Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Nama Mahasiswa
: Nurdiana S.Kep
MRS
: 02/12/2011
Nim
: 095 STYC 06
No. RM
: 01 40 45 71
Tgl Pengkajian
: 12 Desember 2011
A.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. Identitas Klien
Nama
: Ny A
Umur
: 56 tahun
Jenis Kelamin
:P
Alamat
Status perkawinan
: Kawin
Agama
: Hindhu
Suku
: Bali
Pendidikan
: Unversitas
Pekerjaan
: PNS
Diagnosa Medis
: Tn. A
Umur
: 58 tahun
Pekerjaan
: PNS
: Suami
Alamat
C. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Keperawatan Sekarang
a. Keluhan Utama
1) Keluhan Saat Masuk Rumah Sakit
Klien mengeluh nyeri pada luka post op
2) Keluhan Saat Pengkajian
Pada saat pengkajian klien mengatakan saat ini nyeri pada luka
post op diperut, nyeri dirasakan seperti tertusuk berlangsung terus
menerus dengan nyeri pada angka 6 dengan skala 0-10 dan terasa
sangat sakit jika dalam keadaan bergerak dan klien juga merasa susah
bergerak, klien hanya berbaring di tempat tidur.
b. Riwayat penyakit saat ini
Klien mengatakan sejak 2 hari yang lalu (tanggal 10 Desember 2011
sekitar pukul 16.00) klien merasakan nyeri pada perut sejak, klien belum
BAB sejak 2 hari, perut kembung dan disertai muntah dan sehingga klien
dibawa ke UGD RSUP Sanglah oleh keluarganya, setelah dilakukan
pemeriksaan oleh dokter klien didiagnosa menderita Illeus Obstruktif
sehingga klien harus melakukan tindakan laparatomi explorasi (Cito)
tanggal 11-12-2011, akhirnya klien dibawa keruang ICU tanggal 12
Desember 2011 Jam 09.30 terpasang infuse NaCl 0,9 % dan Oksigen
dengan canula nasal 4 liter/m. Pada saat dilakukan pengkajian (tanggal
12 Desemember 20011 jam 20,30 wita) klien masih tampak lemah masih
meringis kesakitan, kesadaran compos mentis dan tidak mengalami
penurunan kesadaran sehingga klien bisa diajak komunikasi dengan katakata jelas, semua kebutuhan dibantu perawat dan pasien tampak bedres
total.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
: Lemah
Tingkat Kesadaran
tanda-tanda Vital
S : 36,8c
Pemeriksaan Persistem
1. Breathing
Inspeksi : Terpasang O2 4 liter/menit dengan nasal canul, irama nafas
teratur, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada tarikan
dinding dada, RR = 24 x/menit, Saturasi O2 100%, tidak ada
penggunaan otot bantu pernapasan.
Palpasi : Kulit dada lembab, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa,tidak
ada krepitasi, Vokal fremitus teraba sama pada paru kiri dan
kanan.
Perkusi : Terdengar sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : vesikuler +/+, tidak ada suara napas tambahan, ronchi -/-,
wheezing -/-.
2. Bleeding
Inspeksi : Konjungtiva tidak
jugularis.
3. Brain
Inspeksi : GCS = E4V5M6, tampak lemah, pupil isokor, miosis dilalui
cahaya, reflek +/+, Reflek patela normal, Persepsi sensori
pendengaran kiri-kanan normal,penglihatan normal,perabaan
normal.
Palpasi : Tidak ada massa, edema tidak ada.
4. Bledder
Inspeksi : terpasang kateter, urin jernih, tertampung 150 cc
Palpsi : Tidak teraba penuh pada vesika urinaria, nyeri tekan tidak ada,
tidak ada retensi urin.
5. Bowel
Inspeksi : Mukosa bibir tampak kering, terpasang NGT diit susu 6x200
cc, distensi abdomen, tampak jahitan luka pada abdomen
Auskultasi : Bising usus positif
Palpasi : nyeri tekan pada abdomen
Perkusi : Timpani
6. Bone
Kemampuan pergerakan sendi bebas, tidak ada parese,paralise dan
hemiparese, tidak ada deformitas, tidak ada luka, Tidak ada edema
ektremitas, tidak ada nyeri tekan, kekuatan otot 5 5
5 5
Pemeriksaan Head To Toe
1. Kepala
Inspeksi
Palpasi
2. Mata
Inspeksi
3. Hidung
Inspeksi
Palpasi
4. Telinga
Inspeksi
Palpasi
5. Mulut
Inspeksi
6. Leher
Inspeksi
Palpasi
7. Thorax
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
8. Abdomen
Inspeksi
Aukskultasi
Perkusi
Palpasi
9. Genetalia
Inspeksi
10. Ekstermitas
Tidak ada kelainan pergerakan sendi, Akral hangat, tidak ada deformitas,
CRT < 2 detik, tidak ada luka dan edema ekstremitas, kekuatan otot : 5 5
55
E. Pemeriksaan penunjang
1.
Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan darah lengkap
Parameter
WBC
RBC
HGB
HCT
RDW
PLT
MPV
MCHC
MCH
MCV
Hasil
4,50 10x10^3/uL
4,00 10^6/uL
12,20 g/Dl
36,90 %
12,10 %
199,00 x 10^3/uL
6,70 fL
34,90 gr/dl
29,40 pg
86,60 fl
137,00 mmol/L
3,69 mmol/L
Natrium
Kalium
B.
