Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angina Pektoris adalah rasa tidak enak di dada sebagai akibat dari suatu
iskemik miokard tanpa adnya infark.Klasifikasi klinis angina pada dasarnya
berguna untuk mengevaluasi mekanisme terjadinya iskemik. Pada makalah ini
terutama akan dibahas mengenai Angina pectoris tidak stabil karena angina
pectoris tidak stabil adalah suatu sindroma klinik yang berbahaya dan merupakan
tipe angina pectoris yang dapat berubah menjadi infark miokard ataupun
kematian.
Sindroma Angina pectoris tidak stabil telah lama dikenal sebagai gejala awal
dari infark miokard akut (IMA).Banyak penelitian melaporkan bahwa angina
pectoris
tidak
stabil
merupakan
risiko
untuk
terjadinya
IMA
dan
nyeri
dada
yang
parah,yang
berlangsung
lebih
lama
dari
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan
terjadi sebagai respon terhadap supalai oksigen yang tidak adequate ke sel-sel
miokardium. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke
rahang, atau ke daerah abdomen (Corwin, 2009)
Angina pectoris ialah suatu sindrom klinis di mana pasien mendapat
serangan dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang
seringkali menjalar ke lengan kiri. Sakit dada tersebut biasanya timbul pada
waktu pasien melakukan suatu aktivitas dan segera hilang bila pasien
menghentikan aktivitasnya (Mansjoer dkk, 2007)
2.2 Etiologi
a. Faktor penyebab nyeri dada antara lain :
1. Anemia berat
Anemia yang berat, dapat menyebabkan suplai oksigen ke otot jantung
berkurang.
2. Aterosklerosis
Aterosklerosis yaitu penyempitan pembuluh darah yang disebabkan
oleh
penimbunan
kolesterol
sehingga
membuat
darah
yang
2.3 Patofisiologi
Angina yang baru pertama kali atau angina stabil dengan karakteristik
b
c
d
e
f
3.
Angina variant.
a
Angina yang terjadi spontan umumnya waktu istirahat dan pada waktu
1.
Kebutuhan metabolik otot jantung dan energi tak dapat dipenuhi karena terdapat
stenosis menetap arteri koroner yang disebabkan oleh proses aterosklerosis.
Keluhan nyeri dada timbul bila melakukan suatu pekerjaan. sesuai dengan berat
ringannya pencetus dibagi atas beberapa tingkatan :
1.
2.
3.
4.
Diagnosa
1. Pemeriksaan EKG.
2. Uji latihan fisik (Exercise stress testing dengan atau tanpa pemeriksaan
radionuclide).
3. Angiografi koroner.
Terapi
1
2
3
4
5
6
2.
metode yang dipakai pada uji beban yaitu dengan menggunakan treadmill dan
sepeda statis. Interpretasi EKG uji latih beban yang paling penting adalah
adanya depresi dan elevasi segmen ST lebih dari 1 mm. Biasanya uji latih
beban dihentikan bila mencapai 85% dari denyut jantung maksimal
berdasarkan umur, namun perlu diperhatikan adanya variabilitas yang besar
dari denyut jantung maksimal pada tiap individu. Indikasi absolute untuk
menghentikan uji beban adalah penurunan tekanan darah sistolik lebih dari 10
mmHg dari tekanan darah awal meskipun beban latihan naik jika diikuti tanda
ischemia yang lain : angina sedang sampai berat , ataxia yang meningkat,
kesadaran menurun, tanda-tanda penurunan perfusi seperti sianosis.
Pada penderita yang tidak bisa di diagnosa dengan uji latih beban
berdasarkan EKG, maka dilakukan uji latih beban dengan pencitraan. Isotop
yang biasa digunakan adalah thalium-210.
Tes uji latih ekokardiografi dianalisa berdasarkan penilaian penebalan
miokard pada saat uji latih dibandingkan dengan saat istirahat. Gambaran
ekokardiografi yang mendukung adanya ischemia miokard adalah : penurunan
gerakan dinding pada 1 atau lebih segmen ventrikel kiri, berkurangnya
ketebalan dinding saat sistol atau lebih segmen pada saat uji latih beban,
hiperkinesia kompensasi pada segmen dinding yang berkaitan atau yang tidak
ischemia.
Tindakan untuk angiografi koroner diagnostic secara langsung pada
penderita dengan nyeri dada yang diduga karena ischemia miokard, dapat
dilakukan jika ada kontra indikasi untuk test non invasive.
2.6 Penatalaksanaan
Ada dua tujuan utama penatalaksanaan angina pectoris :
- Mencegah terjadinya infark miokard dan nekrosis, dengan demikian
meningkatkan kuantitas hidup.
