Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan
bertanggung jawab terhadap pergerakan. Komponen utama sistem utama sistem
muskuloskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot
rangka,
tendon,
ligamen,
bursa,
dan
jaringan-jaringan
khusus
yang
atau
non-piogenik
seperti
Micobacterium
tuberkulosa
atau
Staphylococcus aureus. Infeksi dapat terbatas pada sebagian kecil tempat pada
tulang atau melibatkan beberapa daerah seperti sum-sum, perioesteum, dan
jaringan lunak disekitar tulang. Kunci keberhasilan penatalaksanaan osteomyelitis
adalah diagnosis dini dan operasi yang tepat serta pemilihan jenis antibiotik yang
tepat. Secara umum, dibutuhkan pendekatan multidisipliner yang melibatkan ahli
orthopaedi, spesialis penyakit infeksi, dan ahli bedah plastik pada kasus berat
dengan hilangnya jaringan lunak.
Dari penelitian yang dilakukan Riset total insiden tahunan terjadinya
osteomyelitis pada anak adalah 13 dari 100.000 orang. Osteomyelitis paling sering
terjadi pada anak dibawah 3 tahun. Dengan diagnosis dan perawatan awal yang
tepat, prognosis untuk osteomyelitis adalah baik. Jika ada penundaan yang lama
pada diagnosis atau perawatan, dapat terjadi kerusakan yang parah pada tulang
atau jaringan lunak sekelilingnya yang dapat menjurus pada defisit-defisit yang
permanen. Umumnya, pasien-pasien dapat membuat kesembuhan sepenuhnya
tanpa komplikasi-komplikasi yang berkepanjangan.
B.
Rumusan masalah
1.
Jelaskan definisi dari Osteomielitis ?
2.
Sebut dan jelaskan klasifikasi osteomielitis ?
3.
Sebutkan etiologi dari Osteomielitis ?
4.
Sebut dan jelaskan manifestasi klinis dari Osteomielitis ?
5.
Sebutkan komplikasi dari Osteomielitis ?
6.
Jelaskan patofisiologi Osteomielitis ?
7.
Sebutkan pemeriksaan penunjang dari Osteomielitis ?
8.
Sebutkan penatalaksanaan medis Osteomielitis ?
9.
Jelaskan cara mencegah osteomielitis?
10. Jelaskan asuhan keperawatan pada pasien Osteomielitis ?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui definisi Osteomielitis.
2.
Untuk mengetahui klasifikasi Osteomielitis.
3.
Untuk mengetahui etiologi Osteomielitis.
4.
Untuk mengetahui manifestasi klinis Osteomielitis.
5.
Untuk mengetahui komplikasi Osteomielitis.
6.
Untuk mengetahui patofisiologi osteomielitis.
7.
Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan penunjang Osteomielitis.
8.
Untuk mengetahui penatalaksanaan medis Osteomielitis
9.
Untuk mengetahui cara menjegah osteomielitis.
10. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien osteomielitis
D.
Manfaat
1.
Manfaat Teoritis
Dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan dengan Osteomielitis.
2.
a.
b.
Manfaat Praktis
Tenaga keperawatan :
Dapat memberikan asuhan keperawatan yang baik dan tepat pada pasien
dengan Osteomielitis.
Mahasiswa :
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Osteomielitis adalah infeksi tulang. Infeksi tulang lebih sulit disembuhkan
daripada infeksi jaringan lunak karena terbatasnya asupan darah, respons jaringan
terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukan involukrum
(pembentukan tulang baru di sekeliling jaringan tulang mati). Osteomielitis dapat
menjadi masalah kronis yang akan mempengaruhi kualitas hidup atau
mengakibatkan kehilangan ekstremitas. (Brunner, suddarth. (2001). Beberapa ahli
memberikan defenisi terhadap osteomyelitis sebagai berkut :
1.
2.
3.
4.
disebabkan
oleh
staphyilococcus
Aureus
dan
kadang-kadang
1.
menjadi 2, yaitu:
a.
Osteomielitis hematogen
Merupakan infeksi yang penyebarannya berasal dari darah. Osteomielitis
hematogen akut biasanya disebabkan oleh penyebaran bakteri darah dari daerah
yang jauh. Kondisi ini biasannya terjadi pada anak-anak. Lokasi yang sering
terinfeksi biasa merupakan daerah yang tumbuh dengan cepat dan metafisis
menyebabkan thrombosis dan nekrosis local serta pertumbuhan bakteri pada
tulang itu sendiri. Osteomielitis hematogen akut mempunyai perkembangan klinis
dan onset yang lambat.
b.