Nilai Rujukan
4,10-11,00
4,00-5,20
12,00-16,00
36,00-46,00
11,60-14,80
140,00-440,00
6,80-10,00
31-36
26-37
80-100
136-145
3,50-5,10
Hasil
7,53 -
Nilai Rujukan
7,35-4,35
35,00 mmHg
98,00
25,60 mmol/L
27,90 98,00%
PCO2
PO2
HCO3
TCO2
SO2C
35,00-45,00
80,00-10,00
22,00-26,00
-2,00-2,00
95,00-100,00
C.
2.
Nama obat
Infus NaCl 0,9%
O2
Parasetamol
Omeprazole
Ondansetpon
Metronidazole
Alinamin
Neurobion
Vit C
Dosis
500 cc (20 tts/m)
4 liter/m
1 gram
2x40mg
3x4mg
3x500mg
3x1
1x1
2x400mg
D.
E.
F. B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ANALISA DATA
No
1. Ds :
Symptom
Etiologi
Tindakan Operasi
Perlukaan jaringan/
pelepasan mediator
kimia
nyeri
Problem
Nyeri akut
Cara pemberian
Parentral
Nasal canula
Perentral
parentral
Parenteral
Parenteral
Parenteral
Parenteral
parenteral
TD : 120/80, ND : 80x/m,
S : 368C, RR:24x/m
2 Ds:
Tindakan operasi
Intoleransi aktivitas
perlukaan
jaringan/pelepasan mediator
kimia
nyeri
oleh keluarga
TD : 120/88 mmHg
N : 80 x/menit, RR : 24
keterbatasan gerak
Intoleransi aktivitas
2. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan tindakan operasi mengakibatkan perlukaan
jaringan yang ditandai dengan Keadaan umum lemah, Klien tampak
meringis kesakitan, Klien tampak menahan nyeri, TD : 120/80, ND : 80x/m,
S : 368C, RR:24x/m.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dx Tujuan/Kriteria Hasil
Tujuan :
1
Setelah
dilakukan
Intervensi
Rasional
1. Observasi respon klien terhadap nyeri, keadaana. Mengetahui respon klien terhadap nyeri atau
asuhan
nyeri
berkurang/
wajah
tenang,
tidak tegang/gelisah
3. Anjurkan pada klien beristirahat atau menghentikand. Relaksasi dapat membantu melonggarkan
aktifitas selama ada serangan.
d. Dapat
tekhnik
menggunakan
imajinasi.
distraksi/relaksasi5. Pertahankan Oksigenasi dengan nasal canula sesuif. Vital sign dapat membantu memonitor
e. Tanda-tanda
vital
80x/m, RR : 16-24x/m, S :
analgetik.
36,5-37,5 C
2
Tujuan :
1. Monitor sejauh mana kemampuan klien dalama. Sebagai indicator dalam menentukan beratnya
Setelah
dilakukan
tindakan
melakukan aktivitas
keperawatan selama 2x24 jam 2. Pertahankan tirah baring pada posisi yang nyaman. b. Meningkatkan frekuensi istirahat
pasien dapat beraktivitas sesuai 3. Berikan periode istirahat adekuat, bantu dalam
kemampuan dengan kriteria Hasil
pemenuhan aktifitas perawatan diri sesuai indikasi. c. Melatih kemampuan beraktivitas klien sesuai
:
4. Ukur tanda-tanda vital sebelum dan sesudah batas kemampuannya
a) Pasien melaporkan secara
melakukan aktivitas
verbal tidak lagi mengalami
d. Peningkatan
minum)
secara
dalam
rentang
mandiri
c) Vital
sign
d) Aktivitas
seimbang
dan
istirahat
tanda-tanda
vital
setelah
beban
kerja
jantung
sehingga
akan
memperberat keadaan
ada
mengurangi
yang
tidak
aktivitas
boleh
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No.Dx
1
Hari/Tgl/Jam
Implementasi Keperawatan
Respon Hasil
Paraf
Senin 12- des-1. Mengobservasi respon klien terhadap nyeri, keadaan umum1. Klien tampak menahan nyeri, meringis kesakitan,
2011 jam
20.0 wita
3. Menganjurkan pada klien beristirahat atau menghentikan4. Klien tampak melakukan napas dalam perlahan
saat nyeri berlangsung
liter/m
RR : 22 x/menit
S : 36,8c
liter/m.
liter/m
S : 36,8c
secarabertahap.
Rabu, 14/12/2011 1. Mengobservasi respon klien terhadap nyeri, keadaan umum 1. Klien tampak menahan rilek, tidak lagi meringis
08.00 wita
2. Mengobservasi karakteristik, lokasi, waktu, dan perjalanan2. Klien mengatakan nyeri sudah berkurang, nyeri
tidak menjalar lagi, dirasakan didaerah pada
3. memandikan pasien
imajinasi.
S : 36,4c
beristirahat
liter/m
perawat
S : 36,4c
E. EVALUASI
No.Dx
1
Hari/Tgl/Jam
Evaluasi
Paraf
kamis 15/12/2011 S : Klien mengatakan nyeri sudah berkurang, nyeri
14.00 wita
kamis 15/12/2011
14.00 wita
S : 36,4 C
Semua kebutuhan masih dibantu perawat
Klien istirahat dalam posisi tidur terlenntang