- Mengurangi symptom dan frekwensi serta beratnya ischemia, dengan
demikian meningkatkan kualitas hidup.
vasodilator
endothelium
yang
sangat
bermanfaat
untuk
yang
dapat
menimbulkan
vasokontriksi
pembulu
darah.
karena
nyeri
dada/epigastrium
-Pola aktivitas : terasa sesak nafas saat beraktivitas.
-Pola penanggulangan stress : Pertahanan diri sementara biasanya klien
meminta bantuan keluarga terutama istri.
2. Pemeriksaan Fisik
Status kesehatan umum : Bunyi jantung ekstra : S3 atau S4 mungkin
menunjukkan gagal jantung .
Sistem Integument : Pucat atau sianosis, kuku datar , bibir pucat.
Kepala : pusing
Muka : sianosis atau pucat
Telinga : pendengaran menurun
Jantung : Nyeri dada yang timbulnya mendadak
Abdomen : Nyeri yang timbulnya mendadak
2.8 Diagnosa dan Intervensi
No Dioganosa Keperawatan
1.
Nyeri Akut
(00132)
Domain : 12
Kelas : 1
Noc
-
Nic
Tingkat nyeri
Tingkat kenyamanan.
Pengendalian nyeri.
Kriteria Hasil :
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
2X24
jam
diharapkan
nyeri
Observasi:
- Observasi
isyar
nonverbal
ketidaknyamanan,
khususnya
pa
mereka yang tid
mampu
berkomunikasi
Definisi : Pengalaman
sensori yang tidak
menyenangkan akibat
adanya
kerusakan
jaringan dan durasi <
6 bulan.
Batasan
Karakteristik :
a. Subjektif
:
Mengungkapk
an isyarat
b. Objektif
:
Posisi
menghindari
nyeri
Faktor
yang
berhubungan :
Agen agen penyebab mis :
biologi,kimia,dan psikologis
berkurang.
efektif.
Observasi
tand
tanda vital.
Mandiri:
- Pemberian
analgesik.
- Menejemen
medikasi.
- Menejemen nyeri.
Health Education:
- Instruksikan pasi
untuk
menginformasikan
kepada perawat ji
perbedaan
nye
tidak dapat dicapai
- Informasikan kepa
pasien
tenta
prosedur yang dap
meningkatkan nye
dan
tawark
strategi koping yan
disarankan
- Perbaiki kesalah
persepsi
tenta
analgesik narkot
atau
opio
(misalnya,
resi
ketergantungan at
overdosis)
- Manajemen
nye
(NIC):
berik
informasikan
tentang nyeri, sepe
penyebab
nye
berapalama
ak
berlangsung,
d
antisipasi
ketidaknyamanan
akibat prosedur.
Kolaborasi:
-
2.
Ansietas
(00146)
Domain : 9
Kelas : 2
Tingkat ansietas
Pengendalian
terhadap ansietas.
Kosentrasi
Koping.
Kriteria Hasil :
diri
Observasi:
- Pemantauan tand
tanda vital.
Mandiri:
- Kaji
d
dokumentasikan
tingkat kecemas
Definisi : Perasaan
tidak
nyaman/
kekhawatiran
yang
samar disertai respon
autonom ( sumber
seringkali
tidak
diketahui
oleh
individu).
Batasan
Karakteristik :
a. Perilaku
(gelisah,resah)
.
b. Afektif
(ketakutan,stre
ss)
c. Fisiologis
(wajah
tegang,pening
katan
keringat).
d. Parasimpatis
(mual,
gangguan
tidur).
e. Simpatis
(mulut
kering,kelema
han).
f. Kognitif
(mudah
lupa,melamun
).
Factor
yang
berhubungan :
Hubungan
kelurga,
stres,
,penyalahgunaan zat,
ancaman kematian.
pasien,
termas
relaksi fisik.
- Bimbingan
antisipasi.
- Penurunan ansietas
- Tehnik
menenangkan diri.
- Peningkatan kopin
- Dukungan emosi.
