Vous êtes sur la page 1sur 24

MAKALAH BIOLOGI

morfologi daun
Di
S
U
S
U
N
Oleh :
Nur Indriani Harsul.H
123514
XI Ipa 1

SMA NEGERI 1 TOMBOBULU


TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang maha kuasa berkat
rahmat-nya lah makalah ini dapat selesai pada waktunya. Tak lupa pula salam dan salawat
kepada nabiullah Muhammad saw sebagaimana toko pahlawan dan teladan serta panutan
semua umat.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharap saran dan kriti dari
pembaca.
Atas perhatian, saran dan kritiknya, saya ucapkan banyak terima kasih.

Bantaeng, 12 Agustus 2013

Penulis.

ii

DAFTAR ISI
Halaman Judul. i
Kata Pengantar.. ii
Daftar isi. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah. 1
C. Tujuan.. 1
BAB II PEMBAHASAN (Macam-macam daun atau morfologi daun)
1. Daun
2. Daun
3. Daun
4. Daun
5. Daun
6. Daun
7. Daun
8. Daun
9. Daun
10. Daun
11. Daun
12. Daun
13. Daun
14. Daun
15. Daun
16. Daun
17. Daun
18. Daun
19. Daun
20. Daun

cocor bebek 2
dewa 3
kamboja4
jeruk5
sereh6
mangga..7
bunga paku.8
nenas9
temulawak..10
terong.11
labu12
suplir13
kamangi.14
sirsak..15
rambutan.16
anggrek.17
Lombok..18
pandan19
kelor.20
jagung.21

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 22
B. Saran. 22

iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk organisme, terutama
hewan dan tumbuhan dan mencakup bagian-bagiannya.
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting.
Umumnya berwarna hijau (mengandung krolofil) dan terutama berfungsi sebagai
penangkap energy dari cahaya matahari untuk fotosintesis. Daun merupakan organ
terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah
organisme autotrof obligat, ia harus memasak kebutuhan energinya sendiri melalui
konversi energy cahaya matahari menjadi energy kimia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa nama masing-masing daun yang di dapatkan ?
2. Bagaimana morfologi daun dengan bentuk masing-masing ?
3. Bagaimana sifat, jenis dan bentuk daun tersebut ?
C. Tujuan
1. Mengetahui nama masing-masing daun
2. Mengetahui morfologi daun dengan bentuk masing-masing
3. Mengetahui sifat, jenis dan bentuk daun itu

BAB II
PEMBAHASAN

1. Daun cocor bebek (kalanchoe pinnata)

Bentuk = berdaun tunggal, tebal berdaging dan mengandung banyak air,


bentuk lonjong, tepi bergerigi, warna hijau sampai keabu-abuan.
Perbungaan bentuk malai, makhota bentuk corong warna merah bunga
majemuk. Buah kotak, warna ungu bernoda putih.
Sifat = bila dimakan buah cocor bebek rasanya agak asam dan dingin.
Jenis = jenis herba berdaging dengan tinggi pohon 0.3-3 m. semak
semusim, batang tegak, banyak cabang, segi empat, lunak, beruas, tangkai
daun bersayap, warna hijau, pangkalnya kayu.

2. Daun dewa (gynura pseudochina (lour) DC).

Bentuk = berdaun tunggal, tersebar mengelilingi batang, bertangkai


pendek, berbentuk bulat lonjong, berdaging, berbulu halus, ujung lancip,
tepi bertoreh, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, berwarna hijau,
panjang daun sekitar 20 cm dan lebar 10 cm.
Sifat =
1. Batang, pendek dan lunak, tumbuh tegak dengan tinggi 30-45 cm,
berbentuk segilima, penampang lonjong, berambut halus dan berwarna
ungu kehijauan.
2. Daun, berdaun tunggal, tersebar mengelilingi batang, bertangkai
pendek, berbentuk bulat lonjong, berdaging berbulu halus, ujung
lancip, tepi bertoreh, pangkal meruncing, pertulangan menyirip,
berwarna hijau, panjang daun sekitar 20 cm dan lebar 10 cm.
3. Bunga, majemuk yang tumbuh di ujung batang, bentuk bongkol,
berbulu, kelopak hijau berbentuk cawan, benang sari kuning, dan
berbentuk jarum.
4. Biji, berbentuk jarum, panjang sekitar o,5 cm, berwarna cokelat.
5. Akar, merupakan akar serabut, berwarna kuning muda membentuk
umbi sebagai tempat cadangan makanan.
Jenis = selain digunakan sebagai obat, daun sewa juga bisa sebagai sayur
dalam bentuk lalapan

