Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDIDIKAN
Oleh
Puji Prio Utomo
15/390397/PSP/05629
A. Pendahuluan
Kabupaten Kulon Progo merupakan kabupaten yang terbentuk berdasarkan
undang-undang nomor 15 tahun 1950 yang mengatur tentang pembentukan
daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Daerah Istimewa Yogyaarta yang
meliputi Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Adikarta.
Penyelenggaraan Pemerintah daerah telah memberikan kewenangan untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan
memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan
kekhususan serta keragaman daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Oleh karena itu, otonomi daerah membawa potensi untuk dapat
meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan sesuai dengan kondisi okologis
masing-masing daerah.
Rumusan visi dan misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Kulon Progo 2011-2016 didasarkan pada isu strategis daerah. Selain
itu juga memperhatikan visi dan misi Pembangunan Jangka Panjang Daerah
sebagai acuan bagi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
Pembangunan Jangka Menengah kabupaten Kulon Progo tahun 2011-2016 adalah
Terwujudnya Kabupaten Kulon Progo yang sehat, mandiri, berprestasi, adil,
aman, dan sejahtera berdasarkan iman dan taqwa.
Dalam analisis ini, setelah membaca dan memperhatikan postur APBD
Kabupaten Kulon Progo maka kami tetapkan untuk menganalisis Belanja Daerah
terfokus pada Sektor Pendidikan. Pemilihan sektor pendidikan ini berdasarkan
Visi dan Misi, realisasi serta berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Pasal 31 ayat 4 yang menyatakan dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya
pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari APBN pada sektor
pendidikan dan minimal 20% dari APBD, oleh karena itu didalam tulisan ini
dibatasi dengan fokus analisis pada Sektor Pendidikan.
B. Struktur APBD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, struktur
APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari:
1.
Pendapatan Daerah;
2.
3.
Pembiayaan Daerah.
Struktur APBD tersebut diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan dan
Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah adalah hak daerah yang diakui sebagai penambah
nilai kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan dan tidak perlu
dibayar kembali oleh daerah. Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan
uang melalui Rekening Kas Umum Daerah yang menambah ekuitas dana.
Pendapatan daerah meliputi: (a) Pendapatan Asli Daerah; (b) Dana
Perimbangan, dan (c) Lain-Lain Pendapatan yang sah.
Tabel I
Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Kulon Progo
1.23
1
1.12
1
1.09
1
Tahun 2014
Tahun 2015
Kabupaten
Kulon
Progo
dalam
rangka
meningkatkan
tidak langsung. Target dan realisasi belanja daerah dapat dilihat pada tabel II
berikut.
Tabel II
Angggaran dan Realisasi Belanja Daerah
Sumber data diolah. DPPKA dalam LKPJ Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 dan
2015
Tabel III
Rasio Realisasi Belanja Daerah
Klasifika
si
Langsun
)X100%
)X100%
= 90,31 %
366.710 .809 .653,00
=( 413.629.041 .137,51
= 91,90%
456.014 .466 .778,00
=( 492.228 .533.701,00
)X100%
)X100%
= 88,66%
= 92.64 %
=(
Tidak
Belanja
2
Persen Realisasi
Belanja
1
Langsun
g
)X100%
= 90.31%
Sumber data diolah. DPPKA dalam LKPJ Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 dan
2015
sebesar
Rp
dan
realisasinya
sebesar
Rp
2015
realisasinya
menunjukkan
selisih
angka
sebesar
Rp
ada
Tabel VI
Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Menurut Urusan Pemerintahan
Sumber data diolah:DPPKA dalam LKPJ Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 dan 2015
Dari data di atas dapat kita perhatikan bahwa dalam menggunakan Belanja
Daerah Menurut Urusan Pemerintah Daerah Kulon Progo dibagi dalam 2 (Dua)
bagian yaitu Belanja Menurut Urusan Wajib dan Belanja Menurut Urusan Pilihan.
