Vous êtes sur la page 1sur 24

asuhan kebidanan

Rabu, 18 September 2013

asuhan kebidanan pada bayi baru lahir fisiologis


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya pelayanan kebidanan
kebidanan suatu negara ialah kematian. Hingga kini angka kematian bayi dan ibu di
Indonesia masih tergolong tinggi, bahkan menempati urutan pertama di ASEAN, yakni
52/

1000

kelahiran hidup dan 334/100.000 kelahiran hidup. Salah satu factor penting

dalam upaya penurunan angka kematian tersebut adalah penyediaan pelayanan


kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas dekat dengan masyarakat
(Sarwono,2005)
Keadaan bayi sangat tergantung pada pertumbuhan janin didalam uterus.
Kualitas dan pengawasan antenatal. Penyakit-penyakit ibu waktu penanganan
persalinan dan perawatan sesudah lahir. Penggulangan bayi tergantung pada
keaadaanya, apakah ia normal atau tidak. Diantara bayi yang normal ada yang
membutuhkan pertolongan medik segera.
Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan.
Melalui pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu, berbagai bentuk upaya
pencegahan dan penanggulangan dini, terdapat factor-faktor yang menyebabkan
kematian prenatal yang meliputi perdarahan, hipotermia, infeksi, kelahiran
preterm/bayi berat lahir rendah, asfiksia.
Pada umunya kelahiran bayi normal ditolong oleh bidan yang diberi tanggug
jawab penuh terhadap keselamatan ibu dan bayi pada persalian normal. Oleh karena
itu kelainan pada bayi dapat terjadi beberapa saat sesudah selesainya persalinan
yang dianggap normal, maka seorang bidan harus mengetahui dengansegera
mengetahui timbulnya perubahan-perubahan pada bayi dan bila perlu memberikan
pertolongan pertama seperti menghentikan perdarahan, membersihkan jalan nafas,
memberika oksigen dan melakuakan pernafasan buatan sampai bayi tersebut
mendapat perawatan yang memiliki perlengkapan yang lengkap serta perawaan yang
baik, sehigga pengawasan dan pengobatan dapat dilakukan sebaik-baiknya.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal


diharapkan mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan asuhan secara
komprehensif.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal
diharapkan:
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian baik data subyektif maupun
data obyektif pada By.Ny Y usia 1 jam dengan bayi baru lahir normal
2. Mahasiswa mampu mengindentifikasi masalah berdasarkan data yang
telah dikumpulkan pada By.Ny Y usia 1 jam dengan bayi baru lahir normal
3. Mahasiswa dapat menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi
pada By.Ny Y usia 1 jam dengan bayi baru lahir normal
4. Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan segera bila ditemui masalah
pada By.Ny Y usia 1 jam dengan bayi baru lahir normal
5. Mahasiswa dapat menentukan rencana tindakan sesuai standar dan
kebutuhan klien pada By.Ny Y usia 1 jam dengan bayi baru lahir normal
6. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan yang telah direncanakan pada
By.Ny Y usia 1 jam dengan bayi baru lahir normal
7. Mahasiswa mampu menilai kembali / mengevaluasi dari tindakan yang
telah diberikan pada By. NyY usia 1 jam dengan bayi baru lahir normal.
1.3 Manfaat
Setelah membaca asuhan kebidanan ini, diharapkan mahasiswa dapat
memberikan asuhan kebidanan pada kasus By Ny Y Usia 1 jam dengan bayi baru
lahir normal.sesuai dengan diagnose dan masalah yang ada menurut teori dan
menerapkan pada praktek lapangan secara langsung serta mendeteksi secara dini
dengan menangani adanya komplikasi dengan cepat dan tepat.
1.4 Metode Penulisan
Teknik pengumpulan data diperoleh melalui :
1.4.1 Studi Kasus

Dengan melihat dan mempelajari kasus dari rekam medis di Puskesmas


Kalipare
1.4.2 Studi Kepustakaan
Dengan membaca dan mempelajari buku buku referensi yang
berhubungan dengan masalah yang ditulis. Tujuanya agar mendapat data
dasar yang teoritis dan bersifat ilmiah.
1.4.3 Observasi
Dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap klien tentang
keadaan dan perkembangan kondisinya dengan cara inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi.
1.4.4 Wawancara

