Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktek
keperawatan pada keluarga . Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga
keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka
perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat pencapaian
keluarga dalam melakukan fungsinya. Memerlukan pemahaman setiap tahap perkembangan
keluarga dan tugas perkembangannya. Pengkajian asuhan keperawatan keluarga dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkembangannya. Pasangan baru ( keluarga
baru menikah) ialah ketika masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk
keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga nya masing-masing.
Mempersiapkan keluarga yang baru membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari
diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya.
Masing-masing menghadapi perpisahan dengan keluarga sendiri dan orang tuanya, mulai
membina hubunganungan baru dengan keluarga dan kelompok social lainnya.
B. Definisi
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur kehamilan
38-40 minggu.
Bayi baru lahir yaitu bayi dengan umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan
presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan
teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
Peralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan biokimia
dan faali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologik sebagai
berikut :
1. Peredaran darah melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru untuk bernafas
(pertukaran oksigen dengan karbondioksida)
2. Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan
3. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi oleh tubuh untuk
mempertahankan homeostasis kimia darah
4. Hati berfungsi untuk menetralisasi dan mengekresi bahan racun yang tidak diperlukan badan
5. Sistem imunologik berfungsi untuk mencegah infeksi
6. Sistem kardiovaskular serta endokrin bayi menyesuaikan diri dengan perubahan fungsi organ
tersebut diatas
Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau kegagalan
penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh prematuritas, kelainan anatomik, dan
lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun sesudah lahir.
Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi pada masa perinatal.
Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga kecacatan. Masalah ini timbul sebagai
akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai, manajemen
persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu
meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akan mempunyai kesempatan hidup yang kecil.
C. Standar Pelayanan Pada Bayi Baru Lahir
Untuk mampu mewujudkan koordinasi dan standar pelayanan yang berkualitas maka petugas
kesehatan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat melaksanakan pelayanan essensial
neonatal yang dikategorikan dalam dua kelompok yaitu
Pelayanan Dasar
1. Persalinan aman dan bersih
2. Mempertahankan suhu tubuh dan mencegah hiportermia
3. Mempertahankan pernafasan spontan
4. ASI Ekslusif
5. Perawatan mata
Pelayanan Khusus
1. Tatalaksana Bayi Neonatus sakit
2. Perawatan bayi kurang bulan dan BBLR
3. Imunisasi
D. Tugas Tahap Perkembangan Keluarga Pada Anak Baru Lahir
Tahap II. Keluarga Child-bearing (Kelahiran Anak Pertama)
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan
berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan. Kehamilan dan kelahiran bayi perlu
dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan yang penting.
Tahap Perkembangan II. Keluarga Child bearing (Kelahiran Anak Pertama)
Adaptasiu dengan perubahan anggota keluarga: peran, interaksi, hubungan seksual dan kegiatan
Kelahiran bayi pertama memberi perubahan yang besar dalam keluarga sehingga pasangan harus
beradaptasi dnegan perannya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sering terjadi dengan kelahiran
bayi, pasangan merasa diabaikan karena focus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi. Peran
utama perawat keluarga adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana orang tua berinteraksi dan
merawat bayi serta bagaimana bayi berespon. Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua
dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat
tercapai.
E. Reaksi Emosional Penerimaan Keluarga
Pada neonatus yang menderita sakit, maka keluarga akan merasa cemas, tidak berdaya, dan lain
sebagainya yang merupakan reaksi keluarga terhadap kenyataan bahwa bayinya menderita suatu
penyakit. Berikut adalah reaksi emosional penerimaan keluarga terhadap neonatus sakit dan
bagaimana perawat mengatasi hal tersebut :
1.
Denial
Respon perawat terhadap penolakan adalah komponen untuk kebutuhan individu yang kontinyu
sebagai mekanisme pertahanan. Dukungan metode efektif adalah mendengarkan secara aktif.
Diam atau tidak ada reinforcement bukanlah suatu penolakan. Diam dapat diinterpretasikan
salah, keefektifan diam dan mendengar haruslah sejalan dengan konsentrasi fisik dan mental.
Penggunaan bahasa tubuh dalam berkomunikasi harus concern. Kontak mata, sentuhan, postur
tubuh, cara duduk dapat digunakan saat diam sehingga komunikasi berjalan efektif.
2. Rasa bersalah
Perasaan bersalah adalah respon biasa dan dapat menyebabkan kecemasan keluarga. Mereka
sering mengatakan bahwa merekalah yang menjadi penyebab bayinya mengalami kondisi sakit.
Amati ekspresi bersalah, dimana ekspresi tersebut akan membuat mereka lebih terbuka untuk
menyatakan perasaannya.
