Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. 1
DAFTAR ISI....................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR............................................................................................ 3
BAB1 PENDAHULUAN....................................................................................... 4
1.1
Latar Belakang.................................................................................... 4
1.2
Tujuan................................................................................................. 4
1.3
Rumusan Masalah...............................................................................4
BAB2
PEMBAHASAN...................................................................................... 5
2.1
2.2
2.3
Kecelakaan di Laboratorium..............................................................14
2.4
2.5
2.6
Pencegahan Kecelakaan...................................................................21
2.7
BAB3
PENUTUP........................................................................................... 24
3.1
Kesimpulan....................................................................................... 24
3.2
Saran................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 25
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas Makalah mengenai Keselamatan Kerja
di Laboratorium ini dapat kami selesaikan. Makalah ini kami buat
sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas.matakuliah Pengelolaan
Laboratorium
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini. Selanjutnya kami menyadari bmakalah ini jauh dari sempurna,
maka dari itu kami menerima kritik dan saran dari pembaca sekalian
untuk perbaikan makalah ini agar ke depan menjadi lebih baik.lagi
Penulis
BAB1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Laboratorium perlu dijaga keselamatannya, karena
kecelakaan dapat terjadi kapanpun walaupun kita tidak
mengkhendakinya. Kecelakaan umumnya lebih sering terjadi
disebabkan oleh pecahan alat-alat gelas, tumpahan bahan
bahan kimia, dan kebakaran. Hal ini merupakan tugas yang harus
dihindari secara bersama oleh masing masing individu yang
menggunakannya. Tugas utama guru dan juga pengguna lainnya
perlu menguasai hal hal yang dapat menimbulkan bahaya atau
kecelakaan sekaligus cara penanggulangannya.
Laboratorium IPA/Kimia harus merupakan tempat yang
aman bagi laboran, guru, maupun siswa terhadap kemungkinan
terjadinya kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan
kesehatan. Laboratorium yang aman dan nyaman tercipta
apabila semua individu yang terlibat mempunyai kesadaran
bahwa kecelakaan akibat kecerobohan dan ketidakdisiplinan
dirinya dapat merugikan diri sendiri serta oranglain. Semua
komponen dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab moral
terhadap keselamatan kerja.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan Makalah ini yaitu :
cara
BAB2
PEMBAHASAN
Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan hal terpenting. Hal hal
yang terkait sebagai berikut :
a Tata tertib yang jelas
b Pemakaian alat dan bahan sesuai petunjuk
c Alat dan bahan disimpan sesuai dengan tempatnya
masing masing
d Limbah dan
lingkungan
pembuangan
bahan
harus
aman
dari
P3K
yang
Keselamatan
Kerja
di
Laboratorium,
perlu
diinformasikan secara cukup (tidak berlebihan) dan relevan
untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan
akibat yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya.
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan
dan keselamatan kerja di Laboratorium:
Kebakaran
Kebakaran dapat terjadi dimana mana dan biasanya
terjadi mendadak sehingga menimbulkan kerugian harta
maupun jiwa. Laboratorium kimia termasuk rawan terhadap
bahaya kebakaran, oleh karena itu bagi petugas atau pemaai
perlu mengetahui penyebab, cara pencegahan serta cara
penanggulangannya.
Kebakaran
bahan
kimia
dapat
ditimbulkan
antara
bahan
dengan
oksigen
yang
menghasilkan energy berupa panas dan cahaya (api).
Pencegahan Kebakaran
Api yang menyebabkan kebakaran hanya akan
terbentuk apabila ada tiga unsur, yakni : bahan, panas,
dan oksigen, apabila salahsatu unsur tersebut tidak ada
maka api tak akan terbentuk, dengan demikian
pencegahan api dapat dilakukan apabila pertemuan
ketiga unsur tersebut dapat dihindarkan. Sumber Panas
dan Kebakaran.
