Vous êtes sur la page 1sur 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Fungsi sebuah bank adalah sebagai Financial Intermediary / perantara keuangan
yang menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposits) yang kelebihan dana
(surplus) dan menyalurkan kredit (to make loans) kepada pihak yang membutuhkan
(defisit).
Bank merupakan bisnis yang menawarkan simpanan, yang dapat melaksanakan
permintaan penarikan (dengan menggunakan cek atau membuat transfer dana elektronik)
dan menyalurkannya dalam bentuk kredit yang bersifat komersial. Kegiatan inti bank
terdiri atas 3 kegiatan inti yaitu (1) deposit collection, yaitu proses penghimpunan dana
dari masyarakat berupa giro, tabungan dan deposito berjangka (2) payment services,
memberikan jasa keuangan yaitu lalu lintas pembayaran, proses transfer uang (3) loan
underwriting, menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit.
Bagi sebuah bank sebagai suatu lembaga keuangan, dana merupakan darah dalam
tubuh badan dan persoalan paling utama. Dana bank / loanable fundmerupakan sejumlah
uang yang dimiliki atau aktiva lancar yang dikuasai suatu bank dalam kegiatan
operasionalnya dan setiap waktu dapat diuangkan. Uang tunai yang dimiliki bank tidak
hanya berasal dari modal bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari pihak lain yang
dititipkan atau dipercayakan pada bank yang sewaktu-waktu akan diambil kembali baik
sekaligus maupun secara berangsur-angsur.
Fungsi bank sebagai lembaga intermediasi khususnya dalam penyaluran kredit
mempunyai peranan penting bagi pergerakan roda perekonomian secara keseluruhan dan
memfasilitasi pertumbuhan ekonomi. Dimana pada level ekonomi makro bank
merupakan alat dalam menetapkan kebijakan moneter sedangkan pada level mikro
ekonomi bank merupakan sumber utama pembiayaan bagi para pengusaha maupun
individu. Oleh karena itu, makalah ini dibuat guna membahas tentang dari mana sumber
sumber dana yang di peroleh bank.

1.2.

Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Perbankan
Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan tentang Sumber-Sumber Dana Bank
Menjelaskan tentang Simpanan Tabungan, simpanan Giro, Simpanan Deposito

1.3.

Rumusan Masalah
a)
b)
c)
d)

1.4.

Pengertian Sumber-Sumber Dana Bank


Simpanan Giro
Simpanan Tabungan
Simpanan Deposito

Manfaat Pembahasan
a)
b)
c)
d)

Mengetahui dan memahami Sumber-Sumber Dana Bank


Mengetahui dan memahami Simpanan Giro
Mengetahui dan memahami Simpanan Tabungan
Mengetahui dan memahami Simpanan Deposito

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sumber Dana Bank


Sumber dana bank adalah adalah suatu usaha yang dilakukan oleh bank untuk
mencari atau menghimpun dana untuk digunakan sebagai biaya operasi dan
pengelolaan bank. Dana yang dihimpun dapat berasal dari dalam perusahaan
maupun lembaga lain diluar perusahaan dan juga dan dapat diperoleh dari
masyarakat.
Menurut Kasmir Sumber-sumber dana tersebut adalah :
1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri Sumber dana ini merupakan sumber dana dari
modal sendiri.
Maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Apabila saham
dalam portepel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka
pencahariannya dapat dilkukan dengan menjual saham kepada pemegang sahm lama. Akan
tetapi jika tujuan perusahaan untuk melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat
mengeluarkan saham baru dan menjual saham baru tersebut di pasar modal.
Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri dari :
Setoran modal dari pemegang saham
Cadangan-cadangan bank, maksudnya adlah cadangan-cadangan laba pada tahun lalu
yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya. Cadangan ini sengaja disediakan
untuk mengantisipasi laba tahun yang akan datang.
Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang belum dibagikan pada
tahun yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara
waktu Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang
relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain.
2. Dana yang berasal dari masyarakat luas
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan opersai bank
dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber
dana ini. Pencaharian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan
sumber lainnya dan pencarian dana dari sumber dana ini paling dominan, asalkan bank dapat
memberikan bunga dan fasilitas menarik lainnya. Akan tetapi pencarian sumber dana dari
sumber ini relatif lebih mahal.
Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuksimpanan
giro,simpanan tabungan, dan simpanan deposito.Dimana simpanan giro merupakan dana
murah bagi bank karena bunga atau balas jasa yang dibayar palingmurah jika dibandingkan
simpanan tabungan dan deposito.

