Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
30
Wega Trisunaryanti
Chemistry Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Gadjah Mada University, Yogyakarta
ABSTRACT
Optimation of time and catalyst/feed ratio in catalytic cracking of waste plastics
fraction to gasoline fraction using Cr/Natural Zeolite catalyst has been studied.The natural
zeolite was calcined by using nitrogen gas at 500oC for 5 hours. The chromium supported
on to the zeolite was prepared by ion exchange methode with Cr(NO3)3.9H2O solution
with chromium/zeolite concentration of 1% (w/w). The zeolite samples were then calcined
with nitrogen gas at 500oC for 2 hours, oxidyzed with oxygen gas and reduced with
hydrogen at 400oC for 2 hours.
The characterization of the zeolite catalyst by means of Si/Al ratio by UV-Vis
spectroscopy, acidity with pyridine vapour adsorption and Na, Ca and Cr contents by
atomic adsorption spectroscopy (AAS). The catalyst activity test was carried out in the
cracking process of waste plastics fraction with boiling point range of 150 250oC
(consisted of C12 C16 hydrocarbons) at 450oC for 30 min, 60 min and 90 min, and
catalyst/feed ratio 1/1, 1/2, 1/3, (w/w) .
The result of catalyst activity test showed that the maximum number
conversion of gasoline fraction (C5-C11) is 53,27% with relatively low coke formation using
1/3 catalyst/feed ratio and the cracking time of 60 min.. This catalyst has Si/Al ratio =
1,21 (w/w) , acidity = 0,16 mmol/g and Na content = 0,81%, Ca content = 0,15% and Cr
content 0,24%.
Keywords: zeolite, catalytic cracking, gasoline, chromium.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu
negara yang kaya akan zeolit alam
dengan
sifat-sifatnya
yang
memungkinkan
untuk
dimodifikasi
menjadi
katalis
maupun
sebagai
padatan pengemban logam untuk
katalis. Suyartono dan Husaini (1991)
melaporkan bahwa endapan zeolit alam
Indonesia pada umumnya terdiri atas
jenis mordenit dan klinoptilolit yang
kadarnya bervariasi [1]. Zeolit diketahui
memainkan peranan penting sebagai
katalis asam pada industri pengolahan
minyak bumi dan petrokimia, termasuk
dalam
reaksi
perengkahan
dan
Wega Trisunaryanti
31
32
Keasaman =
Wpiridin 1000
BM piridin Wzeolit
(mmol/gram)
33
K=
(B Wakhir ) ( A Wumpan )
Wumpan
X 100%
Keterangan :
K
: konversi fraksi bensin (C7-C11)
(%)
Wakhir : berat hasil cair akhir proses
perengkahan (gram).
Wumpan : berat umpan (gram).
A
: persentase fraksi bensin awal
(C7-C11)
dari
data
kromatografi gas
B
: persentase fraksi bensin akhir
(C7-C11) dari data kromatografi gas
HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
DAN
30,14
Al ( % b/b )
24,97
Si/Al ( b/b )
1,21
34
0,10
ZAAKCr
0,04
ZAAKCrKOR
0,16
Keterangan :
ZAAK
ZAAKCr
Logam
Cr ( % b/b )
1,44
0,16
0,81
0,15
0,24
Wega Trisunaryanti
35
CH3
CH2 CH
CH3
CH3 CH
CH2 CH
CH3
CH2
CH3
CH2 CH
C CH2 CH
CH3
CH3
bensin
%Cairan
hasil
perengkahan) 28,84%
36
terendah
dicapai
oleh
rasio
katalis/umpan 1/1 sebesar 0,22 , hal ini
disebabkan karena penggunaan katalis
yang terlalu banyak yaitu rasio
katalis/umpan 1/1 dapat menyebabkan
reaksi perengkahan katalitik yang
berlebihan sehingga mengakibatkan
berkurangnya
fraksi
cair
hasil
perengkahan
dan
bertambah
banyaknya fraksi gas yang dihasilkan.
Penggunaan katalis yang berlebihan
juga menyebabkan terbentuknya kokas
yang relatif banyak. Urutan rasio
katalis/umpan
yang
menghasilkan
konversi
fraksi
bensin
pada
perengkahan selama 30 menit adalah
1/3 > > > 1/1
Pengaruh waktu
terhadap cairan Hasil
Perengkahan
90%
Hasil Peregkahan
80%
Pengaruh waktu
terhadap gas hasil
perengkahan
70%
60%
50%
Pengaruh waktu
terhadap jumlah fraksi
Bensin hasil
perengkahan
Pengaruh waktu
terhadap konversi
perengkahan Fraksi
Bensin
40%
30%
20%
10%
0%
30
60
90
WAKTU (MENIT)
100%
Hasil Perengkahan
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1/4
1/3
1/2
1/1
Wega Trisunaryanti
37
Pengaruh
rasio
katalis/umpan
dengan waktu perengkahan 60 menit
Hasil dari perengkahan selama 60
menit ditampilkan pada gambar 3.
Konversi fraksi bensin tertinggi dicapai
oleh rasio katalis/umpan 1/3 sebesar
53,27% dan konversi fraksi bensin
terendah
dicapai
oleh
rasio
katalis/umpan 1/1 sebesar 28,34% ,
sama halnya dengan perengkahan pada
waktu 30 menit, hal ini disebabkan
karena penggunaan katalis yang terlalu
banyak dapat menyebabkan reaksi
perengkahan katalitik yang berlebihan
sehingga mengakibatkan berkurangnya
fraksi cair hasil perengkahan dan
bertambah banyaknya fraksi gas yang
dihasilkan.
Pengaruh Rasio Katalis/umpan
terhadap banyaknya Cairan
Hasil Perengkahan
100%
Hasil Perengkahan
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1/4
1/3
1/2
1/1
100%
Hasil Perengkahan
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1/4
1/3
1/2
Rasio Katalis/Umpan
Wega Trisunaryanti
1/1
38
RCH=CH2 +
R-CH-CH3
H+
RCH=CH2
R-CH-CH3
R-CH-CH3
CH2CHR
H+
R-CH-CH3
CH2CH2R
39
secara
maksimal
dan
rasio
katalis/umpan 1/3 adalah rasio katalis
yang tepat dimana banyaknya katalis
tidak telalu berlebihan yang dapat
menyebabkan
reaksi
perengkahan
sekunder dan tidak terlalu sedikit yang
dapat
menyebabkan
perengkahan
berjalan lambat, oleh sebab itu rasio
katalis umpan 1/3 dengan waktu
perengkahan 60 menit menghasilkan
konversi
fraksi
bensin
yang
terbesar.Hasil perengkahan dengan
rasio katalis/umpan 1/3 selama 60 menit
secara keseluruhan ditampilkan dalam
gambar 7.
60%
50%
40%
30%
20%
10%
Fraksi
berat
Gas7.89%
7.33%
Kokas
2.67%
Bensin
akhir
53.27%
Wega Trisunaryanti
Bensin
awal
28.84%
3)
2)
1)
4)
90
(1
/
90
(1
/
90
(1
/
90
(1
/
3)
2)
4)
60
(1
/
60
(1
/
1)
60
(1
/
60
(1
/
3)
2)
4)
30
(1
/
30
(1
/
30
(1
/
30
(1
/
1)
0%