Vous êtes sur la page 1sur 30

Pengertian Rehabilitasi Mental

Pertama kali mendengar istilah ini mungkin banyak


persepsi diantara kita,apakah itu?
mendengar istilah nya saja mungkin diantara kita masih
bertanya-tanya? tetapi kalau kita mencari informasi
tentang kata tersebut di dunia maya, akan banyak kita
temui pengertian-pengertian yang berhubungan dengan
rehabilitasi mental.Mungkin saja rehabilitasi tersebut
digunakan untuk para pecandu narkoba,pasien dengan
gangguan jiwa,atau mungkin pada pasca pada
masyarakat akibat trauma pada daerah terkena bencana
atau
konflik?
tetapi yang ingin saya sampaikan disini adalah tentang
rehabilitasi mental pada pasien dengan gangguan jiwa.
Nah definisi rehabilitasi mental itu sebagai berikut . . .
Rehabilitasi Mental adalah suatu usaha yang di lakukan
oleh unit rehabilitasi mental rumah sakit jiwa yang
dilakukan oleh petugas rehabilitasi mental yang
biasanya terdiri dari psikolog, social worker, perawat
dan okupasi therapist serta bekerjasama dengan dokter,
keluarga dan masyarakat untuk mengembalikan harga
diri seseorang karena menderita gangguan jiwa dengan
memperbaiki kesehatan fisik, mental, social dan
vocational agar rehabilitan lebih mampu menyesuaikan
diri sehingga dapat kembali ke lingkungan keluarga
Kriteria
Rehabilitan
Rehab
Mental
A. Rehabilitan sudah tenang/tidak gaduh gelisah
B. Rehabilitan tidak ada indikasi bunuh diri
C. Rehabilkitan yang tudak mengalami gangguan mental
D.Rehabilitan dengan gangguan psikiatrik pada usia
produktif
Rehabilitasi

bagi

Pasien

dengan

Gangguan

Jiwa

Rehabilitasi adalah tindakan restorasi bagi kesehatan


individu
yang
mengalami
kecacatan
menuju
kemampuan yang optimal dan berguna baik segi
fisik,mental,sosial,dan ekonomik,di rumah sakit-rumah
sakit,dan
pusat-pusat
rehabilitasi
tertentu.
Rehabilitasi menurut WHO Expert Commitee on
Medical Rehabilitation (1969).Penggunaan secara
terpadu
dan
terkoordinasi
dari
tindakan
medis,social,pendidikan dan vokasional untuk melatih
atau melatihi kembali individu ke arah kemungkinan
tertinggi
dari
tingkat
kemampuan
fungsionalnya.kegiatan
ini
diberikan
dengan
menggunakan sejumlah kegiatan dimana bertujuan
membantu pasien mengembangkan kemampuan kerja
dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal bagi dirinya
di masyarakat setelah pulang dirawat di rumah sakit
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai apa itu
pelayanan rehabilitasi mental mari kita ketahui terlebih
dahulu pengertian tentang gangguan jiwa :
a.
Pengertian
Gangguan
Jiwa
Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berpikir
(cognitive),
kemauan
(volition,emosi
(affective),
tindakan
(psychomotor)
(Yosep,
2007).
Gangguan jiwa menurut Depkes RI (2000) adalah suatu
perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya
gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan
penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam
melaksanakan
peran
sosial.
Berdasarkan 2 definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa gangguan jiwa adalah suatu perubahan dalam
fungsi jiwa baik itu dalam proses berpikir, kemauan
maupun tindakan yang mengakibatkan gangguan dalam
peran
sosial.

b. Penggolongan Gangguan Jiwa


Gangguan jiwa digolongkan ke dalam 2 bagian yaitu ;
1)
Neurosa
Neurosa ialah kondisi psikis dalam ketakutan dan
kecemasan yang kronis dimana tidak ada rangsangan
yang spesifik yang menyebabkan kecemasan tersebut.
2)
Psikosa
Psikosis merupakan gangguan penilaian yang
menyebabkan ketidakmampuan seseorang menilai
realita dengan fantasi dirinya. Hasilnya, terdapat realita
baru versi orang psikosis tersebut. Psikosis dapat pula
diartikan sebagai suatu kumpulan gejala atau sindrom
yang berhubungan gangguan psikiatri lainnya, tetapi
gejala tersebut bukan merupakan gejala spesifik
penyakit
tersebut.
c.
Tanda
dan
gejala
gangguan
jiwa
1) Ketegangan (tension), rasa putus asa dan murung,
gelisah, cemas, perbuatan-perbuatan yang terpaksa
(Convulsive), hysteria, rasa lemah, tidak mampu
mencapai tujuan, takut, pikiran-pikiran buruk.
2) Gangguan kognisi pada persepsi: merasa mendengar
(mempersepsikan) sesuatu bisikan yang menyuruh
membunuh, melempar, naik genting, membakar rumah,
padahal orang di sekitarnya tidak mendengarnya dan
suara tersebut sebenarnya tidak ada hanya muncul dari
dalam diri individu sebagai bentuk kecemasan yang
sangat berat diarasakan. Hal ini sering disebut
halusinasi, klien bisa mendengar sesuatu, melihat
sesuatu atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak
ada
menurut
orang
lain.
3) Gangguan kemauan: klien memiliki kemauan yang
lemah (abulia) susah membuat keputusan atau memulai
tingkah laku, susah sekali bangun pagi, mandi, merawat

diri sendiri sehingga terlihat kotor, bau dan acakacakan.


