Vous êtes sur la page 1sur 33

KEPERAWATAN GERONTIK

Konsep Gizi pada Lansia

Disusun oleh:
Permatasari Indah K (1150014050)
Aprilia Agatha

(1150014079)

Arinda Puspita S

(1150014062)

PROGRAM STUDI DII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
TAHUN AJARAN 2014

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadira Tuhan Yang MahaEsa, atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Ada penugasan mata kuliah gerontik konsep gizi pada lansia adalah
merupakan salah satu syarat untuk dapat lulus dalam mata kuliah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Farida Umamah, S.Kep.,Ns.,M.Kes
selaku dosen mata kuliahKeperawatan Gerontikyang telah memberikan
pedoman dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada para pihak yang telah banyak membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Penulis menyatakan dari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna, oleh
karena itu, penulis sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca, demi kesempurnaan makalah ini dan tugas-tugas berikutnya.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Surabaya, 3 Maret 2015

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3

Latar Belakang............................................................................................1
Rumusan Masalah.......................................................................................1
Tujuan.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1

Pengertian Konsep Gizi pada Lansia..........................................................2

2.2

Faktor Penyebab Kurang Gizi pada Lansia...............................................10

2.3

Masalah Gizi pada Lansia..........................................................................11

2.4

Bahan Makanan Pengganti Bagi Lansia....................................................22

BAB III PENUTUP


3.1

Kesimpulan................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................32

BAB I
3

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua
merupakan masa hidup manusia yang terakhir, yang pada masa ini
seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit sampai
tidak melakukan tugasnya sehari-hari lagi hingga bagi kebanyakan orang
masa tua itu merupakan masa yang kurang menyenangkan.
Sedangkan seorang menjadi lanjut usia dikerakan adanya beberapa proses

1.2

1.3

individual, antara lain :


Rumusan Masalah
1. Apa itu konsep gizi pada lansia?
2. Apa faktor penyebab kurang gizi pada lansia?
3. Apa saja masalah gizi pada lansia?
4. Bagaimana cara mengatasi masalah gizi pada lansia?
5. Apa saja bahan makanan pengganti bagi lansia?
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui konsep gizi pada lansia
2. Mengetahui berbaagai faktor kurang gizi pada lansia
3. Mengetahui berbagai penyebab masalah gizi pada lansia
4. Mengetahui cara untuk mengatasi masalah gizi pada lansia
5. Mengetahui bahan makanan pengganti bagi lansia

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Konsep Gizi pada Lansia


A. Definisi ilmu gizi
Gizi berasal dari bahasa Arab Ghizda. Gizi adalah suatu
proses penggunanan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh
4

suatu

organisme

melalui

digesti,

absorbsi,

transportasi,

penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tisak


digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan ATP/energi.
Sedangkan ilmu gizi didefinizikan sebagai suatu cabang ilmu
yang mempelajari zat-zat pangan yang bermanfaat bagi kesehatan
dan

proses

yang

terjadi

pada

pangan

sejak

dikonsumsi,dicerna,diserap sampaip dimanfaatkan tubuh serta


dampaknya terhadap pertumbuhan,perkmbangan dan kelangsungan
B.

hidup manusia sertafaktor yang mempengaruhinya.


Konsep Lansia
Lansia adalah seseorang yang mencapai umur 55 tahun,tidak
berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-

C.

hari.
Pengelompokan Zat Gizi
Zat gizi digolongkan kedalam 6 kelompok utama, yaitu
karbohidrat, lemak, protein, vitamin,mineral dan air. Pegelolaan lain
dikelompokan menjadi esensial dan tidak esensial. Fungsi umum zat
gizi dalam tubuh adalah:
1. sumber energi
2. Pertumbuhan dan perkembangan jaringan-jaringan tubuh
3. Mengatur proses metabolisme didalam tubuh
a. Kalori (Energi
b. Protein .
c. Lemak
d. Karbohidrat Dan Serat Makanan
e. Vitamin Dan Mineral
f. Air

Zat gizi dibagi menjadi 3, yaitu:


1. Zat gizi makro
Zat gizi makro dibagi menjadi 3 yaitu, ada karbohidrat, lemak dan
protein
a. Karbohidrat
Sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang
mempunyaistruktur meloekul yang berbeda-beda walaupun
terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya.

Karbohidrat mempunyai fungsi penting dalam menentukan


karateristik bahan makanan, misalnya rasa,warna,tekstur dll.
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang
mengandung unsur Karbon, Hidrogen dan Oksigen dalam
komposisi menghasilkan H2O. Karbohidrat didalam tubuh
dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol
lemak. Sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hati, serta karbohidrat
dalam bentuk laktosa hanya dapat dijumpai dalam produk.
Karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan
menjadi 3:
a.) Monosakarida
Merupakan karbohidrat yangg paling sederhana. Jika
monosakarida larut dalam air dan rasanya manis, sehingga
secara umum disebut sebagai gula.
Penamaan kimianya selalu beraakhiran osa, diantaranya:
a.
Glukosa
b.
Fruktosa
c.
Galaktosa

b.) Disakarida
Merupakan gabungan antara 2 monosakarida. Pada bahan
makanan, disakarida terdapat 3 jenis yaitu:
a. Sukrosa
b. Maltosa
c. Laktosa
c.) Polisakarida
Merupakan senyawa karbohidrat kompleks dapat mengandung
lebih dari 60.000 molekul monokasarida yang tersusun
membentuk rantai lurus taupun bercabang. polikasarida
rasanya tawar (tidak manis) ,tidak seperti monosakarida dan
disakarida. Ada 3 jenis macam polisakarida:
a. Amilum
b. Dekstrim
c. Glikogen
d. Selulosa
Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah:
6

a.) Fungsi utamanya sebagai sumber energi (1gram karbohidrat


menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan
tubuh.sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi
energi untuk aktifitas tubuh.dan sebagian lagi disimpan dalam
bentuk glikogen di hati dan di otot.
b.) Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil
energi.
c.) Apabila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi untuk
kebutuhan energi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak
didalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan didalam
tubuh.maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat
sebagai penghasil energi.
d.) Membantu metabolisme lemak dan protein.sehingga dapat
mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang
berlebihan.
e.) Didalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik
tertentu
f.) Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam
tubuh.laktosa

misalnya

berfungsi

mebantu

penyerapan

kalsium,ribosa merupakan komponen yang penting dalam asam


nuklear.
g.) Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat di
cerna,mengandung

serat

(dietaryfibet)

berguna

untuk

pencernaan dalam memperlancar defeksi.