3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya


Sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan
dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua di atas. Pencarian dari sumberd ana ini
relaitif labih mahal dan sifatnya hanya semntara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh
dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu.
Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari :
a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, merupakan kredit yang diberikan bank Indonesia
kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini juga
diberikan kepada pembiayaan sector-sektor tertentu.
b. Pinjaman antar bank (call money) biasanya pinjaman ini diberikan kepada bank-bank yang
mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring.Pinjaman ini bersifat jangka pendek
dengan bunga yang relatif tinggi.
c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri. Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh
perbankkan dari pihak luar negeri
d. Surat berharga pasar uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU
kemudian diperjualkan kepada pihak yang berminat,baik perusahaan keuangan maupun
nonkeuangan.

2.2 Simpanan Giro


Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah
bukuan, definisi ini dijelaskan dalam undang-undang perbankkan nomor 10 tahun 1998.
Berdasarkan pengertian giro diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Simpanan pihak ketiga
Simpanan pihak ketiga berupa penyimpanan sejumlah uang di bank dalam bentuk
giro. Simpanan ini dilakukan atas kesepakatan antara pihak bank dan nasabah,dimana
nasabah menyimpan dananya dibank, untuk kemudian dikelola oleh pihak bank, dan dalam
setoran pertama untuk membuka rekening giro ini masingmasing bank mematok jumlah yang
berbeda.
2. Penarikan dana dapat setiap saat

Penarikan dana dari rekening giro dapat dilakukan kapan saja, asalkan dana yang
tersedia mencukupi dana yang hendak diambil pada saat itu.Sehingga untuk seorang pebisnis
memiliki rekening giro akan sangat membantu mereka untuk menyediakan dana kapan saja
3. Cara penarikan
Ada beberapa jenis sarana yang dapat dipakai untuk menarik dana yang tertanam
di rekening giro berikut :
a. Cek
Cek merupakan surat perintah dari nasabah kepada pihak bank yang memelihara
rekening giro, untuk membayar kepada pihak yang disebutkan didalam cek atau kepada
pihak yang memegang cek.
Untuk lebih jelasnya cek terbagi lagi menjadi beberapa jenis cek, yaitu :
1.) Cek atas nama
Merupakan cek yang langsung tertera atau tercantu nama dengan jelas
2.) Cek atas unjuk
Merupakan cek yang tidak tertulis nama seseorang atau badan tertentu di dalam
cek, sehingga di dalam cek hanya terdapat nilai nominal tertentu yang hendak diambil.
3.) Cek silang
Bila di pojok kiri atas sebuah cek diberi dua tanda silang, maka ini berarti cek
hanya dapat dipindahbukukan.
4.) Cek kosong
Merupakan cek, dimana dana yang tersedia di dalam rekening tidak mencukupi
atau kurang dari dana yang akan diambil oleh sipemegang cek.

Misalnya Pak Binto mengeluarkan cek senilai Rp 45.000.000 untuk Rini anaknya, namun
ternyata dana yang tersedia di rekening Pak Binto Hanya senilai Rp 40.000.000. Cek seperti
inilah yang disebut cek kosong dimana dana yang tersedian kurang dari dana yang diminta.
Dalam hal penarikan cek kosong, apabila dilakukan hingga maksimal tiga kali
maka si pemegang cek dapat terkena Black List atau daftar hitam oleh Bank Indonesia, yang
kemudian akan disebarkan ke seluruh bank yang ada di Indonesia sehingga yang
bersangkutan tidak dapat berhubungan dengan bank manapun yang ada di Indonesia. Namun
sebelum termasuk ke dalam daftar hitam maka nasabah terlebih dahulu mendapatkan
peringatan dari bank yang selama ini memelihara rekening gironya.Namun bila ternyata bank
berpandangan bahwa nasabah yang mengeluarkan cek kosong adalah nasabah yang loyal
terhadap bank dan tidak memiliki unsur kesengajaan maka bank dapat memberikan fasilitas
overdraff.Agar nasabah tidak di black list.

b. Bilyet Giro
Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara
rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang
bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau
bank lainnya.
Setiap penyimpan yang menyimpan dananya di rekening giro akan memperoleh
balsa jasa berupa bunga. Bunga atau jasa giro ini dihitung dengan menggunakan beberapa
metode, yaitu metode dengan menggunakan saldo terendah ataupun dengan menggunakan
saldo rata-rata.
N No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 12 Mei 2000 yang intinya menyatakan bahwa
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan dalam
menyimpan kekayaan, memerlukan jasa perbankan. Salah satu produk perbankan di bidang
penghimpunan dana dari masyarakat adalah tabungan, yaitu simpanan dana yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati,
tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnyha yang dipersamakan
dengan itu.