3. Daun kamboja merah (Plumeria acuminate Ait)

Kamboja merupakan daun yang tidak lengkap karena pada bagian daunnya
hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina) tanpa memiliki
upih daun (vagina). Bangun daun (circumscriptio) berbentuk sudip (spathulatus),
dikatakan sudip karena seperti bangun bulat telur, tepi daun (margo) rata
(integer), ujung daun (apex) tumpul (obtusus) karena pada tepi daun yang semula
masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga
terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 900 ) Pada bagian pangkal (basis)
runcing (acutus), pangkal daun ini biasanya terdapat pada daun bangun
memanjang, lanset dan belah ketupat, permukaan daun licin suram (laevis apacus),
susunan tulang daun menyirip, dikatakan menyirip karena mempunyai satu ibu
tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan tangkai daun,
dari ibu tulang daun ini ke samping keluar tulang-tulang cabang sehingga
mengingatkan kita pada sirip-sirip pada ikan, (anonim2 2010).
b. Klasifikasi
Berikut ini klasifikasi kamboja (plumeria acuminate) :
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Opocynales
Family : Apocyanaceae
Genus : Plumeria
Spesies : Plumeria acuminate Ait.
c. Ekologi
Tanaman kamboja mempunyai pohon dengan tinggi batang 1,5-6 m, bengkok,
dan mengandung getah. Tumbuhan asal Amerika ini biasanya ditanam sebagai
tanaman hias di pekarangan, taman, dan umumnya di daerah pekuburan, atau
tumbuh secara liar. Tumbuh di daerah dataran rendah 1-700 m di atas
permukaan laut dan daerah penyebarannya ke seluruh daerah tropis.

4. Daun jeruk (Citrusaurantifolia)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus: Citrus
Spesies: Citrus aurantifolia
Daun jeruk nipis merupakan daun tunggal, berbentuk jorong, dengan
tulang daun menyirip. Permukaan daun licin (laevis) dan mengkilat (nitidus),
tepi daun beringgit (crenatus), dan daging daunperkamenteus. Ujung daun dan
pangkal daun jeruk nipis membentuk sudut tumpul (obtusus). Tangkai daun
jeruk nipis berbentuk silinder dengan panjang kurang lebih 0,5 cm.

5. Daun sereh/serai (cymbopogon citratus)

KLASIFIKASI ILMIAH :
Menurut Muhlisah (1999), Cymbopogon citratus (DC.) Stapf diklasifikasikan
sebagai berikut :
kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub-Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisio / Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Classis / Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub-Classis :Commelinidae
Ordo / Bangsa : Poales
Familia / Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus / Marga : Cymbopogon
Species / Jenis: Cymbopogon citratus
Daun tanaman sereh berwarna hijau dan tidak bertangkai. Daunnya kesat,
panjang, dan runcing, hampir menyerupai daun lalang. Selain itu, daun tanaman ini
memiliki bentuk seperti pita yang makin ke ujung makin runcing dan berbau citrus
ketika daunnya diremas. Daunnya juga memiliki tepi yang kasar dan tajam. Tulang
daun tanaman sereh tersusun sejajar. Letak daun pada batang tersebar. Panjang
daunnya sekitar 50-100 cm, sedangkan lebarnya kira-kira 2 cm. Daging daun
tipis, serta pada permukaan dan bagian bawah daunnya berbulu halus.