Dalam Belanja Menurut Urusan Wajib dibelanjakan dalam 26 bagian dan Belanja
Menurut Urusan Pilihan dibelanjakan dalam 8 bagian. (LKPJ tahun 2014 pada
hlm. 72 dan 2015 pada hlm. 67). Urusan Pendidikan bagian dari Belanja Urusan
Belanja Menurut Urusan Wajib. Secara keseluruhan, anggaran tahun 2014
menunjukkan
perbedaan
angka
dengan
realisasinya
yaitu
sebesar
Rp
mencapai 96,20% dan untuk urusan pilihan sebesar 3,80%. Urusan pendidikan
merupakan yang terbesar yaitu 43,92% atau Rp 533.733.628.937,00 dengan
tingkat realisasi anggaran mencapai 87,29% atau Rp 465.923.416.317,00.
Dari seluruh belanja alokasi untuk Urusan Wajib pada tahun 2015 yang mencapai
96,06% dan untuk urusan pilihan sebesar 3,94%. Pada urusan wajib, untuk Urusan
Pendidikan merupakan yang paling besar yaitu 40,42% atau sebesar Rp
583.042.538.857,46 dengan realisasi anggaran mencapai 86,18% atau Rp
502.454.853.434,00. Data tersebut menunjukkan perbedaan angka yang
mengalami peningkatan sebesar Rp 36.531.437.117,00.
Pada grafik 2 dan grafik 3 dibawah ini ada banyak sekali belanja daerah misalnya
untuk Belanja Urusan Wajib ada 26 bagian dan untuk Belanja Urusan Pilihan ada
8 bagian tetapi kami coba memiliki beberapa yang menjadi prioritas pemerintah
daerah untuk dibandingkan dengan anggaran pendidikan pada tahun 2014 dan
2015 di kabupaten Kulon Progo.
Grafik 2
Anggran dan Realisasi Belanja Daerah 2015
600,000,000,000.00
500,000,000,000.00
400,000,000,000.00
300,000,000,000.00
200,000,000,000.00
100,000,000,000.00
0.00
Anggaran 2014
Realisasi 2014
%capaian
%kontribusi
Belanja Daerah
Pendidikan
Otonomi Daerah
Kesehatan
Pekerjaan Umum
Pertanian
Perdagangan
Kelautan dan
Anggaran 2014
Realisasi 2014
533,773,628,937.
00
177,138,963,856.
16
187,561,652,663.
00
139,715,135,261.
00
14,329,548,836.0
0
465,923,416,317.
00
166,905,894,659.
60
175,540,987,930.
00
128,284,809,476.
00
13,681,307,978.0
0
%Capaia
n
87.28857
9
%Kontribu
si
94.22314
25.73
93.59108
6
91.81883
5
95.47619
5
94.46370
11,447,653,068.00 10,813,877,533
8
12,418,084,137.0 11,137,427,351.00 89.68716
43.92
16.55
12.09
1.29
1.02
1.05
Perikanan
3
Grafik 3
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Belanja Daerah
Anggaran 2015
Realisasi 2015
%Capaian
Pendidikan
Otonomi Daerah
Kesehatan
Pekerjaan Umum
Pertanian
Perdagangan
Kelautan dan Perikanan
583,042,538,857.46
235,112,328,649.60
234,528,633,348.00
165,646,257,594.00
19,272,544,418.00
14,857,665,628.00
11,944,841,455.00
502,454,853,434.00
227,575,983,009.86
224,441,063,874.00
159,329,466,427.00
18,709,264,372.00
14,559,085,530.00
11,533,708,056.00
86.178078
96.794577
95.69879
96.186578
97.077293
97.990397
96.558067
%Komposis
i
40.44
18.31
18.05
12.82
1.51
1.17
0.93
merupakan
satu sektor pembangunan, akan tetapi secara komposisi anggaran kurang sehat.
D. Realisasi Program dan Kegiatan di Sektor Pendidikan
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan urusan pendidikan bertujuan
mewujudakan sumber daya manusia yang berkarakter dan berprestasi, dengan
sasaran meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendiidkan dan
pelatihan berdasarkan sumber daya lokal kabupaten Kulon Progo.
Arah kebijakan yang ditempuh yaitu pemerataan dan akses pendidikan
serta peningkatan mutu pendidikan. Capaian kinerja urusan pendidikan yang
terdapat dalam RPJMD Kabupaten Kulon Progo terdiri dari : Capaian layanan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Capaian kinerja akses dan pemerataan
pendidikan dasar, Capaian kinerja peningkatan mutu guru, Capaian kinerja
peningkatan Mutu pendidikan, Capaian kinerja non formal, Capaian kinerja
peran serta pelajar.
