Vous êtes sur la page 1sur 22

ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT GONORAE

A. PENGKAJIAN
1. Nama
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Status
5. Agama
6. Suku/Bangsa
7. Pekerjaan
8. Pendidikan
9. Alamat
10. Diagnose medis
11. Tanggal masuk RS

: Ny.Citra Putri Amanda


: 19 tahun
: Perempuan
: Menikah
: Hindu
: Jawa/Indonesia
: Ibu Rumah Tangga
: SMP
: Banaran Rt02/06 Purwokerto
: Gonorae
: 1 Maret 2016

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri saat kencing
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan dirinya pernah dirawat dirumah sakit Y sejak setahun lalu dengan
penyakit yang sama
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang kerumah sakit Y pada tanggal 1 Maret 2016 dengan keluhan muntah
muntah, demam, keluarnya cairan berwarna hijau kekuningan dari vagina,gatal gatal
dan sakit pada anus
4. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit
yang sama dengan pasien

C. POLA FUNGSIONAL GORDON


1. Pola Persepsi Kesehatan dan Management Kesehatan
DS : Pasien mengatakan kesehatan itu penting , sehingga apabila pasien merasakan
keluhan maka akan memeriksanya ketenaga kesehatan.
DO:Pasien sekarang dirawat dirumah sakit Y
a. Pola nutrisi dan metabolik
DS
: Pasien mengatakan makannya kurang baik dan minumya sedikit
DO

: Pasien menghabiskan dari porsi makan dan kebutuhan cairan

b. Pola Eliminasi
DS
: Pasien mengatakan belum BAB dan BAK kurang lancar selama 3 hari
DO
: Pasien terlihat kurang nyaman dan pucat
c. Pola aktivitas dan letikum
DS
: Pasien mengatakan aktivitasnya sebagian dibantu
DO
: Pasien melakukan aktivitas dibantu ibu pasien dan Suami pasien
Ketrampilqn merawat diri
Makan atau minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
ROM

Keterangan
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
2 : Dibantu Orang lain
3 : Dibantu alat dan orang lain
4 : Ketergantungan total
d. Pola persepsi dan kognitif
DS
: Pasien mengatakan panca indra normal
DO
: Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan baik
e. Pola istirahat dan tidur
DS
: Pasien mengatakan tidurnya tidak cukup,karena terlalu banyak pikiran

f.
g.
h.
i.

serta sulit BAK


DO
: Pasien terlihat lesu,lemas dan sering melamun
Pola konsep diri
DS
: Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan kembali kerumah
DO
: Pasien kooperatif saat dilakukan tindakan
Pola peran dan hubungan
DS
: Pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga berjalan baik
DO
: Pasien didampingi suami dan ibunya
Pola reproduksi dan seksual
DS
: Pasien mengatakan sudah menikah
DO
: Pasien berjenis kelamin perempuan
Pola koping individu
DS
: Pasien mengatakan kalau dirinya ada masalah maka memberitahukan

pada keluarganya
DO
: Pasien berkomunikasi dengan baik
j. Pola keyakinan dan nilai

DS
DO

: Pasien mengatakan beragama Hindu


: Pasien berdoa untuk kesembuhan

2. Pemeriksaan Fisik
a. Tingkat Kesadaran
GCS : biasanya kesadaran pasien normal yaitu 4,5,6.
Observasi TTV Klien, yaitu :
1). Nadi
: 75
2) Tekanan Darah`
: 110/80
3) RR
: 22 kali permenit
4) Suhu
: 37oC
3. Pengkajian Persistem
a. Sistem Integumen
Biasanya terjadi inflamasi jaringan sekitar uretra, genital lesions dan skin rashes.
b. Sistem Kardiovaskuler
Jantung normal ,mengalami peningkatan nadi
c. Sistem Pernafasan
Terdapat peradangan pada faring
d. Sistem Penginderaan
Normal
e. Sistem Pencernaan
1) Mulut :terjaga PHnya dan tidak terdapat toksil
2) faring : mengalami inflamasi
3) Pola eliminasi vekal :tidak mengalami gangguan )
4) Anus :sulit dan nyeri saat BAB
f. Sistem Perkemihan
pasien mengalami , retensi urin karena inflamasi prostat, keluar nanah dari
vagina

dan kadang kadang disertai daraha, dan pembengkakan kelenjar

bartoloni serta labio mayora disertai dengan nyeri tekan.


