Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
INDRIYANI
INTAN AYU SAFITRI
KENDATI SAMPURNA
LAUWANA
M.ARIFIN RIVAI
MEIDIAN JAYA EKA PUTRA
MUHAMMAD IKHSAN
NADIA ULFA TARADISA
NI MADE TENDY
NURUL QOMMARIYAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi merupakan unsur yang sangat penting di dalam tubuh. Dengan gizi yang baik,
tubuh akan segar dan kita dapat melakukan aktivitas dengan baik. Gizi harus dipenuhi justru
sejak masih anak-anak, karena gizi selain penting untuk pertumbuhan badan, juga penting
untuk perkembangan otak. Untuk itu, orang tua harus mengerti dengan baik kebutuhan gizi si
anak agar anak tidak mengalami kurang gizi. Selain itu, orang tua juga harus mengetahui apa
dan bagaimana kurang gizi itu.
Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak
dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi
disamping merupakan sindroma kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan
pangan ditingkat rumah tangga juga menyangkut aspek pengetahuan dan perilaku yang
kurang mendukung pola hidup sehat.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memahami tentang gizi kurang.
1. Tujuan Khusus
a.
b.
B. Manfaat
1. Dapat memahami tentang pengaruh kurang gizi tentang gizi kurang
2. Dapat memahami cara mencegah dan mengatasi kurang gizi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tidak ada satu jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu
membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu,
setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang
cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya
makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan
yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan
tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila
terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan
dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka
ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat
menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah
kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam,
daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan
sumber
zat
pengatur
adalah
semua
sayur-sayuran
dan
buah-
buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk
melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
Gizi
kurang
adalah
gangguan
kesehatan
akibat
kekurangan
atau
B.
Etiologi
1.
a.
b.
c.
2.
Penyakit.
Menjadi penyebab terpenting kedua kekurangan gizi, apalagi di negara negara
terbelakang dan yang sedang berkembang seperti Indonesia, dimana kesadaran
akan kebersihan / personal hygine yang masih kurang, serta ancaman endemisitas
penyakit tertentu.
C. Patofisiologi
Gizi kurang biasanya terjadi pada anak balita dibawah usia 5 tahun. Gizi
kurang umumnya terjadi pada balita dengan keadaan lahir BBLR (bayi berat lahir
rendah) atau dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Tidak tercukupinya
makanan dengan gizi seimbang serta kondisi kesehatan yang kurang baik dengan
kebersihan yang buruk mengakibatkan balita atau anak-anak menderita gizi kurang
yang dapat bertambah menjadi gizi buruk atau kurang energi kalori. Pada akhirnya
anak tersebut akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
D. Manifestasi Klinis
Kekurangan gizi ini secara umum mengakibatkan gangguan diantaranya:
1.
Pertumbuhan
Pertumbuhan anak menjadi terganggu karena protein yang ada digunakan sebagai
zat pembakar sehingga otot-otot menjadi lunak dan rambut menjadi rontok
2.
Produksi tenaga
Kekurangan energi yang berasal dari makanan mengakibatkan anak kekurangan
tenaga untuk bergerak dan melakukan aktivitas. Anak menjadi malas, dan merasa
lemas
3.
Pertahanan tubuh
Sistem imunitas dan antibodi menurun sehingga anak mudah terserang infeksi
seperti batuk, pilek dan diare
4.
Perilaku
Anak yang mengalami gizi kurang menunjukkan perilaku yang tidak tenang,
cengeng dan apatis.
6.
7.
Pembesaran hati
8.
Anemia
9.
E.
Komplikasi
Malnutrisi Energi Protein (MEP) berat yang dikenal dengan:
1.
Kwashiorkor
2.
Marasmus
3.
Marasmik-kwashiorkor
F.
Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan keperawatan klien dengan gizi kurang :
1.
Pemberian makanan yang mengandung protein, tinggi kalori, cairan, vitamin dan
mineral.
2.
3.
4.
Sebaiknya tidak memberikan makanan kecil seperti permen, cokelat dan susu
menjelang waktu makan
5.
6.
7.
G. Kasus
No.
Data
DS
o Ny. N mengatakan bahwa An. R sewaktu sakit sulit makannya.
o Ny. N mengatakan bahwa saat ini an. R sedang sakit panas dan terdapat bengka
o Ny. N mengatakan An. R sejak kecil sudah sakit-sakitan dan badannya selalu k
o Ny. N sudah berusaha dengan datang ke posyandu setiap bulannya untuk meng
o Ny. N tidak nanpu membawa beobat ke bidan karena tersangkut masalah biaya
o Ny. N mengatakan bahwa An. D tidak pernah sakit, jika sakit hanya di kerok da
o Ny. N setelah tidak terdaftar dalam posyandu jarang dan hampir tidak pernah m
o Ny. N tidak tahu BB an. D
DO:
Anak R
o BB 10kg
o LLA 13 cm
o LK 46 cm
o LD 46 cm
o Berada pad BGM di KMS
Anak D
o BB 12 Kg
o LLA 14 cm
o LK 47 cm
o LD 47 cm
o Z-score BB/U di bawah garis normal: -3,3
DS
o Ny. N menngatakan masih menyusui an. R karena masih iba terhadap anaknya.
o Ny. N mengatakan ankanya sekarang berumur 3 tahun 5 bulan.
o Ny. N akan menyapihnya apabila anaknya sudah sehat.
o Ny. N belum melakukan upaya untuk menyapih anaknya.
o Ny. N mengatakan bahwa anaknya juga minum susu dan juga air putih.
