Vous êtes sur la page 1sur 4

AQIDAH ISLAMIYAH, TAUHID, DAN HIKMAHNYA DALAM

KEHIDUPAN
Pertemuan ke-3 Al-Islam 1: Aqidah Akhlak
A. PENGERTIAN AQIDAH
Secara bahasa; aqidah berakar dari kata aqada-yaqidu-aqdan-aqidatan.
Aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian, dan kokoh. Sedangkan aqidatan berarti
keyakinan. Bila dikaitkan antara aqdan dan aqidah secara bahasa dapat dimaknai
keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat, dan mengandung
perjanjian.
Secara Istilah aqidah adalah: Beberapa perkara yang wajib diyakini
kebenarannya oleh hati(mu), mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang
tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. (Syeikh Hasan al-Banna, dikutip
dari Yunahar Ilyas, 2011, Kuliah Aqidah, LPPI UMY).
Secara Istilah aqidah adalah: Sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara
umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah. (Kebenaran) itu dipatrikan
(oleh manusia) di dalam hati (serta) diyakini kesahihan dan keberadaannya (secara pasti)
dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. (Abu Bakar Jabir alJazairy, dikutip dari Yunahar Ilyas, 2011, Kuliah Aqidah, LPPI UMY).
B. AQIDAH ISLAMIYAH
Keyakinan yang tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat, dan
mengandung perjanjian yang bersumber kepada al-Quran dan As-Sunnah. Sumber
pokok aqidah islam adalah al-quran dan as-sunnah.
C. RUANG LINGKUP AQIDAH
a. Ilahiyat. Yakni pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan denga Ilah.
b. Nubuwat. Yakni pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi
dan Rasul.
c. Ruhaniyat. Yakni pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam
metafisik.
d. Samiyyat. Yakni pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya diketahui lewat
sami (dalil naqli).
e. Selain keempat di atas, pembahasan aqidah juga mengikuti sistematika rukun iman.
D. ISTILAH LAIN TERKAIT AQIDAH

IMAN --- adalah keyakinan, sehingga ada pendapat yang menyamakan antara
aqidah dan iman. Tetapi ada yang membedakan, di mana aqidah lebih dipahami sebagai
keyakinan, sedangkan iman adalah keyakinan yang meliputi ucapan dengan lisan dan
pengamalan dengan anggota tubuh.
TAUHID --- berarti meng-Esa-kan Allah SWT. Ajaran tauhid adalan inti dari
aqidah Islamiyah dan iman, sehingga aqidah dan iman sering diidentikkan dengan istilah
Tauhid.
USHULUDDIN --- artinya pokok-pokok agama. Aqidah, iman, dan tauhid
disebut juga ushuluddin karena ketiga adalah pokok-pokok ajaran agama.
ILMU KALAM --- kalam artinya berbicara atau pembicaraan. Dinamai ilmu
kalam karena dalam aqidah banyak luasnya dialog dan perdebatan yang terjadi antara
pemikir masalah aqidah.
FIKIH AKBAR ATAU FIKIH BESAR -- pemahaman ini didasarkan pemaknaan
terhadap perintah tafaqquh fiddin (Q.S. At-Taubah: 22) tidak hanya masalah fikih, tetapi
juga aqidah.
E. TINGKATAN AQIDAH
a. Taqlid : mengikuti tanpa mengetahui dalilnya/ilmunya
b. Ilmu yaqin : menyakini berdasar ilmu yang diketahuinya (teoritis)
c. Aenul yaqin : menyakini berdasar pengamatannya secara langsung dan tanpa perantara
d. Haqqul yaqin : menyakini berdasar pengamatan, penghayatan dan pengamalan
(empiris)

F. FUNGSI AQIDAH
Aqidah merupakan akar atau pondasi yang memiliki pengaruh
kuat terhadap bangunan kepribadian seorang muslim
M
A
T
B
q
e
u
i
r
a
d
t
m
a
i
a
h
b
k
l
h
a
l
h
a
k
u
l

