Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENGUJIAN KARBOHIDRAT
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang
tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen dan oksigen. Bentuk molekul
karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Terdapat tiga
golongan utama karbohidrat yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida.
Monosakarida atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit polihidroksi aldehida
atau keton. Oligosakarida terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang
digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen. Polisakarida terdiri dari rantai
panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida (Umar, 2008).
Oleh karena itu, perlu dilakukan praktikum ini untuk mengidentifikasi sifat-sifat
umum berbagai jenis karbohidrat berdasarkan terbentuknya furfural, berdasarkan
sifat pereduksinya dan mengidentifikasi jenis polisakarida berdasarkan perubahan
warna lodin
yang
terikat pada
molekul
setelah
terhidrolisis.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi sifat-sifat umum
berbagai jenis karbohidrat berdasarkan terbentuknya furfural, berdasarkan sifat
pereduksinya dan jenis polisakarida berdasarkan perubahan warna lodin yang
terikat pada molekul polisakarida sebelum dan setelah terhidrolisis.
TINJAUAN PUSTAKA
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah karbon yang
karbohidrat
dikenal
beberapa
pengujian
untuk
menentukan
kandungan yang terdapat dalam karbohidrat tersebut. Salah satu test yang
digunakan untuk menentukan ada tidaknya karbohidrat adalah test Molisch. Ketika
ada beberapa larutan yang tidak dikenal secara pasti bahwa larutan tersebut
mengandung karbohidrat atau tidak, test ini bisa dilakukan untuk menentukan
adanya kandungan karbohidrat. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan
cincin yang berwarna ungu ketika direaksi dengan alphanaftol dan asam sulfat
pekat. Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat pekat bertindak sebagai agen
dehidrasi yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan turunannya yang
kemudian dikombinasi dengan alphanaftol untuk membentuk produk berwarna
(Pranata, 2004).
Uji Iod digunakan untuk memisahkan amilum atau pati yang terkandung
dalam larutan. Reaksi positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi
biru. Warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks
antara amilum dengan Iodin. Sewaktu amilum yang telah ditetesi Iodin kemudian
dipanaskan, warna yang dihasilkan sebagai hasil darireaksi yang positif akan
menghilang. Dan sewaktu didinginkan warna biru akan muncul kembali (Monruw,
2010).
Uji Benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam suatu
larutan dengan indikator yaitu adanya perubahan warna khususnya menjadi merah
bata. Benedict reagen digunakan untuk menguji atau memeriksa kehadiran gula
pereduksi dalam suatu cairan. Monosakarida yang bersifat redutor, dengan
diteteskannya reagean akan menimbulkan endapanmerah bata. Selain menguji
adanya gula pereduksi, juga berlaku secara kuantitatif, karena semakin banyak gula
dalam larutan maka semakin gelap warna endapan (Wahyudi, 2005).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum
Laboraturium
ini
dilaksanakan
Kimia
dan
pada
Biokimia
hari
Pangan
Selasa,
Fakultas
04
November
Teknologi
2014
Pangan
di
dan
b. Uji Seliwanoff
c. Uji Benedict
d. Uji Iodin
HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.1. Hasil Pengamatan Uji Molisch
Jenis Karbohidrat
Aquades
Tidak terbentuk
Glukosa 1%
Terbentuk
Fruktosa 1%
Terbentuk
Sukrosa 1%
Terbentuk
Pati 1%
Terbentuk
Warna
Sebelum
nya
Waktu
3
Aquades
Bening
kekuning
an
Bening
kekuning
an
Bening
kekuning
an
Kekuning
an
Kekuning
an
Kekuning
an
Glukosa
1%
Bening
kekuning
an
Kuning
Kekuning
an
Kekuning
an
Kekuning
an
Kekuning
an
Fruktosa
1%
Bening
kekuning
an
Kuning
Orange
Merah
Merah
bata
Merah
bata
Sukrosa
Bening
Bening
Orange
Merah
Merah
Merah
1%
kekuning
an
kekuning
an
Pati 1%
Bening
kekuning
an
Bening
kekuning
an
bata
Kekuning
an
pekat
Kekuning
an
Kekuning
an
Kekuning
an
Tambah
Benedict
Warna
sebelum
dipanaskan
Warna setelah
dipanaskan 5
menit
Aquades
2 ml
Biru bening
Biru bening
Glukosa 1%
2 ml
Biru bening
Biru bening
Fruktosa 1%
2 ml
Biru bening
Merah bata
Sukrosa 1%
2 ml
Biru bening
Merah bata
Pati 1%
2 ml
Biru bening
Biru bening
Warna setelah
ditetesi Iodin
Aquades
Orange jernih
Orange jernih
Orange jernih
Glukosa 1%
Orange jernih
Orange jernih
Orange jernih
Sukrosa 1%
Pati 1%
Orange jernih
Ungu
Orange jernih
Hitam
Orange jernih
Biru gelap
PEMBAHASAN
Karbohidrat atau sakarida adalah polisakarida aldehid atau polisakarido keton
atau senyawa hasil hidrolisis dari keduanya. Penyusun utama karbohidrat adalah C,
H dan O. karbohidrat merupakan sumber energi utama yang diperlukan oleh tubuh.