3. Marah
Marah adalah suatu reaksi yang sulit diterima dan sulit ditangani secara therapeutik. Aturan dasar
untuk menolak marah seseorang adalah hindari gagalnya kemarahan dan dorong untuk marah
secara assertif.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA MASALAH ANAK BARU
LAHIR
PENGKAJIAN
A. Data umum
1. Identitas
Nama
:Ny.R
Umur
: 24 tahun
Agama
: islam
Suku
: bugis/jawa
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Alamat
: Malino
2. Komposisi keluarga
Nama
Tn.H
Ny.R
An.V
L/P
L
P
P
Umur
27
24
1 bulan
Hub.Keluarga
Pekerjaan
KK
Wiraswasta
istri
Ibu RT
anak
Tidak ada
Pend.Terakhir
SMA
SMA
Belum sekolah
3.
Genogram
4. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.H adalah tipe keluarga inti atau nuclear family yang terdiri ayah, ibu, dan anak
yang tinggal dalam satu rumah
5. Suku bangsa
Tn.H adalah orang gowa dengan suku bugis Makassar dan istrinya orang jawa timur dengan suku
Madura.
6. Agama
Agama keluarga Tn.H ini adalah Islam dan tidak ada satupun ketentuan islam yang bertentangan
dengan kesehatan.
7. Status sosial ekonomi Keluarga
a. Anggota Keluarga yang mencari nafkah
Adalah Tn.H (KK)
b. Penghasilan
Penghasilan keluaraga Tn.H setiap bulan sekitar Rp 1.500.000
c. Upaya Lain
Kadang-kadang tiap bulanya Tn.H dibantu oleh orangtua
d. Harta benda yang dimiliki
Belum ada
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Pada keluaraga Tn.H pengeluaran tiap bulanaya sekitar Rp. 1.000.000 ini untuk membayar
rekening listrik, air dan belanja bahan makanan sebulan serta susu formula dan popok untuk
anaknya
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan oleh keluarrga untuk rekreasi adalah menonton TV.
B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap Perkembangan keluarga saat ini adalah
Tahap perkembangan keluarga anak baru lahir Ny.R berumur 24 tahun dan baru memiliki anak
dengan usia 1 bulan.
2. Tahap Perkembanagan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
Tahap perkembangan keluarga yang belum dipenuhi pada masa anak baru lahir ini yang belum
dipenuhi adalah belum bisanya merawat anak baru lahir dan belum bisa memenuhi kebutuhan
nutrisi, ini tampak pernyataan dari klien kalau belum tahu memandikan anaknya dan selalu
minta bantuan dari ibu mertuanya, dan sudah memberikan susu formula kepada anaknya karena
tidak tahu bagaimana posisi menyusui yang nyaman, dan tampak ruam popok pada bayinya.
3. Riwayat Keluarga Inti
a. Riwayat Kesehatan keluarga saat ini
Saat ini Tn.H menderita penyakit maag dan Ny.R. Dan An.V menderita penyakit demam.
b. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya pada Keluarag Tn.Hc. Sumber
c. Pelayanan Kesehatan yang dimanfaatkan
Pelayan Kesehatan yang digunakan oleh Tn.H ini adalah puskesmas yang jaraknya tidak begitu
jauh dari rumah
d. Riwayat Kesehatan keluarga Sebelumnya
Ibu Ratih hanya melahirkan dirumah dengan bantuan bidan dari puskesmas.
C. Data lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Luas bangunan rumah yang ditempati adalah sekitar 32m2 (panjang 8 Meter dan Lebar 4 mter),
terdiri 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 wc, dan 1 ruang keluarga, dan didepan teras terdapat sumur dan
septic tank yang jaraknya sekitar 7 meter. Tn.H Tinggal dirumah yang permanaen terbuat dari
semen dan sudah memilik ventilasi yang bagus, dan tempat pembuangan sampah dibelakang
rumah dan nantinya akan dibakar, dan rumah tampak bersih dan asri.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga Tn.H tinggal didesa rasa persaudaraan antar sesama warga tinggi, penduduk disekitar
rumah adalah penduduk asli bugis Makassar yang datang dari berbagai daerah, umunya interaksi
banyak terjadi pada sore hari karena pada siang banyak tetangga yang sibuk bekerja
c. Mobilitis Geografis Keluarga
Keluarga Tn.H sudah menempati rumah yang sudah ditempati sejak 1bulan berumah tangga
sampai sekarang, dan tidak pernah berpindah-pindah rumah. Namun karena Bapak Hamka
adalah wiraswasta maka dari itu bapak Hamkah jarang berada dirumah
Dada:
BAB III
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
A. Analisa Data
No.
