Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Penjualan
(kuantitas)
Januari
2000
February
2300
Maret
2450
Penyelesaian
Penjualan
(kuantitas)
Bulan
Januari
2000
February
2300
Maret
2450
April
*2250
2006
240
2007
250
2008
280
2009
290
2010
305
2011
330
XY
X2
2006
240
2007
250
250
2008
280
560
2009
290
870
2010
305
1220
16
Tahun
2011
330
1650
25
1695
15
4550
55
Tahun
Penjualan
2006
1.000.000
2007
1.250.000
2008
1.375.000
2009
1.500.000
2010
1.500.000
2011
1.785.000
Penjualan (X)
Pengeluaran
Iklan (Y)
X2
XY
2006
1000000
55000
3025000000
5500000000
2007
1250000
70000
4900000000
8750000000
2008
1375000
83500
6972250000
11481250000
2009
1500000
100000
10000000000
15000000000
2010
1500000
122500
15006250000
21866250000
2011
1785000
157500
24806250000
31578750000
8915000
588500
64709750000
94176250000
Tahun
Dapat kita lihat disini X adalah Penjualan dan Y adalah pengeluaran iklan, Y dapat
ditentukan bebas oleh manajemen sehingga dampak dr perubahan Y adalah X akan mengikuti
perubahan secara fleksibel berdasar perubahan Y.
Selanjutnya masukkan dalam formula :
b=
b= 9,64
a = *y bx
a= 540.477,5
Terakhir masukkan a dan b kedalam persamaan y = a + bx
Penjualan = 540.477,5 + 9.64*175.000
= Rp.2.227.477.500
*175.000 adalah apabila dianggarkan pengeluaran iklan sebesar Rp.175.000.
4. Metode Analisis Industri
Contoh pada tahun 2010, PT Izath Sentosa mampu menjual produknya sbesar 20.000 unit.
Pada tahun yang sama, total penjualan industry mencapai 100.000 unit. Jika penjualan
industry tahun 2011 diperkirakan naik sebesar 25% dan manajemen PT Izath Sentosa
memperkirakan pangsa pasar perusahaan untuk tahun 2011 naik 10% dari tahun 2010, buat
anggaran penjualan PT Izath Sentosa tahun 2011
- Langkah pertama tentukan pangsa pasar
- Kemudian tentukan penjualan industry untuk tahun 2011
Penjualan industry tahun 2011= 100.000 x (1+25%)
= 130.000
- Kemudian hitung kenaikan pangsa pasar tahun 2011
Pangsa pasar tahun 2011 = 30%
- Terakhir tentukan anggaran penjualan tahun 2011
Penjualan PT I.S tahun 2011 = Penj. Industri 2011 x pangsa pasar 2011
= 125.000 x 30%
= 37.500 unit
BAB II
ANGGARAN PRODUKSI
A. Apa itu Anggaran Produksi ?
Anggaran produksi adalah anggaran atau rencana perusahaan dalam menentukan
kuantitas barang yang akan diproduksi berdasarkan anggaran penjualan yang telah dibuat
sebelumnya.
Disinilah manajemen dapat menentukan range antara barang yang dijual dan barang yang
akan diproduksi tentunya dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan dan pasar.
B. Mengapa Diperlukan Anggaran Produksi ?
Anggaran produksi diperlukan guna untuk membantu perusahaan menetapkan kuantitas
barang yang akan diproduksinya dalam suatu periode, anggaran produksi ini dapat menjadi
pedoman bagi bagian produksi dalam target kerjanya.
Anggaran produksi membantu manajemen dalam menetapkan estimasi persediaan akhir
dalam suatu periode
Anggaran produksi juga menjadi dasar dalam menentukan anggaran biaya produksi
dimana untuk mengetahui biaya-biaya yang harus dikeluarkan selama proses produksi.
C. Apa Akibat Tidak Adanya Anggaran Produksi ?
Apabila tidak ada anggaran produksi, maka perusahaan akan tidak mengetahui jumlah
produk jadi yang akan diproduksinya dan tentunya akan membuat kinerja perusahaan tidak
beraturan. Hal ini berdampak langsung pada jumlah persediaan yang kelebihan atau terlalu
sedikit.
