Vous êtes sur la page 1sur 15

Mengerjakan Soal Psikotes Beserta Contoh untuk fresh graduates dan Profesional (Bagian

1 - pengantar dan tes kemampuan menggambar orang, pohon dan rumah)


#JOB HUNTING PREPARATION
Setelah sebelumnya saya telah membuat postingan tentang cara membuat surat lamaran kerja dan
riwayat hidup (curriculum vitae), kali ini saya akan berbagi kepada anda semua tentang teknik
mengerjakan soal psikotes yang disertai dengan contoh agar mudah dipahami. Mengerjakan soal
dalam tes psikologi (psikotes) memerlukan teknik tersendiri. Dalam tes ini, umumnya terbagi
dalam beberapa tahap dan dibatasi dengan waktu yang terbatas. Proses belajarnya pun bukanlah
hal yang instan. Semakin anda sering berlatih, semakin cepat anda menelesaikannya. Namun,
jika anda telah mengetahui teknik mengerjakan soal psikotes, anda akan lebih mudah dalam
mengerjakannya.
Seberapa pentingkah psikotes ?
Psikotes sendiri merupakan suatu tahapan yang selalu ada dalam proses seleksi untuk karyawan
di perusahaan maupun instansi pemerintah. Tidak jarang, beberapa program beasiswa dan proses
perguruan tinggi juga biasanya menagadakan psikotes dalam tahapan seleksinya. Dari hasil
psikotes inilah dapat menggambarkan kondisi jiwa dan sesuai atau tidaknya kepribadian calon
karyawan dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerja di perusahaannya kelak. Hasil psikotes
bersifat kulitatif, artinya laporan hasil tesnya berupa data yang memberikan kesimpulan sesuai
atau tidaknya kepribadian anda dengan jenis pekerjaan yang anda lamar. Sebagai contoh, standar
hasil psikotes akan berbeda jika anda melamar pekerjaan sebagai engineer di sebuah perusahaan
tambang bila dibandingkan dengan saat anda melamar sebagai teller disebuah bank. Bisa saja
kulifikasi anda cocok dengan pekerjaan sebagai teller, namun tidak sebagai engineer. Begitu pun
sebaliknya.
Apa saja yang diujikan dalam psikotes ?
Psikotes terdiri dari beberapa tahap. Secara umum, dalam tes ini anda akan diuji kemapuannya
dalam menggambar, menghitung dan berpikir dengan logika. Dengan waktu yang terbatas (3-4
jam), anda harus mengerjakan ratusan soal dalam format pilihan ganda dan isian singkat. Adapun
beberapa tahap dalam psikotes adalah :
1. Tes Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah)
2. Wartegg Test
3. Tes Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli)
4. Edward Personal Preference Schedule (EPPS) atau PAPI test
5. Tes Army Alpha
6. Tes Ketelitian
7. Tes Kode Ingatan
8. Tes Analog Verbal (analogi/padanan, sinonim dan antonim kata)
9. Tes Logika Penalaran
10. Tes Logika Aritmatika
11. Tes Angka

12. Logika Number


13. Tes Aritmatika
14. Tes Spasial
15. Deret Gambar
16. Pencerminan Gambar
17. Pasangan Gambar
Dengan banyaknya soal yang diberikan pada psikotes, postingan ini juga saya akan bagi dalam
beberapa bagian. Kali ini saya akan bagikan tips dan trik mengerjakan soal psikotes beserta
contoh dan pembahasan dalam tahap tes kemampuan menggambar orang, pohon dan rumah
(Draw A Person, Tree and House-Tree-Person ). Simak ulasan saya berikut ini :
1. Psikotes tahap pertama : kemampuan menggambar (orang, pohon dan rumah)
Peralatan : 3 lembar kertas HVS polos, pensil HB, stop watch
Tenggat waktu : 3 x 10 menit
a. Menggambar Orang Lengkap (Draw A Person Test)
Petunjuk : Gambarlah orang lengkap. Kemudian dibalik kertas beri keterangan berupa umur,
jenis kelamin, pekerjaan, aktivitas yang sedang berlangsung, ciri fisik, kelemahan, kelebihan