Health educatuion:
- Berikan informa
mengenai
sumb
komunitas
yan
tersedia,
sepe
teman,
tetang
kelompok swabant
tempat
ibada
lembaga
sekarelawan
d
pusat rekreasi
- Informasikan
tentang
geja
ansietas
- Ajurkan
anggo
keluarga bagaima
membedakan
antaera
serang
panik dan geja
penyakit fisik
- Penurunan ansiet
(NIC) :
Sediakan
informasi
faktual
menyangku
diagnosis,
terapi, d
prognosis
Instruksikan
pasien
tentang
penggunaan
teknik
relaksasi
Jelaskan
semua
prosedur,
termasuk
sensasi yan
biasanya
dialami
selama
prosedur
Kolaborasi:
Penurunan ansiet
(NIC) : berikan ob
untuk menurunk
ansietas, jika perlu
3
(00029)
Domain : 4
Kelas : 4
Definisi : Ketidak
adekuatan
pompa
darah oleh jantung
untuk
memenuhi
kebutuhan
metabolisme tubuh.
Batasan
Karakteristik :
a. Gangguan
Frekuensidan
irama jantung
(Palpitasi).
b. Gangguan
Perload
(edema,
keletihan).
c. Gangguan
Tingkat
keparahan
kehilangan darah.
Efektifitas
pompa
jantung.
Status sirkulasi.
Status tanda vital.
Kriteria Hasil :
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24 jam di RS
diharapkan
Curah
jantung stabil.
Observasi:
- Pemantauan tand
tanda vital.
Mandiri:
- Reduksiperdarah
n
- Perawatan jantung.
- Perawatan
jantungakut.
- Perawatan sirkulas
- Kaji
d
dokumentasikan
tekanan
dara
adanya
sianos
status dan stat
mental
- Pantau
tan
kelebihan
cair
(misalnya,
edem
dependen, kenaik
berat badan)
- Kaji
toleran
aktifitas
pasi
dengan
memerintahkan
adanya awitan naf
Afterload
(dipnea,aliguri
a).
d. Gangguan
kontraktilitas
(batuk,bunyi
jantung
S3
dan S4).
e. Perilaku atau
Emosi
(ansietas,
gelisah)
Factor
yang
berhubungan :
- Gangguan frekuensi
irama jantung.
- Gangguan volume isi
kuncup
(preload,
afterload,
kontraktilitas).
pendek,
nye
palpitasi,
at
limbung
- Evaluasi
resp
pasien
terhad
terapi oksigen
- Kaji
kerusak
kognitif
Health Education:
- Jelaskan
tuju
pemberian oksig
per kanula nasal at
sungkap
- Intruksikan
mengenai
pemeliharaan
keakuratan asup
dan haluran
- Ajarkan pengguna
dosis, frekuensi, d
efek samping obat
- Anjurkan
unt
melaporkan
d
mengambarkan
awitan palpitasi d
nyeri, durasi, fact
pencetus,
daera
kualitas,
d
intensitas
- Berikan informa
tentang
tekn
penurunan
stres
seperti biofeedbac
relaksasi
ot
progresif, medita
dan latihan fisik
- Ajarkan kebutuh
untuk menimba
berat badan seti
hari
Kolaborasi:
- Konsultasikan
dengan
dokt
mengangkut
parameter
pemberian
at
Defisiensi Pengetahuan
(00126)
Pengetahuan : [sebutkan]
: tingkat pemahaman
tentang pemberian ASI.
Domain: 5
Kelas: 4
Definisi:
Tidak ada atau kurang
informasi
kognitif
tentang topic tertentu.
Batasan karakteristik :
a. Subjektif :
Mengungkapkan
masalah
secara
verbal.
b. Objektif :
- Tidak
mengikuti
instruksi
yang
diberikan
secara
akurat
Kriteria Hasil :
- Memperlihatkan
pengetahuan : diet, yang
dibuktikan oleh indicator
sebagai
berikut
( sebutkan 1-5 : tidak
ada,terbatas,cukup,banya
k,atau luas. :
Deskripsi diet.
Deskripsi rasional
untuk diet.
Deskripsi bahan
makanan
yang
dianjurkan dalam
penghentian
ob
tekanan darah
- Lakukan perujuk
keperawat
prak
lanjutan
unt
tindak-lanjut,
ji
diperlukan
- Pertimbangkan
perujukan kepetug
social,
manaj
kasus, atau layan
kesehatan komunit
dan
layan
kesehatan dirumah
- Lakukan perujuk
kepetugas
soc
untuk mengevalua
kemampuan
membayar obat yan
diresepkan.
- Lakukan perujuk
kepusat rehabilita
jantung
ji
diperlukan.
Observasi:
- Pemantauan tand
tanda vital.
Mandiri:
- Promosi mekani
tubuh
- Pencegahan jatuh.
- Pemeliharaan
fertilitas.
- Pelindungan infeks
- Koseling laktasi.
- Pencegahan
penggunaanat.
- Pengkajian :
Periksa
keakuratan
umpanbalikuntuk
memastikan
bahwa pasi
memahami
program
Kesalahan
dalam
memahami informasi
yang ada.
