Vous êtes sur la page 1sur 13

AMERIKA REBUILD JEPANG PASCA PERANG

(HUBUNGAN ALIANSI AMERIKA-JEPANG)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mata Kuliah Teori Hubungan Internasional
Nama Kelompok:
Frets Jepri Hitipeuw

1470750017

Yehezkiel Dave Sumarau

1470750031

Gedlin Frelin Aipasa

1470750033

Grace Sinaga

14707500

Maria Stefani Pasaribu

14707500

Elizabeth Sulistiyawati

1470750036

Jelitha Alma

1470750038

Jelitha Nunumete

1470750037

Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
Universitas Kristen Indonesia
Jakarta Timur

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------------------------ 1
BAB 1------------------------------------------------------------------------------------------------- 2
AMERIKA REBUILD JEPANG PASCA PERANG---------------------------------------------2
(HUBUNGAN ALIANSI AMERIKA-JEPANG)----------------------------------------------------2
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5

LATAR BELAKANG-------------------------------------------------------------------------------------------2

RUMUSAN MASALAH---------------------------------------------------------------------------------------4
TUJUAN PENULISAN----------------------------------------------------------------------------------------4
MANFAAT PENULISAN--------------------------------------------------------------------------------------4
KERANGKA BERPIKIR---------------------------------------------------------------------------------------5

BAB 2------------------------------------------------------------------------------------------------- 6
2.1. ALIANSI AMERIKA-JEPANG-------------------------------------------------------------------------------6
2.2. JAPAN US SECURITY TRAETY 1951----------------------------------------------------------------------7
1. OBJECTIVES OF THE GUIDELINES----------------------------------------------------------------------------8
2. MATTERS FOR COOPERATION PRESCRIBED IN THE GUIDELINES------------------------------------------8
2.3. JOINT SECURITY DECLARATION 1996-------------------------------------------------------------------9
BAB 3------------------------------------------------------------------------------------------------ 11
3.1 KESIMPULAN--------------------------------------------------------------------------------------------------11
DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------------------------------------12

BAB 1
AMERIKA REBUILD JEPANG PASCA PERANG
(HUBUNGAN ALIANSI AMERIKA-JEPANG)
1.1

LATAR BELAKANG

Jepang di zaman sekarang termasuk sebagai Negara modern di Asia


yangmenjadi salah satu super powerekonomi dunia.Jepang yang menganut
sistempemerintahan demokratis, dan menghormati dominasi kekuasaan sipil,
sertamemiliki kemampuan teknologi berhasil menyaingi kemampuan
ilmupengetahuan Barat. Kemampuan Jepang sekarang erat hubungannya
denganpengalaman panjang negaranya.Jepang mengalami perjalanan panjang
sejarahnya.Sepanjang
1930-1940an,
Jepang
menjadi
kekuatan
ekspansionis1.Jepang
mempunyai
beberapaalasan,
mengapa
Jepang
bersemangat untuk merebut berbagai wilayah baru danmelibatkan diri dalam PD
II. Karena Jepang didukung oleh angkatan bersenjata
Yang kuat, besarnya pertumbuhan penduduk, kekecewaan terhadap
isikesepakatan dalam LBB (Liga Bangsa-bangsa) setelah PD I 2,kekecewaan
Jepangpada hasil Konferensi Angkatan Laut di Washington, adanya cita-cita
Hakko-ichiu3.Jepang terdorong untuk melakukan ekspansi dan hal itu
menyebabkan Jepan terlibat banyak konflik dengan Negara lain.Ekspansi yang
dilakukan militer Jepang yang sangat agresif membuatkekhawatiran negaranegara Barat, terutama Amerika Serikat dan Inggris.Akhirnya negara barat
berusaha membatasi pasokan bahan mentah ke Jepang.Padahal Jepang pada
saat itu sangat memerlukan pasokan bahan mentah sepertigetah, minyak dan
biji timah yang mayoritas terdapat di Asia Tenggara yang padasaat itu dikuasai
oleh negara-negara Barat. Hal tersebut ternyata membuat Jepangmenjadi
terdesak dan terpaksa menyerang tanah jajahan imperialis barat di
AsiaTenggara4.Jepang dan Amerika Serikat berusaha untuk menyelesaikan
masalahtentang keberadaan mereka di Lautan Pasifik dan Asia Timur. Saat
yang samajuga Jepang telah merencanakan untuk melakukan penyerangan
terhadap AmerikaSerikat. Tanggal 7 Desember 1941, pangkalan angkatan laut
Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai di serang secara tiba-tiba tanpa
dilakukannya pernyataanterlebih dahulu. Serangan Jepang yang melumpuhkan
Pearl Harbour menjadikanAmerika terhalang untuk menuju ke penjuru Pasifik
1 Fadhli Aulia, menjadi pemenang seperti bangsa Jepang,(Pinus; yogyakarta),2007 hal. 20.