Ada dua jenis karbohidrat yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat sederhana merupakan aneka jenis gula yang langsung membentuk
kalori jika dikonsumsi. Karbohidrat kompleks merupakan sumber kalori yang
mengandung vitamin, mineral dan serat yang bermanfaat bagi tubuh (Soenardi,
2008).
Uji Molisch adalah uji yang memiliki prinsip hidrolisis karbohidrat menjadi
monosakarida, selanjutnya monosakarida jenis pentosa akan mengalami dehidrasi
dengan asam tersebut menjadi furfural, sementara golongan heksosa menjadi
hidroksi
multifultural
menggunakan
asam
organik
pekat
(Sumardjo,
2006).
Percobaan menunjukkan hasil bahwa larutan yang diuji pada glukosa, fruktosa,
sukrosa, dan pati positif mengandung karbohidrat karena terbentuk cincin ungu
pada batas diantara pereaksi dengan larutan coba. Cincin ungu terbebtuk dari
reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat pekat (H 2SO4). H2SO4 pekat berfungsi
untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk menghasilkan furfural. Furfural ini
kemudian bereaksi dengan reagen Molisch -nafhthol membentuk cincin yang
berwarna ungu. Namun pada larutan aquades tidak terbentuk cincin ungu
melainkan cincin berwarna hijau, ini menyatakan bahwa aquades bukan merupakan
karbohidrat.
Uji Seliwanoff adalah uji yang spesifik dalam mengidentifikasi gula
ketosaheksosa seperti fruktosa. Dalam pengujian ini golongan aldosa tidak bereaksi,
sedangkan
ketosa
mengalami
proses
dehidrasi
untuk
memberikan
derifat
tersebut merupakan larutan yang tidak memiliki gugus keton sehingga uji coba
menghasilkan hanya warna kekuningan pada masing-masing larutan.
Uji Benedict berdasarkan pada gula yang mengandung gugus aldehida atau
keton bebas akan mereduksi ion Cu 2+ dalam suasana alkalis, menjadi Cu +, yang
mengendap sebagai Cu2O (kupro oksida) berwarna merah bata. Gula pereduksi
merupakan gula yang memiliki gugus alkalis atau keton bebas atau terdapat gugus
OH glikosidis pada strukturnya (Sumardjo, 2006). Percobaan menunjukkan hasil
bahwa larutan fruktosa dan sukrosa menghasilkan warna larutan yang spesifik yakni
warna merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa larutan fruktosa dan sukrosa
mengalami oksidasi dan mampu mereduksi senyawa yaitu melepaskan O 2 sehingga
terbentuk tembaga oksida (Cu2O). Aquades, glukosa dan pati tidak menunjukan
warna merah bata alias tidak bereaksi diarenakan bukan gula pereduksi.
Pada uji coba Iodin, digunakan 4 larutan uji yaitu pati, glukosa, sukrosa, dan
aquades.
Percobaan
menunjukkan
hasil
bahwa
hanya
larutan
pati
yang
menghasilkan warna larutan yang spesifik yakni warna ungu atau hitam kebiruan.
Sedangkan larutan yang lainnya menghasilkan warna orange jernih. Hal ini
menunjukkan bahwa pati menghasilkan larutan yang positif terhadap kandungan
polisakarida sehingga menghasillkan warna hitam kebiruan. Terbentuknya warna
hitam kebiruan disebabkan molekul amilosa dan amilopektin yang membentuk
suatu melekul dengan molekul dari larutan iodium. Sedangkan pada larutan
glukosa, sukrosa, dan aquades tidak berwarna biru kehitaman karena bukan
merupakan jenis polisakarida sehingga tidak dapat bereaksi dengan larutan iodium
dan hanya terbentuk warna orange jernih pada masing-masing larutan.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
pengamatan
dan
pembahasan
maka
dapat
ditarik