Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
LANDASAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Defenisi
Gagal jantung atau Congestive Heart Failure (CHF) adalah ketidakmampuan
jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk memenuhi
kebutuhan
hasil
metabolisme.Beratnya
Perikardium
Miokardium
Endokardium
Jantung juga terdiri dari 2 ventrikel dan 2 atrium, jantung dilengkapi katup yang
memungkinkan darah mengalir ke satu arah :
3. Etiologi
a. Kelainan otot jantung
Gagal jantung paling sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung
yang dapat menyebabkan menurunnya kontraktilitas jantung.
b. Aterosklerosis koroner
Aterosklerosis koroner mengakibatkan terganggunya aliran darah ke
otot jantung, juga terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam
laktat). Infark miokardium (kematian sel jantung) biasanya mendahului
terjadinya gagal jantung.
c. Hipertensi sistemik atau pulmonal
Dapat meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya
mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung. Efek tersebut dapat dianggap
sebagai mekanisme kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitas
jantung. Bila hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normal
akan terjadi gagal jantung.
d. Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif
Kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung dan menyebabkan
kontraktilitas menurun.
e. Penyakit jantung lain
Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang
sebenarnya tidak secara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme yang
biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah melalui jantung (mis:
stenosis katup semiluner), ketidakmampuan jantung untuk mengisi darah (mis:
tamponade
pericardium)
atau
pengosongan
jantung
abnormal
(mis:
f. Faktor sistemik
Meningkatnya lju metabolisme (mis: demam), hipoksia dan anemia
memerlukan peningkatan curah jantung untuk memenuhi kebutuhan O2
sistemik.
2. Phatofisiologi
Kelainan otot jantung, aterosklerosis
koroner, hipertensi sistemik atau
pulmonal,peradangan miokardium
degeneratif
Curah jantung
Tek.akhir diastolic
Takikardia,S1& S2
melemah,S3&S4
terdengar,sianotik
Curah jantung
Tek.akhir diastolic VD
VS
.akhir diastolic VD
Curah jantung
Bendungan atrium
Tek.AS
Bendungan atrium
Tek.AD
Pe curah jantung
Tek.vena
pulmonalis
Vena sistemik
-
Asit
es
Hep
Edema kedua
tungkai, nokturia
Edema paru dapat
terjadi krn pe
tek.pulmonalis
Takikardia,
dispnea, sianosis
Intoleransi aktivitas
Edema pulmonal
Kelebihan volume
Perfusi jaringan
Gangguan
pertukaran gas
3. Manifestasi Klinis
Tanda dominan gagal jantung adalah meningkatnya volume intravaskuler.
Kongesti jaringan terjadi akibat tekanan arteri dan vena yang meningkat akibat
turunnya curah jantung pada kegagalan jantung. Peningkatan tekanan vena
pulmonalis dapat menyebabkan cairan mengalir dari kapiler paru ke alveoli,
akibatnya terjadi edema paru, yang dimanifestasikan dengan batuk dan nafas
Anoreksia/Perut kembung
Sesak nafas
Nausea
Orthopnea
Asites
Pembesaran jantung
Keringat dingin
Hepatomegali/lever erlargement
Fatique
Takikardi
penyakit
paru
kronik
Bunyi P2 mengeras
Hidrothorax
5
4. Komplikasi
Hepatomegali
Syok kardiogenik
Asites
Oedema paru
5. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium
a.
b.
c.
d.
e.
6. Penatalaksanaan
a. Memperbaiki kontraksi miokard
-
Memberi terapi O2
Menimbang BB
Observasi output
d. Tindakan pembedahan
e. pendidikan kesehatan
-
Memberikan
pemahan
kesehatan.
pada
pasien
akan
pentingnya
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Aktifitas / istirahat
Gejala:
o Keletihan / kelelahan terus menerus sepanjang hari
o Insomnia
o Nyeri dada saat aktivitas
o Dispnea pada saat istirahat atau pada pengerahan tenaga
Tanda:
o Gelisah,
Sirkulasi
Gejala:
o Riwayat hipertensi, infark miokard akut;riwayat CHF sebelumnya, riwayat
penyakit jantung, riwayat bedah jantung, syok septic.