Osteomielitis direk
Disebabkan oleh kontak langsung dengan jaringan atau bakteri akibat
trauma atau pembedahan. Osteomielitis direk adalah infeksi tulang sekunder
akibat inokulasi bakteri yang menyebabkan oleh trauma, yang menyebar dari
focus infeksi atau sepsis setelah prosedur pembedahan. Manifestasi klinis dari
2.
3.
C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
a.
Escherechia coli
Clastridium perfringen
Neisseria gonorhoeae
Salmonella thyposa
Bagian tulang bisa mengalami infeksi melalui 3 cara,yaitu :
Aliran darah
Aliran darah bisa membawa suatu infeksi dari bagian tubuh yang lain ke
tulang. Infeksi biasanya terjadi di ujung tulang tungkai dan lengan (pada anakanak) dan di tulang belakang (pada dewasa).
Orang yang menjalani dialisa ginjal dan penyalahgunaaan obat suntik ilegal,
rentan terhadap infeksi tulang belakang (osteomielitis vertebral). Infeksi juga bisa
terjadi jika sepotong logam telah ditempelkan pada tulang, seperti yang terjadi
F.
Abses Tulang
Bakteremia
Fraktur Patologis
Meregangnya implan prosthetik (jika terdapat implan prosthetic)
Sellulitis pada jaringan lunak sekitar.
Abses otak pada osteomyelitis di daerah kranium.
1.
Pemeriksaan darah
Sel darah putih meningkat sampai 30.000 L gr/dl disertai peningkatan laju endap
darah
2.
3.
Pemeriksaan feses
Pemeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila terdapat kecurigaan infeksi oleh
bakteri salmonella
4.
5.
6.
Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan photo polos dalam 10 hari pertama tidak ditemukan kelainan
radiologik. Setelah 2 minggu akan terlihat berupa refraksi tulang yang bersifat
difus dan kerusakan tulang dan pembentukan tulang yang baru.
Pemeriksaan tambahan :
1.
2.
H.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
ditinggalkan dengan cara mengisinya menggunakan tulang, otot, atau kulit sehat.
8.
Istirahat di tempat tidur untuk menghemt energi dan mengurangi hambatan
9.
a.
1.
Berhenti merokok
9
4.
memeriksa.
Mengurangi alkohol
Jika Anda minum
alkohol,
jangan
melebihi
batas
harian
yang
direkomendasikan,tiga sampai empat unit per hari untuk pria 2-3 unit sehari untuk
wanita .Sebuah unit alkohol kira-kira setengah pint bir yang normal-kekuatan,
segelas kecil anggur atau ukuran tunggal (25ml) roh. Secara teratur melebihi batas
alkohol yang direkomendasikan akan meningkatkan baik tekanan darah dan kadar
kolesterol, yang akan membuat sirkulasi Anda buruk. Hubungi dokter Anda jika
Anda menemukan kesulitan untuk moderat minum Anda. Layanan dan obat5.
10
kebugaran. GP Anda akan dapat menyarankan Anda tentang tingkat yang paling
cocok bagi anda berolah raga. Jika Anda merasa sulit untuk mencapai 150 menit
latihan seminggu, mulai dari tingkat yang Anda merasa nyaman dengan. Sebagai
contoh, Anda bisa melakukan lima sampai 10 menit latihan ringan sehari sebelum
secara bertahap meningkatkan durasi dan intensitas aktivitas Anda sebagai
kebugaran Anda mulai membaik.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A.
terapi kortikosteroid jangka panjang) dan cedera, infeksi atau bedah ortopedi
d.
3.
a.
b.
sebelumnya)
Riwayat psikososial
Adakah ditemukan depresi, marah ataupun stress.
Kebiasaan sehari-hari
Pola nutrisi
: anoreksia, mual, muntah.
Pola eliminasi : adakah retensi urin dan konstipasi,karena pada pasien yang
kurang aktifitas maka pasien tersebut akan mengalami konstipasi dan bisa
berakibat urine tertahan apabila kalsium pada tulang kandungannya terlalu tinggi.
c.
Pola aktivitas :
No
Kemampuan
11
1.
2.
3.
4.
5.
perawatan diri
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas ditempat
6.
7.
tidur
Berpindah
ROM
4.
a.
Pemeriksaan fisik
Kaji gejala akut seperti nyeri lokal, pembengkakan, eritema, demam dan
b.
purulen.
