Vous êtes sur la page 1sur 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angina Pektoris adalah rasa tidak enak di dada sebagai akibat dari suatu
iskemik miokard tanpa adnya infark.Klasifikasi klinis angina pada dasarnya
berguna untuk mengevaluasi mekanisme terjadinya iskemik. Pada makalah ini
terutama akan dibahas mengenai Angina pectoris tidak stabil karena angina
pectoris tidak stabil adalah suatu sindroma klinik yang berbahaya dan merupakan
tipe angina pectoris yang dapat berubah menjadi infark miokard ataupun
kematian.
Sindroma Angina pectoris tidak stabil telah lama dikenal sebagai gejala awal
dari infark miokard akut (IMA).Banyak penelitian melaporkan bahwa angina
pectoris

tidak

stabil

merupakan

risiko

untuk

terjadinya

IMA

dan

kematian.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 60-70% penderita IMA dan


60% penderita mati mendadak pada riwayat penyakitnya yang mengalami gejala
angina pectoris tidak stabil.Sedangkan penelitian jangka panjang mendapatkan
IMA terjadi pada 5-20% penderita angina pectoris tidak stabil dengan tingkat
kematian 14-80%.
Dalam kelompok yang mengalami nyeri dada,terdapat serangan jantung yang
jumlahnya dua kali lebih besar dibandingkan kelompok yang tidak mengalami
nyeri dada.Dalam kelompok yang mengalami angina dan kemungkinan serangan
jantung sebelumnya(mereka mengakui pernah mengalami sedikitnya satu kali
serangan

nyeri

dada

yang

parah,yang

berlangsung

lebih

lama

dari

biasanya,bahkan pada saat istirahat),terdapat lebih dari enam kali serangan


jantung dbandingkan kelompok lainnya.
Angina pectoris tidak stabil letaknya diantara spectrum angina pectoris
stabil dan infark miokard,sehingga merupakan tantangan dalam upaya pencegahan
terjadinya infark miokard.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dari Angina Pektoris ?

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Bagaimana pemyebab dari penyakit Angina Pektoris?


Bagaimana patofisiologi dari penyakit Angina Pektoris?
Bagaimana manifestasi klinik dari penyakit Angina Pektoris?
Bagaimana komplikasi dari penyakit Angina Pektoris?
Bagaimana cara pemeriksaan diagnostik dari penyakit Angina Pektoris?
Bagaimana Penatalaksanaan dari penyakit Angina Pektoris?
Bagaimana Pengkajian dari penyakit Angina Pektoris?
Bagaimana Diagnosa dan intervensi Keperawatan dari penyakit Angina
Pektoris?

1.3 Tujuan Masalah :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Untuk mengetahui definisi dari Angina Pektoris.


Untuk mengetahui Penyebab dari penyakit Angina Pektoris.
Untuk mengetahui patofisiologi dari penyakit Angina Pektoris.
Untuk mengetahui manifestasi klinik dari penyakit Angina Pektoris.
Untuk mengetahui Komplikasi dari penyakit Angina Pektoris.
Untuk mengetahui cara Pemeriksaan diagnostik dari penyakit Angina
Pektoris.
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari penyakit Angina Pektoris.
8. Untuk mengetahui pengkajian dari penyakit Angina Pektoris.
9. Untuk mengetahui diagnosa dan intervensi keperawatan dari penyakit
Angina Pektoris.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan
terjadi sebagai respon terhadap supalai oksigen yang tidak adequate ke sel-sel
miokardium. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke
rahang, atau ke daerah abdomen (Corwin, 2009)
Angina pectoris ialah suatu sindrom klinis di mana pasien mendapat
serangan dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang
seringkali menjalar ke lengan kiri. Sakit dada tersebut biasanya timbul pada
waktu pasien melakukan suatu aktivitas dan segera hilang bila pasien
menghentikan aktivitasnya (Mansjoer dkk, 2007)
2.2 Etiologi
a. Faktor penyebab nyeri dada antara lain :
1. Anemia berat
Anemia yang berat, dapat menyebabkan suplai oksigen ke otot jantung
berkurang.
2. Aterosklerosis
Aterosklerosis yaitu penyempitan pembuluh darah yang disebabkan
oleh

penimbunan

kolesterol

sehingga

membuat

darah

yang

mengandung oksigen akan terhambat untuk dialirkan ke otot - otot


jantung.
3. Aorta insufisiensi : stenosis katup aorta (penyempitan katup aorta)
b. Factor resiko terjadinya angina pectoris antara lain :
a) Dapat diubah
1. Rokok
2. Obesitas
b) Yang tidak dapat diubah
1. Usia
2. Jenis kelamin