h.) Bahan pembentuk asam amino esensial,metabolisme normal
lemak,menghemat protein ,meningkatkan pertumbuhan bakteri
usus,mempertahankan gerak usus,meningkatkan konsumsi
protein,mineral,dan vitamin B
b. Lemak (lipid)
Lemak,disebut juga lipid adalah suatu zat yang kaya akan
energi,berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses
metabolisme tubuh.lipid dapat dibagi ke dalam dua kelas,yaitu a)
lipid yang terdapat dalam pangan tubuh b)lipid struktual atau
kompleks yang di hasilkan dalam tubuh untuk membentuk
membran.
c. Asam lemak tidak jenuh
7

Asam lemak tidak jenuh dengan ikatan rangkap banyak merupakan


asam lemak yang mengandung lebih dari 1 ikatan rangkap.asam
lemak ini akan kehilangan paling sedikit 4 atom H contohnya asam
lemak dan linoleat dll
Fungsi lemak
Lemak di dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi,bahan
baku

hormon,membantu

transport

vitamin

yang

larut

lemak,sebagai bahan insulasi terhadap perubahan suhu,serta


pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.
Kurangnya lemak dalam makanan juga akan menyebabkan kulit
menjadi kering dan bersisik.
Oleh karena itu,makanan yang mengandung lemak mampu
memberikan rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan makanan
yang kurang atau tidak mengandung lemak.
Salah satu fungsi lemak memang untuk mensuplai sejumlah
energi,yaitu satu gram lemak mengandung 9 kalori. Fungsi lain
dari lemak adalah untuk membantu absorbsi vitamin yang larut
dalam lemak.selain itu,lemak juga merupakan sumber asam-asam
lemak esensial yang tidak dapat dihasilkan tubuh dan harus
disuplai dari makanan.fungsi lemak sebagai bahan baku hormon
juga sangat berpengaruh terhadap proses fisiologis di dalam
tubuh,contoh yaitu pembuatan hormon seks.lemak tubuh dalam
jaringan (jaringan adiposa) mempunyai fungsi sebagai insulator
untuk membantu tubuh mempertahankan temperaturnya,sedangkan
pada wanita dapat memberikan kontur khas feminim seperti
jaringan lemak di bagian bokong dan dada.
d. Protein
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan
bagian

terbesar

tubuh

sesudah

air.semua

enzim,berbagai

hormon,pengangkur zat-zat gizi dan darah,matriks intra seluler


dan sebagainya adalah protein.disamping itu asam amino yang
membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar
koenzim,hormon,asam

nukleat,dan

molekul-molekul

yang

penting untuk kehidupan.protein mempunyai fungsi khas yang

tidak dapat di gantikan oleh zat giizi lain,yaitu membangun serta


memlihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Protein dibentuk dari unit-unit pembentuknya yang di sebut asam
amino.dua golongan asam amino adalah asam amino esensial dan
asam amino nonesensial. asam-asam amino esensial adalah
isoelusin,leusin,lisin,methionin,fenilalanin,threonin,tripthofan,val
in,dan histidin.protein dapat di klasifikasikan menurut mutunya
(kelengkapan asam aminonya) ke dalam protein lengkap dan
protein tidak lengkap.
Fungsi protein
Secara umum,protein berfungsi sebagai:
a.) yang di konsumsi tidak mencukupi tidak mencukupi seperti
pada waktu berdiet ketat atau pada waktu latihan fisik
intensif.sebaiknya,kurang lebih 15% dari total kalori yang d
konsumsi berasal dari protein.
b.) Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan mempertahankan
jaringan,membentuk
tubuh,mengatur
kenetralan

senyawa-senyawa
keseimbangan

esensial

air,mempertahankan

(asam-basa)tubuh,membentuk

antibodi

,dan

mentranspor zat gizi.


c.) Bahan bentuk enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh
senyawa mikro molekul spesifik ,dari reaksi yang sangat
sederhana seperti reaksi transportasi karbondioksida sampai
yang sangat rumit seperti replikasi kromosom.
d.) Alat pengangkut dan penyimpan
Banyak molekul dengan berat molekul kecil serta beberapa
ion dapat diangkut atau dipindahkan oleh protein-protein
tertentu.
e.) Pengatur pergerakan
Protein merupakan komponen utama daging,gerakan otot
terjadi karena adanya 2 molekul protein yang berperan yaitu
aktin dan myosin.
f.) Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan
adanya kalogen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan
mudah membentuk serabut.
9

g.) Pengendalian pertumbuhan.


Protein ini bekerja sebagai

reseptor

yang

dapat

mempengaruhi fungsi-fungsi DNA yang mengatur sifat dan


karakter bahan.
h.) Media perambatan implus syaraf
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berupa reseptor
dan lain-lain.
i.) Vitamin
Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat
diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan
pertumbuhan yang normal.vitamin-vitamin tidak dapat dibuat
oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup,oleh
karena itu harus diperoleh dari bahan makanan yang di
konsumsi. ada 2 golongan vitamin, yaitu vitamin larut lemak
dan vitamin larut air. Vitamin yang larut lemak adalah
vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan vitamin yang larut air
adalah vitamin B (thiamin, riboflavin, niacin, piridoksin,
asam pantothenat, biotin, sianokobalamin, choline, inositol)
dan vitamin C.
Jenis dan sumber vitamin
Berdasarkan larutan dalam air vitamin ibagi menjadi 2 kelompok
yaitu :
1. Vitamin yang larut dalam air
a. Vitamin C
Adalah derivatheksana dan digolongkan sebagai suatu
karbohidrat asam askorbat yang mudah teroksidasi
menjadi dehidroaskobrat yang mudah pula tereduksi
menjadi asam askorbat
Vitamin C yang mudah larut air dan mudah rusak oleh
oksidasi, Panas dan alkali , sehingga vitamin C tidak
banyak hilang , sebaiknya menghindari penghancuran dan
pengirisan makanan berlebihan yang terlalu lembut
b. Vitamin B kompleks
Jika dari segi gizi vitamin B termasuk dalam kelompok
vitamin yang d sebut vitamin B kompleks yang meliputi
tiamin(vitamin B1), riboflavin(vitamin B2), niasin(B3)