Dengan mengadakan Tanya jawab secara langsung kepada klien dan


keluarga, tenaga kesehatan (dokter, perawat dan bidan) tentang hal hal
yang berhubungan dengan masalah kesehatan ibu. Tujuanya untuk
memperoleh data secara langsung dari sumber data.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan yang terdiri dari tujuan umum
dan tujuan khusus, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Berisi tentang teori bayi baru lahir dan manajemen varney.
BAB III : Tinjauan Kasus
Berisi tentang pengkalian data, identifikasi deagnosa/masalah,
antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi,
implementasi, evaluasi.
BAB IV : Pembahasan
Membahas ada tidaknya kesenjangan antara teori dengan kasus dan
praktek di lapangan.
BAB V : Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Bayi Baru Lahir
2.1.1 Pengertian
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran.
(Sudarti,2010)
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan
menunjukkan usaha pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan.
Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi yang baru lahir :
a. Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat

b. Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera
mungkin
c. Segera setelah melahirkan badan bayi :
1) Sambil secara cepat menilai pernapasannya, letakkan bayi dengan
handuk di atas perut ibu.
2) Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah atau lendir dari
wajah bayi untuk mencegah jalan udaranya terhalang. Periksa ulang
pernapasan bayi.
(Prawirohardjo, 2006)
2.1.2 Penanganan Bayi Baru Lahir
Tujuan utama perawatan bayi baru lahir adalah
a. Membersihkan jalan nafas
b. Memotong dan merawat tali pusat
c. Mempertahankan suhu tubuh bayi
d. Identifikasi
e. Pencegahan infeksi
Caranya:
a) Pembersihan jalan nafas

Pembersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, perawatan mata


dan identifikasi adalah rutin segera dilakukan kecuali bayi dalam
keadaan kritis dan dokter memberi instruksi khusus. Bayi normal akan
bernafas spontan segera setelah lahir. Apabila bayi tidak langsung
menangis, penolong segera lakukan resusitasi.
b) Memotong dan Merawat Tali Pusat
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak

begitu menentukan dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada


bayi kurang bulan. Apabila bayi lahir tidak menangis, tali pusat segera
dipotong untuk memudahkan melakukan tindakan resusitasi pada bayi.
Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril
dan diikat dengan pengikat steril.
c) Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Pada waktu bayi lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu
badannya dan membutuhkan penagturan dari luar untuk membuatnya
tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi
merupakan tolak ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat
sampai suhu tubuhnya stabil.
d) Identifikasi Bayi
Apabila bayi dilahirkan di tempat berxalin yang persalinannya mungkin
l;ebih dari satu persalinan, maka sebuah alat pengenak yang efektif harus
diberikan kepada setiap bayi baru lahir dan harus tetap ditempatnya sampai
waktu bayi dipulangkan.
Ciri-ciri bayi baru lahir normal :
Berat Badan Lahir : 2500-4000gram
Panjang Badan : 48-52 cm
Lingkar Kepala : 33-35 cm
Kulit : kemerahan dan licin karena subcutan cukup terbentuk
dan diliputi vernik kaseosa
Rambut : rambut kepala biasanya telah sempurna
Kuku : panjang dan lurus
Genetalia :
Wanita : labia mayora sudah menutupi labia minora
Laki-laki : testis sudah turun
(Prawirohardjo, 2006)
2.1.3 Kontak Dini dengan Ibu
a. Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin. Kontak dini antara ibu
dan bayi penting untuk :
1) Kehangatan- mempertahankan panas yang benar pada bayi baru
lahir,
2) Ikatan batin dan pemberian ASI
b. Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap
(dengan menunjukkan refleks rooting). Jangan paksakan bayi untuk
menyusu
(Cunningham, 2006)
2.2 Konsep Manajemen Varney
Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam

pelayanan pada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan


selama masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB.
2.2.1 Pengkajian

Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik data subyektif


maupun data obyektif disertai hari/tanggal dan jam pada saat dilakukan
pengkajian, tanggal masuk rumah sakit, jam masuk rumah sakit, nomor
register.
a. Data Subyektif
1) Biodata
a) Data Anak
Nama anak : Nama anak untuk mengenal, memanggil, dan
menghindari terjadinya kekeliruan.
Umur : Berguna untuk mengantisipasi diagnosa masalah
kesehatan dan tindakan yang dilakukan, apabila perlu
terapi obat.
Jenis kelamin : Untuk mencocokkan identitas kelamin sesuai nama
anak, serta menghindari kekeliruan bila terjadi
kesamaan nama anak dengan pasien yang lain.
Anak ke : Untuk mengetahui paritas dari orang tua.
b) Biodata Orang Tua
Nama : Untuk mengenal/memanggil klien, serta sebagai
penanggung jawab terhadap anak.
Umur : Untuk mengetahui umur dari ibu serta suami.
Agama : Perlu dicatat, karena hal ini sangat berpengaruh di
dalam kehidupan termasuk kesehatan, dan akan
mudah dalam mengatasi masalah kesehatan pasien.
Suku : Untuk mengetahui dari suku mana ibu dan suami
berasal dan menentukan cara pendekatan serta
pemberian asuhan kepada anak.
Pendidikan : Tingkat pendidikan sangat besar pengaruhnya di
dalam tindakan asuhan kebidanan selain itu anak
akan lebih terjamin pada orang tua pasien (anak)
yang tingkat pendidikannya tinggi.
Pekerjaan : Jenis pekerjaan dapat menunjukkan tingkat keadaan
ekonomi keluarga dan juga dapat mempengaruhi
kesehatan.
Penghasilan : Mengetahui taraf hidup ekonomi dan berkaitan
dengan status gizi pada anak.
Alamat : Dicatat untuk mempermudah hubungan bila keadaan
mendesak dan dapat memberi petunjuk keadaan
tempat tinggal pasien.
2) Keluhan Utama