2.3 Patofisiologi

2.4 Manifestasi Klinik


. 1. Angina pectoris stabil.
a. Muncul ketika melakukan aktifitas berat
b. Biasanya dapat diperkirakan dan rasa nyeri yang muncul biasanya sama
dengan rasa nyeri yang datang sebelumnya
c. Hilang dalam waktu yang pendek sekitar 5 menit atau kurang

d. Hilang dengan segera ketika anda beristirahat atau menggunakan


pengobatan terhadap angina
e. Rasa sakitnya dapat menyebar ke lengan, punggung atau area lain
f. Dapat dipicu oleh tekanan mental atau stres
2. Angina pectoris tidak stabil.
a

Angina yang baru pertama kali atau angina stabil dengan karakteristik

b
c
d
e
f

frekuensi berat dan lamanya meningkat.


Timbul waktu istirahat/kerja ringan.
Tidak dapat diperkirakan
Biasanya lebih parah dan hilang dalam waktu yang lebih lama
Dapat tidak akan hilang saat beristirahat ataupun pengobatan angina
EKG: Deviasi segment ST depresi atau elevasi.

3.

Angina variant.
a

Angina yang terjadi spontan umumnya waktu istirahat dan pada waktu

aktifitas ringan. Biasanya terjadi


EKG deviasi segment ST depresi atau elevasi yang timbul pada waktu
serangan yang kemudian normal setelah serangan selesai.
2.4 Komplikasi

1.

Stable Angina Pectoris

Kebutuhan metabolik otot jantung dan energi tak dapat dipenuhi karena terdapat
stenosis menetap arteri koroner yang disebabkan oleh proses aterosklerosis.
Keluhan nyeri dada timbul bila melakukan suatu pekerjaan. sesuai dengan berat
ringannya pencetus dibagi atas beberapa tingkatan :
1.
2.
3.
4.

Selalu timbul sesudah latihan berat.


Timbul sesudah latihan sedang ( jalan cepat 1/2 km)
Timbul waktu latihan ringan (jalan 100 m)
Angina timbul jika gerak badan ringan (jalan biasa)

Diagnosa
1. Pemeriksaan EKG.
2. Uji latihan fisik (Exercise stress testing dengan atau tanpa pemeriksaan
radionuclide).

3. Angiografi koroner.
Terapi
1
2
3
4
5
6
2.

Menghilangkan faktor pemberat


Mengurangi faktor resiko
Sewaktu serangan dapat dipakai
Penghambat Beta
Antagonis kalsium
Kombinasi

Unstable Angina Pectoris


Disebabkam primer oleh kontraksi otot polos pembuluh koroner
sehingga mengakibatkan iskemia miokard. patogenesis spasme tersebut
hingga kini belum diketahui, kemungkinan tonus alphaadrenergik yang
berlebihan (Histamin, Katekolamin, Prostagglandin). Selain dari spame
pembuluh koroner juga disebut peranan dari agregasi trobosit. penderita ini
mengalami nyeri dada terutama waktu istirahat, sehingga terbangun pada
waktu menjelang subuh. Manifestasi paling sering dari spasme pembuluh
koroner ialah variant (prinzmental).
Elektrokardiografi tanpa serangan nyeri dada biasanya normal saja.
Pada waktu serangan didapati segmen ST elevasi. Jangan dilakukan uji
latihan fisik pada penderita ini oleh karena dapat mencetuskan aritmia yang
berbahaya. Dengan cara pemeriksaan teknik nuklir kita dapat melihat adanya
iskemia saja ataupun sudah terjadi infark.
Terapi
1. Inhibitor trombosit: Pasien angina yang tidak stabil efektif terhadap
aspirin selama fase akut maupun kronis.
2. Antikoagulan: Heparin dapat mencegah miokard infark dan
mengurangi iskemia dan depresi ST segmen.
3. Anti trombotik: preparat yang paling banyak digunakan adalah aspirin
dimana dengan pemberian aspirin angka kematian dapat diturunkan
sampai 25%. Disamping itu aspirin dapat juga mencegah re-infark