Perusahaan juga akan kesulitan dalam penempatan barang jadi yang tentunya juga harus
memperhatikan luas gudang dan permintaan konsumen.
D. Hal Apa Saja yang Mempengaruhi Saat Anggaaran Produksi Disusun ?
Berikut hal yang berpengaruh saat anggaran produksi disusun
- Estimasi Jumlah unit yang akan dijual dalam periode mendatang (didapat dari anggaran
penjualan)
- Data persediaan periode sebelumnya yang akan menjadi persediaan awal periode mendatang
- Estimasi sisa persediaan akhir periode mendatang
- Faktor-faktor lingkungan perusahaan juga berpengaruh apabila dibutuhkan pengambilan
keputusan khusus (faktor pasar, luas gudang, dll).
E. Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran Produksi
Dalam penyusunan Anggaran penjualan lebih dari satu bulan juga diperluka data estimasi
penjualan lebih dari satu bulan pula, terdapat dua metode dalam penentuan anggaran produksi
tersebut:
1. Kebijakan Tingkat Produksi
Contoh: PT. Izath Sentosa menggunakan kebijakan stabilisasi tingkat produksi dalam
membuat anggaran produksinya, berikut adalah data yang bersangkutan
Bulan
Unit Terjual
Januari
2500
Februari
3000
Maret
3250
Nama
Produk
Persediaan Akhir
(Maret)
Persediaan Awal
(Januari)
150
200
Sepatu Sneakers
PENYELESAIAN
Langkah 1:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Penjualan (unit)
Januari
Februari
Maret
Total
2500
3000
3250
*8750
**150
***200
Januari
Februari
Maret
Total
2500
3000
3250
8750
150
*150
(1)
8900
200
**200
(2)
8700
Ket : *150 = persediaan akhir bulan terakhir menjadi persediaan akhir kuartal
**200= persediaan awal bulan pertama menjadi pers akhir kuartal
(1)
8900= 8750+150
(2)
8700= 8900-200
Langkah 3:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Penjualan (unit)
Januari
Februari
Maret
Total
2500
3000
3250
8750
150
150
8900
200
*2900
200
*2900
*2900
8700
Langkah 4:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Penjualan (unit)
Januari
Februari
Maret
Total
2500
3000
3250
8750
150
150
(1)
3400
200
2900
Ket:
(1)
3400 = 3250-150
500 = 3400-2900
Langkah 5
(2)
(2)
2900
8900
500
200
2900
8700
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari
Februari
Maret
Total
Penjualan (unit)
2500
3000
3250
8750
(3)
(1)
500
150
150
3500
3400
8900
600
(2)
3100
200
600
500
200
2900
2900
2900
8700
Ket:
(1)
Unit Terjual
Januari
4800
Februari
4200
Maret
3000
Nama
Produk
Sepatu Sneakers
Persediaan Akhir
(Maret)
Persediaan Awal
(Januari)
600
300
Februari
Maret
Total
Penjualan (unit)
4800
4200
3000
13000
600
600
300
(2)
400
(1)
500
300
Februari
Maret
Total
Penjualan (unit)
4800
4200
3000
12000
400
500
600
600
5200
4700
3600
12600
300
400
500
300
4900
4300
3100
12300
Ket :
a. Seperti sebelumnya persediaan awal bulan maret menjadi persediaan akhir bulan februari
dan demikian juga pada persediaan awal bulan februari yang menjadi persediaan akhir bulan
januari
b. Jumlah barang yang diproduksi didapat dari
(penjualan+persediaan akhir-persediaan awal)
Jadi PT Izat Sentosa akan memproduksi produk jadi sebanyak
Januari = 4900 unit
Februari = 4300 unit, dan
Maret = 3100 unit
Dan total 12.300 unit selama kuartal pertama tahun 2012
1.
2.
3.
4.
5.
BAB III
ANGGARAN BIAYA PRODUKSI
ANGGARAN PEMAKAIAN BAHAN BAKU
Apa itu Anggaran Pemakaian Bahan Baku ?
Anggaran Pemakaian bahan baku adalah anggaran yang dibuat untuk mengetahui jumlah
unit dan biaya bahan baku yang diproduksi oleh suatu perusahaan. Anggaran ini dibuat
dengan bersumber dari anggaran produksi sehingga dapat diketahui total biaya pemakaian
bahan baku setelah diketahui biaya pemakaian bahan baku per unit produk yang akan dibuat.