2Ibid, hal. 22
3Ibid, hal.24
4Ibid,hal 28-29
2

termasuk ke Jepang, dengantujuan mencari bahan mentah. Serangan ini berarti


Jepang telah melibatkan diridalam Perang Dunia II secara langsung 5.Serangan
yang dilakukan Jepang terhadap pangkalan Amerika tersebutmembuat tentara
Amerika menyerang Jepang dengan menjatuhkan bom atom nyake dua kota
besar di Jepang yaitu Nagasaki dan Hiroshima, pada 6 Agustus 1945yang
meluluhlantahkan kedua kota tersebut. Peristiwa tersebut menjadikan akhirdari
PD II. Pada 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat dan
bersediamenerima perjanjian perdamaian jenis apapun yang dipaksakan oleh
Amerika danSekutunya.Penandatanganan penyerahan Jepang tanpa syarat
dilakukan di atas kapalUSS Missouri di Teluk Tokyo pada tanggal 2 September
1945. Adapula isiperjanjian tersebut adalah, Kepulauan Jepang diduduki oleh
Amerika (sampai1952), Kepulauan Kurilen dan Schalin Selatan diserahkan
kepada Rusia.Manchuria dan Taiwan diserahkan kepada China, kepulauan
Jepangdiserahkan kepada Amerika Serikat, Korea akan dimerdekakan tetapi
untukementara waktu dibagi dua: daerah Utara diserahkan kepada Rusia dan
daerahSelatan kepada Amerika, penjahat perang harus dihukum, Jepang harus
membayarkerugian perang.Kekalahan perang itu disamping menimbulkan
banyak kehancuran fisikdan benda, juga mengakibatkan pukulan psikis yang
amat berat. Bangsa Jepangyang selalu mendengungkan bahwa ia keturunan
dewa-dewa yang tinggal di tanahNippon yang suci, harus mengakui keunggulan
bangsa lain dan tanahnya didudukidan dikotori. Maka tidaklah mengherankan
kalau terjadi satu pukulan yangtraumatis yang dialami rakyat Jepang sebagai
akibat kekalahan perang itu.Haltersebut diperkuat lagi oleh kenyataan bahwa
Jepang satu-satunya bangsa di duniayang dijatuhi bom atom dua kali dalam
Perang Dunia II itu.Agar Jepang tidak lagi dapat menyerang bangsa-bangsa
lain, makadiadakan proses demiliterisasi segera setelah tentara AS menduduki
wilayahJepang.Itu juga menyangkut disusunnya konstitusi baru bagi Jepang
yang harusmenjamin bahwa Jepang di masa depan tidak akan lagi menjadi
bangsa yangdikuasai kaum militer dan tidak akan mempunyai politik yang
agresif.Makadimuatlah dalam Konstitusi baru itu pada Bab II pasal 9 tentang
penolakanperang:
Dengan maksud yang sesungguh-sungguh untuk menciptakanperdamaian
Internasional berlandaskan keadilan dan ketertiban, makarakyat Jepang untuk
selamanya menolak perang sebagai hak bangsaberdaulat dan menolak pula
penggunaan ancaman atau kekuatan sebagaicara untuk mengatasi
persengketaan Internasional. Untuk mewujudkanmaksud tersebut angkatan
darat, laut, dan Udara maupun potensi peranglainnya tidak akan pernah
diadakan. Hak berperangan bagi negara tidakdiakui. 6

