Vous êtes sur la page 1sur 12

ANALISIS AIR (PENENTUAN KESADAHAN/ION Ca2+)

1.

TUJUAN PERCOBAAN
-

Mahasiswa mampu melakukan penentuan kesadahan pada sampel air dengan


metode titrasi kompleks.

.
2.

PERINCIAN KERJA
- Standardisasi larutan EDTA
-

3.

Penentuan kesadahan (ion Ca2+)

DASAR TEORI
Kesadahan dalam air terutama di sebabkan oleh ion-ion Ca2+ dan Mg2+,juga
oleh Mn2+, Fe2+ dan semua kation bermuatan dua. Air yang kesadahannya tinggi biasa
nya

terdapat pada air tanah di daerah yang bersifat kapur,dimana Ca 2+ dan

Mg2+berasal.
Air sadah mengakibatkan konsumsi sabun lebih tinggi, karena adanya hubungan
kimiawi antara ion kesadahan dengan molekul sabun menyebabkan sifat sabun atau
deterjen hilang.
Kelebihan ion Ca 2+serta ion CO32- ( salah satu ion alkalinity ) mengakibatkan ter
bentuknya kerak pada dinding pipa yang di sebabkan oleh endapan kalsium karbonat
CaCO3.
Kerak ini akan mengurangi penampang basah dari pipa dan menyulitkan peman
asan air dalam ketel. Kesadahan air dapat ditentukan dengan titrasi langsung dengan
titran asam edtilen diamin tetra asetat (EDTA) dengan menggunakan indicator
Eriochrome Black T / Calmigate.
Sebelumnya EDTA distandarisasi dengan larutan kalsium, biasanya standar
primer yang digunakan adalah CaCO3.
Etilen diamin tetra asetat:
HOOCCH2

CH2COOH
NCH2CH2N

HOOCCH2

CH2COOH

EDTA merupakan suatu senyawa yang membentuk kompleks 1:1 dengan ion
logam,larut dalam air dan karenanya dapat digunakan sebagai titran logam EDTA juga
merupakan ligan seksidentat yang berpotensi, yang dapat berkoordinasi dengan ion
logam dengan pertolongan kedua nitrogen dan empat gugus karboksil.

Pada titrasi indikator yang digunakan adalah indikator metalokromik yang merup
akan senyawa organik berwarna, yang membentuk kelat dengan ion logam.Kelatnya
mempunyai warna yang berbeda dengan warna indikator bebasnya.
Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan persenyawaan
kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar mengion), Kompleksometri
merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk
hasil berupa kompleks. Reaksireaksi pembentukan kompleks atau yang menyangkut
kompleks banyak sekali dan penerapannya juga banyak, tidak hanya dalam titrasi.
Karena itu perlu pengertian yang cukup luas tentang kompleks, sekalipun disini
pertama-tama akan diterapkan pada titrasi. Titrasi kompleksometri juga dikenal
sebagai reaksi yang meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun
pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan mendasar
terbentuknya kompleks demikian adalah tingkat kelarutan tinggi.Selain titrasi komplek
biasa seperti di atas, dikenal pula kompleksometri yang dikenal sebagai titrasi
kelatometri, seperti yang menyangkut penggunaan EDTA.Asam etilen diamin tetra
asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA,merupakan salah satu jenis asam amina
polikarboksilat(Chang,2003)
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan
beberapa

masalah.Air

sadah

dapat

menyebabkan pengendapan

mineral,yang

menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun
di rumah tangga,dan air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk
gumpalan scum yang sukar dihilangkan.Dalam industri,kesadahan air yang digunakan
diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian.Untuk menghilangkan kesadahan
biasanya digunakan berbagai zat kimia, ataupun dengan menggunakan resin penukar
ion.
Air sadah digolongkan menjadi 2 jenis berdasarkan jenis anion yang diikat
oleh kation (Ca2+, Mg2+), yaitu:

a.

Air sadah sementara

Mengandung garam hidrokarbonat seperti Ca(HCO3)2 dan atau Mg(HCO3)2.