10

(asam nikotinat,niasinamida), piridoksin(vitamin B6),


asam patontenat
(B5), biotin (B10), folasin (asam folat dan turunan
aktifnya), serta vitamin B12 (sianokobalamin). Tiamin
adalah zat yang berupa kristal tersusun dari unsur-unsur
karbon, hidrogen, oksigen dan belerang, mudah larut
dalam air dan sedikit larut dalam alkohol.
2. Vitamin tidak larut didalam air (larut lemak)
a. Vitamin A
Vitamin ini biasanya ditemukan dalam bahan-bahan
makanan yang berlemak. Vitamin A umumnya stabil
terhadap panas, asam dan alkali dan mempunyai sifat
yang sangat teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila
dipanaskan pada suhu tinggi bersama udara, sinar dan
lemak. Contoh bahhan makanan yang mengandung
karoten seperti sayuran dan buah-buahan yang berwarna
hijau atau kuning, ubi jalar dan waluh.
b. Vitamin D
Laju vitamin ini dalm kulit tergantung pada jumlah sinar
matahari yang diterima serta konsentrasi pigmen di kulit.
Vitamin D banyak terkandung padabahan makanan seperti
minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi dan sedikit
buah pisang.
c. Vitamin E
Terdapat dalam 4 bentuk yaitu tokoferol alfa, beta, gamma
dan delta. Zat inilah yang merupakan antioksidan yang
utama dalam lemak dan minyak yang dapat mencegah
ketengikan. Vitamin E merupakan salah satu faktor yang
larut dalam lemak. Sumber vitamin E banyak diperoleh
pada bahan makanan seperti minyak gandum, minyak
jagung, sayuran, hati, telur,mentega, susu, daging dan
terutama kecambah
d. Vitamin K
Merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin ini disintesis dan diisolasi dari hati ikan, dan
proses
11

pembusukan oleh bakteri usus. Biasanya vitamin ini


terdapat

didalam

hati,bayam,kubis,kol,susu,kuning

makanan
telur,

seperti
dan

minyak

kedelai.
Fungsi vitamin:
Vitamin mempunyai fungsi yang spesifik sesuai dengan
fungsi spesifik sebagai biokatalisator atau koenzim.
Sebagai contoh koenzim metabolism karbohidrat, lemak,
2.1

protein, dll.
Faktor faktor penyebab kurang gizi pada lansia
1. Lingkuan sosial
Sosialisasi terhadap lingkungan sekitarnya untuk menghindari
terjadinya depresi ,stres ,paranoia ,dan gangguan lain dengan cara :
a. Melakukan komunikasi dengan keluarga ,teman maupun tetangga
sekitarnya
b. Melakukan aktivitas yang sesuai minat dan kemampuannya untuk
mengisi waktu luang .
c. Berkumpul bersama teman-teman semua sekolah /kerja dan
membuat teman baru untuk menggantikan mereka yang telah
meninggal atau yang telah pindah.
2.

3.

4.

Asupan Makanan
Merupakan faktoryang cukup penting dalam mempengaruhi status
gizi pada lansia. Gangguan asupan makanan sering dialami oleh
lansia. Ada 2 jenis gangguan asupan makanan, yaitu berkurangnya
asupan makanan dari biasanya. Hal ini dapat menyebabkan dampak
yang buruk terhadap status gizi.
Selain itu, gangguan asupan makanan banyak disebabkan oleh
berkurangnya daya kecap lidah (loss of taste), dan hypsomia
(berkurangmya bau). Hal ini banyak terjadi karena pengobatanpengobatan yang dilakukan lansia.
Penyakit
Sering bertambahnya usia, sistem imun pada lansia pun semakin
menurun. Penyakit berhubungan dengan proses inflamasi. Tubuh akan
mensintesis mediator inflamasi berupa sitoksin. Sitoksin ini akan
berpengaruh buruk terhadap nutrisi. Gejala ini berdampak pada
berkurangnya napsu makan sehingga asupan makanan menurun dan
nutrisi tidak tercukupi.
Aktivitas fisik

12

5.

2.2

Aktivitas fisik berhubungan erat dengan berat badan. Aktivitas fisik


yang kurang menyebabkan terakumulasinya nutrisi dalam tubuh
sehingga meningkatkan risiko obesitas.
Kondisi Mental
Kondisi mental pada lansia sering menunjukan gejala depresi. Gejala
depresi yang timbul banyak disebabkan oleh penyakit yang diderita
oleh lansia tersebut.

Masalah Gizi pada Lansia


Merupakan rangkaian proses masalah gizi ejak muda
manifestasinya timbul setelah tua dari berbagai penelitian dilakukan oleh
pakar, sebagian besar adalah kegemukan/obesitas yang memacu
timbulnya penyakit degeneratif seperti jantung koroner, diabetes militus,
hipertensi, gout, reumatik ginjal, sirosis hati, empedu dan kanker.
Penampilan penyakit pada lanjut usia (lansia) sering berbeda pada
dewasa muda, karena penyakit pada lansia merupakan gabungan dari
kelainan-kelainan yang timbul akibat penyakit dan proses menua, yaitu
proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau mengganti diri serta mempertahankan struktur dan
fungsi normalnya, sehingga tdak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk
infeksi)dan memperbaiki kerusakan yang diderita Sosialisasi terhadap
lingkungan sekitarnya untuk menghindari terjadinya depresi ,stres
,paranoia ,dan gangguan lain dengan cara :
1. Melakukan komunikasi dengan keluarga ,teman maupun tetangga
sekitarnya
2. Melakukan aktivitas yang sesuai minat dan kemampuannya untuk
mengisi waktu luang .
3. Berkumpul bersama teman-teman semua sekolah /kerja dan
membuat teman baru untuk menggantikan mereka yang telah
meninggal atau yang telah pindah.
Adapun bagi keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang lanjut
usia adalah:
1. Memberikan kenyaman dengan suasana keluarga yang bahagia dan
harmonis.
2. Memberikan semangat dalam diri lansia untuk tetap berproduktifitas
dalam hidupnya
3. Memberikan semangat dalam hal spiritual untuk mengurangi perasaan
takut atau khawatir dalam diri lansia .
Kebutuhan Gizi Pada Lansia
1. Kebutuhan energi usia lanjut > 60 tahun 2200 kalori untuk laki-laki
dan 1850 kalori untuk wanita.kebutuhan energi menurun sejalan
13

2.

3.

4.
5.

