macam yaitu : -. Low density.
-. High densiy.
-. Dapat dipotong dengan hot wire.
-. Dapat dilunakkan dengan heatgun agar mudah
dibentuk.
5. Honey comb foam.
-.Mendapatkan strent to weight ratio yang paling
baik.
-. Biasanya berbentuk rongga persegi enam, yang
terbuat aluminium, titanium, steel, dll.
-. Disamping betuk yang sudah ada, pabrik
membuat sendiri foamnya.
Handling resin.
By.M.Kurniyato
A/C Material
1
3
Jenis-jenisnya :
1. Anneling.
2. Normalizing.
3. Tempering.
4. Hardening.
5. Case hardening.
a. Carburizing.
-. Gas crburizing.
-. Liquid carburizing.
-. Solid carburizing.
b. Nitriding.
c. Cyaniding.
Anneling.
Fungsinya :
*Untuk menaikkan ductility.
*Mengurangi/menghilangkan internal stress.
*Mendapatkan bahan yang lebih lunak.
Caranya :
Memanaskan sampai diatas titik critical temperatur
lalu kemudian didinginkan secara perlahan-lahan
ditempat yang terbuka.
Tempering .
Fungsinya :
-.Meghilangkan internal stress yang terjadi setelah
proses hardening.
Caranya :
-. Dengan memanaskan bahan dibawah titik critical
kemudian dibiarkan beberapa saat (holding) dan
didinginkan secara perlahan-lahan ditempatnya.
Caranya :
Dengan memanaskan bahan hingga diatas suhu
critical, menahan beberapa saat untuk meratakan panas
/ holding, kemudian didinginkan dengan cara perlahan
lahan.
Critical temperatur : Titik temperatur dimana terjadi
perubahangrain structure.
Keadaan diatas dinamakan solid solution .
Keadaan untuk menghubungkan / mencampurkan
bahan masih dibawah critical temperatur dinamakan
keadaan Mechanical Mixture.
Mendinginkan secara perlahan-lahan mempunyai 3
jenis untuk mendapatkan rate of cooling. Yaitu :
-. Stil air / menggunakan udara luar.
-. Packed air cooling / mendinginkan
dengan memindahkan ke dalam box
lain yang bercampur dengan arang.
-. Furnance cooling / mendinginkan
bersama-sama ovennya.
Decalescene : pada waktu proses pemanasan dimana
terjadi perubahan warna / berpijar hingga suatu saat
pada waktu titik sritical dimana energi dihisab akan
meredup sesaat, kemudian terang / berpijar kembali, +
pada suhu 1325 s.d 1350 0F .
Recalescene : pada waktu proses pendinginan dimana
bahan yang dipanaskan meredup hingga pada suatu
saat akan memijar kembali sesaat (melepaskan energi)
kemudian meredup kembali, + pada suhu 1250 s.d
1300 0F
Normalizing.
Fungsinya :
-.Menghilangkan stress akibat strain
hardening.
By.M.Kurniyato
Hardening.
Fungsinya :
-.Menaikkan tensile strength
kekerasannya / hardeness.
kekuatan
dan
Catranya :
-.Memanaskan bahan diatas titik critical dan
mempertahankan
dalam
beberapa
saat
dan
mendinginkan secara cepat.
Pendinginan yang cepat mengakibatkan adanya stress
didalam bahan tersebut, dan untuk menghilangkannya
dilakukan proses tempering.
Proses pendinginan,dapat menggunakan system
Quencing liquid, menggunakan material / unsure :
-.
-.
-.
-.
-.
-.
-.
Unsure
Rapid action
Brines / air laut.1,00
Water ( 70 0F ).....0,76
Cottonseed oil......0,27
Neats foot oil......0,25
Fish oil..0,23
Farrafine oil..0,20
Machine oli...0,17
CASE HARDENING.
Tujuannya :
Untuk mendapatkan bahan yang keras, dan tahan kejut
/ impact.
