Vous êtes sur la page 1sur 4

ALUR PELAYANAN PASIEN GAWAT DARURAT

LOGO

Nomor Dokumen

Tanggal Terbit :

No. Revisi
0

Halaman
1/1

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit

SPO
Dr. Reuben VT. Supit

Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Prosedur

Alur Pelayanan
Pasien Gawat
Darurat adalah serangkaian
kegiatan yang dilaksanakan untuk setiap pasien yang berobat di
Instalasi Gawat Darurat selama 24 jam baik dalam keadaan biasa
maupun bencana.
1. Terlaksananya pelayanan pasien di Instalasi Gawat Darurat
secara optimal
2. Tercapainya kepuasan pasien.
3. Tersedianya aturan yang jelas mengenai tata laksana
pelayanan terhadap pasien Instalasi Gawat Darurat
1. Pedoman Pelayanan Gawat Darurat, Depkes, 1995
2. Kebijakan Direktur RSAB, Nomor 057/027/PER/DIR/III/2015
Tentang
Pelayanan Pasien
1. Petugas Gawat Darurat menerima pasien dan melakukan triase
2.
3.
4.
5.

6.

7.
8.
9.

Keluaga pasien mendaftar ke bagian pendaftaran Instalasi


Gawat Darurat.
Petugas Gawat Darurat melaksanakan anamnesa dan
pemeriksaan tanda-tanda vital .
Dokter jaga Gawat Darurat melakukan Pemeriksaan fisik dan
Pemeriksaan penunjang diagnostik (bila diperlukan).
Dokter jaga Gawat Darurat melaksanaan konsultasi dengan
SMF terkait dan bila diperlukan ruang perawatan High
Care/ICU, dokter jaga menghubungi ruang tersebut.
Perawat melaksanakan asuhan keperawatan dan
pendokumentasian di lembar catatan terintegrasi dalam
rekam medis pasien
Perawat memberikan penjelasan mengenai obat,waktu dan
tempat kontrol.
Keluarga pasien menyelesaikan administrasi keuangan.
Bila pasien akan dirawat :
a. Dokter jaga Gawat Darurat membuat surat pengantar
masuk rawat inap

b. Dokter jaga Gawat Darurat memberi penjelasan tentang


kondisi pasien kepada pasien/keluarga pasien.
c. Keluarga /Pasien mengisi lembaran Inform Concent bila
pasien masuk ruang intensif HCU/ICU
d. Keluarga pasien mengurus administrasi Rawat Inap
e. Bila tempat penuh, dirujuk ke Rumah Sakit lain.
10.Bila pasien akan dirawat :
a. Dokter jaga Gawat Darurat membuat surat pengantar
masuk rawat inap
b. Dokter jaga Gawat Darurat memberi penjelasan tentang
kondisi pasien kepada pasien/keluarga pasien.
c. Keluarga /Pasien mengisi lembaran Inform Concent bila
pasien masuk ruang intensif HCU/ICU
d. Keluarga pasien mengurus administrasi Rawat Inap
e. Bila tempat penuh, dirujuk ke Rumah Sakit lain.
11.Bila pasien akan dioperasi :
a. Dokter Bedah memberikan penjelasan mengenai tindakan
yang akan dilakukan
b. Keluarga mengisi lembaran informed consent .
c.
Dokter jaga Gawat Darurat membuat surat
pengantar masuk rawat
inap.
d.
Petugas menyiapkan persiapan operasi CITO (anjuran
berpuasa dan
mempersiapkan konsultasi yang diperlukan)
e.
Petugas Gawat Darurat mengirim pasien ke Instalasi
Kamar Bedah.
12.Bila pasien meninggal :
a. Dokter jaga membuat surat keterangan kematian.
b. Keluarga harus mengisi data dan tanda tangan dengan
nama lengkap di buku catatan pasien meninggal untuk
pengambilan jenazah pada petugas Instalasi Gawat
Darurat.
13. Pemantauan pasien selama berada di Instalasi Gawat
Darurat
a. Dokter dan perawat melakukan observasi kepada pasien
b. Pasien yang masuk dalam kondisi emergency perlu
observasi
seperti :
Observasi dilakukan tiap 5 15 menit sesuai dengan
tingkat kegawatannya
Keadaan umum penderita (pengamatan A,B,C
Kelancaran pemberian oksigen
Tanda-tanda vital : Tensi, Nadi, Respirasi dan Suhu,
saturasi
Periksa kelancaran tetesan Infus
c. Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita
semakin tidak baik maka perawat harus lapor kepada

Dokter yang sedang bertugas.


d. Perkembangan penderita selama observasi dicatat di
lembar observasi pt .
e. Setelah Observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat
inap, rawat jalan, rujuk
13. Ketrampilan khusus yang dimiliki oleh petugas kesehatan di
IGD
Semua perawat di IGD minimal memiliki sertifikat BLS,
PPGD,BTCLS,ACLS
Semua dokter yang bekerja di IGD minimal memiliki
sertifikat BLS, PPGD,ACLS.ATLS.

Unit terkait

IGD, IRNA, Unit khusus,Kamar Operasi

Tabel triase pada Anak :


KATEGORI TRIASE PADA ANAK
EMERGENCY
URGENT
NON -URGENT
dan oObstruksi jalan Nafas o Tampak
kekurangan
Tidak terdapat
Emergency
sign
oSianosis sentral
berat
badan
yang
maupun Priority
parah
oDistres
pernafasan
signs
o Edema pada kedua
berat
tungkai.
o Telapak tangan sangat
pucat
SIRKULASI
Tangan
teraba
o Setiap
bayi
dingin dengan :
oCRT >3 detik
sakit(umur<2 bulan)
oNadi
lemah
dan o Letargis
o Gelisah dan tidak bisa
cepat
diam terus menerus.
Koma atau Kejang
oKoma
o Luka bakar
oKejang (saat ini)
Dehidrasi
Berat
Diare + Terdapat 2 o Distres Pernafasan
(pada
anak
dan
dari tanda berikut: o Surat rujukan urgen
dari tempat pelayanan
Diare)
oLetargis
kesehatan lain
oKelopak
mata
cekung
oTurgor
kembali
sangat lambat.
PEMERIKSAAN
Jalan
Nafas
Pernafasan

TINDAKAN

SEGERA

Perlu
Penilaian
dan Dapat menunggu
perhatian yang cepat
sesuai giliran

Tabel Triase pada Dewasa :


PEMERIKASAAN

KATEGORI TRIASE PADA DEWASA


RESUSITASI
EMERGENT
URGENT

Jalan nafas

o Sumbatan

Pernafasan

o Henti
nafas
o Nafas <10
x/mnt
o Sianosis
o Henti
Jantung
o Nadi Tidak
Teraba
o Pucat
o Akral
dingin

Sirkulasi

Kesadaran

o GCS<9

o Bebas
o Nafas
>32x/mn
o Wheezing

o Bebas

o Nadi
teraba
lemah
o Nadi
<50x
mnt
o Pucat
o Akral
Dingin
o CRT
>2
detik

o Nadi 120150x/mnt
o Tekanan
Darah
Sistolik
>160
o Tekanan
Darah
Diastolik>
100

o GCS 9-12

o GCS>12

NON
URGENT
oBebas

o Nafas 2432x menit


o Wheezing

FALSE
EMERGENC
Y
o Bebas
o Normal

o Normal

GCS 15

o Normal

Vous aimerez peut-être aussi