4. Nitrogliserin: hasilnya masih kontroversi akan tetapi dapat diberikan


intravena pada angina yang tidak stabil disepakati untuk mencegah
timbulnya angina.
5. Beta blocker: Mengurangi kecepatan jantung, kontraksi miokard dan
kebutuhan oksigen oleh miokard. Efektif untuk mengurangi nyeri
dada. Sebaiknya diberikan intravenous dilanjutkan dengan beta
blocker sampai dengan denyut jantung 60 x/menit.
6. Kalsium Antagonis: Efektif sebagai vasodilatasi. Dalam hal ini yang
banyak digunakan adalah diltiazim juga menyebabkan pengurangan
denyut jantung dan verampamil. Tidak mengurangi infark akan tetapi
dapat mengurangi serangan angina. Yang banyak digaunakan adalah
nifedipine, nikardipin yang biasa dikombinasikan dengan beta
blocker.
7. Percutanous Transluminal coronary angioplasty (PTCA) atau
coronary by Pass Graff Surgery (CBGS) .
2.5 Pemeriksaan Diagnostik
Setiap penderita dengan gejala yang mengarah pada angina harus
dilakukan EKG 12 lead. Namun hasil EKG akan normal pada 50 % dari
penderita dengan angina pectoris. Depresi atau elevasi segmen ST
menguatkan kemungkinan adanya angina dan menunjukkan suatu ischemia
pada beban kerja yang rendah.
Foto thoraks pada penderita angina pectoris biasanya normal. Foto
thoraks lebih sering menunjukkan kelainan pada penderita dengan riwayat
infark miokard atau penderita dengan nyeri dada yang bukan berasal dari
jantung. Manfaat pemeriksaan foto thorak secara rutin pada penderita angina
masih dipertanyakan.
Uji latih beban dengan monitor EKG merupakan prosedur yang sudah
baku. Dari segi biaya, tes ini merupakan termurah bila dibandingkan dengan
tes echo. Untuk mendapatkan informasi yang optimal, protocol harus
disesuaikan untuk masing-masing penderita agar dapat mencapai setidaknya 6
menit. Selama EKG, frekwensi, tekanan darah harus dimonitor dengan baik
dan direkam pada tiap tingkatan dan juga pada saat abnormallitas segmen ST.

metode yang dipakai pada uji beban yaitu dengan menggunakan treadmill dan
sepeda statis. Interpretasi EKG uji latih beban yang paling penting adalah
adanya depresi dan elevasi segmen ST lebih dari 1 mm. Biasanya uji latih
beban dihentikan bila mencapai 85% dari denyut jantung maksimal
berdasarkan umur, namun perlu diperhatikan adanya variabilitas yang besar
dari denyut jantung maksimal pada tiap individu. Indikasi absolute untuk
menghentikan uji beban adalah penurunan tekanan darah sistolik lebih dari 10
mmHg dari tekanan darah awal meskipun beban latihan naik jika diikuti tanda
ischemia yang lain : angina sedang sampai berat , ataxia yang meningkat,
kesadaran menurun, tanda-tanda penurunan perfusi seperti sianosis.
Pada penderita yang tidak bisa di diagnosa dengan uji latih beban
berdasarkan EKG, maka dilakukan uji latih beban dengan pencitraan. Isotop
yang biasa digunakan adalah thalium-210.
Tes uji latih ekokardiografi dianalisa berdasarkan penilaian penebalan
miokard pada saat uji latih dibandingkan dengan saat istirahat. Gambaran
ekokardiografi yang mendukung adanya ischemia miokard adalah : penurunan
gerakan dinding pada 1 atau lebih segmen ventrikel kiri, berkurangnya
ketebalan dinding saat sistol atau lebih segmen pada saat uji latih beban,
hiperkinesia kompensasi pada segmen dinding yang berkaitan atau yang tidak
ischemia.
Tindakan untuk angiografi koroner diagnostic secara langsung pada
penderita dengan nyeri dada yang diduga karena ischemia miokard, dapat
dilakukan jika ada kontra indikasi untuk test non invasive.
2.6 Penatalaksanaan
Ada dua tujuan utama penatalaksanaan angina pectoris :
- Mencegah terjadinya infark miokard dan nekrosis, dengan demikian
meningkatkan kuantitas hidup.
- Mengurangi symptom dan frekwensi serta beratnya ischemia, dengan
demikian meningkatkan kualitas hidup.

