Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Blok Traumatologi dan Kegawatdaruratan adalah Blok XXI pada Semester VII dari
sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Salah satu strategi pembelajaran
sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ini adalah Problem Based Learning
(PBL). Tutorial merupakan pengimplementasian dari metode Problem Based Learning
(PBL). Dalam tutorial mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan setiap
kelompok dibimbing oleh seorang tutor/dosen sebagai fasilitator untuk memecahkan
kasus yang ada.
Pada kesempatan ini dilaksanakan studi kasus skenario A yang memaparkan. Ana,
anak perempuan usia 10 bulan, dibawa ibunya ke Poli anak RSMP dengan keluhan
belum bisa duduk. Menurut ibunya nafsu makan anak kurang. Ana saat ini tidak sedang
mengalami demam, batuk pilek dan sesak napas.
Berat badan Ana setiap bulan naik rata-rata 200-300 gram. Berat badan tertingginya
adalah saat ini. Ana diberi ASI eksklusif hanya sampai usia 1 bulan. Sejak usia 1 bulan
hanya diberikan susu formula standar 6 kali sehari @ 90 cc sampai usia 4 bulan.
Setelah usia 4 bulan sampai sekarang tetap diberikan susu formula dengan jumlah yang
sama ditambah MP ASI berupa bubur nasi 1-2 kali sehari @ 5 sendok makan.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari laporan studi kasus ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis
dan pembelajaran studi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari pembelajaran tutorial berdasarkan langkah-langkah seven
jumps.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Data Tutorial
Tutor
: dr.
Moderator
Sekretaris
: Aryani Diningrum
Notulen
: Danang Saputra
Hari/Tanggal
Peraturan Tutorial
Skenario Kasus
Ana, anak perempuan usia 10 bulan, dibawa ibunya ke Poli anak RSMP dengan
keluhan belum bisa duduk. Menurut ibunya nafsu makan anak kurang. Ana saat ini
tidak sedang mengalami demam, batuk pilek dan sesak napas.
Berat badan Ana setiap bulan naik rata-rata 200-300 gram. Berat badan tertingginya
adalah saat ini. Ana diberi ASI eksklusif hanya sampai usia 1 bulan. Sejak usia 1 bulan
hanya diberikan susu formula standar 6 kali sehari @ 90 cc sampai usia 4 bulan.
Setelah usia 4 bulan sampai sekarang tetap diberikan susu formula dengan jumlah yang
sama ditambah MP ASI berupa bubur nasi 1-2 kali sehari @ 5 sendok makan.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan:
Ana anak pertama dari ibu usia 24 tahun. Selama hamil ibu sehat dan periksa hamil 4
kali ke bidan. Lahir spontan pada kehamilan 37 minggu. Segera setelah lahir langsung
menangis, skor APGAR 1 menit 9 dan 5 menit 10. Berat badan lahir 2800 gram.
Panjang badan lahir 49 cm. lingkar kepala lahir 33 cm.
Riwayat Imunisasi :
-
Riwayat Pertumbuhan :
-
Riwayat Perkembangan :
-
Riwayat Pengobatan :
-
Pemeriksaan Fisik :
-
Keadaan Umum : tampak kurus, apatis, cengeng, berat badan 5 kg, panjang
Keadaan Spesifik :
2.3
Kepala :
- Wajah dismorfik tidak ada
- Wajah seperti wajah orang tua
- Rambut kepala tipis warna merah kekuningan mudah dicabut
- Tatapan mata sayu
- Melihat dan menangis kepada pemeriksa
- Menoleh ketika dipanggil namanya
Thoraks :
- Iga gambang
Abdomen :
- Cekung
Ekstremitas :
- Keempat ekstremitas tampak kurus
- Edema tidak ada
- Tidak ada kelainan anatomi pada kedua tungkai dan kaki
- Baggy pants (+)
Kulit :
- Kelainan kulit (dermatosis) tidak ada
Status Neuroligus :
- Gerakan normal, kekuatan otot motoric 4
- Klonus dan tonus normal
- Reflex patologis (-)
- Reflex fisiologis normal
- Tidak ada gerakan yang tidak terkontrol
Klarifikasi Istilah
1. Wajah dismorfik
2. Iga gambang
3. Apatis
4. Skor APGAR
5. Baggy pants
baru lahir.
: keadaan ekstremitas bawah seperti memakai celana
longgar akibat atropi lemak subkutan dan otot.
(Dorland, 2012)
2.4
Identifikasi Masalah
1. Ana, anak perempuan usia 10 bulan, dibawa ibunya ke Poli anak RSMP dengan
keluhan belum bisa duduk. Menurut ibunya nafsu makan anak kurang. Ana saat ini
tidak sedang mengalami demam, batuk pilek dan sesak napas.
2. Berat badan Ana setiap bulan naik rata-rata 200-300 gram. Berat badan
tertingginya adalah saat ini.
3. Ana diberi ASI eksklusif hanya sampai usia 1 bulan. Sejak usia 1 bulan hanya
diberikan susu formula standar 6 kali sehari @ 90 cc sampai usia 4 bulan. Setelah
usia 4 bulan sampai sekarang tetap diberikan susu formula dengan jumlah yang
sama ditambah MP ASI berupa bubur nasi 1-2 kali sehari @ 5 sendok makan.