2.3 Simpanan Tabungan


Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
Mengenai syarat administrasi, besarnya bunga dan setoran awal simpanan
tabungan disetiap bank menjadi berbeda, sesuai dengan prosedur masing-masing bank dan
perjanjian kesepakatan antara pihak bank dan nasabah.
Persyaratan Pembuatan Rekening Tabungan pada masing-masing bank tentu berbeda.
Akan tetapi, pada umumnya bank memberikan persyaratan yang sama pada setiap bank yaitu
setiap masyarakat yang ingin membuka rekening tabungan, perlu menyerahkan fotokopi
identitas diri, misalnya KTP, SIM, paspor dan identitas diri lainnya. Selain itu, setiap bank
akan memberikan persyaratan tentang setoran awal (minimal) serta saldo minimal yang harus
disisakan dalam tabungan. Saldo minimal ini diperlukan apabila tabungan akan ditutup, maka
terdapat saldo yang akan digunakan untuk membayar biaya administrasi penutupan tabungan.
Dalam abad modern, bank melakukan inovasi produk tabungan dengan berbagai jenis.
Berbagai jenis dan variasi tabungan yang ditawarkan oleh setiap bank dengan berbagai

keunggulannya karena bank sedang menghadapi persaingan ketat dalam meghimpun dana
masyarakat melalui produk tabungannya.
Beberapa Contoh Tabungan yang ditawarkan oleh bank antara lain :
1. Tabungan Bunga Harian
2. Tabungan Pendidikan
3. Tabungan Autosave
4. Tabungan Berhadiah
5. Tabungan dengan Asuransi
6. dan berbagai jenis tabungan lainnya yang dikembangkan oleh bank umum devisa maupun
bank nondevisa.

Hal-hal yang harus diperhatikan saat ingin menabung di bank :


1. Buku tabungan adalah salah satu bukti bahwa nasabah tersebut ialah nasabah penabung
di bank tertentu. Setiap nasabah tabungan akan diberikan buku tabungan, yaitu buku yang
menggambarkan mutasi setoran, penarikan dan juga saldo atas setiap transaksi yang
terjadi.
2. Slip penarikan yaitu formulir yang disediakan oleh bank untuk kepentingan nasabah
yang ingin melakukan penarikan tabungan melalui kantor bank yang menerbitkan
tabungan tersebut. Di dalam slip penarikan nasabah perlu mengisi nama pemilik
rekening, nomor rekening dan juga jumlah penarikan baik angka maupun huruf,
kemudian menandatangani slip penarikan tersebut. Setelah menyerahkan slip penarikan
dan buku tabungan, maka bank akan membayarnya sebesar sebagaimana jumlah yang
tertera dalam slip penarikan yang telag ditanda tangani oleh nasabah dan diserahkan
kepada teller.
3. ATM dalam perkemabangan dunia modern merupakan sarana yang perlu diberikan oleh
setiap bank untuk dapat bersaing dalam menawarkan produk tabungan. Hampir semua
bank memberikan fasilitas ATM dalam menawarkan produk tabungan kepada
masyarakat. Keuntungan lain dengan adanya ATM ini adalah bank memperoleh fee
4. bulanan atas ATM yang dinikmati oleh nasabah tersebut. Fee bulanan ATM ini beragam,
tergantung pada bank masing-masing. Pada umumnya, bank membebankan fee atas
penggunaan ATM ini sebesar Rp. 5.000,- perbulan. Fee merupakan fee based income.