Prinsip penatalaksanaan angina pectoris adalah : meningkatkan pemberian


oksigen ( dengan meningkatkan aliran darah koroner ) dan menurunkan
kebutuhan oksigen ( dengan mengurangi kerja jantung ).
Terapi Farmakologis untuk anti angina dan anti iskhemia.
- Penyekat Beta
obat ini merupakan terapi utama pada angina. Penyekat beta dapat
menurunkan kebutuhan oksigen miokard dengan cara menurunkan frekwensi
denyut jantung, kontraktilitas , tekanan di arteri dan peregangan pada dinding
ventrikel kiri. Efek samping biasanya muncul bradikardi dan timbul blok
atrioventrikuler. Obat penyekat beta antara lain : atenolol, metoprolol,
ropranolol, nadolol.
- Nitrat dan Nitrit
Merupakan

vasodilator

endothelium

yang

sangat

bermanfaat

untuk

mengurangi symptom angina pectoris, disamping juga mempunyai efek


antitrombotik dan antiplatelet. Nitrat menurunkan kebutuhan oksigen miokard
melalui pengurangan preload sehingga terjadi pengurangan volume ventrikel
dan tekanan arterial. Salah satu masalah penggunaan nitrat jangka panjang
adalah terjadinya toleransi terhadap nitrat. Untuk mencegah terjadinya
toleransi dianjurkan memakai nitrat dengan periode bebas nitrat yang cukup
yaitu 8 12 jam. Obat golongan nitrat dan nitrit adalah : amil nitrit, ISDN,
isosorbid mononitrat, nitrogliserin.
- Kalsium Antagonis
obat ini bekerja dengan cara menghambat masuknya kalsium melalui saluran
kalsium, yang akan menyebabkan relaksasi otot polos pembulu darah sehingga
terjadi vasodilatasi pada pembuluh darah epikardial dan sistemik. Kalsium
antagonis juga menurunkan kabutuhan oksigen miokard dengan cara
menurunkan resistensi vaskuler sistemik. Golongan obat kalsium antagonis
adalah amlodipin, bepridil, diltiazem, felodipin, isradipin, nikardipin,
nifedipin, nimodipin, verapamil.
Terapi Farmakologis untuk mencegah Infark miokard akut

- Terapi antiplatelet, obatnya adalah aspirin diberikan pada penderita PJK


baik akut atau kronik, kecuali ada kontra indikasi, maka penderita dapat
diberikan tiiclopidin atau clopidogrel.
- Terapi Antitrombolitik, obatnya adalah heparin dan warfarin. Penggunaan
antitrombolitik dosis rendah akan menurunkan resiko terjadinya ischemia pada
penderita dengan factor resiko.
- Terapi penurunan kolesterol, simvastatin akan menurunkan LDL ( low
density lipoprotein ) sehingga memperbaiki fungsi endotel pada daerah
atheroskelerosis maka aliran darah di arteria koronaria lebih baik.
Revaskularisasi Miokard
Angina pectoris dapat menetap sampai bertahun-tahun dalam bentuk serangan
ringan yang stabil. Namun bila menjadi tidak stabil maka dianggap serius,
episode nyeri dada menjadi lebih sering dan berat, terjadi tanpa penyebab
yang jelas. Bila gejala tidak dapat dikontrol dengan terapi farmakologis yang
memadai, maka tindakan invasive seperti PTCA ( angioplasty coroner
transluminal percutan ) harus dipikirkan untuk memperbaiki sirkulasi
koronaria.
Terapi Non Farmakologis
Ada berbagai cara lain yang diperlukan untuk menurunkan kebutuhan oksigen
jantung antara lain : pasien harus berhenti merokok, karena merokok
mengakibatkan takikardia dan naiknya tekanan darah, sehingga memaksa
jantung bekerja keras. Orang obesitas dianjurkan menurunkan berat badan
untuk mengurangi kerja jantung. Mengurangi stress untuk menurunkan kadar
adrenalin

