Vous êtes sur la page 1sur 12

TUGAS

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN


DISTONIA
Mata kuliah : Keperawatan Maternitas

DISUSUN OLEH:
1. ERNAWATI
2. SARMIATI

201502170B
201502187B

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA(YPMP)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA
SORONG
2015/2016

DISTOSIA

I.

Pengertian
Distosia adalah persalinan yang panjang, sulit atau abnormal yang
timbul akibat berbagai kondisi yang berhubungan dengan lima factor
persalinan. (Bobak, 2004 : 784)
Distosia adalah persalinan yang sulit
Distosia adalah Kesulitan dalam jalannya persalinan. (Rustam Mukhtar,

1994
II.

Etiologi
Distosia dapat disebabkan oleh :

III.

1.

Kelainan tenaga/ power

2.

Kelainan jalan lahir/ passage

3.

Kelainan letak dan bentuk janin/ passager

Klasifikasi
A.

Kelainan His
His yang tidak normal baik kekuatan atau sifatnya sehingga

menghambat kelancaran persalinan


Jenis kelainan :
Inersia uteri : His yang sifatnya lebih lama, singkat dan jarang
dibandingkan his normal
- Inersia uteri pimer
Kelemahan his timbul sejak permulaan persalinan
- Inersia uteri sekunder
Kelemahan timbul sesudah adanya his yang kuat, teratur dalam waktu
yang lama
Tetania uteri (hypertonic uterin contraction)
His yang terlalu kuat dan terlalu sering sehingga tidak ada relaksasi rahim
Incoordinate uterin action

Sifat his yang berubah dimana tidak ada koordinasi dan sikronisasi antara
kontraksi dan bagian-bagiannya

Faktor-faktor yang mempengaruhi :

B.

Kehamilan primi gravida tua atau multi gravida


Herediter
Emosi dan kekuatan
Kelainan uterus
Kesalahan pemberian obat
Kesalahan pimpinan persalinan
Kehamilan kembar dan post matur
Letak lintang
Jenis kelainan jalan lahir

1.

Kelainan bentuk panggul

Perubahan bentuk karena kelainan pertumbuhan intra uterin


-

Panggul naegele

Panggul robert

Split pelvis

Panggul asimilasi

Perubahan bentuk karena penyakit pada tulang panggul/ sendi panggul


-

Rakhitis

Osteomalasia

Neoplasma

Atrofi, karies, nekrosis

Penyakit pada sendi sakroiliaca dan sendi sakrokoksigea

Perubahan bentuk karena penyakit tulang belakang


-

Kiposis

Skoliosis

Spondilolitesis

Perubahan bentuk karena penyakit kaki

2.

Kalainan traktus genitalia


Pada vulva terdapat edem, stenosis dan tumor yang dipengaruhi

oleh gangguan gizi, radang atau perlukaan dan infeksi


Pada vagina yang mengalami sektrum dan dapat memisahkan
vagina atau beberapa tumor
Pada serviks karena disfungsi uterin action atau karena parut/
karsinoma
Pada uterus terdapatnya mioma atau adanya kelainan bawaan
seperti letak uterus abnormal
Pada ovarium terdapat beberapa tumor
C.

Jenis Kelainan Janin


1.

2.

Kelainan letak kepala/ mal presentasi/ mal posisi diantaranya :


a.

Letak sunsang

b.

Letak lintang
Kelainan bentuk dan ukuran janin diklasifikasikan :

a.

Distosia kepala pada hidrocepalus, kepala besar, higronoma koli (tumor

b.
c.
d.
e.

dileher)
Distosia bahu pada janin dengan bahu besar
Distosia perut pada hidropsfetalis, asites
Distosia bokong pada spina bifida dan tumor pada bokong janin
Kembar siam

IV.

Manifestasi Klinik
a.

Ibu :
Gelisah
Letih
Suhu tubuh meningkat
Nadi dan pernafasan cepat
Edem pada vulva dan servik
Bisa jadi ketuban berbau

b.

Janin

DJJ cepat dan tidak teratur

V.

