Vous êtes sur la page 1sur 7

APRESIASI KARYA SENI RUPA

Judul Lukisan
Pelukis
Aliran Lukisan
Daerah
Ukuran
Fungsi

:
:
:
:
:
:

Wanita Solo
Basuki Abdullah
Realisme Natural
Surakarta, Jawa Tengah
Medium: oil on canvas, Size: 75cm X 100cm
Sebagai hiasan/pajangan dinding

Pendapat :
Menurut pendapat saya lukisan karya Basoeki Abdullah yang berjudul Wanita
Solo ini tampak nyata dan Lukisan Wanita Solo dengan memakai kebaya ini
tampak elegan yang melambangkan wanita solo yang memiliki status keluarga
kerajaan pada waktu itu dan dengan memakai sanggul yang membuatnya lebih
tampak cantik dan bermakna bahwa seorang wanita rambutnya harus rapi dan
juga makna yang tak nampak yaitu wanita bersanggul berarti wanita yang memiliki
suatu tanggung jawab akan sesuatu. Lukisan ini terdapat kesan beauty/cantik
yang tersirat dari pose wanita solo yang sedang bersandar di dinding yang
terbuat dari batu bata itu bermakna bahwa wanita memiliki seseorang yang
dapat dipercayai (untuk bersandar). Dan, juga terdapat background suasana alam
yang mendukung keserasian antar gambar dengan adanya pemandangan pohon
dengan daun hijaunya yang terletak di belakang wanita tersebut yang
melambangkan keasrian kota Solo pada waktu itu. Dan juga pemilihan warna yang
cemerlang seperti pada bajunya yang berwarna biru yang sungguh terlihat cocok
pada wanita solo tersebut dan menambah kecantikan wanita tersebut, pemakaian
warna biru memiliki arti yaitu kemakmuran, yang juga berarti melambangkan
kemakmuran kota solo pada waktu itu, sehingga pemilihan background pohon dan
baju yang dipakai wanita itu sungguh cocok. Ekspresi pada wajah wanita solo itu
dibuat terlihat ringan untuk dilihat, dan juga mata wanita solo itu yang terlihat
hampa menunjukan arti yang dalam seperti bosan akan sesuatu dan senyum yang
tampak sedikit itu atau agak dipaksakan menunjukan tata krama keluarga
kerajaan pada waktu dulu, lalu riasan muka yang sungguh terlihat cantik tapi
lebih tepatnya anggun, kuku yang diwarnai merah dan dalaman baju yang juga
terlihat merah dan juga lipstik yang tampak merah merona melambangkan
keberanian sosok wanita solo tersebut. Lukisan Wanita Soloini, dilukis dengan
teknik cat minyak di atas kanvas sehingga terlihat sungguh nyata atau dapat
dibilang lukisan yang berjudul wanita solo ini hampir mirip seperti foto . Oleh
Karena itu Lukisan ini dapat disimpulkan bahwa pada waktu dulu mencerminkan
kota Solo yang sungguh asri dan makmur, juga kebudayaan masyarakat khususnya
wanita kota solo yang dilestarikan tampak pada wanita yang memakai kebaya dan
tata krama yang cukup ketat pada waktu itu dan tak lupa lukisan ini
menggambarkan salah satu khas wanita solo yaitu keanggunan, keberanian dan
kecantikan yang alami.
Nama : Ning Miranti
Kelas : XII IPA 6
No