Dal ini dilakukan pada bagian luar bahan, sedang
bagian dalam tetap lunak.
Jenis-jenisnya :
1. Carburizing.
2. Nitriding.
3. Cyaniding.
Carburizing.
A/C Material
1
4
Jenisnya :
-. Rockwell tester.
-. Vicker.
-. Shore scleroscope.
-. Barcol tester.
1. Brinelltester.
*.Menggunakan hardened steel ball berdiameter 10
mm yang ditempatkan pada metal yang akan di test.
*.Tekanan 3.000 Kg untuk matrial ferrous metal
dengan tekanan Selama 10 detik.
*.Takanan 500 Kg untuk non ferrous metal dengan
Nitriding.
Prosesnya sama seperti carburizing, hanya unsure yang tekanan selama 30 detik.
digunkan bukan carbon, yaitu Nitrit .
Nilai Brinell duhitung berdasarkan diameter bola yang
Dilakukan untuk proses pengerasan pada Nickel, dirubah menjadi angka angka brinell melalui suatu
Tungten, Molybdenum, Chromium, Aluminium.
table.
2. Rockwell tester.
Kelebihan Nitriding :
Penetrator menggunakan steel ball dan diamod cone /
-.Mendapat kekerasan yang lebih baik dari pada bentuk kerucut.
Carburizing, dan ketebalan lebih tipis.
Pembebanan: 150 Kg untuk mayor load.
Pemanasannya sekitar 800-950 0F.
10 Kg untuk minor load.
Nilai-nilai kekerasan Rockwell dihitung berdasarkan
perbedaan penetrasi antara beban mayor dan beban
Cyaniding.
Dengan cara memanaskan bahan sekitar 750oF
minor.
Dan memasukkannya kedalam cairan cyanida yang *. Makin bersar perbedaan, makin rendah nilai
mendidih ( Sodium cyanida / Potasium Cyanida ) Rockwellnya.
selama 10 15 menit.
*. Makin besar nilai Rockwellnya makin keras suatu
Panas dari cairan cyanida dijaga antara 1550 1660 bahan.
0
F, setelah itu dimasukkan lagi kedalam air ( Quenced) *. Nilai-nilai tersebut ditunjukkan dalam indicator
Cara ini jarang digunakan pada struktur maupun repair taster.
dipesawat, karena mempunyai lapisan carbida yang *. Steel ball digunakan untuk bahan yang lunak.
sangat beracun.
*. Diamond cone , pada bahan yang keras.
Soaking
Critical temp
---------------------------T
e
Anneling
m
p
Normalizing
Tempering
Hardening
Time
3. Vicker tester.
Menggunakan penetrator type pyramid yang terbuat
dari Diamond / Intan, dengan sudut 136 0.
Diagonal dari penetrasi pyramid yang
menentukan besar kecilnya nilai kekerasan
setelah melalui table conversi.
4. Shore Scleroscop.
Nilainya diproleh dengan menjatuhkan
hammer yang ujungnya diberi intan dengan
ketinggian yang telah diukur , kemudian diukur
pantulannya pada skala dial.
5. Barcol tester.
Dalah portable tester yang digunakan untuk
mengukur benda-benda yang lunak seperti
Aluminium, copper, brass. Dan tidak
digunakan pada steel yang keras.
Alat ini digunakan untuk mengetahui
assembled part atau installed part kususnya
pada heatreatment part. Untuk mencegah
kesalahan dan kerusakan dipilih tempat yang
datar untuk testingnya.
Pembacaan kekerasan matrial berdasarkan
yang sudah ada pada table sebagai limitasi.
A/C Material
1
5
3. Magnetic particle.
-. Menggunakan arus listrik untuk
menimbulkan magnit pada benda yang
diperiksa.
-.Kemudian digunakan bubuk iron oxida
untuk mendeteksi adanya discontynuity,baik pada
permukaan maupun
dibawah permukaan./
(Keuntungannya)
Kerugiannya :
Tidak dapat mendeteksi crack pada bahan-bahan
yang tidak dapat dijadikan magnit.
