Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Ca2+ + 2Cl-
Percobaan 3
Pada percobaan ketiga bertujuan untuk mengetahui sifat kalsium dan senyawanya
dengan cara mengetahui pengaruh reaksi senyawa kalsium apabila dipanaskan dari
senyawa batu kapur (CaCO3). Yang pertama dilakukan yaitu melilitkan batu kapur
berupa padatan putih diatas kawat. Setelah itu memanaskan batu kapur selama 20
menit sehingga batu kapur menjadi berwarna putih keabu-abuan. Saat memanaskan
batu kapur (CaCO3) maka akan membebaskan gas CO 2 dan menghasilkan kalsium
oksida (CaO) yang berwarna putih keabu-abuan, hal ini dikarenakan lapisan terluar
batu kapur (CaCO3) yang terbakar akan teroksidasi dengan udara. Persamaan reaksi
yang terjadi adalah
CaCO3(s) + O2 (g)
kalor
CaO(s)+ CO2(g)
Pada reaksi CaCO3(s) yang dipanaskan, batu kapur ini berubah menjadi CaO. Hal
ini terjadi karena setiap molekul dari kalsium karbonat semula pecah menjadi dua
molekul kecil. Salah satu dari molekul ini terdiri dari atas atom kalsium bergabung
dengan satu atom oksigen, menghasilkan CaO. Molekul lainnya terdiri dari atas atom
karbon bergabung dengan dua atom oksigen, menghasilkan CO2 yang lepas ke udara.
Percobaan 4
Pada percobaan keempat bertujuan untuk mengetahui sifat dari senyawa kalsium
yang bereaksi dengan air. Hasil percobaan ketiga berupa CaO padatan putih keabuabuan
dibiarkan
pada
suhu
kamar
selama
beberapa
menit
agar
proses
Percobaan 5
Pada percobaan kelima bertujuan untuk membentuk senyawa kalsium dari
proses pemanasan. Logam kalsium yang berupa serbuk berwarna putih dilelatakkan
dalam cawan porselen. Kemudian dipanaskan dalam cawan tersebut. Dari proses
pemanasan serbuk kalsium menjadi berwarna lebih putih dan lebih halus (lebih kesat)
dari pada sebelum dipanaskan. Perubahan warna serbuk kalsium dikarenakan kalsium
bereaksi dengan oksigen membentuk kalsium oksida (CaO) yang berwarna lebih putih
dari pada sebelum dipanaskan. Persamaan reaksi yang terjadi adalah
2Ca(s) + O2(g) 2CaO(s)
Pada reaksi kalsium yang direaksikan dengan oksigen membentuk senyawa
kalsium oksida.
Percobaan 6
bahwa CaSO4 lebih mudah larut dalam BaCl2 daripada dalam (NH4)2C2O4 . Apabila
dilihat dari nilai Ksp, nilai Ksp CaC2O4 nilainya lebih besar dari Ksp BaSO4, jika nilai
Ksp besar maka kelarutannya akan besar yang berarti bahwa dengan Ksp yang lebih
besar, zat tersebut lebih mudah larut dalam pelarutnya. Hasil yang diperoleh tidak
sesuai dengan teori kelarutan. Hal ini terjadi dikarenakan dalam BaCl 2 suasana basa
lebih besar daripada pada (NH4)2C2O4, sehingga zat lebih cepat larut dalam suasana
basa. Hal inilah yang menyebabkan terbentuknya kekeruhan pada tabung 1 lebih kecil
daripada tabung 2.
Percobaan 8
Pada percobaan ke-delapan bertujuan untuk mengidentifikasi kelarutan kalsium
dan senyawanya dalam suasana asam. Pada percobaan ini, tahap pertama yang
dilakukan yaitu menyiapkan 2 tabung reaksi. Pada tabung reaksi 1 ditambahkan
dengan 1 mL air sumur. Kemudian ditambahkan dengan 1 mL ammonium oksalat
yang berupa larutan tidak berwarna. Penambahan (NH4)2C2O4 pada air sumur
menyebabkan terbentuk larutan putih keruh. Larutan berwarna keruh menunjukkan
bahwa pada larutan tersebut terdapat endapan CaC2O4 yang sukar larut dalam air.