g. Sistem Muskuluskeletal
Pasien sulit dalam bergerak dan juga saat duduk dan komplikasi pembengkakan
pada kelenjar bartholini dan juga labio mayoranya.

D. ANALISA DATA
NO
1

Data

Etiologi
Vasokontriksi

DS:
-klien mengeluh sakit kepala
pembuluh darah
-klien mengeluh pusing
-klien mengatakan leher terasa

tegang
DO:
-ekspresi wajar meringis
-tanda-tanda vital :
TD: 110/80 mmhg
-kolesterol total: 209 mg/dl

Aliran

Masalah
Nyeri (sakit kepala)

darah

kevaskuler
menurun

Metabolism
anaerob

Peningkatan
produksi

asam

laktat

Stimulasi
nociseptor

Dipersepsikan
dicorteks cerebri

DS:
-klien mengatakan saat berjalan dan
ke kamar mandi harus dibantu oleh
keluarganya
-klien mengatakan
dibantu
DO:
-klien nampak lemah

nyeri
Cardiac

output Intoleransi aktivitas

menurun

aktivitasnya Suplai
kejaringan
menurun

O2

-klien

nampak

dibantu

oleh Metabolisme

keluarganya saat berjalan

menurun

Kelemahan

Intoleransi

DS:
-klien sering bertanya-tanya tentang
penyakitnya
DO:
-ekspresi wajah cemas
-klien nampak gelisah

aktivitas
Perubahan status
Kecemasan

kesehatan

Stressor

bagi

klien

Koping

tidak

aktif

Kecemasan
DS:
Tekanan darah Resiko pada penurunan
-klien mengeluh sakit kepala
meningkat
curah jantung
-klien mengeluh pusing
-klien mengatakan leher terasa

tegang
DO:

Peningkatan
afterload jantung

-tanda-tanda vital :
TD: 110/80 mmhg

Penurunan
kontrak

tilitas

jantung

Cardiac

output

menurun

Resiko

tinggi

terhadap
penurunan curah
jantung
5

DS:
Suplai
-klien mengatakan kurang nafsu
kejaringan
makan
menurun
DO:
-nafsu makan menurun

-klien nampak lemah


-porsi makan tidak dihabiskan (1/4 Metabolism
menurun
porsi)
-BB sebelum sakit 55kg saat sakit

54 kg

Intake

O2 Resiko perubahan nutrisi


kurang dari kebutuhan
tubuh

nutrisi

kurang

Resiko
perubahan nutrisi
kurang

dari

kebutuhan tubuh

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan cerebral
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
3. Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakitnya
4. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload,
vasokontriksi
5. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
F. NTERVENSI
D
X
1

Tujuan
Setelah

Intervensi
diberikan 1.kaji tingkat nyeri

Rasional
1.sebagai

pedoman

dalam

tindakan

keperawatan 2.observasi tanda- memberikan

pasien

akan tanda vital

memperlihatkan

nyeri 3.berikan

berkurang atau hilang

tanda

keperawatan selanjutnya
2. peningkatan tanda-tanda vital
merupakan gambaran rasa nyeri
3.dalam
melakukan
teknik

farmakologi
misalnya

tindakan

pijat

punggung

relaksasi dapat mengurangi nyeri


4.dengan
mengatur
posisi

4.atur posisi tirah memungkinkan nyeri berkurang


5. pengalihan perhatian membantu
baring
sesuai
mengurangi nyeri yang dialami
kenyamanan pasien
pasien
5.alihkan perhatian
6.dapat membantu mengatasi rasa
dari rasa sakit dari
nyeri yang dialami pasien
rasa sakit akibat
nyeri