4. Eddy Current testing.
Digunakan arus listrik untuk menginduksi eddy
current. Eddy current akan menghasilkan medan
magnit yang dikalibrasikan kedalam pengukuran.
Keuntungan :
-. Dipergunakan pada metal untuk mendeteksi
discontinuity pada permukaan.
-. Dapat untuk mengukur kekerasan, ketebalan,
pelapis suatu bahan.
Kerugian :
-. Hanya mengukur discontinuity yang
terjadi tidak lebih dari 1 Inch
dibawah permukan.
-. Tidak memberikan gamaran yang jelas
tentang lokasi dan besarnya
discontinuity.
5. Radio grafic testing ( X-ray ).
-.Menggunakangelombang
electromagnetic
sinar X atau sinar Gamma. Dikenakan pada bahan
yang diuji. Dibalik bahan di letakkan film yang akan
menerima sinar tsb.
Keuntungan :
-. Digunakan pada setiap jenis metal.
-.
Dapat mendeteksi dipermukaan atau dibawah
permukaan.
Kerugian :
-. Mahal.
-. Memerlukan sumber listrik.
-. Riskan/resiko karena adanya bahaya radioaktif
6. Ultrasonic testing.
-. Menggunakan frequency ultrasonic yang dikenakan
pada bahan. Umpan balik yang diberikan gelombang
tersebut dapat menunjukkan adanya discontinuity.
Keuntungan :
-.Dapat mendeteksi dipermukaan maupun dibawah
permukaan.
-.Dapat digunakan pd metal, plastic , keramic,dsb.
-.Dapat menunjukkan ketebalan bahan.
-.Dapat memberika permanen record,
Kerugian :
-.Relatif mahal.
-.memerlukan listrik.
A/C Material
1
6
tinggi
untuk
By.M.Kurniyato
A/C Material
1
7
Bentuk-bentuk corrosion :
Bentuk dari corrosion bermacam-macam.
Bentuk corrosi yang terjadi tergantung pada metal
yang dilibatkan, antara lain ukurannya dan bentuknya,
pada penggunaan yang kusus, keadaan udara /
lingkungan dan sumber yang menyebabkan terjadinya
corrosion pada structure pesawat.
4. Stress Corrotion
Karatan Tekanan terjadi adalah hasil efek yang
dikombinasikan dari tegangan-tarik dan didukung
suatu lingkungan bersifat menghancurkan. Alur
pecah bersifat paling menghancurkan yang
ditemukan pd sistem metal, bagaimanapun juga
terutama sekali karakteristik aluminum, tembaga,
baja tertentu dan hight alloy steel ( di atas 240.000
psi) Itu pada umumnya terjadi sepanjang bentuk
dari pengerjaan dingin dan mungkin adalah
transgranular atau intergranular secara alami.
aluminum alloy bellcranks dengan disisipkan
bushing ( tabung-bantalan ), landing gear shock
strut dengan pipe-thread type grease fitting, clevis
pin joint, dan tabung overstressed, B-Nut adalah
contoh [part;bagian] yg peka
terhadap sress
corrosion crack .
1. Surface Corrosion
Karatan pada permukaan nampak kasar secara
umum atau pitting /berlubang-lubang dipermukaan
suatu metal yang ditandai oleh suatu deposite
( produk karatan seperti ditutupi bedak ).
Permukaan Karatan mungkin disebabkan oleh
bahan kimia langsung atau electrochemical.
Kadang-Kadang karatan akan menyebar di bawah
permukaan pelindung metal dan tidak bisa dikenali
baik kasarnya permukaan maupun depositnya
( endapan ). Sebagai tandanya, cat atau penyepuhan
akan terjadi mengembang di permukaan dari dalam,
/ melepuh kecil ( blister ), dihasilkan dari tekanan
dalam yang terakumulasi produk karatan.
5. Pitting corrosion
6.
A/C Material
1
8