Vous êtes sur la page 1sur 12

Aspek Teknis Operasional

Timbulan Sampah

Gambar 6.1 Hubungan Antara Timbulan Sampah, Jumlah Penduduk, dan


Lahan dengan Perkembangan Waktu
Sumber: Soemirat, 1994
Timbulan sampah akan bertambah banyak seiring dengan bertambahnya
penduduk seiring dengan berkembangnya waktu. Sementara lahan yang tersedia
jumlahnya tetap seperti pada gambar 6.1. apabila tidak dikelola maka timbulan
sampah akan menimbulkan berbagai permasalahan baik bau, lalat, penyakit
maupun estetika. Sehingga perlu untuk diterapkan sebuah pengelolaan limbah
padat yang terpadu. Pengelolaan limbah padat terpadu adalah sebuah upaya yang
dilakukan oleh berbagai pihak untuk menangani masalah sampah dari mulai
sumber sampah hingga pembuangan akhir sampah.
Timbulan sampah di Kabupaten Kuningan sendiri bertambah dari tahun ke
tahun seiring dengan pertumbuhan penduduk. Jumlah yang semakin bertambah ini
perlu untuk dilakukan penanganan mulai dari sumber hingga tempat pemrosesa
akhir sampah. Diharapkan dengan adanya penanganan ini maka timbulan sampah
yang berakhir di TPA semakin sedikit dan meminimalisasi permasalahan yang
ditimbulkan akibat timbulan sampah tersebut yaitu keterbatasan lahan, bau, lalat,
penyakit dan estetika.

Penanganan Sampah di Sumber


Upaya pertama dalam pengelolaan sampah secara terpadu adalah

penanganan yang dilakukan di sumber penimbul sampah. Sumber tiimbulan


sampah dapat berasal dari rumah tangga, pasar, industri, fasilitas umum, daerah
komersial dan sumber lainnya. Penanganan di sumber meliputi kegiatan
pemilahan (Shorting), pemanfaatn kembali (Reuse) dan daur ulang (Recycle)
dimana tidak semua sampah tidak dapat terpakai lagi, melainkan beberapa masih
dapat dimanfaatkan kembali menjadi barang lain yang bernilai ekonomis.
Penanganan ini dilakuaka untuk mengurangi (Reduce) volume timbulan sampah
menuju tempat penanganan selanjutnya. Penanganan ini biasa kita sebuat dengan
istilah 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Pemilahan sampah di sumber dilakukan dengan memisahkan sampah
organik dan anorganik. Pemisahan ini menggunakan wadah yang berbeda agar
sampah tidak tercampur dan mudah untuk diangkut ke tempat pengolahan yang
sesuai. Sampah anorganik biasanya akan dimanfaatkan kembali maupun di daur
ulang. Sedangkan sampah organik akan ditransformasi secara biologi yaitu
dengan kompos.
Pelaksanaan penanganan sampah di sumber dilaksanakan oleh masyarakat
setempat dengan didukung oleh pemerintahan di daerah pelayanan. Masyarakat
setempat diberi pencerdasan mengenai penanganan sampah di sumber melalui
kegiatan sosialisasi ke penimbul sampah seperti desa-desa, perumahan, dan
sumber penimbul sampah alinnya. Kegiatan penyuluhan atau sosialisasi ini
diharapkan dapat membantu masyarakat dalam turut serta melakukan penanganan
sampah di sumber yang meliputi 3R (reduce, Reuse, Recycle) maupn
pengomposan baik secara individu maupun komunal. Selain itu penyediaan
fasilitas bank sampah juga turut serta mewadahi masyarakat untuk melakukan
memisahan sampah di sumber yang kemudian sampah dapat dirubah menjadi
bentuk lain yang bernilai ekonomis sehingga dapat dijual.