seperti

berbincang-bincang
dari hal-hal yang
disukai klien
6.penatalaksanaan
pemberian
2

Setelah

analgetik
diberikan 1.kaji

obat
tingkat 1.Sebagai

tindakan

keperawatan keterbatasan pasien


2.berikan bantuan
pasien
akan
melalui
aktivitas
memperlihatkan
sesuai kebutuhan
kemampuan
dalam
3.berikan dorongan
melakukan
tindakan
untuk aktivitas atau
sehari-hari secara mandiri
perawatan
diri
secara bertahap
4.ciptakan
lingkungan

pedoman

memberikan

tindakan

keperawatan selanjutnya
2.memberikan bantuan
sebatas

dalam

kebutuhan,

hanya
akan

mendorong kemandirian dalam


melakukan aktivitas
3.dengan aktivitas yang bertahap
mencegah

penggunaan jantung

secara tiba-tiba
yang 4.agar pasien

dapat

istirahat

tenang dan nyaman


5.penatalaksanaan

dengan nyaman dan tenang


5.dengan memberikan suplemen

pemberian

vitamin

supple,en vitamin

kekuatan otot

dapat

meningkatkan

3.

Setelah

diberikan 1.kaji

tingkat 1.untuk

tindakan

keperawatan kecemasan pasien


2.bina
hubungan
pasien akan menunjukan
saling
percaya
kecemasan dapat teratasi
antara
pasien

mengetahui

kecemasan

tingkat

pasien,

sebagai

pedoman tindakan selanjutnya


2.dengan hubungan yang baik
akan terbina hubungan yang baik

dengan perawat
dan dapat mengetahui masalah
3.anjurkan pasien 3.dengan
berdoa
akan
untuk berdoa
4.berikan

memberikan rasa ketenangan


HE 4.agar pasien mengerti tentang

kepada pasien akan penyakitnya


5.mengurangi kecemasan pasien
keadaan
penyakitnya
5.dengarkan
4.

Setelah
tindakan

keluhan pasien
diberikan 1.pantau tekanan 1.
keperawatan darah,

Evaluasi

gunakan perbandingan

awal

dan

tekanan

darah

pasien akan menunjukan menset yang tepat


sebelumnya
2. catat adanya 2.
Denyutan
tekanan darah menurun.
denyutan
sentral karotis,jagularis,radialis,
dan
dan perifer
femoralis
3.
Berikan 3. Meningkatkan relaksasi
4. Menurunkan tekanan darah
lingkungan
yang
tenang

batasi

pengunjung
4.penatalaksanaan
tim

kesehatan

lainnya

dalam

pemberian
5.

Setelah
tindakan

obat

antihipertensi
diberikan 1.Beri perawatan 1.Mengetahui kebutuhan pasien
keperawatan mulut

sebelum akan

pasien akan menunjukan makan


nafsu makan dan BB

pemenuhan

nutrisi

2.Sajikan makanan 2.Memenuhi


selagi hangat
3.

Kaji

kebutuhan

kebutuhan

pasien
intake 3.Merangsang selera makan

nutrisi

makanan

4.menghilangkan rasa tidak enak

4. Beri makanan dan terdapatmenigkatkan nafsu


sedikit

dalam makan

frekuensi sering

G. IMPLEMENTASI
Tanggal
3 maret 2016

DX
1

Jam
08.00
08.07

08.10

Catatan tindakan dan hasil


1.mengkaji tingkat nyeri
Hasil:klien berada pada tingkat
nyeri sedang, dengan skala 5
2.mengobservasi tanda-tanda vital
Hasil:
TD: 110/80 mmhg
N: 75 x/menit
P: 22 x/menit
S: 37C
3.memberikan
tindakan
nonfarmakologi misalnya: pijat