4) Gangguan emosi: klien merasa senang, gembira yang
berlebihan (Waham kebesaran). Klien merasa sebagai
orang penting, sebagai raja, pengusaha, orang kaya,
titisan Bung karno tetapi di lain waktu ia bisa merasa
sangat sedih, menangis, tak berdaya (depresi) sampai
ada
ide
ingin
mengakhiri
hidupnya.
5) Gangguan psikomotor : Hiperaktivitas, klien
melakukan pergerakan yang berlebihan naik ke atas
genting berlari, berjalan maju mundur, meloncat-loncat,
melakukan apa-apa yang tidak disuruh atu menentang
apa yang disuruh, diam lama tidak bergerak atau
melakukan
gerakan
aneh.
(Yosep, 2007).
c.
Penanganan
Gangguan
Jiwa
1)
Terapi
psikofarmaka
Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang
bekerja secara selektif pada Sistem Saraf Pusat (SSP)
dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental
dan perilaku, digunakan untuk terapi gangguan
psikiatrik yang berpengaruh terhadap taraf kualitas
hidup
klien
(Hawari,
2001).
Obat psikotropik dibagi menjadi beberapa golongan,
diantaranya: antipsikosis, anti-depresi, anti-mania, antiansietas, anti-insomnia, anti-panik, dan anti obsesifkompulsif,. Pembagian lainnya dari obat psikotropik
antara lain: transquilizer, neuroleptic, antidepressants
dan
psikomimetika
(Hawari,
2001).
2)
Terapi
somatik
Terapi ini hanya dilakukan pada gejala yang
ditimbulkan akibat gannguan jiwa sehingga diharapkan
tidak dapat mengganggu sistem tubuh lain. Salah satu

bentuk terapi ini adalah Electro Convulsive Therapy.


Terapi elektrokonvulsif (ECT) merupakan suatu jenis
pengobatan somatik dimana arus listrik digunakan pada
otak melalui elektroda yang ditempatkan pada pelipis.
Arus tersebut cukup menimbulkan kejang grand mal,
yang darinya diharapkan efek yang terapeutik
tercapai.Mekanisme kerja ECT sebenarnya tidak
diketahui, tetapi diperkirakan bahwa ECT menghasilkan
perubahan-perubahan
biokimia
didalam
otak
(Peningkatan kadar norepinefrin dan serotinin) mirip
dengan obat anti depresan. (Townsend alih bahasa
Daulima,
2006).
3)
Terapi
Modalitas
Terapi modalitas adalah suatu pendekatan penanganan
klien gangguan yang bervariasi yang bertujuan
mengubah perilaku klien gangguan jiwa dengan perilaku
maladaptifnya menjadi perilaku yang adaptif.
Ada beberapa jenis terapi modalitas, antara lain:
a)
Terapi
Individual
Terapi individual adalah penanganan klien gangguan
jiwa dengan pendekatan hubungan individual antara
seorang terapis maupun psikolog dengan seorang klien.
Suatu hubungan yang terstruktur yang terjalin antara
terapis dan klien untuk mengubah perilaku klien.
Hubungan yang dijalin adalah hubungan yang disengaja
dengan tujuan terapi, dilakukan dengan tahapan
sistematis (terstruktur) sehingga melalui hubungan ini
terjadi perubahan tingkah laku klien sesuai dengan
tujuan
yang
ditetapkan
di
awal
hubungan.
Hubungan terstruktur dalam terapi individual bertujuan
agar klien mampu menyelesaikan konflik yang
dialaminya. Selain itu klien juga diharapkan mampu
meredakan penderitaan (distress) emosional, serta
mengembangkan cara yang sesuai dalam memenuhi

kebutuhan
dasarnya.
b)
Terapi
Lingkungan
Terapi lingkungan adalah bentuk terapi yaitu menata
lingkungan agar terjadi perubahan perilaku pada klien
dari perilaku maladaptive menjadi perilaku adaptif.
Perawat dan pekerja sosial maupun psikolog
menggunakan semua lingkungan rumah sakit dalam arti
terapeutik. Bentuknya adalah memberi kesempatan
klien untuk tumbuh dan berubah perilaku dengan
memfokuskan pada nilai terapeutik dalam aktivitas dan
interaksi.
c)
Terapi
Kognitif
Terapi kognitif adalah strategi memodifikasi keyakinan
dan sikap yang mempengaruhi perasaan dan perilaku
klien. Proses yang diterapkan adalah membantu
mempertimbangkan stressor dan kemudian dilanjutkan
dengan mengidentifikasi pola berfikir dan keyakinan
yang tidak akurat tentang stressor tersebut. Gangguan
perilaku terjadi akibat klien mengalami pola keyakinan
dan berfikir yang tidak akurat. Untuk itu salah satu
memodifikasi perilaku adalah dengan mengubah pola
berfikir dan keyakinan tersebut. Fokus penanganan
adalah membantu klien untuk reevaluasi ide, nilai yang
diyakini, harapan-harapan, dan kemudian dilanjutkan
dengan
menyusun
perubahan
kognitif.
d)
Terapi
Keluarga
Terapi keluarga adalah terapi yang diberikan kepada
seluruh anggota keluarga sebagai unit penanganan
(treatment unit). Tujuan terapi keluarga adalah agar
keluarga mampu melaksanakan fungsinya. Untuk itu
sasaran utama terapi jenis ini adalah keluarga yang
mengalami disfungsi; tidak bisa melaksanakan fungsifungsi
yang
dituntut
oleh
anggotanya.
Dalam terapi keluarga semua masalah keluarga yang