Tanda:
o TD: mungkin rendah, (gagal pemompaan) atau TD normal (GJK ringan )
atau TD tinggi (kelebihan beban cairan )
o Tekanan nadi: mungkin sempit, menunjukkan penurunan volume sekuncup
o Frekuensi jantung: takikardia (gagal jantung kiri)
Integritas ego
Gejala:
o Ansietas, khawatir, takut
o Stres yang b/d penyakit
Tanda:
Berbagai manifestasi perilaku, mis: ansietas, marah, ketakutan, mudah
tersinggung
Eliminasi
Gejala:
o Penurunan berkemih, urine berwarna gelap
o Berkemih malam hari (nokturia)
o Diare / konstipasi
Makanan / cairan
Gejala:
o Kehilangan nafsu makan(anoreksia)
o Mual / muntah
o Penambahan BB signifikan
o Pembengkakan pada ekstremitas bawah
Tanda:
o Penambahan BB cepat
9
o Distensi abdomen(asites)
Higyene
Gejala:
Keletihan / kelemahan, kelelahan selama aktivitas perawatan diri
Tanda:
Perubahan penampilan
Neurosensori
Gejala:
Kelemahan, pening, episode pingsan
Tanda:
Letargi, disorientasi, perubahan perilaku, mudah tersinggung
Nyeri / kenyamanan
Gejala:
o Nyeri dada, angina akut atau kronis
o Nyeri abdomen kanan atas, sakit pada otot
Tanda:
o Tidak tenang, gelisah
o Menarik diri
Pernafasan
Gejala:
o Dispnea saat aktivitas
o Tidur sambil duduk atau dengan beberapa bantal
o Batuk dengan atau tanpa pembentukan sputum
o Batuk kering / non produktif atau batuk terus menerus dengan atau tanpa
pembentukan sputum
Tanda:
o Pernafasan: takipnea, napas dangkal, pernapasan labored, penggunaan
otot aksesori pernapasan
o Batuk: kering / nyaring / non produktif atau mungkin batuk terus menerus
dengan / tanpa pembentukan sputum
10
Keamanan
Gejala:
o Perubahan dalam fungsi mental
o Kehilangan kekuatan / tonus otot
o Kulit lecet
Interaksi sosial
Gejala:
Penurunan keikutsertaan dalam aktivitas sosial yang biasa dilakukan
Pembelajaran / pengajaran
Gejala:
Menggunakan / lupa menggunakan obat-obatan jantung
Tanda:
Bukti tentang ketidakberhasilan untuk meningkatkan
2. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas
miokardial, perubahan frekuensi, irama, perubahan structural,hipertropi atau
peningkatan isi sekuncup.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum (tirah baring lama)
ditandai dengan perubahan tanda vital, adanya disritmia, dispnea,pucat,
berkeringat.
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan menurunnya laju filtrasi
glomerolus,meningkatnya produkssi ADH dan retensi Natrium & air ditandai
dengan orthopnea,bunyi jantung S3,oliguria, oedema, refleks hepatojugular,
peningkatan BB, hipertensi, distress pernafasan, bunyi jantung abnormal.
11
2. Intervensi / Rasionalisasi
Dx 1
Tujuan :stabilitas hemodinamik normal
Kriteria hasil:
Menunjukkan tanda vital dalam batas yang diterima dan bebas gagaal
jantung
Intervensi
Rasional
terjadi
takikardia
curah
jantung
dapat
dorsalis
pedis,
dan
post
12
teratur
Pucat menunjukkan menurun perfusi
perifer
sekunder
terhadap
tidak
anemia,
Sianosis
dapat
terjadi
berespon
untuk
menurunkan
haluaran
urine
&
menunjukkan
serebral
tidak
adekuat
sekunder
terhadap
letargi,
bingung, Tergantung
derajat
gagal
Kolaborasi
pada
menghambat
kompresi
vasokonstriksi
Penurunan tahanan vaskuler dan aliran
Pemberian
cairan IV
13
Hindari
cairan
garam
Dx 2
Tujuan:
Klien dapat melakukan aktifitas dan dapat memenuhi perawatan diri sendiri.
