Vous êtes sur la page 1sur 7

TEKNIK PEMBERIAN OBAT

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Farmakologi


Dosen Pengampu Supadi, M.Kep.,Sp.KMB

Disusun oleh:
DHIAULHAQ REZKA HUTOMO
P1337420215106
TINGKAT 1A

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2016

Format Pengkajian dalam terapi obat


A. Pengkajian
Pengkajian adalah langkah pertama dalam proses keperawatan, sangat penting
karena data yang dihasilkan dari pengkajian merupakan dasar dari perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan yang akan dibuat. Pengumpulan data
mencangkup informasi baik yang bersifat subjektif maupun objektif.
1. Data subjektif
a. Riwayat kesehatan sekarang
Gejala-gejala klien
b. Pengobatan sekarang
1) Dosis, frekuensi, rute, dokter yang meresepkan
2) Pengetahuan klien mengenai obat dan efek sampingnya
3) Harapan dan persepsi klien tentang efektifitas obat
4) Kepatuhan klien terhadap aturan dan alas an-alasan ketidakpatuhan
5) Alergi dan reaksi terhadap obat, baik dahulu maupun sekarang
6) Obat-obat yang dibeli sendiri-frekuensi pemakaian
c. Riwayat kesehatan dahulu
1) Penyakit-penyakit dahulu, cidera besar, dan terapi obat, termasuk
reaksinya
2) Obat-obat yang disimpan dalam pemakaian waktu lampau; bagaimana
penyimpanannya, tanggal kadaluarsa
3) Obat-obat yang dibeli sendiri
d. Lingkungan klien
1) Anggota rumah tangga, tetangga, kawan dan peranan mereka; usia dari
anggota rumah tangga
2) Kemampuan menjalani aktivitas hidup sehari-hari (DL sama dengan
activities of dayli living)
3) Pola makan, pengruh kebudayaan dan ekonomi, keamanan
4) Sumber keuangan (obat-obat dapat sangat mahal)
Ingat bahwa klien, meskipun mereka tidak bermaksud menahan keterangan, tidak
selalu menceritakan kepada sodara mengenai obat-obatan mereka.Oleh karena itu,
selain menyakan obat-obat yang diresepkan, tanyakan juga secara khusus tentang
pemakaian tentang vitamin, pil keluarga berencana, aspirin atau asetaminofen, dan
antihistamin atau dekongestan.Demikian pula cari tahu mengenai pemakaian kavein
atau nikotin.
2. Data Obyektif

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan diagnostik
Pengkajian fisik

Data

dasar

perbandingan

yang

untuk
akan

datang
Pusatkan perhatian pada gejala-gejala dan organ-organ yang kemungkinan besar
terpengaruh oleh terapi obat.
B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan dibuat berdasarkan analisa data hasil pengkajian.Dapat
dihasilkan lebih dari satu diagnosa keperawatan yang dapat diterapkan, dan diagnosa
keperawatan dapat bersifat aktual atau potensial. Registered nurse (perawat yang
terdaftar ) merumuskan diagnosa keperawatan, dan registered nurse serta licensed
practical nurse (perawat yang memiliki ijin praktik) menerapkan perencanaan yang
berkaitan dengan diagnose keperawatan.
Diagnosa keperawatan yang sering berkaitan dengan terapi obat adalah
Kurang pengetahuan tentang kerja obat, pemberian obat, dan efek samping

yang berkaitan dengan kesulitan bahasa


Potensial mendapatkan cedera yang berhubngan dengan efek samping obat,
seperti pusing dan rasa kantuk yang berkaitan dengan gangguan pembluh

darah otak
Perubahan dalam proses berpikir yang berkaitan dengan sifat pelupa,
mempengaruhi apakah klien memakai obat sesuai dengan yang diresepkan

Keuntungan dari diagnose keperawatan terhadap klien yaitu meningkatkan kualitas


optimum dari rencana perawatan.
C. Interverensi
Fase perencanaan dari proses keperawatan ditandai dengan penetapan lingkup
tujuan, atau hasil yang diharapkan. Lingkup tujuan yang efektif memenuhi kualitas
sebagai berikut:
1. Berpusatkan pada klien dan dengan jelas menyatakan perubahan yang
diharapkan
2. Dapat diterima baik oleh klien maupun perawat (tergantung pada kemampuan
3.
4.
5.
6.