5Hendarsah Amir, 11 Macan Asia Musuh Amerika, (Galang Press;Yogyakarta),


2007. hal. 17
6Suryohadiprojo Sayidiman, Jurnal Studi Jepang Vol I/No1 tahun 1991
Kebijaksanaan Pertahanan Jepang,(Tiara Wacana;Yogya)1991.
3

Jepang menjadi negara yang pasifis dan konsekuensinya Jepang hanya


memperbolehkan memiliki angkatan bela diri (Japan Self Defense Force)7.Pasal
9 konstitusi 1947 Jepang, membatasi wewenang SDF dengan hanya memiliki
kekuatan minimum untuk keperluan mempertahankan diri.Sehingga berakibat
keamanan dan survival Jepang sangat tergantung dari jaminan security AS,
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalamUS-Japan Mutual Security Treaty
(MST).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan latar belakang yang telah dipaparkan maka,Inti masalah yang
akan diangkat di dalam penulisan ini adalah Mengapa terjadi?,Apa latar
belakang kerjasama Amerika-Jepang?Bagaimana bentuk kerjasamanya?.
1.3 TUJUAN PENULISAN
Dalam Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui mengapa terjadi kerjasama
Amerika-Jepang dan apa latar belakang kerjasama tersebut serta bagaimana
bentuk kerjasamanya.
1.4 MANFAAT PENULISAN
1. Menjadi referensi bagi penelitian sejenis yang akan dilakukan oleh
mahasiswa studi hubungan internasional.
2. Memberikan pembahasan secara kongkrit bagi mahasiswa studi hubungan
internasional mengenai aliansi Amerika-Jepang.

7http://www.nytimes.com/opinion/shinichi-kitaoka-a-new-role-for-japansmilitarydi akses pada tanggal 1 Juni 2015 Pukul 15:14 WIB.

1.5 KERANGKA BERPIKIR


Prespektif Liberalisme Menjelaskan bagaimana suatu sistem bekerja tidak
seperti ideologi,prespektif ini berbeda dari paham realisme.
Hirauan
Uni utama
Pendekatanutama
Motif aktor
utama
Institusi
yang
melampau
batas
negara

Pelembagaan
Perdamaian

Pandangan
terhadap
prespektif
global

Konsep inti

Prespektif

Optimis/kem
ajuan

Keamanan
kolektif,tatana
n
dunia,hukum
integrasi,orga
nisasi
internasiona

Reformasi kelembagaan prespektif

Hukum
internasional;organisasi
internasiona;demokratisasi

Kolaborasi,saling membantu
memenuhi kebutuhan
manusia

BAB 2
2.1.