1.

dengan pertambahan usia karena metabolisme sel dan kegiatan otot


berkurang ,penurunan kebutuhan energi adalah 5% per decade namun
jika masih aktif bekerja kebutuhan energy relative tidak
menurun.energi yang diperoleh dari karbohidrat 60%, protein 15%
dan, lemak 25 %
Kebutuhan protein sehari 0,9 g/kg BB.kebutuhan protein meningkat
bila ada strees fisiologis seperti infeksi, luka bakar, patah tulang, dan
operasi.
Kebutuhan vitamin dan mineral relative sama dengan usia
sebelumnya.namun asupanya perlu mendapat perhatian karena
efisiensi pencernaaan menurun.vitamin dan mineral yang sering
kurang : vitamin A,B,D,kalsium dan zat besi
Konsumsi serat perlu diperhatikan untuk mencegah konstipasi
Cairan perlu diperhatikan pada usia lanjut untuk membantu system
pencernaan dan eksresi yang lancer.usia lanjut membutuhkan cairan
1,5 liter atau gelas sehari

Kegemukan / obesitas

Keadaan ini disebabkan karena pola konsumsi berlebihan yang


banyak mengandung (lemak,protein dan karbohidrat) yang tidak
sesuai kebutuhan. Hal ini biasanya terjadi sejak usia muda, bahkan
sejak anak-anak. Proses metabolisme yang menurun pada usia lanjut,
bila tidak diimbangi dengan peningkatan aktivitas fisik atau

14

penurunan jumlah makanan, sehingga kalori yang erlebihan tersebut


akan diubah menjadi lemak yang yang dapat menybabkan obesitas.
Selain
itu
kegemukan
akan
meningkatkan
risiko
menderitapenyakit jantung koroner 1-3 ksli, peyakit hipertensi 1-5
kali, diabetes militus 2-9 kali dan penyakit empedu 1-6 kali. Selain itu
juga sebagai faktor risiko kardiovaskular yang merupakan penyebab
kematian.
2. Penyakit jantung koroner (PJK)
Menurut Kennedey dkk, penambahan usia menyebabkan
jantung mengecil (atrofi) seperti organ tubuh lain, tetapi malahn
terjadi hipermetrofi.
PJK ini terjadi jika ada penyempitanpembuluh darah oleh lemak
(plak) sehinggajantung kekurangan oksigen. Faktor risiko yang tidak
dapat diubah adalh usia (lebih dari 60 th), jenis kelamin (pria lebih
berisiko), serta kebiasaan merokok,kurang gerak, kegemukan dsb.
3. Diabetes Militus
Adalah keadaan/kelainan
dimana
terdapat
gangguan
metabolisme karnohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan karena
kekurangan insulin. Hal ini dapat menyebabkan gula darah
tertimmbun dalam darah (hiperglikemia) dengan berbagai akibat yang
mungkin terjadi. Pada orang kegemukan, hiperglikemia terjadi karena
insulin yang dihasilkan tidak memenuhi kecukupan.
Tipe DM:
a. Tipe I
Insulin Dependent DM (IDDM) terjadi kerusakan sel dan
pankreas sehingga kadar insnulin kurang. Biasanya berat
badan normal atau dibawah normal yanng disertai dnegan
gejala banyak makan dan minumm dan kurang buang air
kecil
b. Tipe II
Non Insulin Dependent DM (NIDM) selain terjadi kerusakan
sel dan pankreas juga disertaii tidak fungsiya insulin, 75%
penderitanya adalah obesitas dengan riwayat obesitas.
c. Tipe III/ Serosis Hepatis
Lemak yang berlebihan akan ditimbunndalm hati yang akan
menyebabkan terjadinya pelemakan hati dan memicu
terjadinya penyakit serosis hepatis. Selain itu serosis hepatis
15

juga disebabkan karena radang hati (hepatis) akibat


kebiasaan minum alkohol yang berlebih. Sirosis hati ini akan
berkembang menjadi kanker hati.
Menurut Kane dan Ouslander sering disebut dengan istilah 14
,tentang masalah kesehatan utama pada lansiayaitu :
1. immobility (kurang bergerak)
Gangguan fisik,jiwa dan faktor lingkungan yang menyebabkan lansia
kurang

bergerak. Penyebab yang sering adalah gangguan tulang

sendi dan otot,gangguan saraf dan penyakit gangguan tulang,sendi


dan otot,gangguan saraf dan penyakit jantung dan pemmbuluh darah
2. instability (berdiri dan berjalan stabil atau muda jatuh)
Penyebab terjatuh padalansia dapat berupa faktor intrinsik(hal-hal
yang berhubungan dengan keadaan tubuh penderita) baik karena
proses menua, penyakit maupun faktor ekstrensik (hal-hal yang
berasal dari luar tubuh) seperti obat-obatan tertentu dan faktor
lingkungan. Akibat yang paling sering terjadi yang menyebabkan
lansia terjatuh adalah kerusakan bagian tertentu dari tubuh yang
menyebabkan rasa sakit,patah tulang,cedera kepala,luka bakar karena
air panas akibat terjatuh kedalam tembat mandi.
3. incontinence (beser buang air kecil atau buang air besar)
Beser, buang air kecil (BAK) merupakan salah satu masalah yang
sering didapati pada lansia yaitu keluarnya air seni tanpa disadari
dalam jumlah dan kekerapan yang cukup mengaibatkan masakah
kesehatan atau sosial. Besar bak merupakan masalah yang sering kali
dianggap wajar dan normalpada lansia walupun sebenarnya hal ini
tidak dikehendaki terjadi baik oleh lansia tersebut maupun
keluarganya.
4. intellectual impairment (gangguan itelektual/dimensia/pikun)
merupakan kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan fungsi
intelektual dan ingatan yang cukup berat sehingga menyebabkan
terganggunnya

aktivitas

kehidupan

sehari-hari.

Kejadian

ini

meningkat dengan cepat saat lansia berusia 60-85 tahun atau lebih,
yaitu kurang dari 5% lansia yang berusia 60-74 tahun mengalami
mensia(kepikunan berat) sedangkan pada usia 85 tahun kejadian ini
16

meningkat cukup drastis 50%. Salah satu hal yang menyebabkan


gangguan intelektual adalah depresi sehingga perlu dibedakan
dengan gangguan intelektual lainnya.
5. infection (infeksi)
merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting dan lansia
karena selain sering didapati juga gejala tidak khas bahkan
asimtomatik yang menyebabkan keterlambatan didalam diagnosis
dan pengobatan serta risiko menjadi fatal meningkat pula.
Beberapa faktor yang menyebabkan lansia mudah kena infeksi
diantaranya diakrenakan kekurangan gizi, kekebalan tubuh yang
menurun, berkurangnya
fungsi berbagai organ tubuh, terdapatnya beberapa penyakit
sekaligus (komordibitas) yang menyebabkan daya tahan tubuh sangat
berkurang. Selain itu dikarenakan nutrisi, faktor lingkungan, jumlah
dan keganasan kuman akan mempermudah tubuh menngalami
infeksi.
6. Ivision and hearing,taste,smell,communication,convelanscance,skin
integrity (gangguan panca indra,komunikasi, penyembuhan, dan kulit)
Merupakan kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan fungsi
intelektual dan ingatan yang cuukup berat sehingga menyebabkan
terganggunya kehidupan akitivitas sehari-hari. Kejadian biasanya
dimulai sejak usia 60-85 tahun atau lebih yaitu kurang dari 5% lansia
berusia 60-74 tahun mengalami dimensia(pikun) sedangkan 85 tahun
kejadia ini meningkat mendekati50%. Salah satu yang mennyebabkna
gangguan intelektual adalah depresi sehingga perlu dibedakan dengan
gangguan intelektual lainnya
7. impaction (sulit buang air besar)
Beberapa faktor yang mempermudah terjadinya konstipasi, seperti
kurangnya gerakan fisik,makanan yang kurang sekali mengandung
serat, kurang minum, akibat pemberiann obat-obatan tertentu dan
lain-lain. Akibatnya,pengosongan isi usus menjadi sulit terjadi atau
isi usu sulit terjadi atau isi usus tertahan.pada konstipasi kotoran
didalam usus menjadi keras dan kering dan pada keadaan yang berat
dapat terjadi penyumbatan pada usus disertai rasa sakit pada daerah
tertentu
17

