Vous êtes sur la page 1sur 3

ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ R.

A (573 - 634 M)
Abu Bakar ash-Shidiq Rodiallahuanhu (RA) adalah khalifah pertama sesudah
wafatnya Rasulullah SAW. Awalnya ia merupakan salah seorang petinggi
Mekkah dari Suku Quraisy. Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Utsman
bin Amir bin Amru bin Ka`ab bin Sa`ad bin Taim bin Murrah bin Ka`ab bin
Lu`ai bin Ghalib bin Fihr al-Qurasy at-Taimi radhiyallahu` anhu. Bertemu
nasabnya dengan Nabi pada kakeknya Murrah bin Kaab bin Luai. Nama Abu
Bakar diberikan oleh Nabi Muhammad setelah ia masuk Islam dan
merupakan salah satu dari As-Sabiqunal awwalun yaitu golongan orangorang yang pertamakali masuk Islam. Ia diberi gelari Ash-shidiq, yang berarti
yang terpercaya, karena ia adalah orang pertamakali mempercayai
(membenarkan) adanya peristiwa IsraMiraj. Abu Bakar juga diberi julukan
Al-Atiq yang artinya yang terbebas. Julukan tersebut diberikan karena
keindahan wajahnya dan karena Nabi SAW pernah bersabda Engkau adalah
hamba yang dibebaskan Allah dari api neraka
Abu Bakar adalah salah satu dari empat khalifah pertama sesudah Nabi SAW,
atau disebut dengan kekhalifahan khulafaur-rasyidin. Ia adalah sahabat nabi
yang paling setia dan terdepan dalam membela Nabi Muhammad dan para
pemeluk Islam. Ia juga orang yang ditunjuk Nabi SAW untuk menemani hijrah
ke Yatsrib (Madinah). Ketika Nabi SAW sakit keras, Abu Bakar adalah orang
yang ditunjuk untuk menggantikan beliau sebagai imam dalam shalat.
Karena hal ini kemudian dianggap sebagai petunjuk agar Abu Bakar nantinya
yang akan menggantikan kepemimpinan Islam sesudah Nabi SAW wafat. Abu
Bakar mempunyai tiga anak, yaitu Abdullah bin Asma, Abdul Rahman dan
Aisyah. Aisyah kemudian diperistri Nabi Muhammad SAW.

MASA KEKHALIFAHAN ABU BAKAR ASH-SHIDIQ RA

Abu Bakar RA menjadi khalifah selama dua tahun (632 634 M). Banyak
kemajuan bagi umat Islam selama masa pemerintahannya yang singkat itu,
yaitu memperluas daerah kekuasaan Islam ke Persia, sebagian Jazirah Arab
hingga daerah kekuasaan Bizantium. Banyak tantangan yang dihadapi
diawal pemerintahannya. Didalam negeri suku-suku bangsa Arab tidak mau

tunduk lagi kepada Pemerintahan Madinah sepeninggal Nabi SAW, karena


mereka beranggapan bahwa perjanjian yang dibuat dengan Nabi Muhammad
SAW, dengan sendirinya batal setelah Nabi SAW wafat. Karena sikap keras
kepala dan penentangan mereka dianggap bisa membahayakan agama dan
pemerintahan Islam, Abu Bakar RA memerangi mereka sehingga terjadi
perang Riddah (perang melawan kemurtadan) dimana Khalid ibn Al-Walid
ditunjuk sebagai panglimanya.
Setelah menyelesaikan urusan perang dalam negeri, barulah Abu Bakar
mengirim kekuatan ke luar Arabia. Khalid ibn Walid dikirim ke Iraq dan dapat
menguasai wilayah al-Hirah di tahun 634 M. Ke Syria dikirim ekspedisi di
bawah pimpinan empat panglima yaitu Abu Ubaidah ibnul Jarrah, Amr ibnul
'Ash, Yazid ibn Abi Sufyan dan Syurahbil. Sebelumnya pasukan dipimpin oleh
Usamah ibn Zaid yang masih berusia 18 tahun. Untuk memperkuat tentara
ini, Khalid ibn Walid diperintahkan meninggalkan Irak, dan melalui gurun
pasir yang jarang dijalani, ia sampai ke Syria.

