Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Universitas Gadjah Mada, Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Yogyakarta 55281, Indonesia
2
Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), Yogyakarta
Abstract
Nowadays, radioactive substance is one of the potential energy resources that could benefit for human life.
Despite of its benefit, radioactive substance is extremely dangerous substance if it exposes to human being since
its radiation cannot be directly sensed by human sensor. Thus, the safe transshipment of radioactive substance
should be guaranteed by monitoring the radioactive exposure level periodically. The purposes of this research
are to build and design the secure communication system using encrypted short message (SMS) and to develop
web-based location tracking to monitor the radioactive exposure level during the transportation of radioactive
subtances. Hybrid Vigenere and Vernam algorithm is used for encription and decryption process, establishing
secure communication between transmitter and receiver. After decryption process is performed, data is stored ito
database. The web-based information system shows the current position and information of radioactive exposure
level in form of digital map, tabular, and chart. Moreover, early warning system is also developed to detect the
leakage of radioactive substances and thus, a necessary action could be taken immediately. The field experiment
result shows the average receive SMS in Control Room Module (CRM) is 80.341 seconds. The average time
required for decryption process is 0.4 seconds longer when 2 In Vehicles Modules (IVMs) are used.
Keywords radioactive, Vernam and Vigenere algorithm, geographical information system (GIS), in vehicle module (IVM),
control room module (CRM)
1. Pendahuluan
Tenaga nuklir merupakan salah satu energi
alternatif yang potensial. Pemanfaatan teknologi
nuklir saat ini telah berkembang di berbagai negara
termasuk di Indonesia. Teknologi nuklir tidak hanya
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik saja,
namun juga dimanfaatkan di bidang kesehatan dan
pertanian [1]. Banyak manfaat yang didapat dari
energi nuklir apabila digunakan secara tepat, dari
pembenihan tumbuhan sampai terapi kanker [2]. Di
bidang pertanian, pemanfaatan nuklir digunakan
untuk menghasilkan varietas unggul dengan cara
menggunakan teknik radiasi dan pemuliaan
tanaman.
Pemanfaatan tenaga nuklir harus dilakukan
dengan baik agar tidak menimbulkan kecelakaan dan
bahaya bagi manusia. Salah satu langkah untuk
menjaga pemanfaatan tenaga nuklir agar tetap aman
digunakan adalah dengan memantau radiasi agar
memberikan jaminan rasa aman bagi pihak yang
berkepentingan dan orang disekitarnya. Dalam
proses pemanfaatan zat radioaktif, ada kalanya zat
radioaktif perlu didistribusikan dari suatu tempat ke
tempat lain. Keselamatan pengangkutan zat
radioaktif harus dipantau atau diawasi secara berkala
dengan cara memberikan informasi tingkat radiasi
zat radioaktif tersebut. Dalam transportasinya, zat
radioaktif tentu memiliki risiko kebocoran sehingga
segala informasi terkait dengan transportasi zat
radioaktif tersebut perlu diketahui oleh pihak yang
Processing
2. Tinjauan Sistem
Sistem informasi yang dirancang pada CRM
menggunakan algoritme hybrid, yaitu penggunaan
dua algoritme kriptografi dalam melakukan dekripsi
SMS. Data yang dikirimkan dari IVM ke CRM
adalah berupa SMS yang telah dienkripsi dengan
algoritme Vigenere dan Vernam [5]. Algoritme
Vigenere yang digunakan telah dimodifikasi dari
Vigenere karakter alfabetis menjadi karakter
numeris, hal ini dikarenakan data laju paparan
radiasi, posisi, dan waktu berkarakter numeris.
Untuk mendapatkan kunci publik yang unik pada
setiap SMS yang diterima, sistem menggunakan
algoritme Vernam yang mengadopsi algoritme OneTime Pad (OTP) yang membangkitkan deretan
karakter kunci (pad) secara acak. Setiap kunci hanya
digunakan satu kali, kemudian dihancurkan agar
tidak digunakan kembali untuk pesan yang lain [8].
Dengan kata lain setiap SMS akan dienkripsi dan
didekripsi dengan kunci yang berbeda dengan SMS
lainnya.
Fokus dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan sistem komunikasi dengan SMS
tersandi dan sistem informasi geografis untuk
memantau transportasi zat radioaktif. Proses kerja
sistem yang akan dirancang digambarkan dengan
flowchart pada Gambar 1. Proses dimulai dari
penerimaan SMS terenkripsi yang dikirimkan dari
IVM ke CRM. Selanjutnya data tersebut akan
didekripsi menjadi plaintext (pesan asli) pada sistem
dan disimpan ke dalam database. Selanjutnya data
pada database akan diekstrak atau diidentifikasi
untuk memisahkan data waktu, posisi (koordinat),
dan data paparan. Kemudian pengguna sistem dapat
menampilkan data transportasi dalam bentuk peta,
tabel dan grafik. Apabila pada saat transportasi
berlangsung terjadi paparan zat radioaktif di atas
ambang batas (kebocoran) yang ditentukan, sistem
akan memberikan peringatan berupa alarm pada
peta dan pihak pengambil keputusan dapat
melakukan tindakan pengamanan pada lokasi
kebocoran. Sistem informasi ini akan menampilkan
Database updating
Tidak
Tidak
Pemantauan selesai?