: 22

Basoeki Abdullah
Basoeki Abdullah lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 25 Januari
1915 meninggal 5 November 1993 pada umur 78 tahun, dia
merupakan salah satu pelukis maestro yang dimiliki
Indonesia.Ia dikenal sebagai pelukis aliran realis dan
naturalis. Ia pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana
Merdeka Jakarta dan karya-karyanya menghiasi istana negara
dan kepresidenan Indonesia, karyanya juga koleksi oleh para
kolektor dari berbagai penjuru dunia.
Bakat melukisnya terwarisi dari ayahnya, Abdullah Suryo
Subroto, yang juga seorang pelukis dan penari. Sedangkan
kakeknya adalah seorang tokoh Pergerakan Kebangkitan
Nasional Indonesia pada awal tahun 1900-an yaitu Doktor
Wahidin Sudirohusodo. Sejak umur 4 tahun Basoeki
Abdullah mulai gemar melukis beberapa tokoh terkenal

diantaranya Mahatma Gandhi, Rabindranath Tagore, Yesus Kristus dan


Krishnamurti.
Pendidikan formal Basoeki Abdullah diperoleh di HIS Katolik dan Mulo Katolik di
Solo. Berkat bantuan Pastur Koch SJ, Basoeki Abdullah pada tahun 1933
memperoleh beasiswa untuk belajar di Akademik Seni Rupa (Academie Voor
Beeldende Kunsten) di Den Haag, Belanda, dan menyelesaikan studinya dalam
waktu 3 tahun dengan meraih penghargaan Sertifikat Royal International of Art
(RIA).
Pada masa Pemerintahan Jepang, Basoeki Abdullah bergabung dalam Gerakan
Poetra atau Pusat Tenaga Rakyat yang dibentuk pada tanggal 19 Maret 1943. Di
dalam Gerakan Poetra ini Basoeki Abdullah mendapat tugas mengajar seni lukis.
Murid-muridnya antara lain Kusnadi (pelukis dan kritikus seni rupa Indonesia) dan
Zaini (pelukis impresionisme). Selain organisasi Poetra, Basoeki Abdullah juga aktif
dalam Keimin Bunka Sidhosjo (sebuah Pusat Kebudayaan milik pemerintah Jepang)
bersama-sama Affandi, S.Sudjoyono, Otto Djaya dan Basoeki Resobawo.
Di masa revolusi Bosoeki Abdullah tidak berada di tanah air yang sampai sekarang
belum jelas apa yang melatar belakangi hal tersebut. Jelasnya pada tanggal 6
September 1948 bertempat di Belanda Amsterdam sewaktu penobatan Ratu Yuliana
dimana diadakan sayembara melukis, Basoeki Abdullah berhasil mengalahkan 87
pelukis Eropa dan berhasil keluar sebagai pemenang, sejak itu pula dunia mulai
mengenal Basoeki Abdullah, putera Indonesia yang mengharumkan nama
Indonesia. Selama di negeri Belanda Basoeki Abdullah sering kali berkeliling Eropa
dan berkesempatan pula memperdalam seni lukis dengan menjelajahi Italia dan
Perancis dimana banyak bermukim para pelukis kelas Dunia.
Basoeki Abdullah terkenal sebagai seorang pelukis potret, terutama melukis wanitawanita cantik, keluarga kerajaan dan kepala negara yang cenderung mempercantik
atau memperindah seseorang ketimbang wajah aslinya. Selain sebagai pelukis
potret yang ulung, diapun melukis pemandangan alam, fauna, flora, tema-tema
perjuangan, pembangunan dan sebagainya.
Basoeki Abdullah banyak mengadakan pameran tunggal baik di dalam negeri
maupun di luar negeri, antara lain karyanya pernah dipamerkan di Bangkok Thailand, Malaysia, Jepang, Belanda, Inggris, Portugal dan negara-negara lain.
Lebih kurang 22 negara yang pernah disinggahi untuk pameran karya lukisanya.
Hampir sebagian hidupnya dihabiskan di luar negeri diantaranya beberapa tahun
menetap di Thailand, dan sejak tahun 1974 Basoeki Abdullah menetap di Jakarta,
diangkat sebagai pelukis Istana Merdeka.