Identisikasi peningkatan tanda-tanda vital.
Area sekitar tulang yang terinfeksi menjadi bengkak dan terasa lembek bila di
palpasi.
B.
Diagnosis (NANDA,2012-2014)
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang
respon manusia dari individu atau kelompok dimana perawat secara akountabilitas
dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga
status kesehatan.Diagnosa pada pasien dengan osteomielitis adalah sebagai
1.
2.
3.
4.
5.
berikut
Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik.
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan integritas tulang.
Gangguan intergritas kulit berhubungan dengan imobilisasi fisik.
Ansietas berhubungan dengan status kesehatan
Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat
C.
1.
Tangg
al
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
agen dilakukan
injuri fisik
tindakan
a.
3x24
jam diharapkan,
ditunjukkan
Rasional
Dengan
mengobservasi
ketidaknyamanan
yang
ditunjukkan
12
Pain level :
pasien
melalui
Pasien dapat
bahasa non verbal,
melaporkan
khususnya
untuk
nyerinya.
pasien yang tidak
b.
Nyeri dapat
dapat berkomunikasi
dilihat
dari
b.
secara efektif.
ekspresi wajah
b.
Mengekplorasi
pasien.
perasaan
pasien
c.
Pasien dapat
tentang pengetahuan
mengetahui
dan
manfaat
panjangnya
menegemen nyeri.
episode nyeri.
c.
Mengedukasi
a.
pasien
pasien,perawat
dapat
mengetahui
pasien
dalam
keadaan
tidak
nyaman
Dengan
mengexplorasi
pengetahuan
pasien,perawat
dapat
mengetahui
tingkat menegemen
nyeri pasien
tentang
c.
Dengan
pasien
Berkolaborasi
obat
,perawat
dapat meningkatkan
managemen
pasien
nyeri
Dengan
berkolaborasi
dengan
dokter
perawat
dapat
mengetahui tingkat
nyeri
2.
Hambatan
Setelah
mobilitas
dilakukan
fisik
b/d tindakan
kerusakan
integritas
tulang
Aktivity Terapi : a.
a.
Memonitor
3x24
jam diharapkan,
Aktivity
emotional,
pesikis,
pasien
berkurang
Dengan memonitor
emotional, pesikis,
sosial, dan
spiritual,perawat
respon
dapat mengetahui
tolerance :
aktivitas.
respon aktivitas
a.
Pasien dapat
b.
Membantu pasien
pasien.
berjalan
mengidentifikasi
b. Dengan membantu
melangkah.
ADL nya
pasien
b.
Kekuatan
c.
Mengintruksikan
13
tubuh
atas
pasien untuk
meningkat.
ADL pasien yang disukainya,perawat
c.
Kekuatan
didinginkannya.
dapat mengetahui
tubuh
pasien
d.
Berkolaborasi
ADL pasien.
bagian
bawah terhadap
c. Dengan
meningkat.
dibutuhkan.
d.
diinginkan pasien .
Dengan
berkolaborasi
terhadap
occupational,
pisical,perawat
dapat mengetahui
rencana terapi yang
akan diberikan pada
3.
Gangguan
Setelah
integritass
dilakukan
kulit
b/d tindakan
imobilitas
fisik
a.
Wound care:
a.
integritas kulit
pasien berkurang
c.
b.
pasien.
Dengan Monitor
Monitor kesadaran
3x24 kesadaran
membranes :
Kerusakan
a.
debridemen
pasien pasien,perawat
lebarnya dapat
Lakukan
b.
mengetahui
pada melakukan
perawat
dapat
mengetahui nekrotik
( 5 menjadi 3 ).
Merekomendasikan
pasien berkurang.
Tekstur kulit
cara yang efektif
c.
Dengan
pasien
normal
untuk
melindungi merekomendasikan
14
c.
( kenyal ).
luka
Turgor kulit d.
cara
Berkolaborasi
pasien normal
kembali dalam
memberikan
waktu 2 detik
antibiotik
yang
untuk
efektif
melindungi
luka,perawat
dapat
mengetahui
luka
pasien terlindungi.
d.
Dengan
berkolaborasi
dengan dokter untuk
memberikan
antibiotik,perawat
dapat
mengetahui
Ansietas
Setelah
tindakan
a.
3x24
Anxiety Reduxtion a.
:
Mengontrol
stimulasi yang tepat
Dengan
mengontrol
stimulasi yang
dan
yang
jam diharapkan,
tepat,perawat dapat
Anxiety level :
dibutuhkan.
mengetahui
a.