Air sadah sementara dapat dihilangkan kesadahannya dengan cara memanaskan


Air tersebut sehingga garam karbonatnya mengendap.

reaksinya: Ca(HCO3)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)


Mg (HCO3)2 (aq) MgCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)

Selain dengan memanaskan air, sadah sementara juga dapat dihilangkan


kesadahannya dengan mereaksikan larutan yang mengandung Ca(HCO3)2 atau
Mg (HCO3)2 dengan kapur (Ca(OH)2) :
Ca(HCO3)2 (aq) + Ca(OH)2 (aq)

2CaCO3 (s) + 2H2O (l)

b. Air sadah tetap


Mengandung garam sulfat (CaSO4 atau MgSO4) terkadang juga
mengandung garam klorida (CaCl2 atau MgCl2). Air sadah tetap dapat dihilangkan
kesadahannya menggunakan cara:

Mereaksikan dengan soda Na2CO3 dan kapur Ca(OH)2, supaya terbentuk


endapan garam karbonat dan atau hidroksida:
CaSO4 (aq) + Na2CO3 (aq) > CaCO3 (s) +Na2SO4 (aq)

Proses Zeolit Dengan natrium zeolit (suatu silikat) maka kedudukan akan
digantikan ion kalsium dan ion magnesium atau kalsium zeolit(Fardiaz,1992).
Eriochrome Black T (EBT) adalah indikator kompleksometri yang merupakan

bagian dari pengompleksian,contohnya proses determinasi kesadahan air. Di dalam


bentuk protonate EBT berwarna biru. Lalu berubah menjadi warna merah ketika
membentuk komplek dengan kalsium,magnesium, dan ion logam lainnya. Nama lain dari
Eriochrome Black T adalah,Solochrome Black T atau EBT. Suatu kelemahan EBT adalah
larutannya tidak stabil. Bila disimpan akan terjadi penguraian secara lambat,sehingga
setelah jangka waktu tertentu indikator tidak berfungsi lagi. Sebagai gantinya dapat diganti
dengan indikator Calmagite Indikator ini stabil dan dalam kebanyakan sifatnya sama
dengan Erio T (Harjadi,1993).
EDTA adalah singkatan dari Ethylene Diamine Tetra Acid, yaitu asam amino
yang dibentuk dari protein makanan. Zat ini sangat kuat menarik ion logam berat
(termasuk kalsium) dalam jaringan tubuh dan melarutkannya, untuk kemudian
dibuang melalui urine. EDTA sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat
berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus
karboksil-nya atau disebut ligan multidentat yang mengandung lebih dari dua atom
koordinasi

permolekul,

misalnya

asam

1,2-diaminoetanatetraasetat

(asametilenadiamina tetraasetat, EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen

penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam molekul.


Terlihat dari strukturnya bahwa molekul tersebut mengandung baik donor
elektron dari atom oksigen maupun donor dari atom nitrogen sehingga dapat
menghasilkan khelat bercincin sampai dengan enam secara serempak (Khopkar,
1990).
4. ALAT DAN BAHAN
A.

Alat

Labu ukur 250 ml, 500 ml

Erlenmeyer 250 ml

Buret 50 ml

Gelas kimia 100 ml

Pipet ukur 25 ml

Pipet volume 25 ml

Bola karet

Pipet tetes

Corong

B. Bahan

CaCO3.pa

Dinatrium dihidrogen EDTA dihidrat

MgCl2.6H2O

HCl

Indikator eriochrome Black T

Aquadest

Larutan buffer pH 10

Kertas lakmus

5. GAMBAR ALAT ( TERLAMPIR )


6. LANGKAH KERJA
6.1 Pembuatan larutan EDTA

- Menimbang 1 gram dinatrium dihidrogen EDTA dihidrat dan 0,025 gram


- Memasukkan ke dalam gelas kimia 100 ml,melarutkan dalam air
- Memindahkan ke dalam labu ukur 250 ml,menambahkan air sampai
25 ml. Menghomogenkan
6.2 Pembuatan larutan buffer
- Melarutkan 3,375 amonium klorida dalam 28,5 ml amonium hidroksida pekat
- Mengencerkan sampai 50 ml dalam gelas ukur 50 ml. pH larutan sedikit lebih besar
dari 10.
6.3 Standarisasi larutan natrium EDTA
- Memipet 10 ml larutan kalsium klorida ke dalam erlenmeyer 250 ml
- Menambahkan 1 ml larutan buffer
- Menambahkan 5 tetes indiaktor eriochrom balck T
- Menitrasi larutan EDTA,hingga warna merah anggur berubah menjadi biru,warna
merah harus lenyap sama sekali
6.4 Penentuan kesadahan
- Memipet 50 ml air sampel dalam Erlenmeyer 250 ml
- Menambahkan 1 ml buffer
- Menambahkan 5 tetes indicator
- Menitrasikan dengan larutan baku EDTA sampai terjadi perubahan warna dari
merah anggur menjadi biru.

