Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Takut dan cemas merupakan suatu perasaan yang bisa dialami oleh setiap orang
dalam kehidupannya setiap hari. Setiap orang akan mengalaminya pada waktu yang
berbeda-beda. Takut dan cemas sering berhubungan erat. Saat orang merasa takut akan
sesuatu, orang tersebut sering merasa cemas juga. Walaupun perasaan cemas dan takut
keduanya berhubungan erat. Ansietas merupakan suatu keadaan yang ditandai oleh rasa
khawatir disertai dengan gejala somatik yang mendadakan suatu kegiatan berlebihan dari
susunan saraf autonomic (SSA). Ansietas merupakan gejala yang umum tetapi nonspesifik yang sering merupakan satu fungsi emosional.
Rasa khawatir, gelisah, takut, waswa, tidak tentram, panik dan sebagainya
merupakan gejala umum akibat cemas. Namun sampai sebatas mana situasi jiwa berupa
cemas itu dapat ditoleransi oleh seorang individu sebagai kesatuan utuh. Karena sering
kali cemas menimbulkan kelihan fisik berpa berdebar-debar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep teori pada ansietas ?
2. Bgaimana Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pada masalah gangguan alam sadar
ansietas?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui konsep teori pada ansietas
2. Agar mahasiswa mengetahui Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pada masalah
gangguan alam sadar ansietas
BAB II
1
PEMBAHASAN
A. Definisi
Ansietas sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan
emosi ini tidak memiliki obyek yang spesifik. Kondisi dialami secara subyektif dan
dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Ansietas berbeda dengan rasa takut,
yang merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya. Ansietas
adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut. Kapasitas untuk menjadi cemas
diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi tingkat ansietas yang parah tidak sejalan
dengan kehidupan (Stuart dan Sundeen, 1990, hal 75).
Ansietas merupakan satu keadaan yang ditandai oleh rasa khawatir disertai
dengan gejala somatik yang menandakan suatu kegiatan berlebihan dari Susunan
Saraf Autonomic (SSA). Ansietas merupakan gejala yang umum tetapi non-spesifik
yang sering merupakan satu fungsi emosi. Sedangkan depresi merupakan satu masa
terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan
gejala penyertanya termasuk perubahan pola tidur dan nafsu makan, psikomotor,
konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri.
Ansietas dan gangguannya dapat muncul dalam berbagai tanda dan gejala fisik
dan psikologik seperti gemetar, rasa goyah, nyeri punggung dan kepala, ketegangan
otot, napas pendek, mudah lelah, sering kaget, hiperaktivitas autonomik seperti wajah
merah dan pucat, berkeringat, tangan rasa dingin, diare, mulut kering, sering kencing,
rasa takut, sulit konsentrasi, insomnia, libido turun, rasa mengganjal di tenggorok,
rasa mual di perut dan sebagainya. Gejala utama dari depresi adalah efek depresif,
kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energi yang menuju
meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja)
serta menurunnya aktivitas.
C. Tingkat Ansietas
Tingkat ansietas sebagai berikut:
1. Ansietas ringan
3
D. Pohon Masalah
Causa:
Kuang pengetahuan tehadap masalah
Core problem:
anxietas
Efek:
Harga diri rendah
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Data yang perlu dikaji
1. Subjektif:
a) Mengatakan
secara
verbal
ketidakmampuan
mengendalikan
atau
mempengaruhi situasi.
b) Mengatakan tidak dapat menghasilkan sesuatu.
c) Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri.
2. Objektif:
a) Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat kesempatan
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
diberikan.
Segan mengekspresikan perasaan yang sebenarnya.
Apastis,pasif.
Ekspresi muka murung.
Bicara dan gerakan lambat.
Nafsu makan tidak ada atau berlebihan.
Tidur berlebihan.
Menghindari orang lain.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Harga diri rendah berhubungan dengan anxietas
C. Rencana Keperawatan
1. Tujuan
a) Tujuan umum:
Pasien mampu menyelesaikan masalah-masalah dengan cara-cara yang
efektif untuk mengontrol situasi kehidupannya, dengan demikian
menurunkan perasaan cemas
b) Tujuan khusus:
Klien berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
perawatannya sendiri dalam 5 hari.
2. Intervensi:
a) Biarkan pasien mengambil sebanyak mungkin tanggung jawab untuk
praktik-praktik perawatan dirinya sendiri.
Rasional: memberikan pasien pilihan-pilihan akan meningkatkan perasaan
mampu mengontrol pada pasien.
Contoh:
1) Libatkan pasien dalam menetapkan tujuan-tujuan perawatan dirinya
yang ingin dicapai.
6
s) Evaluasi
ketepatan
persepsi,logika
dan
kesimpulan
yang
dibuat
pasien.
t) Motivasi
keluarga
untuk
berperan
aktif
dalam
membantu
D. Implementasi
Dilakukan sesuaikan dengan rencana tindakan
E. Evaluasi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ganggauan ansietas adalah sekelompok kondisi yang memberi gambaran penting
tentang ansietas yang berlebihan, disertai respon perilaku, emosional dan fisiologis.
Gangguan ansietas memiliki banyak manifestasi, tetapi ansietas adalah gambaran
utama pada gangguan berikut ini (DSM-IV-TR,2000):
Kecemasan adalah respon emosi tanpa objek yang spesifik yang secara subjektif
di alami dan dikomunikasikan secara interversonal. Hal ini bisa di kaji dengan melihat
stresos predisposisi dan stresor presipitasi dan faktor yang lainnya. Sehingga kita
sebagai seorang perawat bisa menerapkan proses keperawatan pada klien dengan
gangguan ansietas.
8
B. Saran
Perawat diharapkan dapat memahami masalah adaptasi bio psiko sosial
spiritual dan menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan ansietas dengan
baik. Seperti penatalaksanaan pada tahap pencegahan, dengan melakukan metode
pendekatan yang bersifat holistik, yaitu mencangkup fisik (somatik), psikologik atau
psikiatrik, psikososial dan psikoreligius.