Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan foaming adalah untuk mengetahui cara pembuatan
foaming sebagai diversifikasi produk dan meningkatkan nilai ekonomis.
B. Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan foaming adalah berdasarkan proses pencampuran
sari buah dengan bahan tambahan berupa albumin yang telah dikocok
sebelumnya sehingga membentuk buih lalu dilakukan pengeringan dan
hasilnya digiling hinggal membentuk serbuk.
C. Diagram Alir
Buah
Trimming
Pencucian
Pemotongan
Penghancuran
Albumin
Penyaringan
Pembuihan
Sari buah
Pencampuran
Dekstrin
CMC
Pengocokan 15
Pengeringan
Penggilingan
Pengayakan
Foaming
Penimbangan I
Penghancuran
Pengocokan
Albumin
Pencampuran Sari
Buah dengan CMC
Pencetakan di Tray
Pengeringan
Penimbangan II
Penggilingan
Foaming
Pencampuran II
Pengayakan
Penimbangan III
E. Hasil Pengamatan
Berdasarkan pengamatan terhadap tepung ubi jalar pada pengolahan
umbi-umbian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil pengamatan yang
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Foaming
N
o
1.
2.
Keterangan
Basis
Bahan Utama
Hasil
150 gr
Buah Naga Merah
3.
4.
5.
6.
Bahan Tambahan
Berat Produk
%Produk
Organoleptik
a. Warna
b. Rasa
c. Aroma
d. Tekstur
e. Kenampakan
Albumin 10% = 15 g
Dekstrin 15% = 22,5 g
CMC 1% = 1,5 g
111 gram
94,66%
Ungu
Sedikit Manis
Khas Buah Naga
Halus
Menarik
(Sumber : Kelompok D, Meja 1, 2016)
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pembuatan foaming dari buah naga
dengan basis yang digunakan sebanyak 150 gram. Dengan penambahan
albumin 15 gram, dekstrin 22,5 gram dan CMC 1,5 gram. Sehingga
dihasilkan tepung halus 35 gram, tepung kasar 2,2 gram, berat lost produk
sebanyak 2,1 gram dengan % lost produk 5,34%.
Fungsi dari setiap perlakuan yang dilakukan yaitu :
1. Trimming
Berfungsi untuk memisahkan daging buah dari kulit.
2. Pemotongan
Berfungsi untuk memperkecil ukuran bahan sehingga memudahkan
dalam proses selanjutnya.
3. Penghancuran
Berfungsi untuk memperoleh bubur buah sehingga memudahkan
dalam pemisahan antara sari buah dan ampasnya.
4. Pencampuran
Berfungsi untuk memperoleh bahan yang homogen dengan
ditambahkan albumin yang telah mengalami pembuihan terlebih dahulu
serta dekstrin dan CMC.
5. Pengocokan
Berfungsi untuk mengembangkan dan mencampur adonan hingga
merata dan memiiki ukuran yang seragam. Sehingga akan membentuk
buih dan adonan mengembang dengan membesarnya rongga-rongga
antar molekul bahan.
6. Pengeringan
Macam-macam
foaming
agent
yang
digunakan
menurut
Pangan
yaitu
Gom
xanthan
(Xanthan
gum),
selulosa
sesuai dengan produk yang dihasilkan yaitu foaming jambu biji, yang
memilliki rasa, aroma, dan bau khas jambu biji sebagai bahan utamanya.
CCP pada proses pengolahan pembuatan foaming adalah pada tahap
sortasi, trimming, dan pencucian. Karena apabila pada tahap berikut tidak
dilakukan pengawasan atau pengendalian, kemungkinan bahan yang diolah
tidak aman untuk dikonsumsi.
G. Daftar Pustaka
Anonim. 2014. Foaming Agent. http://Puskim.pu.go.id. Diakses : 5 Maret
2016.
Alfonsus Simbolon. 2007. Daya dan Kestabilan Buih Putih Telur Ayan Ras
Pada UmurTelur Level Penambahan Asam Asetat yang Berbeda. Bogor
: Fakultas Peternakan IPB.
Badan Standarisasi Nasional. 1998. SNI 01-4867-1-1998 Sari Buah Jambu.
Bandung.
Saadah,
Umi.
2007.
Faktor
yang
Mempengaruhi
Buih.
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/2395/D07usa.p
df?sequence=4. Diakses : 5 Maret 2016.
LAMPIRAN TABEL SNI MINUMAN SERBUK
Kriteria Uji
Keadaan :
Satuan
Persyaratan
Warna
Normal
Bau
Normal
Rasa
Padatan terlarut
Gula (Sukrosa)
Bahan tambahan makanan :
%, b/b
%, b/b
Pengawet
SNI 01-0222-1995
Pewarna tambahan
Cemaran logam :
Timbal (Pb)
Normal
Min. 10,0/11,0
Maks. 5
SNI 01-0222-1995
mg/kg
Maks. 0,3
Tembaga (Cu)
mg/kg
Maks. 5,0
Seng (Zn)
mg/kg
Maks. 5,0
Timah (Sn)
mg/kg
Maks. 40,0/250
Besi (Fe)
mg/kg
Maks. 15,0
mg/kg
mg/kg
Maks. 20,0
Maks. 0,2
Koloni/ ml
Maks. 2 x 102
APM/ ml
Maks. 20
E. Coli
APM/ml
<3
Kapang
Koloni/ml
Maks. 50
Koloni/ml
Maks. 50
Khamir
(Sumber : SNI, 1994)
LAMPIRAN KUIS
1. Jelaskan tujuan blanching dalam pembuatan tepung?
Tujuan blanching adalah untuk menginaktifkan enzim agar tidak terjadi
browning yang akan mempengaruhi warna pada hasil tepung. Serta untuk
melunakkan jaringan bahan dasar tepung (umbi).
2. Apa yang dimaksud dengan tepung?
Tepung merupakan salah satu produk hasil pengolahan dengan
menggunakan proses pengeringan sebelum atau sesudah bahan tersebut di
hancurkan.
3. Berapa Na2S2O5 yang harus ditimbang untuk 500 ppm ke dalam labu takar
500 mL?
ppm =
mg
L
500 =
mg
0,5 L
= 0,25 mg
4. Dik : W tepung halus = 529 gram
W tepung kasar = 5 gram
Basis
= 800 gram
Dit : % Lost Product?
Jawab :
W LP = 800 gram ( 529 gram 5 gram)
= 266 gram
266 gram
x 100
% LP = 800 gram
= 33,25 %
5. Dik : Basis = 135 gram
A = 42,1%
B = 21,3%
C = 11,4%
D = 12,3%
E = 12,9%
Dit : Berat Bahan?
Jawab :
42,1
x 135
A = 100
= 56,83 gram
B=
21,3
x 135
= 28, 7 gram
100
C=
11,4
x 135
= 15,3 gram
100
D=
12,3
x 135
= 16,6 gram
100
E=
12,9
x 135
= 17,4 gram
100
Browning enzimatis
LAMPIRAN PERHITUNGAN
W awal
: 111 gram
W bahan kering
: 39,3 gram
W tepung halus
: 35 gram
W tepung kasar
: 2,2 gram
% Tepung halus =
W tepung halus
x 100
W awal
35 gram
x 100
39,3 gram
= 89,06%
% Tepung kasar =
W tepung kasar
x 100
W awal
2,2 gram
x 100
39,3 gram
= 5,60%
% Lost Produk =
W lost produk
x 100
W bahan kering
2,1 gram
x 100
39,3 gram
= 5,34%