yang

dapat

menimbulkan

vasokontriksi

pembulu

darah.

Pengontrolan gula darah. Penggunaan kontra sepsi dan kepribadian seperti


sangat kompetitif, agresif atau ambisius.
2.7 Pengkajian
1.Anamnesa
Identitas Pasien

Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat.


Riwayat Penyakit
-Alasan utama: Klien tiba-tiba pingsan
-Keluhan : klien tiba-tiba pingsan, dada terasa tertekan, nyeri menjalar ke
bahu belakang, keluar keringat dingin.
Riwayat Penyakit Dahulu : apakah pasien pernah menderita sakit
jantung,hipertensi,atau DM.
Riwayat Penyakit Keluarga : apakah pasien mempunyai keluarga yang
menderita hipertensi,DM,atau penyakit jantung.
Pola fungsi kesehatan
-Pola presepsi hidup : kebiasaan merokok sejak muda, olahraga tidak
teratur.
-Pola nutrisi : sulit menelan, porsi makan berkurang,
-Pola eleminasi : normal
-Pola tidur : sering terbangun dan susah tidur

karena

nyeri

dada/epigastrium
-Pola aktivitas : terasa sesak nafas saat beraktivitas.
-Pola penanggulangan stress : Pertahanan diri sementara biasanya klien
meminta bantuan keluarga terutama istri.
2. Pemeriksaan Fisik
Status kesehatan umum : Bunyi jantung ekstra : S3 atau S4 mungkin
menunjukkan gagal jantung .
Sistem Integument : Pucat atau sianosis, kuku datar , bibir pucat.
Kepala : pusing
Muka : sianosis atau pucat
Telinga : pendengaran menurun
Jantung : Nyeri dada yang timbulnya mendadak
Abdomen : Nyeri yang timbulnya mendadak
2.8 Diagnosa dan Intervensi
No Dioganosa Keperawatan
1.

Nyeri Akut
(00132)
Domain : 12
Kelas : 1

Noc
-

Nic
Tingkat nyeri
Tingkat kenyamanan.
Pengendalian nyeri.

Kriteria Hasil :
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
2X24
jam
diharapkan
nyeri

Observasi:
- Observasi
isyar
nonverbal
ketidaknyamanan,
khususnya
pa
mereka yang tid
mampu
berkomunikasi

Definisi : Pengalaman
sensori yang tidak
menyenangkan akibat
adanya
kerusakan
jaringan dan durasi <
6 bulan.
Batasan
Karakteristik :
a. Subjektif
:
Mengungkapk
an isyarat
b. Objektif
:
Posisi
menghindari
nyeri
Faktor
yang
berhubungan :
Agen agen penyebab mis :
biologi,kimia,dan psikologis

berkurang.

efektif.
Observasi
tand
tanda vital.
Mandiri:
- Pemberian
analgesik.
- Menejemen
medikasi.
- Menejemen nyeri.
Health Education:
- Instruksikan pasi
untuk
menginformasikan
kepada perawat ji
perbedaan
nye
tidak dapat dicapai
- Informasikan kepa
pasien
tenta
prosedur yang dap
meningkatkan nye
dan
tawark
strategi koping yan
disarankan
- Perbaiki kesalah
persepsi
tenta
analgesik narkot
atau
opio
(misalnya,
resi
ketergantungan at
overdosis)
- Manajemen
nye
(NIC):
berik
informasikan
tentang nyeri, sepe
penyebab
nye
berapalama
ak
berlangsung,
d
antisipasi
ketidaknyamanan
akibat prosedur.
Kolaborasi:
-

2.