Pembahasan : Tes ini dipergunakan untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri,
kestabilan, dan ketahanan kerja dari peserta psikotes yang akan menjadi calon karyawan atau
calon mahaiswa. Adapun poin yang dinilai dalam menggambar orang ini adalah : Proporsi
anggota tubuh. Semakin proporsional (seimbang perbandingan ukuran satu anggota tubuh
dengan anggota tubuh yang lain) maka semakin tinggi skor yang anda peroleh. Kelengkapan
anggota tubuh. Semakin lengkap semakin tinggi nilainya. Diantaranya kepala, leher, badan,
tangan, kaki, dan seterusnya. Detail gambar. Semakin detail gambar yang anda buat semakin
tinggi pula nilai yang anda peroleh.
Tips dan Trik : Saat wawancara dengan psikolog, adakalanya gambar ini dibawa oleh dia dan

tanyakan kepada anda. Mengapa anda menggambar orang seperti diatas dan anda akan disuruh
mendeskripsikannya secara detil. Untuk itu, gambarlah orang yang benar-benar nyata, bukan
tokoh kartun (anime) yang menyerupai orang. Ada baiknya anda menggambar orang yang sudah
dikenal dan dekat dengan anda, sehingga anda tidak kesulitan dalam mendeskripsikannya.
Biasanya saya menggambarkan dosen saya yang akan berangkat kerja ke kampus. Tentunya saya
sudah hafal betul perawakan dan sifat beliau.
b. Menggambar Pohon (Tree Test)
Petunjuk : Gambarlah pohon berkayu atau berkambium. Tidak diperbolehkan menggambar
pohon kelapa,pohon pisang, bambu, semak belukar, dan jenis tanaman monokotil. Setelah Anda
selesai menggambar, tuliskan mama pohon tersebut di halaman kertas sebaliknya!

Pembahasan :Bagus tidaknya gambar bukanlah kriteria lolos tes karena Tree Test bukanlah tes
kemampuan menggambar. Sebagai salah satu alat menggali kepribadian, setiap tarikan garis dan
tebal-tipis garis pun akan dievaluasi dengan cermat oleh psikolog. Jadi yang bisa kita persiapkan
hanyalah berlatih menggambar semirip mungkin dengan pohon yang dimaksud dan
menyelesaikan gambar tepat waktu.
Tips dan Trik : Pada awalnya mengikuti tes psikotes, saya suka menggambar pohon seperti
diatas. Kemudian saya beri keterangan bahwa gambar itu adalah pohon jati, pohon yang dikenal
sebagai pohon yang kokoh dan kuat. Dengan harapan psikolog akan melihat saya sebagai pribadi
yang tangguh hehehe. Namun saat mengikuti tes-tes untuk seleksi kerja, belakangan saya lebih
suka menggambar pohon mangga lengkap dengan buahnya. Penampilan pohonnya pun, sangat

berbeda dengan gambar pohon jati di atas. Ranting (besar dan kecil) serta daun (sampai urat
daun) saya gambar dengan teliti satu per satu. Dengan begitu mungkin psikolog akan berpikir
saya adalah orang yang teliti (menggambar detil dari ujung akar sampai ujung daun) dan orang
yang suka dengan hasil kerjanya (dilihat dari gambar buah mangga yang menggantung di batang
pohon).
c. Menggambar Rumah-Pohon-Orang (House-Tree-Person)
Petunjuk : Gambarlah sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia.