Pasien tidak
b.
Membantu pasien
stimulasi tersebut
mengalami panik mengidentifikasi
b.
Pola tidur
berdampak tidak
situasi cemas.
passien
tidak
c.
Mengintruksikan pada pasien
b.
Dengan membantu
terganggu.
pasien
c.
Ekspresi
pasien
menggunakan teknik
wajah tertekan
engidentifikasi
relaksasi
(nafas
passien
cemas,perawat dapat
dalam,mendengarka
berkurang.
mengetahui apa
n musik)
d.
Berkolaborasi yang membuat
dengan dokter untuk pasien cemas
c.
Dengan
meberikan
obat
mengintruksikan
penenang.
pasien
menggunakanteknik
relaksasi,perawat
15
dapat mengetahui
apakah teknik
tersebut mengurangi
kecemasan pasien
d.
Dengan
berkolaborasi
dengan dokter untuk
memberikan obat
penenang,perawat
dapat megetahui
apakah cemas
5.
Resiko
Setelah
Infection control : a.
a.
pasien berkurag.
Dengan
tindakan
3x24 pasien
b.
Selalu
tubuh
jam diharapkan,
Risk Control :
menggunakan
primer
a.
Pasien
peralatan yang steril
yang tidak
mengetahui
pada
waktu
adekuat
faktor resiko.
melakukan tindakan
b.
b.
Pasien
kepada pasien
mengetahui
c.
Ajarkan pada
strategi
faktor
pasien dan keluarga
resiko.
tentang tata cara
menjaga
luka
nutrisi
pasien,perawat
dapat
mengetahui
apakah
kebutuhan
nutrisi
pasien
tercukupi.
Dengan
selalu
menggunakan
peralatan
yang
steril,perawat dapat
mengetahui
luka
infeksi
mengajarkan pada
d.
Aberrkolaborasi
pasien dan keluarga
dengan dokter untuk
tentang tata cara
memberikan
menjaga
luka
antibiotik
pada
supaya,perawat
pasien
dapat
mengetahui
luka
pasien
terkena infeksi.
16
tidak
d.
Dengan
berkolaborasi
dengan dokter untuk
memberikan
antibiotik,perawat
dapat
mengetahui
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Osteomielitis adalah infeksi yang terjadi pada tulang.Oateomielitis dapat di
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
dan
Escerichia
Coli
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
a.
b.
c.
d.
e.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
B.
18
Osteomielitis dan dapat menjaga pola hidup sehingga dapat terhindar dari
penyakit Osteomielitis.
19
DAFTAR PUSTAKA
Anjarwati, Wangi,(2010), Tulang dan Tubuh Kita, Getar Hati:Yogyakarta.
Brunner, Suddarth,(2001) Buku Ajar Keperawatan-Medikal Bedah, Edisi 8
Volume 3,EGC : Jakarta.
Brunner,suddarth.2001.Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah.Penerbit, EGC :
Jakarta
Carpenito, 1990. Diagnosis Keperawatan Pada Praktek Klinik.
Depkes RI, 1995. Pusat Data Kesehatan.
Dorland, W. A. Newman, 2002. Kamus Kedokteran Dorland.Terbitan EGC :
Jakarta.
Dorland, 2002.Kamuskedokteran dorland.Terbitat EGC :Jakarta.
Henderson, 1997. Effects of Air Quality Regulation on in Polluting Industries.
KAMUS KEDOKTERAN Edisi 29. Alih bahasa : Andy Setiawan, et al. Jakarta :
EGC, pp : 1565, 1.
NANDA,2012-2014. NIC fifth edition. NOC fifth edition. :Nyeri akut b/d agen
injuri
fisik,Hambatan
mobilitas
fisik
b/d
kerusakan
integritas
20
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum wr.wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan limpahan rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan sebuah
makalah sekaligus askep dengan judul OSTEOMIELITIS dengan lancar.
Dalam pembuatan makalah dan askep ini, kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang ikut serta dalam menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari dalam penulisan makalah dan askep ini masih
banyak kekurangan karena terbatasnya pengetahuan kami maka dari itu makalah
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu kami
harapkan dari pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk memperbaiki makalah dan askep ini.
Namun demikian kami sangat berharap kiranya makalah dan askep ini
dapat memberikan manfaat. Terima kasih, dan semoga makalah dan askep ini bisa
memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.
Wa allaikum sallam wr.wb
Kota Bima,
September 2016
Penulis
21