ALIANSI AMERIKA-JEPANG

Kerjasama yang dilakukan kedua negara ini adalah dalam bentuk aliansi.Aliansi
adalah sebuah koalisi negara-negara yang mengkoordinasikan tindakan mereka
untuk sejumlah tujuan tertentu. Aliansi secara umum memiliki tujuan untuk
menambah kekuasaan relatif para anggotanya terhadap negara-negara lain.
dengan memiliki kapabilitas yang lebih besar maka akan mempengaruhi posisi
tawar negara anggota dengan negara lainnya. Bagi negara kceil, aliansi dapat
dijadikan elemen kekuasaan yang penting, sedangkan bagi negara besar,
sturktur aliansi dapat membentuk konfigurasi kekuasaan dalam sistem.
Kebanyakan aliansi dibentuk untuk merespon adanya ancaman. Ketika
kekuataan sebuah negara meningkat dan mengancam saingannya, maka akan
dibentuk sebuah aliansi untuk membatasi peningkatan kekuatan negara tadi
(Goldstein, 204: 102).Kebanyakan aliansi diformalkan dalam perjanjian tertulis,
yang memfokuskan pada ancaman bersama dan isu-isu yang berhubungan
dengan keamanan internasional. Maka dari itu berbagai kerjasama bidang
militer dilakukan oleh Jepang dan Amerika Serikat.
Menurut Buzan ada dua pola hubungan di antara negara-negara dalam
kawasan, yaitu:
1. Amity (Persahabatan), yaitu pola-pola hubungan yang dimulai dari
pertemanan yang ikhlas sampai kepada pengharapan akan perlindungan
dan dukungan. Implementasi dari perlindungan dapat dilihat dari
terbentuknya aliansi, sedangkan dukungan lebih cenderung kepada
pernyataan-pernyataan politik yang mendukung kebijakan lain.
2. Enmity (Permusuhan), yaitu pola-pola hubungan yang dibangun berdasarkan
dari rasa saling curiga dan rasa takut. Implementasi dari rasa saling curiga
diwujudkan dalam cara pembentukan aliansi tandingan sedangkan wujud
dari rasa takut berupa modernisasi pertahanan militer dibandingkan dengan
negara rivalnya (Buzan, 1991 : 189).
Setiap negara pada dasarnya berusaha untuk mencapai kepentingan
nasionalnya dan melindungi dirinya dengan berbagai macam cara. Dengan
demikian, keamanan menjadi sangat penting bagi suatu negara. Keamanan
didefiinisikan sebagai keselamatan dasar, kesejahteraan, dan perlindungan
terhadap negara (Viotti dan Kauppi, 1997: 9).Konsep mengenai kepentingan
nasional (national interest) sangat ambigu, namun menjadi sangat penting
dalam usaha untuk menjelaskan, menerangkan, meramalkan atau untuk
membuat preskripsi mengenai perilaku internasional. Para penstudi dan praktisi
hubungan internasional dengan suara bulat sepakat bahwa justifikasi utama
tindakan negara adalah kepentingan nasional (Couloumbis dan Wolfe,
1999:107).Kepolitikan Jepang yang cenderung konservatif memberi kesempatan
pada kebijakan luar negeri Amerika Serikat untuk membangun kebersamaan
kepentingan (common interest) dan berujung pada adanya kebutuhan bersama
dalam penciptaan stabilitas keamanan wilayah. Butir-butir penting yang menjadi
kepedulian Jepang bersinggungan dengan kepentingan keamanan Amerika
6

Serikat dan kebijakan luar negerinya. Peningkatan kemampuan persenjataan


China dan Korea Utara, termasuk kekuatan nuklir China dan potensi nuklir
Korea Utara, isu terorisme internasional, potensi konflik yang bersumber dari
masalah perbatasan, baik Jepang Korea Selatan maupun Jepang China, isu
energi adalah sebagian agenda keamanan Jepang yang kemudian
dimanifestasikan ke dalam bentuk kecemasan baru. Tingkat kecemasan yang
melandasi Jepang meningkatkan kapabilitas pertahanannya memberi alasan yang
cukup bagi Tokyo untuk berbagi beban dan persepsi dengan kepentingan Amerika
Serikat di kawasan, terutama perspektif strategi Amerika Serikat dalam menyikapi
pesatnya kemampuan militer China serta kemungkinan perbenturan dua proyeksi
kekuatan utama tersebut di Asia Pasifik di masa depan.
Aliansi Jepang dan Amerika Serikat mendorong komitmen baru dan meluas untuk
menjalin kerjasama keamanan dengan menciptakan tujuan strategis bersama,
membuat komando bersama, secara eksplisit mengidentifikasi stabilitas Selat
Taiwan dan Semenanjung Korea sebagai prioritas utama dalam kawasan Asia
Pasifik, dan meminta China untuk memberikan transparansi mengenai modernisasi
militernya. Sejumlah kesepakatan yang dibuat oleh kedua negara mengenai
ancaman di kawasan adalah DefenseJepang diserang dan situasi di sekitar Jepang.