5. Sarana lain yang diberikan oleh bank ialah adanya formulir transfer baik ke bank
sendiri maupun ke bank lainnya. Beberapa bank dapat melayani nasabah yang ingin
menarik atau memindahkan dananya dari rekening tabungan tanpa harus membawa buku
tabungan. Fasilitas tersebut diberikan oleh bank kepada nasabah yang sudah dikenal
memiliki loyalitas yang tinggi kepada bank.
6. Sarana penarikan lainnya, misalnya bagi nasabah prima, penarikan dana dari tabungan
dapat diantar oleh bank. Nasabah tidak harus datang ke bank dan membawa buku
tabungan untuk menarik dananya, akan tetapi cukup telepon ke bank dan pegawai bank
akan mengantarkan danan sesuai dengan penarikan di rumah atau di tempat nasabah
berada. Fasilitas ini juga hanya diberikan kepada nasabah tertentu yang loyal kepada
bank dan bank sudah mengenal baik nasabah.

Alat penarikan yang digunakan untuk mengambil


dalam simpanan tabungan antara lain adalah sebagai berikut :

dana

yang

tersimpan

di

1. Buku tabungan
adalah buku yang dipegang oleh nasabah, yang diberikan kepada nasabah pada
awal menabung. Di dalamnya berisi catatan penambahan dana dan penarikan dana oleh
nasabah.Bila nasabah akan menarik dana dengan menggunakan buku tabungan maka nasabah
perlu menambahkan slip penarikan, yang dapat dijumpai di bank yang bersangkutan sebagai
alat bukti bahwa benar telah terjadi penarikan sejumlah uang tertentu oleh nasabah
2. Kartu penarikan
Adalah kartu yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah dana pada mesin
penarikan uang yang telah disediakan oleh pihak bank pada lokasi tertentu, dimana kita lebih
mengenal kartu penarikan ini dengan nama ATM (Automated Teller machine).
3. Surat Kuasa
Adalah surat yang berisi pernyataan nasabah yang memberikan kuasa pada si pemegang
surat kuasa yang terdapat tandatangan nasabah dan si pemegang surat kuasa untuk menarik
sejumlah dana dari rekening nasabah, selain itu disertakan fotocopy tanda pengenal si
pemegang surat kuasa dan buku tabungan nasabah.

2.4 Simpanan Deposito


Jangka waktu simpanan deposito lebih lama bila dibandingkan dengan simpanan
giro ataupun simpanan tabungan, serta tidak dapat diambil setiap waktu. Menurut undang-

undang no.10 tahun 1998 deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan bank.

Alat yang dapat digunakan untuk penarikan simpanan deposito tergantung dari
jenis depositonya. Seperti alat yang digunakan untuk menarik deposito berjangka adalah
bilyet deposito sedangkan untuk menarik sertifikat deposito digunakan sertifikat deposito.
Keuntungan bank dengan menghimpun dana lewat deposito adalah uang yang
tersimpan bisa lebih lama, mengingat deposito memiliki jangka waktu yang relative panjang
dan frekuensi penarikan juga jaraang. Dengan demikian bank dapat dengan leluasa untuk
menggunakan kredit dana tersebut.
Pengertian Deposito menurut UU No.10 tahun 1998 adalah Simpanan yang
tpenyimpan bank. Jika dana tersebut ditarik oleh nasabah sebelum jatuh tempo maka akan
dikenakan penalty rate, yang besarnya tergantung dari bank yang bersangkutan.
ALUR PROSES PENARIKAN DEPOSITO TUNAI
MELALUI PETUGAS DINAS LUAR
Nasabah menyerahkan bilyet deposito dan menandatangani slip penarikan yang telah
disiapkan oleh PDL
1.
PDL memberikan tanda terima peminjaman bilyet kepada nasabah. Dan bilyet beserta
slip penarikan dibawa ke kasir di kantor untuk dilakukan verifikasi
2.
Kasir memberikan PDL untuk membawakan uang kepada nasabah apabila penarikan
sampai dengan Rp. 1.000.000,3.
Apabila jumlah tarikan diatas Rp. 1.000.000,- maka kasir langsung membawakan uang
kepada nasabah
4.
Proses diatas memerlukan waktu selama 1 hari
MELALUI KANTOR BANK
1.
Nasabah datang ke kantor bank dengan membawa bilyet
2.
CS mengontrol bilyet yang telah jatuh tempo dan memberikan penjelasan
kepada nasabah serta melengkapi segala persyaratan administrasi setelah lengkap diserahkan
kepada kasir
3.
Kasir memvalidasi dan mendebet saldo deposito serta langsung menyerahkan
kepada nasabah
4.
Proses diatas memerlukan waktu maximal 20 menit
Sekarang kita lihat jenis-jenis dari deposito :
1. Deposito berjangka