Diisi sesuai dengan apa yang dikeluhkan ibu tentang keadaan bayinya.
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Untuk mengetahui kondisi bayinya apakah dalam keadaan yang sehat
atau sakit.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama :
a) Anggota keluarga yang mempunayi penyakit tertentu terutama

penyakit menular seperti TBC, hepatitis dll.


b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis,
kelainan pembekuan darah, jiwa, asma dll.
c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur
wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah
melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai
karena hal ini bisa menurun pada ibu.
5) Riwayat Prenatal, Natal, Postnatal dan Neonatal
a) Prenatal
Untuk mengetahui kondisi Ibu selama hamil, adakah
komplikasi/tidak, periksa kehamilan dimana dan berapa kali,
serta mandapatkan apa saja dari petugas kesehatan selama hamil.

b) Natal
Untuk mengetahui cara persalinan, ditolong oleh siapa, apakah
ada penyulit/tidak selama melahirkan seperti perdarahan.
c) Post Natal
Untuk mengetahui berapa lama Ibu mengalami masa nifas serta
adakah komplikasi atau tidak. Baik berhubungan dengan ibu maupun
bayi.
d) Neonatal
Untuk mengetahui berapa berat badan lahir, panjang badan lahir,
apakah saat lahir bayi langsung menangis/tidak, serta adakah cacat/
tidak.
6) Pola Kebiasaan Sehari-hari

a) Nutrisi
Setelah bayi dilahirkan apakah bayi sudah diberi minum ASI/ PASI
atau tidak
b) Eliminasi
BAB : < 24 jam setelah bayi dilahirkan bayi mengeluarkan
mekoneum

BAK : segera setelah bayi sudah lahir


c) Istirahat

1 jam pertama dari kelahiran bayi. Bayi belum tidur


d) Personal Hygiene
Bayi mandi setelah 6 jam/ lebih dari kelahiran bayi
7) Riwayat psikologi, sosial dan budaya
a) Riwayat Psikologi
Untuk mengetahui respon orang tua dan lingkungan maupun
sebaliknya terhadap kelahiran bayi.
b) Riwayat Budaya
Untuk mengetahui kebiasaan ibu/keluarga berobat jika sakit, serta
dapat dijadikan dasar dalam memberikan informasi yang disampaikan
dapat sesuai dengan adat yang dianut ibu.
c) Sosial
Untuk mengetahui kebiasaan anak dalam kepercayaan yang dianut
oleh keluarganya, adakah kebiasaan orang tua yang dianggap kurang
baik menurut kesehatan.
d) Riwayat Spiritual
Untuk mengetahui kebiasaan ibu dan keluarga dalam beribadah, untuk
memudahkan petugas kesehatan dalam pendekatan terapeutik.
b. Data Obyektif

1) Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik / cukup / lemah
Kesadaran : composmentis / somnolen / koma
Antropometri
PB : normal (48 52 x/menit)
BBL : normal (2500 4000 gram)
LIKA : SOB : normal (32 cm)
OF : normal (34 cm)
MO : normal (35 cm)
Tanda-tanda vital:
Pernafasan : normal (40 60 x / menit)
Suhu : normal (36,5 37,5oC)
Nadi : normal (100 160 x/menit)
2) Pemeriksaan Fisik

a) Inspeksi
Kepala : bersih/tidak, hitam/tidak, tampak benjolan
abnormal/ tidak, ada cepal hematoma/tidak, ada
caput succedaneum/tidak.
Wajah : pucat/tidak
Mata : simetris/tidak, sclera kuning/ tidak, conjungtiva

pucat/ tidak.
Hidung : simtris/tidak, bersih/tidak, ada sekret/tidak
Telinga : bersih/tidak, ada serumen/tidak
Mulut : bibir lembab/kering, ada labio skizis/ tidak, ada
labiopalato skizis/ tidak.
Leher : tampak pembesaran kelenjar tyroid, vena
jugularis dan kelenjar limfe/tidak
Dada : simetris/tidak, tampak retraksi dada/tidak
Abdomen : tampak benjolan abnormal/tidak, tali pusat
belum kering masih terbungkus kasa steril.
Genetalia : bersih/tidak, labia mayora sudah menutupi
labia minora
Ekstremitas :
atas : gerakan normal/tidak, aktif/tidak, sindaktil/ tidak,
kuku pucat/tidak.
Bawah : gerakan normal/ tidak, aktif/ tidak, sindaktil/ tidak,
kuku pucat/ tidak
b) Palpasi