4. Riwayat Kehamilan dan Persalinan:
Ana anak pertama dari ibu usia 24 tahun. Selama hamil ibu sehat dan periksa hamil
4 kali ke bidan. Lahir spontan pada kehamilan 37 minggu. Segera setelah lahir
langsung menangis, skor APGAR 1 menit 9 dan 5 menit 10. Berat badan lahir 2800
5.
6.
7.
8.
9.
2.5
Abdomen :
- Cekung
Ekstremitas :
- Keempat ekstremitas tampak kurus
- Edema tidak ada
- Tidak ada kelainan anatomi pada kedua tungkai dan kaki
- Baggy pants (+)
Kulit :
- Kelainan kulit (dermatosis) tidak ada
Status Neuroligus :
- Gerakan normal, kekuatan otot motoric 4
- Klonus dan tonus normal
- Reflex patologis (-)
- Reflex fisiologis normal
- Tidak ada gerakan yang tidak terkontrol
Analisis Masalah
1. Ana, anak perempuan usia 10 bulan, dibawa ibunya ke Poli anak RSMP dengan
keluhan belum bisa duduk. Menurut ibunya nafsu makan anak kurang. Ana saat ini
tidak sedang mengalami demam, batuk pilek dan sesak napas.
a. Apa makna anak usia 10 bulan belum bisa duduk?
Terjadi perlambatan dalam perkembangan anak.
b. Apa penyebab anak usia 10 bulan belum bisa duduk?
c. Apa kemungkinan penyebab nafsu makan anak berkurang?
d. Bagaimana riwayat perkembangan anak sampai usia 10 bulan?
e. Apa dampak nafsu makan yang kurang terhadap kondisi anak?
Dampak nafsu makan yang berkurang antara lain adalah malnutrisi.
Malnutrisi yang timbul akibat gangguan makan mengakibatkan defisiensi
berbagai macam mineral, vitamin, dan protein. Sintesis protein yang tidak
adekuat menurunkan daya tahan tubuh termasuk fungsi imun, yang
selanjutnya dapat menurunkan kualitas individu. Selain itu, malnutrisi dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan sehingga pubertas menjadi
terlambat, pertumbuhan lambat, perawakan pendek, gangguan pembentukan
mineral tulang, dan gangguan psikologis (Soetjiningsih, 2012) (Hal 331332).
f. Apa makna Ana saat ini sedang tidak mengalami demam, batuk pilek dan
sesak napas?
g. Apa hubungan nafsu makan anak kurang, saat ini sedang tidak mengalami
demam, batuk pilek dan sesak napas dengan keluhan utama?
Tidak ada hubungan antara tidak mengalami demam, batuk pilek, dan
sesak nafas dengan keluhan utama. Pada nafsu makan berkurang, bisa
kanker
ovarium
dan
kanker
payudara
pramenopause,
dan
Pada usia 10 bulan, batas normal menurut Z-Score adalah 5,9 12.4 dimana idealnya
adalah 8,5 kg. Ana memiliki berat badan 5 kg dan termasuk dalam kurang dari -3SD
yang termasuk kategori sangat kurus (WHO, 2005).
WHO.
2005.
Child
growth
standards
(http://www.who.int/childgrowth/standards/cht_wfa_girls_z_0_2.pdf?ua=1
tanggal 23 September2016).
.
diakses
Tabel 2.1 .Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart
Baku Antropometri WHO-NCHS
No
Indeks
Berat
menurut
Ambang
(Z-score)
Badan < -3 SD
(BB/U)
- 2 s/d +2 SD
Gizi baik
bulan
Tinggi
Badan < -3 SD
Sangat pendek
menurut
Pendek
- 2 s/d +2 SD
Normal
tinggi
bulan
Berat
Badan < -3 SD
Sangat kurus
menurut
Kurus
- 2 s/d +2 SD
Normal
gemuk
bulan
Indeks
Sangat kurus
Tubuh
Masa < -3 SD
menurut - 3 s/d <-2 SD
Umur (IMT/U)
Gizi kurang
Gizi lebih
Badan (BB/TB)
Gizi
Gizi buruk
(TB/U)
- 2 s/d +2 SD
Kurus
Normal
Gemuk
bulan
Indeks
Sangat kurus
Tubuh
Masa < -3 SD
menurut - 3 s/d < -2 SD
Umur (IMT/U)
- 2 s/d + 1 SD
Kurus
Normal
SD
Obesitas
> +2 SD
Sumber: Depkes RI, 2012
Departemen Kesehatan RI. 2012. Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia nomor:
1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang standar antropometri penilaian status gizi anak.
Direktorat jenderal bina gizi dan kesehatan ibu dan anak. Indonesia, Jakarta. hal. 4
juga
untuk
memenuhi
kebutuhan
energi
tersebut.
Hipotesis
Kerangka Konsep
MP ASI kurang
Malnutrisi
Marasmus
Gangguan pertumbuhan
dan perkembangan