Sumber : Lelang-lukisanmaestro.blogspot.com

Basuki Abdullah
Basuki Abdulla yang juga seorang pelukis dan penari. Sedangkan kakeknya adalah seorang
tokoh Pergerakan Kebangkitan Nasional Indonesia pada awal tahun 1900-an yaitu Doktor
Wahidin Sudirohusodo. Sejak umur 4 tahun Basuki Abdullah mulai gemar melukis beberapa
tokoh terkenal diantaranya Mahatma Gandhi, Rabindranath Tagore, Yesus Kristus dan
Krishnamurti.
Abdullah diperoleh di HIS Katolik dan Mulo Katolik di Solo. Berkat bantuan Pastur Koch SJ,
Basuki Abdullah pada tahun 1933 memperoleh beasiswa untuk belajar di Akademik Seni
Rupa (Academie Voor Beeldende Kunsten) di Den Haag, Belanda, dan menyelesaikan
studinya dalam waktu 3 tahun dengan meraih penghargaan Sertifikat Royal International of
Art (RIA).

== Aktivitaslahir di Surakarta, Jawa Tengah, 27 Januari1915 meninggal 5 November1993


pada umur 78 tahun ==
Pada masa Pemerintahan Jepang, Basuki Abdullah bergabung dalam Gerakan Poetra atau
Pusat Tenaga Rakyat yang dibentuk pada tanggal 19 Maret 1943. Di dalam Gerakan Poetra
ini Basuki Abdullah mendapat tugas mengajar seni lukis. Murid-muridnya antara lain
Kusnadi (pelukis dan kritikus seni rupa Indonesia) dan Zaini (pelukis impresionisme). Selain
organisasi Poetra, Basuki Abdullah juga aktif dalam Keimin Bunka Sidhosjo (sebuah Pusat
Kebudayaan milik pemerintah Jepang) bersama-sama Affandi, S.Sudjoyono, Otto Djaya dan
Basuki Resobawo.
Di masa revolusi Bosoeki Abdullah tidak berada di tanah air yang sampai sekarang belum
jelas apa yang melatarbelakangi hal tersebut. Jelasnya pada tanggal 6 September 1948
bertempat di Belanda Amsterdam sewaktu penobatan Ratu Yuliana dimana diadakan
sayembara melukis, Basuki Abdullah berhasil mengalahkan 87 pelukis Eropa dan berhasil
keluar sebagai pemenang.
Sejak itu pula dunia mulai mengenal Basuki Abdullah, putera Indonesia yang mengharumkan
nama Indonesia. Selama di negeri Belanda Basuki Abdullah sering kali berkeliling Eropa dan
berkesempatan pula memperdalam seni lukis dengan menjelajahi Italia dan Perancis dimana
banyak bermukim para pelukis dengan reputasi dunia.
) adalah salah seorang maestro pelukis Indonesia.Ia dikenal sebagai pelukis aliran realis dan
naturalis. Ia pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana MerdekaJakarta dan karyakaryanya menghiasi istana-istana negara dan kepresidenan Indonesia, disamping menjadi
barang koleksi dari penjuru dunia.

Masa muda
Bakat melukisnya terwarisi dari ayahnya, Abdullah Suriosubr
Basuki Abdullah terkenal sebagai seorang pelukis potret, terutama melukis wanita-wanita
cantik, keluarga kerajaan dan kepala negara yang cenderung mempercantik atau
memperindah seseorang ketimbang wajah aslinya. Selain sebagai pelukis potret yang ulung,
diapun melukis pemandangan alam, fauna, flora, tema-tema perjuangan, pembangunan dan
sebagainya.
Basuki Abdullah banyak mengadakan pameran tunggal baik di dalam negeri maupun di luar
negeri, antara lain karyanya pernah dipamerkan di Bangkok (Thailand), Malaysia, Jepang,
Belanda, Inggris, Portugal dan negara-negara lain. Lebih kurang 22 negara yang memiliki
karya lukisan Basuki Abdullah. Hampir sebagian hidupnya dihabiskan di luar negeri
diantaranya beberapa tahun menetap di Thailand dan diangkat sebagai pelukis Istana
Merdeka dan sejak tahun 1974 Basuki Abdullah menetap di Jakarta.

Sumber : wikipedia.com

Vous aimerez peut-être aussi