Kepala : teraba benjolan abnormal / tidak


Leher : teraba pembesaran kelenjar tyroid, vena
jugularis dan kelenjar limfe/tidak
Dada : teraba benjolan abnormal/tidak
Abdomen : teraba benjolan abnormal/ tidak, teraba
pembesaran hepar/ tidak.
c) Auskultasi
Dada : terdengar suara wheezing maupun ronchi /tidak
d) Perkusi
Abdomen : kembung / tidak
Reflek
Moro : +/Rooting : +/Reflek menelan : +/Reflek menggenggam : +/Reflek menghisap : +/Tonic neck reflek : +/Balbynsky : +/2.2.2 Identifikasi Masalah/ Diagnosa
Dx : Bayi Ny...... usia......dengan Bayi Baru Lahir Normal
Ds : Data yang diperoleh melalui anamnesa

Do :
Keadaan umum : baik / cukup / lemah
Kesadaran : composmentis / somnolen / koma
Antropometri
PB : normal (48 52 cm)
BBL : normal (2500 4000 gram)
LIKA : SOB : normal (32 cm)
OF : normal (34 cm)
MO : normal (35 cm)
Tanda-tanda vital:
Pernafasan : normal (40 60 x / menit)
Suhu : normal (36,5 37,5oC)
Nadi : normal (100 160 x/menit)

2.2.3 Antisipasi Masalah Potensial


Potensial terjadi hipotermia

2.2.4 Identifikasi Kebutuhan Segera


Untuk memberikan tindakan yang harus segera dilakukan kepada pasien
untuk mengurangi angka kesakitan, kecacatan bahkan kematian pada
klien.
2.2.5 Intervensi
Dx : Bayi Ny...... usia.....dengan bayi baru lahir normal
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan berat badan
lahir yang sangat rendah dapat teratasi
Kriteria hasil : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Pernafasan : Normal (40 - 60x/ menit)
Suhu : Normal (36,5oC - 37,5oC)
Nadi : Normal (100 160 x/ menit)
Berat badan : Normal ( 2500 4000 gram )
Panjang badan : Normal ( 48 52 cm )
Intervensi :
1) Menjelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya

R/ Ibu dan keluarga lebih kooperatif sehingga perawatan bayi baru lahir
dapat diatasi.
2) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada bayi
R/ Menghindari infeksi nosokomial

3) Melakukan inisiasi menyusu dini


R/ dapat menumbuhkan ikatan batin antara ibu dan bayi
4) Mengajari ibu dan keluarga perawatan tali pusat dengan kassa kering
R/ Mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat
5) Mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan mengeringkan
tubuh bayi, memberikan selimut hangat dan letakkan bayi didekat
ibunya
R/ Mengurangi terjadinya penguapan pada suhu tubuh untuk
mengurangi terjadinya hipotermi
6) Melakukan penilaian pada BBL dengan pemeriksaan tanda-tanda vital
dan pemeriksaan fisik
R/ Sebagai parameter untuk mendeteksi adanya kegawatan.
7) Memberikan Injeksi vitamin K1 1 mg secara IM di paha kiri
R/ mencegah terjadinya perdarahan
8) Memberikan salep mata antibiotik profilaksis
R/ mencegah terjadinya penyakit pada mata
9) Memberikan injeksi hepatitis B secara IM di paha kanan
R/ mencegah penyakit hepatitis B
10) Melakukan pemantauan Intake dan Output
R/ Mengetahui adanya keseimbangan antara intake dan output
Masalah I : potensial terjadi hipotermia
Dx : Bayi Ny...... dengan bayi baru lahir normal
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan berat badan
lahir yang sangat rendah dapat teratasi
Kriteria hasil : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Apgar score : 8 - 10
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Pernafasan : Normal (40 - 60x/ menit)
Suhu : Normal (36,5oC - 37,5oC)
Nadi : Normal (100 160 x/ menit)
Intervensi :
1) Mengobservasi tanda- tanda vital bayi

R/ dapat dijadikan sebagai parameter keadaan bayi


2) Menempatkan bayi di tempat yang hangat
R/ mempertahankan suhu tubuh bayi
3) Mengganti popok bayi segera jika basah
R/ mengurangi faktor terjadinya hipotermia
4) Memberikan bayi ASI
R/ agar tidak terjadi hipoglikemi

2.2.6 Implementasi
Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.
2.2.7 Evaluasi
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan
dari asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.

BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian
Tanggal : Rabu, 28 Desember 2011
Jam : 02.30- 04.30 WIB
3.1.1 Data Subyektif

a. Biodata
1) Bayi
Nama Bayi : Bayi Ny.Y
Tanggal Lahir : 28 Desember 2011
Usia : 1 jam

Jenis kelamin : Perempuan


Anak ke : I ( Satu )
2) Orang Tua
Nama Ibu : Ny.Y
Usia : 24 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Penghasilan : Alamat : 09/ 08

Nama Suami : Tn. A


Usia : 24 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Penghasilan : Alamat : 09/ 08

b.Alasan Datang
Ibu mengatakan melahirkan anak pertamanya di puskesmas dengan cara
normal. Bayi lahir tanggal 28 Desember 2011 pukul 02.30 WIB berjenis kelamin
perempuan, dengan berat badan 2600 gram dan panjang badan 48 cm.
c. Keluhan Utama
Tidak ada

d. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan di dalam keluarganya dan keluarga suaminya tidak ada yang
menderita penyakit kronis seperti jantung, kencing manis serta kanker, serta
tidak pernah menderita penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi, kencing
manis dan asma, dan tidak pernah menderita penyakit menular seperti penyakit
kuning, paru, malaria
e. Riwayat Kesehatan Sekarang
Bayi dalam keadaan lemah, ekstremitas dingin, tidak ada reflek jika tidak
dirangsang
f. Riwayat Pre Natal, Natal dan Post Natal sekarang

1) Pre Natal
Trimester I
Ibu mengatakan pada awal kehamilannya yaitu 4 bulan pertama
mengalami mual tetapi tidak sampai menggangu aktifitas ibu. ibu
memeriksakan kehamilannya di bidan setiap bulan dan mendapat terapi
vitamin dan obat anti mual
Trimister II
Ibu memeriksakan kehamilannya dibidan 2 kali, ibu tidak mual dan
muntah lagi, ibu mendapatkan vitamin dan tablet tambah darah. Dan
ibu sudah merasakan gerakan janin
Trimester III

Ibu mengatakan ibu mengalami sering kencing. Ibu mengatakan masih


sering memeriksakan kehamilanya di bidan. Ibu mengatakan sangat
menantikan kelahiran bayinya ini dan Ibu merasa senang dengan
kehamilan ini.
2) Natal
Ibu mengatakan pada kehamilan 9 bulan sudah keluar lendir bercampur
darah dan kenceng, kemudian dibawa ke puskesmas kalipare. Tanggal
27 Desember 2011 pukul 22.00 WIB bayi lahir spontan tanggal 28
Desember 2011 pukul 02.30 dengan jenis kelamin perempuan, berat
badan lahir 2600 gram dan panjang badan 48 cm, bayi lahir menangis
kuat, gerak kuat, dan ari-ari lahir lengkap 10 menit setelah bayi lahir.
3) Post Natal
Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah sedikit berwarna merah,
dan tidak ada penyulit saat nifas,dan ibu belum menyusui bayinya
4) Neonatal
Ibu mengatakan bayi lahir spontan dengan jenis kelamin perempuan,
berat badan lahir 2600 gram dan panjang badan 48 cm, bayi lahir
menangis lemah, gerak kuat
g. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Pola

Di Rumah Sakit

Nutrisi

Bayi belum di beri makan apapun hanya PASI

Istirahat

Bayi lebih banyak menghabiskan waktunya


untuk tidur, terkadang terbangun bila bayi haus

Eliminasi

BAK : bayi sudah BAK warna jernih


BAB : bayi sudah BAB 1x ( Mekonium )
konsistensi lunak dan lengket

Aktivasi

Gerakan tangan dan kaki kuat

Personal hygiene

Bayi belum dimandikan, ganti baju dan popok


bila BAB/ BAK dan dilakukan perawatan tali
pusat dengan kassa kering steril

h. Riwayat Psikososial
1) Psikologi
Ibu dan keluarga mengatakan senang dengan kelahiran anaknya tapi juga
khawatir dengan kondisi anaknya, dan ini merupakan anak yang pertama
2) Sosial
Ibu mengatakan bahwa ia tinggal dengan suaminya, dan akan merawat dan
mengasuh bayinya sendiri. Hubungan ibu dan keluarga sangat baik, dan
hubungan ibu dengan tetangga dan lingkungan sekitarnya baik
3) Budaya
Ibu mengatakan tradisi yang dianut oleh ibu dan keluarga adalah tradisi
Jawa. Ibu tidak pernah pantang makanan apapun. Ibu tidak suka minum

jamu dan selalu berobat jika sakit ke petugas kesehatan

3.1.2 Data Obyektif


a. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Apgar score : 8-9
Tangis bayi : Kuat
Tonus otot : Kuat
Tanda-tanda Vital :
Nadi : 128 x/ mnt
Pernafasan : 42 x/ mnt
Suhu : 36,8 C
b. Pemeriksaan Anthopometri
BBL : 2600 gm
PB : 48 cm
LIKA : 29 cm
LIDA : 27 cm
LILA : 7 cm
Ukuran Kepala
SOB : 6 cm
SOF : 9 cm
MO : 10 cm
FO : 9 cm
Diameter biparietal : 7 cm
Diameter bitemporal : 6 cm

c. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
a) Kepala : Simetris, tidak terdapat benjolan abnormal, tidak
terdapat caput succedaneum dan cepal hematoma
b) Mata : Simetris, skelera tidak ikterus, kojungtiva tidak
anemis
c) Hidung : Simetris, tidak terdapat kotoran, tidak terdapat
d)

pernafasan cuping hidung


Mulut : Bibir lembab warna kebiruan, tidak tampak
labioskizis, tidak tampak labiopalatoskizis, lidah
bersih

e) Telinga : Simetris, tidak terlihat adanya serumen.