dirasakan diidentifikasi dan kontribusi dari masingmasing anggota keluarga terhadap munculnya masalah
tersebut digali. Dengan demikian terlebih dahulu
masing-masing anggota keluarga mawas diri; apa
masalah yang terjadi di keluarga, apa kontribusi masingmasing terhadap timbulnya masalah, untuk kemudian
mencari solusi untuk mempertahankan keutuhan
keluarga dan meningkatkan atau mengembalikan fungsi
keluarga
seperti
yang
seharusnya.
e)
Terapi
Kelompok
Terapi kelompok adalah bentuk terapi kepada klien yang
dibentuk dalam kelompok, suatu pendekatan perubahan
perilaku melalui media kelompok. Dalam terapi
kelompok
pekerja
sosial
berinteraksi
dengan
sekelompok klien secara teratur. Tujuannya adalah
meningkatkan kesadaran diri klien, meningkatkan
hubungan interpersonal, dan mengubah perilaku
maladaptive.
f)
Terapi
Perilaku
Anggapan dasar dari terapi perilaku adalah kenyataan
bahwa perilaku timbul akibat proses pembelajaran.
Perilaku sehat oleh karenanya dapat dipelajari dan
disubstitusi dari perilaku yang tidak sehat. Teknik dasar
yang digunakan dalam terapi jenis ini adalah:Role
model, Kondisioning operan, Desensitisasi sistematis,
Pengendalian diri dan Terapi aversi atau releks kondisi.
g)
Terapi
Bermain
Terapi bermain diterapkan karena ada anggapan dasar
bahwa anak-anak akan dapat berkomunikasi dengan
baik melalui permainan dari pada dengan ekspresi
verbal. Dengan bermain pekerja sosial dapat mengkaji
tingkat perkembangan, status emosional anak, hipotesa
diagnostiknya, serta melakukan intervensi untuk
mengatasi
masalah
anak
tersebut.

demikian sekilas mengenai definisi dari rehabilitasi


mental mengenai pelayanan rehabilitasi mental dapat
dilihat pada post berikutnya, terimakasih ..
Pelayanan Rehabilitasi Mental RSKD Duren Sawit

SKJ ( Senam Kesegaran Jasmani )


Terdiri dari macam - macam senam yaitu :Senam, Aerobik, relaksasi dll.

Kegiatan SKJ ini dilakukan rutin pada awal kegiatan


maksud dan tujuan dari kegiatan SKJ ini adalah untuk meningkatkan kesehatan
rehabilitan, meningkatkan kemampuan psikomotorik rehabilitan agar rehabilitan
dapat lebih rileks dan sehat dalam melakukan kegiatan rehabilitasi.
DGT (Direct Group Terapy)
Adalah suatu psikoterapi yang dilakukan kepada
sekelompok rehabilitan dengan cara berdiskusi kelompok yang dipimpin atau
diarahkan oleh seorang terapis atau petugas rehabilitasi mental yang bertujuan agar
pasien mempunyai tambahan ilmu dan wawasan tambahan disamping ilmu yang
mungkin telah didapatkan nya baik formal maupun non formal. Kegiatan yang
diberikan agar pasien mempunyai tambahan ilmu dan wawasan tambahan
disamping ilmu yang mungkin telah didapatkan nya baik formal maupun non
formal. Adapun kegiatan DGT tersebut meliputi :
a. Kebersihan Diri dan Kesehatan
DGT yang diberikan meliputi cara merawat diri, cara hidup seha terapi ini
dimaksudkan agar rehabilitan dapat menjaga kebersihan dirinya dan kesehatannya.

b. Pengetahuan Umum
DGT memberikan wawasan dan pengetahuan umum kepada rehabilitan mengenai
pengenalan mata uang, cerdas cermat, wawasan kebangsaan dll.
c. Persiapan Pulang dan Kembali ke Masyarakat
DGT memberikan motivasi dan edukasi mengenai persiapan pulang rehabilitan dan
kembali kemasyarakat agar rehabilitan menjadi individu yang percaya diri, aktif dan
produktif serta dapat bersosialisasi dan berperan dalam masyarakat maupun ruang
lingkup keluarga.
d. Bimbingan Rohani
Berdasarkan Agama yang Di Anut Oleh Masing Masing Rehabilitan untuk
meningkatkan motivasi secara spiritual rehabilitan.

e. Toilet Training dan tata cara penggunaan lift


DGT mengenai cara menggunakan toilet yang baik dan benar serta cara menjaga
kebersihan toilet setelah pemakaian dan penggunaan toilet, dll.
f. Komunikasi
DGT yang memberikan edukasi bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan benar
agar rehabilitan dapat berinteraksi dengan baik dan berkomunikasi yang terarah
setelah kembali ke masyarakat.

Okupasi Terapi :

Adalah suatu rangkaian tindakan yang di berikan untuk


mengarahkan partisipasi rehabilitan yang telah diseleksi dalam rangka
melaksanakan suatu kegiatan yang meliputi
fisik (olahraga), psikososial dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan fungsionalnya.

Latihan Kerja :

Adalah suatu rangkaian kegiatan yang


diberikan kepada rehabilitan untuk dilatih mempertahankan dan meningkatkan
kemapuan kognitif dan motorik sesuai dengan bakat dan minatnya.

Kegiatan latihan kerja/keterampilan ini diharapkan memberikan nilai positif kepada


rehabilitan agar lebih percaya diri dan menjadi individu yang produktif
dimasyarakat.