pengambilan keptusan dari klien)


Realistik dan dapat diukur
Dikerjakan bersama-sama dengan pemberi asuhan kesehatan lainnya
Batas waktu yang realistik
Jelas untuk melakukan evaluasi.
Contoh-contoh dari tujuan adalah : (1) E.C. (nama klien) akan bisa mandiri

dalam memberikan dosis insulin yang diresepkan pada akhir session ke empat dari

instruksi. (2) D.Z. akan menyiapkan lembar pencatatan pengobatan yang secara tepat
mencerminkan jadwal pengobatan yang diresepkan dalam waktu 3 hari.
D. Implementasi
Fase penerapan meliputi tindakan keperawatan yang perlu untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.Penyuluhan dan pengajaran kepada klien adalah kunci
tanggung jawab keperawatan selama fase ini.Dalam beberapa ruang lingkup praktik,
pemberian obat dan pengkajian efek obat juga merupakan tanggung jawab
keperawatan yang penting.
Penyuluhan pada klien merupakan proses yang terus-menerus. Pengajaran
lebih efektif dalam lingkungan yang bebas dari hal-hal yang dapat mengganggu
perhatian, dan informasi harus disajikan sesuai dengan minat klien dan tingkat
pengertiannya.Pengkajian data dapat memberikan saran tentang kompleksitas,
banyak, dan panjangnya sesion pengajaran yang dibutuhkan.Cobalah untuk peka
terhadap motivasi klien untuk belajar, jangka waktu perhatiannya, dan tingkat
frustasinya.Pergunakan pendekatan yang positif, contohnya, narkotik ini biasanya
efektif untuk meredakan jenis nyeri yang kamu derita.Jadilah pendengar dan
pengamat yang aktif.
Mengikutsertakan anggota keluarga atau teman dalam rencana pengajaran
merupakan ide yang baik sekali.Pengkajian data menuntun perawat kepada orang
yang tepat untuk diikutsertakan. Orang lain dapat bertindak sebagai pendukung
psikologis, orang yang memberikan semua atau sebagian terapi obat, pengamat
efektifitas dan efek samping terapi obat, dan /atau menerpkan perubahan-perubahan
lain, seperti belanja, atau cara-cara baru dalam persiapan makanan.
Rencana pengajaran yang melibatkan perangsangan beberapa indra dan
partisipasi aktif oleh klien akan meningkatkan proses belajar. Meminta klien atau
orang lain untuk menunjukan cara yang telah diajarkan, jika memungkinkan, akan
memberikan umpan balik kepada perawat tentang proses belajar dari klien dan
memberikan rasa percaya diri kepada klien dalam menjalankan aturan atau aspek
tertentu dari aturan. Beberapa tip-tip tambahan dalam mengajar adalah sebagai berikut
:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Siapkan instruksi tertulis sebagai tambahan dalam alat bantu mengajar


Berikan chart atau grafik berwarna
Berikan pelajaran dengan pita audiokaset. Sediakan sebuah tape recorder
Dorong klien dan keluarga untuk bertanya; sediakan waktu untuk ini
Ulas sumber daya masyarakat untuk diagnose keperawatan klien
Dukung kerjasama dengan berbagai bidang dalam menggerakan sumber daya

Penggunaan Kartu Pengajaran Obat sangat bermanfat.Kartu ini memberikan


informasi mengenai obat tertentu atau kelompok obat.Kartu ini dapat dibuat oleh
pemberi asuhan kesehatan atau diperoleh dari pabrik obat berbagai format dapat
dibuat.Berusahalah untuk kreatif. Hal-hal yang dapat menolong dapat berupa :
1.
2.
3.
4.