Mengapa diperlukan Anggaran Pemakaian Bahan Baku ?
Anggaran Pemakaian bahan baku diperlukan untuk mengetahui biaya yang akan
dikeluarkan untuk membuat satu unit produk jadi, kemudian dapat diketahui pula total biaya
yang akan dikeluarkan dalam satu periode produksi.
Apa akibat jika Anggaran Pemakaian Bahan Baku tidak dibuat ?
Apabila anggaran pemakaian bahan baku tidak dibuat maka manajemen tidak akan
mengetahui jumlah biaya yang diperlukan untuk membuat produk jadi dan tentunya akan
sulit dalam menentukan harga pokok produksi suatu produk yang akan dijual.
Hal Apa yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku ?
Kuantitas Produksi periode yang akan dihitung
Jenis bahan baku untuk setiap produk jadi (berapa jenis bahan baku yang digunakan)
Standar kebutuhan bahan baku untuk setiap unit produk jadi
Harga bahan baku per satuan
Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku
Contoh : PT Izath Sentosa adalah perusahaan yang bergerak di bidang konveksi, pada akhir
bulan desember manajemen PT Izath Sentosa hendak menyusun anggaaran pemakaian bahan
baku untuk produksi Dress wanita DS001 untuk bulan januari 2013. Berikut adalah
anggaran produksi Dress wanita DS001 untuk bulan januari 2013.
Anggaran Produksi
PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2013
Nama Produk DS001
Penjualan (unit)
8.000
4000
12.000
2.000
10.000
Adapun standar kebutuhan bahan baku untuk membuat dress adalah 2 m kain dan 3 buah
manik. Harga kain per meter adalah Rp.60.000,- sedangkan satu buah manik adalah
Rp.3.000,PENYELESAIAN
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2013
Nama Produk DS001
Jumlah produksi barang jadi
Kain
Manik
10.000
10.000
(1)
20.000
(1)
30.000
60.000
(2)
1.200.000.000
3.000
(2)
90.000.000
(1)
(2)
20.000 = 10.000 x 2
1.200.000.000=20.000 x 60.000
(1)
(2)
30.000 = 10.000 x 3
90.000.000 = 30.000 x 3.000
Jadi total biaya untuk pemakaian bahan baku adalah 2.000 m kain seharga Rp.1,2 M dan
30.000 buah manik seharga Rp.90.000.000,-
BAB III
ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU
1. Apa itu Anggaran Pembelian Bahan Baku ?
Anggaran pembelian bahan baku adalah anggaran yang disusun untuk memperoleh
kuantitas dan biaya yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku yang akan dipakai untuk
proses produksi periode tertentu. Anggaran ini disusun setelah membuat anggaran pemakaian
bahan baku.
Pada anggaran ini diperhatikan jumlah persediaan awal bahan baku dan estimasi
persediaan akhir bahan baku yang akan digunakan.
2. Mengapa diperlukan Anggaran Pembelian Bahan Baku ?
Setelah kita mengetahui jumlah kuantitas dan biaya bahan baku yang akan dipakai dalam
satu periode produksi, kemudian kita harus mengetahui jumlah bahan baku yang perlu dibeli
dengan memperhatikan jumlah persediaan awal bahan baku sebelum periode yg hendak
dihitung dan estimasi persediaan akhir yang akan disisakan pada akhir periode produksi.
3. Apa akibat jika Anggaran Pembelian Bahan Baku tidak dibuat ?
Apabila anggaran pembelian bahan baku tidak dibuat maka manajemen akan kesulitan
dalam menentukan jumlah bahan baku yang akan dibeli dan tentunya biaya yang harus
dikeluarkan tidak akan diketahui.
Anggaran ini juga dapat menggambarkan biaya produksi bahan baku yang akan
dikeluarkan selama periode dan memudahkan manajemen dalam pengambilan keputusan.