Ansietas
(00146)
Domain : 9
Kelas : 2

Tingkat ansietas
Pengendalian
terhadap ansietas.
Kosentrasi
Koping.

Kriteria Hasil :

diri

Kelola nyeri pas


bedah awal deng
pemberian
op
yang
terjadw
(misalnya, setiap
jam selama 36 jam
atau PCA
Manajemen
nye
(NIC) :
Gunakan
tindakan
pengendalia
nyeri
sebelum
nyeri
menjadi
lebih berat
Laporkan
kepada
dokter ji
tindakan
tidak berha
atau
ji
keluhan sa
ini
merupakan
perubahan
yang
bermakna
dari
pengalaman
nyeri pasi
di masa lalu

Observasi:
- Pemantauan tand
tanda vital.
Mandiri:
- Kaji
d
dokumentasikan
tingkat kecemas

Definisi : Perasaan
tidak
nyaman/
kekhawatiran
yang
samar disertai respon
autonom ( sumber
seringkali
tidak
diketahui
oleh
individu).
Batasan
Karakteristik :
a. Perilaku
(gelisah,resah)
.
b. Afektif
(ketakutan,stre
ss)
c. Fisiologis
(wajah
tegang,pening
katan
keringat).
d. Parasimpatis
(mual,
gangguan
tidur).
e. Simpatis
(mulut
kering,kelema
han).
f. Kognitif
(mudah
lupa,melamun
).
Factor
yang
berhubungan :
Hubungan
kelurga,
stres,
,penyalahgunaan zat,
ancaman kematian.

Ansietas berkurang dan


menunjukan
pengendalian
diri
terhadap ansietas,
Menggunakan relaksasi
untuk
meredakan
ansietas.

pasien,
termas
relaksi fisik.
- Bimbingan
antisipasi.
- Penurunan ansietas
- Tehnik
menenangkan diri.
- Peningkatan kopin
- Dukungan emosi.
Health educatuion:
- Berikan informa
mengenai
sumb
komunitas
yan
tersedia,
sepe
teman,
tetang
kelompok swabant
tempat
ibada
lembaga
sekarelawan
d
pusat rekreasi
- Informasikan
tentang
geja
ansietas
- Ajurkan
anggo
keluarga bagaima
membedakan
antaera
serang
panik dan geja
penyakit fisik
- Penurunan ansiet
(NIC) :
Sediakan
informasi
faktual
menyangku
diagnosis,
terapi, d
prognosis
Instruksikan
pasien
tentang

penggunaan
teknik
relaksasi
Jelaskan
semua
prosedur,
termasuk
sensasi yan
biasanya
dialami
selama
prosedur
Kolaborasi:
Penurunan ansiet
(NIC) : berikan ob
untuk menurunk
ansietas, jika perlu
3

Penurunan Curah Jantung

(00029)

Domain : 4
Kelas : 4
Definisi : Ketidak
adekuatan
pompa
darah oleh jantung
untuk
memenuhi
kebutuhan
metabolisme tubuh.
Batasan
Karakteristik :
a. Gangguan
Frekuensidan
irama jantung
(Palpitasi).
b. Gangguan
Perload
(edema,
keletihan).
c. Gangguan

Tingkat
keparahan
kehilangan darah.
Efektifitas
pompa
jantung.
Status sirkulasi.
Status tanda vital.

Kriteria Hasil :
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24 jam di RS
diharapkan
Curah
jantung stabil.

Observasi:
- Pemantauan tand
tanda vital.
Mandiri:
- Reduksiperdarah
n
- Perawatan jantung.
- Perawatan
jantungakut.
- Perawatan sirkulas
- Kaji
d
dokumentasikan
tekanan
dara
adanya
sianos
status dan stat
mental
- Pantau
tan
kelebihan
cair
(misalnya,
edem
dependen, kenaik
berat badan)
- Kaji
toleran
aktifitas
pasi
dengan
memerintahkan
adanya awitan naf