7. DATA PENGAMATAN

Standarisasi Larutan EDTA


No. Percobaan
1

Volume EDTA (ML)


20.1 ml

2
3
Rata-Rata

16
ml
18.8 ml
18.3 ml

Penentuan Kesadahan
No. Percobaan
1
2
3
Rata-Rata

Volume EDTA (ML)


0.5 ml
0.5 ml
0.5 ml
0.5 ml

8. PERHITUNGAN
8.1 Standarisasi Larutan
Mg CaCO3
BM Ca CO3

= V. EDTA x M. EDTA

25 ml
500 ml
=18.3 ml x M . EDTA
mg
100.09
mmol

400 Mg

400 Mg x 0.05
mg
100.09
mmol X 18.3 ml

M. EDTA =

0.0109 M

8.2 Penentuan Kesadahan


Mg CaCO3 = V. EDTA x M. EDTA X BM.CaCO3
mg
= 0.5 ml x 0.0109 M x 100.09
mmol
= 0.5454 mg

Mg CaCO3/lt atau ppm =

100 ml / x mg .CaCO 3
ml contoh

1000

ml
x 0.5454 mg

50 ml

= 10.9 ppm

9. PERTANYAAN
1.

Apakah yang dimaksud dengan kompleksometri?

Jawab:

2.

Kompleksometri adalah titrasi yang didasarkan atas pembentukan


senyawa kompleksi yang larut dari reaksi antara analit dengan titran.

Sebuah contoh murni CaCO3 seberat 0.4282 gr dilarutkan dalam HCl dan larutan

diencerkan menjadi 400 ml dalam suatu botol ukur. Sebuah alikout 50 ml


memerlukan 47.24 ml larutan EDTA untuk titrasi.Hitung molaritas larutan EDTA
Jawab :

Mg CaCO3
BM Ca CO3

= V. EDTA x M. EDTA

50 ml
400 ml
=47.24 ml x M . EDTA
mg
100.09
mmol

0.5347 mmol = 47.24 ml x M. EDTA

M. EDTA

428.82 Mg

0.0113 mmol/ml

ANALISA PERCOBAAN

Pada percobaan ini dapat dianalisis bahwa pada saat pembuatan larutan buffer
di gunakan campuran antara ammonium klorida sebanyak 6.75 gram dalam 57 ml air
dan ammonium hidroksida pekat, yang kemudian di encerkan hingga 100 ml dengan
PH larutan lebih besar dari 10.
Pada pembuatan larutan baku CaCl2, Pertama menimbang 0.4 gr CaCO 3 yang
telah di keringkan selama 30 menit di dalam oven pada suhu 100 oC. kemudian
melarutkannya ke dalam labu ukur 500ml dengan 100 ml aquadest dan menambahkan
setetes demi setetes HCl 1:1 sampai larutan berhenti bergelegak dan berubah menjai
jernih.
Pada standardisasi larutan EDTA menggunakan CaCl2 sebanyak 25 ml dan
memasukkannya kedalam Erlenmeyer kemudian menambahkan 3ml buffer dan 3 tetes
indicator Eriochrome black T.
kermudian melakukan titrasi dengan larutan EDTA sehingga diperoleh volume
rata-rata 18.3 ml dengan perubahan warna dari merah anggur menjadi biru.
Pada penentuan kesadahan , dilakukan dengan mempipet 50 ml air sampel ke
dalam Erlenmeyer 250 ml, kemudian menambahkan 1 ml buffer dan 5 tetes indicator,
selanjutnya melakukan tahap titrasi dengan larutan EDTA hingga diperoleh volume
rata-rata 0.5 ml dengan perubahan warna dari merah anggur menjadi biru.

KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Mengetahui

volume

rata-rata

standarisasi

larutan

EDTA dari

data

pengamatan,yaitu : dengan volume rata-rata 18.3 ml,dengan perubahan warna


dari merah anggur menjadi biru.
Mengetahui jumlah volume rata-rata penentuan kesadahan dari data
pengamatan,yaitu : dengan volume rata-rata 0.5 ml dengan perubahan warna
dari merah anggur menjadi biru.
Mengetahui molaritas standarisasi larutan EDTA dari data perhitungan ,yaitu :
0.0109 M
Mengetahui milligram pada penentuan kesadahan dari data perhitungan,yaitu :
10.9 ppm.

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet
Kimia
Analisa
KESADAHAN/ION ).2010.
Teknik Kimia.POLSRI.Palembang

Dasar

(ANALISIS

AIR

PENENTUAN

GAMBAR ALAT

Aquadest

Labu Ukur

Neraca Analitik

Masker

Pipet Tetes

Vous aimerez peut-être aussi