f) Leher : Tidak terlihat pembesaran kelenjar tyroid dan

kelenjar limfe maupun pembesaran vena jugularis


g) Abdomen : Tidak tampak benjolan abnormal, tali pusat belum
kering masih terbungkus kasa steril
h) Punggung : Tidak ada spina bifida
i) Genetalia : Simetris, bersih
j) Anus : Bersih, berlubang, tidak terdapat atresia ani dan
rektum
k) Ekstermitas
Atas : Simetris, tidak terdapat polidaktil maupun sidikatil,
warna kemerahan, pergerakan lemah
Bawah : Simetris, tidak terdapat sindikatil maupun polidaktil,
pergerakan lemah
l) Integumen : Tidak ikterik

2) Palpasi
a) Kepala : Tidak terdapat benjolan abnormal
b) Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan
kelenjar limfe
c) Abdomen : Tidak teraba pembesaran hepar
3) Auskultasi
a) Dada : Pada perut tidak terdengar bunyi ronchi maupun
wheezing
b) Abdomen : Bising usus positif
4) Reflek
a) Moro reflek : ya
b) Rooting reflek : ya
c) Swallowing reflek : ya
d) Suckling reflek : ya
e) Reflek menggenggam : ya
f) Babinski : ya
3.2 Identifikasi Masalah/ Diagnosa
Dx : By. Ny. Y usia 1 jam dengan Bayi Baru Lahir Normal
Ds : Do : bayi lahir tanggal 28 desember 2011 pukul 02.30 WIB. Jenis kelamin
perempuan
Keadaan Umum : baik
Apgar score : 8-9
Tangis bayi : kuat
Tonus otot : kuat
Tanda-tanda Vital :
Nadi : 128 x / mnt

Pernafasan : 42 x /mnt
Suhu : 36,8 C
Pemeriksaan Anthopometri
BBL : 2600 grm
PB : 48 cm
LIKA : 29 cm
LIDA : 27 cm
LILA : 7 cm
Ukuran Kepala
SOB : 6 cm FO : 9 cm
SOF : 9 cm Diameter biparietal : 7 cm
MO : 10 cm Diameter bitemporal : 6 cm

3.3 Antisipasi Masalah Potensial


Ds : Do : bayi lahir tanggal 28 desember 2011 pukul 02.30 WIB. Jenis kelamin
perempuan
Keadaan Umum : baik
Apgar score : 8-9
Tangis bayi : kuat
Tonus otot : kuat
Tanda-tanda Vital :
Nadi : 128 x / mnt
Pernafasan : 42 x /mnt
Suhu : 36,8 C
Pemeriksaan Anthopometri
BBL : 2600 grm
PB : 48 cm
LIKA : 29 cm
LIDA : 27 cm
LILA : 7 cm
Ukuran Kepala
SOB : 6 cm Diameter biparietal : 7 cm
SOF : 9 cm Diameter bitemporal : 6 cm
MO : 10 cm
FO : 9 cm
Potensial terjadinya hipotermia

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera


Menjaga suhu tubuh bayi
3.5 Intervensi

Dx : By. Ny. Y usia 1 jam dengan bayi baru lahir normal


Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan keadaan bayi tetap
dalam keadaan baik
Kriteria hasil : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Apgar score : 8 9
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Pernafasan : 42 x/ menit
Suhu : 36,8oC
Nadi : 120 x/ menit
Berat badan : 2600 gram
Panjang badan : 48 cm
Intervensi :
1) Menjelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya

R/ Ibu dan keluarga lebih kooperatif sehingga perawatan bayi baru lahir normal
dapat teratasi.
2) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada bayi
R/ Menghindari infeksi nosokomial
3) Melakukan inisiasi menyusu dini
R/ dapat menumbuhkan ikatan batin antara ibu dan bayi
4) Mengajari ibu dan keluarga perawatan tali pusat dengan kassa kering
R/ Mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat
5) Mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan mengeringkan tubuh bayi,
memberikan selimut hangat dan letakkan bayi didekat ibunya
R/ Mengurangi terjadinya penguapan pada suhu tubuh untuk mengurangi terjadinya
hipotermi
6)

Melakukan penilaian pada BBL dengan pemeriksaan tanda-tanda vital dan


pemeriksaan fisik

R/ Sebagai parameter untuk mendeteksi adanya kegawatan.