Jenis kegiatan di latihan kerja/ketrampilan tersebut meliputi :


Menyulam, kerajinan tangan, pertukangan, mote/accesorise serta kruistik, dan
terapi penunjang lainnya : seni musik, lukis dan tari. berikut merupakan
dokumentasi rehabilitan saat kegiatan latihan kerja/keterampilan tersebut. berikut
ini kita akan membahas megenai salah satu pelayanan rehabilitasi mental RSKD
Duren Sawit yaitu latihan kerja dokumentasinya sebagai berikut.
Terapi Melukis

Kegiatan terapi melukis yang dilakukan di unit kami Instalasi


Rehabilitasi Mental RSKD Duren Sawit adalah pelayanan untuk rehabilitan yang
dilakukan setiap hari kamis setelah kegiatan SKJ dan DGT . Kegiatan terapi melukis
dan menggambar ini dikategorikan sebagai art therapy atau bisa juga dikatakan
terapi melalui seni, kegiatan ini sebagai sarana kepada rehabilitan untuk membuang
stres dan tekanan yang dialami oleh rehabilitan. Terapi melalui seni memiliki
manfaat dari segi kesehatan sebagai pelepas stres. Melepas stres tersebut dilakukan
dengan beberapa cara dan salah satunya adalah dengan kegiatan terapi melukis ini.
Terapi Olahraga Outdoor, Sehat Bersama Rehabilitan Dengan Senam
Kegiatan terapi olahraga yang dilaksanakan setiap hari jum'at dengan terapi
olahraga raga yang dilakukan diluar ruangan (outdoor) ini diharapkan pasien dapat
meningkatkan kesehatannya baik kesehatan jasmani dan kesehatan jiwanya.

Kegiatan terapi olahraga ini dibimbing oleh para petugas rehabilitasi mental agar
kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan pasien mendapatkan manfaat dari
kegiatan terapi olahraga ini.

Terapi Musik Sebagai Sarana Kesehatan


Terapi musik menjadi salah satu cara terbaik untuk mengurangi stres. Ketika
semangat rehabilitan mulai down, musik jadi mood booster instan. Terapi musik
dapat mempengaruhi fisik, emosi, dan kualitas hidup rehabilitan. Berikut adalah
manfaat musik bagi kesehatan mental rehabilitan.
Mengurangi
Stres
Stres sering dikaitkan dengan berbagai penyakit, termasuk schizofernia. Terapi
Musik dapat mengurangi kecemasan dan depresi yang dialami oleh rehabilitan.
Bahkan, terapi musik bisa membantu untuk menenangkan sel dan menormalkan
denyut
jantung rehabilitan
sehingga
lebih
rileks
dalam
beraktifitas.

Merangsang sel-sel otak


Sebuah penelitian menunjukkan bahwa musik dengan beat cepat dapat merangsang
gelombang otak untuk beresonansi selaras dengan irama. Alhasil, otak menjadi lebih
mudah
berkonsentrasi
dan
berpikir
dengan
tajam.
Memacu tubuh untuk bergerak

Mendengarkan musik sambil mengerakkan tubuh


memiliki dampak yang baik untuk kesehatan fisik dan mental. Rehabilitan dapat
mengurangi kebosanan dan meningkatkan kesehatannya.

Evaluasi (Pre dan Post) :


Suatu rangkaian perencanaan kegiatan yang dilakukan serta evaluasi penlilaian
yang dilakukan terhadap hasil kegiatan rehabilitan untuk menentukan kesiapan
rehabilitan kembali ke masyarakat.
Demikian pelayanan di Instalasi Rehabilitasi Mental RSKD Duren Sawit, saran dan
komentarnya sangat kami harapkan, terimakasih atas perhatiannya :)
Diposkan oleh INSTALASI REHABILITASI MENTAL RSKD DUREN SAWIT di15.42
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Rehabilitasi Mental
Adalah suatu usaha yang di lakukan oleh unit rehabilitasi mental rumah sakit jiwa bersamasama keluarga dan masyarakat untuk mengembalikan harga diri seseorang karena menderita
gangguan jiwa dengan memperbaiki kesehatan fisik, mental, social dan vocational agar
rehabilitan lebih mampu menyesuaikan diri sehingga dapat kembali ke lingkungan keluarga
Layanan Instalasi Rehabilitasi Mental :
-

Studio Tata Boga

Studio Salon

Studio Keputerian

Studio Musik

Studio Kreatif

Studio Pertanian

Studio Batako

Studio Las Besi

Studio Pertukangan Kayu

Studio Psikomotor

Studio Pelatihan Keterampilan Sosial

Studio Bimbingan Spiritual

Tujuan Pelayanan Rehabilitasi Mental


1. Memperbaiki motorik kasar pasien gangguan jiwa
2. Memperbaiki motorik halus pasien gangguan jiwa
3. Meningkatkan minat produktif dan mandiri

4. Membangkitkan aktifitas positif


5. Menumbuhkan kerjasama
6. Menyalurkan bakat, minat, dan emosi
7. Menjalin relasi dengan lingkungannya tanpa rasa cemas, frustasi, dan tersiksa
8. Memperbaiki perhatian, konsentrasi, dan daya ingat pasien gangguan jiwa
9. Membuat perasaan lebih tenang / rileks
Manfaat Pelayanan Rehabilitasi Mental
-

Mencegah kekambuhan pada pasien jiwa

Meningkatkan kepatuhan pengobatan

Meningkatkan penurunan gejala

Menumbuhkan percaya diri

Menciptakan sosialisasi yang baik antar rehabilitant

Membangkitkan aktifitas positif, produktif dan mandiri

Melatih konsentrasi rehabilitant

Mempunyai keterampilan

Menghasilkan produk yang bisa dijual

JENIS-JENIS TERAPI :
Pembuatan Batako
Pembuatan batako adalah kegiatan di bidang pembuatan batako.
Tujuan :
-

Memperbaiki motorik kasar pasien gangguan jiwa.