2.2.

JAPAN US SECURITY TRAETY 1951

Terbentuknya aliansi AS Jepang bermula ketika Jepang menderita kekalahan


pada Perang Dunia II yang berakibat pendudukan wilayah Jepang oleh pasukan
AS. Setelah berakhirnya masa pendudukan tersebut, AS berkeinginan
merangkul Jepang untuk di jadikan sebagai sekutu utama dan pilar pertahanan
di Asia. Berdasarkan perjanjian keamanan yang dibuat, maka AS memiliki
komitmen untuk menjamin keamanan Jepang dan melindunginya dari bahaya
lingkungan eksternal dalam hal ini ancaman dari agresi militer US beserta
sekutunya-sekutunya yang berada di Asia seperti Cina, Korea Utara, dan
Vietnam. Jepang menandatangani perjanjian damai (peace treaty) pada
September 1951 dengan Negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) dan pada saat yang bersamaan Jepang juga menandatangani perjanjian
militer dengan AS (JapanU.S. Security Treaty) yang mengijinkan ASuntuk
menempatkan kekuatan militernya di Jepang. Perjanjianmulai efektif berlaku
pada 28 Februari 1952 bersamaan denganberakhirnya masa kependudukan
sekutu (AS) di Jepang serta
kemerdekaan Jepang yang diakhiri dengan perjanjian keamanandan
perdamaian dengan AS8.
Gambar 1 : Perjanjian Perdamaian
dengan Jepang (San Francisco

Peace Treaty) atau lebih dikenal


sebagai Perjanjian San Francisco
(Treaty of San Francisco) antara
Sekutu dan Jepang secara resmi
oleh 49 negara pada
8Michael Leifer, 1986, The Balance ofditandatangani
Power in East Asia,(London;RUSI),
hal.74
8
September
1951
di
San
Francisco,California.
7

Treaty of Mutual Cooperation and Security between the UnitedStates of America


and Japan.
Perjanjian kerjasama militer ini menggantikan perjanjian keamanan Japan-US
Security Treaty tahun 1951. Dalam Treaty of Mutual Cooperation and Security
yang baru ini terdapat empat hal pokok yang menjadi dasar pemikiran perjanjian
keamanan yang baru tersebut, yaitu:
1. AS dan Jepang menyadari keberadaan ancaman militer bersama.
2. AS dan Jepang mempertimbangkan untuk kerjasama dalam
keamanan.
3. AS dan Jepang memandang bahwa kebebasan politik & ekonomi
harus dilindungi .
4. Untuk mendukung pandangan ini AS dan Jepang setuju agar AS
menanggung kewajiban untuk melindungi keamanan Jepang dan
kawasan timur jauh.
Kerjasama Pertahanan Jepang dan Amerika Serikat disetujui pada Security
Consultative Committee. Isinya antara lain adalah:
1.

OBJECTIVES OF THE GUIDELINES


kerjasama pertahanan ini bertujuan untuk menciptakan kerjasama antara
Jepang dan Amerika Serikat lebih efektif dan solid di bawah situasi normal,
situasi ketika Jepang diserang dan situasi di sekitar Jepang.

2.

MATTERS FOR COOPERATION PRESCRIBED IN THE GUIDELINES

Cooperation under Normal Circumstances


Kedua negara akan meningkatkan kerjasama agar dapat semakin erat yang
diperuntukkan bagi pertahanan Jepang dan bagi terciptanya keamanan
internasionalyang lebih stabil serta akan tetap menjalin kerjasama di berbagai
bidang di bawah situasi normal. Sejumlah kerjasama yang dilakukam amtara
lain konsultasi kebijakan dan informasi, dialog keamanan dan pertukaran
pertahanan, UN Peacekeeping Operations dan international humanitarian
operations, kerjasama pertahanan bilateral, meningkatkan latihan militer bersama
dan membangun mekanisme koordinasi bilateral.
Actions in Response to Armed Attack against Japan
Kerjasama bilateral untuk merespon serangan bersenjata terhadap Jepang
merupakan aspek penting dalam kerjasama pertahanan kedua negara.

