Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1000
kelahiran hidup dan 334/100.000 kelahiran hidup. Salah satu factor penting
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Bayi Baru Lahir
2.1.1 Pengertian
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran.
(Sudarti,2010)
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan
menunjukkan usaha pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan.
Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi yang baru lahir :
a. Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat
b. Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera
mungkin
c. Segera setelah melahirkan badan bayi :
1) Sambil secara cepat menilai pernapasannya, letakkan bayi dengan
handuk di atas perut ibu.
2) Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah atau lendir dari
wajah bayi untuk mencegah jalan udaranya terhalang. Periksa ulang
pernapasan bayi.
(Prawirohardjo, 2006)
2.1.2 Penanganan Bayi Baru Lahir
Tujuan utama perawatan bayi baru lahir adalah
a. Membersihkan jalan nafas
b. Memotong dan merawat tali pusat
c. Mempertahankan suhu tubuh bayi
d. Identifikasi
e. Pencegahan infeksi
Caranya:
a) Pembersihan jalan nafas
Diisi sesuai dengan apa yang dikeluhkan ibu tentang keadaan bayinya.
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Untuk mengetahui kondisi bayinya apakah dalam keadaan yang sehat
atau sakit.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama :
a) Anggota keluarga yang mempunayi penyakit tertentu terutama
b) Natal
Untuk mengetahui cara persalinan, ditolong oleh siapa, apakah
ada penyulit/tidak selama melahirkan seperti perdarahan.
c) Post Natal
Untuk mengetahui berapa lama Ibu mengalami masa nifas serta
adakah komplikasi atau tidak. Baik berhubungan dengan ibu maupun
bayi.
d) Neonatal
Untuk mengetahui berapa berat badan lahir, panjang badan lahir,
apakah saat lahir bayi langsung menangis/tidak, serta adakah cacat/
tidak.
6) Pola Kebiasaan Sehari-hari
a) Nutrisi
Setelah bayi dilahirkan apakah bayi sudah diberi minum ASI/ PASI
atau tidak
b) Eliminasi
BAB : < 24 jam setelah bayi dilahirkan bayi mengeluarkan
mekoneum
1) Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik / cukup / lemah
Kesadaran : composmentis / somnolen / koma
Antropometri
PB : normal (48 52 x/menit)
BBL : normal (2500 4000 gram)
LIKA : SOB : normal (32 cm)
OF : normal (34 cm)
MO : normal (35 cm)
Tanda-tanda vital:
Pernafasan : normal (40 60 x / menit)
Suhu : normal (36,5 37,5oC)
Nadi : normal (100 160 x/menit)
2) Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
Kepala : bersih/tidak, hitam/tidak, tampak benjolan
abnormal/ tidak, ada cepal hematoma/tidak, ada
caput succedaneum/tidak.
Wajah : pucat/tidak
Mata : simetris/tidak, sclera kuning/ tidak, conjungtiva
pucat/ tidak.
Hidung : simtris/tidak, bersih/tidak, ada sekret/tidak
Telinga : bersih/tidak, ada serumen/tidak
Mulut : bibir lembab/kering, ada labio skizis/ tidak, ada
labiopalato skizis/ tidak.
Leher : tampak pembesaran kelenjar tyroid, vena
jugularis dan kelenjar limfe/tidak
Dada : simetris/tidak, tampak retraksi dada/tidak
Abdomen : tampak benjolan abnormal/tidak, tali pusat
belum kering masih terbungkus kasa steril.
Genetalia : bersih/tidak, labia mayora sudah menutupi
labia minora
Ekstremitas :
atas : gerakan normal/tidak, aktif/tidak, sindaktil/ tidak,
kuku pucat/tidak.