Pembahasan : Garis dan dinding mewakili ego seseorang. Garis dan dinding yang terlalu samar
menunjukkan ego yang lemah. Sedangkan bila terlalu tebal menunjukkan kecemasan yang
berlebihan. Atap mewakili fantasi. Jika anda terlalu memperhatikan atap, maka artinya anda
terlalu memperhatikan fantasi dalam kehidupannya. Pintu dan jendela mewakili keterbukaan
untuk berinteraksi dengan orang lain dan berinteraksi dengan lingkungan. Jika anda menggambar
gordin atau penutup jendela lain maka diartikan dia kurang terbuka dan kurang suka
berinteraksi dengan orang lain. Pintu dan jendela yang terbuka menandakan orang tersebut
sangat terbuka dan sangat suka berinteraksi dengan orang lain.
Tips dan Trik : Dalam beberapa versi ada yang memaknai rumah sebagai seorang ayah, pohon
adalah ibu, dan orang adalah diri kita sendiri. Semakin besar ukurannya, maka semkin besar
pengaruh kepada kehidupan kita. Saya juga sering menambahkan pagar disekeliling rumah.
Dengan begitu, psikolog akan berpikir bahwa saya adalah pribadi yang memperhatikan
keamanan dan cukup waspada.

Sumber : Pengalaman pribadi


Sekian Tips & Trik Mengerjakan Soal Psikotes Beserta Contoh untuk fresh graduates dan
Profesional Bagian 1. Ini baru awal, selanjutnya insyaAllah akan saya bagikan lagi tips dan trik
dalam mengahadapi tes psikologi bagian selanjutnya, yaitu tentang wartegg tes, dan bagianbagian lainnya dalam psikotes. Sebagai gambaran awal tentang wartegg tes, silahkan lihat
gambar berikut :

to be continued......
Bagaimana, semakin penasaran mempelajari Tips dan Trik Psikotes untuk Seleksi Kerja dan
Masuk Perguruan Tinggi ? :D Tunggu ulasan saya selanjutnya ya. Kita bisa belajar bersama :)
Bila ada yang ingin didiskusikan, monggo mengisi kolom komentar.

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari postingan saya sebelumnya yang berjudul 15 Menit
Pahami Cara Jitu Lolos Psikotes untuk Seleksi Kerja dan Masuk Perguruan Tinggi (Bagian 1).
Melihat antusias dari para pembaca/pengunjung blog, saya pun membuat postingan lanjutan
tentang tips dan trik ini. Dengan harapan, dapat bermanfaat dan digunakan bagi anda yang akan
menghadapi tes psikologi untuk melamar pekerjaan maupun melanjutkan studi ke jenjang yang
lebih tinggi. Seperti pada postingan saya sebelumnya (bila anda belum pernah

membacanya,silahkan klik disini ), tes psikologi terdiri dari beberapa tahap. Salah satu tahap
yang yang cukup membuat para peserta tes psikologi harus berpikir lebih keras adalah wartegg
test. Jika dalam tahap "Tes Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah)" para peserta
bebas berimajinasi sesuai dengan apa yang dipikirkan atau diinginkan. Namun saat memasuki
tahap wartegg test, peserta harus menuangkan imajinasinya dalam melanjutkan bentuk-bentuk
gambar sebelumnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan tertentu dalam waktu yang singkat.
Untuk lebih jelasnya, silahkan simak ulasan saya tentang wartegg test sebagai berikut :
2. Psikotes tahap kedua : Wartegg Test
Peralatan : 1 lembar kertas HVS , pensil HB, stop watch
Tenggat waktu : 1 x 15 menit
Petunjuk :Berikut merupakan bentuk-bentuk gambar dengan pola tertentu yang belum bisa
diartikan. Tuangkanlan imajinasi anda untuk membuat bentuk-bentuk tersebut (melanjutkan
gambar) menjadi gambar yang berarti. Gambarkan terlebih dahulu bentuk gambar yang paling
mudah anda kembangkan (tidak perlu berurutan). Kemudian berilah judul sesuai dengan makna
gambar yang Anda buat, dan cantumkan urutan ketika Anda mengerjakan. Sebutkan nomor
gambar yang paling anda sukai, yang tidak disukai, yang paling sulit, dan yang paling mudah
menurut Anda.

Pembahasan : wartegg test menjadi cara bagi seorang penguji/psikolog untuk mengetahui
kepribadian calon karyawan dilihat dari cara menggambar dan apa yang digambar. Tes Wartegg
mengharuskan peserta untuk melengkapi 8 (delapan) gambar menjadi gambar-gambar yang
memiliki makna.

Tips dan Trik :


a. Urutan menggambar sebaiknya dikombinasikan antara sesuai nomor/urut dan acak, misalnya
1, 2, 3, 4 kemudian 8, 7, 6, 5. Banyak pendapat awam menyebutkan jika Anda menggambar
berdasarkan urutan 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8 akan dipandang sebagai orang yang kaku/konservatif.
Sebaliknya, apabila Anda menggambar seluruh gambar secara acak misalnya 5, 7, 6, 8, 3, 2, 4, 1
Anda akan dipandang HRD sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif, dan cenderung tidak
peduli pada aturan. Urutan menggambar bisa jadi menggambarkan skala prioritas seseorang
dalam kehidupan atau pekerjaan dan kecen-derungan sikap dalam menghadapi situasi tertentu.
b. Jika diperhatikan, bentuk-bentuk pola gambar dasar tersebut dapat dikelompokkan menjadi
dua kelompok besar. Empat di antaranya berupa garis lurus (Gambar III, IV, V, dan VI) dan 4
(empat) lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II, VII, VIII). Tips dalam menggambar adalah
untuk awalan berupa garis lengkung, sebaiknya Anda menggambar benda hidup. Untuk garis
lurus, sebaiknya Anda menggambar benda mati. Seperti kita tahu, benda buatan alam lebih
menunjukkan bentuk bentuk yang tidak kaku seperti pada buatan manusia.
c. Hindari menempatkan Gambar V untuk digambar dan diberi judul terlebih dahulu. Saat
berdiskusi dengan teman sesama peserta tes dahulu, banyak yang berpendapat bahwa orang yang
mengutamakan untuk manggambar bentuk Gambar V terlebih dahulu, memiliki orientasi seks
yang besar. Saya sendiri sebenarnya juga tidak tahu alasan mengenai hal itu. Jika anda psikolog
mungkin bisa paham maksud dari gambar itu. Dalam setiap tes saya selalu menempatkan
Gambar V untuk digambar terakhir.
Berikut contoh gambar dari wartegg test yang biasa saya gambarkan :

Keterangan gambar :
Gambar I : Target Panahan
Gambar II : Bebek/Itik
Gambar III : Tiang Listrik
Gambar IV : Jendela

Gambar V : Mobil Balap


Gambar VI : TV
Gambar VII : Sandal
Gambar VIII: Wanita Berkerudung
Sekian Tips & Trik Mengerjakan Soal Psikotes Beserta Contoh untuk fresh graduates dan
Profesional Bagian 2 tentang wartegg test. Ini baru sebagian, selanjutnya insyaAllah akan saya
bagikan lagi tips dan trik dalam mengahadapi tes psikologi bagian selanjutnya, yaitu tentang Tes
Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli) dan bagian-bagian lainnya dalam psikotes.
Sebagai gambaran awal tentang Tes Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli) ,
silahkan lihat gambar berikut :

to be continued......
UPDATE : 13 Juli 2014 Untuk membaca ulasan saya mengenai tips dan trik dalam
mengahadapi tes psikologi bagian selanjutnya (Bagian-3), yaitu tentang kraepelin dan pauli
test, dan bagian-bagian lainnya dalam psikotes silahkan klik disini
Bagaimana, semakin penasaran mempelajari Tips dan Trik Psikotes untuk Seleksi Kerja dan

Masuk Perguruan Tinggi ? :D Tunggu ulasan saya selanjutnya ya. Kita bisa belajar bersama :)
Bila ada yang ingin didiskusikan, monggo mengisi kolom komentar.

JOB HUNTING PREPARATION


Tulisan ini merupakan kelanjutan dari postingan saya sebelumnya yang berjudul 15 Menit
Pahami Cara Jitu Lolos Psikotes untuk Seleksi Kerja dan Masuk Perguruan Tinggi - Bagian 1
(menggambar orang, rumah dan pohon) dan Bagian 2 - (Wartegg Test) . Melihat antusias dari
para pembaca/pengunjung blog, saya pun membuat postingan lanjutan tentang tips dan trik ini.
Dengan harapan, dapat bermanfaat dan digunakan bagi anda yang akan menghadapi tes psikologi
untuk melamar pekerjaan maupun melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Seperti pada
postingan saya sebelumnya (bila anda belum pernah membacanya,silahkan klik disini ), tes
psikologi terdiri dari beberapa tahap. Salah satu tahap yang yang cukup membuat para peserta tes
psikologi harus berpikir lebih keras adalah Kraepelin dan Pauli Test. Jika dalam tahap "Tes
Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah) dan Wartegg Test" para peserta diharuskan
menggambar sebuah obyek. Namun saat memasuki tahap Kraepelin dan Pauli Test, peserta
harus dapat menghitung deretan angka dalam waktu tertentu.
Untuk lebih jelasnya, silahkan simak ulasan saya tentang Kraepelin dan Pauli Test sebagai
berikut :
Kraepelin dan Pauli test atau yang sering disebut "hitungan koran" adalah tes kemampuan dasar
menghitung cepat. Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka dari 1-9 yang tersusun secara
membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur. Pada saat tes anda harus menjumlahkan dua angka
yang berdekatan di setiap lajur dalam waktu tertentu. Adapun cara mengerjakannya adalah
dengan menjumlahkan dua buah bilangan, kemudian hasilnya dituliskan disela-sela kedua
bilangan yang dijumlahkan. Jika hasil dari penjumlahan berupa bilangan puluhan atau terdiri dari
dua digit angka, maka cukup dengan menuliskan digit terakhir atau angka satuannya saja.
Sebagai contoh lihatlah gambar 1 berikut :

Gambar 1 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan


Elemen yang akan diukur dalam hasil tes ini adalah konsistensi, produktivitas kerja, sikap
terhadap tekanan, daya tahan kerja, pengendalian emosi, kemampuan daya penyesuaian diri,
keuletan kerja, sikap kerja, serta ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu
pekerjaan.
Lalu apa perbedaan antara Kraepelin dan Pauli test ?
Secara umum,kraepelin dan pauli test dikerjakan dengan cara dan teknik yang hampir sama.
Adapun perbedaannya adalah dari segi penulisan hasil penjumlahan (dari atas-bawah atau
daribawah-atas), penandaan pergantian waktu, banyaknya lembar kerja, dan waktu pengerjaan.
Dalam pauli test, penjumlahan angka dilakukan dari atas ke kebawah. Kemudian dalam interval
waktu tertentu terdapat instruksi atau aba-aba "garis". Saat itu anda harus menggaris batas
terakhir hasil kerjaan anda, kemudian dengan segera mungkin melanjutkan proses penjumlahan.
Durasi waktu untuk pauli test biasanya sekitar 60 menit, dengan instruksi "garis" disetiap selang
waktu beberapa menit. Lembar kerja dalam pauli test berupa kertas selebar koran yang sudah
penuh dengan angka-angka bolak-balik disetiap lembarnya. Jika anda telah selesai
menjumlahkan diseluruh lembaran kerja (bolak-balik), anda dapat meminta untuk menambah
kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah gambar 2 berikut.

Gambar 2 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Pauli Test


Sedikit berbeda dengan pauli test, dalam kraepelin test penjumlahan angka dilakukan dari bawah
ke atas. Kemudian dalam interval waktu tertentu terdapat instruksi atau aba-aba "pindah". Saat
itu anda harus berpindah dari kolom terakhir hasil kerjaan anda, kemudian dengan segera
mungkin melanjutkan proses penjumlahan pada kolom berikutnya (sebelah kanan). Durasi waktu
untuk kraepelin test biasanya sekitar 10-15 menit, dengan instruksi "pindah" disetiap selang
waktu beberapa menit. Lembar kerja dalam kraepelin test berupa kertas seukuran A4 atau F4
yang sudah penuh dengan angka-angka bolak-balik disetiap lembarnya. Dalam tes ini anda tidak
dapat menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah gambar 3 berikut.

