Pada praktikum struktur perkembangan hewan 2 tentang Oogenesis dan
spermatogenesis dengan menggunakan preparat kering irisan ovarium dan testis diperoleh data yaitu pada preparat kering ovarium ditemukan folikel premordial, folikel primer dan folikel sekunder. Pada preparat folikel premordial terlihat memiliki ukuran yang kecil dibandingkan dengan folikel lain. Hal ini sama dengan teori yang menyebutkan bahwa folikel premordial memiliki ciri-ciri terdiri dari oosit besar yang dilapisi selapis sel folikel yang berbentuk gepeng dan memiliki inti cukup besar (Tenzer, dkk, 2014). Kemudian pada preparat juga ditemukan folikel yang memiliki ukuran lebih besar dari folikel premordial yaitu folikel primer. Folikel primer ditandai dengan adanya satu atau lebih sel granulosa kuboid yang tersusun dalam satu lapis sel yang mengelilingi oosit, oosit berukuran lebih besar, dan memiliki sel teka (Tenzer, dkk, 2014). Selain itu juga ditemukan folikel sekunder. Folikel sekunder memiliki ciri-ciri yang tidak jauh berbeda dari folikel primer, hal ini sama dengan teori yang menyebutkan bahwa perubahan yang utama selama perkembangan folikel sekunder yaitu peningkatan jumlah sel theca dan sel granulosa (Utami, 2009). Pada preparat kedua yaitu preparat kering testis ditemukan sel laydig yang memiliki ciri berada diantara tubulus seminiferus. Dalam preparat kering ovarium tidak ditemukan perkembangan folikel pada tahap folikel tersier dan folikel graaf. Sedangkan folikel premordial dijumpai dalam jumlah yang banyak. Hal ini terjadi karena ovarium yang digunakan untuk membuat preparat bukanlah ovarium manusia karena pada ovarium manusia tahap perkembangan folikel premordial terjadi pada saat manusia masih di dalam rahim. Kemudian tidak ditemukannya perkembangan folikel pada tahap folikel tersier dan folikel graaf mungkin karena saat pembuatan preparat tersebut folikel tersier dan folikel graaf berada di sisi lain ovarium.