Kriteria hasil:
Intervensi
Rasional
Periksa tanda vital sebelum dan Hipotensi
segera
setelah
khususnya
menggunakan
aktivitas
bila
px
vasodilator,
respon
terhadap
kardiopulmonal
aktivitas,catat
dapat
terjadi
perpindahan
cairan
diuretic
Catat
ortostatik
meningkatkan
miokardium
volume
untuk
sekuncup
14
takikardi,
disritmia,
dispnea,
menunjukkan
dekompensasi
Evaluasi peningkatan intoleransi
peningkatan
jantung
daripada
kelebihan aktivitas
aktivitas
Pemenuhan kebutuhan perawatan diri
pasientanpa
mempengaruhi
stress
Berikan
bantuan
dalam
Tanda vital dalam rentang yang dapat diterima, BB stabil dan oedema
tidak ada
Intervensi
Rasional
Pantau haluaran urine, catat Haluaran
jumlah dan warna saat diuresis
urine
sedikit
dan
pekat
terjadi
Pantau / hitung keseimbangan Terapi
pemasukan selama 24 jam
diuretik
dapat
disebabkan
15
dengan
posisi
semi
pasien
dalam
program
dengan
keinginan
mortilitas
gaster
dapat
distensi
meningkatkan
sedikit
dan
sering
mencegah
ketidaknyamanan abdomen.
yang
mudah
pembesaran
hepar,
dan
nyeri
Palpasi
hepatomegali,
catat
diuresis
tanpa
Pemberian
pasien
lasix),
dide(bumex),
agen
Tiajjid
dengan
kaliun
cth:aldakton
Konsul
dengan
memenuhi
kebutuhan
bumata
pelawan
yang
ahli
diet
16
Dx 4
Tujuan:
Mendemonstrasikan volume ventilasi dan oksigenasi adekuat pada jaringan.
Kriteria hasil:
Intervensi
Rasional
Auskultasi bunyi nafas, catat Menyatakan adanya kongesti paru /
krekels dan mengi
penggumpalan sekret
jalan
nafas
dan
memudahkan aliran O2
baring
dengan
kepala
O2
paru.perubahan
kompensassi
Berikan
O2
tambahan
kongesti
Meningkatkan
sesuai indikasi
mendilatasi
Diuretik,
furosemid(lasix),
aliran
jalan
O2
nafas
dengan
kecildan
Dx 5
Tujuan:integritas kulit kembali normal
Kriteria hasil :
Intervensi
Rasional
sirkulasinya
terganggu
atau
kurus
Meningkatkan
aliran
darah,
memutih
Ubah
posisi
sering
di
Edema
dependen
menyebabkan
resiko tertekan
aktif
pada kaki
Periksa sepatu / sandal
18
kebutuhan
Dx 6
Tujuan : menunjukkan pemahaman tentang pproses penyakitnya dan cara
mencegah komplikasi penyakitnya
Kriteria hasil :
Intervensi
Rasional
19
meliputi
informasi
sehuubungan
dengan
perbedaan
Kuatkan
rasional
pengobatan
Aktivitas
fisik
berlebihan
dapat
Diskusikan
pentingnya
aktivitas
Berikan
instruksi
secara
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
20
I. Identitas Pasien
Nama
: Ny. A
Umur
: 69 tahun
Jenis Kelamin
: Wanita
Status perkawinan
: Menikah
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
: Indonesia
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: PNS
Alamat
Tanggal masuk
: 1 Mei 2009
No. Register
: 26 46 89
Ruangan
: CVCU
Diagnosa medis
: Ny. S
Umur
: 32 tahun
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
Hubungan dengan px
: Anak
21
Keterangan:
: Px
: laki-laki
: Perempuan
: meninggal
22
ADL
Nutrisi
Sebelum Masuk RS
Sesudah Masuk RS
Frekuensi 3x sehari Frekuensi: 3x / hari
nafsu makan
Makan
yang
Nafsu
makan:
disukai menurun
nasi putih
Jenis
makanan:
jantung
dan
diet
rendah
garam
Porsi yang dihabiskan
Minum
Jenis
porsi
air Jenis minuman
minuman
putih
air
putih
dwdccd cara
mengatasinya
kuning
jernih warna
kuning
jerih
ada
1x / hari
konsistensi ada
konsistensi
ada
Mandi 2x/hari
Mandi 1x / hari/dilap
Gosok
Aktivitas
Personal hygiene
Cuci
mulut
seminggu
Potong
seminggu
tidak
rambut
tidak
2x pernah
Cuci
kuku
23
gigi:
2x pernah
Potong
seminggu
kuku:
2x
B. Psikologis
Persepsi klien yakin akan sembuh konsep diri bahwa dirinya sangat
berharga bagi keluarganya. Emosi stabil klien dapat beradaptasi dengan
baik dan mekanisme pertahanan diri baik.