1. Capaian kinerja layanan PAUD
Tabel V
Capaian Kinerja Layanan PAUD Tahun 2014 dan 2015
No
Uraian
2014
2015
Satuan
2014
2013
Target
2015
Realisas
2014
Target
Realisasi
Jumlah
1
Peserta
Didik
Siswa
22.211
22.795
22.167
22.167
22.895
22.719
Anak
41.591
41.015
39.333
39.333
40.902
40.428
50,44
51,16
56,36
56,36
51,31
56,20
PAUD
Jumlah
2
Pendudu
k Usia 06 Tahun
Capaian
Indikator
Kinerja
Program
Sumber data diolah:DPPKA dalam LKPJ Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 dan 2015.
Indikator kinerja Program pendidikan anak usia dini yang ditetapkan dalam
RPJMD tahun 2011-2016 adalah pada tahun 2014 harus memcapai target angka
partisipasi PAUD sebesar 51,16 % tercapai 56,36 % sedangkan pada tahun 2015
harus memcapai target angka partisipasi PAUD sebesar 51,31 % tercapai 56,20
%.
2. Capaian kinerja Akses dan Pemerataan Pendidikan
Capaian Indikatro kinerja akses pendidikan dasar dan menengah pada tahun
2014 adalah 85,54% tercapai 86,10% dan 96,31% tercapai 95,11%. Untuk tahun
2015 Capaian Indikatro kinerja akses pendidikan dasar dan menengah adalah
86,28% tercapai 89,34% dan 95,21% tercapai 97,89%. Angka partisipasi murni
(APM) untuk jenjang pendidikan dasar yaitu SD/MI Pada tahun 2013 sebesar
97,83% dan pada tahun 2014 sebesar 99,75% serta pada tahun 2015 sebesar
99,76% dan SMP/MTs tahun 2013 sebesar 98,99% dan pada tahun 2014 sebesar
99,42% serta pada tahun 2015 sebesar 97,90% dan Jenjang pendidikan
menengah (SMA/MA/SMK) pada tahun 2013 sebesar 93,66% dan pada tahun
2014 sebesar 97,88% seta pada tahun 2015 sebesar 97,89%.
3. Capaian Kinerja Peningkatan Mutu Guru
Indikator kinerja peningkatan Mutu pendidik dan tenaga kependidikan
dengan pencapaian kinerja mutu pada tahun 2014 sebesar 78,12 % tercapai
sebear 79,39% dan pada tahun 2015 sebesar 79,13% tercapai sebesar 80,16%.
4. Capaian Kinerja Peningkatan Mutu Pendidikan
Capaian kinerja peningkatan mutu pendidikan pada tahun 2013 sebesar
91,93% dan pada tahun 2014 sebesar 92,96 % serta paa tahun 2015 sebesar
92,98%. Angka putus sekolah (APS) pada tingkat SD/MI pada tahun 2013
sebesar 0.17% dan pada tahun 2014 sebesar 0,09% serta paa tahun 2015 sebesar
0,11%. Angka putus sekolah (APS) pada tingkat SMP/MTs pda tahun 2013
sebesar 0,24%, pada tahun 2014 sebesar 0,13% dan pada tahun 2015 sebesar
0,14%. Angka putus seklah (APS) pada tingkat SMA/MA/SMK pada tahun 2013
sebesar 0,10%, pada tahun 2014 sebesar 0,19% dan pada tahun 2015 sebesar
0,24%.
5. Capaian Kinerja Pendidikan Non Formal
Capaian kinerja pendidikan non formal pada tahun 2014 target yang
diinginkan sebesar 80,51% terealisasi sebesar 99,51% dan pada tahun 2015
target 92,36% terealisasi sebesar 95,23%.
E. Hasil Analisis
Dari realisasi program dan kegiatan dari Anggaran yang dibelanjakan
secara keseluruhan bisa dikatakan sukses karena bisa mencapai target yang
diiginkan. Namun realisasi atau penyerapanya tidak tercapai secara maksimal.
Kami akan menguraikan realisasi program dan kegiatannya.
a. Layanan PAUD dapat kita perhatikan urainnya di atas dapat kami simpulkan
pada tahun 2014 dari target ke realisasi mengalami kenaikan sebesar 5,2% dan
pada tahun 2015 mengalami kenaikan juga sebesar 4,89%. Ini menunjukan
b.
c.
d.