Ya
Selesai
Google Maps
CRM
PC
IVM
Sistem
Informasi
IVM
MySQL
Modem
GSM
Modem
GSM
XAMPP
Modul
Enkriptor
Modul
Dekriptor
SMS
Gateway
Mulai
Data SMS
Private Key
Tidak
No. telah
terdaftar?
Ya
Baca SMS
Operasikan setengah data SMS pertama (Public
Chiper) dengan Privete Key = Kunci Publik
Dekripsi pesan
Operasikan setengah data SMS kedua (Data
Serial) dengan Kunci Publik = Pesan Terdekripsi
Selesai
Selesai
(a)
(b)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Data
Jam
Menit
Detik
Tanggal
Bulan
Tahun
Koordinat
Lintang
8.
Koordinat Bujur
9.
Posisi Lintang
Panjang Data
hh (2 digit)
mm (2 digit)
ss (2 digit)
dd (2 digit)
bb (2 digit)
tt (2 digit)
LLLLLLLL (8 digit)
BBBBBBBBB (9
digit)
ll (2 digit)
10.
Posisi Bujur
11.
Nilai Paparan
jj (2 digit)
pppp (3 sampai 4
digit)
nip
INTEGER
pswd
nama
hak_akses
jabatan
unit
email
status
VARCHAR(50)
TEXT(10)
VARCHAR(15)
VARCHAR(15)
TEXT(10)
VARCHAR(20)
VARCHAR(12)
1
tbivm
id_ivm
VARCHAR(15)
nama_ivm
private_key
nilai_awas
nilai_bahaya
status_ivm
gsm_ivm
status_aktif
TEXT(10)
VARCHAR(50)
DOUBLE
DOUBLE
VARCHAR(15)
VARCHAR(15)
VARCHAR(10)
TABEL 2
RATA-RATA JARAK WAKTU PENERIMAAN SMS PEGUJIAN 1
HINGGA 4
Provider A
(detik)
Provider B
(detik)
Siang
69,071
79,384
Malam
95,636
77,272
Jumlah Per
Provider
164,707
156,656
PK
Jumlah
Keseluruhan
321,363
Rata-rata
80,341
tbperjalanan
PK
M
tbpesan
PK
id_pesan
INTEGER
id_perjalanan
jam
tgl
lat
lot
paparan
VARCHAR(10)
DATETIME
DATETIME
DOUBLE
DOUBLE
DOUBLE
id_perjalanan
VARCHAR(10)
id_ivm
nip
zra
asal
tujuan
waktu_berangkat
id_kend
petugas
gsm_petugas
status_perjalanan
VARCHAR(15)
INTEGER
TEXT(10)
TEXT(10)
TEXT(10)
DATETIME
VARCHAR(10)
TEXT(10)
VARCHAR(15)
VARCHAR(10)
TABEL 3
PERBANDINGAN STANDAR DEVIASI PENGUJIAN 1 HINGGA 4
Provider A
(detik)
Provider B
(detik)
Siang
0,9972
33,5448
Malam
35,1376
1,1908
1
M
inbox
PK
ID
INTEGER
UpdatedInDB
ReceiveingDateTime
Text
SenderNumber
Coding
UDH
SMSCNumber
Class
TextDecoded
RecipientID
Processed
DATETIME
DATETIME
TEXT(10)
VARCHAR(20)
CHAR(10)
TEXT(10)
VARCHAR(20)
INTEGER
VARCHAR(160)
TEXT(10)
CHAR(10)
TABEL 4
WAKTU PROSES SMS PADA PENGUJIAN KELIMA
Jumlah
Waktu Proses
Terima
Waktu Proses
Dekripsi
Dalam Menit
00:10:46
00:05:25
Dalam Detik
646
325
Rata-rata
(detik)
21,533
10,833
Jumlah
Waktu Proses
Terima
Waktu Proses
Identifikasi
Dalam Menit
00:10:49
00:05:30
Dalam Detik
649
330
Rata-rata
(detik)
21,633
11
4.2 Hasil
Setelah dilakukan analisis dan perancangan,
maka sistem informasi dapat diaplikasikan menjadi
sebuah sistem informasi pemantau transportasi zat
radioaktif berbasis web. Berikut ini akan
ditampilkan beberapa fitur yang dapat dilakukan
oleh CRM.
4.2.1 Halaman Peta Perjalanan
Halaman Peta Perjalanan akan menampilkan
jalur transportasi zat radio aktif secara realtime.
Pada halaman ini juga terdapat tabel yang
menampilkan data update perjalanan yang sedang
berlangsung, serta memberikan informasi kepada
pengambil keputusan apabila terjadi kebocoran zat
radioaktif. Informasi kebocoran pada peta
disimbolkan dengan icon berwarna kuning untuk
status awas, merah untuk status bahaya, sedangkan
jika berwarna hijau zat radioaktif dalam keadaan
aman. Pada tabel, informasi tersebut ditandai dengan
warna kolom hijau, kuning dan merah. Tampilan
halaman Peta Perjalanan ditunjukkan pada Gambar
5.
Jumlah
Waktu Proses
Terima
Waktu Proses
Dekripsi
Dalam Menit
00:14:42
00:05:37
Dalam Detik
882
337
Rata-rata
(detik)
29,4
11,233
TABEL 7
PERBANDINGAN WAKTU PROSES DATA PENGUJIAN KELIMA
DAN KEENAM
Rata-rata
waktu proses
terima (detik)
Rata-rata waktu
proses dekripsi
(detik)
Kelima
21,533
10,833
Keenam
29,4
11,233
Selisih
7,867
0,4
Transportasi
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]