Pada awalnya Jepang berkonsentrasi pada bidang ekonomiuntuk membangun


kembali negaranya yang hancur akibat perangsehingga menyerahkan
pertahanan dan keamanan nya kepada AS.Namun dengan adanya perang
Korea pada awal 1950-an telahmengubah kebijakan pendudukan AS mengenai
laranganpembentukan
angkatan
bersenjata
dan
potensi
perang
lainnya.Sehingga kepergian tentara AS ke medan pertempuran diKorea
menyebabkan AS menuntut Jepang membentukcadangan polisi nasional

(National Police Reserves/NPR) untukdikirim dalam perang korea. Yang empat


tahun kemudian
berkembang menjadi
Badan Keamanan Nasional (NationalSecurity
Agency/NSA) dan kemudian berubah menjadi BadanPertahanan Nasional
(National Defense Agency/NDA) yangmerupakan cikal bakal terbentuknya SDF
(Self Defense Force)Jepang dan bertujuan untuk menjaga keamanan dalam
negeriJepang dan sekaligus merupakan inti kekuatan militer di masayang akan
datang.
2.3.

JOINT SECURITY DECLARATION 1996

Untuk mempertahankan kerja sama keamanan Jepang-ASpasca Perang Dingin


dan mempertahankan hubunganaliansi kedua negara, maka pemerintahan Bill
Clinton inginmembuat agar fungsi aliansi semakin relevan untuk
mengatasibeberapa masalah yang dianggap dapat membahayakanstabilitas
regional seperti konflik di Semenanjung Korea, SelatTaiwan dan Laut Cina
Selatan.Keinginan Clinton itu kemudian dirumuskan pada U.S.Security Strategy
in East Asia yang dikeluarkan bulan Februari1995. Selanjutnya untuk
menindaklanjuti perumusan strategiAS di Asia Timur tersebut maka
pemerintahan Clinton mengadakan perjanjian kerja sama dengan pemerintah
Jepang. Hasil tersebut kemudian diwujudkan dalam The Japan U.S. Joint
Declaration on Security (Deklarasi baru keamanan bersama yang dikeluarkan
pada tahun 1996) atau yang lebih dikenal dengan Joint Declaration on Security
yang dikeluarkan oleh Presiden AS, Bill Clinton dan PM Jepang, Ryutaro
Hashimoto tanggal 17 April 1996 Joint Declaration ini menandai awal dari proses
penerimaan pembuatan undang-undang revisi Guidelines oleh Diet (parlemen)
Jepang. Joint Declaration ini sekaligus menandakan bahwa kerjasama
keamanan Jepang-AS tetap berlanjut dan memiliki signifikansi pada pasca
Perang Dingin.Joint Declaration menegaskan kembali bahwa hubungan kerja
sama Jepang-AS merupakan landasan untuk meraih tujuan keamanan bersama
dan mempertahankan lingkungan Asia Pasifik yang stabil dan sejahtera
memasuki abad 21. Landasan untuk mewujudkan tujuan itu dirumuskan melalui
usaha-usaha sebagai berikut:9
1. Meningkatkan pertukaran informasi dan pandangan terhadap situasi
internasional, dan melakukan konsultasi tentang kebijakan pertahanan
dan militer kedua negara.
2. Merevisi Guidelines 1978 untuk kerja sama pertahananJepang-AS, dan
melakukan studi tentang kerja samabilateral untuk mengatasi situasi di
wilayah sekitarJepang yang berdampak penting pada perdamaian dan
keamanan Jepang.

9Tosnio Saito, Japan's Security Policy, National Defense University Strategic Forum
(Institutefor National Strategic Studies), http://www.ndu.edu
diakses pada 3 Juni 2015 Pukul 13:24 WIB.