4. Hal Apa yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku ?
- Jumlah kuantitas barang jadi yang akan diproduksi
- Standar kebutuhan bahan baku untuk produk jadi per unit nya
- Harga bahan baku per satuan
- Jenis bahan baku yang dibutuhkan (bahan baku apa saja yg diperlukan)
- Data persediaan bahan baku awal periode yg akan meproduksi
- Estimasi persediaan bahan baku akhir yang akan disisakan akhir periode
5. Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku
Setelah melakukan penyusunan anggaran pemakaian bahan baku PT. Izath Sentosa menyusun
anggaran pembelian bahan baku untuk bulan januari 2013. Berikut adalah data yang
bersangkutan
Manik
10.000
10.000
20.000
30.000
60.000
3.000
1.200.000.000
90.000.000
Berikut disajikan pula estimasi jumlah persediaan bahan baku awal dan akhir januari 2013
1 januari 2013
31 januari 2013
Kain
2.000
3.000
Manik
4.000
3.000
PENYELESAIAN
Kain
Manik
20.000
30.000
3000
3000
Persediaan Akhir BB
(1)
2.000
2.
3.
4.
5.
29.000
60.000
(3)
1.
4.000
(2)
21.000
33.000
(2)
(1)
(1)
23.000
1.260.000.000
3.000
(3)
87.000.000
(3)
BAB III
ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
Apa itu Anggaran BTKL?
Anggaran BTKL adalah anggaran yang dibuat untuk menghitung biaya yang digunakan
untuk member upah bagi pekerja langsung yang melakukan proses produksi yang tentunya
akan menambah harga pokok produksi. Anggaran ini dibuat berdasarkan jumlah produksi
yang akan dibuat dalam periode tertentu.
Mengapa diperlukan Anggaran BTKL ?
Anggaran BTKL diperlukan agar manajemen mengetahui jumlah biaya yang harus
dikeluarkan untuk member upah TKL dalam satu unit produk jadi dan tentunya sekaligus
dapat mengetahui total biaya tenga kerja langsung
Apa akibat jika Anggaran BTKL tidak dibuat ?
Jika anggaran BTKL tidak dibuat maka perusahaan akan kesulitan dalam menentukan
harga pokok produksi dan kesulitan dalam menentukan biaya tenaga kerja langsung yang
akan dikeluarkan dalam satu unit produk jadi dan satu periode produksi
Hal Apa yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran BTKL ?
Jumlah produk jadi yang akan di produksi (dari anggaran produksi)
Standar penggunaan jam TKL
Biaya per-jam TKL
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran BTKL
PT Izath Sentosa hendak menyusun anggaran BTKL untuk bulan Januari 2013. berikut
Anggaran Produksi
PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2013
Nama Produk DS001
Penjualan (unit)
8.000
4000
12.000
2.000
10.000
10.000
2
Rp.10.000
10.000
*0.5
Rp.8.000
PT Izath Sentosa
Anggaran BTKL
Januari 2013
Nama Produk : DS001
Departemen Penjahitan
Jumlah Produksi
10.000
Upah perjam
(2)
2
20.000
Rp.10.000
Rp.200.000.000,-
Departemen Obras
Jumlah Produksi
Standar Penggunaan Jam TKL
(1)
Upah perjam
10.000
0.5
5.000
Rp.8.000
(2)
Rp.40.000.000,-
(3)
Rp.240.000.000,-
Ket:
(1) Jumlah Jam TKL = Jumlah Produksi x Standar penggunaan jam TKL
(2) Anggaran BTKL Dept. = (1)Jumlah Jam TKL x Upah Perjam
(3) Total BTKL = (2)Anggaran BTKL Dept.Penjht x(2)Anggaran BTKL Dept.Obras
2.
3.
4.
5.
a.
b.
c.
d.
Anggaran BOP adalah anggaran yang mencakup tentang estimasi mengenai biaya-biaya
yang dikeluarkan perusahaan yang berhubungan dengan proses produksi selain biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Anggaran BOP ini mencakup biaya variable, biaya fixed, dan biaya semivariable maupun
semifixed.
Mengapa diperlukan Anggaran BOP ?
Anggaran BOP diperlukan untuk menunjang kegiatan produksi perusahaan dalam satu
periode, anggaran ini juga dapat menjadi motivasi dan pedoman bagi karyawan dalam
melakukan proses produksi.
Anggaran BOP ini dibuat agar manajemen dapat mengetahui besaran biaya overhead
terkait dengan proses produksi dan agar dapat menyusun anggaran-anggaran yang diperlukan
selanjutnya, seperti anggaran beban operasi dan anggaran laba-rugi.
Apa akibat jika Anggaran BOP tidak dibuat ?
Apabila anggaran BOP tidak disusun, maka manajemen akan tidak mengetahui estimasi
besaran biaya overhead yang dikeluarkan terkait dalam proses produksi, dengan tidak
disusunya anggaran BOP ini juga menyebabkan tidak dapat disusunya anggaran laba-rugi
sehingga perusahaan tidak akan memiliki pedoman untuk kinerja periode mendatang.
Hal Apa yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran BOP ?
Departemen yang berkaitan dalam proses produksi
Penentuan BOP variable, BOP tetap dan BOP semivariable
Biaya-biaya yang termasuk dalam BOP
Satuan alokasi setiap biaya untuk tiap departemen
Kuantitas unit yang diproduksi
Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran BOP
Berikut ini adalah data yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh PT. Izath Sentosa untuk
bulan maret 2013:
Biaya gaji pengawas produksi tetap sebesar Rp.4.000.000,- per bulan. Biaya gaji pengawas
produksi yang dialokasikan ke Departemen Perakitan dan Departemen Penyelesaian dibagi
secara merata.
Biaya tetap untuk perawatan mesin sebesar Rp.2.000.000,- perbulan dialokasikan
berdasarkan jumlah mesin yang terdapat di tiap departemen. Biaya variable untuk perawatan
mesin untuk kedua departemen sebesar Rp.1.000,- perjam.
Biaya tetap untuk sewa pabrik sebesar Rp.6.000.000,- perbulan dialokasikan berdasarkan
luas bangunan yang dipakai oleh tiap departemen.
Biaya listrik yang bersifat variable untuk setiap pemakaian mesin perjam adalah Rp.3.000,-.
Tinggi atau rendahnya biaya listrik untuk setiap departemen ditentukan oleh waktu pekaian
mesin. Biaya listrik yang bersifat tetap sebesar Rp.4.000.000,- dialokasikan ke tiap
departemen dengan proporsi 60% untuk Dep.Perakitan dan 40% untuk Dep. Penyelesaian.
e.
Biaya asuransi tetap pegawai pabrik sbesar Rp.5.000.000,- perbulan dialokasikan ke tiap
departemen berdasarkan BTKL per departemen perbulanya.
Berikut adalah tabel yang diperlukan untuk mengalokasikan BOP untuk Dep. Perakitan
dan Dep. Penyelesaian untuk bulan maret 2013:
Departemen
Perakitan
Keterangan
Jumlah mesin
Departemen
Penyelesaian
5
15
1.500
2.000
1.000 m2
2.000 m2
Rp.1.380.000,-
Rp.522.000,-
Total
Departemen Perakitan
(1)
2.000.000
2.000.000
(2)
500.000
2.000.000
(3)
2.000.000
2.000.000
(4)
6.900.000
(6)
3.571.430
3.571.430
6.000.000
10.471.430
16.471.430
1.500.000
(5)
4.500.000
Biaya asuransi
Total
2.400.000
Total
Departemen Penyelesaian
Biaya gaji supervisor
(1)
2.000.000
(2)
3.500.000
(3)
4.000.000
(4)
7.600.000
(6)
1.428.570
1.428.570
10.528.570
18.528.570
2.000.000
2.000.000
4.000.000
(5)
6.000.000
Biaya asuransi
Total
1.500.000
8.000.000
1.600.000
Keterangan:
(1) Biaya gaji dibagi secara merata
- Biaya gaji Dep. Perakitan 4.000.000:2 = 2.000.000
- Biaya gaji Dep Penyelesaian 4.000.000:2 = 2.000.000
(2) Biaya Perawatan mesin berdasar jumlah mesin yang ada tiap departemen
(3)
(4)
(5)
(6)
-
1.
2.
3.
4.