Bawah : gerakan normal/ tidak, aktif/ tidak, sindaktil/ tidak,
kuku pucat/ tidak
b) Palpasi
Do :
Keadaan umum : baik / cukup / lemah
Kesadaran : composmentis / somnolen / koma
Antropometri
PB : normal (48 52 cm)
BBL : normal (2500 4000 gram)
LIKA : SOB : normal (32 cm)
OF : normal (34 cm)
MO : normal (35 cm)
Tanda-tanda vital:
Pernafasan : normal (40 60 x / menit)
Suhu : normal (36,5 37,5oC)
Nadi : normal (100 160 x/menit)
R/ Ibu dan keluarga lebih kooperatif sehingga perawatan bayi baru lahir
dapat diatasi.
2) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada bayi
R/ Menghindari infeksi nosokomial
2.2.6 Implementasi
Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.
2.2.7 Evaluasi
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan
dari asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Tanggal : Rabu, 28 Desember 2011
Jam : 02.30- 04.30 WIB
3.1.1 Data Subyektif
a. Biodata
1) Bayi
Nama Bayi : Bayi Ny.Y
Tanggal Lahir : 28 Desember 2011
Usia : 1 jam
b.Alasan Datang
Ibu mengatakan melahirkan anak pertamanya di puskesmas dengan cara
normal. Bayi lahir tanggal 28 Desember 2011 pukul 02.30 WIB berjenis kelamin
perempuan, dengan berat badan 2600 gram dan panjang badan 48 cm.
c. Keluhan Utama
Tidak ada
1) Pre Natal
Trimester I
Ibu mengatakan pada awal kehamilannya yaitu 4 bulan pertama
mengalami mual tetapi tidak sampai menggangu aktifitas ibu. ibu
memeriksakan kehamilannya di bidan setiap bulan dan mendapat terapi
vitamin dan obat anti mual
Trimister II
Ibu memeriksakan kehamilannya dibidan 2 kali, ibu tidak mual dan
muntah lagi, ibu mendapatkan vitamin dan tablet tambah darah. Dan
ibu sudah merasakan gerakan janin
Trimester III
Di Rumah Sakit
Nutrisi
Istirahat
Eliminasi
Aktivasi
Personal hygiene
h. Riwayat Psikososial
1) Psikologi
Ibu dan keluarga mengatakan senang dengan kelahiran anaknya tapi juga
khawatir dengan kondisi anaknya, dan ini merupakan anak yang pertama
2) Sosial
Ibu mengatakan bahwa ia tinggal dengan suaminya, dan akan merawat dan
mengasuh bayinya sendiri. Hubungan ibu dan keluarga sangat baik, dan
hubungan ibu dengan tetangga dan lingkungan sekitarnya baik
3) Budaya
Ibu mengatakan tradisi yang dianut oleh ibu dan keluarga adalah tradisi
Jawa. Ibu tidak pernah pantang makanan apapun. Ibu tidak suka minum
c. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
a) Kepala : Simetris, tidak terdapat benjolan abnormal, tidak
terdapat caput succedaneum dan cepal hematoma
b) Mata : Simetris, skelera tidak ikterus, kojungtiva tidak
anemis
c) Hidung : Simetris, tidak terdapat kotoran, tidak terdapat
d)
2) Palpasi
a) Kepala : Tidak terdapat benjolan abnormal
b) Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan
kelenjar limfe
c) Abdomen : Tidak teraba pembesaran hepar
3) Auskultasi
a) Dada : Pada perut tidak terdengar bunyi ronchi maupun
wheezing
b) Abdomen : Bising usus positif
4) Reflek
a) Moro reflek : ya
b) Rooting reflek : ya
c) Swallowing reflek : ya
d) Suckling reflek : ya
e) Reflek menggenggam : ya
f) Babinski : ya
3.2 Identifikasi Masalah/ Diagnosa
Dx : By. Ny. Y usia 1 jam dengan Bayi Baru Lahir Normal
Ds : Do : bayi lahir tanggal 28 desember 2011 pukul 02.30 WIB. Jenis kelamin
perempuan
Keadaan Umum : baik
Apgar score : 8-9
Tangis bayi : kuat
Tonus otot : kuat
Tanda-tanda Vital :
Nadi : 128 x / mnt
Pernafasan : 42 x /mnt
Suhu : 36,8 C
Pemeriksaan Anthopometri
BBL : 2600 grm
PB : 48 cm
LIKA : 29 cm
LIDA : 27 cm
LILA : 7 cm
Ukuran Kepala
SOB : 6 cm FO : 9 cm
SOF : 9 cm Diameter biparietal : 7 cm
MO : 10 cm Diameter bitemporal : 6 cm
R/ Ibu dan keluarga lebih kooperatif sehingga perawatan bayi baru lahir normal
dapat teratasi.
2) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada bayi
R/ Menghindari infeksi nosokomial
3) Melakukan inisiasi menyusu dini
R/ dapat menumbuhkan ikatan batin antara ibu dan bayi
4) Mengajari ibu dan keluarga perawatan tali pusat dengan kassa kering
R/ Mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat
5) Mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan mengeringkan tubuh bayi,
memberikan selimut hangat dan letakkan bayi didekat ibunya
R/ Mengurangi terjadinya penguapan pada suhu tubuh untuk mengurangi terjadinya
hipotermi
6)
3.6 Implementasi
Tanggal : 28 Desember 2011
Jam : 03.30
Dx : By. Ny. Y usia 1 jam dengan bayi baru lahir normal
Implementasinya :
1) Menjelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya yaitu memeberitahu ibu bahwa
keadaan bayinya sehat tidak megap- megap
2) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada bayi
3) Melakukan inisiasi menyusu dini dan berhasil setelah 50 menit setelah bayi lahir
4) Mengajari ibu dan keluarga perawatan tali pusat dengan kassa kering dan tidak
memberikan alkohol.
5) Mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan mengeringkan tubuh bayi,
memberikan selimut hangat dan letakkan bayi pada inkubator
6) Melakukan penilaian pada BBL 2600 PB 48 suhu bayi 36,8C pemeriksaan tandatanda vital Pernafasan : 42 x/ menit, Suhu : 36,8oC, Nadi : 120 x/ menit
7) Memberikan Injeksi vitamin K1 1 mg secara IM di paha kiri, bayi mendapatkan
injeksi vitamin K1 1 mg pada 10 menit pertama kelahiran bayi
8) Memberikan salep mata antibiotik profilaksis, bayi mendapatkan salep mata
antibiotik profilaksis pada 10 menit pertama kelahiran bayi
9) Memberikan injeksi hepatitis B secara IM di paha kanan setelah 1 jam pemberian
vitamin K1 1 mg, bayi mendapatkan injeksi hepatitis B pada 1 jam pertama kelahiran
bayi
10) Melakukan pemantauan Intake dan Output
Intake : bayi mendapatkan ASI dari ibunya
Output : bayi BAK 10 menit pertama bayi baru lahir
bayi BAB ( mekoneum) setelah 2 jam pertama bayi baru lahir
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Bayi Ny. Y usia 1 jam dengan Bayi
Baru Lahir Normal di puskesmas Kalipare Malang. Melalui tahap pengumpulan data
dengan wawancara, observasi, pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik. Antara asuhan
yang ada di teori pada dasarnya sama. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori
prakteknya pada masalah potensial diangkat potensial terjadi hipotermi. Tetapi tidak
ditemukan adanya kebutuhan segera untuk menangani masalah tersebut.
Dalam kasus bayi Ny. Y diperoleh data-data bahwa bayi lahir dengan normal yaitu
dengan BB 2600 gram, PB 48 cm. Bayi lahir langsung menangis, tidak ada kelainan.
Intervensi dari kasus ini yaitu bungkus bayi dengan selimut hangat dan letakkan bayi
didekat ibu. Ganti segera pakaian yang basah dengan pakaian yang kering dan bersih.
Observasi suhu tubuh bayi, pantau intake dan KIE ibu tentang cara menyusui yang baik
dan benar. Saat dilakukan evaluasi terbukti bahwa dalam asuhan kebidanan yang
diberikan pada bayi Ny. Y ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan di
lapangan dimana dalam prakterknya sesuai dengan teori yang ada.
Menurut penulis, perawatan bayi baru lahir sangat diperlukan karena bayi baru lahir
sangat rentan terhadap infeksi dan hipotermi. Pada umumnya kelahiran bayi normal cukup
dihadiri oleh bidan yang dapat diberi tanggung jawab penuh terhadap keselamatan ibu dan
bayi pada persalinan normal. Oleh karena kelainan pada ibu dan bayi dapat terjadi
beberapa saat sesudah persalinan yang dianggap normal, maka seorang bidan harus
mengetahui dengan segera timbulnya perubahan-perubahan pada ibu dan bayi dan bila
perlu memberikan pertolongan pertama seperti menghentikan perdarahan, memberikan
jalan napas, memberikan oksigen dan melakukan pernapasan buatan sampai ibu dan bayi
tersebut dibawa ke rumah sakit untuk dilakuakan perawatn yang lebih intesif.
Menurut sarwono 2005, pada waktu lahir bayi sangat aktif. Bunyi jantung dalam
menit-menit pertama kira-kira 180 x /menit yang kemudian turun sampai 10 x /menit 120
x /menit pada waktu bayi berumur 30 menit. Pernapasan cepat pada menit-menit pertama
(kira-kira 80 x /menit). Disertai dengan pernapasan cuping hidung, retraksi suprasternal
dan interkostal serta rintihan hanya berlangsung 10 15 menit. Kelanjutan keaktifan yang
berlebihan ialah bayi menjadi tegang dan relatif tidak memberi reaksi terhadap rangsangan
dari dalam dan luar. Dalam keadaan ini bayi tertidur untuk beberapa menit sampai 4 jam.
Pada saat bayi pertama kali bangun dari tidurnya ia menjadi mudah terangsang, dengan
frekwensi jantung meningkat dan dengan perubahan warna serta kadang kadang keluar
lender dari mulut. Setelah masa ini dilampaui, keadaan bayi mulai stabil, daya isap serta
refleksi telah mulai diatur sehingga bayi dapat bernapas dengan spontan dan keadaan bayi
segera normal kembali.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam pembuatan asuhan kebidanan
pada bayi Ny. Y usia 1 jam bayi baru lahir normal yaitu pada tahap
pengkajian data yang terdiri atas data subyektif diperoleh data secara lengkap.
Data yang didapatkan dalam pengkajian digunakan sebagai dasar dalam
menentukan identifikasi diagnosa atau masalah terhadap keadaan yang
dirasakan oleh bayi. Pasien tidak mengalami keadaan yang gawat darurat,
sehingga untuk penulisan identifikasi kebutuhan segera tidak perlu dalam
penulisan asuhan kebidanan.
Pada penatalaksanaan rencana tindakan disusun berdasarkan keadaan
yang dialami oleh bayi dan juga disesuaikan dengan kebutuhan bayi seterlah
rencana tindakan telah tersusun dengan baik maka tahap selanjutnya adalah
melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya.
Evaluasi yang didapat berdasarkan asuahn kebidanan yang diberikan,
bayi mengalami kemajuan dalam keadaan kesehatannya.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi petugas kesehatan
a.
kesehatan
c. Segera datang/ memeriksakan diri kepada petugas kesehatan jika
mengalami suatu kelainan atau mempunyai keluhan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan & Keluarga
Salemba Medika
Varney, H. Et, all. 2007. Buku Ajar Kebidanan. Edisi 2. Jakarta: EGC
Beranda
Mengenai Saya
Rizta S A Ningsih
Ikuti