Meningkatkan keterampilan membuat batako.

Memperbaiki perhatian, konsentrasi, dan daya ingat pasien gangguan jiwa.

Manfaat :
-

Mencegah kekambuhan pada pasien jiwa.

Meningkatkan kepatuhan pengobatan.

Meningkatkan penurunan gejala.

Mempunyai keterampilan membuat batako.

Menghasilkan produk yang bisa dijual.

Menumbuhkan percaya diri

Kegiatan :
Berlatih :
-

Menyiapkan bahan

Menakar bahan

Mengaduk bahan

Mencetak batako

Memindahkan batako ke tempat pengeringan

Target :
1. Menyiapkan bahan

: 1-2 sesi

2. Menakar bahan

: 1-3 sesi

3. Mengaduk bahan

: 1-2 sesi

4. Mencetak batako

: 1-2 sesi

5. Memindahkan batako

: 2-3 sesi

Biaya :
Setiap sesi / pertemuan:
Latihan vokasional Batako
-

Rawat Jalan : Rp 55 000,Rawat Inap :


1. Kls I Rp 27 000,2. Kls II Rp.25 000,3. Kls III Rp.20 000,-

Studio Bimbingan Spiritual :


Bimbingan spiritual adalah kegiatan di bidang keagamaan
Tujuan :
1. Membangkitkan aktifitas positif.
2. Memfasilitasi dalam melakukan aktifitas keagamaan.
3. Mengembalikan dan mengembangkan fungsi daya ingat dalam membaca Al-quran.
4. Menambah pengetahuan di bidang keagamaan.
5. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT
Manfaat :
-

Mencegah kekambuhan.

Meningkatkan kepatuhan terhadap program

Meningkatkan penurunan gejala.

Membangkitkan aktifitas positif, produtif dan mandiri.

Melatih konsentrasi rehabilitan.

Meningkatkan rasa percaya diri.

Kegiatan :
-

Membaca Al-quran

Memahami surat-surat alquran

Belajar membaca Al-quran (Iqro)

Ceramah dari ustad

Pengajian rutin

Target :
1. Membaca Al-quran : 2 sesi
2. Mendalami alquran : 2 8 sesi
3. Belajar Iqro

: 2 6 sesi

4. Pengajian rutin

: 2 sesi

Biaya :
Setiap sesi / pertemuan:
Bimb konseling Terapi kelompok
-

Rawat Jalan : Rp 55 000,Rawat Inap :


1. Kls I Rp 30 000,-

pengobatan.

2. Kls II Rp.20 000,3. Kls III Rp.15 000,Studio Keputrian


Keputrian adalah kegiatan di bidang jahit sulam
Tujuan :
1. Memperbaiki motorik halus pasien gangguan Jiwa.
2. Meningkatkan keterampilan jahit sulam.
3. Memperbaiki perhatian, konsentrasi, dan daya ingat pasien gangguan jiwa.
Manfaat :
-

Mencegah kekambuhan pada pasien jiwa.

Meningkatkan kepatuhan pengobatan.

Meningkatkan penurunan gejala.

Mempunyai keterampilan jahit sulam.

Menghasilkan produk yang bisa dijual.

Kegiatan :
Berlatih :
-

Menjahit dengan tangan

Menyulam

Merajut Kinlon

Menyulam Strimin

Merenda

Menjahit dengan mesin

Target :
1. Jahitan Tangan : 2 - 4 sesi
2. Menyulam

: 4 -6 sesi

3. Rajutan Kinlon : 4 -6 sesi


4. Jahitan Strimin : 4 - 8 sesi
5. Merenda
6. Jahitan Mesin

: 4 -8 sesi
: 4 - 8 sesi

Contoh Hasil Keputrian :


-

Taplak meja

Sarung bantal kursi

Taplak kursi

Karpet kinlon

Boneka

Syal

Pakaian bayi

Dompet rajut

Biaya :

Setiap sesi / pertemuan:


Latihan Okupasi Keputrian
-

Rawat Jalan : Rp 55 000,Rawat Inap :


1. Kls I Rp. 27.000,2. Kls II Rp. 25.000,3. Kls III Rp. 20.000,-

Studio Kreatif
Kreatif adalah kegiatan yang dapat memperbaiki motorik halus.
Tujuan :
1. Meningkatkan minat produktif dan mandiri
2. Menumbuhkan kerjasama .
3. Menyalurkan bakat, minat, dan emosi
4. Memperbaiki konsentrasi, perhatian, dan daya ingat
Manfaat :
-

Mencegah kekambuhan pada pasien jiwa.

Meningkatkan kepatuhan pengobatan.

Meningkatkan penurunan gejala.

Menghasilkan produk yang bisa dijual.

Menumbuhkan percaya diri

Kegiatan :
Berlatih :
-

Menggambar.

Membuat bros.

Membuat boneka dari planel.

Membuat bunga dari pita jepit.

Menghias toples.

Melukis.

Target :
1. Menggambar

: 2 - 4 sesi

2. Membuat boneka : 4 - 8 sesi


3. Membuat bros
4. Menghias toples

: 2 - 6 sesi
: 2 - 8 sesi

5. Membuat bunga dari pita jepang : 4 - 8 sesi


Biaya :
Setiap sesi / pertemuan:
Terapi Okupasi Kreatif
-

Rawat Jalan : Rp 55.000,Rawat Inap :


1. Kls I Rp. 27.000,2. Kls II Rp. 25.000,3. Kls III Rp. 20.000,-

Studio Las Besi


Las besi adalah kegiatan las pada bahan besi
Tujuan :
1. Memperbaiki motorik kasar pasien gangguan Jiwa.
2. Meningkatkan keterampilan las besi.
3. Memperbaiki perhatian, konsentrasi, dan daya ingat pasien gangguan jiwa
4.
Manfaat :
-

Mencegah kekambuhan pada pasien jiwa.