8. isolation (depresi)
prubahan status sosial, betambahnya penyakit dan berkurangnya
kemandirian sosial serta perubahan-perubahan akibat prosesnya
kemandirian sosial serta perubahan-peruahan akibat proses menua
menjadi salah satu pemicu munculnya depresi pada lansia. Namun
demikian, sering kali gejala depresi menyertai penderia dengan
penyakit ganggguan fisik, yang tidak dapat diketahui ataupun
terpikirkan sebelumnya, karena gejala-gejala depresi yang muncul
sering kali dianggap menjadi suatu bagian dari proses menua yang
normal ataupun tidak khas.
Gejala dpresi dapat berupa perasaan sedih, tidak bahagia,sering
menangis,merasa kesepian,tidur terganggu,pikiran dan gerakan tubuh
melambat cepat lelah dan mmenurunnya aktivitas, tidak selera
makan, berat baan berkurang, daya ingat berkurang, sulit untuk
memusatkan pikiran dan perhatian, kurangnya minat, hilangnya
kesenangan yang biasanya dinikmati,menyusahkan orang lain,
merasa rendah diri, harga diri dan kepercayaan diri berkurang,
merasa bersalah dan tidak berguna, tidak ingin hidup, dan gejal fisik
lainnya
9. inanition (kurang gizi)
Hal ini dapat disebabkan perubahan perubahan lingkungan aupun
kondisi kesehatan. Faktor lingkungan dapat berupa ketidaktahuan
untuk memilih makanan yang bergizi, isolasi sosia (terasing dari
masyarakat) terutama karena gangguan panca indra, kemiskinan,
hidup seoranng diri yang terutama terjadi pada pada pria yang sangat
tua dan baru kehilangan pasangan hidup, sedangkan faktor kondisi
kesehatan

berupa

penyakit

fisik,

mental,

gangguan

tidur,

alkoholisme, obat-obatan dll


10. impecunity (tida punya uang).
Dengan semakin bertambahnya usia maka kemapuan fisik dan
mental akan berkurang secara perlahan, yang menyebabkan ketidak
mampuan

tubuh

dalam

mengerjakan

atau

menyelesaikan

pekerjaannya sehingga tidak dapat memberikan penghasilan. Untuk


dapat menikmati masa tua agar bahagia kelak , ada 3 syarat yang
18

perludierhatikan yaitu memiliki uang yang diperlukan,memenuhi


kebutuhan sahari-hari, memiliki tempat yang layak, mempunyai
perranan didalam menjalani masa tuanya.
11. iatrogenesis (menderita penyakit akibat obat-obatan).
disini lansia yang menderita penyakit lebih dari satu akan sering
dijumpai sehingga akan membutuhkan obat yag lebih banyak,
apalagi pengonsumsian obatnya dalam waktu jangka panjang tanpa
pengawasan dokter maka dapat mennyebabkan tibulnya penyakit
akibat pemakaian obat yang digunakan.
12. Insomnia (gangguan tidur).
Hal ini sering terjadi karena para lansia sulit untuk tidur disebabkan
oleh mudahnya terbangun,tidurnya banyak mimpi sehingga hal itu
berakibat lesu setelah bangun tidur karena tidak bisa tidur.
13. Immune ficiency (daya tahan tubuh yang menurun).
Merupakan salah satu gangguan fungsi tubuh yang terganggu dengan
bertambahnya umur seseorang walaupun tidak selamanya halini
disebabkan oleh proses menua, tetapi juga dikarenakan berbagai
keadaan seperti penyakit yang sudah lama.
14. Impotence (impotensi).
Merupakan ketidakmampuan untuk mencapai dan mempertahankan
ereksi yag cukup untukmelakukan senggama yang memuaskan hal
ini terjadi paling sedikit 3 bulan. Penyebab disfungsi ereksi pada
lansia adalah hambatan aliran darah ke dalam alat kelamin sebagai
adanya kekakuan pada dinding pembuluh darah (artiosklerosis) baik
karena proses menua maupun penyakiy, dan juga berkurangnya selsel otot polos yang terdapat pada alat kelamin serta berkurangnya
kepekaan dari alat kelamin pria terhadap ranngsangan.
Masalah kesehatan utama tersebut diatas yang sering terjadi
pada lansia perlu dikenal dan dimengerti oleh siapa saja yang
banyak berhubungan dengan perawat lansia agar dapat memberikan
perawatan untuk mencapai derajat yang seoptimal mungkin
Perubahan Zat Gizi Pada Lansia
a. Berkurangnya kemampuan untuk mencerna makanan (akibat
kerusakan gigi/ompong)
b. Berkurangnya citra rasa
19

c. Berkurangnya koordinasi otot


d. Keadaan fisik yang kurang baik
e. Factor ekonomi dan social
f. Factor penyerapan makanan (daya absorsi)

2.3

Pola Hidup
Pada usia lanjut 90% tingkat kesegaran jasmaninnya rendah terutama pada
komponen daya tahan kardio respirasi dan kekuatan otot maka hal yang
dapat dilakukan lansia
untuk memperbaiki kardiovaskuler dan
menimbulkan perasaan segar adalah melakukan olahraga karena olahraga
adalah suatu untuk latihan fisik yang memberikan pengaruh yang baik
/positif terhadap kemampuan fisik seseorang apabila dilakukan secara baik
dan benar .melakukan latihan fisik yang baik dapat bermanfaat sebagai
upaya promotif ,preventif, kuratif, rehabilitatif dan apabila ditinjau secara
fisiologi,psikologi dan sosial memberikan dampak secara langsung dan
jangkau panjang.
ManfaatFisiologi:
1. Dampak langsung dapat membantu:
a. Pengaturan kadar gula rendah;
b. Merangsang adrenalin dan nonadrenalin;
c. Peningkatan kualitas dan kuantitas tidur;
2. Dampak jangka panjang dapat meningkatkan;
a. Daya tahan aerobik/kardiovaskular;
b. Kekuatan otot rangka;
c. Kelenturan;
d. Keseimbangan dan koordinasi gerak;
e. Kelincahan gerak;
Manfaat Psikologis
1. Dampak langsung dapat membantu:
a.
b.
c.