Gambar 3 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Kraepelin Test


2. Psikotes tahap ketiga : Kraepelin dan Pauli Test
Peralatan : lembaran Kerja Kraepelin dan Pauli test , bolpoint, stop watch
lembaran kerja dapat diunduh disini (download via dropbox)
Tenggat waktu : 1 x 15 menit untuk kraepelin test (setiap menit instruksi "pindah"); 1 x 60 menit
untuk pauli test (setiap 2 menit instruksi "garis")
PETUNJUK : Pada nomor-nomor berikut ini terdapat kolom dan deret angka-angka.
Jumlahkanlah angka-angka tersebut dari bawah ke atas! Tuliskan hasil penjumlahan di sebelah
kanan, di antara 2 angka yang dijumlahkan!
lembaran kerja dapat diunduh disini (download via dropbox)
Tips dan Trik :
1. Persiapkan alat tulis berupa pulpen atau pensil biasa yang terbukti lancar digu-nakan/tidak
seret. Kalau perlu, sediakan cadangannya. Jangan memakai pensil mekanik. Tes ini sangat terikat
dengan waktu. Pensil mekanik membutuhkan reload/pengisian ulang ketika ujung granitnya
habis. Mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Seandainya Anda melakukan
reload dalam 10 lajur berarti Anda kehilangan waktu 5-10 detik.
2. Pada soal tes Pauli yang sebenarnya, jumlah angka yang diberikan sangat banyak, yaitu
sebesar lembar koran. Sehingga tes Pauli ini sering disebut dengan Tes Koran. Silakan anda
berlatih mengerjakan soal psikotes jenis ini untuk memberikan pengalaman pada diri anda
sendiri. Sehingga nantinya anda dapat mengerjakan soal yang sesungguhnya dengan kondisi
mental dan fisik yang lebih matang.
Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Grafik yang
terbentuk akan lebih baik dibandingkan jika Anda memaksakan diri menjumlah seluruh kolom di

awal tes, namun sangat kewalahan di pertengahan, hingga akhir tes. Kendalikan diri untuk
menghemat tenaga sampai lajur selesai mengingat lajur angka mencapai 45. Jika tes dilakukan
secara komputerisasi, Anda tidak bisa mengetahui berapa lajur yang masih akan dijumlahkan.
Maka lebih baik Anda berkonsentrasi dan menyimpan tenaga hingga tes benar-benar selesai.
3. Buatlah patokan penjumlahan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan
memaksakan diri untuk menggarap per deret hingga selesai di ujung atas, apalagi di deret 1
(pertama). Anda akan merasa sangat terburuburu dan keletihan dilajur berikutnya. Tapi,usahakan
mematok lebih dari 11 perhitungan dan teruslah stabil mencapainya pada seluruh lajur.
4. Jangan melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan
merugikan Anda sendiri karena justru akan menghabiskan waktu sekian detik untuk
memutuskan. Anda pasti membuang waktu untuk berpikirjumlah berikutnya. Hasilnya akan
membuat grafik penjumlahan Anda tidak alami.
5. Hal mendasar untuk menyelesaikan keseluruhan tes Kraeplien/Pauli dengan baik adalah
konsentrasi. Terkadang Anda akan merasa blank pada pertengahan tes. Namun Anda harus
kembali fokus pada penjumlahan berikutnya. Lebih baik tidak mengingat hasil penjumlahan
sebelumnya. Kalaupun Anda akan mengubahnya, Anda harus cermat mengatur waktu supaya
grafik pengerjaan tidak terpengaruh.
6. Kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan perut terisi dahulu sebelum
berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi.
to be continued......
Bagaimana, semakin penasaran mempelajari Tips dan Trik Psikotes untuk Seleksi Kerja dan
Masuk Perguruan Tinggi ? :D Tunggu ulasan saya selanjutnya ya. Kita bisa belajar bersama :)
Bila ada yang ingin didiskusikan, monggo mengisi kolom komentar.

Vous aimerez peut-être aussi