Meningkatkan kepatuhan pengobatan.

Meningkatkan penurunan gejala.

Mempunyai keterampilan las besi.

Menghasilkan produk yang bisa dijual.

Menumbuhkan percaya diri

Kegiatan :
Berlatih :
-

Menyiapkan alat dan bahan

Membaca gambar rancangan

Mengukur bahan

Memotong bahan

Mengelas bahan

Mengecat bahan

Target :
1. Menyiapkan alat & bahan
2. Membaca gambar
3. Mengukur bahan

: 1-2 sesi
: 1-2 sesi

4. Memotong bahan

: 2-3 sesi

5. Mengelas bahan

: 3-5 sesi

6. Mengecat bahan

: 2-3 sesi

Contoh Hasil Las Besi :


-

Rak Piring

Rak Handuk

Rak Jemuran

Gantungan Pakaian

Rak Perabot Dapur

Pagar Besi

Tralis

Biaya :
Setiap sesi / pertemuan:
Latihan Vokasional Las Besi
-

: 1-2 sesi

Rawat Jalan : Rp 55.000,-

Rawat Inap :
1. Kls I Rp. 27.000,2. Kls II Rp. 25.000,3. Kls III Rp. 20.000,-

Studio Musik
Musik adalah kegiatan di bidang seni musik
Tujuan :
a. Membuat perasaan lebih tenang/rileks
b. Menyalurkan minat dan bakat
c. Meningkatkan perhatian dan memori rehabilitan
Manfaat :
-

Mencegah kekambuhan pada pasien jiwa.

Meningkatkan kepatuhan pengobatan.

Meningkatkan penurunan gejala.

Mempunyai keterampilan seni musik.

Menumbuhkan percaya diri

Kegiatan :
Berlatih :
-

Bermain angklung.

Bermain gamelan.

Bermain arumba.

Menyanyi.

Bermain band

Target :
1. Bermain angklung : 4-5 sesi.
2. Bermain gamelan : 4-5 sesi
3. Bermain arumba : 4-5 sesi
4. Menyanyi : 1-2 sesi
5. Bermain band : 1-2 sesi.
Biaya :
Setiap sesi / pertemuan:
Latihan Okupasi Musik
-

Rawat Jalan : Rp 55.000,Rawat Inap :


1. Kls I Rp. 40.000,2. Kls II Rp. 35.000,3. Kls III Rp. 20.000,-

Studio Pertanian
Pertanian adalah kegiatan yang berhubungan dengan bahan dan alat pertanian

Tujuan :
1. Memperbaiki motorik kasar pasien gangguan Jiwa.
2. Meningkatkan ketrampilan pertanian.
3. Memperbaiki perhatian, konsentrasi, dan daya ingat pasien gangguan jiwa.
Manfaat :
-

Mencegah kekambuhan pada pasien jiwa.

Meningkatkan kepatuhan pengobatan.

Meningkatkan penurunan gejala.

Mempunyai keterampilan pertanian.

Menghasilkan produk yang bisa dijual.

Menumbuhkan percaya diri

Kegiatan :
Berlatih :
-

Menggemburkan tanah.

Membuat lubang tanam.

Memberikan pupuk.

Menanam tanaman.

Menyemprot pestisida.

Memberikan pupuk anorganik.

Menyiram.

Memanen hasil tanam.

Target :
1. Menggemburkan tanah : 2-3 sesi
2. Membuat lubang tanam : 1 2 sesi
3. Memberikan pupuk : 1- 2 sesi
4. Menanam tanaman : 1 2 sesi.
5. Menyemprot pestisida : 1 - 2 sesi.
6. Memberikan pupuk anorganik: 1 2 sesi.
7. Menyiram : 1 -2 sesi
8. Memanen hasil : 1 2 sesi
Contoh Hasil Pertanian :
-

Wortel

Brokoli

Terung ungu

Jagung

Kacang kapri

Daun bawang, dll

Biaya :
Setiap sesi / pertemuan:
Latihan Vokasional Pertanian
-

Rawat Jalan : Rp 55.000,-

Rawat Inap :

1. Kls I

Rp. 27.000,-

2. Kls II Rp. 25.000,3. Kls III Rp. 20.000,Studio Pertukangan Kayu


Pertukangan kayu adalah kegiatan di bidang perkayuan
Tujuan :
Memperbaiki motorik kasar pasien gangguan Jiwa.
Meningkatkan keterampilan pertukangan kayu.
Memperbaiki perhatian, konsentrasi, dan daya ingat pasien gangguan jiwa.
Manfaat :
Mencegah kekambuhan pada pasien jiwa.
Meningkatkan kepatuhan pengobatan.
Meningkatkan penurunan gejala.
Mempunyai ketrampilan pertukangan kayu.
Menghasilkan produk yang bisa dijual.
Menumbuhkan percaya diri
Kegiatan :
Berlatih :
-

Membaca gambar rancangan.

Mengukur bahan.

Membelah/menggergaji kayu/triplek.

Menyerut bahan.

Membuat barang sesuai rencana.

Mengecat/memplitur.