Kegiatan penangan sampah di sumber ini di fokuskan pada daerah


pelayanan persampahan Kabupaten Kuniangan yang meliputi 11 kecamatan dan 5
kecamatan tambahan hingga tahun 2040.
1. 3R (Reduce, Reuse and Recycle)
Rencana Pengurangan Sampah (3R) di kabupaten Kuningan yang sudah
berjalan saat ini antara lain di Desa Ragawacana Kecamatan Jalaksana serta
terdapat juga di TPA Ciniru. Kegiatan 3R yang akan dikembangkan lagi, yaitu
terdapat di 17 Area beresiko sanitasi tinggi. Adapun Desa tersebut antara lain :
Pancalang, Lebak Herang, Pasiragung, Cikaduwetan, Benda, Karangmangu,
Nanggerang, Babakanmulya, Bandorasa Kulon, Linggaindah, Randobawa Girang,
Salakadomas, Nanggerangjaya, Tajurbuntu, Padamatang.
Perencanaan kegiatan 3R ini bertujuan untuk meminimasi sampah di
sumber dalam rangka memelihara lingkungan yang bersih dan meningkatkan nilai
tambah produk daur ulang sampah melalui konsep 3R (reduce, reuse, recycle).
Sampah bukan bahan buangan, tapi material yang dapat didaur ulang menjadi
pupuk organik (dari sampah basah) dan barang lainnya yang bernilai ekonomi
(dari sampah kering). Kegiatan membatasi (Reduce) sampah adalah upaya
meminimalkan produk sampah. Kegiatan mengguna-ulang (Reuse) adalah upaya
untuk menggunakan kembali sampah secara langsung. Kegiatan mendaur-ulang
(Recycle) adalah upaya untuk memanfaatkan kembali sampah setelah melalui
proses.
Proses pelaksanaan 3 R dapat dilakuakan secara individu oleh masyarakat
dari sumber penimbul sampah maupun dilakukan oleh badan yaitu UPS atau MRF
sebagai badan yang mengurusi pengolahan sampah termasuh 3R. Dari jumlah
timbulan sampah, direncanakan sampah yang di olah secara 3R oleh masyarakat
secara individu adalah 4% sedangkan di UPS dan MRF adalah sebesar 17,4%.
Kemudian sampah yang telah terpilah dapat dijual ke pemulung atau pengepul
untuk menghasilkan uang.

2. Pengomposan
Komposisi sampah organik di Kabupaten Kuningan adalah yang terbesar
yaitu 52,2% dari total jumlah timbulan sampah. Jumlah sampah organik yang
besar ini. Komposting merupakan cara yang efektif untuk mereduksi volume
sampah (organik )dan mengubahnya menjadi produk yang berguna. Berbagai
teknologi komposting telah ditemukan, dan penggunaannya ditentukan oleh luas
lahan yang tersedia, dan jenis sampah yang akan dikompos. Di beberapa negara
komposting sampah kebun telah diatur pelaksanaannya oleh undang-undang
sebagai kewajiban bagi setiap rumah tangga.
Di Kabupaten Kuningan sendiri yang penduduknya banyak yang
bermatapencaharian sebagai petani di kebun maupun sawah. Tentunga jumlah
sampah organiknya sangat banyak terlebih pada musim panen tiba. Selain dari
kebun dan sawah sampah organik juga dihasilkan oleh rumah tangga dan pasar
berupa sisa makanan maupun sayur-sayuran di pasar yang tidak terjual.
Kegiatan komposting ini dapat dilakukan secara indivisu maupun
komunal. Untuk pengomposan secara komunal dapat dilakukan di RT/RW
setempat. Jumlah sampah organik yang direncanakan akan dikomposting secara
individu yaitu sebanyak 2,2% dari total timbulan sampah Kabupaten Kuningan.

Pengumpulan sampah
Setelah sampah ditangani di sumbernya, sisa sampah yang tidak terolah di

sumber maka akan diangkut menuju tempat penanganan selanjutnya.


a. Sumber Pemukiman
Sumber pemukiman meliputi:
-

Pemukiman Rumah Mewah : Sampah organik yang dihasilkan 12,3%


dari total timbulan sampah organik dan sampah anorganik sebesar 2,8%
dari total timbulan sampah anorganik. Sampah di kumpulkan dari tempat
sampah masing-masing rumah ke tempat sampah besar di setiap depan
rumah. Kemudian diangkut oleh petugas menggunakan geobak atau motor

sampah menuju tempat pengumpulan sampah untuk dipindahkan ke


-

tempat penanganan sampah selanjutnya.


Pemukiman Rumah Sedang: Sampah organik yang dihasilkan 8,4% dari
total timbulan sampah organik dan sampah anorganik sebesar 2% dari total
timbulan sampah anorganik. Sampah di kumpulkan dari tempat sampah
masing-masing rumah menggunakan kantong plastik ke bak sampah
komunal. Kemudian dari bak sampah komunal sampah diangkut oleh
petugas menggunakan truck sampah menuju tempat pengumpulan sampah

untuk dipindahkan ke tempat penanganan sampah selanjutnya.