Afterload
(dipnea,aliguri
a).
d. Gangguan
kontraktilitas
(batuk,bunyi
jantung
S3
dan S4).
e. Perilaku atau
Emosi
(ansietas,
gelisah)
Factor
yang
berhubungan :
- Gangguan frekuensi
irama jantung.
- Gangguan volume isi
kuncup
(preload,
afterload,
kontraktilitas).

pendek,
nye
palpitasi,
at
limbung
- Evaluasi
resp
pasien
terhad
terapi oksigen
- Kaji
kerusak
kognitif
Health Education:
- Jelaskan
tuju
pemberian oksig
per kanula nasal at
sungkap
- Intruksikan
mengenai
pemeliharaan
keakuratan asup
dan haluran
- Ajarkan pengguna
dosis, frekuensi, d
efek samping obat
- Anjurkan
unt
melaporkan
d
mengambarkan
awitan palpitasi d
nyeri, durasi, fact
pencetus,
daera
kualitas,
d
intensitas
- Berikan informa
tentang
tekn
penurunan
stres
seperti biofeedbac
relaksasi
ot
progresif, medita
dan latihan fisik
- Ajarkan kebutuh
untuk menimba
berat badan seti
hari
Kolaborasi:
- Konsultasikan
dengan
dokt
mengangkut
parameter
pemberian
at

Defisiensi Pengetahuan
(00126)

Pengetahuan : [sebutkan]
: tingkat pemahaman
tentang pemberian ASI.

Domain: 5
Kelas: 4
Definisi:
Tidak ada atau kurang
informasi
kognitif
tentang topic tertentu.
Batasan karakteristik :
a. Subjektif :
Mengungkapkan
masalah
secara
verbal.
b. Objektif :
- Tidak
mengikuti
instruksi
yang
diberikan
secara
akurat

Kriteria Hasil :
- Memperlihatkan
pengetahuan : diet, yang
dibuktikan oleh indicator
sebagai
berikut
( sebutkan 1-5 : tidak
ada,terbatas,cukup,banya
k,atau luas. :
Deskripsi diet.
Deskripsi rasional
untuk diet.
Deskripsi bahan
makanan
yang
dianjurkan dalam

penghentian
ob
tekanan darah
- Lakukan perujuk
keperawat
prak
lanjutan
unt
tindak-lanjut,
ji
diperlukan
- Pertimbangkan
perujukan kepetug
social,
manaj
kasus, atau layan
kesehatan komunit
dan
layan
kesehatan dirumah
- Lakukan perujuk
kepetugas
soc
untuk mengevalua
kemampuan
membayar obat yan
diresepkan.
- Lakukan perujuk
kepusat rehabilita
jantung
ji
diperlukan.
Observasi:
- Pemantauan tand
tanda vital.
Mandiri:
- Promosi mekani
tubuh
- Pencegahan jatuh.
- Pemeliharaan
fertilitas.
- Pelindungan infeks
- Koseling laktasi.
- Pencegahan
penggunaanat.
- Pengkajian :
Periksa
keakuratan
umpanbalikuntuk
memastikan
bahwa pasi
memahami
program

Kesalahan
dalam
memahami informasi
yang ada.
Kurang pengalaman.
Kurang
perhatian
didalam belajar.
Kurang kemampuan
mengingat kembali.
Kurang
familier
dengan
sumbersumber informasi.

diet.
Deskripsi strategi
untuk mengubah
kebiasaan diet.
Deskripsi
aktivitas
pemantauan diri.
Pasien dan keluarga lain :
Mengidentifikasi
kebutuhan
terhadap
informasi
tambahan
tentang program terapi
(misalnya,informasi
tentang diet)
Memperlihatkan
kemampuan

(sebutkan keterampilan
atau perilaku).