Target :
1. Membaca gambar

: 1-2 sesi

2. Mengukur bahan

: 1-2 sesi

3. Membelah/menggergaji

: 3-4 sesi

4. Menyerut bahan

: 2-3 sesi

5. Membuat barang

: 6-8 sesi

6. Mengecat/memplitur

: 2-3 sesi

Contoh Hasil Pertukangan Kayu :


-

Lemari besar

Lemari kecil

Lemari sedang

Meja tamu

Meja kantor

Meja computer

Meja Rias

Gantungan baju dari kayu

Tempat lukisan

Meja bambu

Kursi bambu

Biaya :
Setiap sesi / pertemuan:
Latihan Vokasional Pertukangan Kayu
- Rawat Jalan : Rp 55.000,- Rawat Inap :
a. Kls I

Rp. 27.000,-

b. Kls II Rp. 25.000,c. Kls III Rp. 20.000,Studio Psikomotor


Psikomotor adalah kegiatan di bidang terapi gerak motorik kasar.
Tujuan :
1. Memperbaiki motorik kasar pasien gangguan jiwa.
2. Meningkatkan keterampilan motorik kasar (olahraga).
3. Memperbaiki perhatian, konsentrasi, dan daya ingat pasien gangguan jiwa.
Manfaat :
-

Mencegah kekambuhan pada pasien jiwa.

Meningkatkan kepatuhan pengobatan.

Meningkatkan penurunan gejala.

Mempunyai keterampilan terapi gerak (olahraga).

Menciptakan sosialisasi yang baik antar rehabilitant.

Meningkatkan konsentrasi.

Kegiatan :
Berlatih :
-

Bermain bulutangkis

Bermain tenis meja

Bemain catur

Bermain voli.

Bermain sepak bola

Target :
1. Bermain bulutangkis : 5 sesi
2. Bermain tenis meja : 5 sesi
3. Bemain catur : 5-6 sesi
4. Bermain voli : 5-6 sesi
5. Bermain sepak bola : 5 -6 sesi
Biaya :
Setiap sesi / pertemuan:
Latihan Vokasional Psikomotor
-

Rawat Jalan : Rp 55.000,-

Rawat Inap :
1. Kls I Rp. 30.000,2. Kls II Rp. 17.000,3. Kls III Rp. 13.000,-

Studio Salon
Salon adalah kegiatan di bidang pemeliharaan dan perawatan tubuh
Tujuan :
1. Memperbaiki motorik
2. Memperbaiki
3. Memperbaiki

halus

klien dengan gangguan Jiwa.

dan meningkatkan keterampilan kebersihan dan tata rias wajah


perhatian, dan memori .

Manfaat :
-

Mencegah kekambuhan pada pasien jiwa.

Meningkatkan kepatuhan pengobatan.

Meningkatkan penurunan gejala.

Mempunyai keterampilan tata rias dan perawatan tubuh.

Menumbuhkan percaya diri

Kegiatan :
Berlatih :
-

Keterampilan Kebersihan dan Tata Rias Wajah.

Keterampilan Pangkas Rambut.

Keterampilan Teknik Perawatan Rambut.

Keterampilan Teknik Pewarnaan Rambut.

Keterampilan Penataan Rambut.

Keterampilan Perawatan Kuku (Menicure dan Pedicure).

Target :
1. Tata Rias Wajah
2. Pangkas Rambut

: 1-6 sesi
: 1- 6 sesi

3. Perawatan Rambut

: 1-4 sesi

4. Pewarnaan Rambut

: 1-4 sesi

5.Penataan Rambut

: 1-6 sesi

6. Perawatan Kuku

: 1-4 sesi

Biaya :
Setiap sesi / pertemuan:
Latihan Vokasional Salon
-

Rawat Jalan : Rp 55.000,Rawat Inap :


1. Kls I Rp. 27.000,2. Kls II Rp. 25.000,3. Kls III Rp. 20.000,-

Studio Pelatihan Keterampilan Sosial

Pelatihan keterampilan sosial adalah pelatihan yang mengajarkan kemampuan berinteraksi


dengan orang lain dalam hubungan formal maupun informal.
Tujuan :
Meningkatkan kemampuan pasien psikotik, menjalin relasi dengan lingkungannya tanpa rasa
cemas, frustrasi, dan tersiksa.
Manfaat :
-

Mencegah kekambuhan

Meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan

Meningkatkan penurunan gejala.

Kegiatan :
Berlatih :
-

Memulai percakapan.

Mempertahankan percakapan.

Mengakhiri percakapan.

Memberi pujian.

Menerima pujian.

Target :
1-2 sesi dari setiap perilaku
Biaya :
Setiap sesi / pertemuan:
-

Rawat Jalan : Rp 55.000,Rawat Inap :


1. Kls I Rp. 30.000,2. Kls II Rp. 20.000,3. Kls III Rp. 15.000,-

Studio Tata Boga


Tata boga adalah kegiatan di bidang boga (seni mengolah masakan) .
Tujuan :
1. meningkatkan minat produktif dan mandiri,
2. melatih konsentrasi,
3. Mengembalikan dan mengembangkan fungsi daya ingat
Manfaat :
-

Mencegah kekambuhan gangguan jiwa

Meningkatkan kepatuhan pengobatan

Meningkatkan penurunan gejala

Mempunyai ketrampilan memasak

Menghasilkan produk yang bisa di jual

Menumbuhkan percaya diri

Kegiatan :
Berlatih :
-

Membuat abon

Membuat telur asin

Membuat wedang jahe

Membuat nugget

Membuat kue kering

Membuat puding

Target :
1. Membuat abon
2. Membuat telur asin
3. Membuat wedang jahe

: 1-2 sesi
: 10-12 sesi
: 1-2 sesi

4. Membuat nugget
5. Membuat kue kering

: 1-2 sesi
: 1-2 sesi

6. Membuat puding

: 1-2 sesi

Biaya :
Setiap sesi / pertemuan:
Terapi Okupasi Tata Boga
-

Rawat Jalan : Rp 55.000,Rawat Inap :


1. Kls I Rp. 27.000,2. Kls II Rp. 25.000,3. Kls III Rp. 20.000,-

Dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
dilengkapi dengan struktur organisasi yang terdiri atas :
1.

