Vous êtes sur la page 1sur 4

Anisa Ayu Widiaswara

M0414010
Tugas Makalah Evolusi
EVOLUSI NGENGAT Biston betularia DI INGGRIS
AKIBAT REVOLUSI INDUSTRI
Evolusi merupakan salah satu teori maupun cabang dalam khasanah ilmu
pengetahuan. Teori tersebut menyatakan terjadinya sebuah perubahan pada makhluk
hidup atau spesies secara gradual (perlahan-lahan). Perubahan yang dihasilkan
membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menghasilkan spesies atau makhluk
hidup yang baru. Teori evolusi menjadi sebuah teori yang tenar ketika dipopulerkan
oleh seorang ilmuan Inggris Chalres Darwin (1809-1882). Teori evolusi Darwin
dihasilkan dari sebuah ekspedisi yang Darwin lakukan pada saat pelayaran
menjelajahi daratan maupun lautan Amerika Selatan. Namun seiring dengan
perjalanan waktu teori evolusi mengalami penyempurnaan atau modifikasi hingga
sampai saat ini. Seperti halnya teori evolusi Darwin menjadi teori evolusi sintesis
modern. Teori tersebut hingga sampai saat ini menjadi populer dikalangan masyarakat
umum. Didalam gagasan teori evolusinya yang Darwin jelaskan dalam bukunya The
On the Origin of Species terdapat dua pokok gagasan yang Darwin jelaskan dalam
bukunya tersebut. Pertama adalah spesies-spesies yang ada sekarang ini merupakan
keturunan dari spesies moyangnya. Diedisi pertama bukunya, Darwin tidak
menggunakan kata evolusi. Darwin menyebutnya modifikasi keturunan (descent with
modifcation). Gagasan utama yang kedua adalah seleksi alam sebagai mekanisme
modifikasi keturunan (Luthfi dan Khusnuryani, 2005).
Perubahan evolusioner merupakan proses subtitusi alel secara bertahap dalam
suatu populasi. Hal ini terjadi dalam skala yang sangat luas, mulai dari asal usul
spesies yang baru hingga kisaran yang luas dalam kajian evolusioner, menampilkan
proses yang sama, dan dalam waktu dan efek yang berkepanjangan. Lebih
singkatnya, perubahan secara bertahap, berkelanjutanm dan evolusioner terjadi akibat
transformasi populasi. Semua perubahan-perubahan genetik merupakan proses

adaptasi, yang mana pada akhirnya proses adaptasi akan diawali dengan proses
seleksi makhluk hidup dalam lingkupnya (Gould, 1980).
Salah satu bentuk adaptasi makhluk hidup adalah terjadinya proses seleksi
alam yang diikuti dengan proses evolusi berkelanjutan. Seleksi alam adalah sebuah
proses penyuntingan dimana variasi warisan dihadapkan pada factor-faktor
lingkungan yang membuat reproduksi sejumlah individu lebih berhasil daripada
individu lainnya. Darwin menyatakan bahwa seleksi alam, melalui pengaruh
kumulatifnya selama rentang waktu yang sangat panjang dapat menghasilkan suatu
spesies baru yang berasal dari spesies nenek moyangnya. Hal ini dapat terjadi ketika
sebuah populasi pecah menjadi beberapa populasi yang terisolasi dalam lingungan
yang berbeda. Dalam arena seleksi alam yang berbeda-beda ini, apa yang awalnya
merupakan satu spesies perlahan-lahan akan berubah menjadi banyak spesies, karena
populasi yang mengalami isolasi geografis tersebut beradaptasi terhadap masalah
lingkungan yang berbeda-beda selama beberapa generasi (Campbell dkk, 2002).
Salah satu bentuk evolusi dengan pengaruh seleksi alam terjadi pada Ngengat
jenis Biston betularia di Inggris. Fenomena mengenai dampak buruk industri
terhadap Ngengat membuktikan sebuah contoh dimana perubahan ekologi secara
signifikan pada variasi genetik dalam sebuah populasi memang dapat terjadi. Menurut
Kettlewell (1955), penyebab dari berubahnya Biston betularia menjadi samar dan
terbang pada malam hari adalah karena Biston betularia akan tidur pada siang hari
yang mana bertujuan untuk berkamuflase dari burung predatornya (Kettlewell, 1955).
Biston betularia membuktikan adanya seleksi alam. Hal ini juga membuktikan bahwa
dasar genetik untuk seleksi alam sebenarnya tidak rumit. Ini berarti, bahwa populasi
genetik dari suatu spesies dapat dipelakari pada alam luas (Bishop and Harper, 1970).
Dalam hal ini akan memberikan penjelasan mengenai evolusi dari Ngengat
Biston betularia yang berubah menjadi berwarna hitam mengikuti revolusi industri
yang terjadi di lingkungannya. Menurut sebuah penelitian, sebelum terjadinya evolusi
industri Ngengat Biston betularia berwarna putih, akan tetapi setelah terjadi revolusi
industri dan banyaknya pencemaran yang terjadi terutama di Negara Inggris, Ngengat
Biston betularia sebagian berangsur berubah warna menjadi hitam. Hal ini

dikarenakan Biston betularia mengikuti perubahan warna pohon yang ditempelinya.


Setelah terjadinya revolusi industri batang-batang pohon menjadi berwarna hitam
dikarenakan banyaknya pencemaran industri, sehingga untuk dapat bertahan hidup
Biston betularia harus mampu berevolusi dan merubah warna tubuhnya menjadi
hitam untuk mengikuti warna pohon yang ditempelinya. Pada saat ini, Ngengat
Biston betularia di Inggris sebagian besar berwarna hitam karena berkamuflase dari
predatornya. Secara evolusioner, Ngengat tersebut mempertahankan diri dari
serangan predator melalui seleksi alam yang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya,
yang mana revolusi industri telah menghasilkan polusi udara dan mengubah warna
batang pohon menjadi hitam, sehingga Ngengat Biston betularia untuk dapat bertahan
hidup harus mengubah warna tubuhnya menjadi hitam. Akan tetapi, di beberapa
Negara yang kualitas udaranya belum tercemar, masih banyak ditemui Ngengat
Biston betularia berwarna putih (Majerus, 2009).
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa proses evolusi menghasilkan
berbagai variasi genetik makhluk hidup di alam. Salah satu contoh evolusi tersebut
adalah berubahnya warna tubuh Ngengat Biston betularia putih menjadi hitam untuk
dapat mempertahankan diri pada lingkungannya. Proses berubahnya warna tubuh
Ngengat Biston betularia ini dipengaruhi oleh seleksi alam yang terjadi di
lingkungannya.

Daftar pustaka
Bishop, J.A, and Harper, P.S. 1970. Melanism in The Moth Gonodontis bidentata : A
Cline within The Merseyside conurbation. Heredity. Vol 25.
Campbell, Neil A., J.B. Reece, and L.G. Mitchell. 2002. Biologi Ed.5 Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Gould, Stephen Jay. 1980. Is A New General Theory of Evolution Emerging?.
Paleobiology. Vol 6 (1) : 119-130.
Kettlewell, H.B.D. 1955. Selection Experiments of Industrial Melanism in The
Lepidoptera. Heredity. Vol 9.
Luthfi, M. J. dan A. Khusnuryani. 2005. Agama dan Evolusi: Konflik atau
Kompromi. Kaunia. Vol. 1 (1).
Majerus, Michael E.N. 2009. Industrial Melanism in The Peppered Moth, Biston
betularia: An Excellent Teaching Example of Darwinian Evolution in Action.
Evolution Education Outreach. Vol 2: 63-74.

Vous aimerez peut-être aussi