Bahan Bakar
Air
Kertas,
Kayu,
Karet, Ya
Plastik
Benzen, eter, heksan, Tidak
minyak cat
Listrik
Tidak
Logam alkali (Na, K)
Tidak
Pemadam Kebakaran
Busa Bubuk CO2
Kering
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Halon
Akibat Kebakaran
Kebkaran yang tidak terkendali dapat ditimbulkan oleh api
atau panas yang menimbulkan akibat antara lain :
Asap
Asap hasil pembakaran akan bereaksi lebih cepat
dari panas, dan dapat mengakibatkan seseorang
terperangkap asap dan kekurangan oksigen serta
gangguan terhadap penglihatan/mata
Gas Panas
Gas Beracun
Gas beracun dapat terjadi dalam kebakaran seperti :
1) Karbon monoksida (CO) : akibat pembakaran yang
tidak sempurna dan bersifat racun
2) Hydrogen Sulfida ( H 2 S ) : akibat kebakaran kulit
dan karet, keracunan bersifat fatal
3) Belerang dioksida : dihasilkan oleh kebakaran kulit
dan belerang
4) Amonia ( NH 3 ) : Hasil kebakaran dari plastic
fenolik
5) Asam sianida (HCN) : dihasilkan dari kebakaran
karet busa, polisianida dan akrilik
6) Hidrogen Klorida (HCl) : dapat dihasilkan oleh
kebakaran PVC
7) Fosgen : senyawa senyawa organoklor bila
terbakar dapat menghasilkan gas fosgen yang
amat beracun
Gambar 2.2.1
Gambar
Jas Laboratorium
2.1
2.2
Gambar 2.2
3. Sepatu
Gambar 2.3
4. Pelindung muka
Gambar 2.4
5. Masker gas
Gambar
Gambar
2.5.5.2.7
Masker
Bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa mengeluarkan gas
berbahaya. Oleh karena itu, masker gas sangat cocok digunakan oleh Anda
sehingga gas berbahaya tersebut tidak terhirup. Dilihat dari jenisnya, masker
gas bisa berupa masker gas biasa yang terbuat dari kain dan masker gas
khusus yang dilengkapi material penghisap gas. Masker gas biasa umumnya
digunakan untuk keperluan umum, misalnya membuat larutan standar.
Sementara itu, masker gas khusus digunakan saat menggunakan larutan atau
bahan kimia yang memiliki gas berbahaya, misalnya asam klorida, asam
sulfat, dan asam sulfida.
Gambar
Gambar
2.2.6.2.6
Sarung
Tangan
Kaos tangan (glove) melindungi tangan Anda dari ceceran larutan kimia
yang bisa membuat kulit Anda gatal atau melepuh. Macam-macam kaos
tangan yang digunakan di lab biasanya terbuat dari karet alam, nitril, dan
neoprena. Terkait kaos tangan yang terbuat dari karet alam, ada yang
dilengkapi dengan serbuk khusus dan tanpa serbuk. Serbuk itu umumnya
terbuat dari tepung kanji dan berfungsi untuk melumasi kaos tangan agar
mudah digunakan.
Kotak obat untuk pertolongan pertama (first aid kits) berguna bila terjadi
kecelakaan ringan, misalnya tangan tergores oleh suatu benda tajam. Kotak ini
biasanya berisi obat luka, gunting, perban, dan alkohol.
6. Alat pemadam api ringan/ APAR
Alat pemadam api ringan (fire extinguishers) berguna untuk
memadamkan api ringan yang terjadi karena kecelakaan kerja atau sumber
lain. Sebagai contoh, Anda sedang menggunakan tanur dan tiba-tiba tanur itu
mengeluarkan api, cepatlah gunakan pemadam api untuk memadamkannya.
Dengan demikian, api tidak merembet ke mana-mana. Setelah api padam,
segera hubungi bagian keamanan atau bagian pemadam kebakaran di
perusahaan Anda untuk menginvestigasi lebih lanjut.
7. Pintu keluar darurat
Laboratorium sebaiknya dilengkapi juga dengan pintu keluar untuk
mengantisipasi keadaan darurat, misalnya gempa bumi dan kebakaran. Pintu
ini khusus digunakan untuk keadaan darurat saja dan tidak boleh digunakan
untuk keperluan umum. Oleh karena itu, pintu tersebut biasanya didesain
untuk tidak bisa dibuka dari luar laboratorium. Selain itu, pintu tersebut
dilengkapi juga dengan alarm sehingga bila dibuka akan menghasilkan bunyi
khusus. Bunyi ini terintegrasi dengan bagian keamanan sehingga bila semakin
sering dibuka, pihak keamanan akan memeriksa keadaan di sekitar pintu
tersebut.
8. Ruang asam
Ruang asam (fume hood) digunakan untuk mengambil larutan kimia yang
memiliki gas berbahaya (aseton, asam sulfat, asam klorida, dan sebagainya)
atau mereaksikan larutan-larutan tersebut. Ruang asam ini dilengkapi dengan
penghisap sehingga gas berbahaya yang dikeluarkan larutan kimia akan
dihisap dan dinetralkan sebelum dibuang ke lingkungan.