Nama obat
Alasan saudara memakai obat
Waktu-waktu khusus untuk memakai obat
Hal-hal khusus yang saudara harus atau tidak boleh lakukan sewaktu

menggunakan obat, contohnya, tablet boleh atau tidak boleh digerus, dsb
5. Efek samping yang mungkin terjadi dalam pengobatan
Selain dari kartu pengajaran obat yang khusus untuk masing-masing obat,
terdapat juga beberapa hal umum yang dapat membantu dan baik untuk diingat.
Meningkatkan kepatuhan klien terhadap aturan terapi obat adalah komponen
yang penting dalam pendidikan kesehatan. Respons klien dan keluarganya terhadap
dua pertanyaan berikut akan memberikan perawat informasi penting yang unik bagi
situasi pengajaran klien.
1. Hal-hal apa yang membantu saudara untuk menggunakan obat sebagaimana
seharusnya?
2. Hal-hal apa yang mencegah saudara untuk menggunakan obat sebagaimana
seharusnya?
Factor-faktor yang sering ditemukan dalam ketidakpatuhan adalah : lupa,
kurang pengetahuan, efek sampang, rendah diri, depresi, kurangnya percaya terhadap
system asuhan keperawatan, persoalan keluarga, hambatan batasan, tingginya
pengobatan, ansietas, dan kurangnya motivasi.
Banyak orang yang memakai bermacam-macam obat dalam beberapa kali
sehari dan ini merupakan tantangan bagi klien, keluarganya dan perawat. Aktivitas
kompleks ini dapat dibagi-bagi menjadi beberapa tugas yang sederhana, yaitu :
1. Persiapan untuk persediaan obat selama sehari atau seminggu. Dengan demikian,
obat-obatan dalam sehari dapat dimasukan ke dalam satu tempat. Dengan
menyediakan persediaan obat dalam sehari, maka klien atau perawat dapat secara
cepat mengetahui obat mana yang sudah dipakai dan obat mana yang belum. Ingat
selalu bahwa pil yang hilang mungkin saja terjatuh dan sebenarnya tidak

dimakan. Cara lain untuk melakukan tugas ini adalah dengan menyiapkan obatobatan dalam sehari dan kemudian pil dipisah-pisahkan berdasarkan waktu
pemakaian. Untuk ini dapat dipakai kotak yang bersekat banyak yang tersedia di
toko obat atau toko lain atau dapat juga dipakai kardus tempat telur, sehingga
dapat membantu klien untuk memisah-misahkan obat-obatan mereka.
2. Lembar pencatatan juga berguna. Klien atau anggota keluarga member tanda
setiap kali satu macam obat dipakai. Lembar ini dibuat sedemikian rupa untuk
memenuhi kebutuhan klien. Contohnya, waktu dapat ditulis sendiri oleh klien atau
dapat terlebih dulu ditulis dan klien memberi tanda setiap kali pemakaian.
3. Suatu kombinasi dari persediaan dan pencatatan tiap hari dapat berguna.
Pertimbangkan juga pemakaian kode warna. Ketajaman penglihatan, tangan kanan
atau kidal, dan proses mental mempunyai efek penting dalam menentukan system
mana yang paling baik bagi masing-masig klien.
Dalam sepanjang rencana pengajaran, seorang perawat harus mendorong
kebebasan klien.

E. Evaluasi
Efektifitas pendidikan kesehatan mengenai terapi obat dan pencapaian tujuan
dinyatakan pada fase evaluasi dari proses keperawatan. Saat dimana dilakukan
evaluasi tercapainya tujuan tergantung dari waktu spesifik yang ditentukan pada
pernyataan tujuan.
Jika tujuan tidak terpenuhi, perawat perlu menentukan akibatnya dan mengkaji
ulang sesuai sebabnya. Ini akan mencakup penambahan data untuk pengkajian dan
lingkup tujuan baru. Jika tujuan terpenuhi, maka rencana keperawatan telah selesai.
Untuk melengkapi asuhan bagi setiap klien, ikutilah saran-saran berikut :
Kaji ulang bersama klien dan keluarga mengenai kebutuhan untuk perawatan

tindak lanjut, jika dibutuhkan


Dorong untuk menentukan pilihan-pilihan dalam aktivitas kehidupan sehari-

hari
Rujuk klien kepada sumber daya masyarakat sesuai denagn kebutuhan

Daftar Pustaka
Priharjo, Robert. 1995. Teknik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat. Jakarta: EGC.
Kee.L Joyce dan Evelyn R. Hayes.Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta:
EGC

Vous aimerez peut-être aussi