Pemukiman Rumah Sederhana: Sampah organik yang dihasilkan 7,2%
dari total timbulan sampah organik dan sampah anorganik sebesar 1,8%
dari total timbulan sampah anorganik. Sampah di kumpulkan dari tempat
sampah masing-masing rumah menggunakan plastik ke tempat sampah
komunal. Kemudian sampah dari tempat sampah komunal diangkut oleh
petugas menggunakan geobak atau motor sampah menuju tempat
pengumpulan sampah untuk dipindahkan ke tempat penanganan sampah

selanjutnya.
b. Sumber Pertokoan
Sumber dari pertokoan meliputi:
-

Toko Besar: Sampah organik yang dihasilkan 7,2% dari total timbulan
sampah organik dan sampah anorganik sebesar 9,4% dari total timbulan
sampah anorganik. Sampah ini dibuang dari tempat sampah masingmasing toko ke tempat sampah komunal menggunakan kantong plastik.
Kemudian dari tempat sampah komunal sampah diangkut ke penanganan

selanjutnya menggunakan truck sampah.


Toko Sedang: Sampah organik yang dihasilkan 6,4% dari total timbulan
sampah organik dan sampah anorganik sebesar 8,2% dari total timbulan
sampah anorganik. Sampah ini dibuang dari tempat sampah masingmasing toko ke tempat sampah komunal menggunakan kantong plastik.
Kemudian dari tempat sampah komunal sampah diangkut ke penanganan

selanjutnya menggunakan truck sampah.


Toko Kecil: Sampah organik yang dihasilkan 5,2% dari total timbulan
sampah organik dan sampah anorganik sebesar 6,3% dari total timbulan

sampah anorganik. Sampah ini dibuang dari tempat sampah masingmasing toko ke tempat sampah komunal menggunakan kantong plastik.
Kemudian dari tempat sampah komunal sampah diangkut ke penanganan
selanjutnya menggunakan truck sampah.
c. Sumber Perkantoran
Sumber dari pertokoan meliputi:
-

Kantor Besar: Sampah organik yang dihasilkan 3,2% dari total timbulan
sampah organik dan sampah anorganik sebesar 4,4% dari total timbulan
sampah anorganik. Di setiap kantor besar terdapat tempat penampungan
sampah, sampah dari wadah dikumpulkan dalam tempat penampungan
sampah kemudian diangkut oleh petugas menggunakan truck sampah

seminggu sekali menuju tempat penanganan sampah selanjutnya.


Kantor Sedang: Sampah organik yang dihasilkan 2,8% dari total timbulan
sampah organik dan sampah anorganik sebesar 4% dari total timbulan
sampah anorganik. Sampah dari wadah dikumpulkan ke tempat sampah
komunal menggunakan kantong plastik dan diangkut dengan gerobak atau

motor sampah menuju tempat penanganan sampah selanjutnya.


d. Sekolah
- SD: Sampah organik yang dihasilkan 3,4% dari total timbulan sampah
organik dan sampah anorganik sebesar 4,2% dari total timbulan sampah
anorganik. Sampah dari wadah sampah diangkut dengan gerobak sampah
menuju ke tempat penampungan sampah komunal. Kemudian dari tempat
sampah
-

komunal

diangkut

ke

temapat

penanganan

selanjutnya

menggunakan truck sampah.


SLTA: Sampah organik yang dihasilkan 2,5% dari total timbulan sampah
organik dan sampah anorganik sebesar 3,7% dari total timbulan sampah
anorganik. Sampah dari wadah sampah diangkut dengan gerobak sampah
menuju ke tempat penampungan sampah komunal. Kemudian dari tempat
sampah

komunal

diangkut

ke

temapat

penanganan

selanjutnya

menggunakan truck sampah.