KISAH KETELADANAN ABU BAKAR AS-SHIDIQ RA

Diriwayatkan dari Urwah bin az-Zubair dia berkata, "Aku pernah bertanya
kepada Abdullah bin Amru Radiallahu anhu tentang perbuatan kaum
musyrikin yang paling menyakitkan Rasulullah, maka dia berkata, "Aku
pernah melihat Utbah bin Abi Mu'ith mendatangi Nabi Shallahu 'Alaihi wa
Salamyang sedang shalat, maka tiba-tiba Uqbah melilit leher Nabi dengan
sorban miliknya dan mencekiknya sekeras-kerasnya, kemudian datanglah
Abu Bakar membelanya dan melepas-kan ikatan tersebut sambil berkata,
"Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena ia menyatakan,
'Rabbku ialah Allah' padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa
keterangan-keterangan dari Rabbmu." (Al-Mukmin: 28).

Abu Said Al-Khudri berkata Suatu ketika Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa


Salam berkhutbah di hadapan manusia dan bersabda, Sesungguhnya Allah
telah menyuruh seorang hamba untuk memilih antara dunia atau memilih
ganjaran pahala dan apa-apa yang ada di sisiNya, namun ternyata hamba
tersebut memilih apa-apa yang ada di sisi Allah. Abu Said Al-Khudri berkata
Maka Abu Bakar menangis, kami heran kenapa beliau menangis padahal
Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Salam hanyalah menceritakan seseorang

hamba yang memilih kebaikan, akhirnya kami ketahui bahwa hamba


tersebut tidak lain adalah Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Salam sendiri, dan
Abu Bakarlah yang paling mengerti serta berilmu di antara kami. Kemudian
Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Salam bersabda, Sesungguhnya orang yang
sangat besar jasanya padaku dalam persahabatan dan kerelaan
mengeluarkan hartanya adalah Abu Bakar. Andai saja aku perbolehkan
mengangkat menjadi kekasihku selain Rabku pastilah aku akan memilih Abu
Bakar, namun cukuplah persaudaraan se-Islam dan kecintaan karenanya.
Maka janganlah ditinggalkan pintu kecil di masjid selain pintu Abu Bakar.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Malikah ia berkata, "Penduduk Kufah
bertanya kepada Abdullah bin az-Zubair perihal bagian warisan yang akan
diperoleh seorang kakek, maka dia berkata, "Ikutilah pendapat Abu Bakar.
Bukankah Rasulullah saw. pernah menyebutkan perihal dirinya, "Andai saja
aku dibolehkan mengambil Khalil (kekasih) selain Allah pasti aku akan
memilihnya." Abu Bakar mengatakan, "Samakan pembagian kakek dengan
bagian bapak (Jika bapak tidak ada)." Diriwayatkan dari Abu Hurairah
Radiallahu anhu berkata," Aku mendengar Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa
Salam bersabda, "Barangsiapa menginfakkan sesuatu dari dua yang
dimilikinya di jalan Allah niscaya akan diseru dari pintu-pintu surga, "Wahai
Harnba Allah inilah kebaikan. Maka barangsiapa termasuk ahli shalat maka
akan dipanggil dari pintu shalat, barang siapa termasuk golongan yang suka
berjihad maka akan dipanggil dari pintu jihad, dan barang siapa yang suka
bersedekah maka akan dipanggil dari pintu sedekah, barang siapa yang suka
berpuasa maka akan dipanggil dari pintu puasa dan dari pintu Ar Rayyan.
Maka Abu Bakar berkata, 'Bagaimana jika seseorang harus dipanggil dari
setiap pintu, dan apakah mungkin seseorang dipangil dari setiap pintu wahai
Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Salam?' Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Salam.
menjawab, ' Ya, dan aku berharap agar engkau wahai Abu Bakar termasuk
salah seorang dari mereka'."
Sumber: Kitab Al Bidayah Wan Nihayah karya Imam Ibnu Katsir

Vous aimerez peut-être aussi