Direktur

2.

Wakil Direktur SDM, Keuangan dan Umum membawahkan :

a.

Bagian Sumber Daya Manusia dan Perencanaan membawahkan :

1)

Sub. Bagian Kepegawaian dan Pengembangan SDM

2)

Sub.Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Pemasaran

b.

Bagian Keuangan dan Akuntansi membawahkan :

1)

Sub. Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana

2)

Sub. Bagian Akuntansi dan Verifikasi

c.

Bagian Umum membawahkan

1)

Sub. Bagian Tata Usaha

2)

Sub. Bagian Rumah tangga, Perlengkapan dan Pemeliharaan

3.

Wakil Direktur Pelayanan

a.

Bidang Pelayanan Medik membawahkan

1)

Seksi Pengembangan Pelayanan Medik

2)

Seksi Pendayagunaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Medik

b.

Bidang Pelayanan Keperawatan membawahkan

1)

Seksi Pengembangan Pelayanan Keperawatan

2)

Seksi Pendayagunaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Keperawatan

c.

Bidang Pelayanan Penunjang membawahkan

1)

Seksi Pelayanan penunjang Medik dan Non Medik

2)

Seksi Peningkatan Mutu Pelayanan dan Kerohanian

4.

Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari :

a)

Instalasi Diklit

b)

Instalasi Rekam Medik

c)

Instalasi Sistem Informasi Manajemen RS (SIM RS)

d)

Instalasi Pemasaran

e)

Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana (IPSRS)

f)

Instalasi Kesehatan Lingkungan (Kesling)

g)

Instalasi Laundry

h)

Instalasi Elektromedis

i)

Instalasi Rehabilitasi Mental

j)

Instalasi Gawat Darurat

k)

Instalasi Keswamas

l)

Instalasi Rawat Jalan

m)

Instalasi Rawat Inap

n)

Instalasi Rawat Intensif

o)

Instalasi Rehabilitasi Medis

p)

Instalasi Rehabilitasi Napza

q)

Instalasi Radiologi

r)

Instalasi Laboratorium

s)

Instalasi Gizi

t)

Instalasi Keswara

u)

Instalasi Farmasi

Rehabilitasi Mental Psikososial

Melayani :
1. Terapi kerja / terapi okupasi

Terapi musik

Terapi gerak dan olah raga

Terapi religi

Terapi individu dan kelompok

Terapi rekreasi

2. Terapi keluarga
3. Latihan kerja

4. Daycare

SDM Pendukung : Dokter, Psikolog, Okupasi Terapis, Social Worker, Instruktur


Rehabilitasi

Instalasi Rehabilitasi
REHABILITASI
Adalah segala tindakan fisik, penyesuaian psikososial dan latihan vokasional sebagai usaha untuk
memperoleh fungsi dan penyesuaian diri secara maksimal serta untuk menyiapkan pasien secara
fisik, mental social dan vokasional untuk mencapai suatu kehidupan yang maksimal sesuai dengan
kemampuan dan ketidakmampuannya.
TUJUAN REHABILITASI

Mencapai perbaikan fisik dan mental yang sebesar-besarnya.

Penempatan vokasional sehingga dapat bekerja dengan kapasitas maksimal.

Penyesuaian diri dalam hubungan perorangan dan sosial secara memuaskan sehingga dapat
berfungsi sebagai anggota masyarakat yang berguna.

JENIS PELAYANAN DI INSTALASI REHABILITASI


1.

Terapi Okupasi

Mempersiapkan dengan gangguan fungsi kognitif, disorientasi, koordinasi senso-motorik dan


gangguan interpersonal yang mempengaruhi fungsi individu dalam AKS (Aktivitas Kehidupan Seharihari), berproduksi dan pengisian waktu luang. Jenis-jenis terapi yang dilakukan :

Terapi Kelompok Aktivitas

Terapi kelompok dengan menggunakan aktifitas bermakna / bertujuan, yang dilakukan secara pararel
atau interaktif antar anggota terapi kelompok.

Kelompok Ekspresi

Terapi kelompok dengan menggunakan media ekspresif (Seni lukis, drama, dll), untuk
mengekspresikan pikiran dan perasaan pasien.

Kelompok Asertif

Terapi kelompok yang bertujuan mendidik pasien menggungkapkan hak pribadinya tanpa
menyinggung orang lain.

Kelompok Interaksi Sosial

Terapi kelompok yang bertujuan untuk menimbulkan atau meningkatkan kemampuan interpersonal
antara anggota terapi kelompok.

Kelompok Pemecahan Masalah

Terapi kelompok yang bertujuan untuk mendidik pasien berpikir dan melakukan tindakan dalam
mengatasi suatu masalah.

Kelompok Manajemen Stress

Terapi kelompok yang bertujuan untuk mengenali stress dan berperilaku adaptif dalam mengelola
stress.

Kelompok Relaksasi

Terapi Kelompok dengan menggunakan media music atau khayalan yang bertujuan untuk
mengurangi tingkatan stress dan kecemasan.

2. Terapi Modalitas
Mempersiapkan rehabilitan dengan ketrampilan agar siap kembali ke masyarakat.

3. Terapi Rekreasi
Bertujuan untuk mengurangi kecemasan, melatih kerjasama dan adaptasi di lingkungan social.

Vous aimerez peut-être aussi