Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Salah satu cara untuk mengamati perilaku Islam di dunia adalah dengan
bercermin pada Islam di Indonesia. Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di
dunia, Islam di Indonesia telah memperlihatkan suatu ciri khas tertentu, yang
mungkin berbeda dari tempat asal Islam itu sendiri, Mekkah. Sebagai agama
rahmatan lil alamin, Islam telah membuktikan kebenarannya. Kebenaran Islam telah
terbukti di berbagai belahan dunia. Setidaknya itulah hasil perjuangan Rasulullah
SAW yang menyebarkan Islam mati-matian sampai-sampai harus menghadapi
berbagai cobaan yang datang silih berganti. Ketika beliau masih hidup, setidaknya,
beliau telah melihat orang secara berbondong-bondong masuk Islam pada masa Fathu
Mekah. Jauh setelah itu, Islam kini berada di setiap jengkal negeri di seluruh dunia.
Di Indonesia Islam merupakan agama resmi dan menjadi mayoritas. Oleh karena itu,
umat Islam perlu bangga akan tingginya umat Islam di indonesia. Mengapa Islam di
Indonesia dapat menjadi besar dan terhormat? Itu tidak terlepas dari usaha para
pendahulu kita yang dengan tekun dan gigih menyebarkan dan mempertahankan
Islam di Indonesia. Mereka tidak hanya menyebarluaskan pesan Islam, tetapi juga
mempertahankan agar pesan ini tidak punah. Pada makalah ini, kita akan mempelajari
tentang Islam di Indonesia.
B. Pembahasan
a. Sejarah Sosialisme
Hegel adalah seorang guru besar pada universitas Berlin sebagaitokoh mazhab
idealisme. Ia berusaha menangkap kebenaran (truth), iaberpendapat apa yang
dianggap oleh manusia sebagai kebenaran itu hanyasebagian saja dari kebenaran.
Kebenaran hanya dapat ditangkap manusiadengan akal pikiran dialektik (proses dari
tesis, antitesis sampai sintensis,kemudian ia mulai lagi dari permulaan dan begitu
seterusnya) sampaikebenaran yang sempurna tertangkap. Kebenaran yang
menyeluruhdinamakan ide mutlak (Absolute Idea) bila tertangkap maka
berakhirdialektis.
Dialektik berkembang terus menerus berubah, gagasan satu sama lain
mempuyai hubungan. Marx tertarik dengan gagasan Hegel yang mengandung
kemajuan melalui konflik dan pertentangan. Inilah yang diperlukan untuk menyusun
teorinya mengenai perkembangan masyarakat melalui revolusi. Untuk melandasi teori
sosial ia merumuskan materealisme dialektis (dealectical materialism) kemudian
konsep tersebut digunakan untuk menganalisa sejarah perkembangan masyarakat
yang dinamakanyamaterialisme historis (historical materialism). Atas dasar terakhir
sampaipada kesimpulan dunia kapitalis ilmiah akan mengalami revolusi
(revolusiproletar) yang menghancurkan sendi-sendi masyarakat dan meratakan
jalanbagi terbentuknya masyarakat komunis.
Sejarah pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat sebagai proses evolusi
sosial (one way evolution) yang menceritakan harta kepemilikan menuju sosialisme.
Ada empat tahap kemasyarakatan yang dikonsepsikan Marx Pertama, tahap
kebudayaan primitif (primitive culture) yaitu ketika kebudayaan manusia dimulai dari
berburu dan bercocok tanam sebatas memenuhi kebutuhan keluarga. Kedua, tahap
feodalisme fase ini adalah kelanjutan dari budaya primitif pada tahap ini sumber daya
alam mulai terbatas dan populasi meningkat. Ketiga, tahap kapitalisme
sebagaikelanjutan dari feodalisme seorang buruh dengan pemilik tanah
salingbertentangan. Keempat, tahap masyarakat sosialisme dan kapitalisme sebagai
puncak konflik fase sebelumnya.
Masyarakat yang dicita-citakan oleh ideologi komunis adalahmasyarakat
tanpa kelas dan sama rata. Untuk mewujudkan masyarakat yangdicita-citakan itu,
hampir semua faktor produksi dikuasai oleh negara danpemilikan kekayaan oleh
individu sangat dibatasi. Dalam pandangan komunis proses tranformasi sosial
menuju masyarakat komunis dilakukan melalui revolusi dengan kekerasan. Mengapa
demikian, karena ideologi kelas yang berkuasa (borjuis) menganggap bahwa sistem
ekonomi yang berjalan adalah paling adil dan efisien. Mereka berusaha
mempertahankan sistem yang berjalan yang berarti mempertahankan penguasaan
faktor-faktor produksi di tangan mereka. Karena itulah peralihan faktor produksi dari
tangan perseorangan untuk kemudian ditempatkan di bawah penguasaan negara harus
dilakukan melalui sebuah revolusi (kekerasan).
Segala masyarakat yang ada sekarang ini merupakan pertentangankelas
Manifesto Komunis bahkan pertentangan antara kapitalis danproletar sudah jelas.