C. Sosial
Hubungan klien dengan keluarga baik, klien mengenal teman satu ruangan
dan dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
D. Spiritual
Klien beragama islam, selama di RS os melakukan sholat lima waktu di
atas tempat tidur.
V.Pemeriksaan Fisik
a.Tanda-tanda vital (Rabu,23 Juli 2008)
1) Keadaan umum : sesak nafas, lemah
2) Kesadaran
: Compos mentis
: 28x/i
5) Nadi
: 96x/i
6) Tinggi badan
: 160 cm
7) Berat badan
: 55 kg
24
4) Telinga
Tidak ada kelainan. Dapat mendengar dengan jelas dan baik tidak ditemukan
adanya peradangan dan tidak ada pengeluaran cairan.
5) Mulut
Bentuk mulut simetris bau khas mulut peradangan dan pendarahan tidak ada
tidak ada masalah mengunyah makanan dan dapat membedakan rasa
makanan dan minuman.
6) Gigi
Gigi kurang bersih jumlah 32 buah karang gigi / caries tidak ada perdarahan
dan peradangan tidak ada, tidak memakai gigi palsu.
7) Leher
Tidak ada kelainan struktur, bentuk simetris tidak ada tanda pembengkakan
kelenjar thiroid kanan , vena jugularis tidak meninggi.
8) Thorax
Bentuk simetris, irama pernafasan reguler, suara nafas vesikuler
9) Jantung
TD: 130/60 mmHg, HR: 96 x/I adanya nyeri dada sebelah kiri
10)Abdomen
Turgor kembali cepat hepar tidak teraba tidak ada pembesaran ginjal tidak
teraba, nyeri tekan.
11) Ekstremitas
Adanya oedema pada tungkai, bentuk simetris.Kuku jari tangan dan kaki
clubbing finger(pucat)
VI. Data Penunjang
5/ mei 2008
a.Diagnosa medis
b.Pemeriksaan Laboratorium :
normal
: 7,434
7,35-7,45
25
PCO2
: 29,9 mmhg
38-42 mmhg
PO2
: 83, 3 mmhg
85-100 mmhg
Bicarbonat
: 19,6
22-26
Total CO2
: 20, 5
19-25
Base exes
: -3,4
-2 - +2
Saturasi O2
: 9663
95-100
Hasil laboratorium
normal
Darah
HB
: 12 6 gr%
12-14gr%
Leukosit
: 5,4.103/ mm3
5.103-9.103/ mm3
Hematokrit
: 26%
37-45%
Elektrolit darah
normal
Natrium
: 147 mEq/ L
135-155 mEq/ L
Kalium
: 3,3 mEq/ L
3,6-5,5 mEq/ L
Clorida
: 111 mEq/ L
96-106 mEq/ L
KGD adradome
:118
200
Direk Bilirubin
: 0,83
SGOT
: 41,82
Uric acid
: 79
Foto thorax
Ditemukan adanya cardio megali
EKG
Hipertropi ventrikel kanan sinus takikardia
C.Terapi / tindakan Medis
1) Tirah baring
2) Diet jantung III rendah garam
26
3) O2 2 4 liter/i
4) Injeksi Furosemid 1 ampul/ 8 jam
5) KSR tablet 1 x 1
6) Captropil 25 mg tablet 2 x 1
7) IVRD RL: 10 tts / menit
8) Spironolactin 1 x 25 mg
9) Ciprofloxacin drips 200 mg/ 12jam
10) Digoxin 2x 0,25 mg
11) Bisoprolol 1x5 mg
z
ANALISA DATA
No Symptom
1
DS:
Klien
Etiologi
Penurunan
mengatakan jantung
Problem
curah Gangguan
karena jaringan
miokardio
DO:
Sesak nafas, frekwensi
28x/
I,
oedema
di
27
perfusi
lemah
dan
pucat
DS:
Ketidakseimbangan
Klien
mengatakan O2
mudah
lelah
dengan
jika kebutuhan
beraktivitas,sesak
nafas, dan nyeri dada
DO:
Os tampak lemah dan
pucat,TD:
mmhg,RR:28
160/100
x/I,HR:
96x/I,T: 36,90C
28
Intoleransi aktivitas
DS:Os
cemas
tentang
Gangguan pola
istirahat tidur
tengah
malam
DO:
Os tampak lemahdan
pucat,mata
cekung,terdapat
bengkak
bawah
tidur
sedikit
mata,
siang
di
lama
jam
Ds:Os
mengatakan Kurang
Gangguan
rasa
pengetahuan
dan
tidak
yakin
akan
nyaman dan cemas
informasi
tentang
kesembuhan
proses penyakit
penyakitnya
Do: os selalu bertanya
tentang
penyakitnya,
wajah
proses
ekspresi
tegang,
pucat,dan gelisah
PRIORITAS MASALAH
29
lemah,
sesak
nafas
dan
nyeri
dada
jika
beraktivitas,TD
30
No Diagnosa
1..