Persamaan reaksi yang terjadi adalah :
CaCO3(aq) + (NH4)2C2O4(aq) CaC2O4(s) + NH4(CO3)2(aq)
Pada tabung reaksi 2 ditambahkan dengan 1 mL air sumur. Kemudian
ditambahkan dengan 3 tetes HCl yang berupa larutan tidak berwarna dan
menghasilkan larutan tetap tidak berwarna. Penambahan HCl bertujuan untuk
memberikan suasana asam pada air sumur. Setelah itu ditambahkan dengan 1 mL
barium klorida berupa larutan tidak berwarna dan penambahan tersebut menghasilkan
larutan sedikit keruh (-). Larutan berwarna keruh menunjukkan bahwa pada larutan
tersebut terdapat endapan BaCO3 yang sukar larut. Persamaan reaksi yang terjadi
adalah
CaCO3(aq) + HCl(aq) + BaCl2(aq) BaCO3(s) + CaCl2(aq) + 2HCl(aq)
Dengan nilai Ksp teoritis yaitu
Ksp CaC2O4 = 2,27 10-9
Ksp BaCO3 = 5 10-9
Dari percobaan tersebut pada tabung reaksi 1 menghasilkan larutan yang lebih
keruh daripada pada tabung reaksi 2. Hal ini dikarenakan pada tabung 2 ditambahkan
dengan HCl yang memberi suasana asam. Larutan yang memberi suasana asam akan
air sumur masih mengandung ion-ion termasuk ion pemicu kesadahan yaiu Ca2+.
Pada air sumur yang telah dirambahkan Na2CO3, kesadahan akan berkurang.
Sedangkan pada air gibs, yaitu CaSO4 merupakan larutan dengan kesaahan yang tetap
karena ion sulfat yang terikat pada ion kalsium. Kesadahan yang semakin besar akan
menurunkan kemampuan pembentukan busa. Sehingga menurut teori, urutan busa
yang dihasilkan oleh masing-masing larutan seharusnya, air gibs < air sumur < air
sumur + Na2CO3 < aquades. Namun hasil percobaan kami menunjukkan busa yang
dihasilkan air sumur + Na2CO3 < aquades < air gibs < air sumur. Hal ini dapat terjadi
karena kekuatan mengocok larutan yang tidak sama pada masing-masing tabung,
sehingga menghasilkan busa yang tidak sesuai dengan semestinya.
Percobaan 10
Pada percobaan kesepuluh bertujuan untuk mengidentifikasi kalsium dan
senyawanya. Langkah pertama yaitu serbuk Ca(OH)2 kering berwarna putih
dimasukkan ke dalam cawan porselen. Kemudian dicampur dengan pasir halus berupa
butiran berwarna abu-abu dan ditetesi air sampai terbentuk pasta yang kental yang
disebut dengan mortar. Mortar yang dihasilkan dibentuk kubus dan dikeringkan
dengan dibiarkan pada suhu ruangan. Campuran tersebut akan mengeras melalui
proses pengikatan dengan CO2 diudara dan mengubah Ca(OH)2 menjadi padatan keras
kalsium karbonat yang berbentuk padatan berwarna abu-abu. Setelah dikeringkan
mortar ditetesi dengan HCl larutan tidak berwarna 130 tetes. Penambahan HCl
menjadikan mortar hancur. Persamaan reaksi yang terjadi adalah
2Ca(OH)2(s) + SiO2(s) + H2O(l) Ca2SiO2(s) + 3H2O(l)
Penambahan HCl pada mortar akan menyebabkan terurainya Ca2+ yang berikatan
dengan SiO2 membentuk Ca2SiO2 dan Ca2+ tersebut akan berikatan dengan Cl- dari
HCl membentuk CaCl2 serta gas hidrogen. Hal tersebut karena HCl dapat bereaksi
cepat dengan logam Ca. Persamaan reaksi yang terjadi adalah
CaSiO2(s) + 2HCl(aq) CaCl2(aq) + H2(g) + SiO2(s)
Diskusi