1.
Data
Masalah
Defisiensi
penyebab
Ketidakmampuan
pengetahuan merawat
merawat anggota
Ds:
merawat (memandikan)
bayi
keluarga yang
mengalami
gangguan
mertuanya.
kesehatan.
Do:
mertuanya dulu.
Ds:
Ny.R mengatakan tidak tahu
3.
Ketidakefektifan
pemberian ASI
Ketidakmampuan
memodifikasi
lingkungan
yang nyaman
keluarga untuk
Do:
menjamin
kesehatan
Ds:
Ny.R mengatakan anaknya
Demam
keluarga.
Ketidakmampuan
memutuskan
tindakan
kesehatan yang
tepat bagi
4.
Ds:
Ny.R mengatakan kalau
anaknya menangis jika
dipasangkan popok.
Do:
Terdapat ruam popok pada
Kerusakan integritas
keluarga
Ketidakmampuan
mengenal masalah
kesehatan
keluarga
Diagnosa keperawatan
Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan
2.
3.
4.
Skor
1 x1=1
3
3
Pembenaran
Ibu harus bisa
merawat sendiri
anaknya karena
1x2=1
2
1 x1=1
3
3
1x2=1
2
3
2
Total skor 2
1x2=1
2
merupakan
makanan yang
2 x1=2
3
3
paling lengkap
dan seimbang.
1x2=1
4
3
2
Total skor 2
ASI mengandung
semua kebutuhan
gizi yang
diperlukan anak,
seperti Tyrosine
dan Tryptophane,
AA, DHA, ALA,
IA dan KOLIN,
Vitamin A,C dan
E, dan Sialic Acid.
dibiarkan akan
membuat keadaan
2x2=2
2
2 x1=2
3
3
terjadi kejang,
dehidrasi bahkan
kematian.
2x2=2
2
2
3
Total skor 5
Dx.4a. Sifat masalah :
Tidak/kurang sehat
pantat bisa
menyebabkan
1x2=1
2
3 x1=1
3
cepat.
0
Total skor 3
Skor
bagi keluarga.
5
2
Kerusakan
integritas
berhubungan
dengan 2
3
ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan
keluarga
3
3.
keluarga.
Defisiensi
pengetahuan
merawat
bayi 2
3
berhubungan dengan ketidakmampuan merawat
anggota keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan
BAB IV
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (INTERVENSI)
1. Diagnosa 1:
Demam berhubungan dengan ketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi
keluarga.
Tujuan
Kriteria
Hasil/Standar
Intervensi
Suhu tubuh
Perilaku
Menunjukkan Ajarkan orangtua agar tidak
kembali
(Psikomotor) metode
yang memberikan aspirin untuk demam
normal
dan verbal
tepat
untuk pada anak-anak dibawah usia 18
36,50C (pengetahuan) mengukur suhu. tahun.
37,50C dan
Tujuan
Kriteria
Hasil/Standar
Tidak tampak
Perilaku Keluarga
lagi ruam
(psikomotor) menunjukkan
popok/ terjai
rutinitas
penyebumbuhan
perawatan kulit
pada kulit yang
yg optimal.
terjadi iritasi
Tidak ada lepuh
dan cara
atau maserasi
mengatasi bila
pada kulit
terjadi iritasi.
Intervensi
Ajarkan agar menghindari
penggunaan sabun yang
berlebihan untuk membersihkan
pantat/ bokong karena pemakaian
yang berlebihan akan
menyebabkan iritasi.
Sebaiknya gunakan kapas dengan
air hangat untuk membersihkan
daerah perianal segera setelah
BAB/BAK
Bila terdapat bintik kemerahan,
berikan krem atau salep, dan
biarkan terbuka untuk beberapa
saat.
3. Diagnose 3:
Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan ketidakmampuan memodifikasi
lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
Tujuan
Pemberian
ASI pada
bayi usia
dibawah usia
6 bulan
Kriteria
Hasil/Standar
Perilaku
(psikomotor) Mempertahanka
n keefektifan
pemberian ASI
selam yang
diinginkan
bayinya.
Mengenali
isyrat lapar dari
bayi dengan
segera.
Tidak
mengalami nyeri
tekan pada
putting.
Mengenali
tanda-tand
penurunan
suplai ASI
Intervensi
Instruksikan ibu dalam teknik
menyusui yang meningkatkan
keterampilan dalam menyusui
bayinya.Pertimbangkan teknik
relaksasi, posisi, yang nyaman,
perangsangan reflex rooting,
penetapan status terjaga bayi
sebelum upaya pemberian
ASI,menyendawakan bayi, stimulasi
pada bayi untuk terus menyusui, dan
menyusui menggunakan kedua
payudara secar bergantian.