6. Daun mangga (Mangifera indica L.)

Klasifikasi : menurut (Cronquist, 1981)


Kingdom
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnopsida
Subclassis
: Rosidae
Ordo
: Sapindales
Familia
: Arnacardiaceae
Genus
: Mangifera
Species
: Mangifera indicaL.
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang daunnya tidak lengkap karena hanya
terdiri dari tangkai (petiolus) dan helaian daun (lamina) saja. Bangun daunnya
memanjang, ujung daun meruncing, dan pangkal daunnya tumpul. Tumbuhan ini
memiliki daging daun kulit atau belulang dengan tepi daun yang rata (integer).
Pada daun mangga, pertulangan daunnya menyirip (penninervis) pada permukaan
atas dan bawah daunnya berbingkul. Daun mangga berwarna hijau tua pada bagian
atas dan hijau muda pada bagian bawah. Bangun daun mangga adalah jorong, ujung
daunnya meruncing namun untuk bagian pangkal daunnya runcing saja, tepi
daunnya rata tanpa gelombang. Daging daunnya tipis seperti kertas dan
pertulangannya menyirip, tulang daun pada daun mangga sangat jelas dan tebal
mulai dari ibu tulang daun hingga anak tulang daun. Permukaan daun bagian atas
dan bawahnya sama-sama licin. Untuk warna daunnya bagian atas daun berwarna
hijau agak tua disbanding bagian bawahnya.

7. Daun bunga paku (Cycas rumpii)

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Cycadophyta (sikad)

Kelas

: Cycadopsida

Ordo

: Cycadales

Famili

: Cycadaceae

Genus

: Cycas

Spesies

: Cycas rumphii Miq

Daun termasuk daun majemuk menyirip (paripinnatus). anak daun


menyirip (peninervis) duduk daun roset batang. Pada daun yang masuh muda
menggulung seperti pada daun paku

8. Daun nenas (Ananas comosus (L) Merr)

Dalam klasifikasi atau sistematika tumbuhan (taksonomi), nanas termasuk


dalam family bromiliaceae. Kerabat dekat spesies nanas cukup banyak, terutama
nanas liar yang biasa dijadikan tanaman hias, misalnya A. braceteatus (Lindl)
Schultes, A. Fritzmuelleri, A. Adapun secara lengkap, klasifikasi tanaman Nanas
adalah sebagai berikut :
Kingdom
Divisi
Kelas

: Plantae (tumbuh-tumbuhan)
: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
: Angiospermae (berbiji tertutup)

Ordo
Famili
Genus
Species

:
:
:
:

Farinosae (Bromeliales)
Bromiliaceae
Ananas
Ananas comosus (L) Merr.

Daun nanas panjang, liat dan tidak mempunyai tulang daun utama. Pada
daunnya ada yang tumbuh dari duri tajam dan ada yang tidak berduri. Tetapi ada
pula yang durinya hanya ada di ujung daun. Duri nanas tersusun rapi menuju ke
satu arah menghadap ujung daun . Daun nanas tumbuh memanjang sekitar 130150 cm, lebar antara 3-5 cm atau lebih, permukaan daun sebelah atas halus
mengkilap berwarna hijau tua atau merah tua bergaris atau coklat kemerahmerahan. Sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna keputih-putihan
atau keperak-perakan. Jumlah daun tiap batang tanaman sangat bervariasi
antara 70-80 helai yang tata letaknya seperti spiral, yaitu mengelilingi batang
mulai dari bawah sampai ke atas arah kanan dan kiri .

9. Daun temulawak (Curcuma xanthorrhiza)

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan
Divisi
Upadivisi
Kelas
Ordo
Famili

: Plantae
: Magnoliophyta
: Angiospermae
: Monocotyledonae
: Zingiberales
: Zingiberaceae

Genus
: Curcuma
Spesies
: Curcuma xanthorrhiza
daun bentuk bundar memanjang sampai bangun lanset, mirip daun pisang.
warna daun hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap, panjang daun 31 cm
84 cm dan lebar 10 cm 18 cm, panjang tangkai daun termasuk helaian 43 cm
80 cm, pada setiap helaian dihubungkan dengan pelepah dan tangkai daun agak
panjang.