08.35

08.45

punggung
Hasil; klien merasa nyaman
4.mengatur posisi tirah baring
sesuai posisi kenyamanan klien
Hasil:
memberikan
posisi
semifouler 30
5.mengalihkan perhatian dari rasa
sakit

akibat

nyeri

seperti:

berbincang-bincang tentang hal09.00

hal yang disukai pasien


Hasil:
pasien
menceritakan
tentang keadaan keluarganya
6.penatalaksanaan
pemberian
obat analgetik
Hasil: pemberian aspilet 1 biji

4 maret 2016

08.05
08.10

1.mengkaji tingkat nyeri


Hasil:klien berada pada tingkat
nyeri sedang, dengan skala 5

08.30

08.40

08.45

2.mengobservasi tanda-tanda vital


Hasil:
TD: 110/80 mmhg
N: 75 x/menit
P: 22 x/menit
S: 37C
3.memberikan
tindakan
nonfarmakologi misalnya: pijat
punggung
Hasil; klien merasa nyaman
4.mengatur posisi tirah baring
sesuai posisi kenyamanan klien
Hasil:
memberikan
posisi
semifouler 30
5.mengalihkan perhatian dari rasa

II

09.00

sakit

akibat

nyeri

seperti:

berbincang-bincang tentang hal09.07

hal yang disukai pasien


Hasil:
pasien
menceritakan
tentang keadaan keluarganya
6.penatalaksanaan
pemberian

09.10

obat analgetik
Hasil: pemberian aspilet 1 biji.
1.mengkaji tingkat keterbatasan
pasien
Hasil: saat klien akan berjalan

09.30

09.40

09.50
III
10.00

dan ingin kekamar mandi harus


dibantu keluarganya
2.memberikan bantuan

dalam

melakukan

bantuan

dalam

melakukan

aktivitas

sesuai

kebutuhan
Hasil:
klien

dibantu

oleh

keluarganya saat berjalan


3.memberikan dorongan untuk
melakukan

aktivitas

atau

perawatan diri secara bertahap

Hasil: pasien mampu melakukan


aktivitas diri seperti : mandi,
menyikat
10.05

gigi,

makan

dan

mengganti pakaian
4.menciptakan lingkungan yang

10.10

tenang dan nyaman


Hasil: lingkungan dalam keadaan

10.14

tenang dan nyaman.


5.penatalaksanaan

pemberian

suplemen vitamin
Hasil: pemberian neurodeks 1 biji
10.47

1.mengkaji

tingkat

kecemasan

pasien
IV

11.00

Hasil: pasien berada pada tingkat


kecemasan sedang

11.07

2.membina
percaya

hubungan

antara

saling

perawat

dan

11.15

pasien

11.20

Hasil: hubungan saling percaya


sudah dibina.
3.mengajurkan

11.35

untuk

berdoa
Hasil:

11.47

pasien

pasien

selalu

melakukannya
4.memberi HE kepada pasien
akan keadaan penyakitnya

12.00

Hasil:

pasien

dapat

mengerti

tentang pengertian dan penyebab


penyakitnya
5.mendengarkan keluhan pasien
Hasil:

pasien

menceritakan

keluhan pasien kepada perawat


1.memantau

tekanan

darah,menggunakan manset yang


tepat.
Hasil :TD =110/80 mmHg
2. mencatat adanya denyutan
central dan perifer
3.memberikan lingkungan yang
tenang,membatasi pengunjung
4.

penatalaksanaandengan

kesehatan

lainnya

tim

dalam

pemberian obat anti hipertensi


Hasil : pemberian captropil 1 biji
1. memberikan perawatan mulut
sebelum makan
Hasil: pasien

menyikat

gigi

sebelum makan
2. menyajikan makanan selagi
hangat
Hasil:pasien

kurang

menyukai

makanan yang disukai


3. mengkaji intake makanan
Hasil: pasien nampak makan nasi
4.Memberikan makanan sedikit
dalam frekuensi sering
Hasil: pasien makan nasi porsi
5 Maret2016