alat
pemadam
kebakaran
dan
resiko
yang
Jenis
Air bertekanan
Kemampuan
Mendinginkan
Karbon
Mengusir
dioksida
Oksigen
Bahan
kimia Mempengaruhi
kering
proses
pembakaran
Resiko
Mengalirkan listrik
Bereaksi dengan beberapa
bahan kimia
Mengganti
Oksigen
bila
dipakai di tempat tertutup
Bila
dipakai
ditempat
tertutup
sangat
menghalangi
pandangan
mata
Pemadaman
kebakaran
dapat
dilakukan
dengan
cara
menghilangan/menghindari salah satu dari tiga unsur tersebut
(yang disebut segitiga api), yaitu :
a. Kain basah atau karung basah : kebakaran kecil dapat diatasi
dengan menggunakan kain atau karung basah yang berperan
untuk menurunkan suhu dan membatasi kontak bahan bakar
dengan udara
b. Air sangat baik untuk kelas api kelas A, yaitu kebakaran :
kertas, ayu, karet dan sejenisnya. Siraman/semprotan air
berfungsi untuk menurunkan suhu dan menyelimuti bahan
mudah terbakar dari oksigen oleh terbentuknya uap air
c. Tabung pemadam kebakaran
Na 2 CO 3 ,
(NH 4 )3 PO 4
CO2
: H 1211
CF 3 Br
: H 1301
CF 2 Br 2
: H 1202
CH 2 ClBr
: H 1011
CF 2 Br CF 2 Br
: H - 2402
Fungsi :
Cl2 ,
CHCl,
air
raksa,
hidrokarbon
c Shock
Shock dapat terjadi karena kaget atau terkena aliran
listrik.ciri-cirinya muka pucat,pusing,pandangan kabur,bahkan
pingsan.Jika terkena aliran listrik,lakukanlah dengan mematikan
2. Penyebab Kecelakaan
Kecelakaan di laboratorium dapat terjadi karena hal-hal berikut :
o Kurang pengetahuan dan pemahaman terhadap bahanbahan, proses, dan alat yang digunakan.
o Kurang cukup instruksi atau supervisi oleh pengelola
laboratorium.
o Tidak menggunakan alat pelindung atau alat yang tepat.
o Tidak memperhatikan instruksi atau aturan.
o Tidak memperhatikan sikap yang baik waktu bekerja di
laboratorium.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Luka Tergores/Teriris
Luka berbahaya memungkinkan bibit penyakit masuk
ke dalam tubuh. Tindakan pertama yang harus kita lakukan
yaitu mengusahakan gar bibit penyakit tidak masuk ke dalam
tubuh melalui luka tersebut. Jika luka itu kecil, sapulah itu
dengan mercurochrome atau yodium tinktur, tetapi jik
lukanya
terlalu
besar
hingga
menganga
janganlah
mengoleskan obat tersebut pada bagian lukanya, tetapi
sapulah obat tersebut pada pinggirnya kemudian tutup
dengan pembalut kasa dan balutlah.
Jika luka itu mengeluarkan banyak darah, ambillah
tupukkan kapas yang cukup tebal dan tekankan pada luka
tersebut untuk mengurangi darah mengalir. Bila bagian luka
itu dapat diangkat, usahakan mengangkatnya lebih tinggi dari
letak jantung, karena akan mengurangi darah yang keluar.
Pendarahan yang menetes disebabkan oleh pembuluh balik di
bawah luka, sedangkan pendarahan yang emancar disebaban
pembuluh nadi yang luka. Hal ini dapat dihentikan dengan
memijit urat nadi di atas luka, atau membalutnya.
Kejutan Listrik
Jika terjadi kecelakaan terkena arus listrik, maka guru
atau
petugas
segera
mengambil
tindakan
dengan
memutuskan liran listrik yang menuju tempat kejadian
dengan cara : mencabut steker atau kabel, jika mungki n
melakukan hubungan pendek pada stop kontak, sehingga
sekering putus. Penderita dapat ditolong dengan cara
menarik tangan dan menggunakan isolator, misalnya tali atau
kain/pakaian kering.
d)
Pingsan
BAB3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam bekerja dilaboratorium kimia, hal yang paling utama yang perlu
diperhatikan adalah ketelitian dan kewaspadaan karna kecerobohan dan
keteledoran tentu saja dapat mengundang segala resiko yang mungkin bisa saja
terjadi. Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan,
penelitian, pelayanan, uji mutu atau qualiti control.
Kecelakaan dapat disebahkan oleh :
-
3.2 Saran
Demi keselamatan individual maupun bersama maka sebelum bekerja didalam
laboratorium kimia, hendaklah terlebih dahulu memperhatikan hal hal apa saja yang
perlu dilakukan kemudian jangan melalaikan tata tertib praktikum, karena apa apa saja
yang tertulis pada tata tertib praktikum perlu diperhatikan dan dilaksanakan dengan balk,
hal ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan kemungkinan resiko atau bahaya yang
bisa saja terjadi, karena mencegah lebih balk dari pada. mengobati ". Dan dengan kehati
- hatian serta pengetahuan akan teknik kerja yang benar, laboratorium bukanlah tempat
yang berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA