Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Pengertian
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Secara harfiah, otonomi daerah berasal dari kata otonomi dan daerah. Dalam bahasa Yunani,
otonomi berasal dari kata autos dan namos. Autos berarti sendiri dan namos berarti aturan atau undangundang, sehingga dapat diartikan sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri atau kewenangan untuk
membuat aturan guna mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai batas-batas wilayah. Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada
acuan hukum, juga sebagai implementasi tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara
memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama dalam
mengatur, memanfaatkan dan menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerah masing-masing.
B. Dasar Hukum
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 18 Ayat 1 - 7, Pasal 18A
ayat 1 dan 2 , Pasal 18B ayat 1 dan 2.
Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah,
Pengaturan, pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yg Berkeadilan, serta
perimbangan keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka NKRI.
Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam
Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah.
UU No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah (Revisi UU No.32 Tahun 2004)
C. Pelaksanaan
Pelaksanaan otonomi daerah merupakan titik fokus yang penting dalam rangka memperbaiki
kesejahteraan rakyat. Pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan
potensi dan kekhasan daerah masing-masing.
Otonomi daerah diberlakukan di Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839). Pada tahun 2004, Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan,
ketatanegaraan, dan tuntutan penyelenggaraan otonomi daerah[2] sehingga digantikan dengan UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437). Selanjutnya,
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah hingga saat ini telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844).
Ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi pemerintah daerah untuk membuktikan kemampuannya
dalam melaksanakan kewenangan yang menjadi hak daerah. Maju atau tidaknya suatu daerah sangat
ditentukan oleh kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan yaitu pemerintah daerah. Pemerintah
daerah bebas berkreasi dan berekspresi dalam rangka membangun daerahnya, tentu saja dengan tidak
melanggar ketentuan perundang-undangan.
Secara konseptual, Indonesia dilandasi oleh tiga tujuan utama yang meliputi: tujuan politik, tujuan
administratif dan tujuan ekonomi. Hal yang ingin diwujudkan melalui tujuan politik dalam pelaksanaan
otonomi daerah adalah upaya untuk mewujudkan demokratisasi politik melalui partai politik dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah. Perwujudan tujuan administratif yang ingin dicapai melalui pelaksanaan
otonomi daerah adalah adanya pembagian urusan pemerintahan antara pusat dan daerah, termasuk sumber
keuangan, serta pembaharuan manajemen birokrasi pemerintahan di daerah. Sedangkan tujuan ekonomi
yang ingin dicapai dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia adalah terwujudnya peningkatan
indeks pembangunan manusia sebagai indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
2. Skala Provinsi sebaian tugas dalam bidang pemerintahan yang bersifat lintas Kabupaten ata Kota
serta sebaian tugas pemerntahan dalam bidang tertentu yang belum dapat dilaksanakan oleh
daerah kabupaten atau kota. sebagai wilayah administrasi, mencakupsebagian tugas dalam biang
pemerintahan yang dilimpahkan kepada Gubernur sebagai wakil pemerintahan.
3. Skala Kabupaten dan Kota Sebagai tugas bidang pemerintahan yang menjadi wewenang
Kabupaten termasuk sebagai tugas yang wajib dilaksanakan oleh kabupatenmeliputi pekerjaan
umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayan, pertanian, perhubungan, industri dan perdagangan,
penanaman modal, lingkungan hidup, pertahanan, kperasi, dan tenaga kerja.
Untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efesiensi penyelenggaraan pembangunan serta pelayanan
umum kepada masyarakat.
2.
Bertujuan untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan serta membantu
mengembangkan pembangunan daerah dan desa sesuai dengan potensi dan karakteristiknya.
2.
Adanya political will atau kemauan politik untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
seluruh lapisan masyarkat dengan prinsip lebih murah, lebih cepat, lebih mudah dan lebih akurat.
3.
4.
Kemajuan negara secara keseluruhan akan sangat ditentukan oleh kemajuan daerah dan desa yang
ada di dalam wilayahnya.
5.
Citra masyarakat akan lebih mudah diukur oleh masyarakat melalui maju atau mundurnya suatu desa
atau daerah. Citra inilah yang akan memperkuat atau memperlemah dukungan masyarakat terhadap
pemerintah yang sedang berkuasa.
Sifat sesuatu urusan yang sulit dilaksanakan dengan baik tanpa mengikutsertakan pemerintah
daerah.
3.
Perkembangan dan kebutuhan masyarakat, sehingga sesuatu urusan pemerintahan akan lebih
berdaya guna dan berhasil guna apabila ditugaskan kepada pemerintah daerah.
F. Ciri - Ciri
Negara Kesatuan
Negara Federal
Otonomi daerah
Sentralisasi
Desentralisasi
Semi sentralisasi
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Otonomi_daerah
http://simplenews05.blogspot.co.id/2013/11/penjelasan-mengenai-asas-tugas.html?m=1
OTONOMI DAERAH
Oleh :
Hudzaifah Azzamuddien Al-Addaar
Prasnanda Adzani R
Rizky Rachman Hakim
(A.111.15.0056)
(A.111.15.0057)
(A.111.15.0059)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEMARANG
2016