08.00
08.10

1.mengkaji tingkat nyeri


Hasil:klien berada pada tingkat
nyeri sedang, dengan skala 5
2.mengobservasi tanda-tanda vital
Hasil:
TD: 110/80 mmhg
N: 90x/menit
P: 24x/menit

08.30

S: 37C
3.memberikan

tindakan

nonfarmakologi misalnya: pijat


08.45
II

09.00

III

09.07

punggung
Hasil; klien merasa nyaman
4.penatalaksanaan
pemberian
obat analgetik
Hasil: pemberian aspilet 1 biji.
1.mengkaji tingkat keterbatasan
pasien
Hasil: saat klien akan berjalan
dan ingin kekamar mandi harus

09.15

09.17

dibantu keluarganya
2.memberikan bantuan

dalam

melakukan

bantuan

dalam

melakukan

aktivitas

sesuai

kebutuhan
Hasil:
klien

dibantu

oleh

keluarganya saat berjalan


09.25

3.penatalaksanaan

pemberian

suplemen vitamin
IV

09.35

Hasil: pemberian neurodeks 1 bij.


1.mengkaji

09.40

tingkat

kecemasan

pasien.
Hasil : pasien berada pada tingkat
kecemasan sedang
2.menganjurkan klien

untuk

berdoa
Hasil

selalu

pasien

10.10

melakukannya
3.memberi HE kepada pasien

10.30

akan keadaan penyakitnta


Hasil : pasien mengetahui tentang

10.37

gejala,

pengobatan

komplikasi penyakitnya
4.mendengar keluhan pasien

dan

10.45

Hasil

pasien

menceritakan

10.47

keluhan pasien pada perawat


1.memantau
tekanan
darah
menggunakan manset yang tepat
Hasil : TD = 110/80 mmHg
1.memberikan perawatan mulut
sebelum makan
Hasil : pasien menyikat gigi
sebelum makan
2.menyajikan makanan

selagi

hangat
Hasil : pasien kurang menyukai
makanan yang disajikan
3.mengkaji intake makanan
Hasil : pasien nampak makan nasi
4.memberikan makanan sedikit
dalam frekuensi sering
Hasil : pasien menghabiskan nasi
1 porsi

H. Evaluasi
Tanggal
3 Maret 2016

Kode NDx
I

Jam
12.35

Evaluasi/SOAP
S = pasien masih
mengeluh

sakit

kepala dan pusing


Pasien mengatakan
leher masih terasa
tegang
O = ekspresi wajah
meringis
A = masalah nyeri
(sakit kepala) belum
teratasi
P
=

lanjutkan

intervensi 1,2,3, dan


6
1.mengkaji tingkat

nyeri
2.mengobservasi
tanda-tanda vital
3.memberikan
tindakan

non

farmakologi
misalnya:

pijat

punggung
6. penatalaksanaan
pemberian
4 Maret 2016

12.15

obat

analgetik
S = pasien masih
mengeluh

sakit

kepala dan pusing


Pasien
masih
mengatakan

leher

masih terasa tegang


O = ekspresi wajah
meringis
A = masalah nyeri
(sakit kepala) belum
teratasi
P
=

lanjutkan

intervensi 1,2,3, dan


6
1.mengkaji tingkat
nyeri
2.mengobservasi
tanda-tanda vital
3.memberikan
tindakan
II

12.47

non

farmakologi
misalnya:

pijat

punggung
6. penatalaksanaan
pemberian

obat

analgetik
S
=

pasien

mengatakan

saat

akan berjalan dan


ingin

ke

kamar

mandi harus dibantu


oleh keluarganya
O = pasien nampak
lemah
A
=

masalah

intoleransi aktivitas
III

13.00

belum teratasi
P
=
lanjutkan
intervensi 1,2,dan 5
1.mengkaji tingkat
keterbatasan pasien
2.memberikan
bantuan

dalam

melakukan aktivitas
sesuai kebutuhan
5.penatalaksanaan
pemberian
suplemen vitamin
S = pasien sering
bertanya-tanya
IV