Pertentangan itu mengakibatkan konflik dengan tujuanperubahan. Marxisme adalah
ilmu sejarah yang terdiri dari konsep-konsep yang baru yang memberi kemungkinan
3
mempelajari sejarah secara ilmiah.Sedang dulu hanya menjadi ideologi atau filsafat
sejarah. Inti sejarah olehMarx dinyatakan dalam komunis. Sejarah manusia adalah
perang kelas yang dipromotori oleh kaum buruh untuk merebut hak sebagai
manusia yang bermartabat. Marx dan Engel mengarahkan sejarah secara
ilmiah sebagai ekspresi gerakan kaum buruh menghapus kelas. Ilmu sejarah
ini sesudah Marx disebut materialisme historis. Pengahancuran negara dan borjuis
menjadi agenda yang tidak terlewatkan dalam rangka menciptakan negara komunis.
Teorinya sejarah Marx mencoba meramalkan nasib manusia. Revolusi proletar
tentang masyarakat tanpa kelas adalah konsekuensi logis yang niscaya dari
kontradiksi yang terkandung dalam sistem ekonomi kapitalis. Kaum sosialis meyakini
terjadinya revolusi sebagai mana Hegel yang menganggap sejarah selalu berkembang
yang akan menumbangkan keserakahan kapitalisme.3
Sosialisme menghendaki campur tangan pemerintah yang luasmungkin dalam
bidang ekonomi dan penguasaan bersama dari alat produksisampai bidang yang
sekecil-kecilnya (kolektivisme) Komunisme merupakansalah satu bentuk sosialisme
sebagai sosialisme revolusioner yangmenghendaki perubahan secara radikal berbeda
dengan sosialismeevolusioner yang melakukan perubahan dengan cara damai.
Beberapa karakter yang dibawa ideologi komunis adalah atheisme.Agama
dianggap sebagai kebuntuan berfikir manusia. Agama dipandangmembawa kekolotan
sehingga menghambat kemajuan. Komunismemembawa dogma berlebihan menolak
demokrasi, hak asasi individu yangada adalah hak kolektif (komunal). Karena itu
pemilikan perseorang dibatasidan hampir semua dikuasai Negara.
b. Pengertian Sosialisme menurut HOS. Tjokroaminoto
3 Aiken, H. 2002. Abad Ideologi Terj. Ali Noer Zaman. Yogyakarta: Bentang. Hal
232
4 Tjokroaminoto, O.S. 1963. Islam dan Sosialisme. Djakarta: Lembaga Penggali Dan
Penghimpun Sedjarah Revolusi Indonesia Endang dan Pemuda. Hal 69
4
bersama, satu sama lain. Sedang Individualisme mengutamakan faham tiap-tiap orang
buat dirinja sendiri.
Dalam menuangkan buah pikirannya tentang sosialisme, HOS. Tjokroaminoto banyak membaca tulisan pengarang-pengarang bangsa barat, terutama sekali
karangan Prof. Quack (bangsa Belanda). Dari dalam kitab itu dikenal dengan kaum
sosialis dari segala abad dan belajar mengenal dengan aturan-aturan (stelsel) yang
dibuatnya. Berdasar penelaah beliau tentang pengertian sosialisme ternyata besar
perbedaannya antara satu dengan lainnya.5
Meskipun pergerakan-pergerakan sosialistis zaman dahulu itu, pertama kali
timbulnja adalah disebabkan karena kerusakan masjarakat pada tiap-tiap zaman jang
bersangkutan, bukan sadja benih pergerakan tersebut mendapat siraman dari tjita-tjita
hikmah (wijsgeerige idealen), tetapi terutama sekali mendapat siraman djuga dari
perasaan-perasaan keagamaan jang mendalam.6
Untuk memudahkan orang memahami dan membedakan antara sosialisme
dan komunisme maka berdasar pendapat umum bahwa komunisme itu satu nama
penghimpun (verzamelnaam) dan sosialisme itu nama macam (soortnaam).
HOS. Tjokroamonoto mengatakan bahwa komunisme itu ialah segala
peraturan (stelsel) yang menyerang, sifatnya kepunyaan seseorang dan buat
mengganti dia hendaknya dilakukan semacam aturan communion bonorum, yaitu
barang-barang itu hendak dimiliki bersama. Angan-angan atau pikiran communion
komunisme dan pengaturan communion (memiliki, mempunyai bersama), itulah yang
menjadi ukuran bagi rupa-rupa baginya komunis. Adapun sosialisme ialah satu bagian
dari komunisme, sosialisme atau kolektivisme menurut pengertian ini ialah tiap-tiap
peraturan tentang urusan harta benda (economisch stelsel).