3. Kerja sama yang lebih lanjut yang didasarkan pada perjanjian Jepang-AS
tentang saling pemberian bantuan logistik, suplai dan jasa antara SDF
Jepang dan personil AS.
4. Peningkatan pertukaran peralatan dan teknologi yang
digunakan dalam aliansi.
5. Mencegah proliferasi Weapons of Mass Destruction(WMD) dan kerja
sama dalam studi tentang BallisticMissile Defense (BMD)
Joint Declaration juga telah menegaskan bahwa kedua negara akan bekerja
keras untuk mencapai perdamaian dan stabilitas keamanan lingkungan Asia
Pasifik. Kehadiran AS di kawasan didukung oleh hubungan keamanan JepangAS yang dijadikan dasar untuk meraih usaha-usaha di atas. Jepang-AS sebelum
mengeluarkan Joint Declaration juga telah melakukan review terhadap
kebijakan-kebijakan keamanannya bersamaan viii dengan diskusi-diskusi antara
kedua negara untuk lebih meningkatkan kredibilitas aliansi.JointDeclaration
secara spesifik mendefinisikan peranan yang harus dilakukan masing-masing
negara untuk memperkuat kerja sama pertahanan, sebagai landasan dalam
hubungan. kerja sama antara dua negara, dan ekspresi keinginan kedua negara
untuk lebih memperdalam kerja sama keamanan.Signifikansi dari Joint
Declaration terletak pada kenyataan bahwa :
1. Hal tersebut mewakili usaha-usaha dari kedua negara untuk mengadaptasi
perubahan yang terjadi dalam lingkungan keamanan kawasan setelah
berakhirnya Perang Dingin.
2. Menyatakan kembali komitmen untuk mempertahankan aliansi melalui
kegiatan-kegiatan yang telah membentuk kerangka dasar kerja sama
pertahanan selama masa Perang Dingin.

10

BAB 3
3.1 KESIMPULAN
Dengan menangnya sekutu(Amerika) dalam perang dunia ke-2 dan perang
dingin membuat Amerika bermaksud ingin membangun ulang Jepang dan
system Negara serta memperkenalkan demokrasi kondisi pasca perang
menjadikan amerika aliansi yang membantu Jepang yangdimana pada saat itu
posisinyasangat terpuruk.Jepang memiliki perjanjian keamanan bersama
Amerika Serikat (AS) dimulai pada tanggal 8 September 1951. Perjanjian
tersebut dikenal sebagai perjanjian San Fransisco, yang merupakan wujud
kerjasama keamanan pasca Perang Dunia II,agar Jepang tidak kembali sebagai
kekuatan militer dan lebih memikirkan pembangunan ekonominya yang hancur
akibat Perang.Amerika juga membantu Jepang dalam Bidang agrikultur dan
pendidikan bentuk kerjasama ini mewujudkan perkembangan yang lebih baik
ketimbang perang yang sebelumnya dilakukan yang hanya menghasilkan
kerugian dan trauma.

11

DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Amir, Hendarsah. 2007. 11 Macan Asia Musuh Amerika. Yogyakarta. Galang
Press
Aulia, Fadhi. 2007. Menjadi pemenang seperti bangsa Jepang. Yogyakarta.
Pinus
Caprio, Mark E.,And Yoneyuki Sugita. 2007.Democracy in Occupied Japan: The
U.S. Occupation and Japanese Politics and Society.Routledge.
Goldstein, Joshua S.1999. International relations,fifth edition. Singapore.
Pearson Education.
Leifer, Michael. 1986. The Balance of Power in East Asia.London. RUSI
Papp, Daniel S.1997.Contemporary international Relations: Framework for
understanding, fifth edition. Boston. Macmillan
Website:
New role for japan military
www.nytimes.com/opinion
di akses pada tanggal 1 Juni 2015 Pukul 15:14 WIB.
Tosnio Saito, Japan's Security Policy, National Defense University Strategic
Forum (Institute
for National Strategic Studies), www.ndu.edu
diakses pada 3 Juni 2015 Pukul 13:24 WIB.

12

Vous aimerez peut-être aussi