Tujuan
Intervensi
Keperawatan
Dx.1
Gangguan
Rasionalisasi
Be
perfusi jaringan
dapat
fowler
teratasi
dengan kriteria
membantu
Ob
servasi
dalam
tanda vital
batas
normal
ekspansi
tanda-
paru
-
Pe
Untuk
rtahankan
memantau
lingkungan
yang
kondisi
pasien
Stress
tidak
akan
meningkat
krn
pemompaan
jantung
apabila
diberikan
lingkungan
yang tenang
2.
Dx.2
Pasien
dapat
Ob
melakukan
servassi
aktivitas secara
tanda vital
bertahap
tanda- Untuk
membantu
Lib
dengan kriteria
atkan
keluarga
hasil
dalam
perawatan
sesak
nafas,
nyeri
dada,
dan
os.
-
pasien
jika
ada
kemajuan
proses
Anj
31
penyembuh
kelelahan
urkan
hilang/
berkurang
os
untuk
Ba
ntu
os
aktivitas
an
Pasien
dalam
merasa
seehari-
aman
hari
dan
nyaman
tentang cara
merawat os
Mengurangi
beban kerja
jantung
Mengurangi
energi yang
dibutuhkan
3.
Dx.3
Kebutuhan
istirahat
Kaj -
tidur
terpenuhi
penyebab
kesulitan tidur
pasien
perawatan
ptakan lingkungan
sesuai
dapat tidur 8
yang
dengan
jam sehari,mata
nyaman
tidak
cekung, -
wajah
segar
aman
dan
keadaanum
Jel
um pasien
dan os merasa
tentang
tenang.
penyakitnya
terapi
dilakukan
-
hkan perhatian os
32
nyenyak
tanpa
Ali
untuk
tenang dan
berpikir -
ada
rasa
terganggu
tentang
Os
penyakitnya.
-
dapat
mengerti
Anj
dan
menerima
keadaannya
berdoa
pada -
tidak
terlalu
memikirkan
penyakit
yang
dialaminya
dan pasien
dapat tidur
Pasien
merasa
lebih tenang
4.
Dx.
Cemas
hilang
dapat -
Jel
dengan
dan
kriteria hasil os
dan
keluarga
keluarga
merasa
lebih
tentang
penyakit
dapat lebih
tenang,
tidak
yang
bertanya
lagi
tentang
rasa -
sakit
yang
dialami
mengerti
pasien.
tenttang
Lib
gagal
atkan
keluarga
dialaminya
dalam
perawatan -
dengan
pasien di RS
ekspresi wajah -
Keluarga
Be
tenang
jantung
dapat
mengerti
cara
menerima
perawatan
33
ri penjelasan pada
keadaannya
pasien
setelah
pulang
Os
merasa
tidak cemas
lagi.
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Ny.D
Dx Medis : CHF
Umur : 67 tahun
Ruangan : CVCU
Tanggal
5/05/09
Dx Pukul
1
08.00
Implementasi
-
08.15
Evaluasi
keadaan S :
Memantau
umum pasien
O9.00 09.20
s mengatakan nyeri
Memberi
dada
posisi
semi
masih
ada,
menggunakan 2 bantal
cepat
10.00
Mengobservasi
tanda-
lelah
bila
beraktivitas
10.15
Memberi
Mempertahankan
34
injeksi
T
D: 130/60 mmhg,
HR:
96x/i,
28x/i, T: 36,90C
RR:
memberikan
posisi
yang
C
lubbing finger pada
daerah
jam berkunjung
jari tangan
-
kuku
dan
O
edema
pada
tungkai
A:
Masalah
belum
teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
2.