-
Dep. Perakitan =
Dep. Penyelesaian =
Biaya sewa pabrik tetap berdasarkan luas setiap departemen
Dep. Perakitan =
Dep. Penyelesaian =
Biaya Listrik Tetap
Dep. Perakitan = 60% x 4.000.000 = Rp. 2.400.000
Dep. Penyelesaian = 40% x 4.000.000 = Rp.1.600.000
Biaya Listrik Variabel
Dep. Perakitan = Rp.3.000 x Rp.1.500 = Rp.4.500.000
Dep. Penyelesaian = Rp.3.000 x Rp.2.000 = Rp.6.000.000
Biaya asuransi berdasarkan BTKL
Dep. Perakitan =
Dep. Penyelesaian =
BAB 6
ANGGARAN LABA RUGI
Apa itu Anggaran Laba Rugi ?
Anggaran Laba Rugi adalah anggaran yang disusun untuk mengetahui estimasi biaya
yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh, sehingga dapat diketahui besaran laba/rugi
dari usaha suatu perusahaan.
Mengapa diperlukan Anggaran Laba Rugi ?
Dengan adanya anggaran laba rugi ini manajemen dapat mengestimasi biaya2 yang
dikeluarkan (variable maupun tetap) dan besaran pendapatan yang diharapkan agar dapat
memperoleh laba dalam menjalankan usahanya.
Dengan adanya anggaran ini maka laba dari usaha akan diketahui dan tentunya dapat
memotivasi seluruh karyawan dengan adanya gambaran keuntungan dari usaha tersebut.
Apa akibat tidak disusunnya Anggaran Laba Rugi ?
Apabila anggaran laba rugi tidak disusun maka manajemen akan kesulitan dalam
mengetahui biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan sehubungan dengan usahanya,
manajemen juga akan kesulitan dalam menentukan besaran pendapatan yang akan
diperolehnya, sehingga estimasi akan laba atau rugi perusahaan tidak akan diketahui.
Hal apa saja yang mempengaruhi saat penyusunan Anggaran Laba Rugi?
Besaran penjualan dan harga jual dari anggaran penjualan
Pengahasilan perusahaan lainnya
Saldo awal persediaan barang jadi (unit maupun harga)
Saldo akhir persediaan barang jadi (unit maupun harga)
Pembelian (jika pada perusahaan dagang)
Biaya produksi yang mencakup (BBB, BTKL, dan BOP, (unit maupun harga))
Beban operasi yang berkaitan dengan usaha
Perkiraan besaran kewajiban membayar pajak
Beban diluar usaha
PENYELESAIAN
PT. IZATH SENTOSA
Anggaran Laba/Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 maret 2006
(1)
Penjualan
173.750.000.000
2.375.000.000
Biaya Produksi
BBB
(4)
BTKL
(4)
51.375.000.000
25.687.500.000
(4)
BOP
9.562.500.000
89.000.000.000
(2)
( 17.375.000.000 )
( 71.625.000.000 )
102.125.000.000
Beban Operasi
Beban Penjualan
(5)
Beban Administrasi
(6)
4.735.000.000
1.630.312.500
( 6.365.312.500 )
95.759.000.000
(7)
( 28.727.906.250 )
67.031.781.250
= 1.712.000 unit
(4) Biaya Produksi
BBB :1.712.500 x 30.000 = 51.375.000.000
BTKL :1.712.500 x 15.000 = 25.687.500.000
BOP :1.712.500 x 5.000 = 8.562.500.000
BOP :
1.000.000.000+
Total biaya produksi
86.625.000.000
(5) Beban Penjualan
Januari : 50.000.000.000 x 2% = 1.000.000.000
Februari : 55.000.000.000 x 2% = 1.100.000.000
Maret : 68.750.000.000 x 2% = 1.375.000.000+
Beban Penjualan Variabel
3.475.000.000
Beban Penjualan Tetap
1.260.000.000+
Total Beban Penjualan
4.735.000.000
(6) Beban Administrasi
Januari : 50.000.000.000 x 0,075% = 37.500.000
Februari : 55.000.000.000 x 0,075% = 41.250.000
Maret : 68.750.000.000 x 0,075% = 51.562.000+
Beban Administrasi Variabel
130.312.500
Beban Administrasi Tetap
1.500.000.000+
Total Beban Administrasi
1.630.312.500
(7) Perhitungan Beban PPh
95.759.000.000 x 30% = 28.727.906.250