Manajemen Terapeutik
Penanganan Umum
- Nilai dengan segera keadaan umum ibu dan janin
- Lakukan penilaian kondisi janin : DJJ
- Kolaborasi dalam pemberian :

Infus RL dan larutan NaCL isotanik (IV)


Berikan analgesic berupa tramandol/ peptidin 25 mg (IM) atau

morvin 10 mg (IM)

emosional
dan
perubahan
posisi
cair
Berikan cairan
- Perbaiki keadaan umum

Dukungan emosional dan perubahan posisi


Berikan cairan

Penanganan Khusus
1. Kelainan His
TD diukur tiap 4 jam
DJJ tiap 1/2 jam pada kala I dan tingkatkan pada kala II
Pemeriksaan dalam :

Infus RL 5% dan larutan NaCL isotonic (IV)


Berikan analgetik seperti petidin, morfin
Pemberian oksitosin untuk memperbaiki his

2.

Kelainan janin

Pemeriksaan dalam

Pemeriksaan luar
MRI

Jika sampai kala II tidak ada kemajuan dapat dilakukan seksio


sesaria baik primer pada awal persalinan maupun sekunder pada akhir
persalinan
3.

Kelainan jalan lahir


Kalau konjungata vera <8 (pada VT terba promontorium) persalinan
dengan SC

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DISTONIA


I.

Pengkajian
1.

Identitas Klien

2.

Riwayat Kesehatan
a.

RKD

Yang perlu dikaji pada klien, biasanya klien pernah


mengalami distosia sebelumnya, biasanya ada penyulit persalinan
sebelumnya seperti hipertensi, anemia, panggul sempit,biasanya ada
riwayat DM, biasanya ada riwayat kembar dll.
b.

RKS

Biasanya dalam kehamilan sekarang ada kelainan seperti :


Kelainan letak janin (lintang,sunsang dll) apa yang menjadi presentasi
dll.
c.

RKK

Apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit kelainan


darah, DM, eklamsi dan preeklamsi.
3. Pemeriksaan Fisik
Kepala, rambut tidak rontok, kulit kepala bersihtidak ada ketombe
Mata : Biasanya konjungtiva anemis
Thorak:
Inpeksi pernafasan : Frekuensi, kedalam, jenis pernafasan, biasanya
ada bagian paru yang tertinggal saat pernafasan.
Abdomen
Kaji his (kekuatan, frekuensi, lama), biasanya his kurang semenjak
awal persalinan atau
menurun saat persalinan, biasanya posisi, letak, presentasi dan
sikap anak normal atau tidak,

raba fundus keras atau lembek, biasanya anak kembar/ tidak,


lakukan perabaab pada simpisis
biasanya blas penuh/ tidak untuk mengetahui adanya distensi usus
dan kandung kemih.

Vulva dan Vagina


Lakukan VT : biasanya ketuban sudah pecah atau belum, edem
pada vulva/ servik, biasanya teraba promantorium, ada/ tidaknya
kemajuan persalinan, biasanya teraba jaringan plasenta untuk
mengidentifikasi adanya plasenta previa
Panggul
Lakukan pemeriksaan panggul luar, biasanya ada kelainan bentuk
panggul dan kelainan
tulang belakang
II.

Kemungkinan Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d tekanan kepala pada servik,
partus lama, kontraksi tidak efektif
2. Resiko tinggi cedera janin b/d penekanan kepala pada panggul,
partus lama, CPD
3. Resiko tinggi kekurangan cairan b/d hipermetabolisme, muntah,
pembatasan masukan cairan
4. Resiko tinggi cedera maternal b/d kerusakan jaringan lunak karena
persalinan lama
5. Resiko tinggi infeksi b/d rupture membrane, tindakan invasive
6. Cemas b/d persalinan lama

III. Intervensi

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d tekanan kepala pada servik,


partus lama, kontraksi tidak efektif
Tujuan : Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi/ nyeri berkurang
Kriteria : -

