Vous êtes sur la page 1sur 6

SEGMENTING REPORTING

Oleh:
KELOMPOK 2
NI KADEK TJINTIA DEWI

1406205058

DEWA AYU DIAH PARAMITA DEWI

1406205112

LUH GEDE DIAN ANGGARA PUTRI

1406205147

AYUDYA AMARANGGANA

1406205150

Dosen Pengampu:
Komang Ayu Kristinadewi, SE.,MSi.,Ak

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana
2016

Desentralisasi Dan Pusat Pertanggungjawaban


Umumnya

sebuah

perusahaan

diatur

dan

dihubungkan

menurut

garis

pertanggungjawaban. Di dalam bagan organisasi yang berbentuk pyramida menggambarkan


garis pertanggung jawaban yang mengalir dari ceo, kemudian mengalir turun melalui wakil
direktur, manajer madya kemudian manjer yang paling rendah. Semakin besar organisasi,
semakin panjang dan besar pula garis pertanggungjawaban. Hal ini yang menjadikan strukturt
radisional ini menjadi tidak praktis. Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan sebuah
sistem yang digunakan untuk mengukur hasil telah dicapai oleh pusat pertanggungjawaban
menurut informasi-informasi yang dibutuhkan oleh manajer untuk menjalankan pusat
pertanggungjawaban yang mereka kendalikan.
Struktur dari sebuah organisasi didukung dan dicerminkan oleh system akuntansi
pertanggungjawaban. Perusahaan yang mempunyai beberapa pusat pertanggungjawaban akan
memilih salah satu dari dua pendekatan pengambilan keputusan untuk mengelola kegiatankegiatan meraka yang beragam dan rumit, dua pendekatan tersebut, yaitut ersentralisasi dan
terdesentralisasi. Pengambilan keputusan tersentralisasi, yaitu keputusan dibuat pada manajemen
puncak, dan pengimplementasian keputusan tersebut dipertanggungjawabkan oleh manajer yang
lebih rendah. Pengambilan keputusan terdesentralisasi yaitu memberikan hak untuk manajer
tingkat bawah mengambil dan melaksanakan keputusan penting sesuai dengan wilayah
pertanggungjawaban mereka. Desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pengambilan sebuah
keputusan kepada jenjang yang lebih rendah.
Alasan-Alasan Melakukan Desentralisasi
Sebuah perusahaan memutuskan untuk melakukan desentralisasi dengan beberapa alasan,
yaitu memfokuskan manajemen pusat, memudahkan untuk mendapatkan informasi local,
meningkatan daya saing dipasaran, serta membuka segmen-segmen pada berbagai kekuatan
pasar.
divisi-divisi dalam perusahaan yang terdesentralisasi.
Desentralisasi diwujudkan melalui pembentukan unit-unit yang biasa disebut divisi.
Pembagian divisi ini dikelompokan melalui persamaan jenis barang dan jasa yang diproduksi

oleh sebuah perusahaan. Terkadang sebuah divisi bergantung pada divisilainnya. Sebuah divisi
juga dapat tercipta melalui garis geografi. Cara lainnya untuk membedakan sebuah divisi yaitu
berdasarkan jenis pertanggungjawaban

yang diberikan oleh seorang manajer divisi. Pusat

pertanggungjawaban yaitu sebuah segmen bisnis yang manjer dari bisnis tersebut
bertanggungjawab

atas

rangkaian

kegiatan

yang

ia

lakukan.

Berikut

jenis

pusat

pertanggungjawaban:
a.
b.
c.
d.

Pusat pendapatan
Pusat biaya
Pusat laba
pusatinvestasi

: manajer hanya bertanggungjawab atas jumlah penjualan


: manajer hanya bertanggungjawab atas biaya
: manajer bertanggungjawab atas biaya dan penjualan
: manajer bertanggungjawab atas biaya, penjualan dan investasi

modal
Informasi merupakan kunci manajer yang bertanggungjawab terhadap kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan. Sebuah conoh dari pusat biaya yaitu departemen produksi di dalam sebuah
perusahaan atau pabrik, seperti perakitan dan penyelesaian tahap akhir. Departemen produksi
dapat mengendalikan biaya-biaya manufaktur tetapi tidak dapat mengendalikan atau membuat
keputusan didalam departemen pemasaran. Maka dari itu depart emenproduksi dievaluasi
melalui seberapa baik penegndalian biaya produksi. Manajer departemen pemasaran bertugas
untuk menentukan harga dan penjualan, maka dari itu departemen pemasaran dievaluasi sebagai
pusat pendapatan.
Pengukuran Kinerja Pusat Investasi Dengan Menggunakan Laporan Laba-Rugi Variabel
Dan Absorpsi
Pusat laba di sini dinalai berdasarkan laporan dari laba-rugi tetapi laporan laba-rugi tidak
terlalu digunakan di dalam tujuan ini. Terdapat dua metode yang digunakan untuk perhitungan
laba, yaitu yang pertama berdasarkan perhitungan biaya variabel, kemudian yang kedua
berdasarkan perhitungan biaya absorpsi atau biaya penuh. Keduanya merupakan metode
perhitungan harga atau biaya karena berkaitan dengan penetuan biaya produk. Penginventarisasi
biaya produk mencangkup tenaga kerja langsung, biaya bahan baku langsung, dan overhead.
Perhitungan dari biaya variabel menegaskan perbedaan antara biaya manufaktur, variabel dan
tetap.perhitungan biaya variabel atau dapat disebut juga perhitungan biaya langsung,