10

10. Daun terong (Solanum melongena L)

Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua/ dikotil)
Sub Kelas
: Asteridae
Ordo
: Solanales
Famili
: Solanaceae (suku terung- terungan)
Genus
: Solanum
Spesies
: Solanum melongena L.
Deskripsi :
Daun Terong merupakan daun tidak lengkap karena tidak mempunyai upih
daun. Bangun daun ( Circum scription ) merupakan bangun bulat telur ( ovatus )
Ujung daun ( apex folii ) termasuk ujung daun yang runcing ( acutus ). karena tepi
daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan

pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip. Pangkal daun
( Basis folii ) termasuk berlekuk ( emargiratus ). Susunan tulang daun ( venation )
termasuk ke dalam susunan tulang daun yang menyirip karena mempunyai satu ibu
tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan tangkai daun.
Tepi daun ( Margo folii ) yaitu berombak ( repandus ) karena sinus dan
angulusnya sama-sama tumpul dan jika dilihat dari torehan yang tidak merdeka
termasuk berlekuk menjari. Daging daun ( intervenium ) termasuk tipis seperti
selaput. Warna daun pada daun terong ( Solanum melongena ) yaitu hijau tua.
Permukaan daunnya yaitu berbulu
halus dan rapat ( villosus ).

11

11. Daun labu (Cucurbita moschata Durch)

Klasifikasi Tanaman
Divisi

: Spermatophyta

Sub divisi

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledonae

Ordo

: Cucurbitales

Familia

: Cucurbitaceae

Genus

: Cucurbita

Spesies

: Cucurbita moschata Durch

Daun tanaman labu merupakan daun tunggal yang memiliki pertulangan


daun majemuk menjari. Daunnya menyebar di sepanjang batang. Bentuk
daunnya menyerupai jantung dan bertangkai. Daun berbentuk seperti jantung
melebar, berukuran 20-25cm x 25-30 cm, pinggir helai daun berlekuk,
permukaan daun kasar dan mempunyai bercak-bercak keperakan,
berpermukaan kasar, dengan tangkai dengan panjang sampai 30 cm.

12

12. Daun suplir

Klasifikasi ilmiah
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Sub-kingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Divisi

: Pteridophyta (paku-pakuan)

Kelas

: Filicopsida

Sub Kelas

: Polypoditae

Ordo

: Polypodiales

Famili

: Pteridaceae

Genus

: Adiantum

Spesies

: Adiantum vevustum.

Deskripsi :
Suplir adalah sebutan awam bagi segolongan tumbuhan yang termasuk dalam
genus Adiantum, family Adiantaceae. Sebagai tumbuhan paku-pakuan, suplir tidak
menghasilkan bunga dalam daur hidupnya. Perbanyakan generatif suplir dilakukan dengan
spora yang terletak pada sisi bawah daun bagian tepi tanaman yang sudah dewasa (Deisy :
2010). adiantum venustum bagian tanaman yang umum digunakan dalam perawatan obat.
Ada anekdot yang luas informasi tentang aktivitas biologis adiantum venustum yang
meliputi anti kanker, anti bakteri, anti jamur, anti oksidan, anti tumor dan anti inflamasi
jenis kegiatan. Daun tanaman dan batang adiantum venustum Don ditemukan mengandung

jumlah yang lebih tinggi triterpenoid dan flavonoid. Tinjauan ini terdiri fitokimia
tersebut, etno farmakologis dan farmakologis laporan dari A. venustum. Ruang lingkup
masa depan tanaman telah ditekankan dengan tujuan untuk mengisolasi gugus bioaktif
yang dapat digunakan untuk aktivitas biologis (Deisy :2010). Daun makrofil Ukurannya
lebih besar Menyirip ganda sampai beberapa kali dengan urat- urat yang bebas, rapat,
dan pendek Daun yang makrofil (berdaun besar) dengan posisi yang berseling- seling
serta daun yang menyerupai kipas. Bentuk daunnya bulat telur (membulat), persegi
panjang, delta, jajar genjang, dan belah ketupat. Susunan daun tumpang tindih ,bersirip
tunggal, bersirip ganda, ada juga susunan daunnya pada bagian bawah besar sedang pada
bagian ujungnya mengecil sehingga mirip ekor. Tekstur daun biasanya lembut dan tipis,
tetapi ada juga yang keras dan kaku, dan umumnya berwarna hijau mengkilap. Pada bagian
daun terdapat tulang daun dan telah mempunyai mesofil (daging daun). Tangkai daun
gundul sekitar 10-20 cm. Anak daun penempatannya bersaing sepanjang poros sirip. Daun
memiliki mesofil (daging buah), jaringan bunga karang, jaringan tiang dan jaringan daun.

