Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pembahasan : Tes ini dipergunakan untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri,
kestabilan, dan ketahanan kerja dari peserta psikotes yang akan menjadi calon karyawan atau
calon mahaiswa. Adapun poin yang dinilai dalam menggambar orang ini adalah : Proporsi
anggota tubuh. Semakin proporsional (seimbang perbandingan ukuran satu anggota tubuh
dengan anggota tubuh yang lain) maka semakin tinggi skor yang anda peroleh. Kelengkapan
anggota tubuh. Semakin lengkap semakin tinggi nilainya. Diantaranya kepala, leher, badan,
tangan, kaki, dan seterusnya. Detail gambar. Semakin detail gambar yang anda buat semakin
tinggi pula nilai yang anda peroleh.
Tips dan Trik : Saat wawancara dengan psikolog, adakalanya gambar ini dibawa oleh dia dan
tanyakan kepada anda. Mengapa anda menggambar orang seperti diatas dan anda akan disuruh
mendeskripsikannya secara detil. Untuk itu, gambarlah orang yang benar-benar nyata, bukan
tokoh kartun (anime) yang menyerupai orang. Ada baiknya anda menggambar orang yang sudah
dikenal dan dekat dengan anda, sehingga anda tidak kesulitan dalam mendeskripsikannya.
Biasanya saya menggambarkan dosen saya yang akan berangkat kerja ke kampus. Tentunya saya
sudah hafal betul perawakan dan sifat beliau.
b. Menggambar Pohon (Tree Test)
Petunjuk : Gambarlah pohon berkayu atau berkambium. Tidak diperbolehkan menggambar
pohon kelapa,pohon pisang, bambu, semak belukar, dan jenis tanaman monokotil. Setelah Anda
selesai menggambar, tuliskan mama pohon tersebut di halaman kertas sebaliknya!
Pembahasan :Bagus tidaknya gambar bukanlah kriteria lolos tes karena Tree Test bukanlah tes
kemampuan menggambar. Sebagai salah satu alat menggali kepribadian, setiap tarikan garis dan
tebal-tipis garis pun akan dievaluasi dengan cermat oleh psikolog. Jadi yang bisa kita persiapkan
hanyalah berlatih menggambar semirip mungkin dengan pohon yang dimaksud dan
menyelesaikan gambar tepat waktu.
Tips dan Trik : Pada awalnya mengikuti tes psikotes, saya suka menggambar pohon seperti
diatas. Kemudian saya beri keterangan bahwa gambar itu adalah pohon jati, pohon yang dikenal
sebagai pohon yang kokoh dan kuat. Dengan harapan psikolog akan melihat saya sebagai pribadi
yang tangguh hehehe. Namun saat mengikuti tes-tes untuk seleksi kerja, belakangan saya lebih
suka menggambar pohon mangga lengkap dengan buahnya. Penampilan pohonnya pun, sangat
berbeda dengan gambar pohon jati di atas. Ranting (besar dan kecil) serta daun (sampai urat
daun) saya gambar dengan teliti satu per satu. Dengan begitu mungkin psikolog akan berpikir
saya adalah orang yang teliti (menggambar detil dari ujung akar sampai ujung daun) dan orang
yang suka dengan hasil kerjanya (dilihat dari gambar buah mangga yang menggantung di batang
pohon).
c. Menggambar Rumah-Pohon-Orang (House-Tree-Person)
Petunjuk : Gambarlah sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia.
Pembahasan : Garis dan dinding mewakili ego seseorang. Garis dan dinding yang terlalu samar
menunjukkan ego yang lemah. Sedangkan bila terlalu tebal menunjukkan kecemasan yang
berlebihan. Atap mewakili fantasi. Jika anda terlalu memperhatikan atap, maka artinya anda
terlalu memperhatikan fantasi dalam kehidupannya. Pintu dan jendela mewakili keterbukaan
untuk berinteraksi dengan orang lain dan berinteraksi dengan lingkungan. Jika anda menggambar
gordin atau penutup jendela lain maka diartikan dia kurang terbuka dan kurang suka
berinteraksi dengan orang lain. Pintu dan jendela yang terbuka menandakan orang tersebut
sangat terbuka dan sangat suka berinteraksi dengan orang lain.
Tips dan Trik : Dalam beberapa versi ada yang memaknai rumah sebagai seorang ayah, pohon
adalah ibu, dan orang adalah diri kita sendiri. Semakin besar ukurannya, maka semkin besar
pengaruh kepada kehidupan kita. Saya juga sering menambahkan pagar disekeliling rumah.
Dengan begitu, psikolog akan berpikir bahwa saya adalah pribadi yang memperhatikan
keamanan dan cukup waspada.
to be continued......
Bagaimana, semakin penasaran mempelajari Tips dan Trik Psikotes untuk Seleksi Kerja dan
Masuk Perguruan Tinggi ? :D Tunggu ulasan saya selanjutnya ya. Kita bisa belajar bersama :)
Bila ada yang ingin didiskusikan, monggo mengisi kolom komentar.
Tulisan ini merupakan kelanjutan dari postingan saya sebelumnya yang berjudul 15 Menit
Pahami Cara Jitu Lolos Psikotes untuk Seleksi Kerja dan Masuk Perguruan Tinggi (Bagian 1).