SLTA: Sampah organik yang dihasilkan 2,5% dari total timbulan sampah
organik dan sampah anorganik sebesar 3,7% dari total timbulan sampah
anorganik. Sampah dari wadah sampah diangkut dengan gerobak sampah

menuju ke tempat penampungan sampah komunal. Kemudian dari tempat


sampah

komunal

diangkut

ke

temapat

penanganan

selanjutnya

menggunakan truck sampah.


e. Sumber Tempat Peribadatan
Sampah organik yang dihasilkan 3,5% dari total timbulan sampah
organik dan sampah anorganik sebesar 4% dari total timbulan sampah
anorganik. Sampah dari wadah dikumpulkan ke tempat sampah komunal
menggunakan kantong plastik dan diangkut dengan gerobak atau motor
sampah menuju tempat penanganan sampah selanjutnya.
f. Fasilitas Kesehatan
Sumber dari fasilitas kesehatan meliputi:
-

Rumah Sakit: Sampah organik yang dihasilkan 2,4% dari total timbulan
sampah organik dan sampah anorganik sebesar 3,6% dari total timbulan
sampah anorganik. Sampah dikumpulkan dalam wadah komunal di rumah

sakit da diangkut menggunakan truck seminggu sekali.


Apotik: Sampah organik yang dihasilkan 1,5% dari total timbulan sampah
organik dan sampah anorganik sebesar 2% dari total timbulan sampah
anorganik. Sampah dikumpulkan ke tempat sampah kununal menggun

kantong plastik.
g. Sumber Pasar
Sampah organik yang dihasilkan 12,2% dari total timbulan sampah
organik dan sampah anorganik sebesar 14,5% dari total timbulan sampah
anorganik. Sampah dari wadah dibuang ke tempat sampah komunal yang
kemudian diangkut menggunakan truck sampah.
h. Sumber Pabrik
Sampah organik yang dihasilkan 8,2% dari total timbulan sampah
organik dan sampah anorganik sebesar 13,2% dari total timbulan sampah
anorganik. Sampah di pabrik di kumpulkan dalam wadah komunal yang
terdapat di pabrik dan diangkut menggunakan truck sampah setiap tiga
hari sekali menuju ke tempat penanganan sampah selanjutnya.

i. Sumber Hotel
Sampah organik yang dihasilkan 10,9% dari total timbulan sampah
organik dan sampah anorganik sebesar 12,2% dari total timbulan sampah
anorganik. Di setiap hotel terdapat tempat penampungan sampah, sampah
dari wadah dikumpulkan dalam tempat penampungan sampah kemudian
diangkut oleh petugas menggunakan truck sampah seminggu sekali
menuju tempat penanganan sampah selanjutnya.

Pengolahan Sampah
Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Pemindahan sampah dilakukan dari tempat sumber penimbul sampah ke

tempat penanganan sampah selanjutnya. Dari sumber penimbul ada yang


dipindahkan ke UPS dan MRF serta ada pula yang langsung dipindahkan ke TPS
langsung. Proses pemindahan ini dilakukan dengan menggunakan alat pengangkut
baik berupa gerobak, motor sampah maupun truck sampah.
Pengumpulan sampah dilakukan dari tempat penanganan sampah menuju
ke TPA. Dari UPS dan MRF sisa sampah yang tidak terolah diangkut ke TPA.
Sampah dari TPS juga diangkut menuju TPA. Pengangkutan dilakukan
menggunakan kendaraan pengangkut yaitu berupa Amroll truck dan dump truck.
a. Kawasan Pemukiman
Sampah dipindahkan dari tong sampah (individu) menuju wadah komunal
atau kontainer menggunakan gerobak atau motor sampah oleh petugas.
Selanjutnya sampah dari bak sampah (komunal) dan kontainer dipindahkan
menggunakan kendaraan pemindahan menuju UPS, MRF dan TPS. Sisa sampah
tidak terolah dari UPS dan MRF diangkut beserta sampah dari TPS menuju ke
TPA dengan kendaraan pengangkut.
Tong sampah Gerobak/ motor sampahKontainer

UPS
Truk

Pemukiman

Bak sampah

MRF

TPS

Truk

TPA

Gambar Diagram alir proses pengumpulan, pemindahan dan pengankutan


sampah daerah pemukiman
Sumber: olahan penulis
b. Kawasan Pertokoan
Sampah dipindahkan dari tong sampah menuju menuju ke tempat
penampungan sampah yang lebih besar atau kontainer. Dari kontainer, sampah
diangkut menuju UPS, MRF dan TPS menggunakan kendaraan pemindah.
Kemudian sisa sampah yang tidak terolah di UPS dan MRF serta TPS
dikumpulkan ke TPA menggunakan kendaraan pengumpul.