10.30
S:
os mengatakan nyeri
10.45
dada
-
Memonitor
O2
sudah mulai
yang berkurang
terpasang
O:
11.00
Mengajarkan
klien TD;
130/60mmhg,
11.20
sebagian
Membantu
memenuhi
kebutuhan
os
aktivitas
35
3.
12.00
hygiene
Os
12.15
sudah
mengatakan
mulai
dapat
tidur
12.30
O:
-
O
s
sudah
tidur
dengan tenang
Menciptakan
A:
13.00
sebagian
14.00
-
Menjelaskan
proses S :
mengatakan
dan
Melibatkan
bertanya
sering
tentang
O:
Os tampak cemas
A:
Masalah
teratasi
P:
36
belum
Intervensi dilanjutkan
5/05/09
08.00
08.15
08.30
pasien
Os
09.10
09.20
nafas
mulai
berkurang
Menganjurkan
pasien O:
sekali
11.00
Mengobservasi
tanda T: 36.30C
A:
Injeksi
furosemid
1 Masalah
amp/8 jam
teratasi
Memberi
obat
oral
digoxin 2x0,25 mg
2.
11.30
sebagian
P:
Memberi
posisi
S:
11.45
Os mengatakan nyeri
12.00
dada berkurang
12.30
12.40
O:
12.50
Os
13.00
Memonitor
O2
tampak
tenang
terpasang
-
Balance
cairan
IVFD A:
RL 8 gtt/i
Masalah teratasi
Membantu
dalam mobilisasi
37
pasien P:
Intervensi dilanjutkan
3.
13.20
S:
Mengobservasi
13.30
Os
mngatakan
intake kebutuhan
tidurnya
telah terpenuhi
13.35
O:
Os dapat tidur malam
8jam sehari dan
tidur
siang
jam
sehari
-
Mengkaji
penyebab A:
Menciptakan
lingkungan yang menyenangkan pasien
4.
13.40
P:
Intervensi dilanjutkan
Mempertahankan
suasana yang ramah dan rasa empati S:
pada pasien
Os mengatakan tidak
cemas lagi tentang
penyakitnya
13.50
O:
Os tampak ceria dan
tenang
14.00
A:
Masalah teratasi
P:
-
38
Menganjurkan os untuk
berserah penuh pada Tuhan dengan
cara berdoa dan rajin sholat lima waktu
Memberi
pada
7/05/09
1.
os
tentang
penjelasan
penyakitnya
dan
08.00
09.00
09.15
Mengobservasi
S:
Os
mengatakan
vital, TD: 130/70 mmhg, RR: 20 x/i, HR: mulai berkurang dan
80x/i,T:360c
09.40
10.00
10.30
keadaannya
Memberikan
Memberi
sudah
membaik
kompres O:
mampu
berkomunikasi
Mengajarkan
pasien leluasa
dan
lebih
os
tampak senang.
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
2.
10.45
S:
10.50
Os
mengatakan
kondisi kesehatannya
-
Memonitor
39
O2
yang semakin
membaik
11.00
terpasang
11.15
Melakukan
inhalasi
dan
melatih
os
melakukan
O:
Mempertahankan
HR:
80x/i.,T:360C
setiap 2 jam
-
hygiene
sehingga
os
merasa A:
nyaman
Masalah
Membantu
dalam
memenuhi
sebagian
pasien teratasi
kebutuhan
dan
aktivitasnya.
P:
3.
12.15
S:
Os
mengatakan
tenang
12.55
O:
Os istirahat dengan
13.00
tenang
-
Melakukan
masalah
gangguan
tidur
kajian A:
pasien, Masalah teratasi
Memberikan
hangat sebelum tidur
Mempertahankan
40
susu P:
Rencana
dilanjutkan
tindakan
13.45
S:
Memberikan
pengetahuan
kesehatan:
Os
mengatur cemas
mengatakn
sudah
O:
14.00
Memonitor
Meyakinkan
pasien
Memperhatikan
kebutuhan
fisik
kecemasan.
41
selama
mengalami
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif, 2001, Kapita Selekta Kedokteran I, Media Aesculapius, Jakarta.
Smeltzer Suzanne C, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta.
Corwin Elizabeth J, 2001, Buku Saku Patofisiologi, EGC, Jakarta.
Doenges Marilynn, dkk, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.
42