13

13. Daun kemangi (Ocimum basilicum Vis)

Klasifikasi ilmiah
Kingdom
:Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Lamiales
Family
: Lamiaceae
Genus
: Ocimum
Spesies
: Ocimum basilicum Vis
Kemangi adalah tumbuhan tahunan yang tumbuh tegak dengan cabang yang
banyak. Tanaman ini berbentuk perdu yang tingginya dapat mencapai 100 cm.
Bunganya tersusun di tandan yang tegak. Daunnya panjang, tegak, berbentuk taji
atau bulat telur, berwarna hijau dan berbau harum. Ujung daun tajam,
panjangnya mencapai 5 cm. Permukaan bergerigi atau juga rata.

14

14. Daun sirsak (A. muricata)

Kerajaan

: Plantae

Ordo

: Magnoliales

Famili

: Annonaceae

Spesies

: A. muricata

Nama Binomial : Annona muricata


Morfologi Tanaman Sirsak Tanaman sirsak ( A muricata) yang dikenal selalu
berbuah sepanjang tahun ini awalnya tumbuh secara liar, Kemudian dikembangkan
menjadi tanaman pekarangan (verheij dan coronel, 1997). Tanaman ini memiliki cirri
umum sebagai berikut : Pohon dapat tumbuh hingga ketinggian 5-6 meter. Daun sirsak
berbentuk elips, memanjang atau bulat menyempit, bagian ujung daun meruncing.
Panjang daun berkisar antara 6-20 cm dengan lebar daun antara 2- 6 cm. Bagian
permukaan daun halus dan mengkilat. Warna daun bagian atas lebih berwarna hijau
tua dibandingkan bagian-bagian permukaan bawah daun.
1. Bagian-bagian daun Anona muricata L

Tangkai daun
Helaian daun
Ujung daun (Apex folii)
Meruncing
Pangkal daun (Basis folii)
Membulat
Tulang Daun (Nervatio)

Ibu tulang (Costa)


Tulang-tulang cabang (Nervus lateralis)
Urat-urat daun (Vena)
Susunan tulang daun
Menyirip
Daging daun (Intervenium)
Seperti perkamen (perkamenteus)
Bangun daun (Circumscriptio)
Bagian yang terlebar di atas tengah-tengah helaian daun (bangun
bulat telur terbalik)

15

15. Daun rambutan (Nephelium lappaceum L)

Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)


Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas

: Rosidae

Ordo

: Sapindales

Famili

: Sapindaceae

Genus

: Nephelium

Spesies

: Nephelium lappaceum L.

Daun Nephelium lappaceum L. merupakan daun majemuk menyirip


genap (abrupte pinnatus) dengan anak daun genap, yakni berjumlah 8 helai
anak daun, berbentuk jorong. Daun Nephelium lappaceum L. merupakan daun
tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun

(lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun bertangkai pendek (0,51cm) berbentuk silindris dan tidak menebal pada pangkalnya, tulang daun
menyirip, , lebar daun 5,5 cm sampai 7 cm, panjang 9 cm samapai 15 cm, ujung
daun membulat (rotundatus) tidak terbentuk sudut sama sekali, pangkal daun
tumpul (obtusus). Permukaan daun licin (laevis) kelihatan mengkilat (nitidus).
Daging daun Nephelium lappaceum L. adalah seperti perkamen
(perkamenteus).

16

16. Daun anggrek

Helaian daun anggrek berdaging berwarna hijau tua. Permukaan daun dilapisi
kutikula (lapisan lilin) yang dapat melindungi dari serangan hama dan penyakit.
Kedudukan daun tersusun secara berjajar berselingan. Daun anggrek memiliki
cirri khas bertulang daun sejajar. Daun berbentuk oval memanjang dengan tulang
daun memanjang, khas daun monokotil. Daun menebal dan berfungsi sebagai
penyimpan air. Batang dan daun anggrek mengandung klorofil, hal ini sangat
membantunya memaksimalkan penyerapan sinar matahari untuk fotosintesis
dalam habitatnya di hutan yang minim cahaya. Klorofil pada batang anggrek tidak
mudah hilang atau terdegradasi walaupun daun-daunnya telah gugur, oleh sebab
itu anggrek juga memiliki julukan evergreen.