Kurang pengalaman.
Kurang
perhatian
didalam belajar.
Kurang kemampuan
mengingat kembali.
Kurang
familier
dengan
sumbersumber informasi.
diet.
Deskripsi strategi
untuk mengubah
kebiasaan diet.
Deskripsi
aktivitas
pemantauan diri.
Pasien dan keluarga lain :
Mengidentifikasi
kebutuhan
terhadap
informasi
tambahan
tentang program terapi
(misalnya,informasi
tentang diet)
Memperlihatkan
kemampuan
(sebutkan keterampilan
atau perilaku).
terapi
d
informasi
lainnya yan
relevan.
Penyuluhan
individual :
- Tentukan kebutuh
pasien.
- Lakukan penilai
terhadap
tingk
pengetahuanpasien
saat
ini
d
pemahaman mate
(pengetahuan
tentang
prosed
atau
penangan
yang diprogramkan
- Tentukan
kemampuan pasi
untuk mempelaja
informasi
khus
(tingkat
perkembangan,stat
psikologis,orientas
keadaan
emosional,dan
adptasi
terhad
penyakit).
- Tentukan motiva
pasien
unt
mempelajari
informasi
terten
(kepercayaan
kesehatan,riwayat
ketidakpatuhan,pen
alaman
bur
dengan
peraw
kesehatan
d
pelajaran kesehat
serta tujuan yan
bersebrangan).
- Kaji belajar pasien
Health education:
- Beri
penyuluh
sesuai
deang
tingkat pemaham
n pasien, ulan
informasi bila
perlukan.
- Penyluhan : pros
penyakit.
- Penyuluhan
program
aktifitas/latihan.
- Penyuluhan
ob
resep.
- Penyuluhan
prosedur/terapi.
- Penyuluhan
keterampilan
psikomotor.
- Edukasi orang tua.
- Edukasi kesehatan.
- Panduan
syste
kesehatan.
- Gunakan berbag
pendekatan
penyuluhan,redemo
strasi, dan berik
umpan-balik seca
verbal dan tertulis.
Penyuluhan
individu
- Bina
hubung
saling percaya
- Tetapkan
tuju
pembelajaran
bersama
yan
realistis
deng
klien.
- Ciptakan lingkung
yang kondusif unt
belajar.
- Pilih metode d
strategi penyuluh
sesuai.
- Pilih
mate
pengajaran
yan
sesuai.
Kolaborasi:
- Beri
informa
tentang
sumbe
sumber komunit
yang
dap
menolong
pasi
dalam
mempertahankan
program terapi
Buat
renca
pengajaran
multidisipliner yan
terkoodirnasi,sebut
an perencanaanya.
Rencanakan
penyesuaian dala
terapi
bersam
pasien dan dokt
untuk memfasilita
kemampuan pasi
mengikuti progra
terapi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi
sebagai respon terhadap supalai oksigen yang tidak adequate ke sel-sel
miokardium. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke
rahang, atau ke daerah abdomen.Faktor terjadinya angina dapat disebabkan oleh
faktor yang dapat diubah yaitu merokok dan obesitas, selain itu ada faktor yang
tidak dapat diubah yaitu usia dan jenis kelamin. Angina pectoris stabil muncul
ketika melakukan aktifitas berat biasanya dapat diperkirakan dan rasa nyeri yang
muncul biasanya sama dengan rasa nyeri yang datang sebelumnya. Angina
pectoris tidak stabil merupakan angina yang baru pertama kali atau angina stabil
dengan karakteristik frekuensi berat dan lamanya meningkat biasanya timbul
waktu istirahat/kerja ringan dan tidak dapat diperkirakan. Angina variant
merupakan angina yang terjadi spontan umumnya waktu istirahat dan pada waktu
aktifitas ringan. Setiap penderita dengan gejala yang mengarah pada angina
harusdilakukan EKG 12 lead. Namun hasil EKG akan normal pada 50 % dari
penderitadengan
angina
pectoris.
Depresi
atau
elevasi
segmen
ST
penatalaksanaan
angina
pectoris
adalah
meningkatkan
membaca makalah ini diharapkan dapat mengenal secara dini gejala dari angina
pectoris.Selain itu diharapkan pembaca dapat menyampaikan informasi ini kepada
masyarakat lain yang belum mnegetahui.Diharapkan kepada pembaca untuk dapat
menjaga kesehatan,juhkan diri dari kebiasaan buruk seperti merokok,bekrja terlalu
berat,atau faktor lain yang dapat menyebabkan Angina Pektoris.