Merupakan deposito yang diterbitkan oleh bank umum, dimana didalam deposito
berjangka diterbitkan atas nama orang atau lemabag dan terdapat nilai nominal dari uang.
Jangka waktu deposito bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, dan 24 bulan.
Pengambilan bunga deposito dapat ditarik setiap bulan atau pada saat jatuh tempo
baik tunai ataupun nontunai dengan cara pemindahbukuan, dan pendapatan bunga bunga
bersih didapat dari bunga dipotong pajak.Jumlah yang disetorkan pada simpanan deposito
berjangka untuk saat ini ada peraturan dari pemerintah bahwa batas minimalnya adalah
sebesar Rp 5.000.000. dan bila nasabah mengambil dananya sebelum jatuh temponya maka
nasabah dikenakan penalty rate.
Sedangkan insentif yang di berikan untuk nasabah yang memiliki nominal dana yang cukup
besar dapat berupa spesial rate maupun hadiah ataupun cindera mata.
2. Sertifikat Deposito
Merupakan jenis deposito yang diterbitkan atas unjuk, maksudnya adalah didalam
sertifikat deposito yang diterbitkan hanya ada nilai nominalnya tidak disertai dengan nama
orang ataupun lembaga. Sehingga sertifikat deposito dapat diperjualbelikan kepada pihak
lain. Sertifikat deposito dapat diterbitkan dengan jangka waktu, 2, 3, 4, 6, dan 12 bulan.
3. Deposito on call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama 1
bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 100 juta
rupiah, tergantung dari bank yang menerbitkan deposito on call tersebut.
PENUTUPAN DEPOSITO
Penutupan depositi adalah proses penarikan dana deposito termasuk bunga depositonya oleh
nasabah yang telah jatuh tempo. Pada proses penutupan deposito ini, nasabah tidak
memperpanjang penyimpanan dananya atau roll over. Pengertian deposito automatic roll over
adalah nasabah bersangkutan menyimpan kembali dana deposito yang telah jatuh tempo
tersebut untuk periode penyipanan berikutnya.
Proses penarikan dana deposito yang jatuh tempo bisa dilakukan dengan pembayaran tunai,
pemindahbukuan ke rekening tabungan atau giro di bank tersebut, atau pemindah bukuan
antar bank (transfer antar kliring).
Prosedur penutupan atau pencairan deposito yang jatuh tempo juga berbeda-beda pada setiap
bank, tergantung dari sistem yang berlaku pada bank tersebut. Namun secara umum dapat di
gambarkan sebagai berikut :
a.
Nasabah atau deposan menyerahkan surat deposito berjangka atau bilyet giro atau
sertifikat deposito kepada pihak bank
b.
Petugas di bagian deposito melihat berkas aau file nasabah tersebut

c.
Bagian deposito menyiapkan slip pencairan deposito serta slip bunga yang akan di
bayarkan dan belum di cairkan.
d.
Nasabah akan membubuhkan tanda tangannya di belakang setiap slip tersebut
e.
Tanda tangan ini di cocokan dengan hyang terdapat pada permohonan pembukuan
deposito nasabah pada saat pembukaan rekening. Bila sesuai, deposito memberikan validasi
dalam bentuk cap stempel dan paraf.
f.
Pembuatan tiket sesuai dengan cara penarikan dananya dan diserahkan ke kepala
bagian atau pejabat administrasi pada sistem dan nasabahnya akan menerima pembayaran
tunai dari teller atau bukti penarikan jika mengunakan pemindahbukuan,
g.
Bagian deposito akan membubuhkan stampel selesai tanggal pada surat depositi
yang asli, aplikasi, atau kartu buga deposito. Jika mengunakan sistem aplikasi deposito maka
yang dilakukan adalah menutup nomor rekeni ng deposito tersebut.
Proses penarikan deposito bisa terjadi sebelim jatuh tempo atas permintaan nasabah karena
alasan tertentu, misalnya membutuhkan dana tersebut untuk keperluan lain. Hal ini pada
prinsipnyamelanggar perjanjia sebelumnya sehingga pihak bank dirugikan. Proses penarikan
deposito sebelum jatuh tempo bisa dilakukan tetapi nasabah dikenakan denda atau penalty.
Penetapan denda atau penalty berbeda-beda tergantung kebijaksanaan setiap bank. Secara
umum denda ini berupa denda uang dalm jumlah nominal tertentu yang di bebankam kepada
nasabah atau pengurangan tingkat suku bunga dengan oresentase tertentu. Timgkat suku
bunga yang telah dikurango tersebut di hitung saldo deposito dari awal pembukuan sampai
waktu nasabah meminta penarikan dananya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sumber dana bank adalah adalah suatu usaha yang dilakukan oleh bank untuk
mencari

atau

menghimpun

dana

untuk

digunakan

sebagai

biaya

operasi

dan

pengelolaan bank. Dana yang dihimpun dapat berasal dari dalam perusahaan
maupun

lembaga

lain

diluar

perusahaan

dan

juga

dan

dapat

diperoleh

dari

masyarakat.
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan

cek,

bilyet

giro,

sarana

pembayaran

lainnya

atau

dengan

cara

pemindahbukuan
Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan bank. Alat yang dapat digunakan untuk
penarikan simpanan deposito tergantung dari jenis depositonya. Seperti alat yang digunakan
untuk menarik deposito berjangka adalah bilyet deposito sedangkan untuk menarik sertifikat
deposito

3.2 Saran
Dalam rangka pencapaian tujuan usahanya bank harus secara serius mengatur
dan mengelola keuangan atau dana bank dengan sebaik-baiknya, baik yang di peroleh dari
sumber interen dan sumber eksteren. Pimpinan bank harus secara serius mengatur R/K
untuk menghindari banyaknya beredar cek/bilyet giro kosong agar kepercayaan masyarakat
terhadap bank tetap baik.
Bertitik tolak dari uraian diatas serta kurangnya sumber dan ilmu yang dimiliki
penulis maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya dapat membangun
untuk pembuatan makalah selanjutnya.

3.3 Penutup
Dengan demikian , mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan , saya mohon
maaf kepada para pembaca terutama kepada Dosen Pembimbing dan teman teman
semua, apabila ada kesalahan penulisan kata dan ketidaksesuaian materi pada makalah
yang telah saya susun. Saya juga berharap kepada guru Pembimbing dan teman teman
semua akan kritik dan saran agar kekurangan dalam makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih sempurna untuk proses penambahan wawasan kita semua.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Budisantoso, T dan Sigit. 2006. Kegiatan Bank dan Instrumennya . Edisi 2. Jakarta: Salemba
Empat.
Hasibuan, Melayu SP. 2005. Dasar-dasar Perbankan.Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Kasmir. S.E., M.M. 2002.Proses Mekanisme Sistem Kerja Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Kasmir. S.E., M.M. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

MAKALAH
SUMBER SUMBER DANA BANK

Disusun Oleh
Program Study

: Anisa Nur Masjidah


: Ekonomi B

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TULANG BAWANG


Cahyou Randu, Pagar Dewa, West Tulangbawang Regency, Lampung, Indonesia

2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa , karena
berkat rahmat dan hidayah- Nya saya dapat menyelesaikan tugas penyusunan
Makalah yang berjudul Sumber-Sumber Dana Bank.
Tujuan dari penyusunan makalah ini, selain untuk memenuhi salah satu
tugas mata pelajaran Perbankan, juga saya susun sebagai bahan pembelajaran
untuk teman teman yang lain .
Namun di samping itu, saya menyadari betul bahwa dalam makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan dan untuk itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang sekiranya membangun dari para pembaca sekalian juga teman
teman semua agar kekurangan dari makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi
lebih sempurna , dan juga untuk proses penambahan wawasan kita semua.

Tulang bawang Barat, 02 oktober 2016


Penyusun

Anisa Nur Masjidah

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .. i
DAFTAR ISI. ii
BAB I . PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.

Latar Belakang...............1
Tujuan .....1
Rumusan Masalah..............2
Manfaat Pembahasan......2

BAB II . PEMBAHASAN ( ISI )


2.1. Pengertian Sumber-Sumber Dana Bank.. 3
2.2. Simpanan Giro.... 4
2.3. Simpanan Tabungan....6
2.4. Simpanan Deposito..8
BAB III . KESIMPULAN , SARAN , DAN PENUTUP
3.1. Kesimpulan...12
3.2. Saran.........12
3.3. Penutup.....13
BAB IV.

DAFTAR PUSTAKA..14

Vous aimerez peut-être aussi