Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
EXT.TERAS RUMAH-SIANG
Dua gadis desa sedang bermain bersama disebuah ruang terbuka.
Mereka memainkan congklak menghadap panorama desa. Tangan mereka
merangkul biji-biji dan meletakan dari satu lubang ke lubang
lain. Angin mendesir membuat suasana nyaman.
Rahma:
Nanti kamu jangan kangennya kalau sudah di kota
Anisa:
Kamu kali yang kangen
Rahma:
Nis..minggu lalu aku ke kota.
Anisa:
ohya? Untuk apa kamu ke sana? (Matanya menatap rahma yang asik
memperhatikan papan congklak)
Rahma:
aku ikut ibuku ke acara pernikahan tante di sana. Acaranya
meriah sekali. Aku senang. tanteku sangat cantik saat
itu.bibirnya merah dan gaunya sangat indah. Suaminya juga tampan.
Aku ingin secantik tanteku.
Anisa:
benarkah ? ya mungkin kamu akan secantik tantemu saat sudah
dewasa nanti.
Rahma:
nis.. aku gak sabar menjadi dewasa. Menikah dan hidup bersama
suamiku nanti,...ehmm...nis apa kamu sedang menyukai seseorang?
sebelum kamu pergi Ceritakan lah pada ku.
Anisa:
meyukai seseorang?
(Anisa berfikir sedikit lama. Sembaring memasukan biji-biji
congklak ke lubang satu kelubang yang lain).
Rahma:
Ya seseorang?
Anisa:
ehmm.. menyukai seseorang itu gimana rasanya?
Rahma:
anisa..kamu ini lucu sekali. Saat meyukai seseorang kamu akan
merasa bahagia,kamu tak henti-hentinya tersenyum, detak jantungmu
lebih cepat berdetak ,ingin sekali menari-nari dan Kamu seperti
ingin meloncat tinggi melayang.
anisa:
sepertinya indah sekali. Tapi entahlahh
Rahma:
tersebut
dan
asistenya
masuk
lift
Bos
Menurut saya presentasi tadi bagus sekali,
Anisa
Terima kasih pak
Bos
Minggu depan akan ada rapat akhir untuk proyek ini, nona saya
tunjuk untuk memimpin rapat nanti. Jika ada keperluan apapun
tolong hubungi saya..ini kartu nama saya( sambil menunjukan kartu
namanya kepada anisa)
Bos
Kemungkinan saya perlu berdiskusi dengan anda diluar
(Mereka berpisah diluar lift)
EXT. PERSAWAHAN-DAY
Susana segar menyambut anisa. Rahma mengajaknya jalan kesuatu
sudut. Mereka menyusuri hijaunya sawah dan rimbunya pepohonon.
Sampailah ia di suatu tempat yang sangat indah.
rahma:
kapan kita terakhir kesini ya?
Anisa:
Entahlah.. aku pun lupa.
Rahma:
Kamu ingat janji mu?
Anisa:
yang mana?
Rahma:
ayolah kamu sudah dewasa. Apa kamu sedang menyukai seseorang? Ayo
ceritakanlah.
Anisa:
ya sejak dulu aku menyukai seseorang.
Rahma:
ayo ceritaka padaku.
Anisa:
tapi aku tidak bisa
Rahma:
mengapa tidak bisa? kamu cukup mengatakannya
Anisa:
tapi ini sangat sulit.
Rahma:
Sesulit apa? Kamu bilang saja. Aku sahabatmu kan?
Anisa :
Ehmmm mengenai itu aku tak ingin cerita.kamu tak akan mengerti
Rahma:
ya aku tak akan memaksa mu. Tapi kamu telah berjanji padaku dulu.
(Anisa mengeluarkan lukisan-lukisan dirinya dan kaca miliknya
ditunjukan ke rahma)
Anisa:
dia yang aku sukai.
Rahma:
maksudnya?aku tak mengerti?
Anisa:
dia yang aku sukai. dia selalu tersenyum saat aku senyum dia
selalu sedih kala aku sedih. Dia selalu menemaniku selama ini.
Rahma:
kamu jangan bercada nis.
Anisa :
Aku tidak sedang becanda. Sudah ku kata kan ini sulit. Dan ..
Rahma:
(rahma berdiri dan suaranya sedikit membesar)
Apa kamu sudah gila? maksudmu kamu menyukai dirimu sendir?.kamu
jatuh cinta pada paras mu? Dan kamu..uhh..bagaimana kamu menikahi
dirimu sendiri? Bagaimana kamu .aku..aku menikahi suami ku walau
aku tak menyukainya(ia melepaskan sebuah cincin dari jarinya).
Tapi kami selalu bersama. Kamu butuh orang lain nis. Kamu sudah
gila nis..
Anisa:
tidak ..aku tidak gila..kamu tak dapat mengerti perasaan ku. Aku
menyukainya..dan aku akan menikahinya.(anisa mengambil cincin itu
dan memasukan kembali di jari rahma)
Rahma :
Anisa:
Kau cantik
Anisa
Tidak , kita cantik
Anisa
Tuhan menciptakan segala hal berpasang-pasangan, aku yakin kamu
adalah pasanganku. Kita telah banyak bersama..Menikahlah denganku
Anisa
Menikahlah denganku.. jawabayo jawab!!!
Kau jangan diam saja.
Anisa
Aku tidak bisa. Kita tidak bisa
Anisa meneteskan air mata.
Ia memutar arah dengan tangan menutup matanya karena tangisanya.
Anisa:
kamu mengapa mengkhianati ku? Mengapa ??aku tak ingin melihat
dirimu lagi