17

17. Daun Lombok (Capsium frustescens L)

Klasifikasi
Divisi
Subdivisi
Kelas
Ordo (bangsa)
Famili (suku)
Genus (marga)
Spesies

:
:
:
:
:
:
:

Spermatophyta (tumbuhan berbiji)


Angiospermae (biji berada dalam buah)
Dicotyledoneae (biji berkeping dua/biji belah)
Corolliforea
Solanaceae
Capsium
Capsium frustescens L.

Daun berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata
(tidak bergerigi/berlekuk) ukuran daun lebih kecil dibandingkan dengan daun
tanaman cabai besar. Daun merupakan daun tunggal dengan kedudukan agak
mendatar, memiliki tulang daun menyirip dan tangkai tunggal yang melekat
pada batang/cabang. Jumlah daun cukup banyak sehingga tanaman tampak
rimbun.

18

18. Daun hanjuan (Pandanus amaryllifolius Roxb)

Kingdom
Subkingdom
Super Divisi

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili

: Liliopsida (berkeping satu /monokotil)


: Arecidae
: Pandanales
: Pandanaceae

Genus

: Pandanus

Spesies
: Pandanus amaryllifolius Roxb.
Pandan merupakan tanaman yangberdaun tunggal, duduk, dengan
pangkalmemeluk batang, tersusun berbaris tiga dalam garis spiral. Helai daun
berbentuk pita, tipis, licin, ujung runcing, tepi rata, bertulang sejajar, panjang
40 - 80 cm, lebar 3 - 5 cm, berduri tempel pada ibu tulang daun permukaan
bawah bagian ujung-ujungnya, warna hijau.

19

19. Daun kelor (Moringa oleifera Lam)

Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divis
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas
: Dilleniidae
Ordo
: Capparales
Famili
: Moringaceae
Genus
: Moringa
Spesies
: Moringa oleifera Lam
Daun kelor merupakan tanaman yang berdaun majemuk menyirip gasal rangkap
tiga tidak sempurna karena masih ada anak daun yang duduk pada ibu tangkai.
Tumbuhan ini dikatakan majemuk karena terdapat beberapa tangkai cabang dan
tiap cabangnya terdiri dari satu atau lebih helaian daun, dikatakan menyirip
karena anak daunnya berada disebelah kanan dan kiri ibu tangkai daun sehingga
tersusun seperti sirip ikan, di katakan gasal karena terdapat anak daun yang
menutupi ujung ibu tangkainya, dan dikatakan rangkap tiga tidak sempurna
karena memiliki lagi cabang-cabang yang terbagi tiga dan pada tiap tangkai ada
anak daun lagi.

20

20. Daun jagung (Zea mays L)

Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Liliopsida (berkeping satu /monokotil)
Sub Kelas
: Commelinidae
Ordo
: Poales
Famili
: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus
: Zea
Spesies
: Zea mays L.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan
helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.
Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung
berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi selsel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon
tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.

21

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas saya dapat menyimpulkan bahwa Morfologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan dan
mencakup bagian-bagiannya.

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting.
Umumnya berwarna hijau (mengandung krolofil) dan terutama berfungsi sebagai
penangkap energy dari cahaya matahari untuk fotosintesis. Daun merupakan organ
terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah
organisme autotrof obligat, ia harus memasak kebutuhan energinya sendiri melalui
konversi energy cahaya matahari menjadi energy kimia.
Dan kita juga mengetahui berbagai macam tentang morfologi tumbuhan daun
dari masing-masing daun yang telah kita amati untuk mendapatkan hasil yang kita
butuhkan.
B. Saran
Dalam makalah ini, tentu terdapat berbagai kesalahan yang luput dari
penglihatan saya, olehnya itu untuk menyempurnakan makalah ini, maka saran serta
kritik dari pembaca dan teman-teman sekalian sangat saya butuhkan. Karena saya
juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Terima kasih.

22

Vous aimerez peut-être aussi