Vous êtes sur la page 1sur 4

Abdul Muiz Maulana

115020301111014
Pertanyaan Diskusi:
1. Pertimbangan auditor mengenai materialitas merupakan pertimbangan profesional dan
dipengaruhi oleh persepsi auditor atas kebutuhan orang yang memiliki pengetahuan
memadai dan yang akan meletakkan kepercayaan terhadap laporan keuangan.
Pertimbangan mengenai materialitas yang digunakan oleh auditor dihubungkan dengan
keadaan sekitarnya dan mencakup pertimbangan kuantitatif maupun kualitatif.
Jika secara teoritis diasumsikan bahwa pertimbangan auditor tentang materialitas pada
tahap perencanaan didasarkan atas informasi yang sama dengan informasi yang tersedia
pada tahap evaluasi, maka materialitas untuk tujuan perencanaan dan evaluasi akan
sama. Namun, pada saat merencanakan audit, biasanya tidak mungkin bagi auditor untuk
mengantisipasi semua keadaan yang mungkin, yang akhirnya akan mempengaruhi
pertimbangannya tentang materialitas dalam mengevaluasi temuan audit pada tahap
penyelesaian audit, karena (1) keadaan-keadaan yang melingkupi mungkin berubah dan
(2) tambahan informasi mengenai masalah akan selalu ada selama periode audit. Dengan
demikian, pertimbangan awal tentang materialitas akan berbeda dengan pertimbangan
yang digunakan dalam mengevaluasi temuan audit. Jika tingkat materialitas diturunkan
ke tingkat semestinya yang lebih rendah dalam mengevaluasi temuan audit (dengan
demikian risiko audit yang dihadapi oleh auditor meningkat), auditor harus mengevaluasi
kembali kecukupan prosedur audit yang telah dilaksanakan.
Ketika menghadapi masalah revaluasi/penurunan nilai aset tetap dan auditor tidak
memiliki keyakinan yang memadai seperti halnya pada penurunan asset dari keenam
toko milik PT Maju Makmur di Sidoarjo, maka seorang auditor dapat menggunakan jasa
spesialis Masalah-masalah seperti ini mungkin memerlukan keterampilan atau
pengetahuan khusus dan menurut pertimbangkan auditor memerlukan penggunaan
pekerjaan spesialis untuk mendapatkan bukti audit yang kompeten. Menurut PSAK No
16 yang mengatur tentang Aset Tetap, Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi,
maka penurunan tersebut diakui dalam laba rugi. Namun, penurunan nilai tercatat diakui
dalam pendapatan komprehensif lain selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo
kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut. Penurunan nilai yang diakui dalam
pendapatan komprehensif lain mengurangi akumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus
revaluasi.

2. Menurut PSA No. 16 Seksi 315 disebutkan bahwa pada dasarnya auditor pengganti
dianjurkan untuk menjalin komunikasi terlebih dahulu dengan auditor sebelumnya
berkenaan mengenai masalah proses audit sebelumnya yang dilakukan oleh auditor
terdahulu. Hal ini penting mengingat dapat memberikan informasi yang bermanfaat
kepada auditor pengganti dalam mempertimbangkan penerimaan atau penolakan
perikatan. Auditor pengganti harus selalu memperhatikan antara lain, bahwa auditor
pendahulu dan klien mungkin berbeda pendapat tentang penerapan prinsip akuntansi,
prosedur audit, atau hal-hal signifikan yang serupa, di dalam kasus ini antara KAP Adi
susilo & Rekan sebagai auditor baru & PT. Maju Makmur sebagai Calon Klien dari KAP
Adi Susilo & Rekan. Namun pada dasarnya, ada saja hal-hal yang tidak diinginkan salah
satunya mengenai Pemilik PT. Maju Makmur, Langgeng Santoso yang tidak memberikan
ijin kepada KAP Adi Susilo & Rekan untuk melakukan diskusi dengan auditor terdahulu.
Berkenaan dengan permasalahan diatas, bila calon klien (Langgeng Santoso) tidak
memberikan izin kepada auditor pengganti untuk memperoleh informasi dari auditor
sebelumnya, menurut SA 315.2 auditor pengganti (KAP Adi Susilo & Rekan) harus
menyelidiki alasan-alasan dan mempertimbangkan pengaruh penolakan atau pembatasan
tersebut dalam memutuskan penerimaan atau penolakan perikatan dari calon klien
tersebut.
Penting bagi auditor untuk menerima suatu perikatan audit hanya apabila terdapat keyakinan
yang memadai bahwa manajemen klien dapat dipercaya. Ketika manajemen kurang memiliki
integritas , terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa kekeliruan yang material dan
ketidakberesan akan terjadi dalam proses akuntansi dimana laporan keuangan dibuat. Muatz
dan Sharaf (1961) menyebutkan bahwa penilaian perilaku klien akan mempengaruhi strategi
audit, walaupun rendahnya integritas klien tidak selalu menimbulkan masalah penipuan
(Bernadi, 2000). Evaluasi bukti adalah fundamental setiap audit, kompleks dan vital dalam
proses pengambilan keputusan, auditor membutuhkan pertimbangan mengenai kualitas dan
kuantitas bukti sesuai dengan kriteria yang ditetapkan seperti kecukupan, kompetensi, dan
biaya ( Lin, et.al., 1984). Cara lain adalah dengan melakukan substantif test yang diperluas,
tujuannya adalah dikhususkan untuk menunjuk suatu risiko yang telah dinilai seperti
pengabaian manajemen.
Peer review merupakan review yang dilakukan oleh auditor terhadap kepatuhan suatu KAP
pada sistem pengendalian kualitasnya yang bertujuan untuk menentukan serta melaporkan
apakah KAP telah menyusun kebijakan dan prosedur yang memadai bagi kelima elemen
pengendalian kualitas serta mempraktekkannya. Yang diperiksa oleh tim peer review adalah
penerapan sistem pengendalian mutu KAP yang mengatur tentang kebijakan independensi,
penugasan personal, konsultasi, supervisi, pemekerjakan, pengembangan profesional,
promosi, penerimaan, dan keberlanjutan klien, dan ispeksi.