13.10

tentang penyakitnya
O = ekspresi wajah
cemas
A

kecemasan

masalah
belum

teratasi
P

lanjutkan

intervensi 1,3,4, dan

5
1.mengkaji tingkat
kecemasan pasien
3.menganjurkan
V

13.27

pasien untuk berdoa


4.memberikan

HE

kepada pasien akan


keadaan
penyakitnya
5.mendengarkan
keluhan pasien
S = pasien masih
mengeluh

sakit

kepala dan pusing


O

Tanda-tanda

vital
TD : 110/80
N : 90 x/mnt
P : 24 x/mnt
S : 37 C
A = masalah resiko
5 Maret 2016

11.30

penurunan

curah

jantung tidak terjadi


P

lanjutkan

intervensi 1
1.memantau
tekanan

darah,

menggunakan
manset yang tepat
S

pasien

mengatakan kurang
nafsu makan

O = porsi makan
tidak

dihabiskan

hanya
II

11.45

setengah

porsi
A = masalah nutrisi
kurang

dari

kebutuhan

belum

teratasi
P

lanjutkan

intervensi 1,2,3, dan


4
1.memberikan
perawatan

mulut

sebelum makan
2.menyajikan
makanan

selagi

hangat
3.mengkaji

intake

makanan
III

12.00

4.memberikan
makanan
dalam

sedikit
frekuensi

sering
S = pasien masih
mengeluh

sakit

kepala dan pusing


O = ekspresi wajah
meringis
A = masalah nyeri
(sakit kepala) belum
teratasi
P

lanjutkan

intervensi 1,2,3, dan


IV

12.35

6
1.mengkaji tingkat
nyeri
2.mengobservasi
tanda-tanda vital
3.memberikan
tindakan

non

farmakologi misal :
pijat punggung
6.penatalaksanaan
pemberian obat
S
V

13.00

pasien

mengatakan

saat

akan berjalan dan


ingin

ke

kamar

mandi

masih

dibantu

oleh

keluarganya
O = pasien nampak
lemah
A

masalah

intoleransi aktivitas
belum teratasi
P

lanjutkan

intervensi 1,2, dan 5


1.mengkaji tingkat
keterbatasan pasien
2.memberikan
bantuan

dalam

melakukan aktivitas
sesuai kebutuhan

5.penatalaksanaan
pemberian
suplemen vitamin
S

pasien

mengatakan

sudah

mengerti

tantang

penyakitnya
O = pasien nampak
tenang
A

masalah

kecemasan teratasi
P

pertahankan

intervensi 1,3,4, dan


5
1.mengkaji tingkat
kecemasan pasien
3.menganjurkan
pasien untuk berdoa
4.memberi

HE

kepada pasien akan


keadaan
penyakitnya
5.mendengarkan
keluhan pasien
S = pasien masih
mengeluh

sakit

kepala dan pusing


O

tanda-tanda

vital
TD : 110/80
N : 75 x/mnt
P : 20 x/mnt

S : 37 C
A = masalah resiko
penurunan

curah

jantung tidak terjadi


P

lanjutkan

intervensi 1
1.memantau
tekanan

darah

menggunakan
manset yang tepat
S

pasien

mengatakan

nafsu

makan meningkat
O = porsi makan
dihabiskan 1 porsi
A = masalah nutrisi
kurang

dari

kebutuhan teratasi
P

lanjutka

intervensi 1,2,3, dan


4
1.memberikan
perawatan

mulut

sebelum makan
2.menyajikan
makanan

selagi

hangat
3.mengkaji

intake

makanan
4.memberikan
makanan
dalam

sedikit
frekuensi

sering.

Vous aimerez peut-être aussi