Memberi perasaan santai;


Mengurangi ketegangan dan kecemasan ;
Meningkatkan perasaan senang

2. Dampak jangka panjang dapat meningkatkan


a.

kesegaran jasmani dan rohani secara utuh;


20

b.
c.
d.
e.

kesehatan jiwa;
fungsi kognitif;
penampilan dan fungsi motorik;
keterampilan

Manfaat sosial:
1. Dampak langsung dapat membantu:
a. pemberdayaan usia lanjut;
b. peningkatan integitras sosial dan kultur
2. Dampak jangaka panjang dapat meningkatkan:
a. keterpaduan
b. hubungan kesetiakawanan sosial;
c. jaringan kerja sama sosial budaya;
d. pertahanan peran dan pembentukan peran baru;
e. kegiatan anatrgenerasi

Macam-macam olah raga /latihan yang baik bagi usia lanjut dalam
memelihara kebugaran kesegaran fisik antara lain:
1. Pekerjaan rumah dan berkebun dapat memberikan suatu latihan yang
dibutuhkan untuk menjaga kesegaran jasmani
2. Berjalan-jalan
Baik untuk meregangkan otot-otot kaki fdan untuk meningkatkan daya
tahan tubuh
3. jalan cepat
Berguna untuk mempertahankan kesehatan dan kesegaran jasmani dan
merupakan cara yanaman,murah,menyenangkan,mudah,dan berguna
apabila dilakukan dengan benar
Pemenuhan Kebutuhan Istirahat
Biasanya pada usia lanjut terjadi gangguan pola tidur sehingga dapat
menyebabkan perubahan fisik.maka untuk dapat memberikan kebutuhan
istirahat yang cukup untuk menjaga kesehatan lansia maka dapat
dilakukan:
1.
2.
3.
2.4

Memberikan tempat tidur yang nyaman


Mengatur lingkungan yang cukup ventilasi,bebas dari bau-bauan
Memberikan minum hangat sebelum tidur misalnya susu hangat

Pola Makan
21

Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran


macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh satu orang
dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu.pola
makan yang tidak seimbang akan menyebabkan ketidakseimbangan zat
gizi yang masuk kedalam tubuh dan menyebabkan terjadinya kekurangan
gizi/sebaliknya pola konsumsi yang tidak seimbang juga mengakibatkan
zat gizi tertentu berlebih dan menyebabkan terjadinya gizi lebih.asupan zat
gizi yang tepat berperan dalam menciptakan kesehatan lansia secara
optimal,kecukupan gizi akan terpenuhi jika para lansia memperhatikan
pola makan yang beragam dan bergizi seimbang.
Pengaturan makan untuk usia lanjut sebagai berikut:
1.

jadwal waktu makan dibuat lebih sering dengan porsi kecil

2.

banyak minum dan kurangi garam

3.

membatasi asupan makanan sumber kalori untuk menjaga berat badan


tetap dalam batas normal

4.

memilih jenis makanan yang mengandung serat agar buang air besar
menjadi mudah dan teratur

5.

bagi mereka yang proses penuaanya sudah lebih lanjut perlu


diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

6.

Makanlah makanan yang mudah dicerna;

7.

Hindari makanan yang terlalu manis dan gurih;

8.

Bila ada kesukaan mengunyah,makanan harus lunak/dicincang;

9.

Makanan selingan diberikan pada jam 10.00 pagi dan jam 16.00 sore

10. Membatasi Minum Kopi Dan Tea


11. Sebaiknya pada usia lanjut minum kopi dan teh yang diencerkan.teh
dan kopi encer baik pula untuk merangsang gerakan usus dan
menambah nafsu makan.

2.5 Bahan Makanan Pengganti Bagi Lansia


Makan secara umum yang digunakan sebagai pedoman pemberian makan
untuk lansia yaitu:

22

1.
2.

Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka


ragam yang terdiri zat tenaga,zat pembangun dan zat pengatur.
Perlu diperhatikan porsi makanan ,jangan terlalu kenyang .porsi makan
hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih
sering dengan porsi yang kecil .banyak minum dan kurangi garam
,dengan banyak minum dapat memperlancar pengeluaran sisa
makanan ,dan menghindari makanan yang terlalu asin akan
memperingat kerja ginjal serta mencegah kemungkinan terjadinya
darah tinggi

3.

Batasi makanan yang manis-manis atau gula ,minyak dan makanan


yang berlemak seperti santan ,mentega dan lain-lain

4.

Bagi pasien lansia yang proses penurunan sudah lebih lanjut perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Makanlah makanan yang mudah dicerna
b. Hindari makanan yang terlalu manis ,gurih dan goreng-gorengan.
c. Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang
baik,
d. Makanan harus lunak/ lembek atau di cincang.
e. Makanan dalam porsi kecil tetapi sering.
f. Makanan selingan atau snack ,susu,buah ,dan sari buah sebaiknya
diberikan .
g. Batasi minum kopi atau the, boleh diberikan tetapi harus diencerkan
sebab berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah
nafsu makan .
h. Makanan mengandung zat besi seperti:kacang- kacangan ,hati telur,
daging rendah lemak ,bayam, dan sayuran hijau.
i. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus
,direbus ,atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng.
Untuk mengurangi resiko konstipasi dan hemoroid ,maka sebaiknya:
a. Sarankan untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi setiap hari ,
seperti sayuran dan buah-buahan segar ,roti dan sereal.
b. Anjurkan pasien untuk minum paling sedikit 8 gelas cairan setiap
hari untuk melembutkan feses.
23