7) Memberikan Injeksi vitamin K1 1 mg secara IM di paha kiri
R/ mencegah terjadinya perdarahan
8) Memberikan salep mata antibiotik profilaksis
R/ mencegah terjadinya penyakit pada mata
9) Memberikan injeksi hepatitis B secara IM di paha kanan setelah 1 jam pemberian
vitanin K1 1 mg
R/ mencegah penyakit hepatitis B
10) Melakukan pemantauan Intake dan Output
R/ Mengetahui adanya keseimbangan antara intake dan output
Masalah I : Potensial terjadi Hipotermia
Dx : By. Ny. Y usia 1 jam dengan bayi baru lahir normal

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak terjadi hipotermia


Kriteria hasil : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Apgar score : 8 9
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Pernafasan : 42 x/ menit
Suhu : 36,8oC
Nadi : 120 x/ menit
Intervensi :
1) Mengobservasi tanda- tanda vital bayi

R/ dapat dijadikan sebagai parameter keadaan bayi


2) Menempatkan bayi di tempat yang hangat
R/ mempertahankan suhu tubuh bayi
3) Mengganti popok bayi segera jika basah
R/ mengurangi faktor terjadinya hipotermia
4) Memberikan bayi ASI/
R/ agar tidak terjadi hipoglikemi

3.6 Implementasi
Tanggal : 28 Desember 2011
Jam : 03.30
Dx : By. Ny. Y usia 1 jam dengan bayi baru lahir normal
Implementasinya :

1) Menjelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya yaitu memeberitahu ibu bahwa
keadaan bayinya sehat tidak megap- megap
2) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada bayi
3) Melakukan inisiasi menyusu dini dan berhasil setelah 50 menit setelah bayi lahir
4) Mengajari ibu dan keluarga perawatan tali pusat dengan kassa kering dan tidak
memberikan alkohol.
5) Mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan mengeringkan tubuh bayi,
memberikan selimut hangat dan letakkan bayi pada inkubator
6) Melakukan penilaian pada BBL 2600 PB 48 suhu bayi 36,8C pemeriksaan tandatanda vital Pernafasan : 42 x/ menit, Suhu : 36,8oC, Nadi : 120 x/ menit
7) Memberikan Injeksi vitamin K1 1 mg secara IM di paha kiri, bayi mendapatkan
injeksi vitamin K1 1 mg pada 10 menit pertama kelahiran bayi
8) Memberikan salep mata antibiotik profilaksis, bayi mendapatkan salep mata
antibiotik profilaksis pada 10 menit pertama kelahiran bayi
9) Memberikan injeksi hepatitis B secara IM di paha kanan setelah 1 jam pemberian
vitamin K1 1 mg, bayi mendapatkan injeksi hepatitis B pada 1 jam pertama kelahiran

bayi
10) Melakukan pemantauan Intake dan Output
Intake : bayi mendapatkan ASI dari ibunya
Output : bayi BAK 10 menit pertama bayi baru lahir
bayi BAB ( mekoneum) setelah 2 jam pertama bayi baru lahir

Masalah I : Potensial terjadi hipotermia


Implementasinya :

1) Mengobservasi tanda- tanda vital bayi Pernafasan : 42 x/ menit, Suhu : 36,8oC,


Nadi : 120 x/ menit
2) Menempatkan bayi di tempat yang hangat yaitu berada didada ibu
3) Mengganti popok bayi segera jika basah dan bayi diganti popok sesudah BAK dan
BAB
4) Memberikan bayi ASI
3.7 Evaluasi
Tanggal : 28 Desember 2011
Jam : 08.00 WIB
Dx : By. Ny. Y usia 1 jam dengan bayi baru lahir normal
1) Ibu telah menyusui bayinya
2) Ibu dan keluarga mengerti tentang cara perawatan tali pusat
3) Bayi berada didekat ibu
4) Bayi telah diberi injeksi vitamin K1 1 mg secara IM di paha kiri bagian depan
5) Bayi telah diberikan salep mata
6) Bayi telah diberikan imunisasi hepatitis B secara IM di paha kanan setelah
pemberian vitamin K1 1 mg
7) Bayi sudah BAK dan BAB

BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Bayi Ny. Y usia 1 jam dengan Bayi
Baru Lahir Normal di puskesmas Kalipare Malang. Melalui tahap pengumpulan data
dengan wawancara, observasi, pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik. Antara asuhan
yang ada di teori pada dasarnya sama. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori
prakteknya pada masalah potensial diangkat potensial terjadi hipotermi. Tetapi tidak
ditemukan adanya kebutuhan segera untuk menangani masalah tersebut.
Dalam kasus bayi Ny. Y diperoleh data-data bahwa bayi lahir dengan normal yaitu
dengan BB 2600 gram, PB 48 cm. Bayi lahir langsung menangis, tidak ada kelainan.
Intervensi dari kasus ini yaitu bungkus bayi dengan selimut hangat dan letakkan bayi
didekat ibu. Ganti segera pakaian yang basah dengan pakaian yang kering dan bersih.
Observasi suhu tubuh bayi, pantau intake dan KIE ibu tentang cara menyusui yang baik
dan benar. Saat dilakukan evaluasi terbukti bahwa dalam asuhan kebidanan yang
diberikan pada bayi Ny. Y ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan di
lapangan dimana dalam prakterknya sesuai dengan teori yang ada.
Menurut penulis, perawatan bayi baru lahir sangat diperlukan karena bayi baru lahir
sangat rentan terhadap infeksi dan hipotermi. Pada umumnya kelahiran bayi normal cukup
dihadiri oleh bidan yang dapat diberi tanggung jawab penuh terhadap keselamatan ibu dan
bayi pada persalinan normal. Oleh karena kelainan pada ibu dan bayi dapat terjadi
beberapa saat sesudah persalinan yang dianggap normal, maka seorang bidan harus
mengetahui dengan segera timbulnya perubahan-perubahan pada ibu dan bayi dan bila
perlu memberikan pertolongan pertama seperti menghentikan perdarahan, memberikan
jalan napas, memberikan oksigen dan melakukan pernapasan buatan sampai ibu dan bayi
tersebut dibawa ke rumah sakit untuk dilakuakan perawatn yang lebih intesif.
Menurut sarwono 2005, pada waktu lahir bayi sangat aktif. Bunyi jantung dalam
menit-menit pertama kira-kira 180 x /menit yang kemudian turun sampai 10 x /menit 120
x /menit pada waktu bayi berumur 30 menit. Pernapasan cepat pada menit-menit pertama
(kira-kira 80 x /menit). Disertai dengan pernapasan cuping hidung, retraksi suprasternal
dan interkostal serta rintihan hanya berlangsung 10 15 menit. Kelanjutan keaktifan yang
berlebihan ialah bayi menjadi tegang dan relatif tidak memberi reaksi terhadap rangsangan
dari dalam dan luar. Dalam keadaan ini bayi tertidur untuk beberapa menit sampai 4 jam.
Pada saat bayi pertama kali bangun dari tidurnya ia menjadi mudah terangsang, dengan
frekwensi jantung meningkat dan dengan perubahan warna serta kadang kadang keluar
lender dari mulut. Setelah masa ini dilampaui, keadaan bayi mulai stabil, daya isap serta
refleksi telah mulai diatur sehingga bayi dapat bernapas dengan spontan dan keadaan bayi
segera normal kembali.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam pembuatan asuhan kebidanan
pada bayi Ny. Y usia 1 jam bayi baru lahir normal yaitu pada tahap
pengkajian data yang terdiri atas data subyektif diperoleh data secara lengkap.
Data yang didapatkan dalam pengkajian digunakan sebagai dasar dalam
menentukan identifikasi diagnosa atau masalah terhadap keadaan yang
dirasakan oleh bayi. Pasien tidak mengalami keadaan yang gawat darurat,
sehingga untuk penulisan identifikasi kebutuhan segera tidak perlu dalam
penulisan asuhan kebidanan.
Pada penatalaksanaan rencana tindakan disusun berdasarkan keadaan
yang dialami oleh bayi dan juga disesuaikan dengan kebutuhan bayi seterlah
rencana tindakan telah tersusun dengan baik maka tahap selanjutnya adalah
melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya.
Evaluasi yang didapat berdasarkan asuahn kebidanan yang diberikan,
bayi mengalami kemajuan dalam keadaan kesehatannya.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi petugas kesehatan
a.

Dalam memberikan asuhan kebidanan diharapkan tetap

mempertahankan untuk menjaga komunikasi dalam upaya menjalin


kerjasama antara petugas dengan klien untuk keberhasilan asuhan yang
diberikan. Selain itu dalam melakukan semua tindakan petugas
kesehatan harus benar-benar memperhatikan kebersihan dan
kesterilitasan
b.

Memberi waktu kepada klien dan keluarga untuk beranya serta

memberikan keterangan dan informasi yang jelas dan tepat.

5.2.2 Bagi masyarakat


a. Keluarga diharapakan selalu bekerjasama dengan petugas kesehatan

dalam proses pelayanan kesehatan sehingga asuhan dapat berjalan


dengan baik
b.

Melaksanakan saran dan petunjuk yang diberikan oleh petugas

kesehatan
c. Segera datang/ memeriksakan diri kepada petugas kesehatan jika
mengalami suatu kelainan atau mempunyai keluhan tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan & Keluarga

Berencana untuk Pendidikan Bidan. Edisi 3. Jakarta: EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kandungan Edisi 2 Jilid 4. Jakarta: YBP-SP.

Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal

dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo.


Sudarti. 2010. Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta. Nuha Medika
Uliyah, Musrifatul. 2006. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta :

Salemba Medika

Varney, H. Et, all. 2007. Buku Ajar Kebidanan. Edisi 2. Jakarta: EGC

Rizta S A Ningsih di 23.38


Berbagi

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya
Rizta S A Ningsih
Ikuti

Lihat profil lengkapku


Diberdayakan oleh Blogger.

Vous aimerez peut-être aussi