Untuk mendapatkan pengertian yang benar tentang ketetapan arti kata tersebut
Tjokroaminoto memperingatkan adanya dua perkara yaitu sebagai berikut. jikalau
kita menyebutkan sosilaisme itu satu peraturan tentang urusan harta benda
(economisch stelsel). Maka tidaklah kita maksudkan bahwa sosialisme itu juga tidak
mempelajari ajaran-ajaran dan falsafah. Sebaliknya tiap-tiap macam sosialisme
adalah berdasar kepada azas-azas falsafah atau azas-azas agama, sedang sosialisme
yang wajib dituntut dan dilakukan oleh umat Islam itu bukannya sosialisme yang lain,
melainkan sosialisme yang berdasar azas-azas Islam belaka. Sosialisme yang kita tuju
bermaksud mencari keselamatan dunia dan juga keselamatan akhirat
c. Islam dan Sosialisme
diperlengkapi lebih dahulu untuk keperluan tersebut dan andai kata walaupun sudah
diperlengkapi lebih dahulu untuk keperluan tersebut, pun djalanja pemerintahan
masih akan berdjalan tidak mudah begitu sadja.
Mendjalankan sosialisme dalam sesuatu masjarakat jang sama sekali belum
matang deradjatnja, akan berarti merusak Negara dan masjarakatnja. Bukanja rakjat
akan mendjadi merdeka, tetapi dlaam keadaan jang demikian itu nistjaja segala usaha,
tjita-tjita dan kekajaan masing-masing orang akan bertambah tertindas oleh
karenanja. Dan akibatnja perikemanusiaan akan mendjadi rusak adanja.9
Sesuatu Negara jang rakjatnja terdiri daripada orang-orang jang tidak beradab,
tidak mempunjai keutamaan batin dan tidak mempunjai dasar kesutjian, tetapi penuh
dengan nafsu ingin menipu, dan penuh dengan keinginan jang kasar, baik orang jang
kajanja, maupun orang jang miskinnja, maka Negara jang demikian itu selamalamanja tidak akan menjadi Negara yang baik dan sempurna, walaupun diatur dengan
setjara sosialistis sekalipun.
Di zaman sekarang ini, kaum aristokrat (bangsawan) dan kaum kapitalis,
ataupun kaum kromo dan kaum miskin (proletar) tiadalah bersiap akan
membangunkan suatu Negara sosialistis jang sebenar-benarnja. Tiap-tiap orang hanja
mementingkan dirinja sendiri. Inilah lumrahnja jang sekarang mendjadi sembojan
hidup bagi kebanjakan orang, sedang kalau terus menerus demikian, nistjaja anak
tjutju mereka akan bertambah-tambah mendarah daging sifat loba dan ketamaannja.10
Sosialisme akan dapat berkuasa memerintah segenap dunia, apabila
pergerakan Pan Islamisme dapat menjampaikan maksudnja. Saat jang demikian itu
akan datang, apabila Islam dapat memulihkan kembali kekuatan dan kekuasaannja
jang pernah dimilikinja pada zaman dahulu itu. Sosialisme jang sedjati memerlukan
budi pekerti jang utama dan membutuhkan pula adanja ikatan persatuan lahir batin
jang kokoh, bagaikan mata rantai besi jang meghubungkan dan mempersatukan
segenap rakjat jang tidak bisa terdapat dimana-manapun djuga ikatan jang kokoh kuat
sematjam itu, melainkan hanja bisa terdapat dalam Islam belaka.
C. Penutup
Bagi HOS. Tjokroaminoto, Islam adalah sesuatu yang harus di perjuangkan dan di
persatukan, sebagai dasar kebangsaan yang hendak di proses menuju Indonesia.
Tipikal HOS. Tjokroaminoto identik dengan AI-Afghani yang juga merupakan tokoh
politik Pan-Islamisme (kebangkitan Islam). HOS. Tjokroaminoto dan Afghani juga
9 Tjokroaminoto, O.S. 1963. Islam dan Sosialisme. Djakarta: Lembaga Penggali Dan
Penghimpun Sedjarah Revolusi Indonesia Endang dan Pemuda. Hal 83
10 Tjokroaminoto, O.S. 1963. Islam dan Sosialisme. Djakarta: Lembaga Penggali
Dan Penghimpun Sedjarah Revolusi Indonesia Endang dan Pemuda. Hal 85-86
8
DAFTAR PUSTAKA
9
Aiken, H. 2002. Abad Ideologi Terj. Ali Noer Zaman. Yogyakarta: Bentang.
Azhar, M. 1997. Filsafat Politik (Perbedaan antara Barat dengan Islam). Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Poesponegoro, M. D. 2010. Sejarah Nasional Indonesia V-Edisi Pemutakhiran.
Jakarta: Balai Pustaka
Tashadi dkk. 1993. Tokoh-Tokoh Pemikir Paham Kebangsaan. Jakarta: Proyek
Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.
Tjokroaminoto, O.S. 1963. Islam dan Sosialisme. Djakarta: Lembaga Penggali Dan
Penghimpun Sedjarah Revolusi Indonesia Endang dan Pemuda.
Zainuddin, M. 2001. Agama Rakyat Agama Penguasa (Konstruksi Tentang Realitas
Agama dan Demokrasi). Yogyakarta: Galang Press.
10