Dokumentasi audit adalah catatan utama yang mencakup semua informasi yang perlu
dipertimbangkan oleh auditor untuk melakukan audit secara memadai dan untuk mendukung
laporan audit. Tujuan dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor dalam memberikan
kepastian yang memadai bahwa audit telah sesuai dengan standar audit yang berlaku umum
dan juga membantu auditor dalam melaksanakan dan mensupervisi audit, selain itu
dokumentasi audit juga digunakan oleh auditor untuk menjembatani bukti audit dengan
opininya.
Dokumentasi audit dapat berupa berkas permanen maupun berkas tahun berjalan. Berkas
Permanen yaitu berkas yang berisi data historis atau yang bersifat berkelanjutan mengenai
klien, contoh: akta notaris, Berita acara kas opname, Rekonsiliasi bank, Rincian piutang,
Rincian persediaan Rincian utang, Rincian biaya dan lain lain.. Berkas tahun berjalan
mencakup seluruh kertas kerja yang berkaitan untuk tahun yang diaudit, yaitu program audit,
informasi umum, neraca saldo, jurnal koreksi / reklasifikasi, dan daftar-daftar pendukung.
Menurut PSA No 5 adalah membangun pemahaman dengan klien mengenai jasa yang akan
dilaksanakan untuk setiap perikatan karena dengan membangun pemahaman dengan klien
merupakan cara untuk mengurangi risiko terjadinya salah interpretasi atau harapan pihak lain,
baik pihak auditor maupun klien.
Pemahaman yang harus disampaikan auditor terhadap klien tentang audit atas laporan
keuangan umumnya mencakup hal-hal berikut ini :
Tujuan audit adalah untuk menyatakan suatu pendapat atas laporan keuangan.
Manajemen bertanggung jawab untuk membangun dan mempertahankan pengendalian intern
yang efektif terhadap pelaporan keuangan.
Manajemen bertangung jawab untuk mengidentifikasi dan menjamin bahwa entitas mematuhi
peraturan perundangan yang berlaku terhadap aktivitasnya.
Manajemen bertanggung jawab untuk membuat semua catatan keuangan dan informasi yang
berkaitan tersedia bagi auditor.
Pada akhir perikatan, manajemen akan menyediakan suatu surat bagi auditor yang
menegaskan representasi tertentu yang dibuat selama audit berlangsung.
Jika PT Maju Makmu menjadi perusahaan go public, prosedur tambahan yang harus
dilakukan adalah melakukan prosedur analitis. Menurut PSA No. 22 (SA Seksi 329), prosedur
analitik meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat atau ratioyang dihitung dari
jumlah-jumlah yang tercatat, dibandingkan dengan harapan yang dikembangkan oleh auditor.
Ketika menjadi perusahaan publik, maka auditor berkewajiban untuk menghitung ratio -ratio,
dengan membandingkan perusahaan tersebut dengan perusahaan sejenis lainnya.
Menurut saya , Adi Susilo sebaiknya melakukan review laporan keuangan dulu karena
kegiatanini adalah bertujuan untuk menentukan tingkat fee. Namun bila nantinya fee yang
diperoleh ternyatatidak sesuai maka lebih baik Adi Susilo lebih baik hanya melakukan review
saja. Terdapat perbedaan antara review atas laporan keuangan dengan audit. Review atas
laporan keuangan adalah pelaksanaan prosedur permintaan keterangan darimanajemen entitas
serta analisis komparatif yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan
keyakinan terbatas bahwa tidak terdapat modifikasi material yang harus dilakukan

ataslaporan keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan PABU. Tujuan review adalah untuk
memberikan keyakinan negatif sebagai lawan dari pernyataan positif pada suatu audit.
Review tidak memberikan dasar untuk menyatakan pendapat karena:
Review tidak mencakup pemerolehan pemahaman pengendalian intern.
Review tidak mencakup penetapan risiko pengendalian.
Review tidak mencakup pemerolehan bahan bukti yang menguatkan seperti inspeksi,
pengamatan, dan konfirmasi.
Review dapat menjadikan perhatian akuntan tertuju kepada hal-hal penting yang
mempengaruhi laporan keuangan, namun tidak memberikan keyakinan bahwa akuntan
akanmengetahui semua hal penting yang akan terungkap melalui suatu audit.d.Audit laporan
keuangan adalah upaya memperoleh dan mengevaluasi bukti yang mendasarilaporan
keuangan historis yang memuat asersi yang dibuat manajemenentitas dengan maksud agar
dapat memberikan pendapat apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai
PABU.Yang menjadi dampak financial tersbut adalah jumlah fee akan banyak diterima oleh
audior
Yang akan saya rekomendasikan adalah fee nya, resiko nya, proses bisnis, SPI nya, bukti
transaksi lebih khususnya ke aset tetap.

Vous aimerez peut-être aussi