c. Anjurkan untuk tidak menggunakan laksatif secara rutin ,karena


pasien akan menjadi ketergantungan pada laksatif.
2.6 Bahan Makanan Pengganti bagi Lansia
1. Energi
Kecepatan metabolisme pada lansia menurun sekitar 15-20%.
Disebabkan karena berkurangnya massa otot. Selain itu, aktifitas (kerja
dan olahraga) yang dilakukan oleh lanjut usia umumnya menurun. Agar
metabolisme dalam tubuh wulan tetap berlanjut, dibutuhkan energi
sebanyak 1960 kkal untuk pria dan 1700 kkal untuk wanita. Energi ini
diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein. Komposisi energi yang
baik untuk wulan yaitu 20-30% dari protein, 20% dari lemak dan 5060% dari karbohidrat. Energi atau kalori yang berlebihan dapat
menyebabkan overweight (kegemukan), yang dapat mempercepat
timbulnya penyakit degeneratif. Sebaliknya bila terlalu sedikit, maka
cadangan energi dalam tubuh akan digunakan, sehingga tubuh menjadi
kurus.
2. Protein
Kebutuhan protein bagi orang dewasa rata-rata ditetapkan sebesar 0,8 g
per kg berat tubuh per hari, dengan syarat kualitas proteinnya setara
dengan telur. Untuk protein yang kualitasnya lebih rendah dari telur,
diperlukan jumlah yang lebih banyak. Oleh sebab itu ditetapkan titik
amannya kebutuhan protein orang dewasa adalah sekitar 1 g per kg berat
badan.
Pada usia lanjut, meskipun massa ototnya berkurang tetapi kebutuhan
akan protein tidak berkurang. Ini disebabkan efisiensi penggunaan
protein oleh tubuh pada wulan berkurang dikarenakan pencernaan dan
penyerapannya kurang efisien. Di samping itu adanya tekanan batin
(stress), penyakit infeksi, patah tulang dan lain-lain, akan meningkatkan
kebutuhan protein bagi lansia. Beberapa penelitian merekomendasikan
agar sebaiknya konsumsi protein bagi wulan ditingkatkan sebesar 1214% dari porsi orang dewasa.
Sumber protein yang baik bisa berasal dari putih telur, susu rendah
lemak, daging rendah lemak, kacang-kacangan, dan supplemen seperti
whey atau soy protein.

24

KOMPOSISI

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

Energi (kalori)

1960

1700

Protein (gram)

50

44

Vitamin A (RE)

600

700

Thiamin (mg)

0,8

0,7

Riboflavin (mg)

1,0

0,9

Niasin (mg)

8,6

7,5

Vitamin B12 (mg)

Asam folat (mcg)

170

150

Vitamin C (mg)

40

30

Kalsium (mg)

500

500

Fosfor (mg)

500

450

Besi (mg)

13

16

Seng (mg)

15

15

Lodium (mcg)

150

150

25

3. Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah kurang dari 30% total kalori
yang dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40
persen dari konsumsi energi) dapat menimbulkan penyakit
atherosklerosis (penyumbatan pembuluh darah ke arah jantung).
Dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak tidak
jenuh (PUFA = poly unsaturated faty acid). Minyak nabati merupakan
sumber asam lemak tidak jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan
banyak mengandung asam lemak jenuh.
Hal lain yang sangat perlu diperhatikan yaitu adanya kandungan trans fat
(lemak trans). Jenis asam lemak ini lebih berbahaya dibandingkan
dengan asam lemak jenuh. Lemak inilah yang berperan dalam
pembentukan kolesterol berlebih dalam tubuh manusia. Lemak trans bisa
muncul dalam sumber lemak yang baik jika tidak digunakan dengan cara
yang benar. Minyak nabati yang baik seperti minyak zaitun, minyak
canola jika digunakan untuk menggoreng dalam waktu yang lama bisa
memunculkan lemak trans. Margarine yang diproses dengan cara
hidrogenasi sebagian juga mengandung lemak trans dan lebih banyak
lemak trans yang terbentuk jika digunakan dalam menggoreng.
Sumber lemak yang baik dapat berasal dari ikan dan minyak ikan,
minyak zaitun, minyak bekatul, minyak canola, minyak kedele, lemak
alami yang berasal dari buah-buahan.
4. Karbohidrat dan Serat Makanan
Karbohidrat tetap menjadi sumber kalori utama bagi lansia. Sumber
karbohidrat untuk lansia bisa diperoleh dari sumber karbohidrat
kompleks seperti serealia (biji-bijian) terutama dari serealia utuh (whole
grain), umbi-umbian, dan kacang-kacangan. Lansia sebaiknya
mengurangi konsumsi gula-gula sederhana seperti gula pasir dan sirup
dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks. Karbohidrat yang
berasal dari biji-bijian dan kacang-kacangan utuh selain berfungsi
sebagai sumber energi juga berfungsi sebagai sumber serat dan protein.
Salah satu masalah yang banyak diderita oleh para lansia yaitu sembelit
atau konstipasi (susah buah air besar) dan terbentuknya benjolanbenjolan pada usus. Serat makanan telah terbukti dapat menyembuhkan
26

kesulitan tersebut. Serat terdiri dari dua jenis yaitu serat larut dan serat
tidak larut. Serat larut pangan berfungsi membantu memperlancar BAB,
serta mengikat lemak pada usus sehingga tidak terserap tubuh dan
dikeluarkan bersama kotoran. Serat ini juga berperan dalam membantu
menjaga kadar gula darah tetap normal, dan menjaga badan tetap ideal.
Serat tidak larut pangan dapat membantu memperlancar BAB.
Lansia tidak dianjurkan mengkonsumsi supplemen serat, karena
dikuatirkan konsumsi seratnya bisa berlebihan sehingga bisa
menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak
bisa digunakan oleh tubuh.
Sumber serat yang baik bagi lansia bisa diperoleh dari sayuran, buahbuahan segar, dan biji-bijian utuh seperti gandum utuh, beras merah dan
beras coklat, oatmeal, dan bekatul.
Banyak lansia yang mengalami kesulitan dalam konsumsi susu
(mengalami diare). Hal ini disebabkan dalam ususnya tidak terdapat
enzim pencerna laktosa (gula susu), sehingga laktosa dicerna oleh
mikoba usus besar dan menimbulkan diare. Produk-produk susu yang
sudah difermentasi misalnya yogurt dan keju tidak menimbulkan diare
karena kandungan laktosanya telah digunakan olah bakteri untuk proses
fermentasi. Akan tetapi selalu untuk memilih produk-produk fermentasi
susu yang dibuat dari susu yang rendah lemak. Produk fermentasi susu
ini juga merupakan sumber protein, vitamin dan mineral.
5. Vitamin dan Mineral
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya para lansia kurang
mendapat asupan vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C,
D, dan E. Umumnya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang
gizi, pembatasan konsumsi makanan bergizi karena alasan citarasa dan
biaya, serta kurangnya konsumsi buah-buahan dan sayuran.
Sedangkan masalah kekurangan mineral yang paling banyak diderita
wulan adalah kurang mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan
tulang dan kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan anemia.