UPS

Toko

Tong Sampah

Gerobak

Kontainer

Truk

MRF

Truk

TPS

Gambar Diagram alir proses pengumpulan, pemindahan dan pengankutan


sampah daerah pertokoan
Sumber: olahan penuli
c. Kawasan Perkantoran
Sampah dipindahkan dari tong sampah ke kontainer yang berfungsi
sebagai bak penampungan sampah kantor. Dari kontainer tersebut sampah
dipindahkan ke UPS, MRF dan TPS menggunakan truk pemindahan. Kemudian
sampah yang tidak terolah dari UPS, MRF dan TPS diangkut ke TPA
menggunakan truk pengangkut.
UPS

Kantor

Tong Sampah

Kontainer

Truk

MRF

Truk

TPA

TPS

Gambar Diagram alir proses pengumpulan, pemindahan dan pengankutan


sampah daerah Perkantoran
Sumber: olahan penulis

TPA

d. Kawasan Sekolah
Sampah ditampung dalam tong sampah kemudian diangkut menggunakan
gerobak ke kontainer. Dari kontainer sampah dipindahkan ke TPS kemudian
diangkut ke TPA menggunakan kendaraan pengangkut atau truk.
Sekolah

Tong Sampah

Gerobak

Kontainer

Truk

Truk

TPS

TPA

Gambar Diagram alir proses pengumpulan, pemindahan dan pengankutan


sampah daerah Sekolah
Sumber: olahan penulis
e. Tempat Peribadatan
Sampah di tempat peribadatan di tampung dalam tong sampah kemudian
dikumpulkan di kontainer menggunakan gerobak atau motor sampah. Dari
kontainer sampah dipindahkan langsung ke TPS. Kemudian sampah dari TPS
diangkut ke TPA menggunakan truk.
Gerobak/ motor sampah
Kontainer
Tempat peribadatan Tong Sampah

TPS

Truk

Truk

TPA

Gambar Diagram alir proses pengumpulan, pemindahan dan pengankutan


sampah daerah Tempat Peribadatan
Sumber: olahan penulis
f. Fasilitas Kesehatan
Sampah dipindahkan dari tong sampah ke kontainer yang berfungsi
sebagai bak penampungan sampah di Rumah Sakit. Dari kontainer tersebut
sampah dipindahkan ke UPS, MRF dan TPS menggunakan truk pemindahan.
Kemudian sampah yang tidak terolah dari UPS, MRF dan TPS diangkut ke TPA
menggunakan truk pengangkut.
UPS

Rumah Sakit

Tong Sampah

Kontainer

Truk

MRF

TPS

Truk

TPA

Gambar Diagram alir proses pengumpulan, pemindahan dan pengankutan


sampah daerah Rumah sakit
Sumber: olahan penulis
g. Kawasan Pasar
Dari daerah pasar sampah diwadahi dengan tong sampah dan bak sampah.
Dari tong sampah dan bak sampah, sampah dipindahkan ke UPS dan MRF untuk
ditangani. Sedangkan sisanya langsung dipindahkan ke TPA. Sampah yang tidak
terolah dari UPS dan MRF serta sampah dari TPS diangkut ke TPA menggunakan
truk.
UPS
Tong Sampah

Gerobak

Kontainer

MRF

Truk

TPA

Truk

TPS

Pasar
Bak Sampah

Gambar Diagram alir proses pengumpulan, pemindahan dan pengankutan


sampah daerah Pasar
Sumber: olahan penulis
h. Kawasan Pabrik
Di pabrik sampah dari tong sampah ditampung dengan kontainer. Dari
kontainer sampah dipindahkan ke UPS dan MRF untuk diproses. Sisa sampah
yang tidak masuk ke dalam UPS dan MRF dipindahkan ke TPS. Sampah yang
tidak terolah dari UPS dan MRF serta sampah dari TPS diangkut ke TPA dengan
menggunakan truk.
UPS

Pabrik

Tong Sampah

Kontainer

Truk

MRF

Truk

TPA

TPS

Gambar Diagram alir proses pengumpulan, pemindahan dan pengankutan


sampah daerah Pasar

Sumber: olahan penulis


i. Kawasan Hotel
Sampah ditampung dalam tong sampah dan dikumpulkan di kontainer.
Dari kontainer sampah dipindahkan ke TPS dan dari TPS sampah diangkut ke
TPA.
Hotel

Tong Sampah

Kontainer

Truk

TPS

Truk

TPA

Gambar Diagram alir proses pengumpulan, pemindahan dan pengankutan


sampah daerah Hotel
Sumber: olahan penulis

Vous aimerez peut-être aussi