Melihat antusias dari para pembaca/pengunjung blog, saya pun membuat postingan lanjutan
tentang tips dan trik ini. Dengan harapan, dapat bermanfaat dan digunakan bagi anda yang akan
menghadapi tes psikologi untuk melamar pekerjaan maupun melanjutkan studi ke jenjang yang
lebih tinggi. Seperti pada postingan saya sebelumnya (bila anda belum pernah
membacanya,silahkan klik disini ), tes psikologi terdiri dari beberapa tahap. Salah satu tahap
yang yang cukup membuat para peserta tes psikologi harus berpikir lebih keras adalah wartegg
test. Jika dalam tahap "Tes Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah)" para peserta
bebas berimajinasi sesuai dengan apa yang dipikirkan atau diinginkan. Namun saat memasuki
tahap wartegg test, peserta harus menuangkan imajinasinya dalam melanjutkan bentuk-bentuk
gambar sebelumnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan tertentu dalam waktu yang singkat.
Untuk lebih jelasnya, silahkan simak ulasan saya tentang wartegg test sebagai berikut :
2. Psikotes tahap kedua : Wartegg Test
Peralatan : 1 lembar kertas HVS , pensil HB, stop watch
Tenggat waktu : 1 x 15 menit
Petunjuk :Berikut merupakan bentuk-bentuk gambar dengan pola tertentu yang belum bisa
diartikan. Tuangkanlan imajinasi anda untuk membuat bentuk-bentuk tersebut (melanjutkan
gambar) menjadi gambar yang berarti. Gambarkan terlebih dahulu bentuk gambar yang paling
mudah anda kembangkan (tidak perlu berurutan). Kemudian berilah judul sesuai dengan makna
gambar yang Anda buat, dan cantumkan urutan ketika Anda mengerjakan. Sebutkan nomor
gambar yang paling anda sukai, yang tidak disukai, yang paling sulit, dan yang paling mudah
menurut Anda.
Pembahasan : wartegg test menjadi cara bagi seorang penguji/psikolog untuk mengetahui
kepribadian calon karyawan dilihat dari cara menggambar dan apa yang digambar. Tes Wartegg
mengharuskan peserta untuk melengkapi 8 (delapan) gambar menjadi gambar-gambar yang
memiliki makna.
Keterangan gambar :
Gambar I : Target Panahan
Gambar II : Bebek/Itik
Gambar III : Tiang Listrik
Gambar IV : Jendela
to be continued......
UPDATE : 13 Juli 2014 Untuk membaca ulasan saya mengenai tips dan trik dalam
mengahadapi tes psikologi bagian selanjutnya (Bagian-3), yaitu tentang kraepelin dan pauli
test, dan bagian-bagian lainnya dalam psikotes silahkan klik disini
Bagaimana, semakin penasaran mempelajari Tips dan Trik Psikotes untuk Seleksi Kerja dan
Masuk Perguruan Tinggi ? :D Tunggu ulasan saya selanjutnya ya. Kita bisa belajar bersama :)
Bila ada yang ingin didiskusikan, monggo mengisi kolom komentar.
awal tes, namun sangat kewalahan di pertengahan, hingga akhir tes. Kendalikan diri untuk
menghemat tenaga sampai lajur selesai mengingat lajur angka mencapai 45. Jika tes dilakukan
secara komputerisasi, Anda tidak bisa mengetahui berapa lajur yang masih akan dijumlahkan.
Maka lebih baik Anda berkonsentrasi dan menyimpan tenaga hingga tes benar-benar selesai.
3. Buatlah patokan penjumlahan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan
memaksakan diri untuk menggarap per deret hingga selesai di ujung atas, apalagi di deret 1
(pertama). Anda akan merasa sangat terburuburu dan keletihan dilajur berikutnya. Tapi,usahakan
mematok lebih dari 11 perhitungan dan teruslah stabil mencapainya pada seluruh lajur.
4. Jangan melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan
merugikan Anda sendiri karena justru akan menghabiskan waktu sekian detik untuk
memutuskan. Anda pasti membuang waktu untuk berpikirjumlah berikutnya. Hasilnya akan
membuat grafik penjumlahan Anda tidak alami.
5. Hal mendasar untuk menyelesaikan keseluruhan tes Kraeplien/Pauli dengan baik adalah
konsentrasi. Terkadang Anda akan merasa blank pada pertengahan tes. Namun Anda harus
kembali fokus pada penjumlahan berikutnya. Lebih baik tidak mengingat hasil penjumlahan
sebelumnya. Kalaupun Anda akan mengubahnya, Anda harus cermat mengatur waktu supaya
grafik pengerjaan tidak terpengaruh.
6. Kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan perut terisi dahulu sebelum
berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi.
to be continued......
Bagaimana, semakin penasaran mempelajari Tips dan Trik Psikotes untuk Seleksi Kerja dan
Masuk Perguruan Tinggi ? :D Tunggu ulasan saya selanjutnya ya. Kita bisa belajar bersama :)
Bila ada yang ingin didiskusikan, monggo mengisi kolom komentar.