27

Kebutuhan vitamin dan meneral bagi lansia menjadi penting untuk


membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah
hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin, mineral
dan serat. Jika dirasa kurang mendapat asupan vitamin dan mineral dari
bahan makanan, maka penggunaan supplemen bisa membantu
memenuhi kebutuhan tersebut.
6. Air
Air merupakan salah satu komponen yang penting bagi lansia. Cairan
dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh
untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dalam bentuk keringat dan
urin, membantu pencernaan makanan dan membersihkan ginjal
(membantu fungsi kerja ginjal). Orang dewasa dianjurkan minum
sebanyak 2 sampai 2,5 liter per hari. Ketentuan ini berlaku pula pada
wulan (minum lebih dari 6 8 gelas per hari).

Tips Dalam Menyusun Menu Makanan Untuk Lansia


Para ahli gizi menganjurkan bahwa untuk wulan yang sehat, menu sehari-hari
hendaknya :
1. Tidak berlebihan, tetapi cukup mengandung zat gizi sesuai dengan
persyaratan kebutuhan wulan (50-60% karbohidrat, 20% lemak, dan 2030% protein).
2. Bervariasi jenis makanan dan cara olahnya;
3. Membatasi konsumsi lemak yang tidak kelihatan (menempel pada bahan
pangan, terutama pangan hewani);
4. Membatasi konsumsi gula, dan minuman yang banyak mengandung gula;
5. Menghindari merokok dan minuman alkohol;
6. Cukup mengkonsumsi makanan berserat (buah-buahan, sayuran dan
serealia) untuk menghindari sembelit atau konstipasi,
7. Bahan makanan yang tinggi kalsium seperti susu non fat, yoghurt dan ikan.
8. Makanan yang mengandung zat besi seperti kacang-lacangan, daging
rendah lemak, bayam dan sayuran hijau.
9. Membatasai penggunaan garam dan MSG. Gunakan garam diet.
10. Bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari bahan makanan
yang segar dan mudah dicerna serta mudah dikunyah.
11. Minum yang cukup.
28

Berbagai kelompok makanan pengganti/penukar


Kelompok Makanan

BahanMakanan
Beras merah, beras coklat, beras hitam, oatmeal, jagung,
kentang, roti gandum, roti tawar, singkong, talas, ubi jalar, ubi

Sumber Karbohidrat

ungu, macaroni (pasta), mie.


Daging ayam tanpa kulit, daging sapi, hati (ayam atau sapi),

Sumber Protein

telur unggas, ikan mas, ikan kembung, ikan sarden, ikan tuna,

Hewani

bandeng, baso daging.

Sumber Protein

Kacang tanah, kedelai, kacang hijau, kacang merah, kacang

Nabati

tolo, tahu, tempe, oncom.


Pepaya, jeruk, apel, melon, belimbing, alpukat, jambu biji,

Buah-buahan

mangga, nangka, pisang, semangka, sirsak, strawberry, tomat.


Bayam, buncis, daun pepaya, daun singkong, katuk, kapri,
kacang panjang, pare, kecipir, sawi, wortel, selada, kol, terung,

Sayuran

jagung manis.

Susu

Susu sapi rendah lemak dan tinggi kalsium, susu kedelai.


Biskuit rendah kalori kaya serat, buah-buahan, teh hijau, agar-

Makanan/minuman

agar rendah gula , jus buah tanpa gula, minuman bekatul, rujak

selingan

buah, yogurt.

2.7 Menu Makanan Sehat Untuk Lansia Tiap Hari

29

2.8 GIZI (SUPLEMEN)


1. Untuk menjaga kondisi kesehatan yang prima dan tetap produktif dihari
tua,butuh zat gizi yang cukup sesuai dengan kebutuhan masing-masing
induvidu,sehingga kesadaran akan perlunya menjaga konsumsi yang
bergizi seimbang seharunnya memang sejak usia muda sehingga setelah
diusia lanjut masalah gizi dapat ditanggulani dengan baik.
2. Makanan yang bervariasi dengan sekurang-kurangnya 3 sajian sayursayuran ,dua sajian buah-buahan dan enam sajian hasil padi-padian
setiap hari dapat diberikan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi lansia
dan pemilihan makanan yang berbeda dari setiapkelompok makanan
merupakan metode yang paling baik untuk memastikan masukan zat gizi
yang cukup .

30

3. Untuk mengatasi perubahan fungsisaluran pencernaan maka disarankan


untuk mengonsumsi fungsi makanan berserat tinggi setiap hari dan
minum paling sedikit delapan gelas cairan seperti air ,jus,dan lain-lain
setiap hari untuk melembutkan feses .
4. Untuk suplementasi tidak ada suplemen kecuali kalsium yaitu 10001.500 mg/hari yang dibutuhkan secara rutin oleh manula atau orang
dewasa.namun jika penilaian menunjukan defisiensi spesifik maka
suplemen mungkin di butuhkan untuk mengoreksinya.
Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi lansia maka perlu memperhatikan halhal sebagai berikut:
1. Makanan yang diberikan yang diberikan /disajikan harus cukup
memenuhi kebutuhan gizi.
2. Pemberian makanan pada waktunya secara teratur serta dalamporsi kecil
tetapi sering.
3. Memberi makanan bertahap dan bervariasi terutama bila nafsu makan
berkurang.
4. Memperhatikan makanan agar sesuai dengan selera
5. Memberikan makanan lunak untuk menghindari obsitasi dan
memudahkan mengunyah
6. Melakukan terapi gizi untuk usia lanjut yang menderita sakit yang
dilakukan oleh ahli gizi .

BAB III
PENUTUP
31

3.1 Simpulan
Proses keperawatan merupakan metode ilmiah dalam menjalankan
proses keperawatan dan menyelesaikan masalah secara sistematis yang
digunakan oleh perawat dan peserta didik keperawatan. Penerapan
keperawatan dapat meningkatkan otonomi, percaya diri, cara berfikir yang
logis, ilmiah, sistematis dan memperlihatkan tanggung jawab dan tanggung
gugat serta pengembangan diri perawat. Disamping itu klien dapat
melaksanakan mutu pelayanan keperawatan yang baik khusus nya pada klien
makaKonsep Gizi pada Lansiadapatdi ambil ksimpulan sebagai berikut:
Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan perencanaan
dan dapat dilaksanakan walaupun belum optimal.

Daftar Pustaka
Adriani.2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta
Anggie.2010.Gizi Pada
Lansia.http://lenteraimpian.wordpress.com.Diakes pada tanggal 13
november 2010 pkl.19.30 WIB.
32

33

Vous aimerez peut-être aussi