G. TAUHIDULLAH (MENGESAKAN ALLAH)


Tauhid adalah pemurnian ibadah kepada Allah. Yaitu: menghambakan diri hanya
kepada Allah secara murni dan konsekwen dengan mentaati segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya, dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap dan takut
kepada-Nya (Muhammad Ibn Abdul Wahab). Tauhid adalah pegangan pokok dan sangat
menentukan bagi kehidupan manusia, karena tauhid menjadi landasan bagi setiap amal
yang dilakukan. Hanya amal yang dilandasi dengan tauhidullah, menurut tuntunan Islam,
yang akan menghantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang
hakiki di alam akhirat nanti.
Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan,
sedang ia dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan
pahala yang lebih baik lagi dari apa yang telah mereka kerjakan. (TQS. An Nahl: 97).
1. MACAM TAUHIDULLAH
a. Tauhid Rububiyah:
Yaitu menyatakan bahwa tidak ada Tuhan Penguasa seluruh alam kecuali
Allah yang menciptakan dan memberi mereka rizki.
b. Tauhid Mulkiyah
Yaitu mengimani Allah adalah satu-satunya Raja yang menguasai alam
semesta. Allah sesungguhnya Pemimpin (Wali), Penguasa yang menentukan
(hakim), dan Yang menjadi Tujuan (ghayah) bagi manusia.
c. Tauhid Asma dan Sifat.
Yaitu beriman bahwa Allah taala memiliki zat yang tidak serupa dengan
berbagai zat yang ada, serta memiliki sifat yang tidak serupa dengan berbagai
sifat yang ada.
d. Tauhid Uluhiyah.
Tauhid Uluhiyah adalah tauhid ibadah, yaitu mengesakan Allah dalam
seluruh amalan ibadah yang Allah perintahkan, seperti: berdoa, khouf (takut),
raja (harap), tawakkal, raghbah (berkeinginan), rahbah (takut), Khusyu, Khasyah
(takut disertai pengagungan), taubat, minta pertolongan, menyembelih, nazar dan
ibadah yang lainnya yang diperintahkan-Nya
2. PRINSIP MEMAHAMI MACAM TAUHID
a. Teori (dalil) at-Talazum (kemestian)

Seseorang yang menyakini tauhid rububiyah mesti menyakini tauhid


mulkiyah, asma wa shifat, dan uluhiyah
b. Teori (dalil) at-Tadhamun (cakupan)
Seseorang yang sudah mencapai tingkat tauhid uluhiyah tentunya sudah
mencapai tingkat tauhid sebelumnya. Kenapa dia beribadah? Tentu karena dia
yakin bahwa Allah adalah Dzat yang suci, Raja, dan memelihara alam semesta,
dan seterusnya
Berdasar dua teori tersebut, jelaslah bahwa mewujudkan prinsip dan nilai tauhid
dalam kehidupan harus secara integreated (menyatu/utuh) dan totalitas (kaffah).
Integritas dan totalitas perwujudan tauhid akan melahirkan sebuah sikap bahwa segala
aktifitas hidup dan kehidupan kita harus didasarkan pada semangat tauhid, yaitu
diniatkan dan ditujukan hanya karena dan untuk Allah. Aktifitas hidup kehidupan itu
meliputi aspek ibadah (hablum minallah) dan aspek sosial (sesama manusia/ hablum
minannas), serta aspek ekologis (hablum bil alam).
3. ATRIBUT MANUSIA TAUHID
a. Memiliki Keyakinan yang utuh dan totalitas
b. Menolak segala bentuk kesyririkan
c. Memiliki jiwa progresif untuk meraih kemuliaan hidup
d. Memiliki tujuan hidup yang jelas
e. Memiliki visi mengembangkan kehidupan yang harmonis antar sesama manusia
(rahmatan lil alamin)
4. HIKMAH MEMILIKI TAUHID
a. Membebaskan diri dari penguasaan orang lain (Q.S. Yunus 10: 106-107)
b. Membesarkan hati dan menumbuhkan keberanian (Q.S. Al-Jumuah 62: 8)
c. Menenangkan hati dan menentramkan jiwa (Q.S. al-Fath 48: 4)
d. Menumbuhkan harapan dan optimisme (Q.S. Al-Insyirah 94: 5-6)
e. Menumbuhkan perasaan harga diri (Q.S. Al-Isra 17: 70)
f. Memelihara kebersihan diri dan mempertinggi nilai-nilai moril
g. Menimbulkan rasa dekat dengan Tuhan (Q.S. Al-Baqarah 2: 186)

Vous aimerez peut-être aussi