Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pengertian :
Asma adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas
terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan. Penyempitan ini bersifat
sementara. Sehingga penderita penyakit ini mengalami kesulitan saat bernafas.
Penyebab
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap rangsangan
yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan. Penyempitan ini dapat
dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, rokok, bahan kimia, debu, bulu binatang,
virus, asap, udara dingin dan olahraga.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi
saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan
lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut
bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga
supaya dapat bernapas.
1. Alergi
Tidak semua asma disebabkan oleh alergi, dan tidak semua penderita alergi memiliki
penyakit asma. Asma yang disebabkan alergi biasanya diderita oleh orang yang mengidap
penyakit asma sejak kecil.
Alergi yang memicu asma antara lain disebabkan oleh 4 faktor:
Bulu hewan
Kutu busuk
2. Infeksi virus
Asma diperburuk dengan infeksi virus, seperti pilek dan flu yang menyebabkan
pembengkakan pada jalan pernafasan.
3. Olah raga
Beberapa penderita asma mengalami penyempitan dan iritasi pada jalan pernafasan
mereka, sehingga ketika mereka berolah raga, mereka harus berusaha ekstra keras untuk
bisa bernafas.
4. Stres dan emosi
Tidak hanya perasaan khawatir atau kecemasan yang berlebihan yang dapat memicu
asma. Beberapa penderita mengalami serangan asma ketika mereka tertawa atau sedang
bersemangat.
5. Obat-obatan
Beberapa obat dapat memicu asma, seperti aspirin.
6. Asap rokok
Asap rokok mengandung bahan kimia yang berpotensi menjadi penyebab iritasi pada
jalan pernafasan.
7. Polusi udara
Polusi udara termasuk asap kendaraan, asap dari kompor, asap dari hasil rebusan, juga
asap dari api dan panggangan.
8. Bahan kimia pada alat rumah tangga dan industry
Termasuk bahan kimia seperti cat rumah, parfum, tinta dan spidol, produk pembersih
rumah tangga.
9. Hormon
Bagi wanita penderita asma, mereka cenderung mengalami tanda-tanda asma kambuh
saat menstruasi. Wanita penderita asma juga banyak yang menemukan penyakit asma
mereka lebih baik atau lebih parah saat hamil.
Gejala
Tapi gejala asma yang berbeda untuk orang yang berbeda. Mereka dapat bervariasi dari satu
waktu ke lain. Mereka juga dapat bervariasi dalam frekuensi. Beberapa orang memiliki gejala
yang hanya sekali setiap beberapa bulan, yang lain memiliki gejala setiap seminggu, dan yang
lain memiliki gejala setiap hari.
Pada serangan asma yang parah, saluran udara bisa sempit sehingga tidak cukup oksigen bisa
masuk ke dalam darah yang masuk ke organ vital. Kondisi ini merupakan darurat medis. Orang
bisa mati karena serangan asma berat.
Pengobatan :
Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera
untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah
serangan.
1. Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan
asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu
oleh olahraga. Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor betaadrenergik.
Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa menyebabkan:
perdarahan lambung
katarak prematur
kelaparan
kelainan mental.
Tablet atau suntikan corticosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk mengurangi
serangan asma yang berat. Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan inhaler
corticosteroid karena dengan inhaler, obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak
dibandingkan obat yang sampai ke bagian tubuh lainnya. Corticosteroid per-oral (ditelan)
diberikan untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala
asma.
Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan
menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk
mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan. Obat ini terutama efektif untuk
anak-anak dan untuk asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus
diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala.
Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan menghalangi
kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin.
Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang
sebelumnya telah mengonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.
Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton) merupakan obat terbaru
untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien
(bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma).
Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran
pernapasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi
dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda.
Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup) atau sebagai
nebulizer (untuk sesak napas yang sangat berat). Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen
dibawah tekanan melalui suatu larutan obat, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh
penderita.
Pengobatan asma juga bisa dilakukan dengan memberikan suntikan epinephrine atau terbutaline
di bawah kulit dan aminophyllins theophylline) melalui infus intravena.
Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan terhadap
pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan corticosteroid, biasanya secara intravena
(melalui pembuluh darah).
Pada serangan asma yang berat biasanya kadar oksigen darahnya rendah, sehingga diberikan
tambahan oksigen. Jika terjadi dehidrasi, mungkin perlu diberikan cairan intravena. Jika diduga
terjadi infeksi, diberikan antibiotik.
Selama suatu serangan asma yang berat, dilakukan:
pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan spirometer atau peak flow meter).
Salah satu pengobatan asma yang paling efektif adalah inhaler yang mengandung agonis
reseptor beta-adrenergik. Penggunaan inhaler yang berlebihan bisa menyebabkan terjadinya
gangguan irama jantung.
Jika pemakaian inhaler bronkodilator sebanyak 2-4 kali/hari selama 1 bulan tidak mampu
mengurangi gejala, bisa ditambahkan inhaler corticosteroid, cromolin atau pengubah leukotrien.
Jika gejalanya menetap, terutama pada malam hari, juga bisa ditambahkan theophylline per-oral.