Klien tidak merasakan nyeri lagi

Klientampak rilek

Kontraksi uterus efektif

Kemajuan persalinan baik

Intervensi :
a. Tentukan sifat, lokasi dan durasi nyeri, kaji kontraksi uterus,
hemiragic dan nyeri tekan abdomen
Rasional : Membantu dalam mendiagnosa dan memilih tindakan,
penekanan kepala pada servik yang berlangsung lama akan
menyebabkan nyeri
b. Kaji intensitas nyeri klien dengan skala nyeri
Rasional : Setiap individu mempunyai tingkat ambang nyeri yang
berbeda, denga skala dapat diketahui intensitas nyeri klien
c. Kaji stress psikologis/ pasangan dan respon emosional terhadap
kejadian
Rasional : Ansietas sebagai respon terhadap situasi darurat dapat
memperberat derajat ketidaknyamanan karena sindrom ketegangan
takut nyeri
d. Berikan lingkungan yang nyaman, tenang dan aktivitas untuk
mengalihkan nyeri, Bantu klien dalam menggunakan metode
relaksasi dan jelaskan prosedur
Rasional :Teknik relaksasi dapat mengalihkan perhatian dan
mengurangi rasa nyeri
e. Kuatkan dukungan social/ dukungan keluarga
Rasional : Dengan kehadiran keluarga akan membuat klien
nyaman, dan dapat mengurangi tingkat
kecemasan dalam melewati persalinan, klien merasa diperhatikan
dan perhatian terhadap nyeri akan terhindari

f. Kolaborasi :
Berikan narkotik atau sedative sesuai instruksi dokter
Rasional : Pemberian narkotik atau sedative dapat
mengurangi nyeri hebat
Siapkan untuk prosedur bedah bila diindikasikan

2. Resiko tinggi cedera janin b/d penekanan kepala pada panggul, partus
lama, CPD
Tujuan : Cedera pada janin dapat dihindari
Kriteria :
-

DJJ dalam batas normal


Kemajuan persalinan baik

Intervensi :
a. Melakukan manuver Leopold untuk menentukan posis janin dan
presentasi
Rasional : Berbaring tranfersal atau presensasi bokong
memerlukan kelahiran sesarea. Abnormalitas lain seperti presentasi
wajah, dagu, dan posterior juga dapat memerlukan intervensi
khusus untuk mencegah persalinan yang lama
b. Dapatkan data dasar DJJ secara manual dan atau elektronik, pantau
dengan sering perhatikan variasi DJJ dan perubahan periodic pada
respon terhadap kontraksi uterus
Rasional : DJJ harus direntang dari 120-160 dengan variasi ratarata percepatan dengan variasi rata-rata,
percepatan dalam respon terhadap aktivitas maternal, gerakan janin
dan kontraksi uterus.
c. Catat kemajuan persalinan

10

Rasional : Persalinan lama/ disfungsional dengan perpanjangan


fase laten dapat menimbulkan masalah kelelahan ibu, stress berat,
infeksi berat, haemoragi karena atonia/ rupture uterus.
Menempatkan janin pada resiko lebih tinggi terhadap hipoksia dan
cedera
d. Infeksi perineum ibu terhadap kutil vagina, lesi herpes atau rabas
klamidial
Rasional :

Penyakit hubungan kelamin didapat oleh janin

selama proses melahirkan karena itu


persalinan sesaria dapat diidentifikasi khususnya klien dengan virus
herpes simplek tipe II
e. Catat DJJ bila ketuban pecah setiap 15 menit
Rasional : Perubahan pada tekanan caitan amnion dengan rupture
atau variasi deselerasi DJJ setelah robek dapat menunjukkan
kompresi tali pusat yang menurunkan transfer oksigen ke janin
f. Posisi klien pada posisi punggung janin
Rasional :Meningkatkan perfusi plasenta/ mencegah sindrom
hipotensif telentang

IV. Implementasi
Setelah rencana tindakan keperawatan disusun secara sistemik. Selanjutnya
rencana tindakan tersebut diterapkan dalam bentuk kegiatan yang nyata dan
terpadu guna memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan yang diharapkan
V. Evaluasi
Akhir dari proses keperawatan adalah ketentuan hasil yang diharapkan
terhadap perilaku dan sejauh mana masalah klien dapat teratasi.
Disamping itu perawat juga melakukan umpan balik atau pengkajian
ulang jika tujuan ditetapkan belum berhasil/ teratasi.

11

DAFTAR PUSTAKA
Mochtar Rustam, (1998) Sinopsis Obstetri 2 Penerbit Buku Kedokteran EGC
Jakarta: 2006
Winkjosastro, Hanifah. Ilmu Kebidanan. Edisi 3 Penerbit Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta : 2006.
Winkjosastro, Hanifah. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta : 2002.
Manuaba, Ida Bagus Gde. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstertri
Ginekologi dan Keluarga Berencana, EGC. Jakarta : 2005

emosional
perubahan
posisi

Dukungan
Berikandan
cairan

12

Vous aimerez peut-être aussi