mebebankan hanya pada biaya manufaktur variabel keproduk, biaya ini termasuk biaya bahan
baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead variabel.
Perhitungan biaya absorpsi merupakan pembebanan seluruh biaya manufaktur pada
produk. Biaya produk ditentukan oleh bahan baku langsung, overhead variabel, biaya tenaga
kerja langsung, dan overhead tetap. Menurut dari perhitungan biaya absorpsi overhead tidak
dipandang sebagai biaya periode melainkan biaya produk.
Hubungan Antara Produksi, Penjualan, Dan Laba
Hubungan antara laba dan laba menurutperhitungan biaya variabel dan perhitungan biaya
absorpsi akan berubah ketika hubungan antara penjualan dan produksi berubah. Misalkan jika
barang yang terjual lebih banyak dari yang diproduksi, maka laba menurut biaya variabel akan
lebih tinggi dibandingkan dengan laba perhitungan absorpsi.
Divisi-divisi dalam Perusahaan yang Terdesentralisasi
Divisi disebut desentralisasi yang biasanya diwujudkan dengan melalui pembentukan oleh unitunit. Pembagian divisi ada satu cara yaitu dengan berdasarkan jenis barang atau jasa yang
diproduksi. Misalnya perusahaan Pepsi, Pepsi hanya ada diKFC bukan Coke. Sebaliknya Mcd
hanya mempunyai minuman produksi dari Coke bukan Pepsi. Mereka saling bergantung satu
sama lain. Jika tidak begitu maka perusahaan akan menjadi kumpulan enitas yang terpisah secara
total.
Selain itu divisi juga dapat didapat menurut garis geografisnya. Misalnya Induk Perusahaan
United Airlines. Mereka mempunyai sejumlah divisi regional yaitu, Asia/Pasifik, Karibia, Eropa,
Amerika Latin dan Amerika Utara. Dengan begitu akan menciptakan kebutuhan yang evaluasi
kinerjanya mampu mempertimbangkan perbedaan lingkungan divisi.
Selain iti ada cara ketiga untuk mengetahui suatu divisi adalah dengan pertanggung jawaban
yang diberikan kepada manajer. Perusahaan akan tumbuh jika manajer memberikan area
pertanggung jawaban yang disebut pusat pertanggung jawaban. Pusat pertanggung jawaban
(responsibility center) adalah segmen bisnis yang manajernya bertanggung jawab akan semua
rangkaian

kegiatan-kegiatan

pertanggungjawaban, yaitu:

yang

berlaku

atau

tertentu.

Adapun

jenis-jenis

pusat

a
b

Pusat biaya (cost center) yaitu manajer hanya bertanggung jawab pada biaya.
Pusat pendapatan (revenue center) yaitu manajer hanya bertanggung jawab pada

penjualan.
Pusat laba (profit center) yaitu manajer hanya bertanggung jawab pada penjualan dan

biaya.
Pusat investasi (investment center) yaitu manajer hanya bertanggung jawab pada
semuanya, penjualan, biaya, dan investasi modal.

Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Laporan Laba- Rugi


Variabel dan Absorpsi.
Pusat laba dinilai berdasarkan laporan laba-rugi. Akan tetapi, laporan laba-rugi
perusahaan secara keseluruhan tidak terlalu berguna untuk tujuan ini. Oleh sebab itu,
mengembangkan laporan laba-rugi segmen untuk setiap pusat laba adalah suatu hal yang
penting. Dua metode penghitungan laba yang telah dikembangkan, yaitu satu berdasarkan
perhitungan biaya variabel dan yang lainnya berdasarkan perhitungan biaya penuh atau
absorpsi. Keduanya merupakan metode perhitungan biaya karena berkaitan dengan cara
menentukan biaya produk, yang mencakup didalamnya bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead. Biaya periode, seperti beban penjualan dan administrasi, dibebankan
saat biaya itu dikeluarkan. Perbedaan antara perhitungan biaya variabel dan absoprsi
bergantung pada perlakuan terhadap satu biaya tertentu, yaitu overhead tetap.
Perhitungan biaya variabel menekankan perbedaan antara biaya manufaktur variabel dan
tetap. Perhitungan biaya variabel (variable costing) yang juga disebut perhitungan biaya
langsung (direct costing), hanya membebankan biaya manufaktur variabel ke produk; biayabiaya ini meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel.
Overhead tetap diperlukan sebagai beban periode dan tidak disertakan dalam penentuan
biaya produk. Dasar pemikiran dalam hal ini adalah overhead tetap merupakan biaya
kapasitas atau tetap dalam bisnis. Setelah periodenya berlalu, setiap manfaat yang diberikan
oleh kapasitas akan habis dan tidak boleh diinventarisasi.
Perhitungan biaya absorpsi (absorption costing) membebankan semua biaya manufaktur
pada produk. Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel, dan overhead
tetap adalah hal-hal yang menentukan biaya produk. Menurut perhitungan biaya absorpsi,
overhead tetap dipandang sebagai biaya produk, bukan biaya periode. Menurut metode ini,

overhead tetap dibebankan pada produk melalui penggunaan tariff overhead tetap yang
ditetapkan terlebih dahulu dan tidak dibebankan sampai produk terjual.

Vous aimerez peut-être aussi