Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NIM
: 04011181320080
kimiawi
panas
infeksi luar
: bakteri, jamur
Melanosit lindungi kulit dari pajanan sinar matahari dengan mengadakan tanning
(penggelapan kulit).
Keasaman kulit kerna ekskresi keringat dan sebum, perlindungan kimiawi terhadap
infeksi bakteri maupun jamur.
Proses keratinisasi, sebagai sawar (barrier) mekanis karena sel mati melepaskan diri
secara teratur.
Fungsi Absorpsi
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan kulit ikut
mengambil fungsi respirasi. Kemampuan absorbsinya bergantung pada ketebalan kulit,
hidrasi, kelembaban, metabolisme, dan jenis vehikulum. PEnyerapan dapat melalui celah
antar sel, menembus sel epidermis, melalui muara saluran kelenjar.
Fungsi Ekskresi
Mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh seperti NaCl, urea, asam urat, dan
amonia. Pada fetus, kelenjar lemak dengan bantuan hormon androgen dari ibunya
memproduksi sebum untuk melindungi kulitnya dari cairan amnion, pada waktu lahir ditemui
sebagai Vernix Caseosa.
Fungsi Persepsi
Kulit mengandung ujung saraf sensori di dermis dan subkutis. Saraf sensori lebih
banyak jumlahnya pada daerah yang erotik.
Fungsi Keratinisasi
Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan, sel basal yang lain
akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel
makin menjadi gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti makin
menghilang dan keratinosit menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung 14-21 hari
dan memberi perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik.
keratinofilik
dan
memiliki
kemampuan untuk melisiskan keratin pada kulit serta batang rambut. Kemampuan
keratinolitik pada dermatofita dibutuhkan oleh jamur karena keratin merupakan
sumber makanan utama bagi dermatofita. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya
keratin pada kulit kepala (stratum korneum) dan batang rambut. Berkurangnya keratin
pada kulit kepala akan direspon oleh tubuh dengan meningkatkan proliferasi sel sel
basal pada lapisan basalis epidermis. Proliferasi sel basal yang meningkat akan
meningkatkan kecepatan proses keratinisasi. Hal ini akan menyebabkan timbulnya
skuama / scaling / pengelupasan akibat peningkatan proses keratinisasi. Adapun
warna abu abu mungkin disebabkan oleh pigmen pada keratin yang telah terdeskuamasi (terkelupas).
3. Apa etiologi dan mekanisme rambut rontok?
Jamur golongan dermatofita sebagai agen patogen akan menempel pada kulit
kepala dan rambut melalui berbagai hipotesis perantaraan (udara, kontak langsung,
kontak sekunder). Dermatofita pada awalnya akan mulai berkembang dengan
menumbuhkan hifanya pada bagian mukosa kulit kepala dan atau batang rambut. Hal
ini kemungkinan akan menyebabkan timbulnya respon inflamasi sementara dari
berupa penonjolan (papul) eritema pada lokasi lesi primer atau pertama.
gambaran grey patches ringworm dan gambaran ini sesuai dengan status
dermatologicus pasien.
mekanosensitif
yang
merupakan
polimodal
nosiseptor
dan
20%
padatnya penduduk,
dan status
ekonomi rendah.
7. Bagaimana prognosis pada kasus?
Bonam
LEARNING ISSUE
Fisiologi Kulit Kepala
Fungsi Proteksi
Kulit punya bantalan lemak, ketebalan, serabut jaringan penunjang yang dapat
melindungi tubuh dari gangguan :
kimiawi
panas
infeksi luar
: bakteri, jamur
Melanosit lindungi kulit dari pajanan sinar matahari dengan mengadakan tanning
(penggelapan kulit).
Keasaman kulit kerna ekskresi keringat dan sebum, perlindungan kimiawi terhadap
infeksi bakteri maupun jamur.
Proses keratinisasi, sebagai sawar (barrier) mekanis karena sel mati melepaskan diri
secara teratur.
Fungsi Absorpsi
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan kulit ikut
mengambil fungsi respirasi. Kemampuan absorbsinya bergantung pada ketebalan kulit,
hidrasi, kelembaban, metabolisme, dan jenis vehikulum. PEnyerapan dapat melalui celah
antar sel, menembus sel epidermis, melalui muara saluran kelenjar.
Fungsi Ekskresi
Mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh seperti NaCl, urea, asam urat, dan
amonia. Pada fetus, kelenjar lemak dengan bantuan hormon androgen dari ibunya
memproduksi sebum untuk melindungi kulitnya dari cairan amnion, pada waktu lahir ditemui
sebagai Vernix Caseosa.
Fungsi Persepsi
Kulit mengandung ujung saraf sensori di dermis dan subkutis. Saraf sensori lebih
banyak jumlahnya pada daerah yang erotik.
dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin). Pada bayi, dinding pembuluh darah belum
sempurna sehingga terjadi ekstravasasi cairan dan membuat kulit bayi terlihat lebih
edematosa (banyak mengandung air dan Na)
Fungsi Pembentukan Pigmen
Karena terdapat melanosit (sel pembentuk pigmen) yang terdiri dari butiran pigmen
(melanosomes)
Fungsi Keratinisasi
Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan, sel basal yang lain
akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel
makin menjadi gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti makin
menghilang dan keratinosit menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung 14-21 hari
dan memberi perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik.
DAFTAR PUSTAKA
Al Dayel, Maha and Bukhari, Iqbal. Tinea Capitis. 2004. The Gulf Journal of Dermatology
and Venerology. Retrieved from gulfdermajournal.com
Suyoso, Sunaryo. Tinea Kapitis pada Bayi dan Anak. FK UNAIR. Retrieved from
http://rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/id/index.php/promosi-kesehatan/majalahs/doc_download/78-tinea-kapitis-pada-bayi-a-anak