DO
3.
o Ny. N mengatakan An. R Imunisasinya tidak lengkap cuma sewaktu lahir saja y
o Ny. N sekarang mnyesal tidak mengimunisasi An. R sewaktu kecil
4
o Gigi berlubang
H. Diagnosa
Diagnosa I
Ketidak efektifan manajemen keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan mengenal
masalah
Ketidakmampuan keluarga untuk merawat keluarga yang sakit
No
1.
Kriteria
Sifat Masalah : actual
Hitungan
3/3 X 1
Skor
Pembenaran
mulutnya
sudah
kesehatan
yang
dana
pemahaman
yang
terbatas,
keluarga
tentang
masalah
serta
X2
ketidakmauan
keluarga
4.
dicegah: tinggi
yang
memeriksakan
3/3 X 1
sakit
diri
ke
dengan
dokter
terdekat
Menonjolnya
masalah:masalah perlu
segera ditangani
2/2 X 1
Jumlah
sembuh
Diagnosa 2:
o Resiko ketidakseimbangan pertumbuhan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah, Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
No
Kriteria
Hitungan
Skor
Pembenaran
Ny N mengatakanbawa anaknya
dari kecil nerat badannya kurang (
dalam usia 3 tahun BBnya 9,5
Kg). dan anak D dengan BB 12
1.
2.
Kemungkinan
2/3 X 1
masalah X 2
2/3
1
kg.
Sumber daya keluarga segian ada,
kurang,
hampir
waktu
dan
tidak
ada,
ketidakmampuan
dapat diubah: Sebagian
dalam
transportasi
Masalah
ini
sudah
lama,
dicegah: Tinggi
Menonjolnya
masalah:masalah perlu
4.
segera ditangani
Jumlah
3 2/3
Diagnosa 3:
o Manajemen terapeutik keluarga tidak efektif behubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan
No
Kriteria
Hitungan
Skor
Pembenaran
Ny. N mengatakan An. R masih
menyusu ASI walupun umurnya
sudah 3 thaun 5 bulan dan belum
1.
2.
2/3 X 1
2/3
2/2 X 2
di sapih.
masalah
ini
sudah
lama,
dicegah: Tinggi
Menonjolnya
tidak
segera ditangani
Jumlah
agar
masalah:
adamasalah
4.
menginginkan
1/2 X 1
1/2
4 1/6
Diagnosa 4
Nyeri akut berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah,
ketidakmampuan
keluarga
mengambil
keputusan,
ketidakmampuan
keluarga
Kriteria
Hitungan
Skor
Pembenaran
An. D sedang sakit gigi dan
1.
3/3 X 1
pipinya bengkak.
Tehnologi
kesehatan
yang
dana
pemahaman
yang
terbatas,
keluarga
tentang
masalah
serta
X2
ketidakmauan
keluarga
4.
dicegah: tinggi
yang
memeriksakan
3/3 X 1
sakit
diri
ke
dengan
dokter
terdekat
Menonjolnya
masalah:masalah perlu
segera ditangani
2/2 X 1
Jumlah
sembuh
Diagnosa 5
Ketidakefektifan
penatalaksanaan
Ketidakmampuan
mengenal
terapeutik
masalah,
keluarga
ketidakmampuan
berhubungan
mengambil
dengan
keputusan,
Kriteria
Hitungan
Skor
Pembenaran
An. R hanya di imunisasi saat
1.
33 X 1
lahir saja.
tidak
ada
serta
masalah
diubah: tidak
dapat
0/2 X 2
tahaun.
Masalah sudah lama terjadi dan
keluarga sudah berupaya merawat
dicegah: rendah
1/3
Menonjolnya
masalah:
tidak
adamasalah
4.
segera di tangani
1/2 X 1
1/2
tahun ini.
1 5/6
Diagnosa prioritas:
1. Manajemen terapeutik keluarga tidak efektif behubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan
2. Ketidak efektifan manajemen keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan mengenal
masalah, ketidakmampuan keluarga untuk merawat keluarga yang sakit
3. Nyeri akut berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah,
ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan, ketidakmampuan keluarga menggunkan
fasilitas kesehatan
4. Resiko ketidakseimbangan pertumbuhan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah, Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
5. Ketidakefektifan penatalaksanaan terapeutik keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan
mengenal masalah, ketidakmampuan mengambil keputusan, ketidakmampuan menggunkan
fasilitas kesehatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi
kurang
adalah
gangguan
kesehatan
akibat
kekurangan
atau
2.
Penyakit.
Tidak tercukupinya makanan dengan gizi seimbang serta kondisi kesehatan
yang kurang baik dengan kebersihan yang buruk mengakibatkan balita atau anakanak menderita gizi kurang yang dapat bertambah menjadi gizi buruk atau kurang
energi kalori.
B. Saran
Perlu keseimbangan gizi untuk tumbuh kembang dan perlu dilakukan edukasi pada
keluarga penderita agar memperhatikan gizi serta diberikan penyuluhan untuk mengurangi
kasus serupa
DAFTAR PUSTAKA
http://anakbahari.blogspot.com/2012/04/keramba-jaring-apung-ikan-kerapu-bebek.html.
diakses tanggal 19 September 2012.
http://www.iyaa.com/berita/nasional/umum/1322416_1124.html.
September 2012.
diakses
tanggal
19