Instruksikan kepad ibu tentang alat
pemompa payudara dan teknik
untuk mempertahankan suplai ASI
selama penundaan atau penghentian
reflex mengisap bayi.
Instruksikan kepada ibu tentang
kebutuhan untuk istirahat yang
adekuat dan asupan cairan.
4. Diagnosa 4:
Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
Tujuan
Kriteria
Hasil/Standar
Intervensi
Dapat
Perilaku Mengenali
Ajarkan orang tua tentang
BAB V
TINDAKAN KEPERAWATAN(IMPLEMENTASI)
Tgl & waktu
11 maret 2013
13.00-14.00
14 maret 2013
14.00-15.00
17 maret 2013
14.00-15.00
Diagnosa
Demam
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
memutuskan
tindakan
kesehatan yang
tepat bagi
keluarga.
Implementasi
Pendidikan kesehatan tentang:
Mengajarkan orangtua agar tidak
memberikan aspirin untuk demam pada anakanak dibawah usia 18 tahun.
Mengajarkan orangtua bahwa tidak perlu
mengobati semua jenis demam pada anakanak. Sebagai pedoman, demam pada anak
yang tidak memiliki riwayat kejang tidak
perlu diobati, kecuali mencapai > 400C.
Mengompres hangat dapat digunakan untuk
mengatasi demam,tetapi dapat meningkatkan
rasa tidak nyaman anak dan dapat
menyebabkan nak menangis dan gelisah yang
menghambat pendinginan dari kompres
tersebut. Dan cara pelaksanaannya.
Yang dihadiri oleh Tn.H dan Ny.R
Kontrak selanjutnya tanggal 14 maret 2013
pukul 14.00-15.00 tentang cara mengatasi dan
mencegah terjadinya ruam popok.
Kerusakan
Pendidikan kesehatan tentang:
integritas
Mengajarkan agar menghindari penggunaan
berhubungan
sabun yang berlebihan untuk membersihkan
dengan
pantat/ bokong karena pemakaian yang
ketidakmampuan
berlebihan akan menyebabkan iritasi.
mengenal
Sebaiknya gunakan kapas dengan air hangat
masalah
untuk membersihkan daerah perianal segera
kesehatan
keluarga
setelah BAB/BAK
Bila terdapat bintik kemerahan, berikan krem
atau salep, dan biarkan terbuka untuk
beberapa saat.
Yang dihadiri oleh Tn.H dan Ny.R
Kontrak selanjutnya tanggal 17 maret 2013
pukul 14.00-15.00 tentang kefektifan
pemberian ASI dan manfaatnya.
Ketidakefektifan Pendidikan kesehatan tentang:
pemberian ASI Menginstruksikan ibu dalam teknik menyusui
berhubungan
yang meningkatkan keterampilan dalam
dengan
menyusui bayinya.Pertimbangkan teknik
ketidakmampuan
memodifikasi
lingkungan
keluarga untuk
menjamin
kesehatan
keluarga.
20 maret 2013
14.00-15.00
Defisiensi
pengetahuan
merawat bayi
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
merawat anggota
keluarga yang
mengalami
gangguan
kesehatan
BAB VI
EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl & waktu
14 maret 2013
15.00
Diagnosa
Demam
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
memutuskan
tindakan kesehatan
yang tepat bagi
keluarga.
17 maret 2013
15.00
20 maret 2013
Evaluasi
S : Ny.R mengatakan bila anaknya demam
Klien sudah tahu cara kompres dan
sudah tahu cara menggunakan
termometer
O: Ny.R mampu menjelaskan cara-cara
menangani demam
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi.
15.00
23 maret 2013
14.00
pemberian ASI
menyusui.
berhubungan
- Ny.R mengatakan belum mengerti
dengan
tentang cara menyusui.
ketidakmampuan
O: Ny.R belum mampu menjelaskan cara
memodifikasi
menyusui dengan baik.
lingkungan keluarga A: Masalah belum teratasi
untuk menjamin
P: Lanjutkan intervensi.
kesehatan keluarga.
Defisiensi
pengetahuan
merawat bayi
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
merawat anggota
keluarga yang
mengalami
gangguan kesehatan
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
1. Suprajitno,S.Kp.2004.Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Prktik. Jakarta.EGC
2. firwanintianur93.blogspot.com/.../asuhan-keperawatan keluarga pada msalah anak baru lahir
3. bams-sujatmiko.blogspot.com/.../asuhan-keperaw keluarga pada msalah anak baru lahir