terapi
d
informasi
lainnya yan
relevan.
Penyuluhan
individual :
- Tentukan kebutuh
pasien.
- Lakukan penilai
terhadap
tingk
pengetahuanpasien
saat
ini
d
pemahaman mate
(pengetahuan
tentang
prosed
atau
penangan
yang diprogramkan
- Tentukan
kemampuan pasi
untuk mempelaja
informasi
khus
(tingkat
perkembangan,stat
psikologis,orientas
keadaan
emosional,dan
adptasi
terhad
penyakit).
- Tentukan motiva
pasien
unt
mempelajari
informasi
terten
(kepercayaan
kesehatan,riwayat
ketidakpatuhan,pen
alaman
bur
dengan
peraw
kesehatan
d
pelajaran kesehat
serta tujuan yan
bersebrangan).
- Kaji belajar pasien
Health education:
- Beri
penyuluh
sesuai
deang
tingkat pemaham

n pasien, ulan
informasi bila
perlukan.
- Penyluhan : pros
penyakit.
- Penyuluhan
program
aktifitas/latihan.
- Penyuluhan
ob
resep.
- Penyuluhan
prosedur/terapi.
- Penyuluhan
keterampilan
psikomotor.
- Edukasi orang tua.
- Edukasi kesehatan.
- Panduan
syste
kesehatan.
- Gunakan berbag
pendekatan
penyuluhan,redemo
strasi, dan berik
umpan-balik seca
verbal dan tertulis.
Penyuluhan
individu
- Bina
hubung
saling percaya
- Tetapkan
tuju
pembelajaran
bersama
yan
realistis
deng
klien.
- Ciptakan lingkung
yang kondusif unt
belajar.
- Pilih metode d
strategi penyuluh
sesuai.
- Pilih
mate
pengajaran
yan
sesuai.
Kolaborasi:
- Beri
informa
tentang
sumbe

sumber komunit
yang
dap
menolong
pasi
dalam
mempertahankan
program terapi
Buat
renca
pengajaran
multidisipliner yan
terkoodirnasi,sebut
an perencanaanya.
Rencanakan
penyesuaian dala
terapi
bersam
pasien dan dokt
untuk memfasilita
kemampuan pasi
mengikuti progra
terapi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi
sebagai respon terhadap supalai oksigen yang tidak adequate ke sel-sel
miokardium. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke
rahang, atau ke daerah abdomen.Faktor terjadinya angina dapat disebabkan oleh
faktor yang dapat diubah yaitu merokok dan obesitas, selain itu ada faktor yang
tidak dapat diubah yaitu usia dan jenis kelamin. Angina pectoris stabil muncul
ketika melakukan aktifitas berat biasanya dapat diperkirakan dan rasa nyeri yang
muncul biasanya sama dengan rasa nyeri yang datang sebelumnya. Angina
pectoris tidak stabil merupakan angina yang baru pertama kali atau angina stabil
dengan karakteristik frekuensi berat dan lamanya meningkat biasanya timbul
waktu istirahat/kerja ringan dan tidak dapat diperkirakan. Angina variant
merupakan angina yang terjadi spontan umumnya waktu istirahat dan pada waktu
aktifitas ringan. Setiap penderita dengan gejala yang mengarah pada angina
harusdilakukan EKG 12 lead. Namun hasil EKG akan normal pada 50 % dari
penderitadengan

angina

pectoris.

Depresi

atau

elevasi

segmen

ST

menguatkankemungkinan adanya angina dan menunjukkan suatu ischemia pada


beban kerjayang rendah. Ada dua tujuan utama penatalaksanaan angina pectoris :
- Mencegah terjadinya infark miokard dan nekrosis, dengan demikian
meningkatkan kuantitas hidup.
- Mengurangi symptom dan frekwensi serta beratnya ischemia, dengandemikian
meningkatkan kualitas hidup.
Prinsip

penatalaksanaan

angina

pectoris

adalah

meningkatkan

pemberianoksigen ( dengan meningkatkan aliran darah koroner ) dan


menurunkankebutuhan oksigen ( dengan mengurangi kerja jantung ).
3.2 Saran
Saran saya sebagai penyaji

kepada mhasiswa/mahasiswi yang telah

membaca makalah ini diharapkan dapat mengenal secara dini gejala dari angina
pectoris.Selain itu diharapkan pembaca dapat menyampaikan informasi ini kepada
masyarakat lain yang belum mnegetahui.Diharapkan kepada pembaca untuk dapat
menjaga kesehatan,juhkan diri dari kebiasaan buruk seperti merokok,bekrja terlalu
berat,atau faktor lain yang dapat menyebabkan Angina Pektoris.

Vous aimerez peut-être aussi